Jurnal Syntax Admiration

Vol. 2 No. 5 Mei 2021

p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356

Sosial Teknik

 

SISTEM MONITORING PENEMPATAN LOKASI PARKIR KENDARAAN BERBASIS IOT

 

Stefanus Efan

Universitas Budi Luhur Jakarta, Indonesia

Email: [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRACT

Diterima

5 Mei 2021

Direvisi

10 Mei 2021

Disetujui

15 Mei 2021

The problem that often occurs in the current parking system is the information lack of status information about parking lots, which although there are many and applications that are consuming but this is still not well. The purpose of this study is to model a parking monitoring system based on the Internet of Things (IoT) by communicating optical character recognition (OCR) and Learning Vector Quantization (LVQ) methods. This system will provide detailed information about the place and also the status of the parking area through the website. Proximity usage sensors as well as cameras in the parking area work to detect objects and images taken while for optical character recognition (OCR) methods and learning vector quantization (LVQ) methods are based on envy of vehicles entering the parking area. System testing is conducted using black-box testing accompanied by miniature simulated parking areas. From the test of the 9th level teraining data by 100% for 10 data which is while the test for data testing related to the booking feature gets a result of 100% and the process of removing the vehicle with a distance of 80%. The result is a widely copyrighted parking location monitoring system where parking can condition and also the status of extensive parking on the website.

 

ABSTRAK

Permasalahan yang sering terjadi pada sistem perparkiran saat ini adalah kurangnya informasi mengenai status ketersediaan lahan parkir, yang walaupun ada begitu banyak sistem dan aplikasi yang bermunculan namun masalah ini tetap saja tidak teratasi dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan merealisasikan model sistem monitoring perparkiran yang berbasis Internet of Things (IoT) dengan mengkombinasikan metode Optical Character Recognition (OCR) dan metode Learning Vector Quantization (LVQ). Sistem yang dikembangkan ini akan memberikan informasi secara detail mengenai tempat dan juga status ketersediaan area parkir melalui website. Penggunaan sensor proximity dan juga kamera pada area parkir berfungsi untuk mendeteksi objek dan melakukan pengambilan gambar sedangkan untuk metode Optical Character Recognition (OCR) dan juga metode Learning Vector Quantization (LVQ) digunakan untuk mengidentifikasi kedaraan yang masuk ke area parkir. Pengujian sistem dilakukan menggunakan black-box testing yang disertai dengan simulasi miniatu�re area parkir. Dari pengujian data training didapat tingkat keberhasilannya sebesar 100% untuk 10 data yang digunakan sedangkan untuk pengujian data testing terkait dengan fitur booking mendapatkan hasil persentase sebesar 100% dan proses identifikasi kendaran dengan akurasi ketepatan sebesar 80%. Hasil pengujian secara keseluruhan sistem monitoring penempatan lokasi parkir dapat menampilkan kondisi dan juga status ketersediaan area parkir pada website.

Keywords:

monitoring parking; microcontroller; IoT; optical character recognition (OCR); quantization of learning vectors (LVQ); mega arduino; proximity sensor

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kata Kunci:

monitoring parkiran; mikrokontroler; IoT; optical character recognition (OCR); learning vector quantization (LVQ); arduino mega; sensor proximity



 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membuat kita semakin berinovasi untuk membuat hal-hal yang baru khususnya di bidang teknologi. Perkembangan teknologi juga membuat kita semakin mudah dalam melakukan segala aktivitas setiap hari. Namun masih begitu banyak permasalahan yang belum diselesaikan oleh teknologi dan kita harus jeli dalam melihat permasalahan tersebut. Perkembangan teknologi juga membuat pertumbuhan kendaraan khususnya roda empat semakin pesat sehingga penggunaan kendaraan menjadi hal yang umum digunakan (Ngafifi, 2014).

Salah satu permasalahan dalam sistem monitoring penempatan lokasi parkir khususnya kendaraan roda empat saat ini adalah belum memiliki sistem monitoring slot parkir yang bisa digunakan oleh para pengguna kendaraan sebelum masuk ke area parkir dan pengguna hanya memiliki informasi area parkir telah penuh atau kosong pada saat pengguna sudah sampai di area parkir. Akibat dari kurangnya informasi tersebut, sering ����������� kali membuat para pengemudi membutuhkan waktu yang lama untuk sekedar menemukan area parkir. Area parkir yang seharusnya ditempati oleh kendaraan juga sering ditemukan ada objek lain yang menempatinya seperti keranjang belanja dan lain-lain (Setiadi et al., 2017).

Sistem monitoring penempatan lokasi parkir yang dibangun pada penelitian ini berbasis Internet of Thing (IoT). Pemanfaatan Internet of Things dilakukan untuk memantau kodisi area parkir dan juga memantau kendaraan yang masuk maupun yang keluar dari area parkir. Penggunaan Internet of Things juga dimanfaatkan untuk melakukan booking area parkir oleh pengguna sehingga mempermudah pada saat menempati kendaraannya di area parkir. Metode Optical Character Recognition (OCR) dan metode Learning Vector Quantization (LVQ) digunakan hanya untuk melakukan identifikasi kendaraan berdasarakan plat nomor yang terdapat pada kendaraan (mobil).

Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik pembahasan dan dijadikan sebagai referensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh (Kusuma et al., 2018) tentang prototipe alat monitoring kesehatan jantung berbasi IoT.Sistem ini mengkombinasikan antara sistem pakar VCIRS (Variable Centered Intelligence Rule System ), pengukuran detak jantung BPM (Beat Per Minute), dan IoT (Internet of Things) yang bertujuan untuk memonitoring kesehatan jantung dan mendeteksi penyakit jantung secara dini serta dilakukan mandiri. Keluaran dari sistem ini adalah pernyataan bahwa pengguna dalam kondisi jantung sehat atau menderita gejala penyakitjantung kemudian dilanjutkan dengan analisa dari pengguna dengan memilih gejala sesuai form yangdisediakan. Berdasarkan pengujian dan analisa sistembahwa prototipe alat monitoring kesehatan jantung mampu menganalisa penyakit jantung dengan baik dan dapat dilihat secara online di situs website.

Penelitian yang dilakukan oleh (Ramayani et al., 2018) tentang penerapan IoT (Internet of Things) untuk pencegahan dini terhadap begal. Penerapan Internet Of Things pada penelitian ini menggunakan sebuah mikrokontroler NodeMCU yang dilengkapi dengan modul Wi-Fi dan terhubung ke hotspot pengguna. Miniatur yang dibuat berupa sebuah gelang tangan yang fungsinya untuk mengirimkan informasi berupa sms ke web server. Informasitersebut berisi lokasi pengguna yang diperoleh dari modul GPS. Informasi yang diterima oleh server kemudian ditampilkan pada aplikasi android berupa sebuah notifikasi. Hasil dari pengujian dikatakan bahwa sistem dapat mengirimkan data lokasi dengan akurasi sebesar 80% .

Penelitian yang dilakukan oleh (Muktiawan & Nurfiana, 2018) tentang sistem monitoring penyimpanan kebutuhan pokok berbasis internet of things (IoT). Pengembangan sistem ini digunakan untuk melihat ketersediaan kebutuhan bahan pokok secara real-time, sehingga apabila ketersediaan kebutuhan pokok berkurang atau habis pengguna dapat memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Sistem ini menggunakan sensor load cell untuk mengukur berat beras dan sensor limit switch untuk menghitung jumlah telur. Data yang dihasilkan sensor akan diproses oleh arduino dan dikirimkan ke website thingspeak. Hasil uji coba membuktikan bahwa sistem ini dapat mengirimkan informasi yang akurat dari manapun tanpa terhalang jarak, selama sistem terhubung dengan internet.

Hasil dari pengujian sistem diperoleh bahwa sistem mampu untuk melakukan pemantauan volume botol infus dengan baik dan data informasinya pun dapat diakses melalui web (Sasmoko & Wicaksono, 2017). Sistem keamanan ruangan berbasis internet of thingsdengan menggunakan aplikasi android. Sistem ini bekerjamenggunakan beberapa module diantaranya module RFID (Radio Frequency Identification), module kamera dan solenoid door lock. Kartu RFID pada module RFID ini berfungsi sebagai proses identifikasi orang yang ingin masuk ke dalam ruangan. Hasil dari pengujian sistem ini dapat berjalan dengan baik ketika kecepatan internet dari akses point berjalan dengan cepat dan stabil, tetapi kurang optimal ketika kecepatan internet dari akses point berjalan dengan lambat (Kristomson et al., 2019).

Pengembangan aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda dua pada area parkir. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa hasil terbaik pengambilan gambar dilakukan pada lingkungan parkir dengan pencahayaan yang redup seperti berada di area bawah tanah dan lingkungan parkir yang tertutup, di mana tingkat keberhasilan mencapai 95%. Gambar dapat diproses dengan baik oleh sistem jikaketajaman kamera minimal 5 megapixel atau ukuran gambar di atas 100kb dan hasil identifikasi yang baik apabila pencahayaan yang merata dan tidak terang, jarak yang tidak terlalu jauh akan mempermudah dalam proses identifikasi (Awangga et al., 2020).

Aplikasi pembacaan plat nomor kendaraan berbasis mobile dengan menerapkan metode Optical Character Recognition (OCR). Hasil percobaan menunjukkan bahwa metode Optical Character Recognition (OCR) dapat mengenali 100% karakter pada plat kendaraan. Pemrosesan gambar yang diterapkan dalam aplikasi ini dapat meningkatkan kinerja identifikasi sekitar 87,82% dalam berbagai situasi pencahayaan. Hal yang penting pada saat melakukan pengambilan gambar sebuah objek adalah kebisingan, kerapatan cahaya, kemiringan sudut, dan situasi pencahayaan. Waktu rata-rata yang diperlukan untuk proses identifikasi plat nomor sekitar 3,345 detik (Siregar et al., 2017).

Identifikasi plat nomor kendaraan berbasis mobile dengan metode Learning Vector Quantization (LVQ). Hasil yang didapat terkait dengan proses klasifikasi images diperoleh tingkat akurasinya cukup baik dengan nilai presentasi rata-rata 95.32% (Solichin et al., 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh (Bahri, 2012) tentang Perbandingan algoritma template matching dan feature extraction pada optical character recognition. Hasil perbandingan dari penelitian ini menunjukan bahwa algoritma feature extraction memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dari pada algoritma template matching dimana algoritma template maching sulit untuk dikembangkan karena bekerja dengan menyesuaikan intensi pixcel dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengenali dokumen yang di uji, sedangkan algoritma feature extraction memiliki peluang untuk bisa dikembangkan serta proses pengenalan dokumen pun sangat cepat.

Implementasi Optical Character Recognition (OCR) pada Mesin Penerjemah Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris.Hasil yang diperoleh menggunakan pengujian black box testing dapat meng-handle proses input dengan baik, terutama pada proses penangkapan data yang di inputkan namun tidak dapat menerjemahkan kata dengan menggunakan huruf kapital, tanda baca dan tidak dapat bekerja pada posisi handphone landscape (Setiawan et al., 2017).

Penelitian yang dilakukan oleh tulisan (Apriyanti & Widodo, 2016) dengan topik Implementasi Optical Character Recognition (OCR) Berbasis Backpropagation untuk Text to Speech perangkat android. Sistem pengenalan karakter pada penelitian ini menggunakan model jaringan syaraf tiruan (JST) dengan akurasi 97,58%. Sistem ini mampu mengenali beberapa tipe font yakni Arial, Calibri, dan Verdana. Rata-rata akurasi pengenalan pada sampel uji yang digunakan di dalam penelitian ini sebesar 94,7% dengan kondisi jarak pengambilan gambar pada rentang jarak 3-8 cm dan posisi kamera tegak lurus menghadap kertas.

Hasil studi literatur diatas terlihat bahwa penggunaan Internet Of Things sangat membantu dan mempermudah dalam melakukan monitoring dimana IoT mampu menyajikan informasi secara real-time sehingga pekerjaan pun menjadi efektif dan efisien. Penggunaan algoritma Optical Character Recognition (OCR) dan Metode Learning Vector Quantization (LVQ) pun mendapatkan akurasi yang lebih tinggi,namun harus di lakukan kombinasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Sehingga pada penelitian ini penulis memilih model tersebut untuk dijadikan sebagai model dalam proses pengembangan sistem monitoring penempatan lokasi parkir yang penulis teliti.

Jadi, Internet of Things merupakan sebuah konsep dimana objek tertentu mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan dan mentransferkan data melalui jaringan internet tanpa intevensi manual. Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things seperti Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya. Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of Thingsadalahthe next big thing� di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT menawarkan banyak potensi yang bisa digali.

Konsep IoT sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni: barang fisik yang dilengkapi dengan modul IoT,perangkat yang terkoneksi ke internet seperti Modem dan Router Wireless, dan Server tempat menyimpan aplikasi dan database.

 

Gambar 1

Konsep IoT (Siregar et al., 2017)

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan

metode eksperimen dengan tujuan mengembangkan sistem berkaitan dengan sistem penempatan lokasis parkir berbasis IoT. Data yang digunakan bukan berupa angka-angka melainkan data tersebut bersumber dari atau didapatkan melalui wawancara, catatan lapangan dan catatan pribadi. Sehingga yang menjadi tujuan penelitian kualitatif ini ingin menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian yang menghasilkan data deskriktif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2019). Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif memerlukan keterangan langsung dari narasumber tentang keadaan subjek dan objek penelitian yang akan diteliti.

Sumber informasi yang diperoleh pada penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan proses observasi langsung sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Terkait dengan data dan informasi yang dibutuhkan pada saat melakukan observasi dan studi pustaka adalah sebagai berikut:

1.    Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan aktivitas yang dijalankan oleh pengemudi mulai dari proses awal sebelum masuk lokasi parkir sampai selesai yaitu keluar dari lokasi parkir. Observasi merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis dan sengaja dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan untuk melihat semua aktivitas yang sedang terjadi kemudian langsung dilakukan analisa.

2.    Studi Pustaka

Pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan studi literatur ini berupa teori-teori seperti buku, jurnal, dan tesis yang berhubungan dengan topik penelitian. Untuk proses pengumpulan peper pada penelitian ini penulis menggunakan metode PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses). Merupakan sebuah metode sistematic review (Handayani, 2017) yang memiliki beberapa tahap seperti yang terlihat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2

Proses Pemilihan Studi Literatur

 

a.    Kriteria Kelayakan

Kriteria kelayakan yang diambil pada penelitian ini ditentukan dengan kriteria inklusi (IC) sebagai berikut:

1)   IC1: artikel harus merupakan riset asli yang telah di kaji dan dituliskan dalam bahasa inggris atau Indonesia

2)   IC2: Artikel memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan detail

Dari semua paper yang telah dikumpulkan oleh penulis ada beberapa peper yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan paper-paper tersebut sudah di publikan di beberapa website yang sudah terakreditasi. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang digunakan oleh penulis dalam mencari sumber referensi menurut pedoman PRISMA. Pada proses pencarian yang dilakukan oleh penulis hanya berfokuskan pada artikel yang membahas tentang materi terkait sistem monitoring lokasi parkir, Internet Of Things (IoT),metode Learning Vector Quantization (LVC) dan Optical Character Recognition (OCR).

b.    Sumber informasi

Proses pencarian paper yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini berasal dari database studi akademis seperti Shinta, Science Direct, Academia, IEEE Xplore, dan Research Gate. Dalam proses pencarian penulis hanya mengambil paper-paper yang tidak meminta persyaratan yang harus dipenuhi oleh penulis sehingga informasi yang didapat sangat terbatas.

c.    Pemilihan studi

Proses pemilihan studi yang dilakukan dengan beberapa tahapan seperti:

1)   Pencarian kata kunci diambil berdasarkan minat dan tujuan penulisan yaitu sistem monitoring, Internet Of Things (IoT), metode Learning Vector Quantization (LVC) dan Optical Character Recognition (OCR).

2)   Eksplorasi dan pemilihan judul, abstrak dan kata kuncidari paper yang di identifikasi dilakukan berdasarkan kriteria kelayakan

3)   Pembacaan secara menyeluruh pada paper yang memenuhi kriteria sehingga memperoleh paper-paper yang sesuai (layak)

4)   Membuat daftar referensi untuk menemukan studi yang relevan

d.    Pengumpulan data

Proses pengumpulan data dilakukan secara manual menggunakan tabel SOTA yang isinya terdiri atas: Judul, tahun terbit, penulis, metode, dan hasil. Paper yang relevan akan dinilai secara deskriptif secara bersama-sama dan dalam proses penilaian tersebut.

e.    Pengumpulan item data

Informasi yang diambil dari setiap paper yang penulis lakukan adalah berdasarkan penjelasan tentang penggunaan sistem monitoring, Internet Of Things (IoT), metode Learning Vector Quantization (LVC) dan Optical Character Recognition (OCR).

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Blok Diagram

Blok diagram ini merupakan gambaran dasar mengenai sistem yang akandirancang. Setiap bagian bloksistem memiliki fungsi masing-masing, dengan memahami gambar blok diagram maka sistem yang dirancang sudah dapat dibangun dengan baik. Adapun blok diagram yang akan dirancang seperti dicantumkan pada Gambar 3 dibawah ini.

 

Gambar 3

Blok Diagram Sistem Monitoring Penempatan Lokasi Parkir

 

Penjelasan lengkap dari blok diagram diatas adalah sebagai berikut:

1.    Mesin QR-Code

Penggunaan mesin QR-Code pada sistem monitoring penempatan lokasi parkir ini yaitu untuk melakukan verifikasi tiket parkir yang telah diperoleh pengguna pada saat booking. Proses ini dilakukan sebelum pengguna kendaraan masuk atau keluar dari area parkir, lebih tepatnya dipintu utama area parkir. Data hasil scanning yang dilakukan mesin QR-Code kemudian dikirim ke web server oleh mikrokontroler melalui jaringan internet untuk dilakukan proses pengecekan. Hasil yang diperoleh kemudian di kirim kembali ke mikrokontroler berupa sebuah respon yang isinya �TRUE atau �FALSE�. Apabila respon yang diterima oleh mikrokontroler berstatus �TRUE� maka motor servo akan aktif untuk membuka pintu sehingga pengguna bisa masuk kedalam area parkir.

2.    Sensor Proximity

Penggunaan sensor proximity pada sistem ini adalah untuk melakukan pendeteksian objek yang menempati area parkir dan hasil pendeteksiannya akan mempengaruhi perubahan warna pada LED yakni warna hijau jika area parkir kosong dan warna merah jika area parkir telah terisi.

3.    Kamera

Penggunaan kamera pada sistem ini adalah untuk mengambil gambar objek yang menempati area parkir dan fungsi ini akan aktif (mengambil gambar) apabila sensor telah mendeteksi adanya objek yang menghalangi sensor. Setelah gambar di peroleh kemudian dikirm ke web server oleh mikrokontroler melalui jaringan internet untuk dilakukan proses indentifikasi. Proses identifikasi pada penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu OCR (Optical Charcter Recognition) dan LVQ (Learning Vector Quantization). Hasil proses identifikasi di kirim kembali ke mikrokontroler berupa sebuah respon yakniTRUE � atau �FALSE�. Jika statusnya TRUE itu berarti ada kendaraan yang menempati area parkir sedangkan responFALSE�menandakan ada objek lain yang menempati area parkir. Respon yang statusnyaFALSE�akan membuat buzzer (alarm) akan aktif yang fungsinya untuk memberitahukan kepada penjaga untuk segera di cek area parkirnya.

4.    LCD

Penggunaan LCD pada sistem ini untuk menampilkan status ketersediaan area parkir yang diambil dari web server secara real-time dan status tersebut akan berubah apabila pengguna melakukan booking pada aplikasi website.

5.    Buzzer

Penggunaan buzzer sebagai notifikasi atau pemberitahuan kepada penjaga lokasi parkir apabila area parkir ditempati oleh objek lain yang bukan kendaraan.

6.    LED

Penggunaan LED pada sistem ini sebagi indikator terkait dengan kodisi area parkir. LED yang berwarna hijau menandakan area parkir belum terisi sedangkan LED berwarna merah menandakan area parkir sudah terisi.

7.    Motor Servo

Penggunaan motor servo pada sistem ini adalah untuk membuka dan menutup pintu masuk dan juga pintu keluar area parkir. Motor servo akan aktif apabila proses verifikasi oleh mesin QR-Code berhasil dilakukan.

8.    Modul Wi-Fi

Penggunaan Modul Wi-Fi pada sitem ini adalah untuk menghubungkan perangkat dengan jaringan sehingga dapat melakukanberkomunikasi dengan prangkat lain.

9.    Router

Router digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan, baik itu jaringan yang sama maupun juga jaringan yang berbeda. Pada sistem ini fungsi router adalah sebagai penghubung antara layanan internet yang disediakan oleh mikrokontroler dengan layanan yang digunakan oleh web server sehingga bisa berkomunikasi satu sama lain dalam berbagi informasi.

10.     Web Server

Penggunaan web server pada sistem inisebagai tempat penyimpanan data dan juga pengelolahan informasi baik yang masuk maupun yang keluar dari web server. Didalam web server sendiri terdapat database dan juga website.

11.     OCR dan LVQ

OCR dan LVQ adalah 2 buah metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi kendaraan berdasarkan data gambar yang dikirim dari mikrokontroler.

12.     Website

Website merupakan sebuah aplikasi sistem monitoring yang bisa digunakan oleh pengguna baik untuk melakukan booking maupun sekedar melihat informasi terkait dengan area parkir.

B.  Desain Rangkaian Hadware

Pada tahapan ini dilakukandesain rangkaian koneksi antara perangkat keras terlebih dahulu sehingga tidak terjadi kesalahan yang fatal yang bisa menyebabkan perangkat tidak bisa berfungsi dengan normal. Dengan dibuatnya sebuah desain akan mempermudahdalam proses pengontrolan dan membaca alur serta koneksi antara device, mulai dari proses awal pada saat perangkat dinyalakan sampai pada proses akhir. Berikut ini merupakan gambar rancangan perangkat keras dari sistem monitoring penempatan lokasi parkir.

 

Gambar 4

Rangkaian PerangkatKeras

Keterangan:

1.    Pin 2 dan 3 pada Arduino Mega terhubung ke pin D6 dan D7 pada NodeMcu digunakan sebagai komunikasi serial.

2.    Pin D4 dan D5 pada NodeMcu terkuhubung ke pin RX dan TX pada Camera ESP 32 Cam digunakan sebagai komunikasi serial.

3.    Pin 14 dan 15 pada Arduino Mega terhubung ke pin RX dan TX pada QR-Code satu.

4.    Pin RX dan TX pada arduino Mega terhubung ke Pin RX dan RX pada QR- Code dua.

5.    Pin 7 dan pin 16 pada Arduino Mega terhubung ke pin inputpada kedua motor Servo.

6.    Pin 4,5 dan 6 pada Arduino Mega terhubung ke pin 3 pin input pada Sensor Proximity.

7.    Pin Grd dan 5V pada semua prangkat terhubung ke pin Grd dan 5V pada power suppla.

8.    Pin 8,9.,10,11,12 dan 13 pada arduino Mega terhubung ke pin input pada 6 LED.

9.    Pin D2 pada NodeMcu terhubung ke pin input pada LED.

10.     Pin SDA dan SCL pada LCD 16x2 dihubungkan dengan pin A5 dan A4 pada Arduino Mega.

C.  Desain Prototiype Sistem Monitoring

Pada tahapan ini, proses perancangan dimulai dari prosesdesain miniatur area parkir yang berukuran 70 cm x 40 cm dengan kapasitas mobil � 3 buah untuk mewakili tiap lokasi parkir. Pada tahapan ini pula harus benar-benar dilakukan Analisa terkait penempatan komponen-komponen yang ada sehingga pada tahap pembuatan miniatur tidak terjadi kesalahan. Berikut merupakan desain dari prototype sistem monitoring area parkir.

 

Gambar 5

Desain Area Parkir Sistem Monitoring

 

Pada sistem ini pintu parkir dirancang menggunakan motor servo yang bekerja secara otomatis untuk membuka dan menutup pintu masuk area parkir hal ini akan terjadi ketika QR-Code sudah dilakukan proses verifikasi. Kendaraan akan menempati area parkir yang kosong berdasarkan lampu indikator berwarna merah berupa LED pada area parkir. Area parkir yang sudah ditempati oleh kendaraan dapat di ketahui dengan melihat warna pada LED (Hijau). Sensor kamera ESP 32 Cam yangditempatkan pada area parkir pun akan melakukan proses pengambilan gambar apabila sensor mendeteksi adanya objek yang mendekati dan gambar tersebut dikirim ke server untuk dilakukan konversi ke plaintext dengan menggunakan metode OCR dan proses klasifikasi menggunakan LVQ.Hasil yang didapat kemudian disesuaikan dengan dataset yang ada dan jika data tidak ditemukan maka alarm (buzzer) akan menyala menandakan bahwa ada objek lain yang bukan kendaraan yang menempati area parkir.

D.  Desain Arsitektur Jaringan Sistem Monitoring

Sistem monitoring memiliki arsitektur jaringan seperti pada gambar berikut ini, dimana di dalam sistem ini terdapat server aplikasi, para pengguna, internet, akses poin dan juga adanya mikrokontroler.

 

 

Gambar 6

Desain Arsitektur Jaringan Sistem Monitoring

 

Pada sistem yang dibangun ini semua informasi baik itu yang berasal dari sensor maupun inputan user akan melewati internet menuju server aplikasi dan server akan merespon semua informasi yang ia terima sesuai dengan permitaan. Pada sistem ini mikrokontroler terhubung ke akses poin untuk bisa mengirim atau membaca data dari server.

E.   Prototype Hardware

Tahapan prototype hardware, rangkaian alat yang dibangun akan disesuaikan dengan desain rangkaian perangkat keras yang sudah dibahas sebelunya pada gambar 7 diatas, dimana pada prototype ini banyak menggunakan komponen elektronik seperti Arduino mega, Node MCU 8266, Sensor jarak, LED, servo, power external dan beberapa komponen lainnya seperti pada gambar 7 berikut.

 

Gambar 7

Prototype Hardware Sistem Monitoring

 

F.   Prototype Software

Prototye sistem atau aplikasi dalam penelitian ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS dan Java Script berikut merupakan tampilannya.

 

Gambar 8

Desain Prototype Sistem Monitoring

 

Gambar diatas dapat dijelaskan bahwa sistem monitoring penempatan lokasi parkir yang dibuat memiliki beberapa fiture yang bisa digunakan baik untuk melakukan monitoring maupun untuk proses pemesanan tiket parkir (booking) seperti halaman utama, administrator yang bisa digunakan untuk monitoring, halaman area lokasi parkir digunakan untuk tempat parkir yang sudah terhubung ke sistem, halaman area parkir digunakan untuk melihat secara detail tempat parkir, halaman konfirmasi pembayaran dan juga halaman tiket parkir berupa QR Code yang bisa digunakan untuk masuk ke area parkir.

G.  Pengujian Sistem

Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan black box testing. Pengujian black box testing dilakukan untuk menguji setiap proses yang ada pada sistem dan mengetahui adanya kemungkinan kesalahan yang terjadi. Berdasarkan hasil pungujian fungsional pada sistem yang dibangun dengan menggunakan skenario pengujian funsional yang dilakukan maka akan didapat sebuah kesimpulan apakah sistem mampu menghasilkan output yang baik sesuai dengan harapan pada penelitian ini. Pengujian metode ORC dan LVQ pada sistem yang dibangun menentukan akurasi ketepatan dari setiap identifikasi yang dilakukan.

1.    Pengujian Data Testing

Pengujian sistem dapat mendefenisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Berikut merupakan skenario dan hasilpengujiannya.

a.    Pengujian Perangkat Sensor

 

Gambar 9

Proses Pengujian Sensor Proximity

 

Pengujian perangkat sensor proximity dilakukan dengan cara menghubungkan perangkat sensor dengan mikrokontroler dan diukur jarak yang bisa dideteksi oleh sensor pada saat objek lain mendekatinya Hasil yang didapat akan dibandingkan dengan pengukuran manual menggunakan mistar (meteran). Pengujian dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

 

Tabel 2

Pengujian Sensor Proximity

Pengukuran Manual (Mistal)

Pengukuran Otomatis (Sensor Proximity

Akurasi

3cm

3cm

100%

6cm

6cm

100%

10cm

10cm

100%

15cm

15 cm

100%

20cm

20cm

100%

 

b.    Pengujian Modul Wi-Fi

 

Gambar 10

Proses Pengujian Modul Wi-Fi

 

Proses pengujian modul Wi-Fi ini digunakan untuk mengetahui apakah koneksi dan kecepatan pada saat membaca data yang diberikan oleh server dan juga koneksi pada saat pengiriman data ke server. Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan Wi-Fi modul ke mikrokontroler dan mengitung waktu yang dibutuhkan selama kurang lebih 15 detik dengan jumlah paket yang akan dikirm sebanyak 5 paket data.Perhitungan dilakukan 3 menit/1 paket data dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

 

Tabel 3

Pengujian Modul Wifi

Paket dikirim

Paket diterima

Waktu (ms)

Data ke-1

1

0.3

Data ke-2

1

0.4

Data ke-3

1

0.3

Data ke-4

1

0.5

Data ke-5

1

0.3

 

Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat pada tabel 3 diatas bahwa data yang dikirim mengalami delay selama 1 sampai 2 detik dan itu terjadi pada data ke 2 dan ke 4.

c.    Pengujian Modul Kamera

 

Gambar 11

Proses Pengujian Kamera

 

Pengujian dilakukan dengan proses meletakan objek berupa purwarupa sebuah kendaraan di depan kamera ESP32 Cam dan dihitung berapa waktu yang dibutuhkan dari proses pengambilan gambar sampai pada proses pengirimannya ke web server. Pada pengujian ini menggunakan 5 tahapproses pengiriman data dan hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel pengujian berikut.

Tabel 4

Pengujian Modul Wifi dan Kamera ESP32 Cam

Paket data

Waktu (ms)

Status

1

3-10

Berhasil

2

3-15

Berhasil

3

3-30

Berhasil

4

3-35

Berhasil

5

3-50

Berhasil

 

Dari tabel diatas terlihat bahwa pengujian pada kamera esp 32 dari 5 data yang terkirim semuanya berhasil.

d.    Pengujian Web Server

 

Gambar 12

Proses Pengujian Web Server

 

Pengujianweb server dilakukan dengan menghubungaknArduinoke server menggunakan jaringan local wireless. Pengujian dilaksanakan dengan mengirimkan data dari Arduino menggunakan method �POST� dan akan diterima pada web server yang nantinya akan memberikan respon balik apabila data berhasil disimpan ke database. Pengiriman data dikatakan berhasil apabila tabel database ter-update sesuai dengan data yang dikirm oleh sistem mikrokontroler. Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian dari web server.

 

 

Tabel 5

Pengujian Web Server

Tiket Parkir & Plat Nomor

Jumlah paket

Waktu (ms)

Hasil

Akurasi

 

1

3

Berhasil update tabel masuk

100%

Tiket

Masuk

1

3

Berhasil update jumlah pada tabel parkir

100%

 

1

5

Berhasil mengirimkan email ke pengguna

100%

 

1

3

Berhasil update tabel keluar

100%

Tiket

Keluar

1

3

Berhasil update tabel jumlah pada tabel area parkir

100%

 

1

4

Berhasil mengirimkan email ke pengguna

100%

 

1

3

Berhasil merubah sebuah images menjadi karakter

100%

File Gambar

1

4

Berhasil melakukan update tabel notifikasi

100%

 

 

4

Berhasil menyimpan data ke tabel identifikasi

100%

 

Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian web server 100% berhasil dari 3 sampel yang digunakan.

e.    Pengujian menu booking dan mesin QR Code

Gambar 13

Proses Pengujian Menu Booking dan QR CODE

 

Pada proses pengujian menu booking yang harus dilakukan adalah pengguna adalah dengan mengakses halaman booking pada website yang telah disediakan kemudian memasukan data pada form booking seperti nomor area parkir, jam, email, tanggal, dan lain-lain. Hasil yang didapat berupa sebuah tiket booking dan juga sebuah QR Code. QR Code yang diperoleh akan dilakukan proses scanning pada mesin QR Codeyang sudah terhubung dengan mikrokontroler dan juga ke web server melalui jaringan internet. Hasil dari proses scanning akan di sesuaikan dengan data booking yang telah tersimpan pada databases di web server. Berikut ini merupakan tabel hasil uji yang dilakukan pada system.

 

Tabel 6

Pengujian Menu Booking dan Scanning QR Code

 

Tabel Database

Mikrokontroler

Hasil

No

No Booking

Nama

QR Code

Scanning

1

BKG003

Yanuar

BKG003

TRUE

2

BKG004

Budi

BKG004

TRUE

3

BKG005

Nanda

BKG005

TRUE

4

BKG006

Junaidi

BKG006

TRUE

5

BKG007

Putra

BKG007

TRUE

6

BKG008

Efan

BKG008

TRUE

7

BKG009

Rico

BKG009

TRUE

8

BKG010

Andre

BKG010

TRUE

9

BKG011

Anita

BKG011

TRUE

10

BKG012

Rudi

BKG012

TRUE

 

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa dari 10 sample yang ada hasil pengujian dengan membandingkan data pada database dengan hasil scanning pada mikrokontroler 100% berhasil dan tidak terdapat kendala.

f. ��Pengujian Identifikasi Kendaraan Menggunakan Metode Optical CharacterReconation (OCR) dan Learning Vector Quantization (LVQ).

 

Gambar 14

Proses Pengujian Identifikasi Kendaraan

 

Pada pengujian ini data yang digunakan sebagai adalah data testing berupa data gambar. Data testing ini juga dijadikan sebagai acuan pengujian sistem sekaligus mengajarkan kepada sistem bagaiman proses pengenalan plat nomor kendaraan dilakukan. Pada gambar yang diperoleh tidak hanya plat nomor saja yang di tampilkan melainkan ada objek lain sehingga diperlukan sebuah proses seleksi untuk mengambil bagian yang dibutuhkan saja berupa sebuah karater plat nomor.

Proses pengujian dilakukan untuk mengetahui akurasi ketepatan pada proses identifikasi kendaraan berdasarkan gambar yang diambil oleh kamera yang terdapat pada area parkir yang kemudian dikirim ke server untuk dilakukan proses konversi menjadi plaintext. Setelah proses konversi kemudian dilakukan proses mencocokkan setiap karakter yang diperoleh dengan dataset. Hasil yang didapat kemudian dikirim kembali ke mikrokontroler berupa sebuah respon dan akan mengaktifkan buzzer (mengeluarkan suara) apabila resopon yang diterima berstatus �FALSE�.

 

Tabel 7

Pengujian AkurasiOCR dan LVQ

1

NULL

FALSE

Gagal karena pada gambar terdapat objek lain dan kualitas gambar yang kurang bagus

2.

B2505BIO

TRUE

Berhasil di identifikasi karena tulisanya lebih jelas

3

B1016BJP

TRUE

Berhasil di identifikasi karena pengambilan gambar objek yang tepat

4

B2622BFX

TRUE

Berhasil di identifikasi karena pengambilan gambar objek yang tepat

5

B1738BAG

TRUE

Berhasil di identifikasi

 

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian OCR dan LVQ dengan menggunakan 5 data testing mendapatkan presentasi sebesar 80% dan20% adalah gagal disebabkan karena plat nomor cacat dan kualitas gambar yang kurang bagus.

g.    Pengujian Keseluruhan Sistem

Proses pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan setelah seluruh perangkat keras dan perangkat lunak sudah terhubung satu sama lain sesuai dengan perancangan yang sudah didesain sebelumnya. Pengujian ini dilakukan dengan melihat kecocokan data yang ditampilkan baik itu pada serial monitor yang terdapat pada software Arduino IDE, database maupun pada beberapa output dan input lainnya. Pengujian pada halaman utama sistem monitoring area parkir dilakukan gunauntuk mengetahui apakah data dan informasi terkait dengan kondisi dan juga status ketersediaan area parkir bisa di tampilkan pada halaman website sehingga informasinya dapat diakses oleh pengguna.

Pengecekan juga dilakukan pada saat pengguna melakukan booking pada halaman website dan setelah selesai melakukan booking dipastikan juga pengguna mendapatkan email yang dikirim secara otomatis dari sistem berupa bukti pemesanaan area parkir. Bukti pemesanan (tiket booking) tersebut harus disimpan oleh pengguna dan tidak boleh hilang karena didalamnya terdapat sebuahkunci yang dapat digunakan untuk masuk dan membuka pintu area parkir. Pengujian QR Code juga perlu dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan pada saat melakukan verifikasi nomor booking dan juga memastikan apakah data atau nomor booking yang terdapat pada database sesuai dengan nomor booking hasil scan pada perangkat QR Code. Pengujian juga dilakukan pada saat proses pengiriman data ke web server apakah server mampu untuk melakukan validasi dengan baik dan dapat mersepon hasil pengiriman data oleh mikrocontroller. Pengujian perangkat sensor dilakukan dengan meletakkan sebuah objek pada jarak tertentu didepan sensor, dan sensor dapat mendeteksinya dengan baik. Respon yang diberikan oleh sensor akan mempengaruhi perubahan warna LED dari merah menjadi hijau yang berarti ada sebuah objek telah terdeteksi. Selanjutnya pegujian dilakukan pada kamera ESP 32 Camuntuk melakukan pengambilan gambar apabila melihat perubahan warna yang terjadi pada LED dan gambar tersebut langsung dikirimke web server.

Di sisi server pengujian juga dilakukan terhadap data gambar yang diterima sampai pada proses identifikasi plat nomor. Fungsi dan kegunaannya adalah untuk mengetahui apakah gambar yang dikirim dari mikrokontroler dapat diolah sehingga menjadi sebuah karakter dan memastikan proses identifikasi berjalan dengan lancar pada proses penyimpanan data ke database. Informasi terkait dengan hasil identifikasi juga perlu dilakukan pengecekan apakah informasi tersebut dapat di akses oleh mikrocontroller yang isinya bernilai 1 atau 0. Nilai tersebut merupakan sebuahkode dimana nilai 1 menandakan bahawaplat nomor sama dan 0 menandakan kalau plat nomor berbeda, dan jika nilainya 1 yang dibaca maka alaram (buzzer) yang terpasang pada mikrokontroler akan mati dan jika hasil pembacaan data bernilai 0 maka buzze akan menyala. Peroses pengujian sistem secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya masing-masing dari setiap input atau output yang ada.

 

Kesimpulan��������������������������������������������������������������

Hasil pengujian pada penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa penggunaan metode Optical Character Recognition (OCR) mampu untuk merubah sebuah gambar plat nomor menjadi sebuah karakter dengan tingkat keberhasil cukup bagus. Penggunaan metode Learning Vector Quantization (Lvq) dalam melakukan klasifikasi terhadap karakter dengan dataset yang ada dengan tingkat keberhasilannya sebesar 80%. Proses pengiriman data dari mikrokontroler ke server dapat berjalan dengan lancarnamun terkadang bada delay. Penggunaan sesor Proximity dan kemara esp 32 cam mampu bekerja dengan baik untuk melakukan pendeteksian dan pengambilan gambar objek. Penggunaan Qr Code pada sistem monitoring area parkir juga mampu untuk melakukan proses validasi baik terhadap nomor booking maupun validasi terhadap nomor bukti pembayaran. Dari hasil pengujian data training menunjukan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik dengan tingkat keberhasilan sebesar 100% sedangkanuntuk pengujian data testing dari kedua metode OCR dan LVQ mendapatkan tingkat keberhasilan sebesar 80%dari 5 data testing yang di uji. Secara keseluruhan dari sistem monitoring penempatan lokasi parkir ini mampu menyajikan informasisecara real-time mengenai status ketersediaan area parkir pada website.

 

BIBLIOGRAFI

 

Apriyanti, K., & Widodo, T. W. (2016). Implementasi Optical Character Recognition Berbasis Backpropagation Untuk Text To Speech Perangkat Android. Ijeis, 6(1), 13�24. Google Scholar

 

Awangga, R. M., Pane, S. F., Ghifari, D. A., Simamora, T. A. D., & Asyhari, M. Y. (2020). Mila: Low-Cost Bci Framework For Acquiring Eeg Data With Iot. Telkomnika, 18(2), 846�852. Google Scholar

 

Bahri, R. S. (2012). Perbandingan Algoritma Template Matching Dan Feature Extraction Pada Optical Character Recognition. Komputa: Jurnal Komputer Dan Informatika, 1(1). Google Scholar

 

Handayani, P. W. (2017). Systematic Review Dengan Prisma (Preferred Reporting Items For Systematic Reviews And Meta-Analyses). Workshop Riset Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Ui, 1(3). Google Scholar

 

Kristomson, H., Rosalia, H. S., & Gozali, F. (2019). Sistem Keamanan Ruangan Berbasis Internet Of Things Dengan Menggunakan Aplikasi Android. Tesla: Jurnal Teknik Elektro, 20(2), 127�134. Google Scholar

 

Kusuma, R. S., Pamungkasty, M., Akbaruddin, F. S., & Fadlilah, U. (2018). Prototipe Alat Monitoring Kesehatan Jantung Berbasis Iot. Emitor: Jurnal Teknik Elektro, 18(2), 59�63. Google Scholar

 

Moleong, L. J. (2019). Metodologi Penelitian Kualitatif. Google Scholar

 

Muktiawan, D. A., & Nurfiana, N. (2018). Sistem Monitoring Penyimpanan Kebutuhan Pokok Berbasis Internet Of Things (Iot). Explore: Jurnal Sistem Informasi Dan Telematika (Telekomunikasi, Multimedia Dan Informatika), 9(1). Google Scholar

 

Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1). Google Scholar

 

Ramayani, T., Kurniawan, B., Wulandari, F., Rozi, F., & Prabowo, C. (2018). Penerapan Iot (Internet Of Things) Untuk Pencegahan Dini Terhadap Kejahatan Begal. Jurnal Resti (Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi), 2(3), 627�632. Google Scholar

 

Sasmoko, D., & Wicaksono, Y. A. (2017). Implementasi Penerapan Internet Of Things (Iot) Pada Monitoring Infus Menggunakan Esp 8266 Dan Web Untuk Berbagi Data. Jurnal Ilmiah Informatika, 2(1), 90�98. Google Scholar

 

Setiadi, H., Priyandari, Y., & Cahyono, S. I. (2017). Implementation Of Parking System Based On Radio Frequency Identification (Rfid) At The Faculty Of Engineering Sebelas Maret University. Itsmart: Jurnal Teknologi Dan Informasi, 6(1), 39�44. Google Scholar

 

Setiawan, A., Sujaini, H., & Negara, A. B. P. (2017). Implementasi Optical Character Recognition (Ocr) Pada Mesin Penerjemah Bahasa Indonesia Ke Bahasa Inggris. Justin (Jurnal Sistem Dan Teknologi Informasi), 5(2), 135�141. Google Scholar

 

Siregar, F. A., Rusdi, E., & Endina, P. P. (2017). Aplikasi Pembacaan Plat Nomor Kendaraan Menggunakan Algoritma Optical Character Recognition (Ocr) Berbasis Android. Universitas Bengkulu. Google Scholar

 

Solichin, A., Rahman, Z., & Luhur, U. B. (2015). Identifikasi Plat Nomor Kendaraan Berbasis Mobile Dengan Metode Learning Vector Quantization. Jurnal Ticom Vol, 3(3). Google Scholar

 

 

Copyright holder :

Stefanus Efan (2021)

 

First publication right :

Journal Syntax Admiration

 

This article is licensed under: