Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1 No. 7 November 2020 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, KREDIT, LIKUIDITAS DAN
RISIKO OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN KONVENSIONAL
DI BEI
Tetty Tiurma
Uli Sipahutar, Yefta Sabarina Sinaga, Anissa Nirmala Effendy, Nikelin
Silalahi dan Agus Yanta Ginting
Universitas Prima Indonesia Sumatera
Utara, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected],
[email protected], [email protected]
dan [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 30 September 2020 Diterima dalam bentuk revisi 17 November 2020 Diterima dalam bentuk revisi |
Penelitian ini disusun untuk
menganalisis pengaruh kecukupan modal, kredit, likuiditas dan risiko operasional pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode tahun
2013-2017. metode pengambilan
data melalui teknik dokumentasi untuk menetapkan data sekunder yang diperlukan dalam penelitian. Populasi yang diperoleh sebanyak 41 perusahaan dengan sampel sebanyak 33. Hasil penelitian ini memperlihatkan variabel kecukupan modal, kredit, likuiditas dan risiko operasional masing-masing secara
parsial berpengaruh dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan. Dari hasil uji koefisien determinasi menunjukkan sebesar 37,9% kecukupan modal, kredit, likuiditas dan risiko operasional berpengaruh terhadap profitabilitas sementara itu sisanya 62,1% merupakan variabel diluar penelitian. |
Kata kunci: Kecukupan modal;
kredit; likuiditas; risiko operasional dan Profitabilitas |
Pendahuluan
Pentingnya perekonomian
modern di masyarakat bisnis
di Indonesia dikarenakan mulanya
bank dibentuk menjadi perantara dan penyalur dana. Bank
konvensional dalam operasinya menentukan harga menerapkan sistem suku bunga
serta menghtiung biaya yang dibutuhkan. Bank juga memiliki peran kepada nasabah dalam menagih bunga
kredit. Dengan begitu, siklus dalam perbankan dapat berupa memberikan
dana pinjaman kepada nasabah serta menerima
dana dari nasabah atas bunga kredit
yang telah dipinjamkan.
Modal disetor, modal yang disumbangkan,
serta laba setelah pajak yang dapat dihitungkan sebagai cadangan masuk ke dalam
kategori modal inti bank. Modal inti bank ini yang nantinya digunakan dalam aktivitas operasional bank.
Profitabilitas merupakan
indikator yang menjadi dasar kondisi dan kapasitas sebuah bank di pasar perbankan maupun kualitas satuan kerja atau operasionalnya
(van Greuning
and Brajovic Bratanovic, 2003:87). Kelancaran operasional serta keuntungan sebuah perusahaan termasuk di dalamnya perbankan dipengaruhi oleh penanaman modal (Kasmir,
2012:25). Jika jumlahnya
semakin besar memungkinkan perusahaan mampu menutupi risiko kerugian yang akan dihadapi di masa mendatang dan juga menghasilkan profitabilitas yang besar (Sudirman,
2013:110). Sama halnya
dengan penelitian Anggreni &
Suardhika (2014) yang menyatakan apabila
rasio modal mengalami peningkatan, hal itu juga akan meningkatkan
angka profitabilitas.
H1
: kecukupan modal berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode
2013-2017. Tingkat kepercayaan masyarakat
kepada perusahaan perbankan berhubungan dengan kredit yang dapat ditawarkan bank kepada nasabah (Kasmir,
2016:274). Angka kredit
yang ditawarkan kepada nasabah akan menentukan
nilai bunga kredit serta masa kredit atau masa jatuh tempo (Firdaus,
2011:4). Jika kredit
memungkinkan maka akan menambah profitabilitas
bank selaku penyedia kredit. Namun jika
kredit mengalami masalah justru akan mengakibatkan kerugian bagi pihak
bank. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Peling
&� Sedana (2018), yang mengungkapkan
jika rasio kredit bermasalah melonjak maka profitabilitas
akan mengalami penurunan.
H2 : kredit berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode
2013-2017. Sujarweni
(2018:236) mengemukakan
bahwa rasio likuiditas yang meningkat memungkinkan perusahaan tidak mengalami penumpukan kewajiban yang harus dipenuhi atau utang yang akan dilunasi. Meski demikian, dalam penyaluran kredit diperlukan tindakan kehati-hatian, pihak bank harus memperhatikan batas aman yang telah ditetapkan. Kondisi likuid harus disertai dengan likuditas kredit yang baik pula sehingga profitabilitas lebih maksimal. Penelitian ini didukung oleh penelitian Lubis,
Isynuwardhana & Juliana (2017) yang menyatakan
penggunaaan dana yang tidak
optimal menurunkan nilai keuntungan.
H3
: likuiditas berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode
2013-2017. Hal terpenting untuk
mencapai target serta keuntungan yang maksimal dalam sebuah perusahaan
ialah sedapat-dapatnya meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Risiko operasional dapat terjadi dikarenakan
kurangnya kuantitas dan kualitas perusahaan (Bong,
2019:35). Oleh sebab
itu, jika besarnya peluang terjadinya sebuah risiko diakibatkan oleh salahnya kebijakan dan tindakan maka dapat
mengurangi profitabilitas
yang akan diperoleh oleh sebuah perusahaan perbankan (Ikatan Bankir
Indonesia, 2016:13). Hal ini
bersamaan dengan pernyataan dalam penelitian Prasetyo &
Darmayanti (2015), bahwa apabila nilai risiko
operasional meningkat maka profitabilitas menurun.
H4
: risiko operasional
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2017.
Metode Penelitian
Untuk penelitian ini digunakan metode pendekatan kuantitatif yang berkaitan tentang data mencakup angka dengan penyajian statistic. Sedangkan
teknik yang digunakan merupakan teknik dokumentasi sehingga mendapatkan data sekunder yang diperlukan. Populasi yang diperoleh untuk penelitian ini sebanyak 41 bank konvensional
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2013-2017 sedangkan
sampel terpilih sebanyak 33.
Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan studi korelasi
kemudian menganalisis hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi sehingga diperoleh model regresi yakni :
Y = α + β1X1 +
β2X2 + β3X3 + β4X4
+ e
Keterangan :
Y = Profitabilitas�������������������������������
α = Konstanta������������������������
β1= Koefisien regresi X1������
β2= Koefisien regresi X1������
β3= Koefisien regresi X1������
β4 = Koefisien regresi X1�����������������
X1= Capital Adequacy Ratio
X2 = Non Performing Loan
X3 = Loan Deposit Ratio
X4 = BOPO
e ���= Error term
Tabel 1. Hasil Analisis Deskriptif Penelitian
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std.
Deviation |
CAR |
165 |
-35.62 |
27.39 |
-3.9202 |
7.53011 |
NPL |
165 |
.01 |
12.02 |
.3734 |
1.26971 |
LDR |
165 |
.00 |
1.30 |
.0377 |
1.0417 |
BOPO |
165 |
.04 |
42.07 |
1.3283 |
3.42836 |
Y |
165 |
-.08 |
31.08 |
1.8802 |
5.88496 |
Valid
N (listwise) |
165 |
|
|
|
|
���������� Sumber : data yang� diolah, 2019
Tabel 1 memperlihatkan
variabel CAR memiliki nilai mean -3,9202 dengan standar deviasi 7,53011. NPL memiliki nilai mean 0,3734 dengan standar deviasi 1,26971. LDR memiliki nilai mean 0,377 dengan standar deviasi 1,0417. BOPO memiliki nilai mean 1,3283 dengan standar deviasi 3,42836. Angka standar deviasi yang melebihi nilai mean pada setiap variabel mengindikasikan bahwa data-data tersebut bervariasi.
Uji normalitas dilakukan untuk mengidentifikasi jika data berdistribusi normal menggunakan uji test
Kolmogorov-Smirnov dan grafik PP Plot.
Tabel 2. Hasil One-Sampel Kolmogorov-Smirnov
|
|
Unstandarized
Residual |
N |
|
28 |
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
|
Std. Deviation |
.67854832 |
Most Extreme Differences |
Absolute |
.093 |
|
Positive |
.077 |
|
Negative |
-.093 |
Kolmogorov-Smirnov Z |
|
.494 |
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
|
.967 |
�� ����Sumber :
data yang diolah, 2019
Nilai residual profitabilitas yang ditampilkan
pada tabel sebesar 0,967 melebihi nilai signifikan 0,05 dengan hasil Kolmogorov-Smirnov ialah
0,949. Hal ini mengidentifikasikan
jika data yang dipilih berdistribusi normal.
Gambar 1 Grafik Normal
PP-Plot
Terlihat PP-Plot terdapat titik-titik menyebar serta mengikuti garis diagonal� mengindikasikan
model regresi diasumsikan
normal. Uji multikolinearitas mengacu
pada hasil tolerance dan VIF. Selanjutnya,
jika hasil tolerance lebih besar 0,10 dan hasil VIF lebih besar daripada 10,00 maka variabel-variabel bebas tidak ditemukan
hubungan.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinaeritas
Model |
Collinearity
Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
LN_CAR |
.846 |
1.182 |
|
LN_NPL |
.901 |
1.10 |
|
LN_LDR |
.795 |
1.258 |
|
LN_BOPO |
.820 |
1.220 |
�� ���������Sumber : data yang diolah, 2019
Tabel tersebut
memperlihatkan bahwa angka tolerance untuk setiap variabel yakni kecukupan modal (CAR) =
0,864, kredit (NPL) = 0,901, likuiditas
(LDR) = 0,795 serta risiko operasional (BOPO) = 0,820 yang semuanya
melebihi standar 0,10. Sementara itu, nilai VIF yang dihasilkan untuk variabel kecukupan modal (CAR) = 1,1,82, kredit
(NPL) = 1,110, likuiditas (LDR) = 1,258 serta risiko operasional
(BOPO) = 1,220 yang dimana angka-angka
tersebut menerangkan bahwa variabel-variabel yang disebutkan di atas terlepas dari gejala
multikolinearitas dalam
model regresi penelitian.
Uji autokolerasi menginformasikan jikalau model regresi memiliki hubungan antara residual-residual pengamatan.
Tabel 4 Hasil Uji Autokolerasi
Model |
R |
R Square |
Durbin-Watson |
1 |
.557a |
.311 |
2.567 |
Sumber : data yang diolah, 2019
Uraian hasil
tersebut menampilkan nilai DW yang diperoleh sebesar 2,567, jika nilai ini disamakan
dengan tabel DW untuk signifikansi 5%, jumlah sampel 165 (n) begitu juga jumlah variabel bebas 4 (K=4) maka nilai du=1,7953 sehingga nilai dt yang
diperoleh sebesar 2,2047 mengindikasikan bahwa tidak terdapat autokolerasi.
Uji heterokedasitisitas dimaksudkan untuk memfokuskan adakah kesamaan varian terhadap residual-residual
pengamatan.
Gambar 2 Hasil Scatterplot
Uji Heterokedastisitas
Jika dilihat dari grafik
bahwa letak plotnya tidak menyusun
formasi tertentu atau dapat dikatakan
menyebar secara acak, kemudian dapat disimpulkan bahwa fungsi tersebut
terlepas dari masalah heterokedastisitas. Analisis regresi linier berganda penting untuk menilai atau
mengukur apakah variabel-variabel bebas secara bersama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.
Tabel 5 Hasil Uji Regresi
Linier Berganda
Model |
Unstandardized
Coefficients |
||
B |
Std. Error |
||
1 |
(Constant) |
-4.068 |
2.693 |
LN_CAR |
1.238 |
.474 |
|
LN_NPL |
-.505 |
.919 |
|
LN_LDR |
-.014 |
.515 |
|
LN_BOPO |
-.688 |
2.037 |
�
���Sumber : data yang diolah, 2019
Sajian data tersebut dapat menyatakan persamaan model regresi data yang menerangkan mengenai pengaruh kecukupan modal, kredit, likuiditas dan risiko operasional terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2013-2017, yakni :
Y = -4,068 + 1,238X1 �
0,505X2 � 0,014X3 � 0,688X4 + e
Uji hipotesis secara parsial (uji t) untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah.
Tabel 6 Hasil Uji Parsial
(Uji t)
Model |
T |
Sig. |
|
1 |
(Constant) |
-1.511 |
.145 |
LN_X1 |
2.612 |
.016 |
|
LN_X2 |
-.550 |
.587 |
|
LN_X3 |
-.027 |
.979 |
|
LN_X4 |
-.338 |
.739 |
�� �����������Sumber : data yang diolah, 2019
Tabel 6 memperlihatkan
nilai tabel untuk probability 0,05 pada derajat
n= 165 adalah 1,65414. Nilai probability (thitung) kecukupan modal yang diperoleh sebesar 2,612 serta nilai signifikan 0,016 < 0,05 didapat kesimpulan Ho1
ditolak dan Ha1 diterima
yang kemudian dapat diartikan bahwa kecukupan modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan. Nilai probability
(thitung) kredit
yang diperoleh sebesar
0,550 serta nilai signifikan 0,587 > 0,05 maka didapat kesimpulan Ho2
ditolak dan Ha2 diterima
yang kemudian dapat diartikan bahwa kredit secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan. Nilai probability (thitung)
likuiditas yang diperoleh sebesar -0,027 serta nilai signifikansi 0,979 >
0,05 maka didapat kesimpulan Ho3 ditolak
dan Ha3 diterima yang kemudian
dapat diartikan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan. Nilai probability (thitung)
risiko operasional yang diperoleh sebesar 0,338 serta nilai signifikansi
0,739 > 0,05 maka didapat
kesimpulan Ho4 ditolak
dan Ha4 diterima yang kemudian
dapat diartikan bahwa risiko operasional
secara parsial berpengaruh serta signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan.
Uji hipotesis secara simultan atau uji F diperlukan untuk menilai adakah secara bersama-sama memiliki keterkaitan atau pengaruh setiap
variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 7 Hasil Uji Simultan
(Uji F)
Model |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
5.118 |
.004b |
Residual |
|
|
|
Total |
|
|
��������� ���������Sumber : data yang diolah, 2019
Tabel berikut
memperlihatkan nilai uji statistik F memiliki nilai signifikansi sebesar 0,004 yang kurang daripada 0,5. Sehingga dapat diartikan jika seluruh variabel
bebas yakni kecukupan modal, likuiditas, risiko operasional perbankan secara simultan mempengaruhi variabel bebas yaitu profitabilitas.
Koefisien determinasi
hipotesis (R2) diperlukan
untuk mengetahui keterkaitan atau pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas.
Tabel 8. Hasil Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
1 |
.686a |
.471 |
.379 |
���
����������Sumber : data yang diolah, 2019
Tabel berikut
memperlihatkan nilai adjusted R square yang dihasilkan sebesar 0,379. Hal ini mengartikan adanya pengaruh variabel bebas yakni kecukupan
modal, kredit, likuiditas
dan risiko operasional terhadap proditabilitas sebesar 0,379 x 100% = 37,9%.
Hasil penelitian mennujukkan kecukupan modal berpengaruh positif serta signifikan terhadap profitabilitas, perbankan diharapkan dapat menata dan mengelola dana dengan lebih baik sehingga
modal tersebut mampun digunakan sebagai sarana pengembangan usaha. Kredit menunjukkan
hasil berpengaruh negatif terhadap profitabilitas, dikarenakan semakin meningkatnya kredit bermasalah dalam suatu bank mengakibatkan kejatuhan pada nilai profitabilitas sehingga bank diminta untuk lebih lagi
memperhatikan unsur-unsur dasar dalam pemberian
kredit. Hasil likuiditas menunjukkan hubungan negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, yang mengindikasikan bahwa bank kurang bijak dalam
menyalurkan dan menggunakan
dana yang dimiliki, menyalurkan
dana kredit secara berlebihan sehingga tidak lagi memiliki
cukup modal untuk dapat menjalankan usaha secara efisien.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika bank lebih memperhatikan batas aman dalam menyalurkan
kredit. Demikian juga tingkat BOPO menghasilkan hubungan negatif serta signifikan terhadap profitabilitas, dimana semakin meningkatnya risiko yan terjadi pada internal perbankan mengakibatkan perolehan penerimaan akan semakin menurun,
bank juga harus menyeimbangkan
biaya atau pengeluaran denganpemasukan atau profit yang masuk selama aktivitas operasi berlangsung sehingga laba akan
semakin membaik.
Bibliografi
Anggreni, M., & Suardhika, M. (2014). Pengaruh
Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit
Terhadap Profitabilitas Bank Bumn Tahun 2010-2012. E-Jurnal Akuntansi, 9(1),
27�37.
Bong, S. (2019). Manajemen Risiko, Krisi
dan Bencana (Cetakan Pe). Gramedia.
Firdaus, H. R. (2011). Manajemen
Perkreditan Bank Umum (Cetakan Ke). Salemba Empat.
Ikatan Bankir Indonesia. (2016). Supervisi
Manajemen Risiko Bank (Cetakan Ke). Gramedia Pustaka Utama.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan
Keuangan (Cetakan Ke). Rajawali Pers.
Kasmir. (2016). Manajemen Perbankan
(Cetakan Ke). Rajawali Pers.
Lubis, F. A., Isynuwardhana, D., &
Juliana, V. (2017). Pengaruh Loan To Deposit Ratio ( LDR ), Non Performing
Loan ( NPL ), Capital Adequacy Ratio ( CAR ), Net Interest Margin ( NIM ), Biaya
Operasional Pendapatan Operasional ( Bopo ) Terhadap Return On Asset ( Studi
Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terda. 4(3), 2575�2584.
Peling, I. A. A., & Sedana, I. B. P.
(2018). Pengaruh Ldr, Npl, Dan Bopo Terhadap Profitabilitas Pada Pt. Bpd Bali
Periode Tahun 2009-2016. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(6),
2999. https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v07.i06.p06
Prasetyo, D., & Darmayanti, N. (2015). Pengaruh
Risiko Kredit, Likuiditas, Kecukupan Modal, Dan Efisiensi Operasional Terhadap
Profitabilitas Pada PT BPD Bali. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.
Sudirman, I. W. (2013). Manajemen Perbankan
Menuju Bankir Konvensional yang Profesional (Edisi Pertama). Manajemen
Perbankan. Jakarta: Kencana.
Sujarweni, V. W. (2018). Analisis
Laporan Keuangan (Cetakan Pe). Pustaka Baru Press.
van Greuning, H., & Brajovic
Bratanovic, S. (2003). Analyzing and Managing Banking Risk. In Analyzing and
Managing Banking Risk. https://doi.org/10.1596/0-8213-5418-3