Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1
No. 2 Juni 2020 |
p-ISSN : ��� e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
ANALISIS FAKTOR�FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
PERUSAHAAN Di SWAMITRA MITRA BAHARI Se-Eks KARISIDENAN
PEKALONGAN
Tri Handayani dan H. Noor Rosyadi
STIE ASSHOLEH Pemalang
Email: [email protected]
dan [email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 22 Mei 2020 Diterima dalam bentuk revisi 16
Juni 2020 Diterima dalam bentuk revisi |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor �
faktor yang mempengaruhi Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se- Eks
Karisidenan Pekalongan. Obyek dan populasi dalam penelitian ini adalah semua
karyawan di Swamitra Mitra Bahari Se- Eks Karisidenan Pekalongan dengan
jumlah karyawan yang aktif adalah 48 orang, dengan tehnik sampel purposive
samping yaitu: minimal menjadi karyawan 2 tahun di Swamitra Mitra Bahari Se-
Eks Karisidenan Pekalongan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : Dari
analisis data untuk pengujian secara parsial (uji t) antara Kepemimpinan
(X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3), dan Kepuasan Kerja (X4) terhadap
Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan� (Y), secara parsial
berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan diterima, Dari hasil pengujian
hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2), variabel Budaya Kerja (X3) dan
variabel Kepuasan Kerja (X4) sebesar 0,616 atau 61,6% terhadap Kinerja
Perusahaan, Dari analisis data untuk uji F menunjukan nilai Fhitung >
Ftabel (17,244 > 2,59) artinya bahwa variabel independen yaitu
Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3) dan Kepuasan Kerja (X4),
secara bersama-sama (simultan) dan signifikan berpengaruhi terhadap Kinerja
Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan, Kontribusi
variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3) dan Kepuasan
Kerja (X4) yang terdapat dalam model regresi koefisien determian (R2) dapat
menerangkan variabilitas sebesar 61,6% sedangkan sisanya 38,4% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar model persamaan dalam penelitian ini. |
Kata kunci: Motivasi, Budaya Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Perusahaan |
Pendahuluan
Dalam era
pembangunan jangka panjang nasional masalah sumber daya manusia (SDM) merupakan
masalah yang sentris dan menjadi tanggung jawab semua lembaga. Karena pada dasarnya sumber daya manusia
merupakan modal utama bagi perusahaan dalam membangun persaingan bisnis. Sumber daya manusia
merupakan bagian penting dalam aktivitas kerja. Karena hal tersebut berhubungan
dengan masalah kualitas kerja dan pencapaian kerja (Saridawati,
2020).
��������� Sumber daya manusia merupakan aset
vital perusahaan karena perannya dalam implementasi strategi
sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi perusahaan. Karena
pada dasarnya kelangsungan hidup dan
pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan
dalam mengelola keuangan yang berdasarkan pada kekuatan modal atau uang semata, tetapi juga ditentukan
dari keberhasilannya mengelola sumber daya manusia. Sumber daya manusia ini adalah orang-orang yang ada di dalam perusahaan
yang berkaitan langsung dengan pekerjaanya di dalam perusahaan.
Mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional merupakan harapan
perusahaan, bagi perusahaan yang memiliki hal tersebut akan
dapat mencapai kinerja yang optimal sesuai yang dinginkan perusahaan, baik oleh karyawan
individu maupun kelompok (teamwork) dalam perusahaan sehingga tujuan akan dapat dicapai
dan diwujudkan (Tearney et al., 2012).
��������� Sebagai salah satu komponen utama
suatu perusahaan, sumber daya manusia menjadi perencana sekaligus pelaku aktif dalam setiap
aktivitas perusahaan. Mereka mempunyai potensi seperti ide-ide dan pikiran, keahlian, perasaan, keinginan, status
dan latar belakang pendidikan, usia,
jenis kelamin dan lain-lain yang heterogen yang jika dibawa ke dalam suatu perusahaan dapat dimanfaatkan dan
dioptimalkan potensinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Orang-orang yang menduduki posisi dalam
perusahaan baik sebagai pimpinan maupun anggota merupakan faktor terpenting yang saling berkaitan antara
satu dengan yang lain dalam setiap
perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta. Hal ini terjadi karena berhasil tidaknya suatu perusahaan sebagian
besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana dari pekerjaan (Fajra, 2011).
��������� Salah satu hal yang harus diperhatikan
dalam pelaksanaan pekerjaan yaitu tercapainya kinerja yang baik, sesuai dengan
standar kinerja yang diterapkan dan yang diinginkan oleh perusahaan, dan sesuai
dengan visi dan misi perusahaan. Namun, agar semua karyawan dapat mewujudkan
kinerja yang diinginkan, banyak faktor yang mungkin mempengaruhi bagi kinerja
karyawan. Menurut (Bass, Avolio,
Jung, & Berson, 2003), faktor penting yang menentukan kinerja karyawan pada
suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan adalah kepemimpinan (leadership).
��������� Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain
agar bersedia dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap usaha atau mencapai target perusahaan. Dari pengertian tersebut pemimpin yang
tidak dapat menggantisipasi semangat karyawan, tidak
memberikan respon, besar kemungkinan akan memasukan perusahaannya dalam situasi stagnan dan akhirnya mengalami keruntuhan, karena pada dasarnya kepemimpinan
menggambarkan hubungan antara pemimpin (leader)
dengan yang dipimpin (follower) (Riyanto & Toolsema,
2008).
��������� Menurut (Widyastuti,
Rahmawati, & Purnamaningrum, 2009) menjelaskan bahwa hubungan antara kinerja karyawan dalam suatu
perusahaan dan gaya kepemimpinan seorang manajer berpengaruh dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan. Mengenai
gaya kepemimpinan pada perusahaan, setiap pemimpin pada masing-masing perusahaan mempunyai gaya kepemimpinan
yang berbeda antara yang satu
dengan yang lain baik sektor publik maupun swasta. Bentuk gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu perusahaan
mungkin dapat mempengaruhi kinerja setiap karyawan.
Menurut (Siagian, 1999) mendefinisikan bahwa motivasi adalah daya
pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota perusahaan mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam
bentuk keahlian atau keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya dan
menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan yang telah ditentukan. Faktor
lain yang diidentifikasikan berpengaruh pada kinerja karyawan suatu perusahaan
adalah budaya kerja.
Secara
teoritis, budaya kerja tidak lepas dari visi dan misi perusahaan itu sendiri (Adiprasetyo & Moeljono, 2007) dan budaya kerja merupakan
salah satu faktor penting dalam implementasi strategi oraganisasi. Budaya ini
dapat berasal dari seorang pemimpin yang kemudian dianut dan diikuti oleh
pengikutnya. Budaya ini berkaitan erat dengan nilai-nilai dan norma yang pegang
dan berlaku oleh karyawan dalam melakukan pekerjaanya. Budaya yang kuat
merupakan landasan kinerja suatu perusahaan.
Untuk mencapai kinerja
karyawan yang baik demi terciptanya tujuan suatu perusahaan, kepuasan kerja
sangat dibutuhkan dalam menciptakan hubungan karyawan dengan pimpinan, karena
pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang sangat personal, artinya yang
paling dapat merasakan hanyalah yang bersangkutan saja dan sifatnya tidak
selalu sama antara orang yang satu dengan yang lain. Maka dari itu kepuasan
kerja perlu diperhatikan oleh perusahaan karena kepuasan kerja merupakan
kriteria untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
anggotanya (Rohimah, 2013).
Menurut (Setiawan &
Ghozali, 2006), menyatakan bahwa kepuasan kerja
merupakan kondisi menyenangkan atau secara emosional positif yang berasal dari
penilaian seseorang atas pekerjaannya atau pengalaman kerjanya. Sedangkan
menurut (Handoko, 2001) mendefinisikan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya karena merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
kepuasan hidup, dan sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja.
Swamitra Mitra Bahari adalah
unit simpan pinjam milik koperasi
yang dibina secara langsung oleh Bank Bukopin Cabang Tegal. Dengan dukungan
Bank Bukopin, Swamitra Mitra Bahari beroperasi secara REAL TIME ONLINE melalui
jaringan teknologi (network) Bank
Bukopin. Dengan pemanfaatan teknologi canggih serta dukungan system dan
prosedur yang sudah teruji, Swamitra Mitra Bahari �mampu memberikan pelayanan transaksi keuangan
yang lebih luas dan aman. Terkait dengan kondisi persaingan antar bank maupun
jasa keuangan yang semakin ketat pada saat ini, Swamitra Mitra Bahari harus
bisa meningkatkan kinerja agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada
nasabah serta mendapat dukungan dari para nasabahnya. Berikut data jumlah
Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan yang di bina oleh Bank
Bukopin Cabang Tegal :
Tabel 1
Data Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan �Pekalongan Tahun 2018
No |
Nama
Swamitra |
Jumlah Karyawan |
1. |
Mitra Bahari Unit Pasar Pagi Tegal |
12 |
2. |
Mitra Bahari Unit Pasar Pagi Pemalang |
9 |
3. |
Mitra Bahari Unit Beji |
9 |
4. |
Mitra Bahari Unit Comal |
9 |
5. |
Mitra Bahari Ketanggungan Brebes |
9 |
Total Karyawan |
48 |
������ ������������������(Sumber : Data Sekunder)
Dari data diatas menunjukan
bahwa Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan berjumlah 5 kantor dengan total
karyawan sebanyak 48 orang. Banyak upaya yang dilakukan Swamitra Mitra Bahari untuk menciptakan kinerja
karyawan agar terciptanya suatu tujuan perusahaan diantaranya : Pelatihan (out
bound), kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kerja sama (team work), profesionalisme kerja serta
rasa tanggung jawab dalam hal pekerjaan. Rapat koordinasi setiap bulan, kegiatan ini diantaranya : membahas performance masing-masing swamitra, baik
dari segi pembahasan BDR (Bad Debt Ratio/)
maupun SHU (Sisa Hasil Usaha). Breafing dengan Supervisi Bukopin di akhir setiap
bulan, kegiatan ini
diantaranya : membahas hasil kinerja kantor dalam setiap akhir bulan, apakah
menghasilkan SHU plus atau bahkan minus, serta penanganan kredit macet. �Training untuk setiap jobdiscription baik itu bagian Manager, Account Officer (AO),
Koordinator Operasional (KO), Bagian Credit Support (BCS) maupun bagian Teller serta
adanya fingerprint untuk mengetahui prosentase kehadiran karyawan. Disamping
itu, seiring dengan perkembangan
teknologi perbankan yang semakin maju, Swamitra
Mitra Mitra Bahari Se-Eks
Karisidenan Pekalongan bisa menerapkan sistem perbankan berbasis teknologi
dalam upaya memberikan kemudahan karyawan
terutama bagian Account Officer (AO) dalam melakukan pekerjaannya yang
berkaitan dengan kredit yaitu menggunakan Sistem Informasi Keuangan Mikro
(SIKM).
Keterkaitan antara
kepemimpinan, motivasi, budaya kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan pada suatu perusahaan yaitu Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan antara lain: Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya ditunjukkan
oleh jumlah kekuasaan yang dimiliki dan bagaimana menggunakannya, tetapi
ditunjukkan oleh perhatian pemimpin terhadap kesejahteraan bawahan, komitmen
akan pertumbuhan bawahan terutama sikap mengayomi yang ditunjukkan untuk
menguatkan kemauan bawahan dan pelaksanaan kerja guna meningkatkan kinerja.
Dalam kaitan dengan motivasi, Kepemimpinan yang baik dapat membangkitkan atau
memotivasi karyawan, sehingga dapat
berkembang dan mencapai kinerja pada tingkat yang tinggi, melebihi dari apa yang mereka perkirakan
sebelumnya.
Keterkaitan
dengan budaya kerja yaitu: Selain seorang pemimpin bisa mengarahkan motivasi,
seorang pemimpin juga harus bisa menciptakan kondisi kerja melalui pembentukan
budaya kerja sehingga para karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih keras
agar kinerja yang dicapai juga tinggi. Pemberian motivasi harus diarahkan
dengan baik menurut prioritas agar dapat diterima dengan baik oleh karyawan,
karena motivasi tidak dapat diberikan untuk setiap karyawan dengan bentuk yang
berbeda, misalnya : ucapan,� perilaku dan
adanya sosialisasi. Ucapan dan perilaku mereka dalam melaksanakan norma-norma
sangat berpengaruh terhadap bawahan. Adanya sosialisasi dimaksudkan agar para
karyawan baru dapat menyesuaikan diri dengan budaya kerja. Sedangkan kaitannya
dengan kepuasan kerja yaitu kepuasan kerja dapat dirasakan oleh karyawan
apabila perusahaan memberikan suatu penghargaan baik dalam bentuk gaji,
kompensasi, maupun tunjangan lainnya (kesehatan, ketenagakerjaan dll).
Mengingat pentingnya
kepemimpinan, motivasi, budaya kerja, dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan, jika tidak diterapkan dengan baik maka hasil kinerja karyawanpun
tidak maksimal, karena pada dasarnya di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks
Karisidenan Pekalongan masih ada beberapa permasalahan antara lain : Dari segi
pemimpin yaitu kurang tegas dan kurang perhatian sikap pemimpin terhadap
bawahan, sehingga kinerja karyawan tidak maksimal, misalnya : masih adanya
karyawan yang berangkat kerja setelah itu keluar dengan alasan collection
meskipun setelah pulang ke kantor tanpa adanya hasil kerja atau tidak
memperoleh angsuran (hasil collection). Dari kondisi tersebut pemimpin tidak
menegur ataupun menanyakan dari hasil kerja collection karyawan tersebut. Dari
segi motivasi yaitu : pimpinan kurang melakukan breafing dengan karyawan,
breafing dilakukan jika akhir bulan saja sehingga motivasi kerja karyawan
menurun, masih adanya peralatan kerja (printer maupun komputer) yang rusak dan
belum diperbaiki sehingga tidak mendukung serta dapat menurunkan kinerja
karyawan.
Dari segi budaya kerja masih ada
beberapa orang karyawan yang datang terlambat, pulang tidak tepat pada
waktunya, atau penggunaan jam kerja untuk kepentingan yang bukan terkait dengan
pekerjaan, masih ada karyawan tidak memakai ID card pada jam kerja. Sedangkan dari segi kepuasan kerja yaitu
masih adanya ketidak adilan dalam pemberian kompensasi, karyawan yang mencapai
target dalam kinerja diberi kompensasi yang sama dengan karyawan yang tidak
target kerja.
Metode Penelitian
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian maka penulis menggunakan analisis :
1. Analisa Kualitatif
Analisa kualitatif merupakan penganalisaan data
dengan menggunakan data-data yang berwujud keterangan dan tidak dapat di ukur
dengan angka-angka untuk menjelaskan perhitungan secara kualitatif.
2. Analisa Kuantitatif
Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan transformasional, komunikasi, motivasi dan budaya kerja terhadap kinerja karyawan pada Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan. Skala yang dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal (likert).
3.
Metode
Analisa dan Pengujian Hipotesis
a.
Pengujian Validitas (Uji Kesahihan)
����������� Pengujian validitas adalah ketepatan
atau kecermatan instrumen dalam mengukur apa yang diukur (Priyatno, 2009). Teknik yang dipakai untuk menguji
validitas kuesioner adalah teknik korelasi product moment Dengan
menggunakan level of significant 0,05 bila :
rhitung ≥ rtabel berarti
item tersebut valid
rhitung < rtabel berarti item
tersebut tidak valid
Uji Reliabilitas (Kehandalan)
Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsitensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus Cronbach Alpha,
- Apabila rhitung ≥ rtabel berarti item tersebut reliabel.
- Apabila rhitung < rtabel berarti item tersebut tidak reliabel.
Dalam melakukan uji validitas dan uji reliabilitas digunakan program SPSS
20 For Windows (Priyatno, 2009).
b. Uji Asumsi Klasik
���������������� Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa
persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias
dan konsisten. Untuk
menguji model analisis yang digunakan Metode regresi ordinary lesast square
akan menghasilkan persamaan yang baik apabila memenuhi pengujian sebagai berikut
(Priyatno, 2009:28) :
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
5. Uji Linearitas (Test for Linearity)
c. Analisa Regresi Linier Berganda
������� Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu kepemimpinan (X1), motivasi (X2), budaya kerja (X3) dan kepuasan kerja (X4) terhadap kinerja karyawan (Y) (Suprayitno,2009:73) adalah sebagai berikut :
Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+
b4x4+e
Keterangan :
Y���� = variabel dependent (kinerja karyawan)
a����� = konstanta
b1����� = koefisien regresi kepemimpinan
b2����� = koefisien regresi motivasi
b3����� = koefisien regresi budaya kerja
b4����� = koefisien regresi kepuasan kerja
X1�� = variabel kepemimpinan
X2�� = variabel motivasi
X3�� = variabel budaya kerja
X4�� = variabel
kepuasan kerja
e����� = kesalahan variabel pengganggu/error
d.
Pengujian hipotesis
i. Pengujian Hipotesis secara parsial dengan mengunakan uji t
Sekaligus untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga dan keempat.
�������������������� Dasar
pengambilan keputusan :
� Dengan
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel dimana tingkat sinifikansi 95% (
α = 5%) :
������ Apabila thitung ≤ ttabel,
maka H0 diterima
atau H1 ditolak.
������ Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak atau H1 diterima.
� Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi:
Apabila probabilitas signifikansi ≥ 0,05, maka H0 diterima atau H1 ditolak.
Apabila
probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak atau H1 diterima.
ii.
Uji keberartian regresi linear berganda secara
keseluruhan dengan menggunakan determinan (R2).
Koefisien
determinasi dalam regresi
linear berganda digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh
variabel independent secara serentak terhadap variabel dependent (Suprayitno, 2009).
iii.
Uji
keberartian regresi linear berganda secara bersama-sama dengan uji
F.
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent (X1, X2, X3 dan X4) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependent (Y), dan sekaligus untuk menjawab hipotesis kelima (Suprayitno, 2009).
�������������������� Dasar pengambilan
keputusan :
� Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dimana tingkat signifikansi 95% ( α = 5%) :
Apabila Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 diterima atau H1 ditolak.
Apabila Fhitung< Ftabel, maka H0 ditolak atau H1 diterima.
� Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi
Apabila
probabilitas signifikansi ≥ 0,05, maka H0 diterima� atau H1 ditolak.
Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak atau H1 diterima.
1. Analisis Data
a.
Uji Instrumen Tingkat Validitas dan
Reliabilitas
������� Dalam
penelitian ini uji instrumen yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu :
1)
Uji
Validitas
��������� Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dengan ketentuan rhitung > rtabel dan apabila rhitung < rtabel, maka kuesioner dikatakan tidak valid.
a)
Uji
Validitas Item Pertanyaan
��������� Pada
item pertanyaan untuk variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2),
Budaya Kerja (X3), Kepuasan Kerja (X4) dan Kinerja
Karyawan (Y), dengan �cara pengujiannya
yaitu membandingkan nilai rhitung dengan rtabel pada
tingkat signifikansi 5% derajat kebebasan (n-2), untuk n sebesar 48-2 = 46,
sehingga diperoleh nilai rtabel (r;46;5%) sebesar 0,285. Untuk
mengetahui hasil perhitungan dan keputusan item pertanyaan untuk semua variabel,
dibawah ini adalah rangkuman berupa tabel uji validitas butir pertanyaan semua
variabel.
Tabel
2
Rangkuman Hasil Analisis Kesahihan Butir �soal untuk Uji Validitas Item Pertanyaan
Butir
Soal |
rhitung |
rtabel |
Keterangan |
1. |
0,833 |
0,285 |
VALID |
2. |
0,819 |
0,285 |
VALID |
3. |
0,818 |
0,285 |
VALID |
4 |
0,780 |
0,285 |
VALID |
1. |
0,758 |
0,285 |
VALID |
2. |
0,818 |
0,285 |
VALID |
3. |
0,866 |
0,285 |
VALID |
4 |
0,841 |
0,285 |
VALID |
1. |
0,775 |
0,285 |
VALID |
2. |
0,573 |
0,285 |
VALID |
3. |
0,812 |
0,285 |
VALID |
4. |
0,797 |
0,285 |
VALID |
1. |
0,715 |
0,285 |
VALID |
2. |
0,654 |
0,285 |
VALID |
3. |
0,835 |
0,285 |
VALID |
4. |
0,838 |
0,285 |
VALID |
1. |
0,600 |
0,285 |
VALID |
2. |
0,527 |
0,285 |
VALID |
3. |
0,688 |
0,285 |
VALID |
4. |
0,860 |
0,285 |
VALID |
�������������������������
�����������������������������������������
Sumber : Data primer yang diolah
����������� Dari
tabel diatas dapat disimpulkan, untuk item pertanyaan variabel Kepemimpinan (X1),
variabel Motivasi (X2), variabel Budaya Kerja (X3),
variabel Kepuasan Kerja (X4) dan variabel Kinerja Perusahaan (Y)
sebesar. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk item pertanyaan variabel Kepemimpinan
(X1), variabel Motivasi (X2), variabel Budaya Kerja (X3),
variabel Kepuasan Kerja (X4) dan variabel Kinerja Perusahaan (Y)
adalah Valid karena nilai rhitung > rtabel.
2)
Uji Reliabilitas
Dari hasil perhitungan
program SPSS 20.00 diperoleh nilai rhitung untuk
masing-masing variabel, dibawah ini dapat dilihat tabel rangkuman uji
reliabilitas dari masing-msing variabel sebagai berikut :
Tabel 3
Rangkuman Hasil Analisis Uji Reliabilitas
Dari Masing-masing Variabel
Variabel |
rhitung |
rtabel |
Keterangan |
Kepemimpinan (X1) |
0,827 |
0,285 |
Reliabel |
Motivasi
(X2) |
0,838 |
0,285 |
Reliabel |
Budaya Kerja (X3) |
0,732 |
0,285 |
Reliabel |
Kepuasan Kerja (X4) |
0,762 |
0,285 |
Reliabel |
Kinerja Perusahaan (Y) |
0,611 |
0,285 |
Reliabel |
��������������������� ��������Sumber
: Data primer yang diolah
������������� Dari
tabel diatas dapat disimpulkan, untuk item pertanyaan variabel Kepemimpinan (X1)
sebesar 0,827, variabel Motivasi (X2) sebesar� 0,838, variabel Budaya Kerja (X3)
sebesar 0,732, variabel Kepuasan Kerja (X4) sebesar 0,762 dan
variabel Kinerja Perusahaan (Y) sebesar 0,611. Jadi dapat disimpulkan bahwa
untuk item pertanyaan variabel Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi
(X2), variabel Budaya Kerja (X3), variabel Kepuasan Kerja
(X4) dan variabel Kinerja Perusahaan (Y) adalah reliabel karena
nilai rhitung > rtabel.
b.
Uji
Asumsi Klasik
������������������� Uji Asumsi klasik yang digunakan dala penelitian ini Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, Uji Linearitas (Test for Linearity). Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik seua variable penelitian ini dinyatakan bebas dari asumsi klasik, sehingga model regresi berganda yang disusun layak untuk menguji pengaruh antara variable independen terhadap dependen.
c.
Analisis Regresi Linier Berganda
������� Analisis
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas yaitu Kepemimpinan (X1), Motivasi
(X2), Budaya Kerja (X3) dan Kepuasan
Kerja (X4) terhadap Kinerja
Perusahaan (Y). Berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan Program SPSS versi 20.0
diperoleh hasil regresi linier berganda pada tabel sebagai berikut;�
������������������������������� Tabel 4
���������������������� ����������Coefficientsa |
|||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
|
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
||
1 |
(Constant) |
1,184 |
1,856 |
|
|
Kepemimpinan_X1 |
,188 |
,068 |
,278 |
|
|
Motivasi_X2 |
,211 |
,074 |
,303 |
|
|
Budaya_Kerja_X3 |
,254 |
,079 |
,310 |
|
|
Kepuasan_Kerja_X4 |
,302 |
,082 |
,400 |
|
|
a.
Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan_Y |
Hasil Perhitungan Analisis Regresi
����������������������������������� �����������������������������������������������������
������� Berdasarkan
hasil analisis data tentang pengaruh Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2),
Budaya Kerja (X3), dan Kepuasan Kerja (X4) terhadap
Kinerja Perusahaan (Y) di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan
diperoleh hasil perhitungan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y� =� a + b1X1
+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y� = 1,184 �+ 0,188 X1 + 0,211 X2 + 0,254
X3 + 0,302 X4 + error.
��������� Atau
dengan kata lain dari hasil persamaan regresi linier berganda di atas dapat
diketahui bahwa peningkatan Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks
Karisidenan Pekalongan dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh
Kepemimpinan, Motivasi, Budaya Kerja, dan Kepuasan Kerja.
d.
Pengujian Hipotesis secara parsial dengan
menggunakan Uji t
������ Untuk
mengetahui thitung digunakan uji t dengan tujuan menguji
hipotesis pertama, kedua, ketiga
dan keempat berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan (Y)
dengan taraf kesalahan 0,05 atau 5% dengan level of significance 95% sebagai
berikut :
Tabel 5
��������������������������������������������������
����Hasil Analisis Uji t
������������������������������� Coefficientsa |
|||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
|
||
B |
Std. Error |
Beta |
|
||||
1 |
(Constant) |
1,184 |
1,856 |
|
,638 |
,527 |
|
Kepemimpinan_X1 |
,188 |
,068 |
,278 |
2,769 |
,008 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Motivasi_X2 |
,211 |
,074 |
,303 |
2,836 |
,007 |
|
|
Budaya_Kerja_X3 |
,254 |
,079 |
,310 |
3,212 |
,002 |
|
|
Kepuasan_Kerja_X4 |
,302 |
,082 |
,400 |
3,692 |
,001 |
|
|
a. Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan_Y |
��������� �
����������������������������������� Sumber
: Data primer yang diolah
��������� Dari hasil perhitungan melalui
komputer program SPSS versi 20.0 diperoleh thitung untuk variabel Kepemimpinan
(X1) sebesar 2,769, variabel Motivasi (X2) sebesar 2,836,
variabel Budaya Kerja (X3) sebesar 3,212 dan variabel Kepuasan Kerja
(X4) sebesar 3,692 sedangkan ttabel dengan derajat
kebebasan (n�2) sebesar 2,013.
��������� Dengan besarnya thitung
untuk variabel Kepemimpinan (X1) sebesar 2,769 dan ttabel
sebesar 2,013 berarti thitung �> ttabel
(2,769 > 2,013) sehingga Ho ditolak,
yang berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Kepemimpinan
(X1) terhadap Kinerja Perusahaan (Y). Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Kepemimpinan (X1)
terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra
Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan��
diterima.
��������� Dengan besarnya thitung
untuk variabel Motivasi (X2)
sebesar 2,836 dan ttabel sebesar 2,013
berarti thitung > ttabel
(2,836 > 2,013) sehingga Ho ditolak, yang berarti ada
pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Perusahaan (Y).
Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan secara
parsial variabel Motivasi (X2)
terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra
Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan diterima.
��������� Dengan besarnya thitung
untuk variabel Budaya Kerja (X3) sebesar 3,212 dan ttabel
sebesar 2,013 berarti thitung > ttabel (3,212 >
2,013) sehingga Ho ditolak,
yang berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Budaya Kerja
(X3) terhadap Kinerja Perusahaan (Y). Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh yang signifikan secara parsial Budaya Kerja (X3)
terhadap Kinerja Perusahaan (Y) di Swamitra
Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan�
diterima.
��������� Dengan besarnya thitung
untuk variabel Kepuasan Kerja (X4) sebesar 3,692 dan ttabel
sebesar 2,013 berarti thitung > ttabel (3,692 >
2,013) sehingga Ho ditolak,
yang berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel Kepuasan
Kerja (X4) terhadap Kinerja Perusahaan (Y). Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan secara parsial Kepuasan Kerja (X4)
terhadap Kinerja Perusahaan (Y) di Swamitra
Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan�
�diterima.
��������� Jadi, dapat diambil kesimpulan dari pengujian dengan menggunakan uji t diatas dapat dilihat bahwa variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3) dan Kepuasan Kerja (X4) secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3) dan Kepuasan Kerja (X4) secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan (Y) diterima.
c. Uji keberartian koefisien regresi linier berganda secara keseluruhan (R2) dengan Uji F.
����������� Koefisien determinasi (R2)
pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen,
Tabel 6
Hasil Analisa Koefisien Determinan (R2)
Dari Pengolahan SPSS
Model
Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error
of the Estimate |
|
1 |
,785a |
,616 |
,580 |
,732 |
|
a. Predictors:
(Constant), Kepuasan_Kerja_X4, Budaya_Kerja_X3, Kepemimpinan_X1, ��� Motivasi_X2 |
|||||
b.
Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan_Y |
�������
Sumber : Data primer yang diolah
�������������
����������� Dari
tabel 27 hasil perhitungan dengan Komputer
program SPSS versi 20.0 (lampiran 9
: regresi, tabel Model summary kolom �R Square) ada pengaruh yang berarti yaitu dapat diketahui derajat
pengaruh variabel-variabel sebesar 0,616 atau 61,6%. Angka ini menunjukan bahwa Kinerja Perusahaan secara bersama-sama
(simultan) dipengaruhi oleh Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2),
Budaya Kerja (X3)
dan Kepuasan Kerja (X4) sebesar 61,6%
sedangkan sisanya 38,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain
di luar model persamaan tersebut.
������������� Sedangkan
uji F digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (Kepemimpinan, Motivasi, Budaya Kerja dan
Kepuasan Kerja) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Kinerja
Perusahaan). sebagai berikut :
Tabel 7
Hasil Analisis Uji F
��������������� ANOVAa |
|||||||
Model |
Sum of
Squares |
Df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
|
1 |
Regression |
36,947 |
4 |
9,237 |
17,244 |
,000b |
|
Residual |
23,032 |
43 |
,536 |
|
|
|
|
Total |
59,979 |
47 |
|
|
|
|
|
a.
Dependent Variable: Kinerja_Perusahaan_Y |
|
||||||
b.
Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja_X4, Budaya_Kerja_X3, Kepemimpinan_X1, Motivasi_X2 |
������������ Sumber : Data primer yang diolah
������������� Dari tabel 28
diatas hasil perhitungan analisis uji F diperoleh nilai Fhitung
untuk Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya
Kerja (X3)
dan Kepuasan Kerja (X4) sebesar 17,244 dengan taraf
signifikan 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Sedangkan besarnya Ftabel
(n-k-1) atau (48-4-1 = 43)
dengan taraf signifikan 5% sebesar 2,59 atau Fhitung > Ftabel
(17,244 > 2,59) sehingga Ho ditolak,
artinya ada pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel Kepemimpinan
(X1), Motivasi (X2), Budaya
Kerja (X3)
dan Kepuasan Kerja (X4) terhadap Kinerja
Perusahaan (Y). Oleh karena itu, hipotesis yang
menyatakan bahwa variabel Kepemimpinan (X1),
Motivasi (X2),
Budaya Kerja (X3)
dan Kepuasan Kerja (X4) berpengaruh secara bersama-sama
(simultan) dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan (Y)
di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan diterima.
e. Analisa
Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian ini
menunjukan ada hubungan dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh :
1. Variabel Kepemimpinan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari
Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
Hipotesis pertama yang menyatakan variabel Kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 2,769 sedangkan nilai ttabel 2,013. Artinya bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Taufik Nurani (2012) dengan nilai thitung sebesar 2,372, dan A. Soegihartono (2012) dengan nilai thitung sebesar 2,370 yang menyatakan bahwa variabel Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
2. Variabel Motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
Hipotesis kedua yang menyatakan variabel Motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 2,836 sedangkan nilai ttabel 2,013. Artinya bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eva Kris Diana Devi (2009) dengan nilai thitung sebesar 2,168, dan Taufik Nurani (2012) dengan nilai thitung sebesar 3,177 yang menyatakan bahwa variabel Motivasi� berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
3. Variabel Budaya Kerja secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan.
Hipotesis ketiga yang menyatakan variabel Budaya Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 3,212 sedangkan nilai ttabel 2,013. Artinya bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Syamsu Kukuh Maulana (2011) �dengan nilai thitung sebesar 2,382 dan RM. Ghardhika Riza Pradana (2012) dengan nilai thitung sebesar 6,790 yang menyatakan bahwa variabel Budaya Kerja� berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
4. Variabel Kepuasan Kerja secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan.
Hipotesis keempat yang menyatakan variabel Kepuasan Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 3,692 sedangkan nilai ttabel 2,013. Artinya bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Eva Kris Diana Devi (2009) dengan nilai thitung sebesar 2,863, Nur Syamsu Kukuh Maulana (2011) dengan nilai thitung sebesar 3,030 dan A. Soegihartono (2012) �dengan nilai thitung sebesar 2,052 yang menyatakan bahwa variabel Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
5. Variabel Kepemimpinan, Motivasi, Budaya Kerja dan Kepuasan Kerja secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra
Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
Hipotesis kelima yang menyatakan variabel
Kepemimpinan, Motivasi,� Budaya Kerja dan
Kepuasan Kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja
Perusahaan terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji F
sebesar 17,244 dengan tingkat signifikan 0,000 sedangkan nilai Ftabel
2,59. Artinya bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini
sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur
Syamsu Kukuh Maulana (2011) dengan nilai Fhitung sebesar 82,781 dan Taufik
Nurani (2012) dengan nilai Fhitung sebesar 6,806� yang menyatakan bahwa variabel Kepemimpinan,
Motivasi, Budaya Kerja dan Kepuasan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja
Perusahaan.
���������������� Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan atas analisis serta uji hipotesis yang
dilakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Kepemimpinan (X1) dengan nilai thitung sebesar
2,769 terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan.
2.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Motivasi (X2) sebesar 2,836 terhadap Kinerja
Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
3.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Budaya Kerja (X3) sebesar 3,212 terhadap Kinerja Perusahaan
di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
4.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Kepuasan Kerja (X4) sebesar 3,692 terhadap Kinerja
Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan .
5.
Dari
analisis data untuk pengujian secara parsial (uji t) antara Kepemimpinan (X1),
Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3), dan Kepuasan Kerja (X4)
terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan� (Y), secara parsial
berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan diterima.
6.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2), variabel
Budaya Kerja (X3) dan variabel Kepuasan Kerja (X4) sebesar
0,616 atau 61,6% terhadap Kinerja Perusahaan.
7.
Dari
analisis data untuk uji F menunjukan nilai Fhitung > Ftabel
(17,244 > 2,59) artinya bahwa variabel independen yaitu Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3)
dan Kepuasan Kerja (X4), secara bersama-sama (simultan) dan
signifikan berpengaruhi terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari
Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
8.
Kontribusi
variabel Kepemimpinan (X1),
Motivasi (X2), Budaya
Kerja (X3)
dan Kepuasan Kerja (X4) yang
terdapat dalam model regresi koefisien determian (R2) dapat
menerangkan variabilitas sebesar 61,6% sedangkan sisanya 38,4% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar model persamaan dalam penelitian ini misalnya : Kedisiplinan
Kerja dan Kompensasi. Menurut Rivai (2004) disiplin kerja adalah suatu alat
yang digunakan para manager untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan
kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan Kompensasi merupakaan sumber pendapatan, penerimaan yang diperoleh karena pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seorang karyawan
sekaligus menunjukkan
kontribusi kerja.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan atas
analisis serta uji hipotesis yang dilakukan, maka penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Kepemimpinan (X1) dengan nilai thitung sebesar
2,769 terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan.
2.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Motivasi
(X2) sebesar 2,836 terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra
Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
3.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Budaya Kerja (X3) sebesar 3,212 terhadap Kinerja Perusahaan
di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
4.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel Kepuasan Kerja (X4) sebesar 3,692 terhadap Kinerja
Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan Pekalongan .
5.
Dari
analisis data untuk pengujian secara parsial (uji t) antara Kepemimpinan (X1),
Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3), dan Kepuasan Kerja (X4)
terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari Se-Eks Karisidenan
Pekalongan� (Y), secara parsial
berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan diterima.
6.
Dari
hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Kepemimpinan (X1), variabel Motivasi (X2),
variabel Budaya Kerja (X3) dan variabel Kepuasan Kerja (X4)
sebesar 0,616 atau 61,6% terhadap Kinerja Perusahaan.
7.
Dari
analisis data untuk uji F menunjukan nilai Fhitung > Ftabel
(17,244 > 2,59) artinya bahwa variabel independen yaitu Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3)
dan Kepuasan Kerja (X4), secara bersama-sama (simultan) dan
signifikan berpengaruhi terhadap Kinerja Perusahaan di Swamitra Mitra Bahari
Se-Eks Karisidenan Pekalongan.
8.
Kontribusi
variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), Budaya Kerja (X3) dan Kepuasan Kerja (X4) yang
terdapat dalam model regresi koefisien determian (R2) dapat
menerangkan variabilitas sebesar 61,6% sedangkan sisanya 38,4% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar model persamaan dalam penelitian ini misalnya :
Kedisiplinan Kerja dan Kompensasi. Menurut Rivai (2004) disiplin kerja adalah
suatu alat yang digunakan para manager untuk berkomunikasi dengan karyawan agar
mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan Kompensasi merupakaan
sumber pendapatan, penerimaan yang diperoleh
karena pendidikan dan ketrampilan yang
dimiliki oleh seorang karyawan sekaligus menunjukkan
kontribusi kerja.
Bibliografi
Adiprasetyo, A., & Moeljono, D. (2007). Corporate
culture: challenge to excellence. Elex Media Komputindo.
Bass, B. M., Avolio, B. J., Jung, D. I., & Berson,
Y. (2003). Predicting unit performance by assessing transformational and
transactional leadership. Journal of Applied Psychology, 88(2),
207.
Fajra, F. K. (2011). Pengaruh gaya kepemimpinan,
budaya organisasi, dan Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan badan
kepegawaian daerah kabupaten Agam. Skripsi. Universitas Andalas.
Handoko, T. H. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta:
BPFE.
Priyatno, D. (2009). SPSS untuk analisis Korelasi,
Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Gava Media.
Riyanto, Y. E., & Toolsema, L. A. (2008).
Tunneling and propping: A justification for pyramidal ownership. Journal of
Banking & Finance, 32(10), 2178�2187.
Rohimah, S. (2013). Pengaruh Kompetensi, Kompensasi,
Disiplin Kerja terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja Guru SMA Islamic Village
Karawaci Tangerang. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
Saridawati, S. (2020). Peranan Pelatihan Dalam Upaya
Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Di Lingkungan Departemen Pekerjaan
Umum. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(5), 159�172.
Setiawan, I. A., & Ghozali, I. (2006). Akuntansi
Keperilakuan: Konsep dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Siagian, S. P. (1999). Teori dan praktek
kepemimpinan. Rineka Cipta.
Suprayitno, E. (2009). Penggunaan albumin ikan gabus
(Ophiocephalus striatus) pada penutupan luka. Malang: Universitas Brawijaya,
9�23.
Tearney, G. J., Regar, E., Akasaka, T., Adriaenssens,
T., Barlis, P., Bezerra, H. G., � Chowdhary, S. (2012). Consensus standards for
acquisition, measurement, and reporting of intravascular optical coherence
tomography studies: a report from the International Working Group for
Intravascular Optical Coherence Tomography Standardization and Validation. Journal
of the American College of Cardiology, 59(12), 1058�1072.
Widyastuti, Y., Rahmawati, A., & Purnamaningrum,
Y. E. (2009). Kesehatan reproduksi.