Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1 No. 6 Oktober 2020 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT
JALAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
Achmad Aswin dan Dina Mellita
Universitas Bina Darma, Indonesia
Email: [email protected] dan [email protected]
Pendahuluan
Industri jasa pelayanan masyarakat juga tidak terlepas dari persaingan
antar pelakunya, yaitu rumah sakit.
Berbagai rumah sakit yang ada berupaya memperoleh kepercayaan masyarakat dengan mengemukakan pelayanan yang efisien dan berkualitas (Supartiningsih, 2017). Menjadi salah satu fasilitas
kesehatan, rumah sakit berfungsi secara fundamental dalam penyelenggaraan usaha pelayanan kesehatan agar menimbulkan kesembuhan dan pulihnya seseorang sebagai pasien. Rumah sakit menjadi
tempat dalam melayani kesehatan pasien dengan melakukan
pelayanan berkualitas baik. WHO menyatakan bahwa rumah sakit
adalah suatu bagian menyeluruh (integral) dari organisasi sosial dan medis, yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan yang paripurana (komperehensif) kepada masyarakat baik kuratif maupun preventif (Setyawan & Supriyanto,
2019).
Menurut data dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), per bulan Desember 2018 jumlah rumah sakit
yang ada di seluruh
Indonesia berjumlah 2.813 rumah
sakit.
Gambar
1 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa
penambahan jumlah rumah sakit selalu
terjadi setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat persaingan juga akan semakin tinggi
terutama di sektor rumah sakit swasta.
Menjadi hal yang vital, sebuah kepuasaan pelanggan yang nantinya wajib untuk diberi
perhatian oleh pihak rumah sakit.
Kekecewaan ataupun kesenangan dari seseorang yang timbul sebagai akibat membandingkan antara proses (sebagai kinerja) bersama hasil sebuah
produk, yangmana seseorang tersebut menaruh harapan pada produk ini disebut
kepuasan (Philip & Keller, 2009). Seseorang akan merasa puas
jika hasil yang diterima sama dengan
harapan yang dimiliki, namun sebaliknya seseorang akan merasa tidak puas
jika hasil dengan harapannya tidak sebanding.
Ketidakmampuan rumah sakit dalam memberikan
pelayanan dengan kualitas terbaik bagi para pasiennya, selain dapat mengakibatkan
tidak akan kembalinya pasien tersebut, dapat juga menimbulkan akibat yang sangat fatal, yaitu bertambah parahnya sakit yang diderita pasien, atau bahkan
kematian.
Menurut (Tjiptono,
2008) mengemukakan jika tingkatan
kelebihan dari suatu jasa yangmana
sebelumnya sudah terdapat harapan dari konsumen akan
jasa tersebut, tingkatan kelebihan yang dimiliki ini diharapkan
bisa mencukupi harapan dari konsumen
disebut kualitas pelayanan jasa. Seorang pasien perlu diperhatikan tingkat kepuasannya, yangmana hal ini
harus menjadi perhatian utama bagi perusahaan jasa guna memenuhi
kepuasan pasien. Timbulnya harapan-harapan dari pasien sebagai
akibat dari diberikannya pelayanan dari tenaga medis
dan juga kinerja dari pihak rumah sakit
dalam tahapan interaksi kedua pihak untuk mencapai
harapan yang dimiliki pihak pasien akan
pelayanan kesehatan disebut kepuasan pasien.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Indah Medika Muara Enim sebagai salah satu satu industri
jasa kesehatan dimana layanan kesehatan diberikan untuk masyarakat perlu terus menerus
mencapai pelayanan berkualitas sehingga dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian, peneliti mendapatkan data jumlah pasien yang melakukan pengobatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Indah Medika Muara Enim pada periode tahun 2017, 2018 dan 2019.
Gambar 2 Jumlah
Kunjungan Pasien RSIA KIM
Muara Enim
Berdasarkan jumlah kunjungan pasien rawat jalan, terjadi
peningkatan setiap tahunnya. Ini mengindikasikan
jika pihak rumah sakit melayani
pasien dengan kesesuaian harapan yang dimiliki, namun pendapat ini harus
dibuktikan secara ilmiah agar Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Indah Medika Muara Enim dapat terus memberikan
layanan terbaik serta kepercayaan yang diberikan oleh pasien terus dijaga supaya
nantinya terjadi peningkatan dari kepuasan pasien pada rumah sakit.
Kepuasan masyarakat adalah tolak ukur dari keberhasilan pelayanan publik yang diberikan oleh penyedia layanan public (Rukayat, 2018). Peranan kualitas pelayanan sangat penting untuk perusahaan terhadap kepuasan pasien. Menurut (Kuntoro & Istiono, 2017) �kepuasan pasien diartikan respon konssumen pada ketidaksesuaian dari tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan sesudah pemakaian.� Sedangkan menurut (Pohan, 2019), �kepuasan pasien yaitu harapan pasien yang muncul berdasarkan tindakan tenaga kesehatan sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan selama proses interaksi terhadap upaya pemberian layanan.�
�Kepuasan merupakan perasaan senang seseorang yang asalnya membandingkan kegiatan dan kesenangan pada produk tertentu dengan harapan atau keinginannya� (Nursalam, 2014). Kemudian (Abdullah, Thamrin & Tantri, 2015) mengemukakan �kepuasan merupakan tingkat perasaaan seseorang sesudah melakukan perbandingan kinerja produk (atau hasil) yang dirasakan terhadap harapan atau keinginannya.�
Metode SERVQUAL atau yang disebut juga Service Quality,
menjadi salah satu paradigma dari kualitas pelayanan, yangmana telah banyak penelitian yang mengacu pada metode SERVQUAL terutama untuk marketing research. Berry, Zeithaml, dan
Parasuraman pada tahun 1990 mengembangkan
metode SERVQUAL ini. Service
Quality (SERVQUAL) merupakan suatu
metode pengukuran survey
kepuasan pelanggan yang
didasarkan konsep kesenjangan kualitas pelayanan pada lima aspek penting dari suatu
pelayanan yaitu Reliability, Assurance,
Tangibles, Empathy, dan Responsiveness.
Penelitian dari (Zarei et al., 2015) mengenai An Empirical Study of the
Impact of Service Quality on Patient Satisfaction in Private Hospital, Iran.
Penelitian ini bertujuan menyelidiki akibat dari kualitas
pelayanan pada kepuasan keseluruhan pasien secara pribadi RS Teheran. Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada tahun 2010. Sampel penelitian terdiri dari 969 pasien yang direkrut dari delapan rumah
sakit umum swasta di Teheran, Iran menggunakan
consecutive sampling. Sebuah kuesioner
digunakan untuk pengumpulan data; menghubungi 21
item (17 item tentang kualitas
layanan dan 4 item tentang kepuasan keseluruhan) dan validitas serta reliabilitasnya dikonfirmasi.
Analisa data dilakukan melalui
uji-t, ANOVA dan regresi multivariat.
Hasil penelitian menyatakan
hubungan kuat dari kualitas pelayanan
dan rasa pasien. Kurang lebih
45% dari total varian pada
rasa puas keseluruhan diterangkan dari 4 dimensi kualitas pelayanan yang dirasakan. Biaya dari pelayanan,
kualitas interaksi dan kualitas proses mempunyai efek paling besar terhadap keseluruhan Kepuasan pasien, namun tidak ditemukan
pengaruh signifikan pada kualitas lingkungan fisik pasien.
(Al-Damen, 2017) dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa ada dampak persepsi kualitas layanan kesehatan terhadap kepuasan pasien secara keseluruhan. Keandalan memiliki pengaruh paling besar, diikuti oleh empati dan kepastian. Studi ini memberikan serangkaian rekomendasi.
Metode Penelitian
Peneliti mempergunakan metode kuantitatif dalam penelitian ini. Waktu penelitian yakni dari 1 Mei 2020 s.d. 31 Agustus 2020. Lokasi penelitian yakni pada Poliklinik Rawat Jalan RSIA Karunia
Indah Media Muara Enim. Pengambilan
sampel dengan metode Proporsional Random
Sampling yang berjumlah 133 responden.
Uji Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linear Berganda akan digunakan
oleh peneliti dalam melakukan penganalisisan data.
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi
Liner Berganda
Variable |
Koefisien Regresi |
T hitung |
Beta |
Sig |
Ket terhadap
Ho |
|
Terikat |
bebas |
|||||
Kons |
|
-2,363 |
-1,715 |
|
0,089 |
|
Y |
X1 |
0,321 |
2,913 |
0,209 |
0,004 |
Ditolak |
X2 |
0,142 |
2,362 |
0,169 |
0,020 |
Ditolak |
|
X3 |
0,272 |
2,551 |
0,169 |
0,012 |
Ditolak |
|
X4 |
0,147 |
2,030 |
0,175 |
0,044 |
Ditolak |
|
X5 |
0,300 |
2,997 |
0,267 |
0,003 |
Ditolak |
|
R R
Square Adjusted
R Square F-hitung Signifikansi N |
0,885 |
|
||||
0,783 |
||||||
0,774 |
||||||
91,534 |
||||||
0,000 |
||||||
133 |
���� Sumber: data yang diolah, 2020
Merujuk
pada proses pengolahan data maka
didapatkan hasil bahwa variabel reliability (X1), tangibles (X2), responsiveness (X3), assurance (X4) dan emphaty (X5) secara simultan mempengaruhi Kepuasan Pasien (Y) Rawat Jalan
di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Karunia Indah Medika Muara Enim. Merujuk pada yang dihasilkan dari analisis regresi berganda jika nilai
signifikansi F sebesar
0,000 (α<0,05) dimana berarti
jika Ho ditolak, maka Ha6 pada penelitian
ini yakni adanya pengaruh reliability, tangibles,
responsiveness, assurance, dan emphaty dengan sig. 0,000 terhadap kepuasan pasien diterima. Jika mengacu ada nilai Adjusted R Square, reliability, tangibles, responsiveness, assurance, dan emphaty mempengaruhi Kepuasan
Pasien sebesar 77,4%. Variabel yang lain memberikan pengaruh sebesar 22,6% pada Kepuasan Pasien. Variabel lain tersebut, penelitian tidak menelitinya. (Kosnan, 2020) juga memperlihatkan hasil penelitian yang sama yakni aspek
reliability, tangibles, responsiveness, assurance, dan emphaty secara simultan memberikan pengaruh pada Kepuasan Pasien.
Secara parsial,
Reliability (X1) memiliki pengaruh
dominan pada Kepuasan Pasien (Y) dengan
koefisien regresi (b) =
0,321, thitung = 2,913 serta nilai sig. = 0,004 (sig<0,05). Tangibles (X2) memiliki pengaruh paling kecil dengan koefisien
regresi = 0,142. Berdasarkan
hasil tersebut, maka penelitian milik (Kosnan, 2020) juga memberikan
hal yang sama yakni pada aspek Reliability (X1) dilihat dari analisis data regresi linear berganda jika nilai thitung
= 3,062 serta nilai sig. =
0,003. Hal ini bisa diambil kesimpulan jika hipotesis ini diterima dikarenakan
sig<005 yakni 0,003.
A. Variabel Reliability (X1)
Merujuk pada hasil analisis data uji t (melihat pengaruh secara parsial), hasil ini bisa dilihat pada tabel 1. Didapatkan jika nilai thitung = 2,913 serta nilai sig. = 0,004. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05. Oleh karena itu bisa diambil kesimpulan jika tangibles mempunyai pengaruh pada kepuasan pasien secara parsial. (Kosnan, 2020) juga memperlihatkan hasil penelitian yang sama yakni merujuk pada regresi linear berganda hasilnya memperlihatkan yakni jika nilai thitung = 3,062 serta nilai sig. = 0.003. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05. Dengan begitu bisa diambil kesimpulan jika hipotesis diterima.
Dari hasil kuesioner variabel reliability (X1), sebesar 50,9% responden memberikan jawaban setuju serta 44,9% memberikan jawaban sangat setuju. Oleh karenanya bisa dipersepsikan jika pelanggan/responden merasa bahwasanya RSIA Karunia Indah Medika Muara Enim dapat diandalkan antara lain dalam hal prosedur penerimaan pasien yang cepat, kehadiran dokter tepat waktu dan ketepatan pemenuhan jani yang telah dibuat.
Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Kosnan, 2020), �hasil analisis regresi menunjukan nilai t hitung untuk dimensi reliability 3,062 dengan nilai signifikansi 0,003. Karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,003<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tersebut diterima
B. Variabel Tangibles (X2)
Merujuk pada hasil analisis data uji t (melihat pengaruh secara parsial), hasil ini bisa dilihat pada tabel 1. Didapatkan jika nilai thitung = 2,362 serta nilai sig. = 0,020. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05. Oleh karena itu bisa diambil kesimpulan jika tangibles mempunyai pengaruh pada kepuasan pasien secara parsial. (Sugiono, 2011) juga memperlihatkan hasil penelitian yang sama yakni merujuk pada regresi linear berganda hasilnya memperlihatkan yakni jika nilai thitung = 2,087 serta nilai sig. = 0,040. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05. Dengan begitu bisa diambil kesimpulan jika hipotesis diterima.
Dari hasil kuesioner variabel tangibles (X2), sebesar 43% responden memberikan jawaban setuju serta 55,2% memberikan jawaban sangat setuju. Oleh karenanya bisa dipersepsikan jika pelanggan/responden merasa bahwasanya sangat puas dengan penampilin fisik RSIA Karunia Indah Medika Muara Enim yang bersih dan nyaman, tersedianya lahan parkir dan toilet yang memadai, kelengkapan alat-alat medis dan penampilan dari staf medis yang rapi dan bersih.
Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Apriyani & Sunarti, 2017), hasil pengujian pengaruh tangibles terhadap kepuasan pasien diperoleh nilai t hitung = 2,705 dengan signifikansi 0,008 dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa tangibles memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan pasien dapat diterima.�
C. Variabel Responsiveness (X3)
Merujuk pada hasil analisis data uji t (melihat pengaruh secara parsial), hasil ini bisa dilihat pada tabel 1. Didapatkan jika nilai thitung = 2,551 serta nilai sig. = 0,012. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05. Oleh karena itu bisa diambil kesimpulan jika responsiveness mempunyai pengaruh pada kepuasan pasien secara parsial. (Kosnan, 2020) juga memperlihatkan hasil penelitian yang sama yakni merujuk pada regresi linear berganda hasilnya memperlihatkan yakni jika nilai thitung = 3,045, nilai sig. = 0,003. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05 dengan begitu bisa diambil kesimpulan jika hipotesis diterima.
Dari hasil kuesioner yang disebar kepada responden, 47,6% menjawab setuju dan sebesar 50,4% menjawab sangat setuju terhadap variable responsiveness. Hal ini menggambarkan bahwa persepsi responden terhadap daya tanggap rumah sakit dalam menyelesaikan keluhan, kecekatan perawat dalam membantu pasien dan perhatian dokter dalam melayani konsultasi pasien membuat mereka sangat puas.
Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Kosnan, 2020), hasil analisis regresi menunjukan nilai t hitung untuk dimensi responsiveness 3,045 dengan nilai signifikansi 0,003. Karena nilai signifikansi kurang� dari 0,05 (0,003<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tersebut diterima
D. Variabel Assurance (X4)
Merujuk pada hasil analisis data uji t (melihat pengaruh secara parsial), hasil ini bisa dilihat pada tabel 1. Didapatkan jika nilai thitung = 2,030 serta nilai sig. = 0,044. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05. Oleh karena itu bisa diambil kesimpulan jika assurance mempunyai pengaruh pada kepuasan pasien secara parsial. (Sugiono, 2011) juga memperlihatkan hasil penelitian yang sama yakni merujuk pada regresi linear berganda hasilnya memperlihatkan yakni jika nilai thitung = 2,352 serta nilai sig. = 0,021. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05, dengan begitu bisa diambil kesimpulan jika hipotesis diterima.
Aspek variabel assurance yang ditanyakan ke responden dalam kuesioner antara lain mengenai kompetensi tenaga medis dalam melayani pasien, kredibilitas jaminan keamanan terhadap penegakan diagnosa penyakit, kesopanan dan keramahn dokter serta perawat dan juga aspek jaminan akan kesembuhan pasien. Dari hasil kuesioner terhadap variable ini, persepsi responden menunjukkan persentasi sebesar 48,1% yang menjawab setuju dan 50,3% menjawab sangat setuju.
Sejalan dengan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Apriyani & Sunarti, 2017), pengujian pengaruh
assurance terhadap kepuasan
pasien diperoleh nilai t hitung = 2,633 dengan signifikansi 0,010. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa assurance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan pasien dapat diterima.
E. Variabel Emphaty (X5)
Merujuk pada hasil analisis data uji t (melihat pengaruh secara parsial), hasil ini bisa dilihat pada tabel 1. Didapatkan jika nilai thitung = 2,997 serta nilai sig. = 0,003. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05. Oleh karena itu bisa diambil kesimpulan jika assurance mempunyai pengaruh pada kepuasan pasien secara parsial. (Sugiono, 2011) juga memperlihatkan hasil penelitian yang sama yakni merujuk pada regresi linear berganda hasilnya memperlihatkan yakni jika nilai thitung = 2,400 serta nilai sig. = 0,018. Nilai sig. yang kurang dari α = 0,05 dengan begitu bisa diambil kesimpulan jika hipotesis diterima.
Persentasi responden yang menjawab setuju sebesar 49,9% dan sangat setuju sebesar 48,7% terhadap aspek variable Emphaty. Hal ini bisa dipersepsikan bahwa responden merasa jika pihak dari RSIA Karunia Indah Medika Muara Enim memberi akses kebutuhan informasi dengan jelas serta melayani dengan baik. Dan juga rumah sakit memiliki komunikasi dan pengertian terhadap keinginan dari pasien.
Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Dewi Meutia, 2016) hasil pengujian pengaruh empathy terhadap kepuasan diperoleh nilai t hitung = 0,0078 dengan signifikansi 0,024 dan nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa empathy memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan dapat diterima.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Merujuk pada analisis data serta pembahasan yang
dilakukan peneliti sebelumya, oleh karena itu peneliti melakukan pengambilan
kesimpulan bahwa kelima variable yaitu reliability (X1), tangibles (X2), responsiveness (X3), assurance (X4) dan emphaty (X5) secara
parsial memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien dimana masing-masing nilai signifikansinya kurang dari α = 0,05.
Berdasarkan tabel hasil uji F (simultan) dalam penelitian
ini bisa dilihat jika Fhitung = 91.534 lalu p = 0,000 atau
p<0,05. Artinya variable
reliability (X1), tangibles (X2), responsiveness (X3), assurance (X4) dan emphaty (X5) mempengaruhi kepuasan pasien dengan signifikan secara simultan.
Abdullah, Thamrin & Tantri, F. (2015). Manajemen
Pemasaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Al-Damen, R. (2017). Health Care Service
Quality And Its Impact On Patient Satisfaction �Case Of Al-Bashir Hospital.�
International Journal of Business and Management, 12(9), 136�152.
Apriyani, D. A., & Sunarti, S. (2017).
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Survei Pada Konsumen
the Little a Coffee Shop Sidoarjo). Jurnal Administrasi Bisnis, 51(2),
1�7.
Dewi Meutia. (2016). Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Pengguna BPJS pada Rumah Sakit Rehabilitasi
Medik Kabupaten Aceh Timur. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 5(2),
535-544
Kosnan, W. (2020). Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Merauke. Jurnal Ekonomi, Bisnis, Dan Akuntansi, 21(4).
Kuntoro, W., & Istiono, W. (2017).
Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat
Jalan Puskesmas Kretek Bantul Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Vokasional, 2(1),
140�147.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional (Edisi 4). Jakarta: Salemba
Medika.
Philip, K., & Keller, K. L. (2009). Manajemen
Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: Erlangga,.
Pohan, I. S. (2019). Jaminan Mutu
Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian Dan Penerapan. Jakarta: EGC.
Rukayat, Y. (2018). Kualitas Pelayanan
Publik Bidang Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Pasirjambu. Jurnal
Ilmiah Magister Administrasi, 11(2).
Setyawan, F. E. B., & Supriyanto, S.
(2019). Manajemen Rumah Sakit. Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Sugiono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ketiga Belas. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Supartiningsih, S. (2017). Kualitas
Pelayanan Kepuasan Pasien Rumah Sakit: Kasus Pada Pasien Rawat Jalan. Jurnal
Medicoeticolegal Dan Manajemen Rumah Sakit, 6(1), 9�15.
Tjiptono, F. (2008). Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Andi.
Zarei, E., Daneshkohan, A., Pouragha, B.,
Marzban, S., & Arab, M. (2015). An Empirical Study Of The Impact Of Service
Quality On Patient Satisfaction In Private Hospitals, Iran. Global Journal
of Health Science, 7(1), 1.