Pendahuluan
E-commerce tokopedia diretas hacker. Tokopedia dilaporkan mengalami
peretasan, bahkan jumlahnya diperkirakan 91 juta akun dan 7 juta akun merchant, tidak
lagi 15 juta seperti diberitakan sebelumnya. Padahal di tahun 2019, tokopedia
mengungkapkan bahwa ada sekitar 91 juta akun aktif di platformnya (Suyanto, 2003).
Artinya hampir semua akun di tokopedia berhasil diambil datanya oleh peretas. Pelaku
menjual data di dark web berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis
kelamin, nomor handphone dan password yang masih tersandi. Semua dijual dengan
harga US$5.000 atau sekitar Rp74.000.000,00 (tujuh puluh empat juta rupiah). Bahkan
ada 14.999.896 akun tokopedia yang datanya saat ini bisa didownload (Tambunan et al.,
2018).
Adapun kronologi lengkap bobolnya akun tokopedia tersebut bermula saat peretas
whysodank pertama kali mempublikasikan hasil peretasan di raid forum pada sabtu
(2/5). Peretasan tersebut terjadi pada 20 Maret 2020. Kemudian, akun @underthebreach
sore harinya pukul 16:15 wib mencuitkan soal peretasan dan mengaku sebagai layanan
pengawasan dan pencegahan kebocoran data asal Israel. Cuitan ini disampaikan sembari
menyolek akun resmi tokopedia.
Dalam tangkapan layar yang dibagikan di media sosial disebut kalau peretas masih
harus memecahkan algoritma untuk membuka hash dari password para pengguna itu.
Peretas pun meminta bantuan peretas lain untuk membuka kunci algoritma itu.
Tangkapan layar berikutnya, akun pembocor informasi ini menyertakan sebagian akun
pengguna yang bisa dibuka lewat situs tersebut. Tampak nama, email dan nomor
telepon pengguna muncul di situs.
"Seseorang membocorkan basis data tokopedia, perusahaan teknologi besar asal
Indonesia yang menjalankan e-commerce," tulis akun tersebut.
"Peretasan dilakukan pada Maret 2020 dan berpengaruh pada 15 juta pengguna,
meski peretas menyebut masih banyak lagi. Basis data (yang diretas) termasuk email,
hash password, nama," lanjutnya.
Cuitan tersebut langsung ramai ditanggapi pengguna twitter Indonesia. Kemudian,
pada sabtu pukul 21.00 wib, tokopedia mengakui ada upaya pencurian data pengguna.
Hal ini disampaikan Nuraini Razak, VP of Corporate Communications tokopedia terkait
isu bocornya data belasan juta akun pengguna Tokopedia.
“Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian
data terhadap pengguna tokopedia, namun tokopedia memastikan informasi penting
pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi,” tulisnya dalam keterangan
resmi, sabtu (2/4) malam.
“Saat ini, kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut
yang dapat kami sampaikan” lanjutnya.
Kemudian keesokan harinya, whysodank mengumumkan telah menjual seluruh 91
juta data pengguna tokopedia di forum dark web bernama EmpireMarket, Minggu (3/5).