Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1 No. 6 Oktober 2020 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
ANALISIS MAINTENANCE COST 24 YEARLY INSPECTION PADA PESAWAT BAe 146-RJ85
Arif Pambekti
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto
Yogyakarta, Indonesia
Email: [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK
|
Diterima 26 September 2020 Diterima dalam bentuk revisi 14 Oktober 2020 Diterima dalam bentuk revisi 16 Oktober 2020 |
Penentuan biaya
manhours dan material 24 yearly inspection pada pesawat Bae 146-RJ85 tidak hanya memprediksi langsung, tetapi dengan melihat referensi dokumen pesawat serta menyesuaikan dengan proyek perawatan pesawat yang akan dilakukan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif karena data yang berbentuk angka. Subjek dan objek penelitian ini adalah mengenai perhitungan efektifitas dan efisiensi biaya manhour dan biaya
material pada 24 yearly inspection pada pesawat BAe 146-RJ85. Proses pengumpulan
data menggunakan metode studi perpustakaan, wawancara, dan observasi.
Setelah dilakukan perhitungan
dan analisis didapatkan jumlah manhours
dan material yang digunakan diperoleh USD 336.565,01.
Waktu pengerjaan 24 yearly inspection pada Pesawat Bae 146 � RJ85 adalah 91 Hari Kerja. |
Kata kunci: Manhours; Material dan 24 Yearly Inspection. |
Pendahuluan
Perawatan pesawat udara merupakan unsur penting dalam keselamatan penerbangan (Mora, 2012). Perawatan pesawat udara adalah kegiatan yang mencakup inspection, repair, service, overhaul dan penggantian part agar pesawat tetap dalam kondisi baik sehingga� dapat digunakan secara optimal dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi (Ilhamsyah & Setijono, 2018). Bagian yang dilakukan perawatan adalah struktur pesawat udara, engine pesawat udara, pesawat udara dan komponen lainnya. Perawata pesawat udara hanya dapat dilakukan oleh; 1) maskapai yang telah memiliki sertifikat operator pesawat udara; 2) perusahaan perawatan pesawat udara yang telah memiliki ijin melakukan perawatan pesawat udara (approved maintenance organiztion); 3) personel ahli perawatan pesawat udara yang telah memiliki lisensi ahli pesawat udara (aircraft basic licence) (Sudarno, 2018).
Perawatan atau pemeriksaan pesawat udara dilakukan dalam interval waktu tertentu. Pada umumnya interval waktu tersebut telah ditentukan oleh pabrik pembuat pesawat yang telah disusun dalam maintenance manual/maintenance program. Ketentuan interval waktu perawatan yang digunakan sebagai pedoman pemeliharaan pesawat diperhitungkan berdasarkan flight hours, calender dan cycle. Demikian juga petunjuk pelaksanaan pemeriksaan setiap interval waktu disusun di dalam work package yang telah ditetapkan di dalam maintenance manual/maintenance program, sehingga setiap pelaksanaan pemeriksaan mengikuti petunjuk yang tercantum pada work package yang mencakup tentang perawatan power plant, airframe, system, instrument dan avionic (Poerwanto, 2013). Apabila pesawat udara tidak dilakukan perawatan sesuai dengan ketentuan, maka operasional pesawat tersebut dapat terganggu. Beberapa penelitian tentang pengaruh ketepatan perawatan pesawat telah dilakukan oleh (Liang et al., 2011), (Samaranayake & Kiridena, 2012), (Dunbar et al., 2014), (Ridho, 2014) dan (Nursanti et al., 2018). Selanjutnya, penelitian tentang perawatan� kendala dalam proses perawatan pesawat udara telah dilakukan oleh (Başdere & Bilge, 2014) dan (Haouari et al., 2013).
Dalam sebuah proses perawatan pesawat udara, aspek biaya pada umumnya dikelompokan kedalam dua kategori
besar yaitu manhour dan material. Manhour adalah satuan jam kerja seseorang menyalesaikan pekerjaannya. Jika seseorang mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu satu
jam hal ini berarti bahwa orang tersebut mampu menyelesaikan pekerjaan dengan beban kerja
1 manhour (MH). Sedangkan
material adalah
barang atau bahan untuk memenuhi
kegiatan pemeliharaan yang diprogramkan. Dengan alasan tersebut maka penulis menganggap
bahwa penentuan biaya manhour dan
biaya material perlu diteliti kembali karena efeknya sangat besar terhadap biaya maintenance dan beban
kerja.
Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui beberapa nilai variabel mandiri, baik satu atau lebih variabel (Setyawan et al., 2019). Selain itu data hasil penelitian dengan metode tersebut lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data angka yang ditemukan dilapangan (Sugiyono, 2016).
Subjek dan objek penelitian ini adalah mengenai perhitungan efektifitas dan efisiensi biaya manhour dan biaya material pada 24 yearly inspection. Pengumpulan data menggunakan metode studi perpustakaan, wawancara dan observasi. Beberapa dokumen yang dipakai adalah sebagai berikut: 1) flight manual, merupakan pedoman pengoperasian pesawat; 2) Maintenance Manual, merupakan pedoman untuk melaksanakan perawatan pesawat (aircraft maintenance manual, engine maintenance manual, propeller maintenance manual, component maintenance manual); 3) overhaul Manual, merupakan pedoman untuk melaksanakan overhaul (aircraft overhaul manual, engine overhaul manual, propeller overhaul manual, component overhaul manual; 4) illustrated part catalog, merupakan daftar dari semua part, komponen yang terdapat pada pesawat, termasuk posisi atau letak dan part number; 5) electric wiring diagram, merupakan daftar diagram kelistrikan dari pesawat; 6) airworthiness directives (AD), merupakan surat perintah untuk melakukan modifikasi, inspeksi atau maintenance tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan yang diterbitkan oleh Ditjen Perhubungan Udara; 7) service bulletin (SB), merupakan surat perintah melakukan maintenance atau modifikasi yang ditebitkan oleh manufaktur; 8) structure repair manual, merupakan pedoman untuk melaksanakan perbaikan pada struktur pesawat terbang; 9) minimum equipment list, memuat daftar perlengkapan minimum yang harus dipenuhi oleh pesawat terbang (Didik Prihananto, 2006). Alur proses pengumpulan data perhitungan biaya perawatan pesawat BAe 146 � RJ85 dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Alur proses perawatan
A.
Penentuan manhours dan material
�
Gambar 2 Alur penentuan manhour��������������� Gambar
3 Alur penentuan material
Penentuan maintenance cost 24 yearly inspection ada 3 faktor yang menjadi pokok perhitungan yaitu manhours, material dan manhours access panel. Berikut adalah perhitungan maintenace cost 24 yearly� inspection:
1.
Manhours 7.428 MH, harga 1 MH = USD 35 maka
total sebesar USD 259.980.
2.
Material yang terdiri dari basic material
USD 56.808,95 dan general consumable material USD 15.289,76. Maka total biaya
material sebesar USD 72.098,71.
3.
Access panel yang terdiri dari opening and
closing panel adalah 128,18 MH, harga 1 MH = USD 35 maka total sebesar USD
4.486,3.
Maka maintenance cost 24 yearly inspection pada pesawat Bae 146 � RJ85 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Maintenace cost
Manhours |
USD 259.980 |
Material |
USD 72.098,71 |
Manhours Access Panel |
USD 4.486,3 |
Maintenance Cost |
USD 336.565,01 |
B.
Penentuan TAT ( Turn Around Time )
Penentuan Lama waktu pengerjaan atau Turn Around Time
menggunakan asumsi standar jumlah personil yaitu 12 orang dengan 7
jam kerja dalam sehari dan 5 hari kerja dalam seminggu maka diperoleh
perhitungan berikut:
������������������������������ Manhours
TAT�� =
�����
���������������� Jumlah
Personil x Jam Kerja
������������������������������� 7428 MH
=
������������������������������ 12
orang x 7 jam kerja
=� ���� �����88,42 Hari Kerja,
dibulatkan menjadi
=� ���� �����89 Hari Kerja
Waktu pengerjaan perawatan pesawat adalah 89 Hari Kerja + 2 Hari Kerja untuk Operational Test dan Rectification jadi total 91 Hari Kerja.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Total biaya maintenance cost 24 yearly� inspection
pada pesawat Bae 146 �
RJ85 ada 3 faktor yang menjadi pokok perhitungan yaitu manhours
USD 259.980, material USD
72.098,71
dan manhours access panel USD 4.486,3. Sehingga jumlah keseluruhan maintenance cost� adalah USD 336.565,01.
Waktu pengerjaan 24 Yearly
Inspection pada Pesawat Bae 146 � RJ85 adalah 89 Hari Kerja + 2 Hari Kerja untuk Operational Test dan Rectification jadi total 91 Hari Kerja.
Başdere, M., & Bilge, �.
(2014). Operational Aircraft Maintenance Routing Problem With Remaining Time
Consideration. European Journal of Operational Research, 235(1),
315�328.
Didik Prihananto. (2006). Diktat Teknik
Perawatan Pesawat Terbang. Bantul: Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta.
Dunbar, M., Froyland, G., & Wu, C.-L.
(2014). An Integrated Scenario-Based Approach For Robust Aircraft Routing, Crew
Pairing And Re-Timing. Computers & Operations Research, 45,
68�86.
Haouari, M., Shao, S., & Sherali, H. D.
(2013). A Lifted Compact Formulation For The Daily Aircraft Maintenance Routing
Problem. Transportation Science, 47(4), 508�525.
Ilhamsyah, I., & Setijono, E. (2018). Analisis
Perbandingan Maintenance Metode MSG 2 dan MSG 3 pada Inspection C Check Pesawat
Boeing 737-300. Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi
Penerbangan), 2(1).
Liang, Z., Chaovalitwongse, W. A., Huang,
H. C., & Johnson, E. L. (2011). On A New Rotation Tour Network Model For
Aircraft Maintenance Routing Problem. Transportation Science, 45(1),
109�120.
Mora, M. (2012). Telaahan Literatur Tentang
Program Perawatan Pesawat Udara. Warta Ardhia, 38(4), 356�372.
Nursanti, E., Avief, R. M., Sibut, S.,
& Kertaningtyas, M. (2018). Peningkatan Efisiensi Waktu dan Biaya
Pemeliharaan Overhaul Pesawat Tempur. Jurnal Teknologi Dan Manajemen
Industri, 4(2).
Poerwanto, E. (2013). Perancangan Tata
Letak Fasilitas Laboratorium Perawatan Pesawat Terbang. Conference SENATIK
STT Adisutjipto Yogyakarta, 1, 18�24.
Ridho, M. R. (2014). Evaluasi Penjadwalan
Waktu Dan Biaya Proyek Dengan Metode Pert Dan CPM (Studi Kasus: Proyek
Pembangunan Gedung Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan Di Jl. Gaperta
Medan, Sumatera Utara). Jurnal Teknik Sipil USU, 3(1).
Samaranayake, P., & Kiridena, S.
(2012). Aircraft maintenance planning and scheduling: an integrated framework. Journal
of Quality in Maintenance Engineering.
Setyawan, M. A. R., Rifa�i, M., &
Wulansari, A. (2019). Analisis Pemetaan Masalah Pada Perawatan Pesawat Udara
Dengan Menggunakan Metode Human Factor Analysis And Classification System
(HFACS). Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan),
3(2).
Sudarno, S. (2018). Biaya Perawatan Pesawat
Udara dan Pedoman Perlakuan Akuntansi (Studi Pustaka) Biaya Perawatan Pesawat
Udara dan Pedoman Perlakuan Akuntansi (Studi Pustaka). Jurnal Ilmiah
Kedirgantaraan, 15(2).
Sugiyono, S. (2016). Metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.