Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 2 No. 2 Februari 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI
DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PUPUK INDONESIA LOGISTIK
JAKARTA BARAT
Sekar Adik Pembayun dan Syarifuddin
Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom, Indonesia
Email: [email protected] dan
[email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRACT |
Diterima 28
Januari 2021 Diterima dalam bentuk revisi 12
Februari 2021 Diterima dalam bentuk revisi |
This research aims as an object to know the influence of
organizational culture and training on employee performance. Data of PT Pupuk Indonesia Logistik shows
unstable performance results and has decreased in 2017,
this decrease is estimated to be due to the number of new employees entering
that year so that it takes time for adjustments.� The research method used here is
quantitative method, namely by using numbers and statistical analysis. The
relationship between variables is causal where there is causation,
from this research is organizational culture and training that affects
employee performance. The analysis method used is multiple linear regression. The results showed that organizational culture
and training together influenced employee performance by 68.8% based on data
processing using determinant coefficients. This study also showed that
organizational culture has more role than training in improving employee
performance by getting 85.2% and percent for training 79.1%. From this
research, it can be known that organizational culture and training have a
positive effect on employee performance so that an organization is expected
to pay attention to it ranging from design, application to implementation. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan sebagai objek untuk mengetahui adanya pengaruh budaya organisasi dan
pelatihan terhadap kinerja karyawan. Data PT. Pupuk Indonesia Logistik menunjukkan hasil
kinerja yang belum stabil dan sempat mengalami penurunan pada tahun 2017,
penurunan ini diperkirakan disebabkan karena pada tahun tersebut terdapat
banyaknya karyawan baru yang masuk sehingga membutuhkan waktu untuk
penyesuaian. �Metode penelitian yang digunakan disini adalah metode kuantitatif, yaitu
dengan menggunakan angka dan analisis statistik. Hubungan antar variabel
adalah kausal dimana terdapat sebab akibat, dari penelitian ini yaitu budaya
organisasi dan pelatihan yang berpengaruh kinerja karyawan. Metode analisis
yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan budaya
organisasi dan pelatihan bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan sebesar
68,8% berdasarkan pengolahan data menggunakan koefisien determinasi.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa budaya organisasi memiliki peran lebih
dibandingkan pelatihan dalam meningkatkan kinerja karyawan dengan mendapat
persentase 85,2% dan persentse untuk pelatihan 79,1%. Dari penelitian ini
dapat diketahui bahwa budaya organisasi dan pelatihan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan sehingga suatu organisasi diharapkan memperhatikan
hal tersebut mulai dari perancangan, penerapan hingga pelaksanaanya. |
Keywords: organizational
culture; employee performance; HR management; employee training Kata kunci: budaya organisasi; kinerja karyawan; manajemen SDM; pelatihan karyawan |
Pendahuluan
Keberhasilan suatu organisasi dinilai dari bagaimana
manajemen sumber daya manusia di dalamnya berjalan (Hanggraeni, 2012). Hasil kerja dari organisasi
dilihat berdasarkan hasil kinerja karyawannya. Pada PT. Pupuk
Indonesia Logistik kinerja karyawan yang dihasilkan pada tiga tahun terakhir
belum memenuhi target secara maksimal, bahkan pada tahun 2017 perusahaan
mengalami penurunan kinerja dari 94,62% pada tahun 2016 turun menjadi 84,50%.
Hasil kinerja karyawan erat kaitannya dengan sumber daya manusia didalamnya,
maka penurunan hasil tersebut bisa dikatakan akibat dari sumber daya manusia
yang belum maksimal dalam melaksanakan pekerjaan. Pada tahun 2017 terdapat
beberapa karyawan baru yang masuk sehingga mengalami masa penyesuaian
pekerjaan, selain itu sebagai perusahaan yang bergerak dibidang logistik PT. Pupuk
Indonesia Logistik yang memprioritaskan pengangkutan pupuk hasil produksi anak
perusahaan PT. Pupuk Indonesia pada tahun tersebut mengalami penurunan kegiatan disebabkan
pemakaian pupuk urea di beberapa wilayah yang berkurang karena masalah dalam
pertanian. Untuk mengatasi hal tersebut perusahaan mengembangkan usaha dengan
menambahkan pengangkutan diluar pupuk urea. Pengembangan ini memerlukan
persiapan baik di armada kapal maupun sumber daya manusia didalamnya, diantara
persiapan tersebut adalah pelatihan untuk karyawan. Selain itu perusahaan yang dikelola
menurut Good Coprporate Governence
keharmonisan dan kerja sama antar karyawan perlu diperhatikan, salah satunya dalam
penerapan budaya organisasi pada masing-masing individu (Claessens, 2006).
Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh budaya organisasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan,
maka diperoleh kerangka pemikiran berikut ini:
Budaya Organisasi 1.Inovasi dan pengambilan risiko 2.Perhatian terhadap detail 3.Orientasi terhadap hasil 4.Orientasi terhadap individu 5.Orientasi terhadap tim 6.Agresifitas 7.Stabilitas
�(Dermatiar & Ayuningtias, 2019)
�(Shaliha, 2017)
(Sugiarti
et al., 2016)
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pada penelitian sebelumnya dengan variabel
yang sama pada penelitian ini menunjukkan belum adanya pengaruh budaya
organisasi dan pelatihan secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan.
Penelitian sebelumnya hanya menjelaskan pengaruh dari budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan secara parsial dan pelatihan terhadap kinerja
karyawan secara parsial, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh budaya organisasi dan pelatihan secara simultan terhadap kinerja
karyawan dengan objek PT. Pupuk Indonesia Logistik. Seperti pada
penelitian yang dilakukan (Alindra, 2017) yang menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, begitu juga
penelitian yang dilakukan (Amanda et al., 2017) menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan. Kedua penelitian tersebut hanya
menunjukkan bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Penelitian
yang dilakukan (Yulianti, 2015) menunjukkan hasil bahwa pelatihan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan, penelitian ini hanya menunjukkan bagaimana pengaruh
pelatihan terhadap kinerja karyawan. Meski begitu penelitian yang sudah ada
tersebut dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih
lanjut.
Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui bagaimana
budaya organisasi dan pelatihan yang mampu mendorong kinerja karyawan,
bagaimana seharusnya budaya organisasi dan pelatihan diterapkan dan
dilaksanakan sehingga menghasilkan kinerja yang memuaskan. Mengetahui
bahwasannya budaya organisasi dan pelatihan memiliki peran penting dalam
perusahaan sehingga harus diperhatikan mulai dari persiapan, penerapan hingga
pelaksanaan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar
pengaruh budaya organisasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan PT. Pupuk
Indonesia Logistik Jakarta Barat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
budaya organisasi dan pelatihan mempengaruhi kinerja karyawan secara
bersama-sama dan berpengaruh positif yang artinya semakin baik pelaksanaan
budaya organisasi dan pelatihan maka semakin baik pula kinerja karyawan yang
dihasilkan. Dimana pada penelitian ini ditemukan bahwa pada variabel budaya
organisasi dimensi yang memiliki pengaruh besar adalah stabilitas dalam
indikator bertindak jujur dalam bekerja, untuk variabel pelatihan dimensi yang
berpengaruh besar adalah isi pelatihan dalam indikator isi pelatihan sesuai
dengan tujuan adanya adanya pelatihan, dari pelaksanaan kedua variabel tersebut
menghasilkan kinerja karyawan yang sangat baik dan didominasi oleh dimensi
target dalam indikator menerima tantangan baru dalam pekerjaan.
����������������������������������������������������� ����������������
Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka dari kuesioner yang disebarkan pada sampel penelitian (Sugiyono, 2015). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, dimana seluruh karyawan PT. Pupuk Indonesia Logistik yang merupakan populasi sebanyak 60 karyawan digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan secara primer dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian yaitu karyawan PT. Pupuk Indonesia Logistik. Selain itu, untuk mendukung penelitian digunakan data sekunder yang didapat melalui halaman web perusahaan dan referensi dari buku ataupun jurnal. Kemudian dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah indikator yang digunakan dalam penelitian valid atau sebaliknya. Hal ini berpengaruh pada data yang dihasilkan selanjutnya. Selanjutnya, uji reliabilitas untuk mengetahui apakah data yang didapat bersifat reliabel sehingga bisa digunakan sebagai data penelitian. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yaitu peneliti mendeskripsikan data yang terkumpul (Sholikhah, 2016). Setelah itu, dilakukan uji normalitas dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk mengetahui apakah variabel penelitian terdistribusi normal atau sebaliknya dengan patokan nilai signifikansi 0,05 untuk distribusi normal, jika lebih kecil dari 0,05 maka tidak normal (Pramesti, 2015). Melakukan uji heterokedastisitas untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas atau sebaliknya pada data penelitian tersebut. Kemudian melakukan analisis regresi linier berganda, analisis jenis ini digunakan jika penelitian memiliki dua variabel bebas, pada penelitian ini variabel bebas adalah budaya organisasi dan pelatihan sedangkan variabel terikat adalah kinerja karyawan. Dari hasil analisis regresi linier berganda dapat diketahui bagaimana sifat budaya organisasi maupun pelatihan dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian ini memiliki dua variabel bebas dan satu variabel terikat sehingga menggunakan uji hipotesis parsial dan uji hipotesis simultan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian, Uji hipotesis secara parsial (uji t) dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang digunakan dalam penelitian dapat diterima atau tidak, yaitu hipotesis yang menunjukkan adanya pengaruh antara variabel budaya organiasi terhadap kinerja karyawan dan variabel pelatihan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya ada uji hipotesis secara simultan (uji f) dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis diterima tau tidak, yaitu hipotesis yang mengatakan adanya pengaruh secara simultan/bersama-sama budaya organisasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan. Melakukan uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas yaitu budaya organisasi dan pelatihan mempengaruhi variabel terikat yaitu kinerja karyawan.
Sebelum dilakukan pengolahan data lebih lanjut, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas untuk menyetahui apakah indikator valid yang berarti dapat digunakan atau sebaliknya.
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
No. Item |
R hitung |
R tabel |
Keterangan |
1 |
0,650 |
0,254 |
Valid |
2 |
0,749 |
0,254 |
Valid |
3 |
0,741 |
0,254 |
Valid |
4 |
0,774 |
0,254 |
Valid |
5 |
0,748 |
0,254 |
Valid |
6 |
0,812 |
0,254 |
Valid |
7 |
0,728 |
0,254 |
Valid |
8 |
0,716 |
0,254 |
Valid |
9 |
0,709 |
0,254 |
Valid |
10 |
0,635 |
0,254 |
Valid |
11 |
0,830 |
0,254 |
Valid |
12 |
0,812 |
0,254 |
Valid |
13 |
0,695 |
0,254 |
Valid |
14 |
0,762 |
0,254 |
Valid |
15 |
0,821 |
0,254 |
Valid |
16 |
0,804 |
0,254 |
Valid |
17 |
0,853 |
0,254 |
Valid |
18 |
0,874 |
0,254 |
Valid |
19 |
0,805 |
0,254 |
Valid |
20 |
0,808 |
0,254 |
Valid |
21 |
0,735 |
0,254 |
Valid |
22 |
0,663 |
0,254 |
Valid |
23 |
0,797 |
0,254 |
Valid |
24 |
0,816 |
0,254 |
Valid |
25 |
0,695 |
0,254 |
Valid |
26 |
0,679 |
0,254 |
Valid |
27 |
0,723 |
0,254 |
Valid |
28 |
0,840 |
0,254 |
Valid |
29 |
0,843 |
0,254 |
Valid |
30 |
0,876 |
0,254 |
Valid |
31 |
0,783 |
0,254 |
Valid |
32 |
0,892 |
0,254 |
Valid |
Data
Olahan Penulis
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dinyatakan
valid, dikarenakan hasil dari seluruh r hitung lebih besar dari r tabel.
Menunjukkan bahwa indikator dapat digunakan dalam penelitian.
Selanjutnya, dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui indikator yang digunakan rliabel atau sebaliknya.
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Budaya
Organisasi
Cronbach�s Alpha |
NOf Items |
0,935 |
14 |
Data
Hasil Olahan SPSS
Hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator pada variabel budaya organisasi adalah reliabel dengan hasil 0,935 > 0,06.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan
Cronbach�s Alpha |
N Of Items |
0,934 |
10 |
Data Hasil Olahan SPSS
Hasil tersebut menunjukkan bahwa indikator dalam variabel pelatihan adalah reliabel dengan hasil 0,934 > 0,06.
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja
Karyawan
Cronbach�s Alpha |
N Of Items |
0,913 |
8 |
Data Hasil Olahan SPSS
Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa indikator pada varibel kinerja karyawan adalah reliabel dengan hasil 0,913 > 0,06. Berikut ini menunjukkan hasil yang didapat melalui penyebaran kuesioner pada karyawan PT Pupuk Indonesia Logistik.
Tabel 5
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada
Variabel Budaya Organisasi
No |
Dimesi |
Skor Total |
Skor Ideal |
Rata-rata |
|
1. |
Inovasi dan pengambilan risiko |
508 |
600 |
84,6% |
|
2. |
Perhatian terhadap detail |
514 |
600 |
85,6% |
|
3. |
Orientasi terhadap hasil |
511 |
600 |
85,1% |
|
4. |
Orientasi terhadap individu |
492 |
600 |
82% |
|
5. |
Orientasi terhadap tim |
519 |
600 |
86,5% |
|
6. |
Agresifitas |
512 |
600 |
85,3% |
|
7. |
Stabilitas |
526 |
600 |
87,6% |
|
|
Total |
3582 |
4200 |
85,2% |
|
Data Olahan
Penulis,2020
Pada variabel budaya organisasi menunjukkan hasil dari rekapitulasi
tanggapan responden sebesar 85,2% berada pada kategori sangat baik berdasarkan
garis kontinum yang digunakan menandakan bahwa budaya organisasi pada
perusahaan berjalan sangat baik. Selanjutnya, rekapitulasi tanggapan respoonden
terkait variabel pelatihan.
Tabel 6
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada
Variabel Pelatihan
No |
Dimesi |
Skor Total |
Skor Ideal |
Persentase |
1. |
Isi pelatihan |
485 |
600 |
80,8% |
2. |
Metode pelatihan |
471 |
600 |
78,5% |
3. |
Sikap & keterampilan instruktur |
481 |
600 |
80,1% |
4. |
Lama waktu pelatihan |
457 |
600 |
76,1% |
5. |
Fasilitas pelatihan |
479 |
600 |
79,8% |
|
Total |
2373 |
3000 |
79,1% |
Data Olahan
Penulis,2020
Variabel pelatihan dalam hasil rekapitulasi tanggapan responden menunjukkan
skor sebesar 79,1% dimana skor tersebut berada pada kategori baik berdasarkan
garis kontinum penelitian ini, hal ini menandakan bahwa pelatihan yang
dilaksanakan perusahaan berjalan dengan baik.
Berikut ini tabel yang menunjukkan tanggapan responden terkait variabel kinerja karyawan.
Tabel 7
Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada
Variabel Kinerja Karyawan
No |
Dimesi |
Skor Total |
Skor Ideal |
Persentase |
1. |
Target |
515 |
600 |
85,8% |
2. |
Kualitas |
503 |
600 |
83,8% |
3. |
Waktu penyelesaian |
501 |
600 |
83,5% |
4. |
Taat asas |
507 |
600 |
84,5% |
|
Total |
2026 |
2400 |
84,4% |
Data Olahan
Penulis,2020
Pada variabel kinerja karyawan hasil rekapitulasi tanggapan responden menunjukkan skor sebesar 84,4% yang berada pada kategori sangat baik dalam garis kontinum, sehingga menandakan bahwa kinerja karyawan yang dihasilkan sangat baik. Selanjutnya, terdapat uji normalitas untuk mengetahui distribusi data penelitian bersifat normal atau sebaliknya.
Tabel 8
Hasil Uji Normalitas
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
Unstandardized
Residual |
|
N |
60 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation�������������� |
1.93960430 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.109 |
Positive |
.092 |
|
Negative |
-.109 |
|
Test Statistic |
.109 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.074c |
Data
Hasil Olahan SPSS
Dari data tersebut dapat diketahui hasil uji normalitas adalah 0,074 dimana
hasil tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan data penelitian
terdistribusi normal.
Berikut ini menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas pada data yang didapat dalam penelitian ini.
Tabel 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2.866 |
2.501 |
|
1.146 |
.257 |
Budaya
Organisasi |
.010 |
.032 |
.041 |
.310 |
.758 |
|
Pelatihan |
-.029 |
.035 |
-.108 |
-.814 |
.419 |
Data
Hasil Olahan SPSS
Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa pada variabel budaya organisasi tidak terjadi heteroskedastisitas karena nilai signifikansi 0,758 > 0,05. Dan untuk variabel pelatihan juga menunjukkan tidak terjadinya heteroskedastisitas dengan nilai signifikansi 0,419 > 0,05. Hasil berdasarkan analisis regresi linier berganda ditunjukkan pada tabel bawah ini.
Tabel 10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4.889 |
2.591 |
|
1.887 |
.064 |
Budaya
Organisasi |
.375 |
.048 |
.665 |
7.785 |
.000 |
|
Pelatihan |
.164 |
.053 |
.265 |
3.106 |
.003 |
Data
Hasil Olahan SPSS
Tabel tersebut menunjukkan hasil koefisien budaya organisasi 0,375 dengan
sifat positif menandakan semakin baik penerapan budaya organisasi maka semakin
baik pula kinerja karyawan dan koefisien pelatihan 0,164 dengan sifat positif
juga menandakan semakin baik pelaksanaan kegiatan pelatihan maka semakin baik
pula kinerja karyawan yang dihasilkan.
Selanjutnya terdapat hasil uji hipotesis untuk mengetahui apakah hipotesis
penelitian diterima atau tidak. Hipotesis pada penelitian ini adalah
H1:
Terdapat pengaruh secara parsial budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT
Pupuk Indonesia Logistik.
H2:
Terdapat pengaruh secara parsial pelatihan terhadap kinerja karyawan PT Pupuk
Indonesia Logistik.
H3: Terdapat pengaruh secara simultan budaya organisasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan PT Pupuk Indonesia Logistik.
Tabel 11
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
No. |
Variabel |
t hitung |
t tabel |
Keputusan Hipotesis |
1. |
Budaya Organisasi |
7,785 |
2,3022 |
Hipotesis diterima |
2. |
Pelatihan |
3,106 |
2,3022 |
Hipotesis diterima |
Data Olahan
Penulis,2020
Dari tabel tersebut dapat diketahui hasil dari t hitung > t tabel sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dapat diterima begitu juga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh secara parsial pelatihan terhadap kinerja karyawan PT. Pupuk Indonesia Logistik.
Tabel 12
Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (uji
f)
Model |
Sum
of Squares |
Df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
Regression |
488.772 |
2 |
244.386 |
62.758 |
.000b |
Residual |
221.962 |
57 |
3.894 |
|
|
Total |
710.733 |
59 |
|
|
|
Data
Hasil Olahan SPSS
Tabel tersebut menunjukkan hasil dari f hitung adalah 62,758 yang lebih
besar dari f tabel yaitu 3,15, sehingga memandakan bahwa hipotesis yang
menyatan bahwa ada pengaruh secara simultan budaya organisasi dan pelatihan
terhadap kinerja karyawan PT. Pupuk Indonesia Logistik dapat diterima.
Berikut ini hasil untuk koefisien determinasi, yang digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh budaya organisasi dan pelatihan untuk kinerja
karyawan.
Tabel 13
Hasil Uji Koefisen Determinasi
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
|
1 |
.829a |
.688 |
.677 |
1.97334 |
Data
Hasil Olahan SPSS
Berdasarkan hasil dari koefisien determinasi menunjukkan hasil dari R
Square adalah 0,688 atau sebesar 68,8%, dapat dinyatakan bahwa sebesar 68,8%
tersebut budaya organisasi dan pelatihan berkontribusi dalam kinerja karyawan
dan untuk sisanya 31,2% diperoleh kontribusi dari faktor lain yang tidak
disebutkan dalam penelitian ini. Kontribusi yang diperoleh dari budaya
organisasi dan pelatihan bisa dikatakan cukup besar.
Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa budaya organisasi dan pelatihan
memiliki pengaruh yang positif pada kinerja karyawan. Dalam pelaksanaan budaya
organisasi perusahaan tidak bisa hanya fokus pada pembentukan karakter individu
tetapi juga orientasi perusahaan terhadap kesejahteraan individu masih perlu
banyak dipertimbangkan, pada penelitian ini menunjukka pada poin tersebut
mendapat persentase rendah yang artinya karyawan beranggapan kesejahteraan
perlu ditingkatkan. Dalam pelaksanaan program pelatihan persentase terendah
didapat pada poin lama waktu pelatihan. Pelatihan merupakan wadah bagi karyawan
untuk mengembangkan kemampuan sehingga diperlukan waktu yang cukup dalam
mempelajari hal baru, maka pelatihan sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu
yang mencukupi lebih dari satu hari. Selain itu pada variabel kinerja karyawan
persentase rendah pada waktu penyelesaian yang menyatakan komitmen pada
ketepatan waktu, dengan ini perusahaan diharapkan mampu melakukan pendekatan
dengan karyawan untuk mencari solusi pada masalah ini seperti mendengar apa
yang menjadi kendala karyawan dalam bekerja kemudian memberikan arahan yang
tepat dan motivasi.
Dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana pentingnya penerapan budaya
organisasi yang baik dan program pelatihan untuk peningkatan kinerja karyawan
yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Berdasarkan hasil penelitian
yang ada dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial pada budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan dengan hasil uji hipotesis parsial (uji t)
menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 7,785 > 2,3022.
Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat pengaruh secara parsial pada pelatihan
terhadap kinerja karyawan dengan hasil uji hipootesis parsial menunjukkan nilai
t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,106 > 2,3022. Kemudian berdasarkan
tujuan utama penelitian ini mendapatkan hasil bahwa budaya organisasi dan
pelatihan secara simultan mampu mempengaruhi kinerja karyawan dengan hasil uji
hipotesis simultan (uji f) menunjukkan nilai f hitung lebih besar dati f tabel
yaitu 62,758 > 3,15, selain itu hasil pengolahan menggunakan koefisien
determinasi menunjukkan kontribusi sebesar 68,8% diberikan variabel budaya
organisasi dan variabel pelatihan terhadap variabel kinerja karyawan yang
sisanya sebesar 31,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
�������������������������������������������������������
BIBLIOGRAFI
Alindra, A. I. (2017). Analisis Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Depok Sports Center. EPrints UNY.
Amanda, E. A., Budiwibowo, S., & Amah, N. (2017).
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di PDAM Tirta Taman Sari
Kota Madiun. Assets: Jurnal Akuntansi Dan Pendidikan, 6(1), 1�12.
Claessens, S. (2006). Corporate Governance and
Development. The World Bank Research Observer, 21(1), 91�122.
Dermatiar, G., & Ayuningtias, H. G. A. (2019).
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus terhadap
Anggota Satpam Di PT. Semesta Multi Sekurindo). EProceedings of Management,
6(2).
Hanggraeni, D. (2012). Manajemen sumber daya
manusia. Universitas Indonesia Publishing.
Pramesti, G. (2015). Kupas Tuntas Data Penelitian
dengan SPSS 22. Elex Media Komputindo.
Shaliha, M. (2017). Pengaruh Budaya Organisasi dan Pelatihan
terhadap Kinerja Pegawai pada Pemerintah Kota Makassar. Skripsi, Program
Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makassar.
Digilib. Uinsby. Ac. Id Digilib. Uinsby. Ac. Id Digilib. Uinsby. Ac. Id
Digilib. Uinsby. Ac. Id Digilib. Uinsby. Ac. Id Digilib. Uinsby. Ac. Id
Digilib. Uinsby. Ac. Id.
Sholikhah, A. (2016). Statistik Deskriptif dalam
Penelitian Kualitatif. Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 10(2),
342�362.
Sugiarti, S., Hartati, T., & Amir, H. (2016).
Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Padma Ardya Aktuaria
Jakarta. Epigram, 13(1).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. In Jakarta :
Mitra Wacana Merdeka (pp. 286�288).
Yulianti, E. (2015). Pengaruh Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan Grand Fatma Hotel di Tenggarong Kutai Kartanegara. E-Jurnal
Administrasi Bisnis, 3(4), 900�910.