18
Jurnal Syntax Admiration
Vol. 2 No. 1 Januari 2021
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356
Sosial Teknik
ANALISIS PEMILIHAN METODE ROUTING UNTUK MEMINIMASI JARAK
TEMPUH DALAM PROSES ORDER PICKING DI PT. PUNINAR ANJI NYK
LOGISTIK INDONESIA
Aditya Fajar Nugraha, Wahyudin dan Winarno
Universitas Singaperbangsa Karawang
Email: aditya.fajar16007@gmail.com, wahy[email protected] dan
INFO ARTIKEL
ABSTRACT
Diterima
18 Desember 2020
Diterima dalam bentuk revisi
12 Januari 2021
Diterima dalam bentuk revisi
Order picking is one of the most important problems and
it is worth finding a solution. The location of the problem
in the picking order is the time and mileage that must be
passed by the operator. To solve the problem, namely by
using routing methods. In routing methods we can use
several methods such as, s-shape, largest gap, combined,
and optimal to do a comparison of which method is
better. Research conducted at PT. Puninar Anji NYK
Logistik Indonesia in addition to focusing on time and
distance, this research also focuses on how these two
factors affect the costs incurred to make order picking.
The less time and short distances generated the less
money is incurred, although that is not very significant.
In this study there is also a replication method used to
find out the comparison and how the accrue to the
distance and travel time, as well as the cost incurred if
there are different orders starting from 60-100 order
picking.
ABSTRAK
Order picking adalah salah satu permasalahan yang
sangat penting dan patut untuk segera ditemukan
solusinya. Letak permasalahan yang ada di order picking
ialah waktu dan jarak tempuh yang harus dilalui oleh
operator. Untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu
dengan menggunakan routing methods. Dalam routing
methods kita dapat menggunakan beberapa metode
seperti, s-shape, largest gap, combined, dan optimal
untuk melakukan perbandingan metode mana yang lebih
baik. Penelitian yang di lakukan di PT. Puninar Anji
NYK Logistik Indonesia selain berfokus pada waktu dan
jarak, penelitian ini juga berfokus pada bagaimana
pengaruhnya kedua faktor tersebut terhadap biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan order picking. Semakin
sedikit waktu dan pendek jarak yang dihasilkan semakin
keywords:
order picking; routing
methods; interactive
warehouse
Analisis Pemilihan Metode Routing untuk Meminimasi Jarak Tempuh dalam Proses
Order Picking Di PT. Puninar Anji NYK Logistik Indonesia
Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 19
kata kunci:
memilih menu; metode
perutean; gudang interaktif
sedikit pula biaya yang dikeluarkan, meskipun itu tidak
terlalu signifikan. Dalam penelitian ini juga terdapat
metode replikasi yang digunakan untuk mengetahui
perbandingan dan bagaimana pengarunya terhadap jarak
dan waktu tempuh, serta biaya yang dikeluarkan apabila
terdapat order yang berbeda dimulai dari 60-100 order
picking.
Pendahuluan
Biaya logistik memegang peranan penting dalam perusahaan. Biaya logistik
mencapai 10% dari total penjualan. Gudang, termasuk transportasi dan inventaris,
merupakan salah satu pengendali total biaya logistik (Dukic & Opetuk, 2008). Kegiatan
utama dalam gudang terdapat 5 kegiatan yaitu penerimaan, penyimpanan, penyimpanan,
pengambilan pesanan dan pengangkutan (Bartholdi & Hackman, 2011). Order picking
merupakan aktivitas yang paling mahal di pergudangan yang bisa mencapai 55% dari
total biaya operasional gudang, sehingga dianggap sebagai prioritas utama untuk
meningkatkan produktivitas (Epstein, 2011), bahkan bisa mencapai 65% dari total biaya
operasional gudang (Theys et al., 2010). Pengambilan pesanan juga merupakan proses
yang menggunakan banyak tenaga kerja di gudang yang menggunakan sistem manual
atau sistem otomatis (Chandra, 2015).
Pentingnya gudang memang tidak bisa dipungkiri, namun biaya penyerapannya
tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, banyak penelitian yang bertujuan untuk
mengoptimalkan aktivitas yang berjalan di gudang tersebut. Meskipun beberapa studi
kasus telah menunjukkan bahwa kegiatan selain perjalanan dapat sangat meningkatkan
waktu pengambilan pesanan (Dekker et al., 2004), perjalanan biasanya merupakan
komponen utama. Waktu perjalanan terbuang percuma. Menghabiskan waktu kerja
tetapi tidak menambah nilai. Oleh karena itu, ini adalah kandidat pertama untuk
perbaikan.
Order picking adalah proses pengambilan barang dari lokasi toko berdasarkan
kebutuhan customer (Dukic & Opetuk, 2008) dan meliputi proses mendapatkan jumlah
yang benar dan produk yang benar. Selama proses pengambilan, pesanan pelanggan
diubah menjadi pesanan pengambilan (De Koster & Van Der Poort, 1998). Waktu
penjemputan dibagi menjadi waktu mengemudi, waktu proses penjemputan dan waktu
yang tersisa. Waktu tempuh adalah waktu yang berkaitan dengan pergerakan antar
lokasi yang dikunjungi dimana barang disimpan dan dikumpulkan. Waktu proses
penjemputan mengacu pada waktu yang terkait dengan pengambilan barang,
menempatkan barang di troli dan memeriksa pesanan pengiriman berikutnya. Sisa
waktu termasuk menyimpan gerobak, menunggu pekerjaan selanjutnya, bersosialisasi
dengan pekerja lain dan kegiatan lainnya. Pengurangan jarak perjalanan dan waktu
memiliki dampak penting pada total waktu pengambilan pesanan (Rene et al., 2007).
Karena waktu tempuh menjadi faktor utama penentu waktu petik, maka bisa dikatakan
waktu tempuh yang terlalu lama adalah pemborosan (Chandra, 2017).
Aditya Fajar Nugraha, Wahyudin dan Winarno
20 Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
Dalam studi ini, tujuan juga untuk memahami pengaruh waktu tempuh terhadap
biaya yang dikeluarkan saat memilih pesanan. Dalam studi yang dilakukan oleh
(Chandra, 2015), biaya logistik dikatakan sangat penting, sehingga peneliti ingin
memahami dampak pemetikan biaya.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan jenis kuantitatif (Sugiyono, 2017),
(Mulyadi, 2011) yang dilakukan di PT Puninar Anji NYK Logistik Indonesia. Penelitian
ini menggunakan metode routing untuk mendapatkan jarak terpendek pada proses order
picking, Hal ini dikarenakan metode routing dapat menentukan urutan yang optimal
dengan melakukan pengambilan item yang diminta atau yang dipesan secepat mungkin.
Order picking dimulai dari depot saat picker menerima daftar barang yang akan
diambil/pick list dan harus harus mengambil barang menggunakan picking carts sesuai
dengan lokasinya, kemudian kembali ke depot. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan metode routing yang meliputi metode routing s-shaep, largest gap,
combined dan optimal (Permana & Firmansyah, 2018).
Hasil dan Pembahasan
A. Simulasi penentuan nilai jarak
Pada gudang PT Puninar Anji NYK Logistik Indonesia memiliki spesifikasi
rak dan layout gudang seperti pada Tabel 1 dan Gambar 1.
Tabel 1
Spesifikasi Rak
Dimensi
Simbol
Panjang (Lr)
Lr
Lebar (Wr)
Wr
Tinggi (Hr)
Hr
Lebar bin
Panjang bin
Lebar gang (W)
W
Panjang gang (L)
L
Analisis Pemilihan Metode Routing untuk Meminimasi Jarak Tempuh dalam Proses
Order Picking Di PT. Puninar Anji NYK Logistik Indonesia
Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 21
Gambar 1
Ilustrasi Layout Gudang
Adapun jarak tempuh pengambilan pesanan yang minimum akan dicari dengan
menggunakan program Interactive Warehouse Roodbergen. Sebelum melakukan
proses simulasi ini, serangkaian persiapan dilakukan mulai dari mengatur layout
gudang, menentukan jumlah order yang diambil, membuat rute awal yang diperoleh
berdasarkan kondisi existing, serta memilih metode penentuan rute pengambilan
order yang digunakan. Pada proses simulasi ini, metode yang akan digunakan di
antaranya optimal, s-shape, largest gap dan combined.
Simulasi ini dilakukan berulang sebanyak 10 kali dengan jumlah pesanan yang
diambil sebanyak 80 unit. Setelah itu, simulasi dilakukan kembali dengan merubah
jumlah pesanan yang diambil yaitu sebanyak 100 unit dan 60 unit. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui metode routing mana yang memberikan nilai ekspektasi jarak
tempuh minimum yang konsisten. Hasil simulasi untuk setiap order line ditunjukkan
pada tabel 2, sementara rata-rata jarak tempuh yang dihasilkan untuk masing-masing
metode ditunjukkan pada tabel 3.
Gambar 2
Hasil Simulasi untuk tiap order line yang berbeda
Tabel 2
Statistik Jarak Tempuh untuk Order line
Order Line
Strategi Routing
Rata-rata
(meter)
Standar Deviasi
(meter)
W
L
Lr
Wr
Aditya Fajar Nugraha, Wahyudin dan Winarno
22 Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
80 Unit
S-Shape
61,48
0,27
Combined
60,80
0,49
Largest Gap
70,40
0,68
Optimal
60,12
0,30
60 Unit
S-Shape
60,97
0,58
Combined
60,37
0,44
Largest Gap
67,14
1,55
Optimal
59,13
0,76
100 Unit
S-Shape
61,57
0,00
Combined
61,23
0,44
Largest Gap
72,59
0,95
Optimal
60,42
0,29
Tabel 3
Statistik Jarak Tempuh untuk Order line
Rute
Total Jarak (meter)
Rute Awal
151
Metode Optimal
60,12
Metode S-Shape
61,48
Metode Combined
60,80
Metode Largest Gap
70,40
Pada Tabel 3, dibandingkan dengan total jarak tempuh rute awal, keempat
metode tersebut menghasilkan rute dengan total jarak tempuh yang lebih sedikit.
Dengan menggunakan metode optimal, rute yang dihasilkan mampu mengurangi
total jarak tempuh pada rute awal sebanyak 60,19%. Sementara untuk metode s-
shape serta combined, keduanya menghasilkan pengurangan total jarak pada rute
awal sebanyak 59,28% serta 59,74% sedangkan untuk metode largest gap
menghasilkan pengurangan sebesar 53,38%.
B. Perhitungan biaya
Biaya variabel setiap metode yang bergantung dengan nilai jarak tempuh
perjalanan sangat menentukan besar biaya picking. Pada Gambar 4.1 menunjukkan
bahwa total biaya yang diperoleh dari strategi routing awal menghasilkan biaya
sebesar Rp 130.175 per hari. Ketiga metode yakni optimal, S-shape, dan Combined
menghasilkan penurunan biaya terhadap penggunaan rute awal sebesar 0,004%.
Persentase penurunan ini ridak menunjukkan perubahan yang berarti dari biaya
picking semula.
Analisis Pemilihan Metode Routing untuk Meminimasi Jarak Tempuh dalam Proses
Order Picking Di PT. Puninar Anji NYK Logistik Indonesia
Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021 23
Gambar 3
Perbandingan Biaya
Kesimpulan
Pada penelitian ini, pembahasan tentang analisis order picking bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan keterlambatan waktu dan pembengkakan biaya pada
gudang di PT. Puninar Anji NYK Logistik Indonesia menggunakan metode Routing
dengan meminimalkan jarak tempuh picker yang sedikit sekali berpengaruh pada biaya
gudang di PT. Puninar Anji NYK Logistik Indonesia. Dari beberapa skenario yang telah
dibuat dengan rute awal sepanjang 151 Metermetode optimalah yang memiliki jarak
tempuh paling pendek dengan jarak tempuh 60,12 meter, metode s-shape dengan jarak
60,18 meter, metode combined dengan jarak tempuh 68,80 Meter, dan metode largest-
gap yang memiliki jarak tempuh terpanjang atau terjauh dengan 70,40 Meter.
Dibandingkan dengan total jarak tempuh rute awal, keempat metode tersebut
menghasilkan rute dengan total jarak tempuh yang lebih sedikit. Dengan menggunakan
metode optimal, rute yang dihasilkan mampu mengurangi total jarak tempuh pada rute
awal sebanyak 60,19%. Sementara untuk metode s-shape serta combined, keduanya
menghasilkan pengurangan total jarak pada rute awal sebanyak 59,28% serta 59,74%
sedangkan untuk metode largest gap menghasilkan pengurangan sebesar 53,38%.
Pada biaya variabel setiap metode yang bergantung dengan nilai jarak tempuh
perjalanan sangat menentukan besar biaya picking. Total biaya yang diperoleh dari
strategi routing awal menghasilkan biaya sebesar Rp 467.575per hari. Ketiga metode
yakni optimal, s-shape dan combined menghasilkan penurunan biaya terhadap
penggunaan rute awal sebesar 0,004%. Persentase penurunan ini ridak menunjukkan
perubahan yang berarti dari biaya picking semula.
Aditya Fajar Nugraha, Wahyudin dan Winarno
24 Syntax Admiration, Vol. 2, No. 1, Januari 2021
BIBLIOGRAFI
Bartholdi, J. J., & Hackman, S. T. (2011). Warehouse and Distribution Science, The
Supply Chain and Logistics Institute. Atlanta: School of Industrial and Systems
Engineering.
Chandra, A. (2015). Analisis Order Picking dengan Menggunakan Metode Routing
Heuristics di Gudang PT. GMS. Jurnal Metris, 16(2), 8390.
Chandra, A. (2017). Optimalisasi Tata Letak GudangArea Simpan: Studi Kasus di PT.
GMS. Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri, 10(1), 182864.
De Koster, R., & Van Der Poort, E. (1998). Routing Orderpickers in A Warehouse: A
Comparison Between Optimal and Heuristic Solutions. IIE Transactions, 30(5),
469480.
Dekker, R., De Koster, M. B. M., Roodbergen, K. J., & Van Kalleveen, H. (2004).
Improving Order-Picking Response Time at Ankor’s Warehouse. Interfaces, 34(4),
303313.
Dukic, G., & Opetuk, T. (2008). Analysis of Order-Picking in Warehouses With
Fishbone Layout. Proceedings of ICIL, 8.
Epstein, E. (2011). Industrial Composting: Environmental Engineering and Facilities
Management. CRC Press.
Mulyadi, M. (2011). Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi dan Media, 15(1), 128137.
Permana, A. P. N., & Firmansyah, R. (2018). Distribusi Jaringan Menggunakan Routing
Ospf dengan Metode Redistribution. Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan
Ilmu Komputer, 9(1), 519532.
Rene, D. K., Le-Duc, T., & Kees, J. R. (2007). Design and Control of Warehouse Order
Picking: A Literature Review [J]. European Journal of Operational Research,
182(2), 481501.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi, dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Theys, C., Bräysy, O., Dullaert, W., & Raa, B. (2010). Using a TSP Heuristic for
Routing Order Pickers in Warehouses. European Journal of Operational Research,
200(3), 755763.