Jurnal
Syntax Admiration |
Vol. 2
No. 4 April 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR�AN (STUDI KASUS DI SMP UNGGULAN
AL-FURQON DRIYOREJO GRESIK)
Umi Intiha�ul Habibah
Universitas Hasyim Asy�ari Tebuireng,
Jombang, Indonesia
Email: [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRACT |
Diterima 5 April 2021 Direvisi 10 April 2021 Disetujui 15 April 2021 |
Islam in the view of Muslims is a savior religion
that will lead people to a better direction, one of the features of Islam is
the Al-Quran. Miracles from the Qur'an are a guide and differentiator from
the previous books. Even though the miracle of the Koran was revealed in
Arabic, everyone who is prepared to read, memorize and understand the Koran
will be able to memorize the Koran. Memorizing the holy verses of the Koran
requires the right method, some of these methods include the Classical System
of Chanting for six days a week. Santri participate in teaching and learning
activities in the classroom with the National Education curriculum (K 13) for
general subject matter and material for Diniyah lessons in the pondok
curriculum. Talaq system (how to teach Al-Qur'an. Implemented in learning
Tahfidz Al-Qur'an in this system the students are divided into halaqoh-halaqoh
tahfidz. The material of talaqi includes ziadah and murojaah. Which research force by doing the kuanlitatif. The purpose of this research is for the
implementation program of syur tahfidz
Al-qur'an (case study at al-furqon
Driyorejo Gresik junior high school) ABSTRAK Agama Islam dalam pandangan umat muslim adalah
agama penyelamat yang akan menuntun manusia ke arah yang sempurna, salah satu
keistimewaan agama Islam
adalah Al-Qur�an. Mukjizat
dari Al-Qur�an adalah petunjuk
dan pembeda dari kitab kitab terdahulu. Keajaiban dari al-quran meskipun
diturunkan mengunakan bahasa Arab, semua orang yang bersuguh- suguh membaca,
menghafal dan memahami Al-Qur�an maka mereka akan mampu menghafalkan Al-Qur�an.
Menghafalkan ayat suci Al-Qur�an memerlukan metode yang
tepat, beberapa metode tersebut antara lain sistem sistem klasik� yang dilakukan enam perteman dalam satu
minggu. Selain itu, para santri melaksanakan pembelajaran
dengan mengunakan kurikulum dari dinas pendidikan yang dikenal dengan kurikulum K 13. Sistem Talaq (cara
belajar mengajar
Al-Qur�an) dilakukan dengan membagi siswa kedalam beberapa kelompok
kelompok atau halaqoh dengan materi talaqoi berupa �ziadah. Metode
penelitian yang digunakan
adalah dengan melakukan pendekatan kuanlitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui implementasi
program tahfidz Al-qur�an
(studi kasus di SMP unggulan Al-furqon Driyorejo Gresik) |
Keywords: Islam;
instructions; miracles; halaqoh; talaqqi; murojaah; al-quran Kata Kunci: agama Islam; petunjuk; mukjizat; halaqoh; talaqi; murojaah; al-quran |
Pendahuluan
Bagi semua umat Islam yang memeluk
ajaran dari nabi Muhammad SAW, pasti dalam kehidupanya akan menjadikan
Al-Qur�an
sebagai landasan
kehidupan yang ideal. Karena Al-Qur�an merupakan petunjuk kehidupan bagi umat Islam (Subandi
& Chairani, 2010).
Kitab suci Al-Qur�an 15 abad
yang lalu sudah memberikan peringatan dan juga ancaman bagi semua manusia yang
tidak melaksanakan apa yang ada dalam kitab tersebut. Faktanya,
tidak ada yang mampu menandingi
Al-Qur�an. Pada turunnya Al-Qur�an, para pujangga dan ahli sastra Arab sangat banyak. Mereka sangat ahli dalam
bidang balaqhah. Demikian juga di era kejayaan ilmu pengetahuan yang bahasa Arab sangat berkembang, tidak satu
pun yang ahli diantara mereka yang mampu menyamai kalian dalam Al-Quran. Hal ini
menunjukkan bahwa Al-Qur�an
adalah mukjizat dan bukti kebenaran (Paridi,
2019).
Allah sangat murah hati kepada semua
umat manusia yang ada di dunia sehingga Allah
mengutus para Rosul untuk membawa ajaran kitab suci kepada manusia agar
sebagai petunjuk dan kabar gembira sebagaimana dalam
firman Nya.
�Rasul-rasul pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan agar tidak ada hujjah
(alasan) bagi manusia untuk membantah
Allah sesudah rasul-rasul itu diutus�. (QS.An-Nisa�:165)
Perkembangan Zaman yang semakin lama
semakin kompleks membuat manusia harus mampu memecahkan berbagai maca masalah yang
terjadi disekitarnya. Sehingga Rosul di utus oleh Allah dengan wahyu untuk
membimbing manusia dari zaman kebodohan ke zaman yang benar sesuai dengan Al-
Quran dan As-Sunnah rosul (Mu�ammar,
2019).
Di antara keajaiban
Al-Qur�an dibaca dengan bahasa aslinya yaitu bahasa Arab oleh seluruh manusia dari bangsa dan ras yang berbeda-beda. Mereka bahkan menghafalnya
walau belum memahami atau mengerti
arti ayat dan surah yang dihafal.
Kekaguman orang Arab muncul
ketika mereka melihat orang yang tidak berbicara bahasa Arab memiliki hafalan Al-Qur�an yang baik dan kuat (Rajak,
2017). Mereka
bertanya-tanya bagaimana mungkin orang yang tidak bisa berbicara bahasa Arab mampu menghafal seluruh Al-Qur�an? inilah keajaiban
Al-Qur�an yang tidak pernah
pilih kasih kepada golongan dan bangsa tertentu. Walaupun Al-Qur�an diturunkan dengan bahasa Arab, namun Allah menjamin kemudahan untuk mengingat Al-Qur�an sesuai dengan
firman-Nya:
�Sungguh kami telah
mudahkan Al-Qur�an untuk diingat, apakah ada orang yang mengingat?�
Tidak ada keraguan bahwa membaca dan menghafal Al-Qur�an memiliki banyak keutamaan, seperti yang termaktub dalam Al-Qur�an dan Hadits. Membaca satu huruf dalam
Al-Qur�an akan di ganjar dengan sepuluh kebaikan. Jika membaca per huruf saja diganjar
dengan banyak kebaikan, membaca dan menghafal seluruh Al-Qur�an tentu memiliki lebih banyak kebaikan
dan keutamaan.
Metode Penelitian
Berdasarkan konteks
penelitian di atas maka secara garis besar dapat fokus
penelitian ini sebagai berikut
Agar penelitian dapat
lebih terarah, maka peneliti membatasi
pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah. Sesuai dengan� penelitian
yaitu implementasi program tahfidz di SMP Unggulan Al-Furqon Driyorejo Gresik.
Kata dan istilah yang perlu ditulis oleh penulis yaitu:
1. Implementasi
Menurut Daniel A. Mazmania dan Paul Sabatier (1979) dalam
(Idhan
et al., 2019) mengatakan
bahwa:
� Implementasi adalah memahami
peristiwa yang terjadi secara nyata dan dapat dijelaskan dengan teori dan
rumusan-rumusan�. Implementasi secara
sederhana diartikan pelaksanaan atau penerapan.
2. �Program
Adalah perlakuan yang
berhubungan dengan pelaksanaan dan fungsi dari
lembaga dengan artian doktrin yang dilakukan oleh lembaga
secara masif untuk tercapainya harapan dan keterselesaian permasalahan.
3. Tahfidz
Adalah menghafal,
menurut Abdul Aziz Abdul Ra�uf
definisi menghafal adalah �proses pengulanagan yang dilakukan secara
terus menerus secara aktif baik dengan mendengarkan ataupun membaca�. Pekerjaan
apapun jika sering diulang pasti menjadi hafal.
4. �Al-Qur�an
Qara�a mempunyai
arti mengumpulkan dan menghimpun,
dan qira�ah berarti menghimpun huruf-huruf dan
kata-kata satu dengan yang
lain dalam satu ucapan yang tersusun rapih (Mudzakir,
2013).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah (Nugrahani & Hum, 2014)
Penelitian kualtitatif memiliki karakteristik alami sebagai sumber data langsung, dekriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Dalam hal ini
jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus tentang
impementasi program tahfidz
di SMPU Al-Furqon Driyorejo
Gresik (Depiyanti, 2014).
Di dalam penelitian kualitatif yang menjadi� instrumen� adalah� peneliti itu sendiri. Oleh karena� itu, peneliti� sebagai� intrumen� dituntut untuk memahami seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya (Gunawan, 2013).
Instrumen� utama� dalam� penelitian� kualitatif� adalah�� peneliti sendiri. Namun, selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka� akan dikembangkan intrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara sedangkan yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri (Nugrahani & Hum, 2014). Penelitian ini
dilakukan di SMPU Al-Furqon
Driyorejo Gresik mengenai implementasi program tahfidzul
Qur�an.
1. Data Primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Antara lain Guru-guru, siswa dan orangtua
2.
Data Sekunder
adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Antara
lain Buku, jurnal, laporan penelitian dan dokumen dokumen yang menjadi fokuspenelitian (Ahmad & Radjilun, 2021).
1.
Observasi
Observasi (observator) atau
pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif atau nonpartisipatif. Dalam observasi parsipatif (participan
observation) pengamatan ikut
serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta
rapat atau peserta penelitian. Dalam observasi nonpartisipatif (nonparticipatory
observation) pengamat tidak
ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan
mengamati kegiatan, tidak ikut dalam
kegiatan (Rikza, 2015)
2.
Wawancara
Wawancara
(interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif .Wawancara dilaksanakan secara
lisan dan tatap muka secara individual, adakalanya juga wawancara dilakukan
secara kelompok, kalau memang tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok
seperti wawancara dengan satu keluarga, pengurus yayasan, pembina pramuka, dll.
Wawancara yang diajukan untuk
memperoleh data dari individu dilaksakan secara individual (Rikza, 2015).
3.
� Dokumentasi
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik dokumentasi
yaitu pengumpulan data dari sumber yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
rapat, dan sebagainya yang diperoleh dari sumber primer dan sekunder (Arikunto, 2010).
4.
� Teknik Analisis Data
Analisis� data� dalam�� penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan,
maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu,
diperoleh data yang dianggap
kredibel (Nugrahani & Hum, 2014).
1.
Sejarah
Berdirinya SMPU Al-Furqon Driyorejo Gresik
Pondok Pesantren Al-Furqon
Unggulan berlokasi di perumahan Kota Baru Driyorejo Gresik. Pesantren yang didirikan 3 tahun yang lalu tersebut merupakan wujud ikhtiar KH. Mashuri Abdurrahim dalam
rangka membendung daerah yang rawan dengan sarang
radikalisme. Pondok tersebut pengembangan dari pesantren Al-Furqon
Utama yang bertempat di Desa
Wedoroanom Driyorejo Gresik. Sebelumnya, perumahan
Kota Baru Driyorejo merupakan kawasan perumahan
yang cukup padat penduduknya. Disana telah banyak masuk kultur kebudayaan kota yang cukup memerlukan perhatian.
Penghuninya rata-rata masyarakat
awam yang awalnya hidup
di tengah kota kemudian mengalami ruralisasi karena faktor pemenuhan kebutuhan
hidup dan pengembangan kota.
Kyai
Mashuri menyampaikan bahwa awal mula
pendirian pesantren tersebut berawal dari amanah tanah
wakaf 2 kavling dari seorang donatur
pewakaf. Beliau diamanahkan untuk memanfaatkan tanah tersebut untuk kepentingan keagamaan. Kemudian beliau mengamini untuk memanfaatkan sebagai pesatren Tahfidzul Qur�an. Alhamdulillah,
kami mendapatkan amanah tanah wakaf dari
seorang pewakaf yang sangat dermawan, beliau adalah Almarhum
Bapak Fathul Mujib. Awalnya
saya merasa bingung akan memanfaatkan
untuk apa. Tapi Alhamdulillah, Allah memberikan
jalan untuk mendirikan pesantren di tengah perumahan yang padat penduduk ini terang Kyai Mashuri.
Beliau melanjutkan
bahwa keadaan tersebut juga diilhami oleh peristiwa penggrebekan teroris yang ada di kawasan perumahan itu. Diketahui memang ada beberapa
kelompok orang-orang radikalis
yang tinggal di perumahan tersebut. Kemudian beliau mengambil sikap dengan mendirikan
pesantren Al-Furqon di tempat tersebut satu diantaranya untuk menetralisir pengaruh kelompok radikal yang ada.
a. Profil
sekolah
SMP
Unggulan Al-Furqon merupakan
sekolah swasta yang berada di jalan Granit Kumala
4-5 No 11-13 Kota Baru Driyorejo Gresik,
kode pos 61177. Selain itu luas tanah sekolah mencapai 1700 m2, luas bangunan
1400 m2
dengan izin
operasional 22-12-
2017 s.d.21-12-2020.
b.
Visi
Misi Sekolah
1.
Visi SMP Unggulan
Al-Furqon Driyorejo Gresik
Terwujudnya
generasi Qur�ani
yang ahli fikir,
dzikir, ikhtiar, dan tawakal
2.
�Misi SMP Unggulan Al-Furqon Driyorejo Gresik
�
Mengintegrasikan
ilmu kahuniyah, qhauliyah dan amaliyah.
�
Meluluskan
santri yang berakhlaqul kharimah, berpikir ilmiah dan berkepribadian islami.
�
Mendidik
generasi hafal Quran
yang mandiri.
�
Menciptakan
iklim pembelajaran yag mendukung penghafalan Al-Quran.
2.
Hasil
Penelitian Tentang Program Tahfidz Di SMP Unggulan
Gambaran
dasar tentang program tahfidz yaitu penggabungan
sistem pembelajaran formal (kurikulum 13/sistem klasik) dengan sistem
pembelajaran pondok pesantren (sistem talaqi).
a.
Sistem Klasik
Pelaksanaan
sistem klasik
yakni dengan 6 kali pertemuan selama satu minggu. Santri� mengikuti proses pembelajaran dimulai pukul
07.30 � 14.05 WIB dengan menggunakan
kurikulum yang telah dirancang
oleh dinas pendidikan dengan menggunakan
kurikulum K13.
Materi yang diajarkan dalam kurikulum tersebut adalah
materi pelajaran
umum dan materi diniyah pondok.
b. Sistem Talaq (cara belajar mengajar
Al-Qur�an)
Pelaksanaan
pembelajaran tahfidz Qur�an
para siswa dibagi
kedalam beberapa
halaqoh-halaqoh tahfidz. Tiap halaqoh beranggotakan 5-10 anak dan didampingi oleh
satu pembimbing, materi yang disampaikan dalam halaqah tersebut adalah ziadah
dan murajaah.
� Ziadah
Merupakan
kegiatan menghafalkan Al-Quran dan menyetorkan hafalan baru yang dilaksanakan
sebelum matahari terbit.
� Murojaah
Merupakan
kegiatan mengulang hafalan yang di miliki agar tidak hilang (Tresnawati & Wijaya, 2016).
Hal
ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Toyyibin, S.Pd selaku
waka kurikulum SMP Unggulan
Al- Furqon Driyorejo
Gresik. Beliau mengatakan bahwa metode tahfidz
Al-Qur�an yang digunakan sudah
bagus, dibuktikan dalam lulusan pertama
kita sudah mendapatkan 5 santri yang hafal 7 juz dalam
waktu 3 tahun dengan jumlah siswa
10, tetapi kita butuh evaluasi yang banyak karena kita
sekolah baru yang usianya 3 tahun berjalan, dan disekitar Kecamatan Driyorejo belum ada sekolah
berbasis tahfidz baru SMP Unggulan Al-Furqon lah sekolah
pertama yang ada di kecamatan Driyorejo. Saya yakin kedepannya SMP Unggulan Al-Furqon menjadi sekolah junjungan orang untuk di rekomendasikan ke khalayak karena program tahfidz nya.
Kurikulum tahfidz
Qur�an dirancang secara mandiri oleh seluruh pimpinan dan stake
holder yang ada di SMP Ungulan Al- Furqon. Target yang di fokuskan dalam
kurikulum tersebut adalah santri selama 3 tahun mampu menghafal dan memahami makna
dalam
kandungan ayat suci Al-Qur�an.
Kebijakan
kurikulum tahfidz Qur�an
secara umum sebagai berikut:
a.
Landasan Penyusunan Kurikulum
1.
Tahfidz merupakan
mata pelajaran istimewa.
2.
Materi
penunjang dalam pogram tahfidz antara lain: Tajwid, Tasmi, Tafsir dan darurah
Al- Qur�an.
3.
Target
yang dicanangkan
dalam program tersebut adalah 15 juz selama 3 tahun.
4.
Nilai
Al-Qur�an
sebagai ruh keagamaan pada
santri.
b.
Teknis Pencapaian Target
1.
Para
santri dibagi kedalam kelompok-kelompok
halaqoh.
2.
Perbandingan antara
pengajar dan santri adalah 1:20.
3.
Pengajar
tahfidz dibawah koordinasi �mas�ul al tahfidz.
4.
Mas�ul al tahfidz
adalah grand
hafidz yang matqon fiitilawah.
5.
Waktu
pelaksanan tahfidz dilaksanakan dalam tiga waktu antara lain: ba�da
subuh, ashar, dan isya�.
6.
Ujian tahfidz
di pimpin master tahfidz.
c.
Marhalah Tahfidz
Mendapatkan julukan sebagai Hafidz Qur�an tidaklah mudah,
mereka harus dinyatakan lulus dengan memenuhi beberapa kompetensi dasar yang
dikenal dengan marhalah
tahfidz.� Ada
dua marhalah yang harus dilalui para santri untuk dinyatakan
lulus, yakni:
1.
Marhalah tahsin
(bimbingan membaca Al-Qur�an)
marhalah ini dilaksanakan oleh semua santri dengan
kompetensi
membaca Al-Qur�an secara tartil baik fashohah
maupun tajwidnya.
Beberapa tahsin yang harus di miliki santri antara lain:
a)
Tahsin makhroj
b)
Tahsin nun mati dan mim
c)
Tahsin mad
d)
Tahsin ghrib
e)
Tahsin Tahfidz
Setelah santri dinyatakan lulus marhalah tahsin. Ada
beberapa yang harus dijadikan pedoman dalam pencapaian
marhalah yakni:
1.
Marhalah tahsin
diselesaikan maksimal 4 bulan
2.
Sebelum tahsin
selesai, santri tidak
boleh masuk marhalah tahfidz
Hal
ini diungkapkan oleh Faizal
Zaelani guru penanggung jawab program tahfidz di SMP Unggulan Al-Furqon Driyorejo Gresik bahwa:
�Adanya program tahfidz di SMP Unggulan Al- Furqon ini sangat jarang
ada di sekolah-sekolah sekitar Driyorejo ini, maka dari
itu insyaAllah sekolah ini akan
berkembang pesat dan mencetak generasi Qur�ani. Secara metode di SMP Unggulan ini sama seperti
metode yang ada di Pondok Kudus (Kyai Arwani) yaitu dibagi menjadi
beberapa bagian (Marhalah) seperti: Juz 1-5 di kelompok 1 dan Juz 6-10 dikelompok 2 begitu seterusnya, karena kalau dibagi
menjadi beberapa marhalah itu, guru akan lebih fokus
dan teliti dengan hafalan nya siswa-siswa
dan lebih tepat dan untuk tahsin dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Ula lebih
fokus di makhroj dan sifat huruf
2.
Wustho lebih
fokus di di tajwid dan gharibulqiraah
3.
Ulya lebih
fokus di melancarkan dan mengkhatamkan hafalan (Mualif, 2020).
Hal
tersebut juga dibenarkan
oleh Bapak Mualif, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Unggulan Al-Furqon Driyorejo Gresik bahwa:
�SMP
Unggulan Al-Furqon ini baru berusia
3 tahun ini, dan baru mengeluarkan lulusan pertama tahun ini dengan
jumlah 10 siswa, dan
alhamdulillah pada lulusan pertama
ini kita sudah bisa melakukan
wisuda Qur�an yang pertama
juga dengan 5 siswa hafalan terbanyak yaitu ada yang 5, 6, dan 7 juz. Kalau mengenai
metode tahfidz yang ada di SMP Unggulan, kita sudah membuatkan
kurikulum program tahfidz seperti yang sudah dicantumkan oleh penulis dengan teknisi memperbanyak jam pada program tahfidz, kalau
sekolah formal
lainnya pulang pada pukul 12.00, tetapi di SMP Unggulan ini pulangnya
14.30 (Mualif, 2020).
3.
Faktor Pendukung Dalam Program Tahfidz di SMP Unggulan Al- Furqon Driyorejo Gresik
Dari
hasil penelitian dengan penanggung
jawab program tahfidz SMP Unggulan Al-Furqon bahwa setiap metode
pembelajaran memiliki plus dan
minus, kelebihan maupun kekurangan.
Begitupun
dengan metode tahfidz yang ada di SMP Unggulan Al-Furqon. Oleh
karena itu, pengajar harus selektif dalam melaksanakan metode pembelajaran
dan disesuaikan kemampuan santri. Karena metode pembelajaran yang diterapkan akan berpengaruh pada hasil hafalan siswa.
Faktor pendukung
keberhasilan guru dalam menerapkan metode tahfidz pada siswa SMP Unggulan Al-Furqon, yaitu dengan empat
cara, yaitu:
a.
Guru memulai
kegitan awal
1.
Guru mengucapkan
salam dilanjutkan dengan berdo�a saat
memulai aktivitas.
2.
Guru� memberikan apresiasi berupa pertanyaan mengenai hafalan.
3.
Guru memotivasi siswa untuk bersemangat mengikuti hafalan. Dengan bercerita
tentang keutamaan seorang penghafal, pahala orang menghafal dan dosa apabila lupa
dengan hafalannya.
4.
Guru melakukan
kegiatan inti, yaitua:
a.
Siswa menyetorkan hafalannya
b.
Guru memberikan
materi tajwid
c.
Siswa diberi
tugas untuk mencari contoh bacaan tajwid di Al-Qur�an
5.
Guru mengakhiri
kegiatan sebagai berikut:
a.
Siswa diminta
menjawab pertanyaan yang diberikan guru
b.
Guru mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan syukur, do�a
penutup majelis dan salam penutup
c.
Guru memberikan
penilaian pada siswa tahfidz
Penilaian yang digunakan
dalam pembelajaran tahfidz di SMP Unggulan Al-Furqon adalah ujian
tahfidz, dengan teknisi guru memberikan pertanyaan tentang sambung ayat, tebak
surat, dan tajwid, dari sebuah penilaian itulah jika terjadi
sesuatu nilai yang kurang diharapkan maka akan diadakan
evaluasi untuk mencari solusi dalam meningkatkan hafalan siswa SMP Unggulan Al-Furqon (Penelitian, 2020).
4.
Faktor penghambat Dalam Program Tahfidz di SMP Unggulan Al- Furqon Driyorejo Gresik
Dari
hasil pengamatan di lapangan dan wawancara, peneliti menemukan sebuah faktor penghambat
dari metode tahfidz yang ada di SMP Unggulan Al-Furqon yakni kebanyakan yang berhasil memenuhi target dari program tahfidz yaitu anak laki-laki
yang bermukim dipesantren, akan tetapi anak
yang tidak mukim dipesantren
laki-laki maupun perempuan sangat sulit sekali untuk
mencapai target yang ditentukan
maka dari itu, menurut peneliti
bahwa pengawasan orang tua dan support dari orang
tua lah yang utama karena kurangnya
tenaga pengajar tahfidz yang dimiliki SMP Unggulan.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Dari penelitian yang telah diuraikan di atas dengan judul
� Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran
dan Kreativitas Guru terhadap
Minat Belajar Siswa SMP Unggulan Al-Furqon Driyorejo Gresik�, dalam pembelajaran tahfidz siswa Al-Furqon dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran yang menarik, efektif, dan efisien dengan menggunakan beragam cara dari mulai
pembelajaran tajwid beserta
cara mencari bacaan tajwidnya, hafalan beserta lagu-lagu yang diajarkan atau dengan metode
murojjaah nya, sehingga hafalan dan materi tajwid yang didapatkan dapat lebih mudah
difahami dan diingat tanpa mudah dilupakan,
sehingga metode tahfidz ini mampu
meningkatkan daya ingat siswa dalam
menghafal Al-Qur�an yang sedang
dihafal dan yang sudah dihafal, siswa lebih kreatif dalam
memanfaatkan suaranya dengan cara menghafal
menggunakan berbagai macam lagu yang sesuai dengan ayat
yang terkandung di Al-Qur�an bisa
juga dengan tartil atau qiroah. Didalam
keberhasilan seorang siswa tidak lepas
dari kerja keras seorang guru untuk terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan
dan tidak membuat siswa stres dalam
menghafal, tentu di perlukan ide-ide kreatif dan inovatif guru dalam merancang strategi pembelajaran
yang menyenangkan, dengan merancang strategi yang menyenangkan.
BIBLIOGRAFI
Ahmad, R., & Radjilun, M. S.
(2021). Biografi Sultan Baabullah Datu Syah (Studi; Tentang Pewarisan Nilai-Nilai
Karakter Sebagai Sumber Belajar Sejarah Di Sma Dalam Kurikulum 2013). Sandhyakala
Jurnal Pendidikan Sejarah, Sosial Dan Budaya, 2(1), 1�14. Google Scholar
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. Ke-13. Google Scholar
Depiyanti, O. M. (2014). Model Pendidikan
Karakter Di Islamic Full Day School (Studi Deskriptif Pada Sd Cendekia
Leadership School, Bandung). Tarbawy: Indonesian Journal Of Islamic
Education, 1(2), 132�141. Google Scholar
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 143. Goolge Scholar
Idhan, I., Kahar, F., & Yamin, M. N.
(2019). Implementasi Kebijakan Pendidikan Baca Tulis Al-Qur�an (Studi Kasus
Taman Pendidikan Al-Qur�an Di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar).
Universitas Negeri Makassar. Google Scholar
Mu�ammar, M. N. (2019). Study Of
Approaches, Methods, Sources And Interpretation Instruments Of Mulla Sadra. International
Journal Of Islamic Khazanah, 9(1), 1�8. Google Scholar
Mualif. (2020). Wawancara. Google Scholar
Mudzakir, A. S. (2013). Studi Ilmu-Ilmu
Quran. Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa. Google Scholar
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode
Penelitian Kualitatif. Solo: Cakra Books. Google Scholar
Paridi, A. (2019). Implementasi Program
Pengembangan Karakter Islami Melalui Program Tahfidz. Khazanah Pendidikan
Islam, 1(1), 12�21. Google Scholar
Penelitian, O. (2020). Observasi
Penelitian. Google Scholar
Rajak, P. F. (2017). Implementasi
Program Tahfidz Al-Qur�an Juz 29 Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Ciganjur
Jakarta Selatan. Perpustakaan Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. Google Scholar
Rikza, M. R. (2015). إدارة
التعليم اللغة
العربية على الأساس
السياقي في مدرسة
النور المتوسطة
بولو لاوانق. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Google Scholar
Subandi, L. C., & Chairani, L. (2010).
Psikologi Santri Penghafal Al-Qur�an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Google Scholar
Tresnawati, D., & Wijaya, C. (2016).
Rancang Bangun Media Interaktif Muroja�ah Matan Jurumiyyah Berbasis Android. Jurnal
Algoritma, 13(2), 414�419. Google Scholar
Copyright holder: Umi Intiha�ul Habibah (2021) |
First publication right: Journal Syntax
Admiration |
This article is licensed under: |