Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 2 No. 3 Maret 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
UNJUK KERJA MESIN DIESEL TERHADAP PENAMBAHAN TURBOCHARGER
Rasdy Yunandi, Abrar dan Steven
Universitas Tarumanagara Jakarta, Indonesia
Email: [email protected], [email protected] dan [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRACT |
Diterima 10 Februari 2021 Direvisi 15 Februari 2021 Disetujui 15 Maret 2021 |
The times that are increasingly rapid demand
development in all fields, fields of technology, demand for programs and
demands theat demand that technology be familiar with the environment, and
use or consume fuel as economically as possible and high performance. To
achieve this, of course an additional device is needed, one of which is by
using a turbocharger. In this experiment we will compare the value of engine
performance when using a turbocharger and when not using a turbocharger when
using a turbocharger increases engine power. The purporse of this study was to
determine the difference in power produced by a diesel engine that uses a
turbocharger and a diesel engine that does not use a turbocharger
, by collecting secondary data that has been previously tested for
analysis, and proceing into a graph to see the
differences mada bye the use of a turbocharger ABSTRAK Perkembangan zaman yang semakin
pesat menuntut perkembangan di segala bidang, bidang teknologi, permintaan
program dan menuntut permintaan agar teknologi akrab dengan lingkungan, dan
menggunakan atau mengkonsumsi bahan bakar sebesar mungkin secara ekonomis dan
kinerja tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, tentunya diperlukan perangkat
tambahan, salah satunya dengan menggunakan turbocharger. Dalam
eksperimen ini kita akan membandingkan nilai kinerja mesin saat menggunakan turbocharger dan ketika tidak menggunakan turbocharger saat
menggunakan turbocharger yang berfungsi
untuk meningkatkan tenaga mesin. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan daya yang dihasilkan mesin diesel yang menggunakan turbocharger dan mesin diesel yang
tidak menggunakan turbocharger,
dengan mengumpulkan data sekuder yang telah diuji sebelumnya untuk dianalisis, dan diolah menjadi grafik untuk dapat dilihat perbedaan yang dihasilkan oleh penggunaan turbocharger. |
Keywords: turbocharger; diesel engine; power; torque Kata Kunci: turbocharger; mesin diesel; kekuasaan; torsi |
Email:
[email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Perkembangan
zaman yang semakin pesat menuntut adanya kemajuan didalam segala bidang terutama
didalam bidang teknologi. Salah satu bidang teknologi yang mengalami kemajuan
adalah dalam bidang otomotif. Kemajuan didalam bidang ini dapat kita lihat pada
kendaraan-kendaraan sekarang yang selalu ingin meningkatkan rasa kenyamaan, kepuasan
keamanan dan ramah lingkungan (Hendrawan et al., 2020).
Tuntutan
program dan permintaan konsumen yang menuntut agar teknologi haruslah akrab
dengan lingkungan, dan pemakaian atau konsumsi bahan bakar yang sehemat mungkin (Mahfudiyanto
et al., 2020). Hal ini
merupakan tantangan tersendiri untuk para perancang otomotif atau para insinyur
untuk terus berupaya dan berinovasi menciptakan kenderaan dengan tingkat polusi
yang serendah- rendahnya, hemat bahan bakar serta mempunyai performa yang
tinggi (Nasution
& Ibrahim, 2017).
Salah
satu cara peningkatan unjuk kerja mesin diesel dapat dilakukan dengan
memperbaiki sistem pemasukan dan pengeluaran udara, untuk memperoleh hal
tersebut tentu diperlukan suatu perangkat tambahan salah satu diantaranya
dengan memakai turbocharger (Ginting &
Hazwi, 2014). Turbocharger adalah sebuah
komponen yang berupa kompresor yang digunakan dalam mesin pembakaran dalam
untuk meningkatkan performa mesin (Nasution & Ibrahim, 2017).
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan
daya dan torsi yang
dihasilkan oleh mesin diesel
yang menggunakan turbocharger dan mesin diesel yang tidak menggunakan turbocharger dengan menggumpulkan
data sekunder yang sudah ada dan telah diuji
sebelumnya untuk dianalisi dan diolah dalam bentuk grafik.
�
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah dengan mengumpulkan beberapa data sekunder, kemudian
melalui data yang sudah didapatkan akan diolah dan dianalisis dengan
mencari delta daya dan
torsi mesin diesel. Data olahan
tersebut akan dibuat menjadi grafik untuk dapat dilihat perbedaan dari hasil
performa mesin yang dihasilkan dari penggunaan turbocharger (Purwanto,
2005). Pembuatan analisa berdasarkan data
dan grafik yang sudah didapat dari data yang telat
diuji sebelumnya
untuk dijadikan kesimpulan.
Data sekunder yang dikumpulkan 3
jurnal untuk dimasukkan ke laporan jurnal, yang
dimana dibagi jadi 2 jenis percobaan dimana percobaan 1 adalah percobaan
perbandingan performa
mesin yang menggunakan turbocharger, dan untuk percobaan 2 adalah percobaan
perbandingan performa mesin tanpa menggunakan turbocharger.
Gambar 1
�Flowchart Pengambilan Data
1.
Percobaan Performa Mesin Untuk Data Mesin Disel dengan
Turbocharger
Berikut merupakan data karakteristik turbocharger yang digunakan saat melakukan uji coba dengan menggunakan mesin mobil diesel turbocharger yang diuji dengan dynamometer (Yusuf et al., 2019).
Tabel 1
Data Hasil Pengujian Daya dengan Turbocharger
dan Tanpa Turbocharger
(Yusuf et al., 2019)
Rpm |
Max Power
Tanpa Turbocharger |
Max Power Dengan Turbocharger |
1000 |
15.47 N.m. |
15.06 N.m. |
1200 |
19.81 N.m. |
19.97 N.m. |
1400 |
23.37 N.m. |
23.71 N.m. |
1600 |
26.8 N.m. |
28.66 N.m. |
1800 |
30.55 N.m. |
33.19 N.m. |
2000 |
33.72 N.m. |
37.62 N.m. |
2200 |
36.92 N.m. |
38.91 N.m. |
2300 |
38.4 N.m. |
40.33 N.m. |
2400 |
39.71 N.m. |
42.27 N.m. |
2600 |
41.56 N.m. |
44.82 N.m. |
2800 |
44.57 N.m. |
46.17 N.m. |
3000 |
47.18 N.m. |
48.57 N.m. |
3200 |
49.13 N.m. |
51.32 N.m. |
3400 |
50.87 N.m. |
53 N.m. |
3600 |
51.53 N.m. |
54.77 N.m. |
3800 |
52.15 N.m. |
57.24 N.m. |
3900 |
51.26 N.m. |
55.54 N.m. |
4000 |
50.67 N.m. |
54.56 N.m. |
Pada table 1 dapat dilihat perbandingan daya mesin dengan turbocharger dan tanpa turbocharger pada rpm berbeda. Untuk daya maksimum tertinggi diperoleh pada 3800 rpm di mana mesin dengan menggunakan turbocharger memiliki daya maksimum sebesar 57,24 N.m, sedangkan mesin tanpa turbocharger memiliki daya maksimum sebesar 52,15 N.m (Sumardiyanto & Susilowati, 2017). Pada putaran 3800 rpm, diperoleh daya maksimum untuk mesin dengan turbocharger sebesar 54,56 N.m dan mesin tanpa turbocharger sebesar 50,67 N.m. Jika dilihat perbandingan dari putaran mesin yang berbeda dapat dikatakan bahwa mesin dengan menggunakan turbocharger memiliki keunggulan dari sisi keluaran daya maksimum dibandingkan dengan mesin tanpa turbocharger (Yusuf et al., 2019).
Grafik 1
Delta Daya dari Percobaan 1
Pada grafik 1 dapat disimpulkan bahwa delta
daya maksimal yang dihasilkan mesin dengan menggunakan turbocharger mengalami peningkatan daya sebesar 11,57% dari putaran
1000 rpm sampai 2000 rpm, sedangkan pada putaran 3000 rpm mesin mengalami
penurunan daya sebesar 2,95 % dan daya mesin kemabali naik pada putaran 3800
rpm dengan daya sebesar 9.76%.
Tabel 2
Data Hasil Pengujian Torsi dengan Turbocharger
dan Tanpa Turbocharger
(Yusuf et al., 2019)
Rpm |
Max Torque kg.m Tanpa Turbocharger |
Max Torque kg.m Dengan Turbocharger |
1000 |
15.06 N.m. |
�14.67 N.m. |
1200 |
������������� 16.07
N.m. |
16.2 N.m. |
1400 |
16.25 N.m. |
16.49 N.m. |
1600 |
16.31 N.m. |
17.44 N.m. |
1800 |
16.52 N.m. |
17.95 N.m. |
2000 |
16.41 N.m. |
18.31 N.m. |
2200 |
16.34 N.m. |
17.22 N.m. |
2300 |
16.25 N.m. |
17.07 N.m. |
2400 |
16.11 N.m. |
17.15 N.m. |
2600 |
������������� 15.56 N.m. |
16.78 N.m. |
2800 |
�������� ������15.5 N.m. |
16.05 N.m. |
3000 |
15.31 N.m. |
15.76 N.m. |
3200 |
14.95 N.m. |
15.61 N.m. |
3400 |
14.57 N.m. |
15.18 N.m. |
3600 |
13.93 N.m. |
14.81 N.m. |
2800 |
13.36 N.m. |
14.67 N.m. |
3900 |
��������� �����12.8 N.m. |
14.86 N.m. |
4000 |
12.35 N.m. |
13.28 N.m. |
Pada table 1 dapat dilihat perbandingan torsi mesin dengan turbocharger dan tanpa turbocharger pada rpm berbeda. Untuk daya maksimum tertinggi diperoleh pada 2000 rpm dimana mesin dengan menggunakan turbocharger memiliki daya maksimum sebesar 18,31 N.m, sedagkan mesin tanpa turbocharger memiliki daya maksimum sebesar 16,41 N.m. Pada putaran maksimum untuk mesin dengan menggunakan turbocharger sebesar 13,28 N.m di posisi 4000 rpm lebih tinggi jika dibandingkan dengan mesin tanpa turbocharger yang memperoleh torsi sebesar 12,35 N.m (Yusuf et al., 2019).
Grafik 2
Delta Torsi dari Percobaan 1
Pada�
grafik� 2� diperlihatkan�
delta� torsi� mesin�
diesel� dengan� menggunakan turbocharger mengalami
peningkatan sebesar 11,58 % pada putaran 2000 rpm dan terjadi penurunan sebesar
2,94 % pada putaran 2000 rpm dan pada putaran 3200 rpm sampai 3900
rpm torsi mengalami peningkatan
sebesar 16.09 %, sebelum kembali turun pada putaran 4000 rpm (DIMAS, 2019).
2.
Percobaan Kedua Performa Mesin untuk
Data Mesin Disel dengan Turbocharger
Berikut merupakan data karakteristik turbocharger yang digunakan saat
melakukan uji coba dengan menggunakan mesin diesel DAIHATSU tipe CB-23. (Eko, 2019).�������������� �������������������������������
Tabel 3
Data Hasil Pengujian Daya
dengan Turbocharger dan Turbocharger (Sony Uji Permana.,2020)
Rpm |
Daya Dengan Turbocharger |
Daya Tanpa Turbocharger |
1200 |
8 HP |
5 HP |
1400 |
11 HP |
8 HP |
1600 |
13 HP |
10 HP |
1800 |
15 HP |
12 HP |
2000 |
17 HP |
14 HP |
2200 |
20 HP |
16 HP |
2400 |
23 HP |
17 HP |
2600 |
24 HP |
19 HP |
2800 |
25 HP |
20 HP |
3000 |
26 HP |
20 HP |
3200 |
27 HP |
20 HP |
3400 |
��� 28.33 HP |
20.49 HP |
3600 |
26 HP |
20.99 HP |
3800 |
25 HP |
20 HP |
4000 |
24 HP |
19 HP |
Pada table 3 dapat dilihat perbandingan daya
mesin dengan turbocharger dan tanpa turbocharger pada rpm berbeda yang diuji
oleh Philip Kristanto, Willyanto (Arviyanto, 2019) melakukan
penelitian pada motor DAIHATSU tipe CB-23 yang menggunkan turbocharger dan tidak menggunkan turbocharger. Pada penelitian tersebut dapat diamati mesin dengan turbocharger memiliki daya sebesar 28,33
HP pada putaran 3400 rpm dan mesin tanpa turbocharger
memiliki daya sebesar 20,99 pada putaran 3600 rpm. Mesin dengan turbocharger memiliki daya maksimum
sebesar 24 HP pada putaran 4000 rpm sedangkan pada mesin tanpa menggunakan turbocharger memiliki daya maksimum
sebesar 19 HP pada putaran 4000 rpm, sehingga dapat dikatakan mesin dengan turbocharger memiliki daya yang lebih
besar dibandingkan tanpa menggunkan turbocharger (Sulaksono, 2012).
���������������
Grafik 3
Data Daya dari Percobaan 2
Pada grafik 3 delta daya dari percobaan dua
mesin yang menggunkan turbocharger pada
putaran awal 1200 rpm memiliki daya sebesar 60 % dan pada putaran 1400 rpm
sampai dengan putaran 2000 rpm terjadi penurunan daya sebesar 21,43 % dan pada
putaran 2400 rpm daya kembali naik sebesar 35,29 % sampai dengan 38,26 % pada
putaran 3400 rpm sebelum kembali turun pada putaran 3600 rpm.
Tabel 4
Data Hasil Pengujian
Torsi dengan Turbocharger dan Tanpa Turbocharger (Eko, 2019)
Rpm |
torsi dengan turbocharger |
Torsi tanpa turbocharger |
1200 |
50
Nm |
43 Nm |
1400 |
53
Nm |
45 Nm |
1600 |
55
Nm |
47 Nm |
1800 |
58
Nm |
48 Nm |
2000 |
63
Nm |
50 Nm |
2200 |
64
Nm |
52 Nm |
2400 |
��� 65.89 Nm |
���� 53.79 Nm |
2600 |
64
Nm |
�� 52.5 Nm |
2800 |
63
Nm |
52 Nm |
3000 |
62
Nm |
45 Nm |
3200 |
60
Nm |
44 Nm |
3400 |
57 Nm |
43
Nm |
3600 |
55 Nm |
42
Nm |
3800 |
50 Nm |
40
Nm |
4000 |
47 Nm |
35
Nm |
Pada table 4 Philip Kristanto, Willyanto (Arviyanto, 2019) melakukan
penelitian pada mesin Daihatsu tipe CB-23,dari table diatas dapat diamati
perbandingan torsi mesin diesel yang menggunakan turbocharger dan mesin diesel tanpa menggunakan turbocharger, pada mesin diesel yang
menggunakan turbocharger memiliki
torsi sebesar 65,89 Nm pada putaran 2400 rpm sedangkan mesin tanpa turbocharger mempunyai torsi paling
tinggi pada putaran 2400 rpm dengan torsi 53,79 Nm.
��������������������
Grafik 4
�Delta Torsi dari Percobaan 2
Pada grafik 4 delta torsi dari percobaan 2 pada
putaran awal yaitu 1200 rpm mempunyai torsi sebesar 16,28 % dan terus mengalami
kenaikan sebesar 28,83 % pada putaran 1800 rpm sampai dengan 37,78 % pada
putaran 3000 rpm sebelum mengalami penurunan sebesar 35 % pada putaran 3800
rpm. Mesin diesel dengan turbocharger memiliki
delta torsi maksimum sebesar 34,29 % pada putaran 4000 rpm
(Nurpratama, 2017).
3.
Percobaan Ketiga�� Performa Mesin untuk Data Mesin Diesel Turbocharger dengan Intercooler
yang digunakan saat melakukan uji coba dengan
menggunakan mesin diesel turbocharger degan intercooler �(Biyantoro & Muhadi., 2010).
Tabel 5
Data Hasil Pengujian Daya Dengan Turbocharger
dan Tanpa Turbocharger (Biyantoro & Muhadi.,
2010)
Rpm |
Daya dengan ��������������� turbocharger |
Daya tanpa turbocharger |
1300 |
59
Hp |
- |
1500 |
70
Hp |
- |
1700 |
83
Hp |
43 Hp |
1900 |
100
Hp |
58 Hp |
2100 |
117
Hp |
70 Hp |
2300 |
128
Hp |
76 Hp |
2500 |
130
Hp |
79 Hp |
2700 |
128
Hp |
78 Hp |
2900 |
125
Hp |
76 Hp |
3100 |
110
Hp |
- |
3300 |
100
Hp |
- |
Pada table 5 Mahadi (Biyantoro & Muhadi, 2010) melakukan
penelitian mesin diesel turbocharger dengan
intercooler dan mesin diesel tanpa turbocharger dan intercooler dari table diatas dapat diamati mesin diesel turbocharger dengan intercooler dimulai dari putaran 1300 rpm dengan daya sebesar 59 Hp
sampai dengan 3300 rpm dan memiliki daya 100 Hp, sedangkan mesin
tanpa turbocharger dan tanpa intercooler putaran awal dimulai pada
putaran 1700 rpm dengan daya sebesar 43 Hp sampai putaran 2900 rpm dengan daya
sebesar 76 Hp. Mesin diesel turbocharger mempunyai
daya paling besar yaitu 130 Hp pada putaran 2500 rpm sedangkan mesin tanpa turbocharger dan intercooler memiliki daya paling besar yaitu sebesar 79 Hp pada
putaran 2500 rpm (Kusnadi, 2015).
Grafik 5
�Delta Daya
dari Percobaan 3
Pada grafik 5 delta daya dari percobaan 3
penelitian yang dilakukan oleh Mahadi (Biyantoro & Muhadi, 2010) mesin
diesel turbocharger dengan intercooler pada putaran 1700 rpm
terjadi peningkatan daya sebesar 0,93 %, sedangkan pada 1900 rpm daya kembali
berubah sebesar 0,72 %. Daya maksimum yang dihasil kan oleh mesin diesel turbocharger dengan intercooler sebesar
0,64% pada putaran 2900 rpm (Rohman, 2018).
Tabel 6
Data Hasil Pengujian Torsi dengan Turbocharger
dan Tanpa Turbocharger (Biyantoro
& Muhadi, 2010)
Rpm |
Torsi dengan turbocharger |
torsi tanpa turbocharger |
1300 |
32
Kg-m |
- |
1500 |
34
Kg-m |
- |
1700 |
36
Kg-m |
19
Kg-m |
1900 |
38
Kg-m |
22
Kg-m |
2100 |
39
Kg-m |
24
Kg-m |
2300 |
40
Kg-m |
23
Kg-m |
2500 |
37
Kg-m |
22
Kg-m |
2700 |
32
Kg-m |
20
Kg-m |
2900 |
31
Kg-m |
19
Kg-m |
3100 |
26
Kg-m |
- |
3300 |
22
Kg-m |
- |
Pada table 6 Mahadi (Wibowo, 2019) melakukan
penelitian pada mesin diesel turbocharger dengan intercooler.
Dari table dapat dilihat bahwa mesin
diesel turbocharger dengan intercooler mempunyai torsi paling
besar pada putaran 2300 rpm dengan besar torsi 40 Kg-m, dari rpm awal 1300
dengan besar torsi 32 Kg-m sedangkan mesin diesel tanpa turbocharger dan
intercooler torsi paling besar pada putaran 2100 rpm dengan torsi 24
Kg-m dengan putaran awal torsi pada 1700 rpm sebesar 19 Kg-m. Daya maksimum
torsi mesin diesel turbocharger dengan intercooler adalah 22 Kg-m
pada rpm 3300 dan untuk torsi maksimum mesin diesel tanpa turbocharger
dan intercooler sebesar 19 Kg-m pada putaran 2900 rpm.
Grafik 6
Delta Torsi dari Percobaan 3
Pada grafik 6 delta torsi percobaan 3 terjadi
peningkatan torsi pada putaran 1700 rpm sebesar 0,89 % dan pada putaran 2700
terjadi penurunan torsi sebesar 0,63 % dan torsi kembali meningkat pada putaran
2300 rpm sebesar 0,74 %, pada percobaan tiga grafik delta torsi memiliki torsi
maksimum pada sebesar 0,69 % terdapat pada putaran 2900 rpm.
Secara umum turbocharger
pada mesin diesel mobil yang diuji dengan dynamometer dapat menaikan unjuk kerja mesin diesel yaitu kenaikan
daya maksimum sebesar 57,24 kW pada putaran 3500 rpm sedangkan mesin tanpa turbocharger daya maksimum yang
dihasilkan sebesar 52,15 kw. Untuk masksimum torsi dengan turbocharger
sebesar 18,32 N.m pada putaran 200 rpm dan tanpa turbocharger torsi maksimum yang dihasilkan sebesar 16,52 N.m pada
putaran 1800 rpm. Terjadi peningkatan nilai daya maksimum pada mesin
dengan menggunakan turbocharger sebanyak
9,76 % dari kondisi mesin tanpa turbocharger
dan peningkatan nilai torsi maksimum pada mesin dengan menggunakan turbocharger sebanyak 10,84 % dari
kondisi mesin tanpa turbocharger.
Pada data kedua mesin diesel Daihatsi tipe CB-23
yang menggunakan turbocharger mempunyai
daya maksimum sebesar 28,33 HP yang terjadi pada putaran 3400 rpm sedangkan
mesin diesel tanpa menggunakan turbocharger
memiliki daya maksimum sebesar 20,99 HP pada putaran 3600 rpm. Untuk
maksimum torsi yang dihasilkan mesin dengan turbocharger
sebesar 65,89 N.m pada putaran 2400 rpm dan torsi maksimum untuk mesin
diesel tanpa turbocharger sebesar
53,79 N.m pada putaran 2400 rpm. Mesin dengan turbocharger akan meningkatkan daya dari motor sebesar 34,97% dan
nilai torsi mesin yang dihasilkan menggunakan turbocharger lebih tinggi dibandingkan dengan mesin normal.
Untuk data pada percobaan ketiga daya yang
dihasilkan pada mesin diesel ketika menggunakan turbocharger dengan intercooler mempunyai daya maksimum
sebesar 130 Hp pada putaran 2500 rpm sedangkan mesin tanpa turbocharger dan intercooler memiliki
daya paling besar yaitu sebesar 79 Hp pada putaran 2500 rpm dengan putaran awal
mesin yang berbeda.
BIBLIOGRAFI
Arviyanto, N. (2019). Analisis Shaft
Turbocharger Mesin Diesel Generator Yang Patah Di Mv. Dk 02. Politeknik
Ilmu Pelayaran Semarang.
Biyantoro, D., & Muhadi, A. W. (2010).
Kajian Pemisahan Zr-Hf Dengan Proses Ekstraksi Cair-Cair. Prosiding
Pertemuan Dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Nuklir. Yogyakarta.
Dimas, T. K. (2019). Pengaruh Kualitas
Udara Dan Kualitas Perawatan Terhadap Kinerja Turbocharger Dan Strategi Kinerja
Turbocharger Di Mv. Sri Wandari Indah. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Eko, B. (2019). Identifikasi Menurunnya
Kerja Turbocharger Pada Mesin Diesel Generator Di Mv. Nur Allya Dengan Metode
Shel Dan Usg. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Ginting, A. S., & Hazwi, M. (2014).
Analisa Performansi Pada Mobil Toyota Fortuner Mesin Diesel Tipe 2kd-Ftv Vn
Turbo Intercooler. E-Dinamis, 10(2).
Hendrawan, A., Laras, T., Sucahyowati, H., &
Cahyandi, K. (2020). Peningkatan Kepemimpinan Transformasional Dengan
Organizational Citizenship Behavior (Ocb). Proceeding Of The Urecol,
78�89.
Kusnadi, K. (2015). Pengaruh Penggunaan
Turbocharger Terhadap Unjuk Kerja Mesin Diesel Tipe L 300. Nozzle: Journal
Mechanical Engineering, 3(1).
Mahfudiyanto, H., Rijanto, A., &
Zulfika, D. N. (2020). Pengaruh Turbocharger Terhadap Tekanan Efektif Rata-Rata
Dan Batas Asap Pada Mitsubishi Canter Fe73 110 Ps. Majamecha, 2(2),
134�140.
Nasution, A., & Ibrahim, H. (2017). Kajian
Studi Turbocharger Terhadap Performasi Motor Bakar Diesel Daya 150 Ps.
Nurpratama, R. (2017). Analisa Penyebab
Kerusakan Turbocharger Mesin Diesel Mwm Tbd 234 V8 Menggunakan Metode Fault
Tree Analysis. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Purwanto, H. (2005). Pengaruh Turbocharger
Terhadap Daya Pada Motor Diesel. Majalah Ilmiah Momentum, 1(1).
Rohman, S. (2018). Identifikasi
Kurangnya Perawatan Turbocharger Pada Mesin Diesel Generator Di Mv. Isa Express
Dengan Metode Fishbone Dan Fta. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
Sulaksono, B. (2012). Evaluasi Unjuk Kerja
Sistem Turbocharger Pada Mesin Diesel. Mekanikal: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin,
8(2), 128�132.
Sumardiyanto, D., & Susilowati, S. E.
(2017). Pengaruh Kondisi Udara Bilas Terhadap Kinerja Mesin Diesel. Jurnal
Konversi Energi Dan Manufaktur Unj, 4(2), 81�88.
Wibowo, A. (2019). Analisis Penggunaan
Turbo Cyclone Pada Mesin Diesel L300 Terhadap Kinerja Fuel Consumption Dengan
Menggunakan Alat Uji Prestasi Mesin. Universitas Mercu Buana Jakarta.
Yusuf, Y., Caturwati, N. K., Rosyadi, I.,
Haryadi, H., & Abdullah, S. (2019). Analisis Prestasi Mesin Mobil Diesel
Turbocharger Yang Diuji Dengan Dynamometer. Teknika: Jurnal Sains Dan
Teknologi, 15(2), 92�101.