Jurnal Syntax Admiration

Vol. 1 No. 2 Juni 2020

p-ISSN : ��� e-ISSN : 2722-5356

Sosial Teknik

 

EVALUASI KENYAMANAN MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN SERAGAM STIKES YAYASAN RS Dr. SOETOMO

 

Lilis Masyfufah, Aprilia Rose Mawati, Dyah Novitasari dan Devi Indah Puspitasari

Prodi. D3 Rekam Medis, Kampus STIKES Yayasan RS DR. SOETOMO

Email: [email protected], [email protected], [email protected] dan [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

22 Mei 2020

Diterima dalam bentuk revisi

08 Juni 2020

Diterima dalam bentuk revisi

 

Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Hal ini tidak hanya berdampak pada penampilan mahasiswa melainkan jugaakan berpengaruh dalam konsentrasi belajar mahasiswa. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tentang kenyamanan penggunaan seragam pada Stikes Yayasan Rs Dr Seotomo. Penelitian ini adalah untuk mengembangkan desain seragam di kampus STIKES Yayasan� Rs DR. Soetomo Surabaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan kerangka konsep teori SDLC untuk pengembangan model seragam� di STIKES Yayasan Rs Dr Soetomo.� Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian dan pengembangan pada seragam kampus. Tingkat kenyamanan penggunaan seragam yang dapat mempengaruhi proses belajar mahasiswa di kampus. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu waktu. Dengan menggunakan populasi sebanyak 100 mahasiswa STIKES Yayasan Rs. DR Soetomo. Sampel dari penelitian ini menggunakan Quota Sampling yaitu teknik sampling dengan mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah ditentukan yakni 40 mahasiswa mengisi kuesioner untuk identifikasi awal beberapa permasalahan di Stikes Yayasan Rs. Dr. Soetomo. Indicator yang digunakan dalam penelitian ada 3 yaitu menganalisis kebutuhan, identifikasi penggunaan dan ketentuan seragam, dan pengembangan desain seragam. Instrument penelitian ini menggunakan checklist sehingga peneliti membuat dan menyebarkan kuisioner dalam bentuk online yaitu google form yang akan diisi oleh mahasiswa sehingga data yang diperoleh dalm bentuk data primer.

Kata kunci:

SDLC, pengembangan dan tenaga kesehatan

 



Pendahuluan

Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan profesi (�UU NO 12 TAHUN 2012,� 2012). Pelayanan kesehatan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu kesehatan bagi seluruh mahasiswa (Lambok & Asyiafa, 2019). Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang terfokus dalam mempelajari ilmu kesehatan.

Pada sekolah tinggi memiliki pedoman dasar yang dipakai sebagai acuan untuk menyelenggarakan kegiatan fungsional yaitu Statuta. Menurut PP no. 60 tahun 1999 Pasal 1 butir 7 Statuta adalah pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai acuan untuk merencanakan, mengembangkan program dan penyelenggaraan kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan, yang berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan prosedur operasional yang berlaku di perguruan tinggi, sekolah tinggi dan politeknik yang bersangkutan (Indonesia, 1999).

Pelayanan kesehatan adalah bentuk pelayanan yang diberikan tenaga medis pada pasien secara baik dan sesuai dengan standar pelayanan profesional (Pujiastuti, 2017). Banyak sekolah tinggi yang tidak mengharuskan mahasiswanya memakai seragam, namun khusus untuk sekolah tinggi kesehatan pada umumnya para mahasiswanya diwajibkan menggunakan pakaian seragam. Salah satu hal yang menjadi ciri khas atau identik dari mahasiswa ilmu kesehatan adalah dengan seragamnya yang berwarna putih. Fungsi dari seragam itu sendiri pada penelitian adalah untuk menciptakan kedisiplinan berpenampilan di sekolah, tentunya hal ini berkaitan dengan mahasiswa dari sekolah tinggi kesehatan yang dicetak agar menjadi generasi tenaga kesehatan yang disiplin dengan seragam kesehatan yang berwarna putih yang telah dianggap psikologi merupakan seragam dengan warna yang melambangkan hal positif, yaitu warna yang bisa memberi efek menenangkan pada jiwa manusia.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo atau biasa disebut dengan STIKES Dr. Soetomo merupakan salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan yang memiliki program rekam medis. Sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, STIKES Dr. Soetomo juga menerapkan seragam dengan warna putih sebagai ciri khas mahasiswa kesehatan. Akan tetapi STIKES Dr. Soetomo ini hanya memiliki satu warna seragam.

Dengan adanya warna seragam yang hanya satu warna yaitu warna putih dianggap oleh mahasiswa kurang nyaman, hal ini dikarenakan seragam berwarna putih di nilai cepat kotor sehingga mahasiswa kurang percaya diri dalam berpenampilan. Selain hal itu seragam yang dimiliki oleh STIKES Dr. Soetomo yang hanya satu warna dianggap bosan oleh mahasiswa.

Penelitian pada seragam belum begitu banyak dilakukan dilingkungan kampus STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo ini. Padahal seragam juga menjadi salah satu faktor kenyamanan mahasiswa saat dilakukannya pembelajaran di kelas, hal itu tentu sebagai usaha agar meningkatnya prestasi mahasiswa itu sendiri. Karena STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo ini merupakan Perguruan Tinggi pertama kali yang membuka program studi D-III Rekam Medis sehingga peluang kerja tentunya masih terbuka lebar.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut (Sugiyono, 2014) penelitian dan pengembangan ini adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer diperoleh yang dari pengisian kuisioner dan lebar cheklist kepada mahasiswa di Stikes Yayasan Rs Dr Soetomo. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua mahasiswa dari STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya, dengan sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa yang mengisi kesioner yang dibagikan oleh peniliti, sehingga diperoleh 110 mahasiswa yang juga dijadikan responden dalam penelitian ini.

Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan analisis dengan menggambarkan hasil yang diteliti yaitu kenyamanan mahasiswa dalam penggunaan seragam. Data yang telah dikumpulkan kemudian disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian ini berupa analisis yang dilakukan di masing masing indikator yaitu listening customer, build dan testig mock up

1.    Menganalisis kebutuhan

Menganalisis kebutuhan seragam bahwa peran tenaga Kesehatan secara tidak langsung cenderung berhubungan dengan aktivitas fisik,sehingga kenyamanan beraktivitas saat belajar di kampus merupakan suatu hal yang penting agar dapat belajar dengan nyaman dan baik. Kebutuhan fungsional pakaian seragam cenderung pada pakaian-pakaian yang memungkinkan dirinya untuk dapat bergerak secara nyaman (mobilitas dan kenyamanan), dapat melindungi dirinya.

Pengambilan pengukuran secara sistematis melalui kuisioner penelitian yang diberika kepada mahasiswa dan menunjukkan tabel seperti berikut

 

 

 

 

Table 1 hasil kuisioner kebutuhan seragam

 

Presentase

Jumlah

Sangat tidak setuju

13.5%

15

Tidak setuju

45.9%

51

Setuju

34.2%

38

Sangat setuju

6.3%

7

Total

100%

110

 

Dari table diatas menunjukkan bahwasannya dari pernyataan kuesioner �Apakah anda merasa nyaman dengan pemakaian seragam yang selalu berwarna putih?� mendapatkan jawaban dari jumlah 110 responden terdapat 51 responden dengan jawaban hasil kuesioner TIDAK SETUJU yakni sebanyak (45.9%), 38 responden dengan jawaban hasil kuesioner SETUJU yakni sebanyak (34.2%), 15 responden dengan jawaban hasil kuesioner SANGAT TIDAK SETUJU yakni sebanyak (13.5%), dan 7 responden dengan jawaban hasil kuesioner SANGAT SETUJU yakni sebanyak (6.3%).

Kenyamanan berseragam dapat dilihat dengan adanya desain seragam yang dirasa pas dengan aktivitas yang sekiranya cocok dilakukan saat dikampus penyesuaian warna juga merupakan hal yang sangat penting. Penyesuaian warna dapat pula menambahkan kepercayaan diri bagi mahasiswa yang memaikainya sehingga akan merasa nyaman dalam penggunaan aktiivitas yang dilakukan di kampus. Adapun desain pakaian harulah disesuaikan dengan bentuk tubuh� pemakai, jenis aktivitas serta jenis ruang. Sehingga dapat memudahkan pergerakan pemakai apabila seragam digunakan. Tak hanya itu tekstur kain serta motif bila ada harus disesuaikan dengan kecocokan profesi tenaga Kesehatan. Namun , kampus� STIKES Yayasan Rs Dr Soetomo hanya memiliki satu warna seragam yaitu warna putih,�� mengingat peraturan yang berlaku pada kampus bahwasanya dijelaskan seragam bewarna putih dengan ketentuan model seragam yang telah ditentukan selain itu� namun hasil dari pengisisian kuisioner tersebut menyatakan� bahwa ada beberapa mahasiswa yang merasa tidak nyaman dengan warna putih , karena dengan alasan cepat kotor� selain itu seragam warna putih yang di pakai mulai hari senin � jum�at mahasiswa juga bosan dengan satu warna seragam sehingga kenyamanan untuk belajar atau� praktek kerja lapangan pun terganggu.

2.    Identifikasi penggunaaan dan ketentuan seragam

Penggunaan seragam yang telah ditentukan oleh stikes yayasan rs dr soetomo yaitu menggunakan seragam warna putih disaat perkuliahan namun , ketika peneliti melakukan penyeberan kuisioner bahwa tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh ketika harus menggunakan seragam putih setiap hari , setidaknya adanya pergantian warna seragam yaitu 2 atau 3 hari sekali. Selain pergantian warna seragam adanya tambahan warna untuk pergantian seragam tersebut.� dapat dilihat di tabel berikut ;

 

 

 

Table 2 hasil identifikasi pergantian pemakaian seragam

 

Presentase

Jumlah

Setiap hari

7.2.%

24

2 hari sekali

70.3%

78

3 hari sekali

22.5%

8

Total

100%

110

 

Tabel 2 diatas menjelaskan dengan total responden sebanyak 110 yang telah menjawab pernyataan dari �Berapa hari sekali pergantian pemakaian seragam?� diperoleh jawaban yaitu 78 responden telah memilih 2 HARI SEKALI dengan (70.3%), 24 responden memilih SETIAP HARI dengan data sebagai berikut:

Table 3 hasil idententifikasi warna seragam

 

Presentase

Jumlah

Warna gelap

65.1%

73

Warna terang

34.9%

37

Total

100%

110

 

Berdasarkan tabel 3� diatas menyatakan bahwa dengan pernyataan �Jika ada penambahan warna searagam, warna apa yang cocok di tambahkan?� diperoleh hasil dengan total jumlah 110 responden terdapat 73 responden memiih WARNA GELAP sebanyak (65.1%), dan 37 responden memilih WARNA TERANG sebanyak (34.9%).

3.    Pengembangan desain seragam

umumnya seragam tenaga Kesehatan baik yang nantinya akan terjun langsung menangani pasien maupun tidak harus� berwarna putih, sebab warna putih melambangkan kebersihan dan kesucian sehingga sangat cocok digunakan dengan tenaga Kesehatan. Namun seiring dengan perkembangan saat ini banyak sekolah tinggi yang memodifikasi seragam sehingga tidak hanya berwarna putih saja namun menambahkan warna lain sehingga dapat nyaman dipandang dan dipakai. Saat ini seragam di stikes Yayasan rs ds soetomo hanya memiliki 1 model seragam yang berwarna putih. Dengan penelitian ini pengembangan seragam sehingga dapat memodifikasi seragam stikes Yayasan rs dr soetomo dengan memodifikasi warna seragam akan tetapi tetap tidak meninggalkan warna putih. Dari survey dengan cara membagikan kuisioner yang telah kami lakukan pada mahasiswa stikes Yayasan dr soetomo maka perolehan suara setuju dengan penamahan warna gelap yaitu warna maroon dan hijau Sehingga apabila Digambar akan menghasilkan gambar sebagi berikut:

Description: C:\Users\User\Downloads\WhatsApp Image 2020-06-01 at 17.47.23 (1).jpeg

Description: C:\Users\User\Downloads\WhatsApp Image 2020-06-01 at 17.47.23.jpegDescription: C:\Users\User\Downloads\WhatsApp Image 2020-06-01 at 17.47.22.jpeg

Gambar diatas merupakan beberapa contoh warna seragam� bewarna gelap dan bisa untuk pergantian seragam 2 hari sekali seperti hasil.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang evaluasi kenyamanan mahasiswa terhadap penggunaan seragam STIKes Yayasan Rs Dr. Soetomo dalam kajian :

1.    Analisis kebutuhan seragam bahwa peran tenaga Kesehatan secara tidak langsung cenderung berhubungan dengan aktivitas fisik dapat ditarik kesimpulan :

a.    Kenyamanan berseragam dapat dilihat dengan adanya desain seragam yang dirasa pas dengan aktivitas yang sekiranya cocok dilakukan.

b.    Penyesuaian warna dapat pula menambahkan kepercayaan diri bagi mahasiswa.

c.    Adapun desain pakaian harus disesuaikan dengan bentuk tubuh� pemakai dan jenis aktivitas pemakai.�

2.    Identifikasi penggunaaan dan ketentuan seragam dengan ditentukan kampus diharuskan memakai pakaian putih, sehingga dapat ditarik kesimpulan :

a.    Adanya pendapat mahasiswa mengeluh karena diharuskan menggunakan pakaian putih setiap hari.

b.    Setidaknya ada pergantian seragam / warna pada seragam sehingga mahasiswa tidak bosan dan jenuh.

c.    Adanya keinginan mahasiwa untuk mengubah warna seragam dari putih menjadi warga gelap sehingga Ketika di pakai tidak bosan dan terasa nyaman.

3.    Pengembangan desain seragammahasiswa maupun tenaga Kesehatan umumnya berwarna putih seban warna tersebut melambangkan kebersihan dan kesucian, sehingga dapat disimpulkan :

a.    Dengan perkembangan saat ini banyak sekolah tinggi yang memodifikasi seragam Kesehatan sehingga tidak hanya berwarna putih saja namun menambahkan warna lain sehingga dapat nyaman dipandang dan dipakai.


Bibliografi

 

Indonesia, P. P. R. (1999). PP Nomor 60 Tahun 1999. Pendidikan Tinggi.

 

Lambok, B. D., & Asyiafa, A. P. (2019). Pertanggungjawaban Hukum Tenaga Medis Dalam Tindakan Pemasangan Alat Pernapasan Lewat Mulut (Ventilator) Pada Pasien di Rumah Sakit. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(12), 74�86.

 

Pujiastuti, E. (2017). Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(4), 34�65.

 

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

 

UU No 12 Tahun 2012. (2012). Экономика Региона, pp. 12�30.