Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 2 No. 7 Juli 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENGARUH INFILL GEOMETRY,
PRINTING SPEED DAN NOZZLE TEMPERATURE TERHADAP KEKUATAN IMPAK MENGGUNAKAN� FILAMEN
ST PLA
Frandika Putra Bowo,
Zaldy Sirwansyah Suzen, Yudi Oktriadi
Politeknik Manufaktur Negeri� Bangka
Belitung (POLMAN BABEL) Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected].
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 5 Juli 2021 Direvisi 9 Juli 2021 Disetujui 21 Juli 2021 |
Teknologi 3D Printing dikenal dengan sebutan Additive Layer Manufacturing, salah satu teknologi 3D Printing yang terkenal adalah Fused Deposition Modelling (FDM). Prinsip kerja FDM adalah dengan cara ekstrusi termoplastik melalui nozel yang panas pada melting temperature selanjutnya produk dibuat lapis perlapis. �Penelitian mengenai pengaruh parameter 3D printing terhadap� uji tarik telah banyak dilakukan terhadap material plastik. Sedangkan penelitian mengenai uji impak terhadap material plastik masih belum banyak dilakukan. Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu penelitian untuk mendapatkan kekuatan impak terhadap material plastik. Penelitian ini menggunakan mesin 3D printing FDM model PRUSA area dengan dimensi 220mm X 220mm X 250mm dengan ukuran diameter nozel 0,4mm. Filamen yang digunakan adalah jenis plastik yaitu filamen ST PLA dengan diameter 1.75mm dengan variasi parameternya yaitu infill geometry (Grid, Lines, Triangles, Tri Hexagon, Cubic, Cubic Subdivision, Octet, Quarter Qubic, Concentric, Zig-Zag, Cross, Cross 3D dan Gyroid), nozzle temperature (210�C, 215 �C dan 220 �C) dan printing speed (30mm/s, 40mm/s dan 50mm/s) yang di tentukan pada aplikasi perancangan sehingga menghasilkan 39 sampel yang dicetak. �Hasil dari pengujian impak metode charpy tertinggi terdapat pada eksperimen uji nomor 35 sebesar 0,00653 Joule/mm2 dengan Infill geometry Concentric, printing speed 50mm/s dan nozzle temperature 220�C. Nilai uji impak terendah pada eksperimen nomor 11 sebesar 0,00119 Joule/mm2 dengan Infill geometry Cross, printing speed 30mm/s dan nozzle temperature 210�C. ABSTRACT 3D Printing
technology is known as Additive Layer Manufacturing, one of the famous 3D
Printing technologies is Fused Deposition Modeling (FDM). The working
principle of FDM is by extruding thermoplastic through hot nozzles at a
melting temperature, then the product is made layer by layer. Research on the
effect of 3D printing parameters on tensile tests has been carried out on
plastic materials. Meanwhile, research on impact testing on plastic materials
has not been done much. From these problems, a research is needed to obtain
the impact strength of plastic materials. This study uses a 3D printing
machine FDM model PRUSA area with dimensions of 220mm X 220mm X 250mm with a
nozzle diameter of 0.4mm. The filament used is a plastic type, namely ST PLA
filament with a diameter of 1.75mm with a variety of parameters, namely
infill geometry (Grid, Lines, Triangles, Tri Hexagon, Cubic, Cubic
Subdivision, Octet, Quarter Qubic, Concentric,
Zig-Zag, Cross, Cross 3D and Gyroid), nozzle temperature (210�C, 215�C and
220�C) and printing speed (30mm/s, 40mm/s and 50mm/s) which were determined
in the design application resulting in 39 printed samples. The results of the
highest impact testing of the charpy method were
found in experimental test number 35 of 0.00653 Joule/mm2 with Concentric Infill
geometry, printing speed of 50mm/s and nozzle temperature of 220�C. The
lowest impact test value in experiment number 11 was 0.00119 Joule/mm2 with
Infill geometry Cross, printing speed 30mm/s and nozzle temperature 210�C. |
Kata Kunci: 3D Printing, ST PLA, impak,charpy Keywords: 3D Printing, ST PLA, impak,charpy. |
Pendahuluan
Teknologi 3D printing berkembang sejak tahun 1980-an membawa perubahan besar
pada dunia, khususnya dalam dunia manufaktur.(Schwab, 2019)
Teknologi ini juga dikenal dengan sebutan Additive
Layer Manufacturing. Salah satu teknologi 3D Printing yang terkenal adalah Fused Deposition Modelling (FDM).(Pristiansyah et al., 2019) �Prinsip kerja FDM adalah dengan cara ekstrusi
termoplastik melalui nozzle yang
panas pada melting temperature
selanjutnya produk dibuat lapis perlapis. Material yang digunakan adalah filament flexible jenis
Eflex dengan
diameter 1,75 mm. Parameter proses yang digunakan adalah flowrate, layer
thickness, nozzle temperature, printing speed, overlap, dan fan speed. Spesi
menujiber bentuk kubus
berukuran 20 mm � 20 mm � 20 mm. Optimasi parameter proses menggunakan metode
Taguchi L27 Orthogonal Array untuk uji akurasi dimensi(Pamasaria et al., 2020). Nilai parameter
proses optimal untuk mendapatkan keakuratan dimensi X adalah flowrate 110%, layer
thickness 0,10 mm, nozzle temperature
210 �C, print speed 40 mm/s, overlap 75%, danfan speed 50%. Dimensi Y adalah flowrate 120%, layer
thickness 0,20 mm, nozzle temperature
230� C, print speed 30 mm/s, overlap 75%, danfanspeed 100%. Serta dimensi Z adalah flowrate 120%, layer thickness 0,30 mm, nozzle
temperature 210 �C, print speed 30
mm/s, overlap 50%, dan fan speed 100% (Pristiansyah et al., 2019)
Kebutuhan konstruksi semakin merambah dalam penggunaan material plastik sebagai bahan utamanya.(Wiliaury et al., 2015) Namun semua itu harus diimbangi dengan kelayakan desain. Sebelum desain tersebut dibuat nyata, material harus diuji terlebih dahulu. Hal ini agar konstruksi dinyatakan aman untuk operasional manusia. Ketangguhan material terhadap patah getas dan patah ulet adalah masalah yang harus diperhatikan pada kontruksi plastik. Untuk menilai ketahanan material terhadap patah getas dan patah ulet perlu adanya dilakukan uji impak (Budiyanto, n.d.). Pengujian impak merupakan suatu upaya untuk mensimulasikan kondisi operasi material yang sering ditemui dalam perlengkapan transportasi atau konstruksi, dimana beban tidak selamanya terjadi secara perlahan-lahan melainkan datang secara tiba-tiba. Pengujian yang dilakukan dalam skala lab pada umumnya adalah uji impak metode charpy, dipilih karena dirasa lebih sederhana dan aman pada prosedur pengujiannya(Wawandaru & Fitri, 2019)
Plastik merupakan bahan yang sulit terurai, sehingga perlu dilakukan penelitian pengujian impak pada sampah plastik daur ulang bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, ketahanan dan ketangguhan sampah plastik hasil daur ulang. Diperoleh nilai rata-rata sampel berupa plastik polypropylene, nilai energi impak rata-rata = 1,31 joule, dan kekuatan impak/impact strength rata-rata = 0,0161 joule/mm2. Polyethylene Terephthalate jenis plastik, energi tumbukan rata-rata = 1,15 joule, kekuatan impak/ impact strength rata-rata = 0,0138 joule/mm2. Plastik campuran antara PP dan PET, energi tumbukan rata-rata = 1,18 joule, nilai rata-rata kekuatan impak/impact strength = 0,0145 Joule/mm2. Sebagai hasil dari pengujian ini, plastik Polyethylene memiliki nilai impak tertinggi untuk sampah plastik daur ulang �(Putra et al., 2017) Proses fused deposition modeling merupakan proses pembuatan objek 3D melalui pelelehan dengan cara lapisan demi lapisan sehingga membetuk sebuah benda yang diinginkan proses pembuatan objek 3D mengunakan alat printer 3D yang didalamnya terdapat bottom plat yang berfungsi untuk membentuk permukaan cetak. Dengan demikian tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah menyelidiki pengaruh suhu bottom plate terhadap produk printer 3D dan kekuatan bahan Acrylonitrile Butadiene Styrene terhadap pengujian impac (Winarto, 2015).
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian �mengenai pengaruh infill geometry ,printing speed dan nozzle temperature pada pencetakan 3D printing filamen ST PLA terhadap pengujian impak.
Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh parameter infill geometry, printing speed dan nozzle temperature terhadap harga impak tertinggi dan harga impak terendah dari uji impak metode charpy (Putranto, 2011).
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembuatan penelitian proses uji impak ketika menggunakan material ST PLA dan PLA sejenis. Seperti yang diungkapkan dalam penelitian (Pambudi, 2017) menunjukkan bahwa sampel kontrol memiliki hasil kekuatan tarik dan bending yang sesuai dengan referensi datasheet filament PLA. Objek dengan internal geometri triangle berukuran 9 mm dan ketebalan 2 mm memiliki kekuatan tarik dan bending yang lebih baik dari geometri honeycomb.
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Eksperimen. Pada tahap
eksperimen ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan
pembuatan model spesimen
berdasarkan ukuran standar ASTM E23-05.
2. Melakukan proses
pencetakanberdasarkan parameter proses yang akan di uji
3. Melakukan
pengujian impak pada bahan filamen ST PLA yang sudah di cetak di mesin 3D printing.
a.
Material
Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah filamen plastik jenis ST PLA yang berwarna rose pink dengan diameter 1,75 mm dan berat
bersih 1kg, yang ditunjukkan oleh Gambar 1.
Gambar 1
Filamen ST PLA
b.
Spesimen Uji Impak
Spesimen uji impak pada penelitian ini menggunakan spesimen untuk uji impak metode charpy dengan takik berbentuk V berada ditengah, berdasarkan ukuran dan standar ASTM E23-05, sesuai dengan Gambar 2.
Spesimen Standar ASTM E23-05
c.
Mesin
Mesin yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin
3D Printing Anet ET4 dengan printing area XYZ 220 mm x 220 mm x 250 mm dan diameter nozelnya
0.4 mm yang ditunjukkan Gambar 3.
Mesin 3D
Printing Anet ET4
d.
Alat Uji
Alat uji impak
yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat uji impak GOTECH model GT-7045 metode charpy, guna alat uji impak yaitu untuk mengetahui
nilai dari sudut posisi akhir pendulum (cos β) pada setiap
spesimen. Alat uji impak dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4
Alat Uji Impak Charpy Model GT-7045
Spesifikasi Alat Uji Impak GOTECH Model
GT-7045
Berat Pendulum |
2.5 Kg |
Jarak lengan pengayun |
0.4 m |
Sudut posisi awal pendulum |
150o |
e.
Parameter Proses
Setelah persiapan selesai dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan
menentukan paremeter uji,
yaitu parameter berubah maupun parameter tetap. Parameter
berubah adalah infill geometry, printing speed,dan
nozzle temperature. Dan parameter tetap adalah Layer Height 0,2mm, Outer Wall
Line Width 0,4mm, Wall Thickness 0,8mm, Top Layers 4, Bottom Layer 4, Infill
Density 100%, Fan Speed 100%, Layer
Thickness 0,2mm,
Bed Temperature 60oC dan Travel Speed 100mm/s.
Tabel 2
Parameter Spesimen Uji Impak
Exp No |
Infill Geometry |
Printing Speed (mm/s) |
Nozzle Temperature (�C) |
Layer Thickness (mm) |
Bed Temperature (� C) |
Travel Speed (mm/s) |
1 |
Grid |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
2 |
Lines |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
3 |
Triangles |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
4 |
Tri-Hexagon |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
5 |
Cubic |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
6 |
Cubic
Subdivision |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
7 |
Octet |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
8 |
Quarter
Qubic |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
9 |
Concentric |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
10 |
Zig-zag |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
11 |
Cross |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
12 |
Cross
3D |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
13 |
Gyroid |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
14 |
Grid |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
15 |
Lines |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
16 |
Triangles |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
17 |
Tri-Hexagon |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
18 |
Cubic |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
19 |
Cubic
Subdivision |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
20 |
Octet |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
21 |
Quarter
Qubic |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
22 |
Concentric |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
23 |
Zig-zag
|
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
24 |
Cross
|
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
25 |
Cross
3D |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
26 |
Gyroid |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
27 |
Grid |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
28 |
Lines |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
29 |
Triangles |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
30 |
Tri-Hexagon |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
31 |
Cubic |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
32 |
Cubic
Subdivision |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
33 |
Octet |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
34 |
Quarter
Qubic |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
35 |
Concentric |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
36 |
Zig-zag |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
37 |
Cross |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
38 |
Cross
3D |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
39 |
Gyroid |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
A. Hasil Penelitian
Setelah
melakukan pengujian impak metode charpy
pada spesimen cetak, maka diperoleh hasil yang beragam dari setiap urutan
eksperimen yang memiliki nilai yang berbeda-beda terhadap parameter tetap yaitu layer thickness
0,2 mm, bed temperature 60oC,
dan travel speed 100mm/s dan parameter berubah yaitu nozzle temperature 210�C, 215 �C dan 220 �C, 40mm/s dan
50mm/s dengan 13 type infill yang berbeda yaitu Grid, Lines,
Triangles, Tri Hexagon, Cubic, Cubic Subdivision, Octet, Quarter Qubic,
Concentric, ZigZag, Cross, Cross 3D dan Gyroid, yang terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3
Nilai Hasil Impak
Exp No |
Infill Geometry |
Printing Speed (mm/s) |
Nozzle Temperature (�C) |
Layer Thickness (mm) |
Bed Temperature (� C) |
Travel Speed (mm/s) |
Harga Impak(J/mm2) |
1 |
Grid |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
2 |
Lines |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00351 |
3 |
Triangles |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
4 |
Tri-Hexagon |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
5 |
Cubic |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00198 |
6 |
Cubic Subdivision |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00139 |
7 |
Octet |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00198 |
8 |
Quarter Qubic |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00262 |
9 |
Concentric |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
10 |
Zig-zag |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00305 |
11 |
Cross |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00119 |
12 |
Cross 3D |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00139 |
13 |
Gyroid |
30 |
210 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
14 |
Grid |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00178 |
15 |
Lines |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00198 |
16 |
Triangles |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00328 |
17 |
Tri-Hexagon |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00262 |
18 |
Cubic |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00240 |
19 |
Cubic Subdivision |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00219 |
20 |
Octet |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00198 |
21 |
Quarter Qubic |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00471 |
22 |
Concentric |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
23 |
Zig-zag |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00328 |
24 |
Cross |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
25 |
Cross 3D |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
26 |
Gyroid |
40 |
215 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00305 |
27 |
Grid |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00178 |
28 |
Lines |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00178 |
29 |
Triangles |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00178 |
30 |
Tri-Hexagon |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00178 |
31 |
Cubic |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00178 |
32 |
Cubic Subdivision |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00159 |
33 |
Octet |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00219 |
34 |
Quarter Qubic |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00398 |
35 |
Concentric |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00653 |
36 |
Zig-zag |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00178 |
37 |
Cross |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00328 |
38 |
Cross 3D |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00139 |
39 |
Gyroid |
50 |
220 |
0.2 |
60 |
100 |
0,00305 |
B. Pembahasan
1.
Hasil Parameter Nozzle
Temperature 210 oC, Printing Speed 30mm/s dengan
13 Tipe infill
Pada
hasil dari pengujian impak meode charpy dengan parameter 13 tipe infill, nozzle temperature 210oC,
printing speed 30mm/s, layer thickness 0,2mm,
bed temperature 60oC, dan travel speed 100mm/s, didapatkan nilai Harga Impak
tertinggi yaitu 0,00351 Joule/mm2 dengan infill Lines, dan nilai Harga
Impak terendah yaitu 0,00119 Joule/mm2 dengan infill Cross. Hasil dari pembahasan ini dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5
�Hasil Harga Impak Nozzle
Temperature 210oC dan Printing
Speed 30mm/s
ozzle temperature 215oC, printing speed 40mm/s, layer thickness 0,2mm, bed teHasil Parameter Nozzle Temperature 215 oC, Printing Speed 40mm/s dengan 13 Tipe infill
Pada
hasil dari pengujian impak metode charpy dengan parameter 13 tipe infill, nmperature 60oC, dan travel speed 100mm/s, didapatkan nilai Harga Impak tertinggi yaitu 0,00471 Joule/mm2 dengan infill
Quarter Qubic dan nilai Harga Impak terendah yaitu 0,00159 Joule/mm2 dengan infill
Concentric, Cross dan Cross
3D. Hasil dari pembahasan ini dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6
Hasil Harga Impak Nozzle Temperature 215oC dan Printing Speed 40mm/s
Hasil
Parameter Nozzle Temperature 220 oC, Printing Speed 50mm/s dengan 13
Tipe infill.
Pada
hasil dari pengujian impak metode charpy dengan parameter 13 tipe infill , nozzle temperature 220oC, printing speed 50mm/s, layer
thickness
0.2mm, bed temperature 60� C, dan travel speed 100mm/s, maka didapatkan nilai Harga Impak
tertinggi yaitu 0,00653 Joule/mm2 dengan infill Concentric dan nilai Harga Impak
terendah yaitu 0,00139 Joule/mm2 dengan infill Cross 3D. Hasil
dari pembahasan ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7
�Hasil Harga Impak Nozzle
Temperature 220oC dan Printing
Speed 50mm/s
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian impak keseluruhan yang diolah dengan parameter berubah yaitu 13 Infill Geometri, Printing Speed (30mm/s, 40 mm/s dan 50mm/s), dan Nozzle Temperature (2100C, 2150C dan 2200C) dan parameter tetap yaitu Layer Thickness 0.2mm, Bed Temperature 60� C, dan Travel Speed100mm/s menggunakan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 8, bahwa parameter berubah (Infill Geometri, Printing Speed, dan Nozzle Temperature) memiliki pengaruh terhadap hasil dari harga impak/kekuatan impak, sehingga nilai tertinggi dari hasil pengujian impak adalah pada infill concentric, printing speed 50 mm/s dan temperature nozzle 2200C dengan hasil 0,00653 Joule/mm2, dan nilai terendah dari hasil pengujian impak adalah pada infill cross, printing speed 30 mm/s dan temperature nozzle 2100C dengan hasil 0,00119 Joule/mm2 yang terdapat pada Gambar 8 .
Gambar 8
Hasil Keseluruhan
Uji Impak Spesimen
Berdasarkan hasil dari pengolahan data yang didapat, maka disimpulkan bahwa hasil pengujian impak metode charpy menggunakan spesimen ST PLA didapatkan nilai uji impak terbesar pada eksperimen nomor 35 sebesar 0,00653 Joule/mm2 dengan Infill geometry Concentric, printing speed 50mm/s dan nozzle temperature 220�C. Dan nilai uji impak terendah terdapat pada eksperimen nomor 11 sebesar 0,00119 Joule/mm2 dengan Infill geometry Cross, printing speed 30 mm/s dan nozzle temperature 210�C.
BIBLIOGRAFI
Budiyanto, E. (n.d.). Pengujian
Material. Laduny Alifatama. Google Scholar
Pamasaria, H. A., Saputra, T. H., Hutama,
A. S., & Budiyantoro, C. (2020). Optimasi Keakuratan Dimensi Produk Cetak
3D Printing berbahan Plastik PP Daur Ulang dengan Menggunakan Metode Taguchi. JMPM
(Jurnal Material Dan Proses Manufaktur), 4(1), 12�19. Google Scholar
Pambudi, A. I. (2017). Analisis Pengaruh
Internal Geometri Terhadap Sifat Mekanik Material Polylactic Acid (PLA)
Dipreparasi Menggunakan 3D Printing. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Google Scholar
Pristiansyah, P., Hasdiansah, H., &
Sugiyarto, S. (2019). Optimasi Parameter Proses 3D Printing FDM Terhadap
Akurasi Dimensi Menggunakan Filament Eflex. Manutech: Jurnal Teknologi Manufaktur,
11(01), 33�40. Google Scholar
Putra, W. T., Ismono, I., & Fadelan, F.
(2017). Analisa Hasil Uji Impak Sampah Plastik Jenis PP, PET, dan Campuran (PP+
PET). REM (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal, 2(1), 51�56. Google Scholar
Putranto, B. (2011). Perancangan Alat
Uji Impak Charpy Untuk Material Komposit Berpenguat Serat Alam (Natural Fiber).
Google Scholar
Schwab, K. (2019). Revolusi Industri
Keempat. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar
Wawandaru, M., & Fitri, M. (2019). Perancangan
Alat Uji Impak Charpy Untuk Material Plastik Dengan Takik. Zona Mesin:
Program Studi Teknik Mesin Universitas Batam, 8(3). Google Scholar
Wiliaury, M., Santosa, A., & Kattu, G.
S. (2015). Perancangan Mebel Multifungsi Untuk Dormitory Mahasiswa Desain. Intra,
3(2), 38�44. Google Scholar
Winarto, S. (2015). Pengaruh Suhu Pada
Bottom Plate Terhadap Produk Printer 3D. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Google Scholar
Copyright holder: Frandika Putra Bowo, Zaldy
Sirwansyah Suzen, Yudi Oktriadi (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |