Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 2 No. 7 Juli 2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
ANALISIS PENGARUH
KONSUMSI, INVESTASI ASING, INVESTASI PMDN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA
TIMUR
Risky Hadi Kurniawan, Marseto, Sishadiyati
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected], [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 5 Juli 2021 Direvisi 9 Juli 2021 Disetujui 21 Juli 2021 |
Peningkatan pertumbuhan
ekonomi disuatu daerah tentunya dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya yakni pengaruh kenaikan UMR tentunya akan
mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, sehingga kebutuhan akan barang dan
jasa akan meningkat. Hal tersebut memicu para invetor asing untuk melakukan
investasi di daerah tersebut. Pertumbuhan
ekonomi disuatu daerah juga ditopang investasi jangka Panjang yang bisa
menguntungkan bagi setiap masyarakat yang sedang menjalankan pekerjaannya. Hal
tersebut mempengaruhi potensi dan karakteristik suatu daerah, budaya
masyarakat dan kecermatan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan lokal
dan peraturan daerah, yang menciptakan iklim kondusif bagi dunia bisnis dan
investasi serta penggunaan kekayaan secara langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer untuk memperoleh hasil yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena
serta hubungan-hubungannya. Hasil yang diperoleh bahwasanya pola
konsumsi masyarakat dan penanaman modal asing memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penanaman modal dalam negeri
tidak berpengaruh terhadap pertumuhan ekonomi di Jawa Timur. Serta tujuan penelitian
ini untuk mengetahui hasil antar variabel yang dapat disimpulkan, konsumsi memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diketahui berdasarkan kategori dengan nilai kelebihan yaitu 10.656,23%
dilihat dari tingkat signifikannya yang cenderung naik yaitu 10%-90%. Investasi asing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai yang rendah yaitu sebesar 155.667% dibulan desember 2016 dan nilai yang
paling besar yaitu pada bulan juni 2016 sebesar 53474.25%. Sedangkan Investasi PMDN tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, dilihat dari nilai yang paling tinggi yaitu 463.316% pada bulan maret 2016 sedangkan nilai paling rendah pada bulan maret 2010. ABSTRACT������������������������� The increase in economic growth in a region is
certainly influenced by several factors, including the influence of the
increase in UMR will certainly affect the consumption patterns of the
community, so that the need for goods and services will increase. This
prompted foreign invetors to invest in the area.
Economic growth in a region is also supported by long-term investment that can
be profitable for every community that is carrying out its work. It affects
the potential and characteristics of a region, community culture and the
carefulness of local governments in determining local policies and local
regulations, which creates a climate conducive to the world of business and
investment as well as the use of wealth directly. This study uses
quantitative research approach by using primary data to obtain systematic
results on parts and phenomena and their relationships. The results obtained
that the consumer pattern. As well as the purpose of this study to determine
the results between variables that can be concluded, consumption has a
significant influence on economic growth in East Java, which is known by
category with an excess value of 10,656.23% seen from the level of
significance which tends to increase, namely 10%-90%. Foreign investment has
a significant effect in economic growth with a low value of 155.667% in December
2016 and the largest value in June 2016 of 53474.25%. meanwhile, PMDN investment
has no significant effect on East Java�s economic growth, seen from the highest
value of 463.316% in March 2016 while the lowest value was in march 2010. |
Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi, konsumsi masyarakat, investasi Keywords: Economic growth,
public consumption, investment |
Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu bagian dari sudut pandang
negara dimana mempunyai pengeluaran dan pemasukan yang dimana merupakan salah satu indicator yang sangat penting dalam mengukur
keberhasilan suatu daerah. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi dari peningkatan upah minimum di daerah (Ekonomi et al., 2021).
Jika UMR meningkat maka secara tidak langsung
akan membuat kenaikan harga di pasaran. Seseorang memperoleh upah yang lebih besar maka
seseorang tersebut akan menggunakan upahnya untuk membeli
kebutuhan secara berlebih, sehingga ketika UMR naik maka inflasi juga akan lebih tinggi. Perekonomian
suatu negara bergantung
pada investasi untuk menyelesaikan beberapa masalah ekonomi, krisis dan tantangan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa investasi
disektor-sektor ekonomi tertentu dapat dengan cepat mengubah
berbagai tantangan ekonomi yang kita hadapi sebagai suatu bangsa. Investasi
baik swasta maupun publik datang
dengan banyak manfaat seperti penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan per kapita, pengangguran tingkat kemiskinan, peningkatan standar hidup, peningkatan PDB, dan lain lain. Untuk memberikan suatu gambaran kasar mengenai pertumbuhan ekonomi yang
dicapai suatu negara, ukuran yang selalu digunakan adalah tingkat pertumbuhan
pendapatan nasional riil yang dicapai (Dina et al., 2015). Salah
satu daerah yang meningkat pertumbuhan ekonominya yaitu Jawa Timur, meskipun lingkup Jawa Timur cukup luas cukup luas tetapi dengan
masyarakat yang aktif membuat pertumbuhan ekonominya menjadi naik secara
signifikan. Pertumbuhan ekonomi merupakan
fungsi dari investasi, hal ini dikarenakan tingkat pertumbuhan ekonomi dan investasi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan
dan saling membutuhkan. Semakin besar investasi
maka semakin besar tingkat pertumbuhan
yang bisa dicapai, sebaliknya semakin tinggi pertumbuhan ekonomi semakin besar pendapatan yang dapat ditabung dan diinvestasikan, ini merupakan fungsi dari pertumbuhan ekonomi, (Kabupaten et al., 2013). Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun
dapat dinilai prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan
kegiatan ekonominya dalam jangka pendek dan usaha mengembangkan perekonomiannya
dalam jangka panjang. Perbandingan juga dapat dilakukan
di antara tingkat kesuksesan negara itu dalam mengendalikan dan membangun perekonomiannya apabila dibandingkan dengan yang dicapai negara-negara
lain(Suindyah D, 2017).
Konsumsi masyakarat berdasarkan perkembangannya
merupakan pembelanjaan yang dilakukan untuk rumah tangga keatas barang-barang
akhir dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan
pembelanjaan tersebut. Konsumsi sendiri diartikan sebagai pengeluaran rutin
negara atau masyakarat yang mencakup gaji dan pension, tunjuangan serta belanja
barang-barang dalam ataupun luar negeri yang berdampak konsumsi pegawai atau masyarakat
terhadap barang-barang meningkat yang kemudian menaikkan fungsi konsumsi yang
menyumbang kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi (Rika Swaramarinda & Indriani, 2011).
Jika terjadi kenaikan konsumsi rumah tangga bisa
diartikan pula bahwa terjadi kenaikan produksi barang dan jasa, kenaikan
produksi barang dan jasa tersebut menyebabkan peningkatan terhadap pertumbuhan
ekonomi di suatu daerah. Disamping berperang sebagai konsumben akhir barang dan jasa, rumah tangga juga berperan sebagai produsen dan penyedia factor produksi untuk aktivitasnya yang dilakukan oleh sektor ekonomi (Dewi et al., 2019).
Investasi asing langsung merupakan suatu bentuk investasi yang dilakukan oleh asing dalam jangka Panjang berupa pendirian perusahaan, pembangunan pabrik pembelian barang modal dan bahan baku. Sedangkan investasi portofolio asing merupakan suatu investasi yang dilakukan oleh asing dalam bentuk aset-aset
financial, seperti saham
dan obligasi, namun dalam hal ini
investor tidak memiliki adanya pengaruh pengambilan keputusan. Menurut (Kabupaten et al., 2013), dengan meningkatnya nilai investasi maka akan meningkan
laju pertumbuhan ekonomi disuatu daerah. Investasi PMDN yaitu penggunaan dari pada kekayaan, penggunaan kekayaan secara langsung adalah penggunaan modal yang digunakan secara langsung oleh investor domestik untuk pengembangan usahanya, sedangkan penggunaan secara tidak langsung merupakan penggunaan modal yang digunakan tidak dilakukan secara langsung untuk membangun usaha. Pelaksanaan penanaman modal itu berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pada setiap individu juga pelru diciptakan ilklim yang baik, dan ditetapkan ketentuan-ketentuan yang mendorong
investor dalam negeri untuk
menanamkan modalnya di Indonesia,
hal ini harus
mendapatkan keuntungan� dari
usaha tersebut yang dimana memanfaatkan moda dalam negeri yang dimiliki oleh orang lain.
Pembentukan iinvestasi idapat idilakukan ijika imasyarakat itidak imenggunakan isemua ipendapatnya iuntuk idikonsumsi, imelainkan iada isebagian iyang iditabung idan itabungan iini idiperlukan iuntuk iinvestasi, iseperti icontoh iinvestasi ipembangunan ipabrik, ijalan, ijembatan, iatau iinvestasi ipendidikan. iHal iini isecara itidak ilangsung idapat imengurangi ipengangguran idan imeningkatkan ipendapatan imasyarakat iyang ipada iakhirnya iakan imemperbesar ipengeluaran imasyarakat. iInvestasi idalam iperalatan imodal iatau ipembentukan imodal idapat imeningkatkan ifaktor iproduksi, ipertumbuhan iekonomi idan ikesempatan ikerja ibagi imasyarakat iJawa iTimur i(Yunita i& iSentosa,
i2019).
Penanam iModal iDalam iNegeri idapat idilakukan ioleh iperseorangan iWNI, ibadan iusaha inegeri, idan/atau ipemerintah inegeri iyang imelakukan ipenanaman imodal idi iwilayah inegara iRepublik iIndonesia. iKegiatan iusaha iatau ijenis iusaha iterbuka ibagi ikegiatan ipenanaman imodal, ikecuali ibidang iusaha iatau ijenis iusaha iyang idinyatakan itertutup idan iterbuka idengan ipersyaratan idan ibatasan ikepemilikan imodal inegeri iatas ibidang iusaha iperusahaan idiatur idi idalam iPeraturan iPresiden iNo. i36 iTahun i2010 iTentang iPerubahan iDaftar iBidang iUsaha iyang iTertutup idan iBidang iUsaha iyang iTerbuka idengan iPersyaratan idi iBidang iPenanaman iModal i(Jufrida iet ial.,
i2017).����
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang merupakan suatu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Metode penelitian yang berkaitan dengan data berupa angka dan progam statistik serta penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis pengaruh konsumsi, investasi asing, investasi penanaman modal dalam negeri terhadap pertumbuhan ekonomi jawa timur. Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan yang penting bagi kegiatan
penelitian, karena pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Pada umumnya data yang dikumpulkan akan digunakan untuk keperluan eksploratif atau definisi dan menguji hepotesis yang telah dirumuskan. Oleh karena itu data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur.
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis linier berganda ini merupakan metode
yang digunakan untuk ada atau tidaknya
pengaruh variable independent ( X1,
X2, X3 ) terhadap variable dependen
( Y ). Dalam bentuk umum model regresi linier berganda untuk populasi dapat ditunjukan sebagai berikut :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + �.+ βnXn + e
Keterangan :
Y���������������� =� Variabel Dependen
B0�� = Dugaan bagi parameter konstanta
β1, β2, β3, βn��������� = Dugaan bagi parameter
X1,X2,X3,Xn�������� = Variabel Independent
Dari bentuk umum tersebut model regresi linier berganda diatas dapat ditaksir dengan model regresi linier berganda untuk sampel yaitu sebagai berikut(Pangestika, 2015).
Persamaan Regresi Linier Berganda:
PERTMBH = β0+β1C+β2IA+β3IDN+e
Keterangan :
������� PERTMBHN� = Pertumbuhan Ekonomi
������� C�������������������� = Konsumsi
������� IA������������������� = Investasi Asing
������� IDN���������������� = Investasi PMDN
β0��� = Konstanta ( nilai Y apabila X1, X2, X3=0)
������� e��������������������� = Eror
(sisa)
A.
Hasil Penelitian
1.
Uji Autokorelasi
Adanya
konsekuensi dalam suatu model regresi adalah varian sampel yang tidak dapat
menggambarkan varian populasinya. Cara yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji Durbin-Watson (DW-Test). Dengan hasil analisis pada penelitian
uji autokorelasi ini diperoleh nilai DW-Test sebesar 1.747504. Dalam persamaan
ini jumlah variable bebas berjumlah tiga dan banyaknya data (n) adalah 39
sehingga diperoleh nilai DW-Test adalah sebesar dL=1.09 . Agar mengetahui ada
atau tidaknya gejala autokorelasi dalam model penelitian maka dapat dibuktikan
dengan kurva DW dibawah ini(Consultant, 2011).
Gambar i1 i
Kurva iDurbin-Watson iTest
Dalam gambar 1 dijelaskan
bahwa nilai DW-Test berada diantara nilai dL sampai dU maka data yang digunakan
dalam penelitian ini berada pada daerah tidak terjadi autokorelasi dan dapat
digunakan untuk melakukan pengujian selanjutnya
2.
Uji Multikolinieritas
Dalam mendekteksi ada atau tidaknya masalah
multikoinieritas didalam regresi yaitu dengan melihat nilai toleran dan
lawannya serta untuk melihat ada atau tidaknya multikolonieritas maka dilakukan
dengan melihat nilai toleransi dan variance inflation faktor yang dapat
dihitung dengan rumus(Arifiyani & Sukirno, 2012).
Tabel 1
Uji Multikolinieritas
Variabel |
Ketentuan |
VIF |
Ketentuan |
Keterangan |
C |
≥0,10 |
3.305401 |
≤10 |
TidakiTerjadi Multikolonier |
IA |
≥0,10 |
1.132124 |
≤10 |
TidakiTerjadi Multikolonier |
IDN |
≥0,10 |
3.516949 |
≤10 |
TidakiTerjadi Multikolonier |
Maka hasil yang diperoleh
setelah diadakannya pengujian analisis regresi linier berganda diketahui bahwa dari ketiga variable independent ( konsumsi, investasi
asing, investasi PMDN) dalam pengujian nilai pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang dimana nilai VIF lebih kecil dari
10 sehingga dalam model regresi ini tidak
terjadi multikolonieritas
3. Uji Heterokedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu oengamatan ke pengamatan
lainnya. Pada regresi
linier nilai residual tidak
boleh ada hubungan dengan variable bebas (X). Dengan adanya pembuktian yang terjadi pada heterokedastisitas dilihat pada tabel 2
Tabel i2
iUji iHeterokedastisitas
Variabel i |
Nilai iUji
iHeterokedastisitas |
Ketentuan |
Keterangan |
C |
0.7932 |
≥0,05 |
Tidak iTerjadi Heterokedastisitas |
IA |
0.8277 |
≥0,05 |
Tidak iTerjadi Heterokedastisitas |
IDN |
0.2797 |
≥0,05 |
Tidak iTerjadi iHeterokedastisitas |
Berdasarkan table 2 tingkat signifikansi koefisien relasi Rank Spearman untuk variable terikat pertumbuhan ekonomi keseluruhan residual besar dari 0.05 artinya tidak signifikan karena hal tersebut menunjukan bahwa antara nilai residual dengan variable yang menjelaskan tidak mempunyai korelasi yang berarti maka dapat disimpulkan persamaan tersebut tidak terjadi heterokedastisitas.
4. Uji Normalitas
Dalam kutipan (Arifiyani & Sukirno,
2012) uji normalitas
adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah variable
independent maupun dependen
mempunyai distribusi yang
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah regresi yang distribusi normal atau mendekati normal, jika menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Jarque.Bera. Dasar pengembalian
keputusan adalah jika 2-tailed>0.05 maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya. Adapun hasil yang diperoleh dari pengujian normalitas dapat dilihat pada table 3.
Grafik 1
Uji Normalitas
Pada uji normalitas
residual dikatakan data terdistribusi
normal, jika nilai signifikan residual lebih dari 0.05 serta dapat dilihat dari
table diatas diketahui nilai dengan berdasarkan
hasil dari Uji Asumsi Klasik yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan
bahwa pada model penelitian
ini tidak terjadi pelanggaran asumsi klasik, maka dapat dilakukan
analisis selanjutnya dengan metode yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
5. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil perhitungan
pengolahan data dengan bantuan komputer progam Eview 10 (x64) maka dapat diperoleh
persamaan regresi linier berganda.
Tabel i4 I
Analisis iRegresi
iLinier
iBerganda
Variabel |
Coefficient |
Std. iError |
PERTMBHN |
309.7618 |
412.6858 |
C |
0.050674 |
0.047001 |
IA |
0.000481 |
0.000627 |
IDN |
-0.002173 |
0.000300 |
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
PERTMBHN = C + IA + IDN + std.error
309.7618 = 0.050674 + 0.000481 + -0.002173 + 124.6788
β0���� Nilai konstanta sebesar 309.7618
Menunjukan apabila konsumsi (X1), Investasi Asing (X2), Investasi PMDN (X3) dianggap konstan maka partumbuhan ekonomi (Y) akan naik sebesar 309.7618%
β1���� Koefisien iRegresi iX1 i(β1) i: iY= i0.050674
Menunjukan bahwa konsumsi masyrakat (X1)
berpengaruh positif yang dimana dapat diartikan
apabila konsumsi mengalami peningkatan sebesar 1% maka pertumbuhan ekonomi (Y) mengalami penurunan sebesar 0.050674% asumsi X2
dan X3 konstan.
β2���� Koefisien iRegresi iX2 i(β2) i: iY= 0.000481
Menunjukan bahwa investasi asing (X2) berpengaruh positif dapat diartikan apabila investasi asing mengalami peningkatan sebesar 1% maka partumbuhan ekonomi (Y) mengalami peningkatan sebesar 0.000481% dengan asumsi X1 dan X2 konstan.
β3���� Koefisien iRegresi iX3 i(β3) i: iY= i-0.002173
Menunjukan bahwa investasi PMDN (X3) berpengaruh
negatif dapat diartikan apabila investasi PMDN mengalami peningkatan sebesar 1% maka pertumbuhan ekonomi (Y) mengalami penurunan sebesar -0.002173% dengan asumsi X1 dan X2
konstan.
6. Uji Koefisien determinasi (R2)
Koefisien eterminasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
dalam menerangkan variasi terikat pada nilai koefisien deterinasi adalah antara 0 sampai 1 (Rosita et ial., 2018). Nilai yang mendekati berarti
variable-variabel independent membreikan
hamper semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada table 5
Table 5
Uji Koefisien Determinasi
Model |
R I Squere |
Adjusted R iSquere |
Std.Error iof ithe Estimate |
1 |
0.793223 |
0.775992 |
124.6788 |
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0.793223 artinya 80% dari seluruh pengamatan menunjukan variabel bebas konsumsi (X1), Investasi Asing (X2), Investasi PMDN (X3) mampu menjelaskan variasi variabel terikat yaitu pertumbuhan ekonomi (Y) dan sisanya 20% dipengaruhi faktor lain yang tidak terdampak pada model atau alatnya.
Untuk mengetahui adanya pengaruh atau hubungan secara simultan atau bersaman digunakan uji F, dari perhitungan dengan program Eviews 10 (x64) diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 6
Uji iF
Model |
Coefficient |
F-statistic |
46.03359 |
Prob(F-statistic) |
0.00 |
Pada table 6 diperoleh nilai F hitung sebesar 46.03359 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.00 dengan taraf signifikansi 5% maka nilai
signifikasi 0.00<0.05. Sedangkan nilai F table dengan degree of freedom
(dfi) adalah 3 jumlah dari variabel bebas dan df2 40(n-k-1) diperoleh nilai f
table sebesar 2.87 dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai F-Statistik
46.03359>F table 2.87 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka dapat
disimpulkan secara bersamaan konsumsi, investasi asing, investasi pmdn
berpengaruh positif� terhadap pertumbuhan
ekonomi jawa timur dengan dibuktikan pada kurva distribusi uji F dibawah ini
Gambar i2I
Kurva iDistribusi
iuji
iF
Pengujian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh signifikan variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Hasil dari uji t dalam penelitian ini dijelaskan pada
tabel 7
Tabel 7
Uji t
Variabel |
T-Statistik |
T iTabel |
Prob |
C |
1.078152 |
2.03011 |
0.2881 |
IA |
0.766947 |
2.03011 |
0.4481 |
IDN |
-7.245012 |
2.03011 |
0.0000 |
9. Variabel Konsumsi
Perhitungan secara parsial diperleh nilai T-Statistik sebesar -1.078152 sedangkan nilai prob (α/2=0.025) dengan degree of freedom (df)
35 (n-k-1) diperoleh nilai
t table sebesar 2.03011. Dari hasil
tersebut diketahui bahwa nilai T-Statistik
1.078152<2.03011 maka H0 diterima
dan Hi ditolak dengan nilai prob 0.3202>0.05 dengan dibuktikan pada kurva distribusi uji t dibawah ini :
2.03011
1.078152
Gambar 3 i
Kurva iDistribusi iUji
it Konsumsi Masyakarat
Berdasarkan kurva uji t di atas
berada pada daerah penerima H0 maka dapat disimpulkan secara parsial variable konsumsi positif tidak� signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi jawa timur.
10. Variabel Investasi Asing
Perhitungan secara parsial diperleh nilai T-Statistik sebesar 0.766947 sedangkan nilai prob (α/2=0.025) dengan degree of freedom (df)
35 (n-k-1) diperoleh nilai
t table sebesar 2.03011. Dari hasil
tersebut diketahui bahwa nilai T-Statistik
0.766947<2.03011 maka H0 diterima
dan Hi ditolak dengan nilai prob 0.5071>0.05 dengan dibuktikan pada kurva distribusi uji t
2.03011
Gambar 3
Kurva iDistribusi iUji it iInvestasi iAsing
Berdasarkan kurva Uji t diatas
berada pada daerah penerimaan H0 maka dapat disimpulkan secara parsial variabel investasi asing positif tidak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi jawa timur
11. Variabel Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Perhitungan secara parsial diperleh nilai T-Statistik sebesar -7.245012 sedangkan nilai prob (α/2=0.025) dengan degree of freedom (df)
35 (n-k-1) diperoleh nilai
t table sebesar 2.03011. Dari hasil
tersebut diketahui bahwa nilai T-Statistik
-7.245012<2.03011 maka H0 diterima
dan Hi ditolak dengan nilai prob 0.0000>0.05 dengan dibuktikan pada kurva distribusi uji t dibawah ini
B.
Pembahasan
1.
Pengaruh Konsumsi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian dari (Akmaliyah, 2013) secara
parsial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di jawa timur pada periode 2016-2018, karena konsumsi secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi jawa timur
dan telah di uji data bahwa
nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0.478 menunjukan model regresi dalam penelitian
ini pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh IPM dan konsumsi sebesar 47.8% dan sisanya sebesar 52.2% di pengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukan dalam penelitian
2.
Pengaruh Investasi
Asing terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Investasi iasing isecara iparsial itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap ipertumbuhan iekonomi idi ijawa itimur ipada itahun i2009-2019. iHasil ipenelitian iini itidak isesuai idengan ihipotesa idari iteori i(Kambono, i2020) iyang idimana imenunjukan ibahwa iinvestasi iasing iberpengaruh isignifikan iterhadap ipertumbuhan iekonomi. iPada ihasil ipenelitian iini iinvestasi iasing idi ijawa itimur itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap ipertumbuhan iekonomi idi ijawa itimur, ihal iini idisebabkan ikarena iinvestasi idi ijawa itimur imasih imenjadi isalah isatu imedia itranfer iteknologi idari iluar inegeri ike idalam inegeri idan ijuga idalam ihal iproduksi iinvestasi iasing ibisa imeningkat iproduktivitas iperusahaan idaerah iuntuk ibekerja isama idengan ipihak iasing.
Hasil ipenelitian iini itidak isesuai idengan ihasil ipenelitan idari i(Jufrida et al., 2017) iberdasarkan ipenelitiannya ipenanaman imodal iasing imemiliki ipengaruh ipositif itetapi itidak isignifikan iterhadap ipertumbuhan iekonomi i356.477,9 ijuta iUS$, iyang idimana iartinya isetiap ipenambahan ipenanaman imodal iasing isebesar i1 ijuta iUS$ imaka iakan imengakibatkan ipeningkatan iPDB isebesar i356.477,9 imiliar irupiah idengan iasumsi ivariabel idi ianggap itetap. iInvestasi iasing iini iterbukti isecara iempiris ibahwa itidak imampu imendorong ipeningkatan iterhadap ipertumbuhan iekonomi imelalui ipendapatan idisetiap imasyarakat. iBerbagai ikelebihan iyang idi imiliki ioleh iPMA idengan ibersifat ijangka ipanjang, ibanyak imemberikan i iandil idalam iahli iteknologi, iahli iketerampilan imanajemen, imembuka ilapangan ikerja ibaru. iHal iini ijuga i imenunjukan ibahwa itingkat ipertumbuhan iekonomi iper ikapita iberhubungan inegatif idengan itingkat ipertumbuhan ipopulasi idan iberhubungan ipositif idengan itingkat iinvestasi idalam imodal ifisik idan ihuman icapital. iMereka ijuga imenemukan ibahwa ipenanaman imodal iasing imemiliki iefek ipositif iterhadap ipertumbuhan iekonomi iper ikapita idan iefek iini idiintensifkan ioleh ikepemilikan ihuman icapital idi iperkotaan. iSedangkan idengan ihasil ipeneliti iyang isudah idilakukan iberbanding ikebalik ibahwa ihasil iyang idiperoleh inegative idan itidak isignifikan, ihal iini idisebabkan ikarena ipenanaman imodal iasing idi iJawa iTimur idisebabkan ioleh iadanya ipermasalahan iyang iberkaitan idengan iinfrastruktur iyang ikurang iefisien, ibirokrasi iyang itidak iefisien, ikebijakan iyang itidak istabil, iregulasi iuang iasing, ipajak iterlalu ibesar. iMaka ipemerintah imemberikan itujuan isupaya ipenanaman imodal iasing imendapatkan ikeuntungan ibiaya iproduksi iyang irendah idan ipemanfaatan ipajak ilokal, isehingga idari ihal itersebut imenyebutkan ibahwa ijawa itimur imenjadi itidak iberpengaruh isignifikan iterhadap ipertumbuhan iekonomi
3. Pengaruh Investasi PMDN terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Investasi idalam inegeri isecara iparsial iberpengaruh ipositif idan isignifikan iterhadap ipertumbuhan iekonomi idi ijawa itimur itahun i2009-2019. iDari ihasil ipenelitian iini imenunjukan ibahwa ipenanaman imodal idalam inegeri imempunyai ipengaruh isignifikan, ihal iini idisebabkan ioleh ipertumbuhan ipenanaman imodal idalam inegeri iyang iberfluktuasi idan imenandakan ibahwa iinvestor isangat imempercayai iuntuk imenanamkan imodalnya idi iJawa iTimur iyang idimana isektor ipariwisata idi ijawa itimur icukup iluas idan imendapatkan ikeuntungan iyang ilebih ibanyak idan icepat, iserta imerupakan ibentuk iinvestasi idari idalam inegeri iyang ijuga imemberikan iperan ipenting idalam imenentukan ioutput idan ipendapatan, imaka iinvestasi isangat iperlukan ibaik iuntuk imenunjang ipertumbuhan iekonomi imaupun iuntuk ikesempatan ikerja, idengan ibegitu ipara iinvestor idalam inegeri iberlomba-lomba iuntuk imenanamkan ihartanya ipada iinvestasi ipenanaman imodal idalam inegeri. iTetapi iada ibeberapa ifaktor iyang imenyebabkan ipenanaman imodal idalam inegeri ifluktuatif iyaitu itata ikelola iinfrastruktur idan ikomunikasi iantara ipemilik ipengusaha idan ipemerintah iyang imasih ibanyak ikurangnya iserta iyang ipasti iperlu idibehani. iMenurut i(Farmasi, i2016) idengan ihasil ipenelitian iyang isudah idilakukan iyaitu ibahwa iPMDN imemiliki ipengaruh iyang inegatif isignifikan iterhadap ipertumbuhan iekonomi iyang imemiliki ikoefisien isebesar i-0,012 idengan isignifikansi isebesar i0.038<α= i0,05. iSelama iperiode i2003-2013 iselalu iberfluktuatif idimana ipada itahun i2003 ihingga i2004 inilai irealisasi iPMDN idi iprovinsi isulawesi iselatan imengalami ikenaikan isebesar i767.121,75 ijuta irupiah, itetapi iakibat idari ikrisis iekonomi iglobal iyang itengah imelanda idunia idan ipembangunan idi isegala isektor iekonomi ipada itahun i2013 imengakibatkan ipenurunan iyang isangat itajam iterhadap iPMDN idi isulawesi iselatan, iserta imelemahnya irupiah iyang imelanda iindonesia idan imenghambat ipembangunan idi isegala isektor iekonomi.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Sesuai
dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta hasil analisis yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan bahwa konsumsi yang tidak memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan
ekonomi di jawa timur karena konsumsi secara otomatis dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dijawa timur, dikarenakan pendistribusian pendapatan yang
belum semuanya merata kepada masyarakat jawa timur.
Investasi asing yang dimana
hal tersebut memiliki permasalahan yang berkaitan dengan birokrasi, kebijakan yang tidak stabil. Artinya
setiap penambahan penanaman modal asing maka mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi jawa timur.
Investasi penanaman modal dalam negeri dengan jumlah penduduk yang tinggi akan menyebabkan tingginya jumlah pengangguran dan jumlah kemiskinan menjadi meningkat apabila tidak didukung dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai. Serta melemahnya nilai rupiah yang melanda Indonesia pada saat itu.
BIBIOLGRAFI
Akmaliyah, M. (2013). 済無No Title No Title. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689�1699.Google Scholar
Arifiyani, H. A., & Sukirno, S. (2012).
Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan Dan Kompensasi Manajemen Terhadap
Perilaku Etis Karyawan (Studi Kasus Pt Adi Satria Abadi Yogyakarta). Nominal,
Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 1(2). https://doi.org/10.21831/nominal.v1i2.995 Google Scholar
Consultant, D. (2011). Uji Autokorelasi. Duwiconsultant.Blogspot.Com,
1�3. duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/uji-autokorelasi.html Google Scholar
Dewi, S. S., Erfit, E., & Aminah, S.
(2019). Analisis pengaruh konsumsi, investasi dan tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. E-Jurnal Ekonomi Sumberdaya Dan
Lingkungan, 8(2), 108�120. Google Scholar
Dina, P., Sari, K., & Marhaeni, A. A.
I. N. (2015). ISSN : 2303-0178 Analisis Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kualitas SDM di Kabupaten / Kota Provinsi Bali
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia Teori
Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik menyatakan pe. 2471�2500.
Ekonomi, P. S., Tinggi, S., & Ekonomi,
I. (2021). Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang Tugas Akhir.Google Scholar
Farmasi, P. S. (2016). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. 4(4).Google Scholar
Jufrida, F., Syechalad, M. N., & Nasir,
M. (2017). Analisis Pengaruh Investasi Asing Langsung (Fdi) Dan Investasi Dalam
Negeri Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam,
2(1), 54�68. Google Scholar
Kabupaten, D. I., Provinsi, K., &
Tengah, J. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi Terhadap Upah
Minimum Regional Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011. Economics
Development Analysis Journal, 2(4), 277�285. Google Scholar
Kambono, H. (2020). Pengaruh Investasi
Asing dan Investasi Dalam Negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. 12,
137�145. Google Scholar
Pangestika, S. (2015). Analisis Estimasi
Model Regresi Data Panel Dengan Pendekatan Common Effect Model (Cem), Fixed
Effect Model (Fem), Dan Random Effect Model (Rem). Unnes Journal, 2(1),
106.Google Scholar
Rika Swaramarinda, D., & Indriani, S.
(2011). Pengaruh Pengeluaran Konsumsi Dan Investasi Pemerintah Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Econosains Jurnal Online Ekonomi Dan
Pendidikan, 9(2), 95�105. Google Scholar
Rosita, N. W. A., Isharijadi, & Murwani,
J. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham
pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di BEI. Forum Ilmiah Pendidikan
Akuntansi Universitas PGRI Madiun, 6(2), 1�13.Google Scholar
Suindyah D, S. (2017). Pengaruh Investasi,
Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di
Propinsi Jawa Timur. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 15(4),
477. Google Scholar
Yunita, M., & Sentosa, S. U. (2019).
Pengaruh Pajak, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Tenaga Kerja terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Pembangunan,
1(2), 533�540. Google Scholar
Copyright holder: Risky Hadi
Kurniawan, Marseto, dan Sishadiyati
(2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |