Memahamkan Siswa tentang Materi Luas Bangun Datar dengan Pendekatan Open
Ended menggunakan Model Potongan Keramik
Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020 1155
Pendahuluan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 21
tahun 2016 tentang Standar Isi pada lampiran dua menyebutkan bahwa pendekatan
pemecahan masalah merupakan fokus pembelajaran Matematika yang mencakup
masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal,
dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian (Lestari, 2016). Dari pendapat Bush
dan Leinwand, Becker dan Shimada dan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 21 tahun 2006, dapat diartikan bahwa dalam proses pembelajaran siswa
perlu dilatih agar mampu memecahkan berbagai masalah dengan bermacam-macam
cara menggunakan pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang telah dimiliki
siswa. (Hayati, 2012) dalam penelitiannya tentang teselasi mengatakan bahwa
penggunaan media kertas berpetak dan pensil berwarna memiliki keterbatasan dalam
melakukan teselasi, karena siswa mengalami kesulitan menciptakan model ubin dalam
waktu singkat. Penggunaan metode ceramah, dimana guru memberi penjelasaian lisan
dan siswa hanya mendengarkan, menyebabkan materi tesselasi ini kurang menarik bagi
siswa. (Mahlobo Radley Kebarapetse, 2015) melalui penelitiannya tentang penggunaan
pendekatan open ended mendapatkan hasil post test yang lebih baik di sekolah
percobaan yang diberi tindakan dengan pendekatan open ended, dibandingkan hasil post
test di sekolah kontrol. Padahal dia memberi pre test dan post test yang sama, serta
jadwal kegiatan yang sama baik di sekolah percobaan maupun sekolah kontrol.
Mengingat pentingnya peranan materi bangun datar dalam matematika dan dalam
kehidupan sehari-hari, maka ketrampilan menyelesaikan masalah bangun datar perlu
ditekankan dengan diawali kegiatan memahamkan siswa tentang materi bangun datar.
Pembelajaran yang melatihkan kreativitas guru dan siswa perlu dikembangkan.
Demikian juga pembelajaran yang berfokus pada open ended task perlu diterapkan
sebagai solusi dari kesenjangan yang ada. Dari hasil pengamatan awal, peneliti merasa
prihatin dan ingin berupaya untuk lebih memahamkan siswa tentang materi bangun
datar menggunakan pendekatan pembelajaran dan memilih media yang tepat. Pada
kegiatan ini guru sebagai peneliti mencoba mencari pendekatan yang dapat membantu
siswa agar mampu memahami konsep bangun datar serta menggunakannya dalam
memecahkan masalah. (Bush W. S dan Leinwand S (Eds), 2013) menyatakan bahwa
menurut standar-standar NTCM, problem solving adalah intisari dari kekuatan
matematika.
Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran yang dapat
memahamkan siswa tentang luas daerah bangun datar dengan pendekatan open ended
menggunakan model potongan keramik. Agar berhasil, siswa tidak sekedar mempunyai
suatu pemahaman yang jelas tentang konsep-konsep matematika, tetapi mereka juga
harus mahir dengan ketrampilan-ketrampilan matematika dan yang lebih penting
mereka harus mampu menyampaikan alasan secara matematis. Satu cara untuk berpikir
tentang bagaimana masalah-masalah matematika berbeda satu dengan yang lain adalah
melalui derajat keterbukaan mereka. Tiga definisi diberikan sebagai berikut. Closed task
adalah tugas dengan satu jawaban benar dan satu cara untuk mendapatkan jawaban