Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 2 No. 3 Maret 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
ANALISIS PENGARUH JARAK PEMASANGAN PVD TERHADAP
DERAJAT KONSOLIDASI PADA KONSTRUKSI TIMBUNAN
Daniel Anderson Munthe, Roesyanto dan Rudi Iskandar
Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, Indonesia
Email: [email protected], [email protected] dan [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRACK |
Diterima 10 Februari 2021 Direvisi 21 Februari 2021 Disetujui 15 Maret 2021 |
Preloading and vertical drainage methods are among
the popular methods used to increase the strength of soft soil shear with the
same or greater loading size than the load that will be carried by the soil
both during the construction stage and after the construction phase is
completed. While vertical drainage can speed up the consolidation process.
Based on the development of vertical drainage is the use of PVD
(Prefabricated Vertical Drain). PVD is installed to drain water that is
dissipated due to the consolidation process. Based on the development of
vertical drainage is the use of PVD (Prefabricated Vertical Drain). PVD is
installed to drain water that is dissipated due to the consolidation process.
This analysis aims to compare the results of a closer decline between
analytical calculations and with 2D Plaxis modeling
either without taking into account the effects of smear zones or by taking into
account the effects of smear zones. As for the actual decrease that occurred
in the field based on settlement plate-02 data is 1,637 meters. The time
required in the consolidation process using Plaxis
2D modeling is good by taking into account the effect of smear zone longer
than without taking into account the effect of smear zone. ABSTRAK Metode pembebanan
awal (preloading) dan drainase vertikal
adalah salah satu metode populer yang digunakan untuk meningkatkan kuat geser tanah lunak
dengan besar pembebanan yang sama atau lebih daripada
beban yang akan dipikul oleh tanah baik saat tahapan
konstruksi maupun setelah tahapan konstruksi selesai. Sedangkan drainase vertikal dapat mempercepat proses konsolidasi.
Berdasarkan perkembangan drainase vertikal adalah penggunaan PVD (Prefabricated Vertical
Drain). PVD berfungsi untuk mengalirkan air yang terdisipasi
akibat proses konsolidasi.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil penurunan yang lebih mendekati antara perhitungan analitis dan dengan pemodelan Plaxis 2D baik tanpa memperhitungkan efek smear zone maupun dengan memperhitungkan efek smear zone. Berdasarkan
hasil analisis ini diperoleh untuk perhitungan derajat konsolidasi pemasangan PVD dengan jarak pemasangan 1 meter lebih cepat dibandingkan
jarak 1,3 meter dan 1,5 meter dan juga hasil analisis ini diperoleh besar penurunan yang terjadi pada proses konsolidasi
dengan pemodelan pada Plaxis 2D dengan memperhitungkan efek smear zone
adalah 1,484 meter dan 1,76 meter tanpa memperhitungkan efek smear zone. Sedangkan untuk
penurunan aktual yang terjadi dilapangan berdasarkan data Settlement Plate-02 adalah 1,637
meter. Waktu yang dibutuhkan dalam
proses konsolidasi menggunakan
pemodelan Plaxis 2D baik dengan memperhitungkan
efek smear zone lebih lama dibandingkan
tanpa memperhitungkan efek smear zone. |
Keywords: preloading method,
�PVD, plaxis 2D, consolidation. Kata Kunci: metode preloading; PVD; plaxis 2D; konsolidasi |
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Masalah konsolidasi dalam
konstruksi reklamasi �merupakan
hal yang penting untuk dianalisis, terlebih jika kondisi
tanah eksisting merupakan tanah lunak yang memiliki lapisan yang dalam. Konsolidasi adalah suatu proses pengecilan volume secara perlahan pada tanah jenuh sempurna
dengan permeabilitas rendah akibat pengaliran
sebagian air pori. Proses tersebut berlangsung terus sampai kelebihan
tegangan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total telah hilang (Munthe, 2020). Salah satu teori
yang umum digunakan untuk memprediksi penurunan dan waktu yang dibutuhkan adalah teori konsolidasi satu dimensi yang diperkenalkan oleh (Adnan, 2014) dimana deformasi
dan arah aliran hanya terjadi pada satu arah yaitu
pada arah vertikal.
Proses konsolidasi
sempurna akan membutuhkan waktu yang lama jika prosesnya terjadi secara alami. Untuk mengatasi
hal tersebut, metode pra pembebanan
(preloading) dan drainase vertikal
merupakan solusi yang tepat untuk mempercepat
proses konsolidasi (Iskandar, 2018).
Preloading merupakan suatu
metode perbaikan tanah dengan cara
menempatkan timbunan pada lokasi yang akan distabilisasi dengan berat sekurang-kurang nya sama dengan
berat struktur atau beban permanen
di masa yang akan datang. Preloading
menyebabkan percepatan precompression
laju konsolidasi, mengurangi penurunan konsolidasi primer, dan menaikkan
kekuatan geser lunak (Widhiarto et al., 2018)
Selain preloading, penggunaan metode drainase vertikal dapat digunakan untuk mengalirkan air yang keluar akibat beban
dari proses konsolidasi
yang terjadi. Drainase vertikal adalah aliran air yang dibuat pada konstruksi timbunan dalam bentuk vertikal
untuk mengalirkan air yang keluar akibat penambahan
tegangan air pori yang terjadi saat proses preloading.
Drainase vertikal hanya mempercepat konsolidasi primer saja, karena pengaliran air yang signifikan hanya terjadi pada saat konsolidasi primer. Selama tiga dekade, berbagai
jenis drainase vertikal, termasuk sand drain,
sand compaction piles, PVD, dan gravel piles telah
dipelajari. (Aspara
& Fitriani, 2016) memperkenalkan
drainase cetakan berbentuk pita (prefabricated band shape drain) dengan sebuah inti plastik beralur yang dibungkus dengan selubung filter terbuat dari kertas karton
untuk perbaikan tanah. Fungsi utama
saringan drainase vertikal adalah untuk memastikan partikel halus tidak lolos dan menyumbat saluran dalam inti (Susiazti
et al., 2020). Menurut
(Weber
et al., 2010) drainase
vertikal diklasifikasikan kedalam tiga tipe
umum: sand drain, fabric-encased sand drains, dan
pre-fabricated band drain.
Pada pemasangan PVD diasumsikan bahwa sifat-sifat tanah sekelilingnya tidak berubah. Tapi pada kenyataannya, pemasangan PVD sedikit mengganggu tanah, tergantung pada sensifitas tanahnya. PVD dimasukkan ke dalam
tanah dengan menggunakan mandrel dan diujungnya
diberikan sepatu. Akibat pemasangan ini, maka lapisan
tanah yang ditusuk mandrel
akan terganggu (Aradea,
2019). Gangguan
yang terjadi tersebut disebut efek smear. Efek smear adalah berkurangnya nilai koefisien permeabilitas tanah arah radial (kr) akibat proses peremasan (remoulding) selama pemasangan PVD (Iskandar,
2018). Untuk
itu perlu dilakukan perhitungan derajat konsolidasi dengan memperhitungkan efek smear zone untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
(Sumiati
et al., 2018) telah
melakukan analisis terkait pengaruh kedalaman PVD terhadap waktu penurunan pada proyek pembangunan PLTU II,
Cirebon. Hasil analisis tersebut
adalah semakin panjang PVD yang dipasang, maka semakin sedikit
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai derajat konsolidasi 90%. Terkait pengaruh jarak pemasangan PVD, (Ady
Noegroho, 2016) menghitung
pengaruh jarak dan pola pemasangan PVD pada perbaikan tanah lempung lunak di proyek PLTU Riau. Berdasarkan hasil perhitungan disimpulkan bahwa pemasangan PVD yang optimal untuk
mempercepat waktu konsolidasi adalah pola segitiga dengan
jarak pemasangan 1,5 meter.
(Yapriadi
et al., 2020) juga melakukan
analisis pada pengaplikasian
PVD untuk stabilisasi tanah dasar pada proyek Jalur Ganda KA Gombong, Kebumen. Hasil analisis tersebut adalah perbaikan tanah untuk mencapai derajat konsolidasi 90% menggunakan PVD berpola segitiga membutuhkan jarak pemasangan PVD 0,8 m dengan waktu tunggu
15 minggu.
Selain dengan perhitungan secara empiris, derajat konsolidasi juga dapat diprediksi menggunakan pemodelan Plaxis 2D seperti yang telah dilakukan oleh (Zhang
et al., 2018) sehingga
analisis dapat dilakukan secara dua dimensi.
Berdasarkan uraian
di atas, maka dilakukan analisis pengaruh jarak pemasangan PVD terhadap derajat konsolidasi pada konstruksi timbunan pada proyek Reklamasi Peti Kemas Belawan
Fase II secara empiris maupun dengan Plaxis 2D.
Metode Penelitian
Perhitungan dalam
analisis ini dilakukan dengan menggunakan data yang didapatkan dari Proyek Reklamasi
Peti Kemas Belawan. Data yang digunakan berupa data borring
log, gambar penampang timbunan, proses konstruksi, data
laboratorim tanah dan data spesifikasi PVD yang digunakan
pada proyek tersebut serta data monitoring yakni
settlement plate sebagai pembanding
dari analisis yang dilakukan.
Analisis dimulai
dengan melakukan perhitungan besar penurunan yang terjadi pada
proses preloading dengan teori
konsolidasi one dimensional. Selanjutnya dilakukan perhitungan derajat konsolidasi dengan menghitung waktu yang dilakukan untuk mencapai derajat konsolidasi 90% baik tanpa PVD maupun dengan PVD.
Perhitungan derajat
konsolidasi dengan PVD dilakukan pada pemasangan PVD dengan jarak 1,1 m, 1,3 m dan 1,5
m dengan pola segitiga baik tanpa
memperhitungkan pengaruh smear
zone maupun dengan pengaruh smear zone (Von Niessen & Gindrat, 2011).
Analisis terakhir yang dilakukan adalah dengan pemodelan Plaxis 2D. Hasil dari perhitungan yang dilakukan yang kemudian akan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan yang menjadi tujuan dari penelitian ini.
Analisis awal yang dilakukan
adalah menghitung besarnya penurunan konsolidasi primer yang terjadi saat dengan beban
preloading yang berikan menggunakan
persamaansehingga
diperoleh nilai penurunan seperti tertera pada Tabel 1.
Tabel
1
Perhitungan
Penurunan Konsolidasi
Primer
Lapisan |
Elevasi tanah lunak setiap
lapisan |
Ketebalan (H)(m) |
Kedalaman efektif (Z)
(m) |
P0 (kN/m2) |
ΔP (kN/m2) |
Sp (m) |
1 |
0 � 4,7 |
4,7 |
2,35 |
19,27 |
100,1 |
0,000 |
2 |
4,7 � 8,8 |
4,1 |
2,05 |
47,15 |
100,1 |
0,400 |
3 |
8,8 � 10,5 |
1,7 |
0,85 |
62,73 |
100,1 |
0,000 |
4 |
10,5 � 14,6 |
4,1 |
2,05 |
83,435 |
100,1 |
0,207 |
5 |
14,6 � 16,6 |
2 |
1 |
103,37 |
100,1 |
0,096 |
6 |
16,6 � 19,8 |
3,2 |
1,6 |
119,49 |
100,1 |
0,139 |
7 |
19,8 � 30 |
10,2 |
5,1 |
161,03 |
100,1 |
0,351 |
8 |
30 � 37,2 |
7,2 |
3,6 |
216,77 |
100,1 |
0,195 |
9 |
37,2 � 43 |
5,8 |
2,9 |
261,77 |
100,1 |
0,125 |
10 |
43 � 46,9 |
3,9 |
1,95 |
300,59 |
100,1 |
0,048 |
11 |
46,9 � 48,5 |
1,6 |
0,8 |
327,49 |
100,1 |
0,019 |
12 |
48,5 � 52 |
3,5 |
1,75 |
357,8 |
100,1 |
0,037 |
13 |
52 � 53,96 |
1,96 |
0,98 |
391,106 |
100,1 |
0,019 |
��������� Total Penurunan |
1,637 |
Sumber: Hasil perhitungan
Berdasarkan Tabel 1, besar
penurunan akibat konsolidasi primer yang diperoleh
adalah sebesar 1,637 meter.
Perhitungan derajat konsolidasi
dengan asumsi tidak menggunakan PVD dilakukan dengan rumus yang diberikan oleh (Terzaghi, 1925). Adapun hasil perhitungan
adalah sebagai berikut.
Di mana: Tv = faktor waktu, Cv = koefisien
konsolidasi arah vertikal (cm2/s), t = waktu yang dibutuhkan untuk mencapai derajat konsolidasi (s), H = panjang maksimum lintasan drainase (cm).
Untuk tanah yang berlapis-lapis dengan ketebalan yang berbeda-beda, harga Cv gabungan dapat dihitung dengan Persamaan berikut.
Dengan menggunakan persamaan-persamaan
di atas diperoleh nilai sebagai berikut:
Cv gabungan��� =
0,0032 m2/hari
Hasil
perhtiungan derajat konsolidasi tanpa menggunakan PVD diberikan pada Tabel 2.
Tabel 2
Hasil Analisis Derajat
Konsolidasi Arah Vertikal Tanpa Menggunakan PVD
Uv� (%) |
Tv |
t (hari) |
Sp (m) |
0 |
0 |
0 |
0 |
10% |
0,008 |
1414 |
0,000594 |
20% |
0,031 |
5478 |
0,005939 |
30% |
0,071 |
12547 |
0,029695 |
40% |
0,126 |
22266 |
0,098984 |
50% |
0,196 |
34636 |
0,24746 |
60% |
0,283 |
50010 |
0,49492 |
70% |
0,403 |
71216 |
0,824866 |
80% |
0,567 |
100197 |
1,17838 |
90% |
0,848 |
149854 |
1,472975 |
100% |
- |
- |
1,637 |
Sumber: hasil perhitungan
Perhitungan derajat konsolidasi
timbunan yang menggunakan
PVD tanpa memperhitungkan efek smear zone dilakukan dengan menggunakan persamaan-persamaan berikut.
��������������������������������������������� Ch
= (1 � 2) * Cv
Derajat konsolidasi arah
radial, Ur dapat ditentukan
dengan metode Barron, 1948 menggunakan persamaan sebagai berikut:
�����������
Di mana Tr = faktor waktu arah radial, De adalah diameter ekuivalen vertical
drain (setelah penampang
diubah menjadi bentuk lingkaran) dan F adalah faktor hambatan
diakibatkan jarak antar PVD.
Adapun keterangan persamaan adalah: �jari-jari ekuivalen pemasangan PVD, = jari-jari PVD, =
diameter smear zone, =
diameter PVD, = koefisien permeabilitas
horizontal tanah eksisting, =
koefisien permeabilitas horizontal tanah akibat smear zone.
Derajat konsolidasi tanah
(U) merupakan besarnya perbandingan penurunan tanah pada waktu tertentu dengan penurunan total. Persamaan derajat konsolidasi pada tanah yang distabilisasi dengan menggunakan sistem PVD menurut (Carillo, 1942) adalah sebagai
berikut:
U = 1-(1-Uv) (1-Ur)
Besarnya derajat konsolidasi
yang dihasilkan untuk pemasangan PVD dengan jarak 1,1 m, 1,3 m dan 1,5 m dengan
pola pemasangan segitiga disajikan pada Tabel 3, Tabel 4, dan Tabel 5.
Tabel
3
Derajat Konsolidasi
yang Terjadi pada Pemasangan PVD Jarak
1,1 M Pola Segitiga Tanpa Efek Smear Zone
t
(hari) |
Tv |
Uv
(%) |
Tr |
Ur
(%) |
U (%) |
Sp
(m) |
1 |
3,59843E-06 |
0,002141 |
0,007283 |
0,027165 |
0,029248 |
0,047869 |
2 |
7,19687E-06 |
0,003028 |
0,014566 |
0,053593 |
0,056458 |
0,092402 |
3 |
1,07953E-05 |
0,003708 |
0,021849 |
0,079302 |
0,082716 |
0,135377 |
10 |
3,59843E-05 |
0,006771 |
0,07283 |
0,24074 |
0,245881 |
0,402418 |
80 |
0,000287875 |
0,01915 |
0,582644 |
0,889561 |
0,891676 |
1,459351 |
85 |
0,000305867 |
0,019739 |
0,619059 |
0,903768 |
0,905668 |
1,482251 |
100 |
0,000359843 |
0,02141 |
0,728305 |
0,936335 |
0,937698 |
1,534673 |
120 |
0,000431812 |
0,023454 |
0,873966 |
0,963298 |
0,964159 |
1,577981 |
Sumber: hasil perhitungan
Derajat Konsolidasi yang
Terjadi pada Pemasangan PVD Jarak
1,3 M Pola Segitiga Tanpa
Efek Smear Zone
t (hari) |
Tv |
Uv (%) |
Tr |
Ur (%) |
U (%) |
Sp (m) |
1 |
3,59843E-06 |
0,002141 |
0,005214 |
0,01811 |
0,020212 |
0,03308 |
2 |
7,19687E-06 |
0,003028 |
0,010429 |
0,035891 |
0,038811 |
0,063519 |
3 |
1,07953E-05 |
0,003708 |
0,015643 |
0,053351 |
0,056862 |
0,093062 |
10 |
3,59843E-05 |
0,006771 |
0,052145 |
0,167029 |
0,172669 |
0,282596 |
100 |
0,000359843 |
0,02141 |
0,521449 |
0,839196 |
0,842638 |
1,379095 |
120 |
0,000431812 |
0,023454 |
0,625739 |
0,888427 |
0,891044 |
1,458318 |
130 |
0,000467796 |
0,024411 |
0,677884 |
0,907063 |
0,909332 |
1,488248 |
150 |
0,000539765 |
0,026222 |
0,782173 |
0,935517 |
0,937208 |
1,533871 |
250 |
0,000899608 |
0,033853 |
1,303622 |
0,989631 |
0,989982 |
1,620243 |
Tabel 5
Derajat Konsolidasi yang
Terjadi pada Pemasangan PVD Jarak
1,5 M Pola Segitiga Tanpa Efek Smear Zone
t
(hari) |
Tv |
Uv
(%) |
Tr |
Ur
(%) |
U (%) |
Sp
(m) |
1 |
3,59843E-06 |
0,002141 |
0,003917 |
0,012834 |
0,014948 |
0,024464 |
2 |
7,19687E-06 |
0,003028 |
0,007833 |
0,025504 |
0,028454 |
0,046569 |
3 |
1,07953E-05 |
0,003708 |
0,01175 |
0,03801 |
0,041578 |
0,068048 |
70 |
0,00025189 |
0,017913 |
0,274166 |
0,595137 |
0,60239 |
0,985894 |
80 |
0,000287875 |
0,01915 |
0,313333 |
0,644198 |
0,651011 |
1,06547 |
170 |
0,000611734 |
0,027916 |
0,665832 |
0,888745 |
0,891851 |
1,459638 |
180 |
0,000647718 |
0,028725 |
0,704999 |
0,902227 |
0,905035 |
1,481216 |
200 |
0,000719687 |
0,030279 |
0,783332 |
0,924487 |
0,926773 |
1,516793 |
Sumber: hasil perhitungan
Grafik Hubungan Derajat
Konsolidasi dan Waktu pada Pemasangan PVD Pola Segitiga Tanpa Memperhitungkan
Efek Smear Zone
Persamaan yang digunakan pada perhitungan ini adalah sama dengan
perhitungan tanpa efek smear zone sebelumnya
hanya hanya terjadi perubahan pada faktor hambatan F yang akan digunakan pada perhitungan.
Nilai dari faktor hambatan, F dengan
asumsi tidak ada daerah yang terganggu akibat pemasangan PVD dikemukakan oleh (Kjellman,
1949). Selanjutnya (Hansbo,
1979) mengembangkan persamaan untuk
menentukan faktor hambatan dengan asumsi perubahan koefisien permeabilitas pada
daerah smear zone konstan. Adapun persamaan
tersebut adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil perhitungan
didapatkan derajat konsolidasi yang terjadi pada timbunan yang menggunakan PVD dengan jarak pemasangan
1,1 m, 1,3 m dan 1,5 m dengan pola
segitiga dengan memperhitungkan efek smear
zone disajikan pada tabel.
Tabel 6
Derajat Konsolidasi yang Terjadi pada Pemasangan PVD Jarak
1,1
M Pola Segitiga Efek Smear Zone Konstan
t (hari) |
Tv |
Uv (%) |
Tr |
Ur (%) |
U (%) |
Sp (m) |
1 |
3,59843E-06 |
0,002141 |
0,007283 |
0,016857 |
0,018962 |
0,031035 |
2 |
7,19687E-06 |
0,003028 |
0,014566 |
0,033431 |
0,036357 |
0,059504 |
3 |
1,07953E-05 |
0,003708 |
0,021849 |
0,049725 |
0,053249 |
0,087149 |
100 |
0,000359843 |
0,02141 |
0,728305 |
0,817338 |
0,821249 |
1,344088 |
120 |
0,000431812 |
0,023454 |
0,873966 |
0,86999 |
0,873039 |
1,42885 |
140 |
0,000503781 |
0,025333 |
1,019627 |
0,907465 |
0,909809 |
1,489029 |
150 |
0,000539765 |
0,026222 |
1,092457 |
0,921932 |
0,923979 |
1,51222 |
Tabel 7
Derajat Konsolidasi yang
Terjadi pada Pemasangan PVD Jarak 1,3 M Pola Segitiga Efek Smear Zone Konstan
t (hari) |
Tv |
Uv (%) |
Tr |
Ur (%) |
U (%) |
Sp (m) |
1 |
3,59843E-06 |
0,002141 |
0,005214 |
0,01154 |
0,013656 |
0,02235 |
2 |
7,19687E-06 |
0,003028 |
0,010429 |
0,022946 |
0,025904 |
0,042396 |
3 |
1,07953E-05 |
0,003708 |
0,015643 |
0,034221 |
0,037802 |
0,061869 |
150 |
0,000539765 |
0,026222 |
0,782173 |
0,824655 |
0,829253 |
1,357188 |
200 |
0,000719687 |
0,030279 |
1,042898 |
0,901857 |
0,904829 |
1,480879 |
250 |
0,000899608 |
0,033853 |
1,303622 |
0,945068 |
0,946928 |
1,549779 |
Sumber: hasil perhitungan
Derajat Konsolidasi yang
Terjadi pada Pemasangan PVD Jarak 1,5 M Pola Segitiga Efek Smear Zone Konstan
t (hari) |
Tv |
Uv (%) |
Tr |
Ur (%) |
U (%) |
Sp (m) |
1 |
3,59843E-06 |
0,002141 |
0,003917 |
0,008349 |
0,010472 |
0,017139 |
2 |
7,19687E-06 |
0,003028 |
0,007833 |
0,016628 |
0,019606 |
0,032088 |
3 |
1,07953E-05 |
0,003708 |
0,01175 |
0,024839 |
0,028455 |
0,04657 |
100 |
0,000359843 |
0,02141 |
0,391666 |
0,567602 |
0,57686 |
0,944111 |
250 |
0,000899608 |
0,033853 |
0,979165 |
0,877055 |
0,881217 |
1,442235 |
280 |
0,001007561 |
0,035826 |
1,096665 |
0,904396 |
0,907821 |
1,485776 |
300 |
0,00107953 |
0,037084 |
1,174998 |
0,919155 |
0,922153 |
1,509232 |
Sumber: hasil perhitungan
Analisis dengan Plaxis 2D dilakukan dengan
memodelkan konstruksi timbunan di lapangan ke dalam program Plaxis 2D. Pada analisis
ini digunakan pemodelan plane strain. Adapun pemodelan
yang dilakukan terlihat
pada gambar 2.
Selanjutnya dilakukan input parameter material
tanah dan PVD kedalam
program Plaxis.
Parameter ini didapatkan dari data laboratorium hasil penyelidikan tanah sedangkan data PVD didapatkan dari laporan spesifikasi teknis pelaksana proyek.
Setelah melakukan input material selanjutnya dilakukan pembagian elemen (generate
mesh) untuk membagi konstruksi timbunan menjadi elemen-elemen yang lebih kecil.
Tahapan selanjutya adalah
memasukkan tahapan konstruksi berupa proses tahapan timbunan di lapangan kedalam Plaxis 2D atau sering disebut stage
construction. Adapun akhir dari
analisis adalah melakukan proses perhitungan (calculate).
Berdasarkan hasil perhitungan,
besar penurunan yang terjadi pada konstruksi timbunan yang menggunakan PVD tanpa memperhitungkan efek smear zone adalah 2,28 meter (gambar 2) dan besar penurunan hingga tahap pemasangan
settlement plate di lapangan adalah 0,52 m (gambar 3). Maka besar penurunan
yang sebenarnya adalah 1,76
meter. Sedangkan untuk analisis dengan memperhitungkan efek smear
zone besar penurunan
yang diperoleh adalah 1,484
m. Besar penurunan dari data settlement plate di lapangan
diperoleh 1,593 meter.
Hubungan waktu dan penurunan
konsolidasi yang dihasilkan
dari analisis Plaxis 2D disajikan pada Gambar
4.
������
Besar Penurunan yang Terjadi dari Hasil Pemodelan Plaxis 2D Tanpa Efek Smear Zone pada Tahap
Akhir Konstruksi adalah
2,28 M
����
Besar Penurunan yang Terjadi sampai Tahap Pemasangan Settlement Plate adalah 0,52 M
������
������������������������������������ Gambar 4
Grafik
Hubungan antara Penurunan dan Waktu Konsolidasi
Monitoring di lapangan dilakukan dengan menggunakan alat settlement
plate. Pencatatan
besar penurunan yang terjadi dilakukan setiap hari. Berdasarkan
data Settlement Plate-02 pada proyek tersebut, besar penurunan yang terjadi pada saat proses konsolidasi adalah 1,593 m. Nilai ini yang nantinya akan menjadi
pembanding bagi analisis yang telah dilakukan.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa besar penurunan konsolidasi secara analitis
pada kasus ini memberikan nilai yang lebih mendekati kondisi di lapangan
daripada analisis menggunakan Plaxis 2D
dimana perbedaan hasil perhitungan penurunan secara analitis terhadap kondisi
lapangan hanya 2,76%. Sedangkan hasil pemodelan Plaxis 2D tanpa efek smear zone memberikan hasil yang
berbeda sebesar 10,48% dan dengan efek smear zone sebesar 6,84% terhadap
kondisi di lapangan.
Pemasangan PVD pada jarak 1,1 meter menghasilkan waktu konsolidasi yang lebih sedikit daripada jarak 1,3 meter dan 1,5 meter sehingga
semakin dekat jarak PVD waktu konsolidasi yang terjadi akan semakin cepat.
Untuk analisis Plaxis 2D, pemodelan
dengan efek smear zone
memberikan waktu yang lebih lama untuk mencapai derajat konsolidasi daripada pemodelan tanpa memperhitungkan efek smear
zone.
BIBLIOGRAFI
Adnan, U. A. (2014). Pengaruh Jarak Dan
Pola Pre-Fabricated Vertical Drain (Pvd) Pada Konstruksi Timbunan Reklamasi Di
Pelabuhan Panasahan Carocok Painan. Universitas Kristen Maranatha.
Ady Noegroho, A. N. (2016). Pemanfaatan
Raspberry Pi Dan Webcam Sebagai Kamera Pemantau Dan Cloud Drive Sebagai Media
Penyimpanan. Sekolah Tinggi Informatika Dan Komputer Indonesia Malang.
Aradea, T. M. R. (2019). Pengaruh Jarak,
Pola, Dan Koefisien Konsolidasi Horizontal Terhadap Waktu Penurunan Menggunakan
Metode Prefabricated Vertical Drain. Prosiding Seminar Intelektual Muda,
1(2).
Aspara, W. A. N., & Fitriani, E. N.
(2016). Pengaruh Jarak Dan Pola Prefabricated Vertical Drain (Pvd) Pada
Perbaikan Tanah Lempung Lunak= Effect Of Distance And Pattern Of Prefabricated
Vertical Drain For Improvement Of Soft Clay Soil. Majalah Ilmiah Pengkajian
Industri, 10(1), 41�50.
Carillo, N. (1942). Investigation On
Stability Of Slopes And Foundation.
Hansbo, S. (1979). Consolidation Of Clay By
Bandshaped Prefabricated Drains. Ground Engineering, 12(5).
Iskandar, R. (2018). Analisis
Konsolidasi Tanah Lunak Menggunakan Preloading Dan Pvd Dengan Metode Analitis
Dan Metode Elemen Hingga (Studi Kasus Proyek Jalan Bebas Hambatan
Medan-Kualanamu Km 36+ 100).
Kjellman, W. (1949). Record Of The
Activities At The Swedish Geotechnical Insitute 1944-1948. Swedish
Geotechnical Institute, Stockholm.
Munthe, D. A. (2020). Analisis Pengaruh
Jarak Dan Pola Pemasangan Pvd Terhadap Derajat Konsolidasi Pada Tanah Timbunan
Reklamasi Belawan Fase Ii.
Sumiati, E., Septian, D., & Faizah, F.
(2018). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Scientific Approach Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Dan Keilmuan
(Jpfk), 4(2), 75�88.
Susiazti, H., Widiastuti, M., &
Widayati, R. (2020). Analisis Penurunan Konsolidasi Metode Preloading Dan
Prefabricated Vertical Drain (Pvd). Teknologi Sipil, 4(1), 1�8.
Terzaghi, K. (1925). Principles Of Soil
Mechanics, Iv�Settlement And Consolidation Of Clay. Engineering News-Record,
95(3), 874�878.
Von Niessen, K., & Gindrat, M. (2011).
Plasma Spray-Pvd: A New Thermal Spray Process To Deposit Out Of The Vapor Phase.
Journal Of Thermal Spray Technology, 20(4), 736�743.
Weber, T. M., Pl�tze, M., Laue, J.,
Peschke, G., & Springman, S. M. (2010). Smear Zone Identification And Soil
Properties Around Stone Columns Constructed In-Flight In Centrifuge Model
Tests. G�otechnique, 60(3), 197�206.
Widhiarto, H., Fatmawati, L. E., &
Beatrix, M. (2018). Pengaruh Pvd (Prefabricated Vertical Drain) Dalam
Mempercepat Proses Konsolidasi Pada Kontruksi Taxiway Di Bandara Juanda
Surabaya. Jhp17: Jurnal Hasil Penelitian, 3(02).
Yapriadi, M. C., Sumarli, I., &
Iskandar, A. (2020). Evaluasi Settlement Menggunakan Surcharge Preloading
Dengan Pvd Pada Proyek Di Bandung Selatan. Jmts: Jurnal Mitra Teknik Sipil,
3(3), 911�922.
Zhang, W., Pan, Z., Xiao, H., Zheng, Z.,
Chen, C., & Gao, Z. (2018). Pulsed Vacuum Drying (Pvd) Technology Improves
Drying Efficiency And Quality Of Poria Cubes. Drying Technology, 36(8),
908�921.
�����������������������������������������������������������������������������������������������