136
Jurnal Syntax Admiration
Vol. 2 No. 1 Januari 2021
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356
Sosial Teknik
SISTEMATIK REVIEW: PENGGUNAAAN BASIS DATA RELASIONAL DAN
NON RELASIONAL PADA APLIKASI IOT (INTERNET OF THINGS)
Sri Yanto Qodarbaskoro, Kusnawi dan Ema Utami
Universitas Amikom Yogyakarta, Indonesia
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
18 Desember 2020
Diterima dalam bentuk revisi
12 Januari 2021
Diterima dalam bentuk revisi
Internet of Things (IoT) applications have been
developed in recent years. IoT is a unified connection of
a number of smart devices in the form of sensors,
actuators and various software that can exchange data
using an Internet connection. With the development of
IoT applications at this time, in the near future, IoT will
have many applications in various domains which of
course will produce large amounts of data. With the
diverse and continuous generation of data, several
problems arise in terms of efficient storage, transfer of
data and data management. Given the challenges of
large data storage in IoT applications, this research was
conducted to find a suitable database system for use in
IOT applications in general. This paper will focus on the
comparison of two systems, namely a traditional
database system that uses a Structured Query Language
(SQL) database and a NoSQL database. In addition, this
paper is also written to examine more deeply about
databases (SQL / NOSQL) which are most suitable for
use for IoT applications in general with several different
usage criteria. SQL has been used by users for a long
time in applications outside the IOT and has proven
simplicity, robustness, flexibility, scalability and
performance, however the main limitation of this
database system is a static schema which makes RDBMS
no longer suitable for IoT application. On the other hand
those that appear on the market are claimed to have
better performance than SQL databases. The NoSQL
database is non-relational, has a free schema, no
merging, easy replication support, wide scalability, etc.
ABSTRAK
Aplikasi Internet of Things (IoT) telah banyak
dikembangkan pada beberapa tahun belakangan ini. IoT
merupakan sebuah kesatuan koneksi dari sejumlah
perangkat pintar yang berupa sensor, aktuator dan
Keywords:
database, database
management system,
DBMS; Internet of Things
(IoT); NoSQL; SQL
Sistematik Review: Penggunaaan Basis Data Relasional dan Non Relasional pada
Aplikasi IoT (Internet Of Things)
Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 137
Kata kunci:
basis data, sistem
manajemen basis data,
DBMS; internet of things
(IoT); NoSQL; SQL
berbagai software yang dapat bertukar data dengan
menggunakan koneksi Internet. Dengan berkembangnya
aplikasi IoT pada masa ini, dalam waktu dekat, IoT akan
memiliki banyak aplikasi di berbagai domain yang
tentunya akan menghasilkan data dalam jumlah besar.
Dengan generasi data yang beragam dan berkelanjutan,
beberapa masalah muncul dalam hal penyimpanan,
pentransferan data dan pengelolaan data secara efisien.
Dengan adanya tantangan pada penyimpanan data yang
besar pada aplikasi IOT, maka penelitian ini dilakukan
untuk menemukan sistem basis data yang sesuai untuk
digunakan dalam aplikasi IOT pada umumnya. Tulisan
ini akan fokus kepada perbandingan dua buah sistem
yakni sistem basis data tradisional yang menggunakan
basis data Structured Query Language (SQL) dan basis
data NoSQL. Selain itu, tulisan ini juga dibuat untuk
mengkaji lebih dalam tentang basis data (SQL/NOSQL)
yang paling cocok digunakan untuk aplikasi IoT secara
umum dengan beberapa kriteria penggunaan yang
berbeda. SQL telah lama digunakan oleh pengguna
selama ini pada aplikasi-aplikasi diluar IOT dan memiliki
kesederhanaan, ketahanan, fleksibilitas, skalabilitas dan
kinerja yang telah teruji, akan tetapi batasan utama yang
ada pada sistem basis data ini adalah skema statis yang
membuat RDBMS tidak lagi cocok untuk aplikasi IoT.
Di sisi lain yang muncul di pasar diklaim memiliki
kinerja yang lebih baik daripada database SQL. Basis
data NoSQL bersifat nonrelasional, memiliki skema yang
bebas, tanpa penggabungan, dukungan replikasi yang
mudah, skalabiloitas yang luas, dll.
Pendahuluan
Teknologi Internet of Things (IoT) telah menjadi populer penggunaanya baik
dibudang industri kesehatan maupun aplikasi rumah tangga seperti rumah pintar
(Ruben, 2019). Kemajuan yang muncul dalam Internet of Things (IoT) telah banyak
menarik kalangan peneliti baik dari praktisi industri maupun akademisi, begitu pula
pihak-pihak pemerintahan sehingga dengan cepat meluncurkannya ke dalam revolusi
industri ke-4 (Lee & Lee, 2015). Beberapa subjek seperti pengumpulan data dan
jaringan sensor kini telah menjadi topik diskusi yang sering dikemukakan dalam
pembahasan dibidang IoT. Transmisi data dari sensor seperti GPS, termometer, atau
tanda vital monitor membutuhkan jaringan komunikasi yang kuat serta penyimpanan
basis data yang handal (Azhar et al., 2019). Seriring perkembangan teknologi IoT serta
semakin banyaknya sensor yang terhubung, mengakibatkan meningkatnya volume data
yang dikelola (Cai et al., 2016). Sebagai akibatnya, banyak peneliti maupun insinyur
dihadapkan pada tantangan untuk menangani data yang heterogen dengan volume yang
sangat besar, ditambah lagi aplikasi IoT saat ini memiliki lingkungan yang sangat
Sri Yanto Qodarbaskoro, Kusnawi dan Ema Utami
138 Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
terdistribusi, terutama di platform cloud (Azhar et al., 2019). Aplikasi dan jenis sensor
yang berbeda memiliki persyaratan yang berbeda untuk transmisi data, akan tetapi tetap
harus mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi pokok tujuan yakni ketepatan
waktu, prioritas, dan kelengkapan data yang dikirim/diterima. Dengan banyaknya ragam
dan kompleksitas data pada peralatan IOT inilah, maka penting untuk menentukan basis
data yang tepat dan sesuai dengan peruntukan masing masing peralatan IOT (Incipini et
al., 2019).
Basis data sendiri didefinisikan sebagai kumpulan data yang terstruktur. Sistem
yang menangani data, transaksi, masalah, atau aspek lain dari basis data adalah Sistem
Manajemen Basis Data (DBMS) (Rautmare & Bhalerao, 2016). DBMS relasional yang
menggunakan bahasa query terstruktur (SQL) adalah sistem database tradisional yang
sudah lama digunakan. Tren terbaru di pasar adalah database non-relasional yang
dikenal sebagai NoSQL. Kedua basis data ini memiliki keunggulan dan kekurangan
masing masing yang menarik untuk diteliti lebih dalam sebagai dasar penggunaan basis
data pada aplikasi IOT di masa mendatang. Beberapa perangkat IOT yang ada
membutuhkan kecepatan dalam penyimpanan data, sedangkan beberapa peralatan yang
lain lebih membutuhkan keakuratan dan reliabilitas dalam penyimpanan data
(Muniswamaiah et al., 2020). Kebutuhan yang berbeda pada setiap perangkat IOT
dalam penentuan penggunaan basis data inilah yang mendasari penulisan literatur
reveiew ini. Tulisan ini akan melakukan literature review terhadap dua database yang
umum digunakan dalam peralatan IOT diatas yakni SQL dan No SQL berdasarkan
karakteristik kebutuhan yang diinginkan pada perangkat IOT yang akan dibuat
(Komputer, 2010).
Dengan semakin banyaknya penggunaan aplikasi IOT baik di masyarakat maupun
di bidang industri, maka data yang dikirimkan ke basis data pada layanan awan semakin
besar dan kompleks. Pada awal perkembangan IOT, basis data SQL merupakan basis
data yang banyak digunakan dalam aplikasi IOT. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi, besarnya data yang di kirimkan dan disimpan serta beragamnya tipe data
yang disimpan ini, membuat banyak peneliti di bidang IOT mulai mencari basis data
yang lebih sesuai untuk masing-masing kebutuhan aplikasi IOT.
Pada penggunaan basis data SQL untuk aplikasi IOT, didapatkan skema basis data
yang statik sehingga membuat basis data ini tidak cocok penggunaannya dengan
aplikasi dibidang IoT dikarenakan datanya yang sangat beragam/heterogen (Rautmare
& Bhalerao, 2016), oleh karena itu banyak penelitian yang kemudian dilakukan untuk
mencari alternatif penyimpanan pada aplikasi IOT ini. NoSQL yang merupakan
basisdata dengan model non-relational yang mendukung penyimpanan data dengan
skema basis data yang lebih bebas, penyimpanan tanpa skema dan mendukung data
yang tidak terstruktur, merupakan alternatif pengembangan aplikasi IOT terutama
didalam bidang penyimpanannya (Rautmare & Bhalerao, 2016). Dalam penelitian yang
lain dikemukakan bahwa data SQL pada banyak aplikasi IoT, lebih dikarenakan
stabilitas dan keamanan penyimpanan data itu sendiri (Azhar et al., 2019). Kebanyakan
basis data ini digunakan untuk menyimpan data dengan tingkat keragaman yang rendah
Sistematik Review: Penggunaaan Basis Data Relasional dan Non Relasional pada
Aplikasi IoT (Internet Of Things)
Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 139
dan jumlah sensor yang terbatas dikarenakan sifat dari basis data SQL yang mempunyai
skema statis dan kurang baik dalam menyimpan data yang besar (Azhar et al., 2019).
Banyak penelitian yang kemudian membandingkan kinerja basis data SQL dan
NoSQL dalam lingkungan IoT. Salah satu penelitian mengemukakan bahwa dengan tipe
data yang dibutuhkan pada sistem IOT NoSQL mempunyai performa yang lebih baik
daripada basis data SQL (Fatima & Wasnik, 2016). Dalam proses penulisan dan
pembacaan data menggunakan queri, basis data SQL memang memiliki performa yang
lebih baik dari pada NoSQL, terutama ketika jumlah data yang ditulis/dibaca dalam
jumlah yang kecil. Akan tetapi, ketika jumlah data yang di tulis/dibaca meningkat, maka
terlihat penurunan kecepatan penulisan/pembacaan pada basis data SQL dan terjadi
peningkatan kecepatan pada basis data SQL (Fatima & Wasnik, 2016). Hal ini
meemperlihatkan gambaran permasalahan yang dikemukakan pada awal pembahasan,
yakni jumlah data yang semakin banyak pada lingkungan IoT menyebabkan kebutuhan
akan basis data yang menunjang skalabilitas yang tinggi.
Walaupun dalam banyak penelitian menunjukan performa yang baik dari basis
data NoSQL, akan tetapi beberapa penelitian menunjukan bahwa dalam hal kemanan
basis data SQL jauh mengungguli basis data NoSQL ini. Pada basis data NoSQL
lemahnya authentikasi dan enkripsi menyebabkan rawanya keamanan data-data IoT
(Rasheed, Yasmin & Qutqut, Mahmoud & Almasalha, 2019). Hal inilah yang
merupakan perhatian dari para pengembang IoT untuk membangun sistem dengan basis
data NoSQL, sehingga perlu diteliti lebih lanjut untuk menemukan solusi dalam
meningkatkan keamanan data IoT (Rasheed, Yasmin & Qutqut, Mahmoud &
Almasalha, 2019). Dalam beberpa penelitian juga ditunjukan tidak adanya fitur
pengecekan kualitas skema basis data seperti yang ada pada basis data SQL
(menggunakan metode ACID), membuat stabilitas dan konsistensi data yang disimpan
pada basis data NoSQL ini menjadi lebih sulit untuk diatur. Namun demikian hal ini
dapat diatasi dengan pemilihan basis data NoSQL yang telah memiliki fitur ACID
seperti Casandra dan Redist (Kumawat & Pavate, 2016).
Penggunaan basis data pada aplikasi IoT tentunya perlu mempertimbangkan
beberapa aspek kebutuhan, mengingat kedua basis data (SQL dan NoSQL) memiliki
kelebihan dan kekurangan. Seperti dikemukanan pada salah satu penelitian bahwa basis
SQL memberikan konsistensi data dan kemanan, sedangkan NoSQL menyediakan
skalabilitas, fleksibilitas dan kemudahan (Muniswamaiah et al., 2020). Dalam
perancangan awal basis data perlu diketahui berapa banyak sensor yang akan
digunakan, tipe data yang akan di simpan, kecepatan jaringan serta rentang waktu
penyimpanan. Hal ini diperlukan sebagai bentuk persiapan basis data untuk
mendapatkan sistem IoT yang effisien dan berkelanjutan.
Dari banyak penelitian yang telah dilakukan pada penggunaan kedua basis data
pada aplikasi IOT, tidak didapatkan penelitian yang secara umum membahas tentang
penggunaan kedua basis data beserta kelebihan dan kekurangannya terutama pada
aplikasi spesifik di system IOT, oleh karena itu penelitian dilakukan untuk
membandingkan penggunaan basis data SQL dan NoSQL secara umum dalam
Sri Yanto Qodarbaskoro, Kusnawi dan Ema Utami
140 Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
penggunaanya pada aplikasi IOT sekaligus memberikan saran penggunanya secara
spesifik. Diharapkan dengan adanya penelitian ini pengembang system IoT akan lebih
mudah menentukan basis data yang akan digunakan. Selain itu, pengembang IoT dapat
menentukan basis data yang tepat dan effisien sehingga mengurangi kompleksitas
pemeliharaan dan pengembangan basis data dimasa yang akan dating.
Metode Penelitian
Dalam menentukan basisdata untuk digunakan pada aplikasi IOT perlu dilakukan
dengan mencari kebutuhan apa saja yang diperlukan pada sistem tersebut, seperti tipe
dan jumlah sensor yang akan digunakan, kecepatan pengiriman data, akurasi dan
riiabilitas yang diinginkan. Penentuan kebutuhan pengguna yang disesuaikan dengan
dana dan infrastruktur yang tersedia merupakan kunci utama dan dasar dari penentuan
penggunaan basis data pada sistem IOT. Semakin banyak data sensor yang akan
digunakan dan beragamnya tipe data yang akan digunakan akan berpengaruh pada
pemilihan basis data yang akan digunakan, namun demikian perlu juga dipertimbangkan
kecepatan jaringan yang digunakan, hal ini dikarenakan setiap queri yang di kirimkan
akan memakan waktu dalam pemrosesanya berbanding lurus dengan kecepatan jaringan
yang digunakan. Penelitian dilakukan dengan literatur review secara sistematik terhadap
beberapa penelitian yang sudah dilakukan mengenai penggunaan basis data pada
aplikasi IOT, yang kami batasi pada penggunaan basis data SQL dan NoSQL. Hasil dari
literatur review ini akan digunakan untuk merumuskan kriteria apa dalam penentuan
basis data pada aplikasi IOT (Suliyanti, 2019).
Hasil dan Pembahasan
Penentuan basis data pada aplikasi IoT harus dilakukan pada tahap awal
pembangunan sistem IoT untuk mencegah terhambatnya pengembangan sistem ataupun
bahkan saat proses dari sistem sedang berlangsung. Berdasarkan penelitian-penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya, penulis dapat merangkum beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pemilihan basis data pada sistem IoT yakni: jumlah sensor, tipe data
sensor, kecepatan tranfer data, volume data, fleksibilitas, skalabilitas dan keamanan.
Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan agar sistem yang dibangun mempunyai
penyimpanan basis data yang sesuai dan memenuhi kriteria dari kebutuhan pengguna.
Basis data bertipe SQL disebutkan dalam banyak penelitian memiliki keunggulan
dalam hal stabilitas dan keamanan, sedangkan basis data bertipe NoSQL memiliki
keunggulan dalam hal kecepatan, skalabilitas dan fleksibilitas penyimpanan, terutama
pada data-data yang heterogen. Dari beberapa penelitian yang telah didapatkan kedua
basis data dapat diaplikasikan kedalam sistem IoT secara baik. Dalam sistem yang
memiliki jumlah data yang sedikit dan data sensor yang sejenis maka basis data bertipe
SQL sangat cocok untuk digunakan. Sistem seperti smarthome, sistem pengairan
otomatis dan sistem pencahayaan ruangan sangat cocok menggunakan basis data SQL.
Sedangkan sistem yang memiliki jumlah data yang besar, membutuhkan kecepatan real-
rime, serta tipe data yang heterogeny maka basis data bertipe NoSQL sangat cocok
Sistematik Review: Penggunaaan Basis Data Relasional dan Non Relasional pada
Aplikasi IoT (Internet Of Things)
Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 141
untuk digunakan. Aplikasi IoT dalam Industri atau yang lebih dikenal sebagai IIOT
(Industrial Internet of Things) yang memiliki banyak tipe sensor dan data dengan
volume yang besar serta konektifitas real-time sangat cocok dalam menggunakan basis
data bertipe NoSQL ini. Aplikasi lain yang bisa menggunakan basis data NoSQL ini
antara lain sistem monitoring alat kesehatan di rumah sakit atau pemonitoran hunian
bertingkat.
Terlepas dari kelebihan yang dimiliki oleh basis data SQL dan NoSQL ini
beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam menggunakan kedua basis data tersebut.
Basis data SQL dengan skema yang cenderung static tidak cocok digunakan untuk
menangani data IOT yang heterogen. Selain itu dalam beberapa penelitian disebutkan
bahwa performanya menurun jauh siring dengan peningkatan volume data yang
ditulis.Pada basis data NoSQL, fitur otentikasi dan enkripsi yang kurang (atau bahkan
tidak ada) menjadi salah satu hal yang harus dipertimbangakan dalam penyusunan
sistem IoT untuk mencegah resiko keamanan yang ada. Selain itu penyimpanan data
yang fleksibel cenderung memberikan ketidakteraturan penyimpanan data yang akan
memperlambat proses pencarian nantinya, hal ini juga beresiko pada banyakya duplikasi
data yang disimpan.
Perbedaan antara NoSQL dan database relasional sangat besar. Basis data No SQL
sangat cepat dan fleksibel, selain itu NoSQL sebagai open source, pengembangan fitur-
fitur tambahan akan sangant mudah dilakukan dengan terbukanya source code. Di sisi
lain, database relasional lebih membantu untuk merancang database yang lebih
kompleks, dengan hubungan antar tabel dan struktur tetap. Ini adalah basis data yang
andal dan bahkan berpikir itu bergerak lebih lambat, itu adalah basis untuk basis data
terstruktur yang kompleks. Perbedaan utama antara kedua basis data adalah bahwa basis
data relasional memiliki hubungan antar table yang statik. Hubungan tersebut bisa satu
dengan satu atau satu dengan banyak atau banyak dengan banyak. Dengan adanya relasi
ini, pengguna dimungkinkan untuk dapat menggabungkan tabel dan membuat kueri
yang kompleks.
Masalah utama dengan database relasional adalah replikasi. Proses penyalinan atau
replikasi basis data jauh lebih komplek apabila dibandingkan denganbasis data NoSQL.
Banyak peralatan yang bisa digunakan untuk proses replikasi ini namun dalam volume
data yang besar, hal ini tetap akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama
dibandingkan dengan replikasi data pada basis data NoSQL (Kumawat & Pavate, 2016).
Hal inilah yang membuat basis data relasional database yang jauh lebih lambat
dibandingkan dengan NoSQL.
Meskipun ada banyak karakteristik yang membedakan SQL dan NOSQL, dua yang
paling signifikan adalah Scaling dan Modeling (Kumawat & Pavate, 2016).
a) Scaling
Secara tradisional SQL tidak cocok untuk pemrosesan paralel besar-besaran,
yang mengarah ke pada penambahan sever yang lebih besar (scale up), distribusi ke
server-server komoditas, mesin virtual, atau pengembangan teknologi awan.
Sri Yanto Qodarbaskoro, Kusnawi dan Ema Utami
142 Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
b) Pemodelan
Database SQL sangat dinormalisasi dan membutuhkan model data yang telah
ditentukan sebelumnya sebelum memasukkan data ke dalam sistem. Sebaliknya,
database NOSQL tidak memerlukan (meskipun mendukung) model data yang telah
ditentukan sebelumnya (heterogen).
Berdasarkan uraian diatas dapat dibuat sebuah tabel perbandingan sebagai berikut:
Tabel 1 Tabel perbandingan karakteristik basis data SQL dan No SQL
SQL
Relational Database (RDMS)
Database berbasis tabel yang dapat
diskalakan secara vertical
Mendukung skema SQL yang telah
ditentukan (bahasa kueri terstruktur)
untuk menentukan dan memanipulasi
data
Antarmuka standar untuk menjalankan
kueri kompleks
Paling cocok untuk beban besar dan
aplikasi transaksional yang kompleks
Database SQL dikelola pada properti
ACID (Atomicity, Konsistensi , Isolasi
dan Daya Tahan)
Database non-relasional atau
terdistribusi
Dapat diskalakan secara horizontal
Mendukung skema dinamis dan
menggunakan Bahasa Kueri tidak
terstruktur
Tidak bagus untuk menjalankan kueri
yang kompleks
Tidak cocok untuk beban besar dan
aplikasi tipe transaksional yang
kompleks
Database NoSQL mengikuti teorema
CAP Brewers / properti BASE
Sisipan & Pembaruan yg
Asynchronous
Dari urain kesimpulan hasil literatur review diatas dapat disarankan penggunaan
basis data SQL dan NoSQL pada apalikasi IoT seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2 Tabel perbandingan karakteristik dan penggunaan basis data SQL dan No
SQL pada aplikasi IOT
Basis
Data
Kelebihan pada aplikasi IOT
Kekurangan pada aplikasi
IOT
Saran Penggunaan
SQL
Tingkat stabilitas yang
tinggi
Sudah dikenal banyak
orang dan digunakan
dalam waktu lama
Tingkat Keamanan yang
baik
Konsistensi skema basis
data yang baik
Kecepatan yang kurang
baik, terutama dalam
penanganan volume data
yang tinggi
Skalabilitas yang rendah
Fleksisbilitas yang kurang
terutama dalam
menyimpan data yang
heterogeny
Penggabungan basis data
yang sangat sulit
Smarthome
Sistem Pengairan
Otomatis
Sistem pengaturan
dan pemantauan
pencahayaan
ruangan
NoSQL
Kecepatan baik terutama
dalam penanganan volume
data yang tinggi
Skalabilitas yang tinggi
Tingkat stabilitas yang
lebih rendah dari SQL
Belum dikenal banyak
orang dan masih
Apllikasi
Industrial IOT
Sistem kesehatan
rumah sakit
Sistematik Review: Penggunaaan Basis Data Relasional dan Non Relasional pada
Aplikasi IoT (Internet Of Things)
Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 143
Fleksisbilitas yang baik
terutama dalam
menyimpan data yang
heterogeny
Penggabungan basis data
yang mudah,
memungkinkan untuk
menjalankan aplikasi dari
beberpa sistem.
tergolong baru
Tingkat Keamanan yang
kurang baik
Sistem pintar pada
rumah bertingkat
atau gedung
bertingkat
Sistem
pemantauan
kesehatan masal
Kesimpulan
Dengan adanya perkembangan sistem IoT yang semakin besar dan kompleks,
kebutuhan akan penyimpanan data untuk mendapatkan sistem yang effisien,
berkelanjutan dan aman menjadi sebuah tantangan tersendiri. Pemilihan basis data yang
tepat tidak hanya memberikan efisiensi dan performa pada sistem IoT yang akan
dibangun akan tetapi kelanjutan pengembangan dan stabilitas dari sistem IoT itu sensiri.
Pada penelitian ini telah ditemukan bahwa penentuan basis data pada pengembangan
sistem IoT sangat bergantung kepada kebutuhan pengguna itu sendiri. Kriteria dan
spesifikasi dari sistem IoT yang akan dibangun menentukan basis data yang akan
dipilih. Basis SQL memberikan konsistensi data, keamanan dan kecepatan pada volume
data yang kecil, sedangkan NoSQL menyediakan fitur fleksibilitas penyimpanan data
(data yg heterogen), skalabilitas dan kecepatan pada volume data yang lebih banyak.
Penelitian selanjutnya yang bisa dilakukan dengan adanya hasil penelitian ini adalah
dengan menggunakan kombinasi basis data pada sebuah sistem IoT. Kombinasi basis
data SQL dan No SQL pada sebuah sistem IoT kemudian bisa dibandingkan dengan
masing masing basis data untuk melihat efisiensi dan kinerjanya.
Sri Yanto Qodarbaskoro, Kusnawi dan Ema Utami
144 Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
BIBLIOGRAFI
Azhar, A. N., Hasna, S. N. A., Roslina, A. H., Fauziah, Z., & Rahmah, M. (2019).
Influence of Network Speed on Structured Query Language (SQL) Database Data
Transmission Performance in an Internet of Things (IoT) Sensing Device on Single
Board Computers (SBC). IOP Conference Series: Materials Science and
Engineering, 551(1), 12048.
Cai, H., Xu, B., Jiang, L., & Vasilakos, A. V. (2016). IoT-Based Big Data Storage
Systems in Cloud Computing: Perspectives and Challenges. IEEE Internet of
Things Journal, 4(1), 7587.
Fatima, H., & Wasnik, K. (2016). Comparison of SQL, NoSQL and NewSQL
Databases for Internet of Things. 2016 IEEE Bombay Section Symposium (IBSS),
16.
Incipini, L., Belli, A., Palma, L., Concetti, R., & Pierleoni, P. (2019). Databases
Performance Evaluation for IoT Systems: The Scrovegni Chapel Use Case. 2019
42nd International Convention on Information and Communication Technology,
Electronics and Microelectronics (MIPRO), 463468.
Komputer, W. (2010). Panduan Belajar MySQL Database Server. Jakarta: Mediakita.
Kumawat, D., & Pavate, A. (2016). Correlation of NOSQL & SQL Database. Journal of
Computer Engineering (IOSR-JCE), 18(5), 7074.
Lee, I., & Lee, K. (2015). The Internet of Things (IoT): Applications, Investments, and
Challenges for Enterprises. Business Horizons, 58(4), 431440.
Muniswamaiah, M., Agerwala, T., & Tappert, C. C. (2020). Performance of Databases
in IoT Applications. 2020 7th IEEE International Conference on Cyber Security
and Cloud Computing (CSCloud)/2020 6th IEEE International Conference on
Edge Computing and Scalable Cloud (EdgeCom), 190192.
Rasheed, Yasmin & Qutqut, Mahmoud & Almasalha, F. (2019). Overview of The
Current Status of NoSQL Database. Teknologi Informasi, 1(19), 4753.
Rautmare, S., & Bhalerao, D. M. (2016). MySQL and NoSQL Database Comparison for
IoT Application. 2016 IEEE International Conference on Advances in Computer
Applications (ICACA), 235238.
Ruben, P. M. (2019). Menjadi Sarjana Pada Industri 4.0. Jurnal Perennial Pedagogi,
1(1), 112.
Suliyanti, W. N. (2019). Studi Literatur Basis Data SQL dan NoSQL. KILAT, 8(1).