1086
Jurnal Syntax Admiration
Vol. 1 No. 8 Desember 2020
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356
Sosial Teknik
KOMUNIKASI KRISIS PUBLIC RELATIONS DALAM MANAJEMEN ISU
ADUAN SISWA STRES SAAT PANDEMI COVID-19 DI JAKARTA
Fachruddin, Edison, Gema Irhamdhika dan Indah Junidar
Universitas Paramadina Jakarta, Indonesia
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
27 November 2020
Diterima dalam bentuk revisi
10 Desember 2020
Diterima dalam bentuk revisi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari dan
menganalisis komunikasi krisis yang dilakukan oleh
departemen humas kementerian pendidikan dan
kebudayaan dalam mengelola keluhan siswa tentang stres
pada saat pandemi covid-19 di Jakarta. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
dan kualitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan
data untuk media analisis teks, dengan tujuan untuk
mendeskripsikan upaya kementerian pendidikan dan
kebudayaan dalam masalah ini. Upaya ini terbagi dalam
beberapa tahapan yaitu tahap analisis, eksplorasi
informasi, pengambilan keputusan, implementasi dan
penyelesaian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
menurut Chase dan Jones, kelima tahapan tersebut sesuai
dengan tahapan pengelolaan masalah. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa kementerian pendidikan dan
kebudayaan telah menerapkan strategi yang baik dalam
mengelola permasalahan melalui jalur informasi yang
disuarakan oleh humas kementerian pendidikan dan
kebudayaan.
Kata kunci:
komunikasi krisis; public
relations; manajemen isu;
siswa stres
Pendahuluan
Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan pertama dan terpenting di dunia.
Banyak negara telah memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan
universitas (Purwanto et al., 2020). Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi kecewa
dengan fakta ini. Organisasi internasional yang berkantor pusat di New York, AS itu
menangkap, pendidikan merupakan salah satu sektor yang terkena imbas parah virus
corona. Lebih buruk lagi, hal itu terjadi dalam tempo yang cepat dan dalam skala yang
luas. Berdasarkan laporan ABC News pada 7 Maret 2020, penutupan sekolah telah
terjadi di lebih dari puluhan negara akibat wabah COVID-19. Menurut data dari United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), setidaknya
terdapat 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang kegiatan belajarnya terganggu akibat
ditutupnya sekolah. Penyebaran virus corona pada awalnya berdampak sangat besar
terhadap perekonomian dunia yang mulai lesu, namun kini dampak tersebut juga
Komunikasi Krisis Public Relations dalam Manajemen Isu Aduan Siswa Stres saat
Pandemi Covid-19 di Jakarta
Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020 1087
dirasakan oleh dunia pendidikan. Kebijakan banyak negara, termasuk Indonesia,
terpaksa menutup semua kegiatan pendidikan dan menghadirkan alternatif baru dengan
metode pembelajaran online (Purwanto et al., 2020).
Berdasarkan data yang diperoleh dari UNESCO, sebanyak 39 negara telah
melaksanakan penutupan sekolah dengan jumlah siswa terdampak mencapai
421.388.462 anak (Yolanda, 2020). Di China, hingga saat ini jumlah pelajar yang
terkena virus corona lebih dari 233 juta pelajar. Sedangkan untuk negara lain, hingga 13
Maret terdapat 61 negara di Afrika, Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika Utara dan
Amerika Selatan yang telah memberikan kabar untuk memberlakukan pembatasan
pembelajaran baik di sekolah maupun sampai di tingkat universitas. UNESCO
memberikan dukungan langsung kepada negara-negara, termasuk solusi untuk
pembelajaran jarak jauh yang inklusif. Hampir 421,4 juta anak dan remaja di dunia
dipengaruhi oleh kebijakan penutupan sekolah di negara-negara tersebut. Negara-negara
terdampak Covid-19 memberikan respon nasional berupa platform pembelajaran dan
alat lain seperti pembelajaran jarak jauh (PLJJ). Pandemi corona ini mengancam 577
juta pelajar di dunia yang tertuang dalam informasi di situs UNESCO. Sementara itu,
UNESCO menyebutkan sebanyak 39 negara dengan jumlah siswa terdampak mencapai
421.388.462 anak yang melaksanakan penutupan sekolah total (Rokhani, 2020).
Jumlah total siswa yang berpotensi berisiko dari pendidikan pra-SD hingga SMA
adalah 577.305.660. Akibat pandemi yang telah menyebar ke 156 negara tersebut,
banyak sekolah harus tutup. ABC News melaporkan bahwa setidaknya 22 negara di tiga
benua telah menutup sekolah mereka selama pandemi masih membayangi warganya.
Sekolah menampung ratusan juta siswa dari seluruh dunia. Dalam laporannya, ABC
News juga mencatat bahwa 13 negara menutup sekolah di seluruh negeri. Bagi dunia
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia tentunya secara nasional terkena
wabah pandemi Covid-19 (PAUD Kemdikbud, 2020).
Gambar 1. Data PAUD di Indonesia yang terkena dampak Covid-19
Fachruddin, Edison, Gema Irhamdhika dan Indah Junidar
1088 Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020
Di DKI Jakarta, aduan siswa stress sepanjang menempuh home learning ialah isu
yang butuh dengan penindakan sungguh- sungguh dari Pemerintah Pusat. Bila tidak
hingga isu ini hendak tumbuh jadi krisis yang bisa membahayakan citra dari
Kemendikbud (Kemendikbud, 2013). Kasus ini lebih cenderung memperoleh sorotan
yang negatif dari publik, gimana tidak, banyak sekali di media yang memberitakan
hendak keluhan terhadap proses pendidikan dengan tata cara online semacam dikala ini.
Banyak kanak- kanak yang mengalami stress. Salah satunya merupakan kadangkala di
dalam metode orang tua mengawasi putra-putri tercinta para orang tua saat ini wajib
jadi guru seketika di dalam rumah. Ada pula keseriusan pemberitaan menimpa akibat ini
di media relatif normal, pemberitaan terhadap bermacam suka duka dalam dunia
pembelajaran akibat wabah pandemic ini terkadang sesekali timbul yang jadi trending
topic dalam media pemberitaan serta terkadang tidak sangat intens dalam media yang
diberitakan oleh media tiap harinya.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima beberapa aduan dari
orang tua siswa di Jakarta kalau anak mereka stress sebab memperoleh bermacam
tugas dari para guru sepanjang program belajar dari rumah (home learning). KPAI
menduga, kemungkinan besar, para guru memahami home learning adalah dengan
membagikan tugas- tugas secara online, serta pengumpulannya juga online (Amirullah,
2020). Dengan terdapatnya latar belakang tersebut, periset mau mengkaji lebih lanjut
Bagaimana Analisis Komunikasi Krisis Public Relations Dalam Manajemen Isu
Aduan Siswa ‘Stres’ Dalam Menjalani Home Learning di Tingkatan Pendidikan Anak
Usia Dini ( PAUD) DKI Jakarta Saat Pandemi Covid- 19”.
Menurut Rex F. Harlow yang dilansir oleh (Nova, 2009) mengatakan bahwa:
Public relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang membantu pembuatan
serta pemeliharaan garis komunikasi 2 arah, saling pengertian, penerimaan, serta
kerjasama antara organisasi serta masyarakatnya yang mengaitkan dalam manajemen
problem ataupun permasalahan, membantu manajemen untuk senantiasa memperoleh
data. serta merespon pendapat umum, mendefinisikan serta menekankan tanggung
jawab manajemen dalam melayani kepentingan warga, membantu manajemen
mengikuti serta menggunakan pergantian dengan efisien, berperan bagaikan sistem
peringatan dini buat menolong prediksi kecenderungan serta memakai studi dan
komunikasi yang masuk akal serta etis sebagai target utamanya.
Dalam hal ini, public relations Kemendikbud perlu menyusun strategi manajemen
buat mengelola isu negatif menimpa tata metode home learning yang membuat siswa
stres. Tujuan penyusunan strategi manajemen pengelolaan isu ini ialah buat
menghindari berkembangnya isu jadi krisis, yang hendak mengusik reputasi Lembaga.
Proses manajemen strategis secara umum dapat dibagi jadi 3 langkah pokok, ialah
perumusan strategi (formulating strategy), penerapan strategi (implementing strategy),
dan evaluasi (evaluating). Perumusan strategi meliputi tahap pengembangan visi dan
misi, identifikasi peluang dan ancaman ekternal lembaga, penentuan kekuatan dan
Komunikasi Krisis Public Relations dalam Manajemen Isu Aduan Siswa Stres saat
Pandemi Covid-19 di Jakarta
Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020 1089
kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, perumusan alternatif strategi dan
memilah strategi tertentu yang hendak dilaksanakan implementasi strategi mencakup
pengembangan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang
efektif dan memusatkan usaha pemasaran, mempersiapkan anggaran, tingkatkan dan
memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja
organisasi. Suksesnya implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer dalam
memotivasi karyawan (Yunus, 2016).
Bagi Coates, Jarrat serta Heinz (Ariani, 2016) mendefinisikan manajemen isu
bagaikan kegiatan terorganisir untuk mengenali tren yang sedang tumbuh, keprihatinan,
ataupun isu yang cenderung pengaruhi organisasi dalam sebagian tahun ke depan serta
meningkatkan jangkauan yang lebih luas serta reaksi organisasi yang lebih positif
dimasa depan. Bisa disimpulkan kalau suatu manajemen isu merupakan kegiatan yang
dibuat suatu organisiasi untuk memonitoring area disekitar organisasi baik internal
ataupun eksternal yang mana manajemen isu ini bisa membuat reaksi terhadap isu jadi
lebih cepat sehingga bisa menciptakan perihal positif untuk organisasi.
Manajemen isu ialah proses proaktif dalam mengelola isu- isu, tren ataupun
kejadian potensial, eksternal serta internal, yang mempunyai akibat baik negatif ataupun
positif terhadap industri serta menjadikan isu sebagai kesempatan meningkatkan
reputasi industri. Upaya mengelola isu dicoba dengan metode memonitor, mengenali,
menganalisis, membuat kebijakan stratejik pada tingkatan manajemen, implementasi
kebijakan bagaikan aksi mengestimasi isu serta mengevaluasi akibat kebijakan dalam
rangka menunjang kontinuitas kegiatan industry (Prayudi, 2016). Bagi Cutlip (Prayudi,
2016) terdapat 2 poin yang jadi inti dari manajemen isu, ialah (1) identifikasi dini isu-
isu yang mempunyai akibat potensial terhadap industri, serta (2) reaksi stratejik yang
dirancang buat kurangi ataupun memperbesar akibat dari isu yang timbul. Misalnya,
dalam konteks opini publik, manajemen isu berupaya mengenali pergantian dalam
opini publik sehingga industri bisa merespon pergantian saat sebelum tumbuh jadi
konflik (Prayudi, 2016).
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa isu timbul serta tumbuh kala terdapat
pergantian ataupun ketidaksesuaian antara lingkungan ataupun harapan publik terhadap
organisasi. Bila diabaikan, isu bisa berakibat kurang baik untuk Lembaga. Isu bisa
meliputi permasalahan, pergantian, kejadian, suasana kebijakan, ataupun nilai yang
tengah berlangsung dalam kehidupan warga. Bersumber pada teori ini, strategi public
relations ialah upaya Lembaga dalam mengelola serta menanggulangi isu- isu negatif
bagaikan respon Lembaga terhadap isu yang timbul serta jadi atensi publik. Lewat teori
ini, periset berupaya menguasai gimana strategi public relations Kemendikbud dalam
menanggulangi isu negatif tentang aduan siswa tekanan pikiran menempuh home
learning serta penyelesaian isu negatif tersebut oleh public relations.
Penelitian terdahulu sudah pernah dilakukan yakni dengan judul Manajemen
Krisis Public Relation PT. Indah Kiat Pulp And Paper Tbk (IKPP) Perawang terhadap
berkembangnya Isu Pencemaran Area. Hasil riset menampilkan identifikasi krisis yang
dilakukan dengan berkoordinasi dengan unit yang berkompeten dibidang area, analisis
Fachruddin, Edison, Gema Irhamdhika dan Indah Junidar
1090 Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020
krisis dengan melaksanakan analisis terhadap aspek internal (area kemampuan krisis)
serta aspek eksternal, isolasi krisis dengan membagikan uraian ke media serta NGO
terpaut dan melaksanakan kedudukan media pada dikala krisis, dilanjutkan dengan
melaksanakan strategi ialah maping serta bangun link potensi krisis, klarifikasi serta
beri data akurat krisis, tunda hearing, ambil kesempatan krisis, bangun kedekatan serta
ikatan yang baik, pembaharuan pengelolaan area, lakukan aktivitas positif, dan evaluasi
(Safitri et al., 2019).
Secara strategi manajemen isu ada banyak perbedaan yang mengenai riset yang
dilakukan, dalam riset Komunikasi krisis public relations dalam manajemen isu aduan
siswa stress dikala pandemic covid- 19 di Jakarta menitikberatkan sebagian strategi
yang dicoba dibagi dalam sebagian tahapan ialah sesi analisis, eksplorasi data,
pengambilan keputusan, implementasi serta penyelesaian. Tujuan riset ini merupakan
untuk mempelajari serta menganalisis komunikasi krisis yang dicoba oleh Kementerian
Humas Departemen Pembelajaran serta Kebudayaan dalam mengelola keluhan siswa
tentang stress pada dikala pandemi Covid- 19 di Jakarta. Manfaat dari riset ini
merupakan untuk mengenali bentuk komunikasi krisis public relations yang dilakukan
Kemendikbud dalam manajemen isu aduan siswa stress dikala pandemic covid- 19 di
Jakarta.
Metode Penelitian
Riset ini memakai pendekatan kualitatif untuk menggali data lebih dalam
mengenai strategi manajemen isu oleh public relations Kemendikbud. Metode riset
yang digunakan merupakan deksriptif kualitatif dengan memakai metode pengumpulan
informasi analisis teks media, yang berikan gambaran mengenai situasi serta kejadian
(Kriyantono & Sos, 2015). Cocok dengan sifatnya yang deskriptif, hingga informasi
yang dikumpulkan berbentuk perkata serta foto, serta bukan angka. Tujuannya
merupakan buat menggambarkan secara jelas serta relatif akurat menimpa topik yang
dinaikan dalam riset ini.
Periset memakai tata cara deskriptif dengan membagikan cerminan kejadian yang
terjalin di Kemendikbud pada bertepatan pada 18 Maret 2020, ialah terdapatnya isu
negatif yang setelah itu tersebar luas di media online serta media sosial serta tentang isu
menimpa aduan siswa stres menempuh home learning. Tidak hanya itu, riset ini pula
hendak menggambarkan strategi yang dicoba oleh public relations dalam mengelola
kabar negatif tersebut. Metode analisis data dalam riset ini memakai 2 langkah. Awal,
mereduksi informasi. Pada sesi ini informasi yang diperoleh dalam lapangan ditulis
dalam wujud penjelasan ataupun laporan yang rinci. Informasi yang direduksi berikan
cerminan yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, pula mempermudah periset buat
mencari kembali informasi apabila dibutuhkan. Sesi kedua merupakan mengambil
kesimpulan serta verifikasi.
Sejak awal, periset berupaya mencari arti dari informasi yang dikumpulkannya.
Buat itu penulis mencari pola, tema, ikatan, persamaan serta hal- hal yang kerap
mencuat dalam hipotesis. Dengan bertambahnya informasi, kesimpulan hendak lebih
Komunikasi Krisis Public Relations dalam Manajemen Isu Aduan Siswa Stres saat
Pandemi Covid-19 di Jakarta
Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020 1091
menjadi grounded. Setelah kesimpulan didapatkan, sesi terakhir merupakan membuat
lembar rangkuman.
Hasil dan Pembahasan
Untuk mengelola isu negatif mengenai aduan siswa stress menempuh home
learning, diperlukan strategi yang dikelola oleh public relations Kemendikbud. Pada
dasarnya, strategi manajemen isu ini bertujuan buat bisa mengenali, mengamati,
melaksanakan, serta menuntaskan isu yang timbul. Strategi manajemen isu dicoba
secara bertahap serta berkesinambungan.
Strategi pengelolaan isu negatif menimpa aduan siswa stres menempuh home
learning yang dicoba oleh public relations Kemendikbud mempunyai sebagian sesi.
Pada bagian ini, periset sekalian mengintegrasikannya dengan 5 sesi manajemen isu
bagi (Kriyantono, 1919). Tahapan yang dilakukan oleh Public Relations Kemendikbud
yakni sebagai berikut.
A. Tahap Analisis
Pada sesi ini, Kemendikbud melaksanakan pemetaan atas isu- isu yang
dialami. Setelah itu Kemendikbud membagi isu- isu tersebut ke dalam sebagian
kelompok, antara lain mega issue serta macro issue. Mega issue ialah kasus yang
teridentifikasi bisa membahayakan Lembaga sehingga wajib diprioritaskan buat
segera dituntaskan. Ada pula macro issue merupakan kasus yang bisa dikatakan
“normal” dialami oleh suatu Lembaga. Walaupun demikian, Kemendikbud tidak
menyepelehkan macro issue. Pada sesi ini, Kemendikbud melaksanakan pemantauan
(monitoring) media massa serta media sosial dan melaksanakan survei buat
mengenali seluruh isu yang berkaitan dengan Kemendikbud.
Untuk mendukung perihal tersebut, Kemendikbud mempunyai tim yang
khusus mengelola media sosial.Tim ini bertugas memantau secara berkala
pertumbuhan citra Kemendikbud di mata warga luas. Tim ini pula bertanggung
jawab menelusuri serta mengategorikan seluruh isu terpaut Kemendikbud ke dalam
kelompok kabar benar ataupun palsu (hoaks). Upaya ini dilakukan melalui beberapa
langkah, antara lain identifikasi atas kredibilitas sumber berita serta konfirmasi pada
pihak Kemendikbud yang diberitakan. Lewat pemantauan yang selalu,
Kemendikbud tidak melupakan tiap data, opini, ataupun apalagi isu yang
menyangkut Lembaga. Lewat sesi ini pula Kemendikbud bisa lebih cepat
memastikan perilaku dalam menyusun strategi untuk mengalami isu yang ada.
B. Tahap Eksplorasi
Sesudah Kemendikbud memetakan serta memastikan isu mana yang wajib
segera dituntaskan, hingga dilakukan sesi kedua ialah sesi eksplorasi. Pada riset ini,
Kemendikbud memutuskan buat menuntaskan isu menimpa aduan siswa stres
menempuh home learning yang membuat banyak siswa hadapi tekanan pikiran,
karena isu tersebut tercantum dalam jenis mega issue sehingga wajib diprioritaskan
Fachruddin, Edison, Gema Irhamdhika dan Indah Junidar
1092 Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020
terlebih dulu daripada isu ataupun permasalahan yang lain. Sesi ini ialah peluang
untuk Kemendikbud buat mempelajari isu menimpa aduan siswa stres menempuh
home learning secara mendalam.
Pada sesi ini, Kemendikbud melaksanakan penelusuran atas sumber berita,
yakni berita online di detikNews serta Republika. co. id. Tidak hanya itu, isu ini
pula sudah tersebar di media sosial. Tersebarnya isu ini di media online berawal dari
kabar yang berisi tagline Curhat Emak- emak di Depok Soal Belajar dari Rumah,
Hingga Buat Stres” (Adityo, 2020). Perihal tersebut lalu berlanjut dengan terus
menjadi banyaknya pemberitaan lain menimpa keluhan dari siswa yang di tuliskan
di media online ataupun media sosial tentang tata cara home learning yang membuat
siswa malah hadapi stres di daerah DKI Jakarta.
Gambar 2. Berita Online dari public mengenai keluhan Home Learning
Di media sosial juga terdapat sekali banyak keluhan yang di utarakan oleh
masyarakat luas mengenai pemberitaan terhadap metode pembelajaran home
learning.
Gambar 3. Respon dan komentar public di media sosial mengenai keluhan Home
Learning
Komunikasi Krisis Public Relations dalam Manajemen Isu Aduan Siswa Stres saat
Pandemi Covid-19 di Jakarta
Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020 1093
Gambar 4. Respon dan komentar public di media sosial mengenai
keluhan Home Learning (Beritacianjur.com, 2020)
Penelusuran juga di lakukan di media online nasional. tempo, dalam kabar
tersebut timbul pemberitaan dimana Komisi Proteksi Anak Indonesia (KPAI)
menerima beberapa aduan dari orang tua siswa di Jakarta kalau anak mereka stres
sebab memperoleh bermacam tugas dari para guru sepanjang program belajar dari
rumah (home learning).
Gambar 5. Berita mengenai KPAI Terima Aduan Siswa Stres selama Program
Belajar di Rumah
Setelah melihat reaksi khalayak serta pemberitaan yang negatif, divisi public
relations lekas berkoordinasi dengan dewan Direksi Kemendikbud. Evaluasi
dilakukan dengan memohon penjelasan pada divisi terpaut, ialah divisi public
relations.
Fachruddin, Edison, Gema Irhamdhika dan Indah Junidar
1094 Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020
C. Tahap Pembuatan Keputusan
Setelah memastikan isu prioritas yang wajib lekas ditangani serta
mengumpulkan data merata menimpa isu tersebut, hingga sesi berikutnya public
relations Kemendikbud membuat keputusan terpaut strategi sangat efisien yang
hendak digunakan buat mengalami isu tersebut. Menyusun strategi merupakan
upaya Kemendikbud buat mempersiapkan aksi- aksi yang digunakan dalam
mengalami isu. Tiap isu mempunyai metode masing- masing untuk dituntaskan,
sehingga strateginya tidak dapat disamaratakan. Ada sebagian strategi yang bisa
digunakan, antara lain strategi yang bertabiat reaktif, adaptif, serta dinamis.
Pemilihan strategi merupakan sesi yang memastikan, terlebih buat permasalahan
menimpa aduan siswa stres menempuh home learning. Siswa stres merupakan isu
yang besar sebab hendak mempengaruhi reputasi Kemendikbud dalam membagikan
alternatif metode supaya pembelajaran senantiasa berlangsung sepanjang masa
pandemi. Dari ketiga alternatif strategi tersebut, Kemendikbud memilah untuk
mempraktikkan strategi adaptif. Strategi adaptif bagi (Kriyantono & Sos, 2015)
merupakan strategi yang terbuka serta akomodatif terhadap pergantian dengan
menawarkan diskusi konstruktif buat menggapai kompromi. Bentuk dari
pelaksanaan strategi ini merupakan upaya Kemendikbud untuk melaksanakan
mediasi dengan KPAI supaya pemecahan bisa terpecahkan dengan terdapatnya isu
ini.
D. Tahap Implementasi
Dalam sesi ini Public Relations Kemendikbud sudah mengambil keputusan
yang dianggap tepat untuk kemudian dilaksanakan sehingga tersebut bisa segera
berakhir serta tidak terus menjadi berkembang luas di masyarakat, yang hendak
berpotensi menimbulkan krisis bagi Kemendikbud. Pada postingan online Jawapos.
com bertepatan pada 1 Mei 2020, Kemendikbud mengambil keputusan dengan
mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dengan Departemen Agama
(Kemenag) beserta dengan KPAI.
Komisioner KPAI Bidang Pembelajaran Retno Lisyarti mengantarkan,
rakornas antara grupnya dengan Kemenag serta Kemendikbud menciptakan 9 poin.
Salah satunya merupakan pemerintah menyusun serta menetapkan kurikulum
darurat. Retno pula mengatakan beberapa permasalahan yang dirasakan guru, siswa,
serta orang tua dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dikala ini. Misalnya,
keterbatasan perlengkapan ataupun gadget yang dipunyai guru. Terdapat pula
keluhan soal biaya membeli kuota internet.
E. Tahap Penyelesaian
Bersumber pada hasil Siaran Pers No:140/sipres/A6/VI/2020 yang di himpun
dari Biro Kerja Sama serta Ikatan Warga Kemendikbud, Pelaksana Direktur
Jenderal Pembelajaran Anak Umur Dini, Pembelajaran Dasar, serta Menengah (Plt
Dikdasmen) Kemendikbud, menerima usulan dari Komisi Proteksi Anak Indonesia
Komunikasi Krisis Public Relations dalam Manajemen Isu Aduan Siswa Stres saat
Pandemi Covid-19 di Jakarta
Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020 1095
(KPAI), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk menerapkan kurikulum
darurat di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid- 19). Pelaksana Tugas
(Plt) Direktur Jenderal Pembelajaran Anak Umur Dini Pembelajaran Menengah
(Dirjen PAUD serta Dikdasmen) Hamid Muhammad berkata usulan terdapatnya
kurikulum darurat di masa pandemi Covid- 19 dikala ini lagi dikaji oleh Tubuh
Riset serta Pengembangan serta Perbukuan (Balitbangbuk). Prinsipnya Mendikbud
telah meluncurkan Program Merdeka Belajar. Program ini membagikan keleluasaan
ke sekolah untuk membagikan inovasi yang dapat digunakan buat Belajar. Dengan
terdapatnya program tersebut harapannya sekolah dapat melaksanakan aktivitas
belajar yang bermacam- macam serta memilah kompetensi dasar yang cocok dengan
Covid- 19. Pada prinsipnya guru dapat memilah serta memilah kompetensi dasar
yang sangat lingkungan serta dapat disederhanakan (Kemendikbud, 2020).
Walaupun diberikan kebebasan buat berinovasi, Hamid menyebut pihak pusat
kurikulum serta perbukuan Kemendikbud hendak mempersiapkan opsi
penyederhanaan kurikulum serta kompetensi dasar. Direktur Jenderal Guru serta
Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril berkata kurikulum pembelajaran
merupakan suatu yang bertabiat dinamis, bukan bagaikan dokumen mati. Kurikulum
dapat membiasakan konteks yang dialami semacam siswa, sekolah, serta warga.
Kedekatan antar murid, sekolah, serta kurikulum ini berjalan bersama. Kurikulum
apapun disederhanakan, ini senantiasa guru memikirkan diskusi serta konteks murid,
guru, serta warga sesuai daerah. Iwan meningkatkan, saat ini tuntutan capaian
pendidikan cocok kurikulum tidak mesti tercapai. Yang berarti terdapat progres
pembelajaran sesuai tempat sekolah. Ini dapat dilihat murid seperti apa
perkembangannya. Jika tidak dilihat semacam ini, dapat makin kurang baik, serta
yang terutama terdapat progres di situasi yang di tengah keterbatasan.
Disamping itu Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud juga
membuat saluran informasi lewat media sosial Instagram dari account@paudpedia
formal dari Kemendikbud yang membagikan edukasi lewat aktivitas Webinar serta
Panduan Postingan yang di unggah ke media sosial dengan tujuan supaya tidak
terbentuknya kembali mengenai aduan siswa stres ke Intansi Kemendikbud.
Fachruddin, Edison, Gema Irhamdhika dan Indah Junidar
1096 Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020
Gambar 6. Saluran Informasi dari Akun Media Sosial Paudpedia Kemendikbud
Gambar 7. Saluran Informasi dari Akun Media Sosial Paudpedia Kemendikbud
Kesimpulan
Bersumber pada Analisis terhadap penemuan riset yang dijabarkan di bagian
sebelumnya, bisa disimpulkan jika strategi manajemen isu tidak bisa digeneralisasi.
Strategi yang digunakan untuk suatu isu belum pasti efisien untuk menanggulangi isu
yang lain, begitu pula kebalikannya. Walaupun demikian, paling tidak terdapat tahapan
baku yang wajib dijalankan oleh seseorang public relations dalam mengelola suatu isu.
Manajemen isu menimpa aduan siswa tekanan pikiran menempuh home learning
terdiri atas 5 sesi. Awal, pemantauan terhadap media sosial, kabar online, ataupun hasil
Komunikasi Krisis Public Relations dalam Manajemen Isu Aduan Siswa Stres saat
Pandemi Covid-19 di Jakarta
Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020 1097
studi terkait Kemendikbud. Setelah itu, penataan skala prioritas dalam penyelesaian isu
tersebut. Skala prioritas disusun bersumber pada sebagian aspek, salah satunya
merupakan besarnya akibat yang ditimbulkan oleh isu aduan siswa tekanan pikiran
menempuh home learning tersebut untuk Kemendikbud, Setelah itu ditentukanlah isu
yang wajib lekas ditangani, ialah isu terpaut.
Tahap kedua merupakan pengumpulan data terkait isu tersebut. Setelah faktanya
terkumpul, sesi selanjutnya merupakan merumuskan strategi yang tepat. Untuk
menghadapi isu tersebut, kemendikbud memutuskan buat melaksanakan mediasi, yakni
dengan mengadakan Rakornas dengan Kemenag serta KPAI buat mencari solusi
terhadap isu ini dan berbagi informasi mengenai panduan serta bimbingan terkait
dengan menanggulangi pemecahan supaya siswa tidak stres kembali dalam menjalani
metode home learning.
Fachruddin, Edison, Gema Irhamdhika dan Indah Junidar
1098 Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020
BIBLIOGRAFI
Adityo, W. (2020). Website Kompas.com, diakses 18 Maret 2020.
Amirullah. (2020). Website National.
Ariani, R. (2016). Peran Public Relations Dalam Manajemen Isu di UGM (Studi Kasus
Peran Humas UGM dalam Mengelola Isu Relokasi Kantin Humaniora Mandiri
UGM). Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Kemendikbud. (2013). Pedoman Peserta Didik. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud, H. (2020). Media Sosial Internal Kemendikbud, diakses 1 Juli 2020.
https://www.instagram.com/paudpedia/?hl=id
Kriyantono, R. (1919). Public Relations and Crisis Management: Pendekatan Critical
Public Relations, Etnografi Kritis dan Kualitatif. -.
Kriyantono, R., & Sos, S. (2015). Public Relations, Issue & Crisis Management:
Pendekatan Critical Public Relation, Etnografi Kritis & Kualitatif. Kencana:
Yogyakarta.
Nova, F. (2009). Crisis public relations: bagaimana PR menangani krisis perusahaan.
Grasindo: Jakarta.
PAUD Kemdikbud. (2020). Website Internal. anggun.paud.kemdikbud.go.id/
Prayudi, P. (2016). Manajemen Isu dan Krisis. LPPM UPN" Veteran" Yogyakarta.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R. S.
(2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of Education,
Psychology and Counseling, 2(1), 112.
Rokhani, C. T. S. (2020). Pengaruh Work From Home (WFH) Terhadap Kinerja Guru
SD Negeri Dengkek 01 Pati Selama Masa Pandemi Covid-19. EduPsyCouns:
Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 424437.
Safitri, L. N., Kemala, I., & Aslati, A. (2019). Manajemen Krisis Public Relations Pt.
Indah Kiat Pulp And Paper Tbk (Ikpp) Perawang Terhadap Berkembangnya Isu
Pencemaran Lingkungan. Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi, 1(1),
2936.
Yolanda, O. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Oikonomia: Jurnal Manajemen, 16(2).
Yunus, E. (2016). Manajemen Strategis. Yogyakarta: CV Andi Offset.