Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 2 No. 7 Juli 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
REPRESENTASI
PLATFORM VIDEO STREAMING DALAM KEPUASAN PENONTON
Bustommy Zaqiwali, Nyoman Puspadarmaja, Henny Agustiningrum
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Jakarta Indonesia
Email: [email protected],[email protected], [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 5 Juli 2021 Direvisi 9 Juli 2021 Disetujui 21 Juli 2021 |
Perkembangan konten dalam menyajikan sebuah
tayangan mengalami peningkatan pesat atas cara khalayak mengkonsumsi program
pada platform yang sesuai dengan
kebutuhan mereka dari aspek penggunaan, pengalaman, kelebihan dan kekurangan
serta bagaimana pendekatan yang berbeda menonton sebuah tayangan dari segi
motivasi terhadap aktivitas dalam kepuasan penonton. Studi ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis cara memaknai platform video streaming YouTube
dan melihat motivasi tertentu pada diri khalayak dalam kepuasan menonton khususnya pada generasi milenial. Fakta ini berupaya memberikan referensi pada bidang akademis maupun praktisi dalam memaknai platform video streaming khususnya platform YouTube. Penelitian menggunakan metode kuantitatif jenis eksplanatif dan paradigma positivis dengan
teknik pengumpulan data secara online menggunakan Google Forms untuk� mendukung keberlangsungan
penelitian, agar mendapatkan
hasil efektif pada situasi wabah pandemi Covid-19 saat ini. Teknik purposive sampling digunakan untuk menentukan penarikan sampel responden penelitian, pada siswa-siswi kelas dua Madrasah Aliyah
Negeri 4 Jakarta angkatan 2019 dengan
kriteria minimal lima kali dalam
seminggu menonton sebuah tayangan melalui platform video streaming YouTube yang menghasilkan
sebanyak 138 responden dengan mengukur representasi platform video streaming dan motivasi menonton dalam kepuasan penonton dengan tingkatan skala likert 7 kategori. Teknik analisis
regresi berganda digunakan dalam pengolahan data pada tiap hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa representasi platforms video streaming
dan motivasi menonton memiliki pengaruh signifikan secara parsial maupun simultan dalam kepuasan penonton. ABSTRACT Thedevelopment of content in presenting
an impression has increased rapidly over the way audiences consume programs� on� the platform that suit their needs from
aspects of� usage, experience,
advantages and disadvantages as well as how different approaches of watching
an impression in terms of motivation�
to activities in audience satisfaction . This study aims to understand
and analyze how to�
define� streaming� video�
platforms YouTube and see a certain motivation in the audience in the
satisfaction of watching especially in millennials. This fact seeks to
provide references to academics and practitioners in interpreting� streaming� video�
platforms, especially the YouTube platform.�� The research uses� explantative
quantitative methods and positivity paradigms�
with��� online data collection
techniques using Google Forms to support the sustainability of research, in
order to obtain effective results in the current situation of the Covid-19
pandemic outbreak.� Purposive sampling
technique is used to determine the withdrawal of samples of research
respondents, in the second grade students of Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta
class 2019 with criteria of at least five times a week watching an impression
through the YouTube streaming video���
platform that resulted in as many as 138 respondents� by measuring the representation of� streaming�
video� platforms and the
motivation to watch in audience satisfaction with a� level of likert
scale of 7 categories. Multiple regression analysis techniques are used in
data processing in each hypothesissubmitted. The resultsshowed that the platform's representation of video� streaming and
the motivation of watching had a significant influence partially as well as
simultaneously� in audience
satisfaction. |
Kata Kunci: Representasi Platform Video Streaming, Motivasi Menonton, Kepuasan Penonton Keywords: representation of
streaming video platform, motivation to� watch, audience satisfaction. |
Pendahuluan
Perkembangan konten dalam menyajikan sebuah tayangan
mengalami peningkatan pesat atas cara khalayak mengkonsumsi program pada platform
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Seperti media streaming berupa YouTube
yang terdapat pada platform seperti smartphone, smart TV dan
website. YouTube merupakan sebuah platform video populer
yang dapat menonton sebuah tayangan streaming dan menggugah sebuah
konten video, dengan pengguna aktif di situasi wabah pandemi Covid-19 pada
bulan april tahun 2020 sebesar 2 miliar lebih di seluruh dunia, YouTube mengalami
peningkatan pesat sebesar 75% penonton dibandingkan tahun sebelumnya (R. Andika et al., 2021)
Fenomena peningkatan pada pengguna� platform
YouTube tentunya diiringi oleh kebutuhan khalayak yang semakin beragam,
seperti bagaimana khalayak memaknai sebuah platform dari aspek
penggunaan, pengalaman, kelebihan dan kekurangan dari platform yang
digunakan serta bagaimana pendekatan yang berbeda menonton sebuah tayangan dari
segi motivasi dengan aktivitas khalayak sehingga memunculkan kepuasan dalam
diri seseorang ketika mengkonsumsi sebuah program tayangan dari platform yang
digunakan.
Hal tersebut tentunya dapat berpotensi mengubah tampilan
serta kebiasaan lama dari menggunakan televisi tradisional beralih ke platform
video streaming, mengingat sifat konvergen pada televisi dimana informasi
serta hiburan hadir dalam berbagai konteks dan platform. Sehingga
menimbulkan arti sebenarnya dari �TV� tidak selalu konsisten dari seluruh
konsep (Tefertiller & Sheehan, 2019)
Fakta ini berlaku untuk beragam media tradisional yang ikut mengakar dalam
dunia internet mengakar dalam artian sebagai cara mewujudkan konvergensi atau
titik temu media tradisional ikut serta membuat platform khusus pada
layanan yang membutuhkan akses internet, seperti channel TV yang
memiliki channel streaming pada platform YouTube (Abdullah & Puspitasari, 2018)
Dengan kemajuan teknologi, televisi secara bertahap
mengalami perkembangan ke arah yang beragam, seperti smart TV sangat mempengaruhi
perkembangan televisi dengan cara menggabungkan layanan internet sehingga dapat
mengakses layanan streaming atau platform video online pada
televisi. Perkembangan ini memudahkan kita mencari sebuah tayangan yang beragam
mulai dari kebutuhan informasi, hiburan, hingga penayangan ulang acara
televisi. Hal tersebut menunjukan bahwa kita berada dimana khalayak semakin
memilih apa, kapan dan dimana dapat menonton sebuah tayangan dari platform yang
sesuai dengan kebutuhan khalayak. Keterkaitan pada perkembangan platform
video streaming khususnya YouTube membutuhkan hal yang relevan dalam
memaknai aspek penggunaan, pengalaman serta kelebihan dan kekurangan platform
itu sendiri. Kebutuhan dalam diri seseorang juga menciptakan motivasi
tertentu atas cara khalayak memilih atau mencari sebuah hiburan dan informasi
yang sesuai ketika menonton. Sehingga menimbulkan kenikmatan atau kepuasan
dalam karakteristik aktual di era yang terus berkembang saat ini.
Pemahaman tentang merepresentasi platform video streaming
dan motivasi dalam kepuasan penonton, bila di kembalikan pada paragraf
sebelumnya masih memiliki sedikit relevansi antara satu sama lain. Dalam menentukan tingkat kepuasan khalayak
dalam menonton memiliki pandangan tertentu (A. Andika, 2017)
antara lain : 1) Kegunaan dan kepuasan,�
pandangan ini menggambarkan khalayak memiliki sifat aktif, selektif
serta kritis ketika menggunakan dan menerima feedback dalam platform
yang digunakan. 2) Kepuasan individu, pandangan ini melihat tingkat kepercayaan
sebab dan akibat khalayak memilih atau tidak memilih sebuah platform
video, sehingga membentuk kepuasan nyata mengkonsumsi tayangan dari platform
video tertentu. Dengan kata lain pandangan ini saling melengkapi satu sama lain
ketika mencari kebutuhan yang sesuai dengan dampak sebab akibat mengkonsumsi platform
yang dipilih.
Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti Representasi Platform
Video Streaming dan Motivasi dalam Kepuasan Penonton. Fokus penelitian ini
lebih ditujukan kepada pengguna platform video streaming YouTube, sebab platform YouTube merupakan platform kedua terbesar diseluruh dunia yang digunakan dalam
menyediakan berbagai macam tayangan gratis sehingga memimpin dalam konteks media streaming, mengingat mudahnya akses yang tersebar luas secara global, hal tersebut
tentunya memiliki nilai tertentu terhadap kualitas, kendala dan kebutuhan
khalayak dalam memaknai platform YouTube (Mangan et al., 2020)
Sehingga dalam konteks media digital, tujuan dari penelitian ini berusaha untuk
lebih memahami cara memaknai platform video streming YouTube dalam
memilih serta penggunaanya dan bagaimana pendekatan yang berbeda menonton
sebuah tayangan dari segi motivasi dengan aktivitas khalayak, sehingga
menghasilkan kepuasan tersendiri ketika menonton. Pada penelitian ini akan
dianalisis kepuasan penonton terhadap cara memaknai platform video streaming dan motivasi menonton khususnya penggunaan YouTube.
Penelitian yang dilakukan (Tefertiller, 2018)
berjudul Media Substitution in Cable Cord-Cutting:
The Adoption of Web-Streaming Television merupakan
acuan dari penelitian saat ini. Membahas tentang memahami faktor tertentu
mengenai motivasi niat individu dalam pemotongan kabel yang mewakili transisi
dari media tradisional beralih untuk mengadopsi media streaming berbasis web. Sehingga dapat diketahui wawasan baru tentang penggunaan dan kepuasan
televisi tradisional maupun platform streaming berbasis web, hal ini tentunya
sangat menarik untuk dikembangkan kembali terutama dalam konteks media online
seperti media streaming yang perkembangannya semakin hari semakin meningkat
serta diiringi dengan penggunaan yang flesibel.
Responden pada penelitian ini merupakan siswa-siswi kelas
dua tahun ajaran 2019 SMA Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta.
Siswa-siswi kelas dua dipilih karena pada dasarnya seluruh siswa-siswi
merupakan generasi muda di kalangan masyarakat yang memiliki sifat kreatif,
inovatif dan rasa ingin tahu lebih terhadap segala hal khususnya perkembangan
teknologi. Apa yang dikonsumsi generasi muda, menjadi penentu dimasa yang akan
datang dan salah satunya diperoleh dari media. Hal tersebut menjadi
pertimbangan awal peneliti dalam menentukan responden.
�������������������������� Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 4
Jakarta atau lebih dikenal dengan MAN 4 pada siswa-siswi kelas dua tahun ajaran
2019. MAN 4 merupakan SMA negeri yang dikelola oleh Kementerian Agama, berbeda
pada sekolah umum lainnya, MAN 4 lebih mengedepankan ajaran agama islam dibandingkan sekolah umum lainnya.
Siswa-siswi kelas dua MAN 4 dipilih sebagai responden karena mendominasi pembuatan konten tayangan pada channel official YouTube MAN 4 Jakarta
TV yang merupakan channel official Madrasah
Aliyah Negeri 4 Jakarta, siswa-siswi kelas dua mendominasi
konten YouTube dikarenakan
kesibukan yang kurang padat dibandingkan siswa-siswi kelas tiga dalam pra
produksi, produksi dan pasca produksi yang dibimbing oleh pembina kegiatan ekstrakurikuler sebagai penanggung jawab channel tersebut, hal ini diketahui
dalam survei online Whatsapp terhadap salah satu pemeran dalam
konten YouTube MAN 4 Jakarta TV. Hal tersebut menjadi pertimbangan awal peneliti dalam memilih responden, mengenai Representasi Platform
Video Streaming dan Motivasi dalam
Kepuasan Penonton.�
Penelitian dilakukan secara
online kepada siswa-siswi
MAN 4 Jakarta dengan menggunakan
online tools Google Forms untuk mendukung keberlangsungan penelitian agar mendapatkan hasil efektif pada situasi wabah pandemi
Covid-19 saat ini. Sehingga dengan survei ini diharapkan
dapat memudahkan mengirim form survei berupa kuesioner melalui media sosial demi menghindari pandemi saat ini. Pendekatan
kuantitatif jenis eksplanatif dan paradigma positivis digunakan dalam penelitian ini. Paradigma Positivisme merupakan aliran filsafat, pada pandangan ini ilmu
bersifat berkembang dari hal-hal nyata
yang bersifat spesifikasi, ilmu juga dianggap sebagai penjelasan umum yang dapat diterapkan, yang didasarkan pada hukum universal dan melibatkan sejumlah variabel (Muslim, 2018)
Penelitian kuantitatif eksplanatif digunakan untuk mengetahui bagaimana cara mempengaruhi situasi dan kondisi yang sedang berlangsung. Sehingga dapat menjelaskan hubungan antara variabel yang dapat membantu peneliti membuat hipotesis dalam menjelaskan variabel yang akan diteliti yang dijadikan asumsi dari hasil
penelitian.
Populasi responden dari penelitian ini merupakan siswa-siswi kelas dua SMA Madrasah Aliyah Negeri 4 tahun ajaran 2019 yang berjumlah 211 siswa. Penarikan sampel dilakukan menggunakan rumus Slovin dengan presisi margon of error 5% (0,05) dengan tingkatan sebuah kepercayaan sebesar 95% sehingga menghasilkan sampel sebanyak 138 siswa-siswi. Dengan ketentuan penarikan sampel seperti yang terdapat pada keterangan di bawah :
�
Keterangan:
N = Populasi keseluruhan sampel
�= Sampel minimal
e = Toleransi kesalahan (Margin of error) �
Teknik
purposive sampling digunakan untuk
menentukan penarikan sampel responden penelitian secara subyektif (Saputra, 2017)Dengan kata lain, teknik purposive sampling mencakup
sampel yang diseleksi atas kriteria tertentu
berdasarkan tujuan sebuah penelitian, seleksi atas kriteria
pada penelitian ini dengan
cara mengajukan pernyataan awal sebagai berikut : Saya menonton
minimal lima kali dalam seminggu pada platform video
streaming YouTube. Jawaban dari pernyataan tersebut merupakan syarat sampel yang diambil pada tahap pengolahan
data kuesioner pada Google Forms. Kuesioner menggunakan pengukuran
indikator skala likert 7 kategori, mulai dari sangat tidak benar hingga sangat
benar. Responden diminta mengevaluasi
pernyataan mengenai cara memaknai platform
video streaming, motivasi
menonton dan kepuasan penonton, peneliti ingin melihat hasil dari evaluasi dari pernyataan tersebut dalam tingkatan skala likert.
Dalam pengolahan data, peneliti menyerahkan daftar pernyataan untuk diisi oleh responden pada online tools Google Forms melalui media sosial Whatsapp. Skala likert berguna untuk mengukur sebuah variabel berupa pendapat, sikap, persepsi seseorang maupun sekelompok tentang rangkaian peristiwa kemudian diterangkan menjadi indikator variabel. Setiap indikator pernyataan dari kuesioner menggunakan Skala
Likert 7 Kategori yang memiliki tujuh
poin atau nilai dari jawaban tersebut,
terdiri dari Sangat Tidak Benar (STB) dengan 1
poin, Tidak Benar (TB) dengan 2 poin, Agak Tidak Benar (ATB) dengan 3
poin, Ragu-Ragu (RR) dengan 4 poin, Agak Benar (AB) dengan 5
poin, Benar (B) dengan 6 poin dan Sangat Benar (SB) dengan 7
poin. Pemberian poin atau nilai setiap jawaban kuesioner bertujuan untuk menentukan jumlah skor respon
dari responden, jumlah tersebut merupakan total skor dari kuesioner untuk tahap analisis selanjutnya. Dalam menentukan
indikator dari setiap variabel penelitian, diperlukan operasionalisasi variabel
untuk menentukan pernyataan yang terdapat pada kuesioner, sehingga hipotesis
yang akan diajukan dapat memperoleh hasil yang signifikan.
Tabel 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel |
Dimensi |
Indikator |
Representasi Platform Video Streaming |
Relaxation (Penggunaan jangka panjang) |
1.
Memilih tayangan 2.
Trend tayangan |
Passing Time (Menonton pada waktu luang) |
1.
Menghabiskan waktu luang 2.
Menonton ketika bosan |
|
Entertainment and Information (Mencari hiburan dan informasi) |
1.
Kebiasaan dalam mencari tayangan 2.
Spontan dalam�
menonton |
|
Motives of arousal and access (Motif gairah dan akses penggunaan) |
1.
Gairah pada fitur yang tersedia 2.
Keterbatasan pada akses penggunaan |
|
Motivasi
Menonton �(Tefertiller & Sheehan, 2019) |
Stress Management (Menonton ketika stres atau jenuh) |
1.
Mencari kesenangan 2.
Menghilangkan rasa lelah |
Habitual Viewing (Kebutuhan
yang sesuai memilih atau mencari informasi dan hiburan) |
1.
Menonton untuk mendapatkan hiburan 2.
Menonton untuk mendapatkan informasi |
|
Social Interaction (Faktor
interaksi sosial ) |
1.
Menonton ketika merasa sendiri 2.
Menonton bersama keluarga |
|
Kepuasan Penonton |
Interactive Control (Kontrol pemilihan dan pemutaran) |
1.
Menonton dimanapun berada 2.
Pentingnya kontrol akses penelusuran, pause dan rewind |
Technical Enjoyment (Kenikmatan pada fitur yang sesuai) |
1.
Kepuasan ketika dapat men-skip iklan 2.
Feedback dari kontrol akses yang tersedia |
|
Frustration with Technical Deficiency (Kecewa kontrol atau fitur yang terbatas) |
1.
Kesal ketika buffering 2.
Kecewa dengan fitur yang tidak tersedia |
Pada penelitian ini terdapat
variabel intervening yang merupakan sebuah fokus objek penelitian yang
dapat mempengaruhi sebuah variabel independen (bebas) yang merupakan variabel X
yang dimanipulasi atau diubah oleh seorang peneliti dan diasumsikan memiliki
pengaruh atau efek langsung terhadap variabel Y sebagai variabel dependen
(terkait) yang sedang diuji atau diukur dalam penelitian (Putra & Patmaningrum, 2018).
Variabel yang diuji pada penelitian ini berupa variabel X1 (representasi platform video streaming) dan variabel X2 (Motivasi menonton) sebagai variabel independen
(bebas), serta variabel Y (Kepuasan penonton) sebagai variabel dependen
(Terkait) Dengan hipotesis yang diajukan :
H1
: Representasi platform video streaming terdapat pengaruh signifikan dalam kepuasan penonton.
H2
: Motivasi menonton
terdapat pengaruh signifikan dalam kepuasan penonton.
H3
: Representasi platform video streaming dan motivasi menonton secara simultan terdapat
pengaruh signifikan dalam kepuasan penonton.
Selanjutnya dilakukan Uji
Validitas untuk melihat instrumen penelitian yang terdapat pada kuesioner, apakah
sudah mencerminkan karakteristik variabel pada setiap indikator yang terbentuk,
sehingga menghasilkan korelasi signifikan antara variabel (Dhammika & Edirisinghe, 2018). �Uji validitas ditentukan dengan output analisis
faktor berupa Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) dengan ketentuan jika perolehan hasil korelasi antar variabel di atas 0,5 sehingga cukup
kuat atau signifikan (Mustika, 2019) output yang dihasilkan dari analisis faktor terdapat hasil uji Bartlett's Test of Sphericity dengan melihat perolehan nilai Sig. pada Uji Validitas, berguna
untuk mengetahui proporsi keragaman yang dihasilkan dari variabel, apakah variabel hanya berkorelasi pada dirinya bukan antar
variabel lainnya atau sebaliknya(Malhotra & Birks, 2015).
Dengan demikian, hipotesis
berikut diajukan dalam mengambil keputusan uji Bartlett's Test of Sphericity :
H0 : Tidak terdapat korelasi parsial pada
setiap variabel
Ha : Terdapat
korelasi parsial pada setiap variabel
Keterangan :
H0 ditolak dan Ha diterima apabila perolehan nilai Sig. uji Bartlett's Test < 0,5
Ha ditolak dan H0 diterima apabila perolehan nilai Sig. uji Bartlett's Test > 0,5
Uji Korelasi data dilakukan
berguna untuk menguji korelasi parsial setiap indikator�
menggunakan analisis faktor dengan output Anti-image Matrices,
pada software
SPSS penyebutan korelasi parsial diberikan supercripta pada kolom Anti-Image Correlation dengan ketentuan syarat yang harus dipenuhi di atas nilai KMO (0,5) pada
tiap item indikator, apabila memenuhi syarat tersebut analisis dapat
dilanjutkan. Sedangkan jika di bawah nilai KMO (0,5) maka tiap indikator yang
terbentuk dari kuesioner harus dipertimbangkan untuk dibuang, lalu perlu
dilakukan kembali Uji Validitas tanpa melibatkan item indikator yang memiliki
nilai di bawah KMO dan proses analisis dapat dilanjutkan.
Uji Reliabilitas pada penelitian ini juga diperlukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan dalam kuesioner yang telah dibuat. Dalam (Sujarwen, 2014)
Teknik Cronbach�s Alpha dapat digunakan dalam Uji Reliabilitas dengan
menggunakan software SPSS, pengujian
reliabilitas dapat dilakukan secara bersama pada pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dengan syarat keputusan kuesioner dinyatakan konsisten atau reliabel apabila perolehan hasil di
atas 0,60 pada output Cronbach�s Alpha dan sebaliknya kuesioner dinyatakan tidak konsisten
atau reliabel apabila perolehan hasil di bawah 0,60 pada output Cronbach�s Alpha.
Teknik Analisis Regresi Linier
Berganda dilakukan dalam penelitian ini menggunakan software SPSS dengan
melihat output Uji t dan Uji F untuk mengetahui hasil hipotesis yang
diajukan antara variabel X1 (Representasi platform video
streaming) dan X2 (Motivasi menonton) terhadap variabel Y (Kepuasan
penonton). Uji t diperlukan untuk mengetahui korelasi hubungan parsial
(korelasi per-variabel) antara variabel X1 (Representasi platform video
streaming) dan X2 (Motivasi menonton) terhadap variabel Y (Kepuasan
penonton) secara signifikan. Uji t dikatakan valid apabila nilai Sig. pada setiap variabel < 0,05 serta thitung > ttabel.
Uji F juga diperlukan untuk mengetahui korelasi secara signifikan dari
keseluruhan variabel X1 (Representasi platform video streaming) dan X2 (Motivasi
menonton) secara simultan terhadap variabel Y (Kepuasan penonton). Uji F
dikatakan valid apabila perolehan nilai Sig. pada setiap variabel secara
simultan < 0,05 serta Fhitung > Ftabel
Tahap awal dalam memperoleh hasil penelitian, akan dilakukan uji pengolahan
data berupa Uji Validitas dengan teknik Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy (KMO MSA) yang merupakan output dari analisis faktor, Uji
Reliabilitas dengan output
Cronbach�s Alpha dan
Uji korelasi data parsial dengan teknik analisis faktor dari output Anti-Image Correlation.
Uji pengolahan data tersebut dilakukan untuk mengetahui keabsahan instrumen
dari kuesioner saat pengumpulan data serta untuk mengetahui tingkat kepercayaan
pada kuesioner yang telah dibuat dalam variabel atau dimensi pernyataan
penelitian, variabel atau dimensi pernyataan penelitian juga akan diuji secara
parsial pada setiap indikator yang terbentuk.
Tabel 2
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Variabel |
KMO MSA |
Sig. Bartlett�s Test |
Cronbach's Alpha |
X1 |
0,787 |
0,000 |
0,794 |
X2 |
0,816 |
0,000 |
0,764 |
Y |
0,861 |
0,000 |
0,833 |
Perolehan hasil dari tabel 2 terdapat
hasil Uji Validitas dengan output Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
(KMO MSA) dengan perolehan hasil sebesar 0,787 > 0,5 pada variabel X1 lalu
variabel X2 sebesar 0,816 > 0,5 dan variabel Y sebesar 0,861 >
0,5� serta perolehan hasil nilai Sig. sebesar 0,000 < 0,5 dari uji Bartlett's Test of
Sphericity pada setiap variabel.
Dengan demikian perolehan hasil KMO
MSA dan Uji Bartlett's dapat dinyatakan valid, karena pada variabel
X1 (Representasi platform video streaming),
X2 (Motivasi menonton) dan
Y (Kepuasan penonton) memiliki tingkat
validitas output KMO MSA memenuhi batas syarat di atas 0,5 sebagai
asumsi pengambilan keputusan (Malhotra & Birks, 2015).
Dengan demikian Uji Validitas dinyatakan valid karena instrumen penelitian yang
terdapat pada kuesioner sudah mencerminkan karakteristik variabel pada setiap
indikator yang terbentuk karena seluruh variabel memiliki nilai validitas yang
signifikan. Serta dapat disimpulkan terdapat korelasi parsial pada setiap
variabel, sehingga instrumen penelitian yang terdapat pada kuesioner memiliki
korelasi antar variabel yang signifikan (H0
ditolak dan Ha diterima)
karena perolehan nilai Sig. uji Bartlett's
pada setiap variabel di
bawah 0,5 sehingga proses analisis dapat dilakukan (Malhotra
& Birks, 2015)
Pada tabel di atas terdapat hasil Cronbach's Alpha sebagai output
Uji Reliabilitas dengan perolehan hasil sebesar 0,794 > 0,60
pada variabel X1 lalu variabel X2 sebesar 0,764 > 0,60 dan
variabel Y sebesar 0,833 > 0,60 sehingga perolehan hasil dari output Cronbach's Alpha dapat dinyatakan konsisten, karena pada variabel X1
(Representasi platform video streaming),
X2 (Motivasi menonton) dan
Y (Kepuasan penonton) memiliki tingkat
reliabilitas output Cronbach's Alpha memenuhi batas syarat
di atas 0,60 sebagai asumsi pengambilan keputusan (Sujarwen, 2014).
Dengan demikian Uji Reliabilitas menghasilkan output yang signifikan,
maka tingkat kepercayaan pada
kuesioner yang telah dibuat
dalam variabel atau dimensi pernyataan
penelitian dinyatakan reliabel atau konsisten.
Tahap akhir dalam uji pengolahan data, dilakukan Uji Korelasi data dengan Anti-Image Correlation untuk menguji korelasi parsial
setiap indikator. Output Anti-Image Correlation
dari keseluruhan indikator dinyatakan valid, karena memiliki nilai di atas KMO 0,5
dengan hasil terendah 0,563a� dan tertinggi 0,939a sehingga
tidak diperlukan pengujian KMO MSA kembali, sebab tidak ada indikator yang
dibuang dan proses analisis dinyatakan dapat dilakukan.
Langkah selanjutnya dalam memperoleh hasil penelitian adalah analisis data. Tahap awal dalam analisis data berupa pengujian hipotesis H1 dan H2 yang diajukan antara variabel X1 (Representasi platform video streaming) dan X2 (Motivasi menonton) secara parsial (korelasi per-variabel) terhadap variabel Y (Kepuasan penonton) dengan teknik analisis linier berganda berupa output Uji t. Sebagaimana keterangan dan hasil ditunjukan pada tabel 3 dibawah :
Tabel 3
Uji t ( Coefficientsa)
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
|||
(Constant) |
30,065 |
5,257 |
5,719 |
0,000 |
|
Representasi platform
video streaming |
0,258 |
0,107 |
0,253 |
2,399 |
0,018 |
Motivasi menonton |
0,487 |
0,131 |
0,393 |
3,725 |
0,000 |
Dapat diketahui hasil dari Uji t di atas, terdapat perolehan hasil nilai
Sig. sebesar 0,018 pada variabel X1 (Representasi platform
video streaming) serta perolehan nilai
thitung sebesar 2,399 dan perolehan hasil nilai Sig.0,000 pada
variabel X2 (Motivasi
Menonton) serta perolehan nilai thitung sebesar 3,725. Maka terdapat
korelasi hubungan parsial (korelasi per-variabel) antara variabel X1 dan X2 berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel Y. Dengan demikian hipotesis yang diajukan H1
(Representasi Platform Video
Streaming terdapat pengaruh
signifikan dalam Kepuasan Penonton)
dan H2 (Motivasi Menonton terdapat pengaruh signifikan dalam Kepuasan Penonton)
diterima. karena memenuhi batas syarat nilai Sig. di bawah 0,05 serta
perolehan nilai thitung lebih besar dari ttabel sebesar
1.978 sebagai asumsi pengambilan keputusan signifikan dari Uji t.
Langkah berikutnya dilakukan pengujian hipotesis H3 yang diajukan, untuk mengetahui korelasi keseluruhan antara variabel X1 (Representasi platform video streaming) dan X2 (Motivasi menonton) secara simultan terhadap variabel Y (Kepuasan penonton) dengan analisis linier berganda pada teknik Uji F. Sebagaimana keterangan dan hasil yang ditunjukan dalam tabel 4.
Tabel 4
Uji F (ANOVAa)
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Regression |
2653,400 |
2 |
1326,700 |
39,634 |
0,000b |
Residual |
4518,984 |
135 |
33,474 |
||
Total |
7172,384 |
137 |
Pada rincian tabel 4
terdapat hasil dari nilai Sig. sebesar 0,000 pada variabel X1 (Representasi platform video
streaming) dan
variabel X2 (Motivasi
menonton) serta Fhitung sebesar 36,634. Dengan demikian hipotesis
yang diajukan H3 diterima (Representasi Platform Video
Streaming dan Motivasi Menonton secara simultan terdapat
pengaruh signifikan dalam Kepuasan Penonton). Karena pada variabel X1 (Representasi platform video
streaming) dan
variabel X2 (Motivasi
menonton) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan dengan memenuhi
batas syarat nilai Sig. di bawah 0,05 serta nilai Fhitung lebih
besar dari Ftabel sebesar 3,06 sebagai asumsi pengambilan keputusan
signifikan dari Uji F.
Setelah mengetahui hasil hipotesis masing-masing variabel. Terdapat perolehan
hasil dari Uji Koefisien Determinasi dengan melihat hasil dari output R Square
yang berguna untuk mengetahui besaran persentase yang dihasilkan secara
simultan dari variabel X1 (Representasi
Platform Video Streaming) dan variabel X2 (Motivasi
menonton) terhadap Variabel Y (Kepuasan penonton). Semakin tinggi output yang
dihasilkan dari nilai R Square pada Uji Koefisien Determinasi semakin
besar pengaruh yang dihasilkan, sebaliknya semakin kecil output yang
dihasilkan dari nilai R Square pada Uji Koefisien Determinasi semakin rendah
pengaruh yang dihasilkan dan dapat diketahui hasil Uji Koefisien Determinasi
penelitian ini dalam tabel 5.
Tabel 5
Uji Koefisien Determinasi (Model Summary)
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of
the Estimate |
1 |
.608a |
0.370 |
0.361 |
5.78567 |
Perolehan hasil pada tabel 5 terdapat output koefisien determinasi
sebesar 0.370 dari nilai R Square. Dengan demikian dapat disimpulkan,
jika sebuah persentase adalah 100% maka hasil secara simultan antara variabel X1 (Representasi platform video
streaming) dan
variabel X2 (Motivasi
menonton) terhadap variabel Y (Kepuasan penonton) berpengaruh sebesar 37% dan
sisanya 63% (100%-37 = 63%) dipengaruhi variabel lain diluar penelitian.
1. Representasi Platform Video Streaming dalam Kepuasan Penonton
Dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa
variabel� X1 (Representasi
platform video streaming) terdapat pengaruh signifikan dalam variabel Y (Kepuasan penonton).
Hal tersebut diketahui dari perolehan hasil nilai Sig. sebesar 0,018 lebih
rendah dari 0,05 pada variabel X1 serta perolehan nilai thitung sebesar
2,399 memenuhi batas syarat nilai Sig. di bawah 0,05 serta perolehan nilai thitung
lebih besar dari nilai �ttabel
sebesar 1.978 sebagai asumsi pengambilan keputusan pada hasil nilai
koefisien atau Uji t. Hasil nilai koefisien tersebut mengacu pada dimensi yang
cukup signifikan dalam pengumpulan data, dengan dimensi entertainment and Information (Mencari hiburan dan informasi) sebagai pengaruh
tertinggi dan motives of arousal and access (Motif gairah
dan akses
penggunaan) sebagai dimensi dengan pengaruh yang paling rendah dalam kepuasan
penonton. Hasil tersebut tidak jauh berbeda seperti temuan studi sebelumnya (Chen & Chen, 2020)
dalam memaknai platform video
streaming terdapat
aspek interaksional,
menawarkan khalayak dari sisi real time dalam mencari informasi dan
hiburan sangatlah signifikan, sehingga memuaskan khalayak untuk mencari hiburan
dan informasi yang dapat di akses tanpa batas waktu pada platform video streaming.
2. Motivasi Menonton dalam Kepuasan Penonton
Dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa
variabel� X2 (Motivasi menonton) terdapat pengaruh signifikan dalam variabel Y (Kepuasan penonton).
Hal tersebut diketahui dari perolehan hasil nilai Sig. sebesar 0,000 lebih
rendah dari 0,05 pada variabel X2 serta perolehan nilai thitung sebesar
2,399 memenuhi batas syarat nilai Sig. di bawah 0,05 serta perolehan nilai thitung
lebih besar dari nilai �ttabel
sebesar 1.978 sebagai asumsi pengambilan keputusan pada hasil nilai
koefisien atau Uji t. Nilai koefisien tersebut mengacu pada dimensi yang cukup
signifikan dalam pengumpulan data, dengan dimensi Habitual
Viewing (Kebutuhan
yang sesuai memilih atau mencari informasi dan hiburan) sebagai pengaruh
tertinggi dan Social Interaction (Faktor interaksi sosial ) sebagai dimensi dengan
pengaruh yang paling rendah dalam kepuasan penonton. Kebutuhan yang sesuai
memilih atau mencari informasi dan hiburan merupakan hal yang signifikan dalam
kepuasan penonton, seperti temuan studi sebelumnya� (Tefertiller
& Sheehan, 2019)
menyimpulkan bahwa motivasi menonton mempengaruhi kepuasan khalayak pada hal
kebutuhan dalam dorongan menonton ketika jenuh dan akses penggunaan ketika
menonton bahkan dapat mempengaruhi khalayak untuk beralih pada platform
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Kepuasan menonton dalam diri
khalayak dapat dipengaruhi dengan merepresentasikan atau memaknai platform itu
sendiri baik dalam penggunaan jangka panjang, meluangkan waktu dan pencarian
pada platform yang digunakan, hal tersebut merupakan cerminan dalam
memaknai kepuasan khalayak ketika menonton sehingga mendapatkan feedback
negatif dan positif dari cara memaknai kepuasan yang diperoleh.
Tidak hanya itu saja motivasi menonton juga berperan aktif dalam kepuasan
penonton, faktor-faktor motivasi seperti dorongan menonton ketika jenuh, kebutuhan
dalam mencari hiburan serta informasi dan faktor sosial menjadi dorongan
tersendiri bagi khalayak dalam menonton, sehingga menghasilkan kepuasan dalam
diri khalayak ketika menonton. Hasil penelitian ini menunjukan kepuasan
penonton terdapat dalam merepresentasi platform video streaming dan motivasi
menonton.
BIBLIOGRAFI
Abdullah, A., & Puspitasari, L. (2018).
Media Televisi Di Era Internet. ProTVF, 2(1), 101-110. Google Scholar
Andika, A. (2017). Tingkat kepuasan
mahasiswa jurusan komunikasi fdk uin suska riau terhadap program acara talk
show just alvin di metro tv. 2532, 2532. Google Scholar
Andika, R., Kao, C. T., Williams, C., Lee,
Y. J., Al-Battah, H., & Alweis, R. (2021). YouTube as a source of
information on the COVID-19 pandemic. Journal of Community Hospital Internal
Medicine Perspectives, 11(1), 39�41.
https://doi.org/10.1080/20009666.2020.1837412 Google Scholar
Chen, Y., & Chen, M. (2020). Measuring
online live streaming of perceived servicescape Scale development and
validation on behavior outcome. 30(3), 737�762. Google Scholar
Dhammika, K. A. S., & Edirisinghe, S.
S. K. (2018). The Impact Of Leadership Style On The Organisational
Effectiveness Of Commercial Banking Institutions In Sri Lanka. Google Scholar
Guo, M., & Chan-Olmsted, S. M. (2015).
Predictors of Social Television Viewing: How Perceived Program, Media, and Audience
Characteristics Affect Social Engagement With Television Programming. Journal
of Broadcasting and Electronic Media, 59(2), 240�258. Google Scholar
Malhotra, N. K., & Birks, D. F. (2015).
Marketing Approach: An Applied Approach.Google Scholar
Mangan, M. S., Cakir, A., Yurttaser Ocak,
S., Tekcan, H., Balci, S., & Ozcelik Kose, A. (2020). Analysis of the
quality, reliability, and popularity of information on strabismus on YouTube. Strabismus,
28(4), 175�180. Google Scholar
Muslim, M. (2018). Varian-Varian Paradigma,
Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian dalam Ilmu Komunikasi. Media
Bahasa, Sastra, Dan Budaya Wahana, 1(10). Google Scholar
Mustika, T. (2019). Pengaruh Terpaan Media
Terhadap Reputasi Lembaga Pemerintah. Inter Script: Journal of Creative
Communication, 1(1), 66�79. Google Scholar
Putra, A., & Patmaningrum, D. A.
(2018). The Influence Of Youtube On Smartphone Towards Development Of Child
� S Interpersonal Communication. 21(2), 159�172. Google Scholar
Saputra, E. D. (2017). Motif Broadcaster
Terhadap Penyebaran Informasi di Dunia Maya Melalui Bigo Live. Jurnal
E-Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya, 5(2), 1�12. Google Scholar
Sujarwen,�
V. W. (2014). SPSS untuk Penelitian. Pustaka baru Press. Google Scholar
Tefertiller, A. (2018). Media Substitution
in Cable Cord-Cutting: The Adoption of Web-Streaming Television. Journal of
Broadcasting and Electronic Media, 62(3), 390�407. Google Scholar
Tefertiller, A., & Sheehan, K. (2019).
TV in the Streaming Age: Motivations, Behaviors, and Satisfaction of
Post-Network Television. Journal of Broadcasting and Electronic Media, 63(4),
595�616. Google Scholar
Copyright holder: Bustommy Zaqiwali, Nyoman Puspadarmaja, Henny Agustiningrum (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |