Jurnal
Syntax Admiration |
Vol.
2 No. 7 Juli 2021 |
p-ISSN
: 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial
Teknik |
PENGARUH FRAKSI VOLUME
SERAT FILTER ROKOK TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN IMPAK PADA MATRIK POLISTE
Rifky Rizaldi, Boy Rollastin, Erwansyah
Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
(POLMAN BABEL) Indonesia
Email : [email protected], [email protected], [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 5 Juli 2021 Direvisi 9 Juli 2021 Disetujui 21 Juli 2021 |
Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti pengaruh fraksi serat filter rokok terhadap kekuatan tarik dan impak
pada matrik polister. Dalam penelitian ini menggunakan fraksi volume matriks
dan serat 60% : 40%, 55% : 45%, 50% : 50%. Bahan yang digunakan serat filter
rokok (selulosa astetat). Pengujian yang dilakukan adalah uji Tarik sesuai
standart ASTM D-638, uji impak sesuai standar�
ASTM D 256-00 dan hasil patahan rata-rata yang paling maksimal pada
komposit berpenguat serat filter rokok dengan fraksi matriks dan serat 60% :
40%. Pada uji tarik didapatilah nilai 14,10 Mpa dan pada uji impak
mendapatkan hasil 0.0139 (J/ mm�). Hal ini disebabkan karena campuran yang
tercampur dengan sempurna dan menutup pori-pori pada serat sehingga membuat
material menjadi lebih kuat. Sedangkan pada campuran matrik dan serat 50% :
50% pada pengujian tarik atau impak pendapat nilai paling kecil, yang diakibatkan
oleh campuran yang tidak merata dan menyebabkan pori-pori serat tidak
tercampur dengan baik. . ABSTRACT������������������������� ����������� This study aims to examine the effect of the
cigarette filter fiber fraction on the tensile and impact strength of the
polyester matrix. In this study using a matrix and fiber volume fraction of
60%: 40%, 55%: 45%, 50%: 50%. The material used is cigarette filter fiber
(cellulose astetate). The tests carried out are the Tensile test according to
the ASTM D-638 standard, the impact test according to the ASTM D 256-00
standard and the maximum average fracture results in the cigarette filter fiber
reinforced composite with a matrix and fiber fraction of 60%: 40%. In the
tensile test, the value of 14.10 MPa was obtained and on the impact test the
result was 0.0139 (J / mm�). This is because the mixture is mixed perfectly and
closes the pores in the fibers, making the material stronger. Whereas in the
matrix and fiber mixture 50%: 50% in the tensile test or the opinion impact
is the smallest value, which is caused by the uneven mixture and causes the
pores of the fibers not to mix wel. |
Kata Kunci: Komposit,
Serat filter rokok, Fraksi Serat, Uji Tarik, Uji Impak Keywords: Composite, Cigarette filter fiber, Fiber Fraction, Tensile Test, Impact Test |
Pendahuluan
Pada saat ini persoalan
limbah di sekitar lingkungan kita masih sangat mengkhawatirkan, baik itu limbah
rumah tangga, limbah industri, dan lain sebagainya. Salah satu limbah yang sering
kita jumpai dengan mudah yaitu limbah dari puntung rokok, keberadaan limbah
puntung rokok ini sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 2014, jumlah industrinya
mencapai 700 perusahaan dengan kemampuan produksi sebanyak 346,3 miliar batang.
Sedangkan, dengan jumlah 600 perusahaan di 2015, produksi
rokok naik
menjadi 348,1 miliar batang dan tahun 2016 sebesar 350,03 miliar batang (Kemenprin, 2017). Meningkatnya volume
timbunan sampah yang tentunya memerlukan upaya para pengelolah agar masyarakat
terhindar dari permasalahan lingkungan yang di sebabkan oleh sampah. Selain
itu, Pengelolahan sampah juga diperlukan metode dan teknik yang tepat.(Halimah et al., 2015)
Pengolaan sampah yang tidak ramah lingkungan dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan mengganggu kelestarian
fungsi lingkungan baik lingkungan pemukiman ,hutan,persawahan,sungai dan lautan
(Marliani, 2015). Permasalahan limbah puntung rokok apabila semakin banyak
jumlahnya maka akan berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan. Mengingat
bahwa sifat puntung akan terurai di tanah dalam waktu lebih dari 20 tahun
bahkan dapat mencapai 100 tahun sehingga dapat menurunkan kesuburan tanah dan
perairan.
Sampah puntung rokok yang tidak di tangani dengan
baik akan sangat merugikan bagi lingkungan. Berbagai bahan kimia racun
terkandung dalam puntung rokok akan meresap kedalam tanah dan mengalir mengikuti
air , sehingga terserap oleh tumbuhan, ikan, dan hewan yang nantinya akan kita
konsumsi. Banyak riset yang telah dilakukan bahwa limbah sampah berupa puntung
rokok dapat digunakan sebagai bahan alternative pestisida (Nasution, 2016) (d�Heni Teixeira et al., 2017) (Dieng et al., 2013).
Direkomendasikan
agar, di masa depan, seperti itu kelakuan buruk akan dicegah, dengan pendidikan
dan kepekaan, dan dengan memasukkan masalah ini dalam pedoman pertanian yang
baik dan praktik pengumpulan (GACP) (Selmar et
al., 2018).
Dalam hal ini pemerintah dan masyarakat memiliki peran dalam menanggulangi masalah limbah yang ada di Indonesia tidak terkecuali limbah puntung rokok.(Sabardi, 2014) Langkah yang harus di lakukan adalah bagaimana caranya agar limbah puntung rokok bisa di olah secara tepat sehingga bermanfaat dan memiliki nilai jual dengan mengolah limbah puntung rokok yang ada di lingungan sekitar secara tidak langsung membantu pemerintah dalam menanggulangi limbah, terutama limbah puntung rokok. Dengan mengolah limbah puntung rokok secara tepat, dapat menghasilkan material baru seperti yang telah di lakukan pada penelitian sebelumnya.(Ladangku, 2021) Salah satu contoh pemanfaatannya yaitu Pemanfaatan Limbah Puntung Rokok Filter Sebagai Bahan Campuran Beton Ringan Berpori (Candra et al., 2019)(Kaw, 2006).Kemudian ada juga kebutuhan pada material baru untuk kebutuhan dunia industri khususnya industri plastik, sedangkan kedepannya material plastic / bahan baku plastik sangat banyak digunakan sebagai komponen atau peralatan rumah tangga, dan juga banyak digunkan pada industry otomotif dan lain-lain. Seperti penelitian telah di lakukan terhadap limbah filter rokok seperti jurnal Dampak Substitusi Filter Rokok Ke Dalam Aspal Penetrasi 60/70 Terhadap Karakteristik Marshall Laston (Fuad Hasan, Sofyan M. Saleh, 2018).
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan menjadikan
jurnal ilmiah, internet, handbook, text book, dan manual book sebagai langkah
awal studi literatur, dan kemudian di pelajari dan di jadikan referensi di
dalam penelitian. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental (Yaumi,
2017). Dilakukan beberapa proses tahapan
yang di lakukan dalam penelitian ini, yaitu:
A. Tahap pertama
Pada tahan ini mempersiapkan
sampel untuk dilakukan pengujian, (Febrina & Ayuna, 2015) �Langkah yang dilakukan untuk
pembuatan adalah:
1)
Mempersiapkan serat filter rokok
dengan cara mlepas kertas pembungkus pada filter, kemudian filter dicacah
menjadi serat yang lebih kecil (lihat Gambar 1a.)
2)
Dilanjutkan dengan melakukan
pengukuran� dari masa material yang
digunakan,
3) Membuat benda uji dengan berbagai variasi ukuran serat dan matrik (lihat Tabel 1.)
4) Persiapan sampel uji sesuai standar (ASTM D 638 untuk uji tarik, dan ISO
179 untuk uji impact)
Pada penelitian ini, material dan bahan-bahan yang digunakan:
1)
Serat Filter rokok (dapat
dilihat pada� Gambar 1a.)
2)
Resin epoxy sebagai matrik �(dapat
dilihat pada Gambar 1b.)
3)
Hardener/Katalis yaitu senyawa
MEKPo (Metyl Etyl Keton Peroksida) (dapat dilihat pada gambar 2a.)
4)
Wax glasses digunakan untuk
mencegah menempelnya resin pada permukaan cetakan (dapat dilihat pada Gambar
2b.)
a.
���������������������������������������b.
Gambar 1
a. Serat Filter Rokok dan b. Resin Epoxy
����������������������� a.����������������������������������������������������������������������� b.
���������������������������������� a.����������������������������������������������������������� b.
Gambar 2
a. Waxx Glasses dan b. Metyl Etyl Keton Peroksida (MEKPo)
B. Tahap kedua
Pada Tahap kedua ini dilakukan pembuatan dan pengujian spesimen untuk mendapatkan karakteristik mekanik komposit berupa: kekuatan tarik dan kekuatan impak.(Yudo & Jatmiko, 2008)
a.
b.
Gambar 3a. Spesimen Uji Tarik dan b. Spesimen Uji Impak
a. Pengujian Spesimen Uji Tari
Pengujian pertama yang akan dilakukan yaitu dengan melakukan pengujian uji tarik� pada spesimen untuk mendapatkan sifat mekanik dari komposit. Uji tarik meupakan pengujian yang dilakukan untuk mendapat kekuatan tarik. Pengujian menggunakan standar uji tarik ASTM D 638 menggunakan mesin penguji Universitas Testing machine yang dilakukan di Lab milik Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung seperti terlihat pada Gambar 4
Gambar 4
Pengujian Spesimen Uji tarik
b. Pengujian Spesimen Uji Impak
Pengujian kedua dengan melakukan uji impak yang bertujuan untuk mendapatkan niai ketangguhan dan sifat mekanik dari komposit.� Pengujian yang mengaju pada standar uji impak ISO-179 menggunakan mesin milik Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung seperti terlihat pada Gambar 5
Gambar 5
Pengujian Spesimen Uji Impact
Proses penelitian ini dilakukan dengan menggunakan serat filter rokok dengan perbandingan rasio volume serat dan matrik. Pengujian dilakukan untuk mengetahui perbedaan kekuatan serat filter rokok� dengan perbedaan fraksi volume matrik dan serat yang mempengaruhi kekuatan tarik dan impact. Oleh karna itu, dilakukan suatu eksperimen dengan variasi komposit 60% : 40%, 55% : 45%, 50% : 50%. Pada setiap level dilakukan 6 kali replikasi. Data yang diperoleh kemudian diolah sehingga didapatkan hasil dari pengujian tersebut.
Tabel 1
Hasil Perhitungan Rasio Volume Untuk Spesimen Uji Tarik
Spesimen Eksperimen |
Rasio Volume Matriks dan Serat |
Berat serat (g) |
Berat resin (g) |
||
1 2 3 |
60% : 40% 55% : 45% 50% : 50% |
0,48 0,54 0,60 |
7,84 7,18 6,53 |
|
|
�
1.
Hasil Pengujian
Tabel 2�
Hasil Pengujian Tarik
Rasio Volume |
|
|
Kekuatan Tarik (Mpa) |
|
|
Rata-Rata (Mpa) |
|
Matrik dan |
|
|
Replikasi |
|
|
||
Serat |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|
60% : 40% |
15.8 |
16.8 |
14.5 |
13.6 |
9.62 |
14.3 |
14.10 |
55% : 45% |
4.92 |
11.6 |
11.4 |
5.31 |
10.7 |
13.2 |
9.52 |
50% : 50% |
5.58 |
7.86 |
7.40 |
7.39 |
5.17 |
8.09 |
6.91 |
Tabel 3
Hasil Pengujian Impak
Rasio Volume |
Kekuatan Impak (J/ mm�) Replikasi |
Rata-Rata (J/ mm�) |
|||||
Matrik dan |
|||||||
Serat |
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|
60% : 40% |
0.0206 |
0.0083 |
0.0083 |
0.0143 |
0.0113 |
0.0206 |
0.0139 |
55% : 45% |
0.0083 |
0.0083 |
0.0113 |
0.0113 |
0.0113 |
0.0083 |
0.0098 |
50% : 50% |
0.0113 |
0.0083 |
0.0113 |
0.0083 |
0.0083 |
0.0055 |
0.0088 |
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Dari hasil penelitian dan pengujian serta pembahasan data
yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pada
material komposit berpenguat serat filter rokok, pada uji tarik didapatilah
hasil terbaik yaitu 14.10 Mpa pada campuran matrik dan serat sebesar 60%:40%, dan
pada uji impak didapatilah hasil terbaik yaitu 0.0139 J/mm2� pada campuran matrik dan serat 60%:40%. Hal
ini disebabkan karena pada campuran matrik dan serat 60%:40% campuran menjadi
lebih baik.
Dari hasil penelitian di atas, baik saat pengujian uji tarik dan uji impak campuran matrik dan resin di bawah 60%:40% mengalami penurunan kekuatan. Hal ini disebabkan matrik dari resin tidak cukup untuk menutupi celah pada pori-pori serat filter rokok sehingga menyebabkan material menjadi lemah
BIBLIOGRAFI
Candra, A. I., Gardjito, E., Cahyo, Y.,
& Prasetyo, G. A. (2019). Pemanfaatan Limbah Puntung Rokok Filter Sebagai
Bahan Campuran Beton Ringan Berpori. UKaRsT, 3(1), 82�89. Google Scholar
d�Heni Teixeira, M. B., Duarte, M. A. B.,
Raposo Garcez, L., Camargo Rubim, J., Hofmann Gatti, T., & Suarez, P. A. Z.
(2017). Process development for cigarette butts recycling into cellulose pulp. Waste
Management, 60, 140�150. Google Scholar
Dieng, H., Rajasaygar, S., Ahmad, A. H.,
Ahmad, H., Rawi, C. S. M., Zuharah, W. F., Satho, T., Miake, F., Fukumitsu, Y.,
Saad, A. R., Ghani, I. A., Vargas, R. E. M., Majid, A. H. A., & AbuBakar,
S. (2013). Turning cigarette butt waste into an alternative control tool
against an insecticide-resistant mosquito vector. Acta Tropica, 128(3),
584�590. Google Scholar
Febrina, L., & Ayuna, A. (2015). Studi
penurunan kadar besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air tanah menggunakan saringan
keramik. Jurnal Teknologi, 7(1), 35�44.Google Scholar
Fuad Hasan, Sofyan M. Saleh, R. A. (2018).
Dampak Substitusi Filter Rokok ke Dalam Aspal. Jurnal Teknik Sipil, 1(3),
593�604.Google Scholar
Halimah, M., Krisnani, H., & Fedryansyah,
M. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Program Pengelolaan Sampah. Prosiding
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).Google Scholar
Kaw, A. K. (2006). Mechanics of composite
materials. Taylor & Francis Group. Google Scholar
Kemenprin. (2017). Kontribusi Besar
Industri Hasil Tembakau Bagi Ekonomi Nasional.Google Scholar
Ladangku, A. (2021). Potensi Limbah
Puntung Rokok Filter sebagai Alternatif Material Produk Fungsional.
Institut Seni Indonesia Yogyakarta.Google Scholar
Marliani, N. (2015). Pemanfaatan limbah
rumah tangga (sampah anorganik) sebagai bentuk implementasi dari pendidikan
lingkungan hidup. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(2).Google Scholar
Nasution, B. (2016). Reusing The
Cigarette Butts for Pesticide in Agriculture. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.23653.19683
Google Scholar
Sabardi, L. (2014). Peran serta masyarakat
dalam pengelolaan lingkungan hidup menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Yustisia, FH UNS
Edisi, 88.Google Scholar
Selmar, D., Radwan, A., Abdalla, N., Taha,
H., Wittke, C., El-Henawy, A., Alshaal, T., Amer, M., Kleinw�chter, M., Nowak,
M., & El-Ramady, H. (2018). Uptake of nicotine from discarded cigarette
butts - A so far unconsidered path of contamination of plant-derived
commodities. Environmental Pollution, 238, 972�976. Google Scholar
Yaumi, M. (2017). Prinsip-prinsip desain
pembelajaran: Disesuaikan dengan kurikulum 2013 edisi Kedua. Kencana. Google Scholar
Yudo, H., & Jatmiko, S. (2008). Analisa
teknis kekuatan mekanis material komposit berpenguat serat ampas tebu (baggase)
ditinjau dari kekuatan tarik dan impak. Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi Kelautan, 5(2), 95�101.Google Scholar
Copyright holder: Rifky Rizaldi, Boy Rollastin,
Erwansyah (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |