Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 2 No. 7 Juli 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENCARIAN RUTE TERPENDEK
PADA DISTRIBUSI PRODUK DENGAN METODE DJIKSTRA DI PT. XYZ
Rangga Wirabuana,Tifani Bella F, Rifatul Ngatiqoh,
Muchammad Fauzi
Universitas Widyatama Bandung Jawa Barat,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected], [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 5 Juli 2021 Direvisi 9 Juli 2021 Disetujui 21 Juli 2021 |
Sebagai solusi
maka dilakukan pencarian rute terpendek untuk proses distribusi ini
menggunakan menggunakan metode algoritma Djikstra. Tujuan melakukan penelitian ini yaitu untuk menentukan rute tercepat
dan terpendek agar membrikan waktu yang lebih efektif dan efisien pada proses
distribusi serta meminimalisi nilai atau biaya transportasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan PT XYZ. Metode penelitian yang akan dilakukan yaitu studi
deskriptif, dengan cara mengukur jarak yang ditempuh menggunakan tools� googlemaps dan beberapa literatur
yang relevan dan juga berhubungan dengan penelitian ini. Dalam pengumpulan
informasi jarak� rute terpendek ini
diperlukan data-data pendukung dari lokasi PT XYZ ke pusat distributor PT DBC
menggunakan data koordinat lokasi dari GoogleMaps kemudian dilakukan pengolahan
data dengan membandingkan jarak atau node titik awal ke titik
alternatif rute yang dapat di lewati.
Sehingga didapatkan jarak terpendek yang optimal. Pada penelitian ini
didapatkan rute alternatif yang tercepat yaitu melalui rute
( X-I-J-K-Z ), lokasi rute tersebut meliputi : PT
XYZ � Ciranjang � Jonggol � Gerbang Tol Cikunir 4 � PT. DBC dengan jarak
total 152,4 KM dengan ongkos biaya yang diperlukan sebesar Rp.783.240. ABSTRACT������������������������� As a solution, the
search for the shortest route for this distribution process uses the Djikstra
algorithm method. The purpose of this research is to determine the fastest
and shortest route in order to provide a more effective and efficient time in
the distribution process and to minimize the value or transportation costs
incurred by the company PT XYZ. The research method to be carried out is a
descriptive study, by measuring the distance traveled using googlemaps tools
and some relevant literature and also related to this research. In collecting
information on the distance of the shortest route, supporting data is needed
from the location of PT XYZ to the distributor center of PT DBC using
location coordinate data from Google Maps, then data processing is carried
out by comparing the distance or starting point nodes to alternative routes that
can be passed. So that the optimal shortest distance is obtained. In this
study, the fastest alternative route was found, namely through the route
(X-I-J-K-Z), the location of the route includes: PT XYZ - Ciranjang - Jonggol
- Cikunir Toll Gate 4 - PT. DBC with a total distance of 152.4 KM with the
required cost of Rp.783,240. |
Kata Kunci: Minimal Biaya,
Djikstra, Transportasi. Keywords: Minimum Cost,
Djikstra, Transportation. |
Pendahuluan
PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan industri
semi farmasi yang memproduksi produk diantaranya berupa Skin care, Eye care,
Hair care, dan Lip care. Perusahaan ini bertempat di Kawasan
Industri di daerah Cimareme (Bandung
Barat). Pengeluaran Biaya overhead yang tinggi serta permintaan yang terus
meningkat, menjadikan PT. XYZ harus menggunakan jasa distribusi kepada
perusahaan lain dalam rangka penyelesaian distribusi. Perusahaan yang menjadi
penyedia jasa adalah PT. DBC yang bertempat di Kawasan Industri di daerah
Pulogadung. PT XYZ harus memastikan semua produk setiap harinya harus
terdistribusi dengan baik dan tepat waktu. Maka dari itu, PT XYZ memilih untuk mendistribusikan
produk-produknya ke PT DBC. Agar proses pendistribusian produk PT XYZ menuju PT
DBC tepat waktu dan efektif dan juga ongkos transportasi dapat optimal maka PT
XYZ perlu memangkas kendala Shortest path problem pada
proses pendistribusian. Shortest path problem merupakan suatu permasalahan dalam
mencari jalur atau rute diantara dua titik yang membentuk simpul dengan memperhatikan bobot yang minimal (Rendio
Halda, 2017).
Guna mengurangi ongkos transportasi
pengiriman produk, PT. XYZ harus menentukan rute-rute yang lebih efektif dengan
mempertimbangkan biaya transportasi seminimal mungkin (Junanda et al., 2018) Ada
banyak variabel yang mempengaruhi biaya transportasi salah satunya adalah
jarak. Sehingga perusahaan harus memilih rute dengan jarak terpendek. Jarak
terpendek diasumsikan sebagai jarak yang paling optimal dengan biaya
transportasi yang optimal juga dalam hal ini peneliti memilih dengan
menggunakan metode Djikstra sebagai
metode penyelesaian. Algoritma Dijkstra dianggap afektif karena sangat sederhana
digunakan oleh penggunaannya dengan cara menentukan noda awal dan akhir (Parnata et al., 2019) Penentuan
rute terpendek dengan menggunakan metode Djikstra telah dilakukan oleh
beberapa penelitian sebelumnya yaitu oleh �(Rachman et al., 2019) yang digunakan
untuk mencari rute terpendek dalam pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta. Hasil
akhir dari algoritma ini yaitu jarak terpendek dari titik awal ke titik tujuan
beserta rutenya� �(Andayani & Perwitasari,
2014) Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan koordinat pada wilayah yang
akan dituju sehingga mendapatkan hasil rute yang paling optimal.
Metode Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber informasi sebagai
penunjang data penelitian. Subjek penelitian ini yaitu PT. XYZ pada proses
distribusi produk scincare, sedangkan Objek penelitian ini adalah
pencarian rute terpendek untuk menuju ke PT. DBC berdasarkan
visualisasi tools googlemaps. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode Djikstra sebagai metode pemecahan masalah penentuan rute
terpendek pada distribusi PT XYZ. Penelitian ini berlokasi di PT XYZ yang
terletak di Cimareme
(Bandung Barat). Metode penelitian yang akan dilakukan
yaitu studi deskriptif, dengan cara mengukur jarak yang ditempuh menggunakan tools� googlemaps dan beberapa literatur yang
relevan dan juga berhubungan dengan penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh
dari pengumpulan data berdasarkan visualisasi tools googlemaps dengan
menentukan tiap jarak antar daerah yang dilewati oleh truk PT. XYZ
kemudian diolah data tersebut dengan algoritma Djikstra dan menghitung
biaya transportasi yang dikeluarkan berdasarkan literatur yang ada hingga
didapat suatu kesimpulan dengan rute terpendek pada proses distribusi di PT XYZ
menuju PT DBC.
Algoritma Djikstra yang
ditemukan oleh Djikstraa untuk mencari jarak terpendek merupakan
algoritma yang lebih efektif dan efesien �(Ariska, 2017) Algoritma Djikstra disebut juga sebagai
algoritma Greedy yang bisa menentukan lintasan atau rute terpendek (Harahap & Khairina, 2017) Menurut �(Setiyadi et al., 2015)
dalam penelitiannya, secara umum, pencarian rute terpendek dibagi menjadi dua
metode, yaitu konvensional dan heuristic. Metode konvensional lebih mudah
dimengerti dan dipahami dari pada metode heuristic dari segi pengerjaannya, namun perbandingan dari hasil yang
diperoleh maka metode heuristic lebih variatif
dan juga waktu yang digunakan sangat efektif.
Proses penentuan jarak terpendek PT XYZ menuju PT DBC
terdapat langkah-langkah yang digunakan hingga mencapai suatu kesimpulan.
Langkah-langkah tersebut meliputi: mengumpulkan data jarak antara tiap daerah
yang dilalui truk sebagai rute distribusi PT XYZ menuju PT DBC, terdapat beberapa
option rute yang biasa dilalui oleh truk, antara lain melewati gerbang
tol padalarang timur via cikalong, atau cikamuning via cianting, ataupun
melewati ciranjang via jonggol, kemudian mengumpulkan konsep dan juga teori
yang mendukung sebagai pemecahan masalah, memilih dan menentukan kota maupun
daerah yang akan menjadi node, menyajikan tabel yang berisi rute yang
dilalui serta jarak antar node atau kota, menggambarkan diagram atau graf jalan,
mencari lintasan terpendek menggunakan algoritma dijkstra, menghitung biaya
transportasi berdasarkan literatur atau sumber yang ada, kemudian langkah
selanjutnya yaitu menentukan jarak terpendek dan biaya transportasi terkecil
berdasarkan metode Djikstra, sehingga didapat kesimpulan. Graf merupakan
suatu diagram yang berisikan informasi yang diinterpretasikan dengan tepat (Simamora, 2018). Rute terpendek pengiriman produk didasarkan pada pencarian rute tependek menggunakan metode Djikstra. Metode Algoritma Dijkstra digunakan karena metode ini mampu menemukan rute terpendek berdasarkan nilai
jarak terkecil dari satu node ke node lainnya hingga node
akhir �(Agasi,
2016) dan juga metode ini bertujuan
sebagai pemecahan masalah proses distribusi di PT XYZ dengan menentukan rute
yang dilalui oleh truk, sehingga didapat kesimpulan pemilihan
rute tependek serta
biaya transportasi untuk meminimalisasi pengiriman biaya produk scincare pada proses distribusi di PT. XYZ.
PT XYZ
bekerja sama dengan PT DBC untuk proses distribusi agar hasil produksi cepat
sampai ke tujuan. Proses distribusi yang dilakukan oleh PT XYZ yaitu produk Skin
care yang akan di kirimkan ke tempat distribusi di PT DBC dengan lokasi di
Jakarta, Pulo gadung. PT DBC adalah perusahaan distribusi produk yang bergerak
pada produk kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya pemetaan rute distribusi
dari PT XYZ sebagai origin-nya kemudian destination sampai ke PT DBC.
Data
pemetaan rute distribusi kemudian di tuang dalam bentuk tabel, di mulai dari PT
XYZ kemudian melewati daerah atau kota yang ditulis dengan notasi atau node.
Data rute distribusi dikumpulkan berdasarkan data google maps, yang
kemudian akan di olah atau diukur jarak nya. Berikut merupakan tabel data rute
distribusi PT XYZ menuju PT DBC:
Tabel 1
Ringkasan Rute Tempuh yang Terlewati
Produk Skincare PT XYZ |
||
Noda |
Kota / Daerah |
Keterangan |
X |
PT XYZ |
Start |
A |
Gerbang tol Padalarang Timur |
Rute Distribusi |
B |
Cikamuning |
Rute Distribusi |
I |
Tugu Kuda kosong, Ciranjang |
Rute Distribusi |
C |
Cikalong |
Rute Distribusi |
D |
Cianting |
Rute Distribusi |
E |
Purwakarta |
Rute Distribusi |
F |
Karawang |
Rute Distribusi |
J |
Jonggol |
Rute Distribusi |
G |
Gerbang tol Cikunir 2 |
Rute Distribusi |
K |
Gerbang tol Cikunir 4 |
Rute Distribusi |
H |
Gerban tol Cakung 1 (Barat) |
Rute Distribusi |
Z |
PT DBC |
Destination |
Proses pengiriman produk skincare
yang dilakukan oleh PT XYZ menggunakan armada transportasi darat. Armada
transportasi yang digunakan untuk
proses distribusi di PT XYZ menuju PT DBC adalah jenis kendaraan truk 2 gandar Golongan 2 (type: Mitsubishi Fuso Fighter Box 4x2),
dengan dimensi Boxnya P=6 meter L=3 meter T= 4,25 meter. Truk dengan
kapasitas angkut 8 Ton
berdasarkan jenis kendaraan tersebut
mengkonsumsi bahan
bakar minyak sebanyak 1 Liter dalam jarak
tempuh 2 Km, maka rata-rata perkilometernya mengkonsumsi sebanyak 0,5 L/Km.
Jenis bahan bakar
minyak yang dipakai oleh truk ini
menggunakan pertamina dex, dengan biaya regional Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 10.200 sehingga perhitungannya yaitu
konsumsi bahan bakar
minyak dikali dengan biaya regional Bahan bakar minyak, maka didapat harga pemakaian bahan bakar kira kira berdasarkan jarak yaitu sebesar Rp. 5.100. Berikut merupakan bentuk fisik truk Mitsubishi
Fuso Fighter Box 4x2 dari PT. XYZ:
�
Gambar 1
Mitsubishi Fuso Fighter Box 4x2
Proses awal untuk menentukan
rute transportasi
terpendek yaitu menggambarkan graf �rute transportasi dari
PT XYZ di node X dan
berakhir di node Z yaitu PT DBC
dan dalam graf tersebut menampilkan option rute yang dilalui truk Mitsubishi Fuso Fighter Box 4x2. Berikut
merupakan data rute distribusi
dari PT XYZ dengan destinasi ke PT DBC yang dituang dalam bentuk algoritma djikstra
:
Gambar 2
Mitsubishi Fuso Fighter Box 4x2
Berdasarkan
diagram diatas, node berwarna kuning menandakan suatu kota beserta jaraknya
dengan node yang bersinggungan. Berikut merupakan ringkasan dari node
distribusi beserta jaraknya berdasarkan diagram dijkstra diatas:
Tabel 2
Ringkasan Node distribusi beserta jaraknya
Noda Distribusi |
Jarak (Km) |
X-A |
2,9 |
X-B |
6,2 |
X-I |
35,8 |
A-C |
20,5 |
B-C |
16,2 |
B-D |
33,6 |
C-E |
28 |
D-E |
10,6 |
E-F |
37,3 |
F-G |
55,7 |
I-J |
67,6 |
J-K |
36,9 |
K-Z |
12,1 |
G-H |
10,3 |
H-Z |
5,7 |
Perhitungan
metode djikstra dilakukan secara looping dari awal keberangkatan
sampai dengan lokasi terakhir (Dwi, 2016). Tiap Iterasi
algoritma djikstra perlu memperhatikan nilai terkecil untuk mengolah
iterasi selanjutnya hingga mencapai node Z. Berikut merupakan Tabel ringkasan menggunakan
metode Djikstra:
Tabel 3
Rute Tercepat Origin ke Destination Metode Djikstra����
Perhitungan Iterasi tabel 3 menunjukan Rute
X-I-J-K-Z merupakan rute terpendek yang dapat dilalui oleh truk Mitsubishi
Fuso Fighter Box 4x2 dari titik awal node X yaitu PT XYZ dan
berakhir di node Z yaitu PT DBC dengan total jarak sebesar 152,4 Km. Penelitian
ini juga, peneliti melakukan perhitungan biaya total bahan bakar minyak yang
dikonsumsi oleh truk dan juga biaya tol yang dilalui untuk sampai ke destinasi
berdasarkan hasil iterasi pada tabel algoritma dijkstra diatas.
Perhitungan
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Hasil perhitungan jarak dan biaya berdasarkan
diagram
Rute X-I-J-K-Z menunjukan biaya
transportasi bahan yang paling optimal dalam proses distribusi dari PT XYZ menuju
PT DBC yaitu sebesar Rp.783.240.
Adanya cabang rute dari data diagram
tersebut memberikan perbedaan jarak dari tempat asal menuju destinasi, dan juga
memberikan nilai biaya TOL dan biaya Total yang berbeda juga. berikut merupakan
tabel perbandingan dari tiap Rute yang di lalui transportasi dengan bantuan tools
Googlemaps:
Tabel 5
Perbandingan jarak berdasarkan penjabaran diagram
Noda |
Rute |
Jarak (Km) |
X-A-Z |
X-A-C-E-F-G-H-Z |
160,4 |
X-B-D-Z |
X-B-D-E-F-G-H-Z |
159,4 |
X-B-C-Z |
X-B-C-E-F-G-H-Z |
159,4 |
X-I-Z |
X-I-J-K-Z |
152,4 |
Berikut merupakan hasil perhitungan rute X-B-D-E-F-G-H-Z yang memiliki
nilai biaya total sebesar Rp. 831.940 dengan jarak tempuh dari rute sebesar
159,4 Km:
Tabel 6
Hasil perhitungan berdasarkan rute X-B-D-E-F-G-H-Z
Berikut merupakan hasil perhitungan rute X-B-C-E-F-G-H-Z
yang memiliki nilai biaya total sebesar Rp. 831.940 dengan jarak tempuh dari
rute sebesar 159,4 Km:
Tabel 7
Hasil perhitungan berdasarkan rute X-B-C-E-F-G-H-Z
Kesimpulan
Penentuan rute terpendek pada
proses distribusi produk skincare dari PT XYZ menuju PT DBC dapat dilakukan
dengan menentukan node pada setiap rute yang akan dilalui. Node yang telah
dibuat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penentuan rute terpendek dan
biaya total dengan memperhatikan biaya tol dan biaya konsumsi bahan bakar
minyak dengan menggunakan metode Djikstra. Algoritma Djikstra
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada perusahaan PT XYZ untuk
menentukan rute terpendek berdasarkan jarak tempuh, biaya transportasi, biaya
distribusi atau pengiriman, maupun hal lainnya. Algoritma ini juga dapat
digunakan untuk menentukan total biaya dari rute terpendek yang terbentuk dari
graf yang telah dibuat dari titik atau node awal menuju tujuan �(Wahyuningsih & Syahreza, 2018) Rute terpendek yang diperoleh dari metode Dijkstra
adalah melalui rute X-I-J-K-Z yaitu dari PT XYZ menuju PT DBC via ciranjang dan
Jonggol dengan jarak total sebesar 152,4 KM dengan banyaknya Iterasi proses
algoritma sebanyak 11 iterasi. Lokasi rute tersebut meliputi : PT XYZ �
Ciranjang � Jonggol � Gerbang Tol Cikunir 4 � PT. DBC. Transportasi angkut yang
digunakan oleh PT. XYZ yaitu truk gandar dengan Jenis Golongan II (type:Mitsubishi Fuso Fighter Box 4x2) maka biaya transportasi yang dikeluarkan
sebanyak Rp. 783.240.
Adanya pemilihan alternatif rute pengiriman barang ke
distributor ini dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan
khususnya PT XYZ,
karena dari sisi waktu menjadi lebih efisien dan efektif dan segi biaya pengiriman menjadi lebih
optimal, kedepanya diharapkan penelitian ini dapat diinovasikan lebih
baik lagi, karena masih terdapat data parameter yang belum diinput seperti
sarana yang ada disekitar rute berupa rincian yang ada disekitar
perjalanan seperti rest area, data kemacetan dan jumlah produk yang
diangkut.
BIBLIOGRAFI
Andayani, S., & Perwitasari, E. W. (2014).
Penentuan Rute Terpendek Pengambilan Sampah di Kota Merauke Menggunakan
Algoritma Dijkstra. Semantik, 4(1). Google Scholar
Ariska, F. (2017). Perancangan Aplikasi
Mencari Jalan Terpendek Kota Medan Menggunakan Algoritma Djikstra. Pelita
Informatika: Informasi dan Informatika, 6(1), 28�32. Google Scholar
Ginting, J. V., & Barus, E. S. (2018).
Aplikasi Penentuan Rute Rumah Sakit Terdekat Menggunakan Algoritma Dijkstra. Jurnal
Mantik Penusa, 2(2). Google Scholar
Harahap, M. K., & Khairina, N. (2017).
Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra. Sinkron: Jurnal Dan
Penelitian Teknik Informatika, 2(2), 18�23. Google Scholar
Junanda, B., Kurniadi, D., & Huda, Y.
(2018). Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra Pada Sistem
Informasi Geografis Pemetaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. VoteTEKNIKA:
Jurnal Vocational Teknik Elektronika Dan Informatika, 4(1). Google Scholar
Miro, F. (2012). Pengantar Sistem Transportasi.
Jakarta: Erlangga. Google Scholar
Parnata, I. M., Istri, C., Kusuma, P.,
Parwata, I. M., Studi, P., Mesin, T., Udayana, U., Bukit, K., & Bali, J.
(2019). Pengaruh Variasi Persentase Hardener MEKPO Terhadap Kekuatan Bending
Dan Densitas Pada Bioresin Getah Pinus ( Pinus Merkusii ). 8(1), 432�436.
Rachman, F. R., Setiawan, T. A.,
Karuniawan, B. W., & Maya, R. A. (2019). Penerapan Metode Taguchi Dalam
Optimasi Parameter Pada Proses Electrical Discharge Machining (EDM). J
Statistika: Jurnal Ilmiah Teori Dan Aplikasi Statistika, 12(1), 7�12.
Google Scholar
Setiyadi, I., Adji, T. B., & Setiawan,
N. A. (2015). Optimalisasi Algoritma Dijkstra dalam menghadapi perbedaan bobot
jalur pada waktu yang berbeda. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1), 3�7. Google Scholar
Simamora, A. G. P. (2018). Implementasi
Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Rute Terpendek Tempat Wisata Kota Medan.
Google Scholar
Suryono, S. S., & Suhartono, M. (2012).
Sistem Aplikasi Penentuan Rute Terpendek Pada Jaringan Multi Moda
Transportasi Umum Menggunakan Algoritma Dijkstra. Universitas Diponegoro. Google Scholar
Wahyuningsih, D., & Syahreza, E.
(2018). Shortest Path Search Futsal Field Location With Dijkstra Algorithm. IJCCS
(Indonesian Journal of Computing and Cybernetics Systems), 12(2),
161�170. Google Scholar
Copyright holder: Rangga Wirabuana,Tifani Bella F,
Rifatul Ngatiqoh, Muchammad Fauzi (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |