�Jurnal Syntax Admiration

Vol. 1 No. 6 Oktober 2020

p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356

Sosial Teknik

 

IMPLEMENTASI TRANSFER LEARNING UNTUK IDENTIFIKASI ORDO TUMBUHAN MELALUI DAUN

 

Fadlur Rochman dan Hartarto Junaedi

Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya Jawa timur, Indonesia�������

Email: [email protected] dan [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

24 Agustus 2020

Diterima dalam bentuk revisi 14 Oktober 2020

Diterima dalam bentuk revisi 16 Oktober 2020

Klasifikasi objek saat ini merupakan salah satu studi dalam ilmu komputer yang berkembang dengan sangat pesat. Convolutional Neural Network (CNN) berperan penting dalam perkembangan studi ini, hal ini dikarenakan kemampuan CNN dalam menentukan fitur yang digunakan dalam klasifikasi dan pembelajaran secara deep learning, akan tetapi untuk menemukan sebuah model yang memiliki akurasi yang baik dan untuk menghindari over fit diperlukan sebuah dataset yang cukup banyak, semakin banyak variasi dataset yang dilatih memberi kemungkinan model yang dihasilkan akan memiliki akurasi yang lebih baik. Teknik Transfer Learning adalah salah satu solusi yang bisa dimanfaatkan pada saat dataset yang ada tidak cukup ideal untuk melakukan proses training dari awal. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan arsitektur model yang sudah dilatihkan sebelumnya (pretrained model), transfer learning mampu meningkatkan akurasi model dengan melatih ulang model menggunakan dataset yang tidak terlalu banyak. Penelitian ini menggunakan metode teknik transfer learning pada convolutional neural network untuk mengklasifikasikan ordo tumbuhan dengan menggunakan citra daun sebagai input. Target output adalah delapan ordo tumbuhan. Dengan jumlah dataset yang tidak terlalu besar, penelitian ini diharapkan mampu memberikan nilai akurasi diatas 70%. Pretrained model yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa arsitektur model yang sudah dilatih pada dataset Imagenet yang memiliki lebih dari satu juta citra dan memiliki kelas sebanyak seribu kelas berbeda.

Kata kunci:

Convolutional Neural Network; Transfer Learning; Pre-trained Model; Inception-v3; ResNet dan VGG.

 


 

Pendahuluan

Pengenalan dan klasifikasi pada citra saat ini merupakan studi yang banyak menghasilkan penelitian. Objek penelitian pun sangat bervariasi, misalnya pengenalan jalan raya dan kendaraan (Rezaee & Zhang, 2017) (Sun et al., 2006) (Lee, 2015) (Jo et al., 2019), pengenalan dan klasifikasi bunga (Wu et al., 2019) (Nilsback & Zisserman, 2008) (Xia & Nan, 2017) (Saitoh & Kaneko, 2000), klasifikasi pada ikan,klasifikasi pada buah-buahan dan juga pada makanan (Rajayogi et al., 2019). Banyak metode berkembang dalam bidang ini.

Pengenalan objek ini biasanya memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada citra tersebut, biasanya yang paling sering digunakan fitur pada warna, bentuk dan tekstur. Akan tetapi untuk beberapa objek yang fitur-fiturnya abstrak memerlukan metode yang berbeda, Convolutional Neural Network (CNN) mampu untuk mengekstraksi fitur-fitur yang abstrak yang ada pada suatu citra. Teknik ini berkembang dengan cepat dan mampu untuk mengklasifikasikan objek dalam jumlah yang besar. Seperti pada saat model CNN yang bernama VGG16 mampu mengenali 1000 kelas yang berbeda dari jutaan gambar. Akan tetapi model CNN membutuhkan dataset yang besar untuk menghasilkan akurasi yang baik.

Saat ini ada teknik yang bisa digunakan untuk memanfaatkan model CNN yang sudah jadi untuk digunakan pada dataset yang lebih kecil (Sawada et al., 2016) dengan sedikit perubahan pada layer klasifikasi. Teknik ini disebut dengan Transfer Learning. Penelitian ini mencoba mengaplikasikan transfer learning untuk mengklasifikasikan jenis-jenis ordo tumbuhan dengan menggunakan dataset citra daun dari tumbuhan dan menganalisis perbedaan saat menggunakan beberapa model yang seperti VGG16, Inception-V3 dan ResNet50.

Pada beberapa penelitian model-model CNN bisa memiliki akurasi yang cukup baik dengan nilai diatas 80% (Setiawan, 2019), dengan akurasi VGG16 Sebesar 83,8%, Inception-V3 dan ResNet50 dengan 89,3%. Pada penelitian pengenalan gender (Smith & Chen, 2019), VGG mampu menghasilkan akurasi 98,56%. Bahkan VGG dengan transfer learning mampu menghasilkan akurasi sampai 100% pada penelitian tentang klasfikasi otak (Kaur & Gandhi, 2019).

 

Metode Penelitian

Deep Learning merupakan model algoritma komputasi yang terdiri dari beberapa lapisan-lapisan proses dan digunakan untuk mempelajari representasi dari data yang digunakan (Lecun et al., 2015). Pada deep learning lapisan-lapisan awal dari jaringan umumnya menunjukkan kemampuan jaringan dalam mempelajari fitur-fitur yang umum yang ada pada dataset. Sedangkan fitur-fitur yang ada pada posisi terdalam menunjukkan kemampuan untuk mempelajari fitur-fitur yang semakin spesifik yang dimiliki oleh dataset yang ada.

Transfer Learning merupakan teknik yang memanfaatkan model yang sudah ditraining sebelumnya (pretrained model) untuk digunakan mengklasifikasikan dataset yang baru sehingga tidak perlu untuk melakukan training data dari awal (Tan et al. 2018), dan dilakukan penyesuaian pada bagian akhir dari model. Secara umum arsitektur CNN terdiri dari beberapa layer, layer-layer ini yang melakukan ekstraksi fitur-fitur yang ada pada dataset.

Gambar 1 Arsitektur CNN

 

Pada bagian akhir layer-layer CNN akan mengerucut untuk sehingga membentuk sebuah array 1 dimensi yang berisi nilai prediksi masing-masing kelas. Pada bagian ini dilakukan tuning untuk menyesuaikan dengan jumlah kelas pada dataset yang digunakan.

Dalam transfer learning, kemungkinan untuk melatih kembali model jaringan dengan target yang baru tanpa mengalami overfitting cukup besar, selama secara umum tugas yang diberikan pada target kedua memiliki kecocokan dan karakteristik fitur yang sama dengan tugas pertamanya (Yosinski et al., 2014). Pada tugas yang pertama haruslah dataset yang digunakan lebih besar dari pada dataset yang digunakan pada tugas selanjutnya.

Penelitian ini sendiri akan mencoba untuk mengklasifikasikan ordo tumbuhan dari 8 kelas ordo yang berbeda. Dataset yang akan digunakan merupakan citra daun dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan input masing-masing model, dataset 224x224 piksel akan diaplikasikan untuk arsitektur model VGG16 dan ResNet50, sedangkan dataset 299x299 piksel akan diaplikasikan pada arsitektur model Inception-v3. Dataset terdiri dari 200 gambar untuk masing-masing kelas, dan untuk meningkatkan tingkat akurasi model, dilakukan preprosessing pada dataset yang digunakan dengan teknik rotate dan flip. Sehingga tiap kelas memiliki 600 citra.

 

���

���������������������������������������� ����������1� ����������� 2�������� �� 3������ �������� 4

���

��������������������������������������������������� 5 ������������ 6������� ��� 7����� ��������� 8

Gambar 2 Contoh dataset citra daun

 


Tabel 1

Kelas dan jumlah dataset

 

Kelas

Jumlah

Alismatales

600

Asparagales

600

Cucurbitales

600

Poales

600

Ranunculales

600

Sapindales

600

Solanales

600

Zingiberales

600

 

Arsitektur model yang digunakan pada penelitian ini dilakukan fine tuning pada bagian Classification, dengan cara sehingga output yang dihasilkan sesuai dengan dataset yang digunakan pada penelitian ini.

 

Hasil dan Pembahasan

Pengujian dilakukan dengan menggunakan dataset citra daun sebagai input ke dalam arsitektur model ResNet50, Inception, dan VGG16, input parameter pada arsitektur model yang digunakan pada penelitian ini menggunakan 40 iterasi, dengan ukuran batch sebesar 32. Sedangkan dataset yang untuk proses training digunakan citra sebanyak 3360 Citra dengan masing-masing kelas sebanyak 420 citra, dan dataset untuk validasi sebanyak 1440 citra dengan masing-masing kelas sebanyak 180 citra.� Dataset validasi berguna untuk melihat akurasi dari training pada masing-masing epoch. Model yang memiliki kinerja baik merupakan model yang memiliki tingkat akurasi yang selalu meningkat pada setiap iterasi yang dilakukan selama proses training.

 

(a)

 

 

(b)

 

(c)

Gambar 3 Nilai akurasi selama proses training

untuk model ResNet (a), Inception (b) dan VGG (c)

 

Dari hasil pengujian, model ResNet memiliki nilai akurasi pada proses validasi diatas 80% setelah melewati iterasi ke-7, dan pada iterasi ke 40 memiliki nilai akurasi sebesar 87,5%, seperti yang ditunjukkan pada tabel 2. sedangkan untuk model Inception memiliki nilai akurasi diatas 80% setelah iterasi ke-3, stabil pada kisaran 80% dan memiliki nilai akurasi sebesar 88,9% pada iterasi ke-40.

 

Gambar 4

Perbandingan akurasi antar model

 

Tabel 2

Nilai Akurasi model tiap proses iterasi

Iterasi

ResNet

Inception

VGG

1

0,1583

0,6417

0,1549

2

0,2792

0,7951

0,1813

3

0,4507

0,8181

0,2396

4

0,7014

0,8389

0,2521

5

0,7410

0,8569

0,2812

6

0,7861

0,8292

0,2736

7

0,8354

0,7750

0,3326

8

0,8681

0,7757

0,3465

9

0,8611

0,7854

0,3632

10

0,8625

0,7937

0,3549

11

0,8729

0,8271

0,3569

12

0,8750

0,8299

0,3931

13

0,8646

0,8375

0,4222

14

0,8618

0,8750

0,3201

15

0,8639

0,8778

0,3750

16

0,8660

0,8694

0,4264

17

0,8069

0,8556

0,4243

18

0,7958

0,8722

0,4451

19

0,8569

0,8556

0,4431

20

0,8410

0,8674

0,4417

21

0,8687

0,8396

0,4528

22

0,8500

0,8306

0,4486

23

0,8722

0,8500

0,4618

24

0,8562

0,8653

0,4563

25

0,8035

0,8451

0,4611

26

0,8139

0,8424

0,4493

27

0,8674

0,8465

0,4681

28

0,8840

0,8674

0,4646

29

0,8861

0,8799

0,4556

30

0,8660

0,8611

0,4535

31

0,8285

0,8917

0,4743

32

0,8424

0,8819

0,4549

33

0,8694

0,8667

0,4319

34

0,8681

0,8632

0,4229

35

0,8813

0,8944

0,4410

36

0,8792

0,8743

0,4674

37

0,8750

0,8840

0,4549

38

0,8847

0,8833

0,4549

39

0,8743

0,8889

0,4576

40

0,8750

0,8889

0,4271

 

Model VGG memiliki akurasi yang kurang baik, hanya sebesar 42% setelah iterasi ke-40. Meskipun pada proses training akurasi training bisa meningkat, akan tetapi pada proses validasi akurasi yang didapat tidak setinggi proses training.

����������������������������������������������������

Kesimpulan

Arsitektur model ResNet50, dan Inception-v3 memiliki akurasi lebih dari 85% untuk mengklasifikasikan ordo tanaman. Akurasi yang cukup besar sudah bisa dilihat saat iterasi kurang dari 10 dan nilai akurasi tiap iterasi stabil diantara 83%-88% untuk model Arsitektur ResNet50 dan Inception-v3. Sedangkan arsitektur model VGG, memiliki akurasi yang kurang baik pada kasus penelitian ini.

 

 


Bibliografi

 

Jo, S. Y., Ahn, N., Lee, Y., & Kang, S. J. (2019). Transfer Learning-based Vehicle Classification. Proceedings-International SoC Design Conference 2018, ISOCC 2018, 127�128.

 

Kaur, T., & Gandhi, T. K. (2019). Automated Brain Image Classification Based On VGG-16 and Transfer Learning. Proceedings-2019 International Conference on Information Technology, ICIT 2019, 94�98.

 

Lecun, Y., Bengio, Y., & Hinton, G. (2015). Deep learning. Nature, 521(7553), 436-444.

 

Lee, T. (2015). Vehicle Detection, Shadow, HOG, SVM, Autonomous Vehicles 1. Iccas, 1720�1723.

 

Nilsback, M. E., & Zisserman, A. (2008). Automated Flower Classification Over A Large Number Of Classes. Proceedings-6th Indian Conference on Computer Vision, Graphics and Image Processing, ICVGIP 2008, 722�729.

 

Rajayogi, J. R., Manjunath, G., & Shobha, G. (2019). Indian Food Image Classification with Transfer Learning. CSITSS 2019-2019 4th International Conference on Computational Systems and Information Technology for Sustainable Solution, Proceedings, 4, 1�4.

 

Rezaee, M., & Zhang, Y. (2017). Road Detection Using Deep Neural Network In High Spatial Resolution Images. Joint Urban Remote Sensing Event (JURSE).

 

Saitoh, T., & Kaneko, T. (2000). Automatic Recognition of Wild Flowers. February. Pattern Recognition, International Conference, 2, 2507-2507

 

Sawada, Y., Sato, Y., Nakada, T., Ujimoto, K., & Hayashi, N. (2016). All-transfer learning for deep neural networks and its application to sepsis classification. Frontiers in Artificial Intelligence and Applications, 285, 1586�1587.

 

Setiawan, W. (2019). Perbandingan Arsitektur Convolutional Neural Network Untuk Klasifikasi Fundus. 7(2), 49�54.

 

Smith, P., & Chen, C. (2019). Transfer Learning with Deep CNNs for Gender Recognition and Age Estimation. Proceedings-2018 IEEE International Conference on Big Data, Big Data 2018, 2564�2571.

 

Sun, Z., Bebis, G., & Miller, R. (2006). On-Road Vehicle Detection : A Review. IEEE transactions on pattern analysis and machine intelligenc, 28(5), 694�711.

 

Wu, Y., Qin, X., Pan, Y., & Yuan, C. (2019). Convolution Neural Network Based Transfer Learning For Classification Of Flowers. 2018 IEEE 3rd International Conference on Signal and Image Processing, ICSIP 2018, 562�566.

 

Xia, X., & Nan, B. (2017). Inception-v3 for Flower Classification. International Conference on Image, Vision and Computing (ICIVC) 783�787.

 

Yosinski, J., Clune, J., Bengio, Y., & Lipson, H. (2014). How Transferable Are Features In Deep Neural Networks? Advances In Neural Information Processing Systems, 4(January), 3320�3328.