Ahmad Halimi, Ardi Sudarmanto dan Sri Yanto Qodarbaskoro
1040 Syntax Admiration, Vol. 1, No. 8, Desember 2020
dengan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketertarikan penulis, bahkan
salah satu jurnal mendesign sebuah sistem smart home yang terjangkau dengan standard
fungsionalitas yang diperlukan (Al Qorni et al., 2019). Pada design ini penulis
mengemukakan tentang fitur-fitur dasar, seperti memonitor ruangan atau rumah dengan
kamera secara real-time, mendapatkan notifikasi ketika ada gerakan yang tidak
diharapkan, melihat temperature dan kelembaban, serta mendapatkan notifikasi bila
keduanya mencapai batasan yang terlalu tinggi, serta kemudahan dalam mengaktifkan
dan menonaktifkan fitur-fitur notifikasi diatas sesuai dengan kebutuhan (Al Qorni et al.,
2019). Selain itu dikemukakan dalam penelitian yang lain tentang system rumah pintar
yang mampu membantu orangtua dengan secara otomatis dan cerdas dengan
mengontrol lingkungan rumah dan memastikan kesehatan dari orang tua, meningkatkan
kualitas hidup dan dapat digunakan pada rumah lansia dan atau orang berkebutuhan
yang tinggal sendiri (Haller et al., 2017). Sistem ini mendeteksi kelelahan atau wajah
mengantuk dari orang tua yang berada di rumah tersebut, untuk kemudian mengatur
kondisi ruangan agar lebih nyaman dan sesuai (Haller et al., 2017).
Dengan peralatan terkini yang ada dipasaran, pengembangan sistem smarthome
dapat dilakukan dengan berbagai sensor yang dibutuhkan (Herdianto, 2018), selain itu
sistem smarthome dapat pula dikembangkan untuk disesuaikan dengan kebutuhan
penggunaan listrik pengguna, sehingga dapat dilakukan otomasi dan efisiensi pada
sistem ini untuk menekan penggunaan energi (Lou & Wang, 2009). Penurunan
pemakaian energi listrik dapat berkurang dari 10% hingga 30% melelaui perancangan
sistem smarthome yang baik (Rautmare & Bhalerao, 2016).
Pada perkembangan terkini smarthome tidak lagi dirancang menggunakan
mikrokontroller, akan tetapi lebih kepada mini computer (Al Qorni et al., 2019). Dengan
penggunaan minicomputer ini banyak aktivitas dan kegiatan yang dapat dilakukan pada
sistem smarthome, dikarenakan dukungan perangkat yang memiliki sistem pemrosesan
yang baik dan dukungan kemudahan dalam penulisan program (Al Qorni et al., 2019).
Dengan semakin murahnya minicomputer dan munculnya produsen-produsen
minicomputer seperti Raspberry Pi, peneliti dapat mengembangkan sistem smarthome
ini menjadi sebuah distem yang benar-benar cerdas. Berbeda halnya dengan
penggunaan mikrokontroller yang memiliki keterbatasan dalam pemrosesan data dan
permintaan pengguna (Herdianto, 2018), yang mengakibatkan tampilan antarmuka
pengguna menjadi lebih sederhana (Azka et al., 2018), penggunaan mini komputer
seperti Rasbpery Pi, memungkinkan pengembang menambahkan fitur-fitur yang
diperlukan serta memperbaiki design antarmuka (Kusuma, 2018). Penggunaan mini
computer ini juga memugkinkan pengembang menambahkan fitur-fitur cerdas dan
menarik seperti penggunaan virtual assistance yang memudahkan pengguna dengan
kebutuhan khusus dan keterbatasan fisik untuk melakukan pengontrolan pada sistem
smarthome (Khattar et al., 2019). Berdasarkan referensi penelitian dan dengan semakin
besarnya kontribusi konsumsi energi rumah tangga pada penggunaan energi secara
global (Haller et al., 2017) dan semakin banyaknya penggunaan smarthome dan
perlunya penyimpanan data. Kami melihat perlunya membangun sebuah perancangan