Jurnal Syntax Admiration

Vol. 2 No. 8 Agustus 2021

p-ISSN: 2722-7782 e-ISSN: 2722-5356

Sosial Teknik

 

ANALISIS PROSES 3D PRINTING TERHADAP PENGUJIAN IMPAK METODE CHARPY PADA MATERIAL PLA+

 

Ilham Akbar, Zaldy Sirwansyah Suzen, Idiar

Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (POLMAN BABEL) Indonesia

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

25 Juli 2021

Direvisi

05 Agustus 2021

Disetujui

15 Agustus 2021

Pada era industri perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, salah satunya adalah teknologi 3D printing atau juga dikenal sebagai additive manufacturing. Salah satu teknologi 3D printing yang terkenal adalah Fused Deposition Modelling (FDM). Prinsip kerja FDM adalah dengan cara ekstrusi termoplastik melalui nozzle yang panas pada melting temperature selanjutnya produk dibuat lapis perlapis. Teknologi 3D printing adalah proses pembuatan benda padat dari sebuah file digital. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dilakukan pada mesin 3D printing FDM model Prusa area dengan menggunakan nozzle 0,4mm. Material yang digunakan adalah filamen PLA+ dengan diameter 1,75mm variasi parameternya nozzle temperature (205oC, 215oC, 225oC), Cooling speed (100%, 90%, 80%), infill type (grid, lines, triangles, Tri hexagon, cubic, cubic subdivision, octet, quarter qubic, concentric, zigzag, cross, cross 3D dan gyroid). Penelitian ini menggunakan 39 sampel dengan tujuan untuk mengetahui hasil uji impak tertinggi dan terendah dengan pengujian impak dari parameter yang ditentukan yaitu orientasi printing 90o. Hasil dari pengujian impak tertinggi sebesar 0,00548 Joule/mm2 dengan ekperimen nomor 32 infill geometry (cubic Subdivision), cooling speed 80% dan nozzle temperature 225�C. Sedangkan nilai uji impak terendah sebesar 0,00084 Joule/mm2 dengan ekperimen nomor 14 dan 17 infill geometry (grid) dan (Tri hexagon), cooling speed 90%, nozzle temperature 215�C dan ekperimen nomor 27 infill geometry grid, cooling speed 80%, nozzle temperature 225�C. hasil pengujian impak menggunakan spesimen PLA+ didapatkan nilai uji impak sebesar 0,00548 Joule/mm2, dengan ekperimen nomor 32 infill geometry cubic subdivision, cooling speed 80%, nozzle temperature 225oC.

 

ABSTRACT�������������������������

In the current industrial era, technological developments are progressing very rapidly, one of which is 3D printing technology or also known as additive manufacturing. One well-known 3D printing technology is Fused Deposition Modeling (FDM). The working principle of FDM is by extruding thermoplastic through a hot nozzle at a melting temperature, then the product is made layer by layer. 3D printing technology is the process of making solid objects from digital files. This research uses an experimental method, carried out on a 3D printing machine FDM model of the Prusa area using a 0.4mm nozzle. The material used is PLA+ filament with a diameter of 1.75mm, nozzle temperature parameters (205oC, 215oC, 225oC), cooling speed (100%, 90%, 80%), infill type (grid, lines, triangles, Tri hexagon, cubic, cubic subdivision, octet, quarter qubic, concentric, zigzag, cross, 3D cross and gyroid). This study used 39 samples with the aim of knowing the results of the highest and lowest impact tests with impact testing on the specified parameters, namely the printing orientation of 90o. The highest impact test result was 0.00548 Joule/mm2 with 32 trials infill geometry (cubic subdivision), 80% cooling speed and 225�C nozzle temperature. While the lowest impact test value is 0.00084 Joule/mm2 with experiments number 14 and 17 infill geometry (grid) and (tri-hexagon), cooling speed 90%, nozzle temperature 215�C and experiment number 27 infill grid geometry, cooling speed 80% , nozzle temperature 225�C. the results of impact testing using PLA+ specimens obtained an impact test value of 0.00548 Joule/mm2, with experiment number 32 subdivision cubic infill geometry, 80% cooling speed, nozzle temperature 225oC.

Kata Kunci: filamen PLA+; 3D printing; uji impak charpy

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords: filament PLA+; 3D printing; charpy impact test



 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi dan informasi, khususnya yang terjadi di Indonesia terjadi sangat dinamis (Cholik, 2017). Di era industri pertumbuhan teknologi pada dikala ini sudah menghadapi kemajuan yang sangat pesat, salah satunya merupakan teknologi 3D printing ataupun juga disebut dengan additive manufacturing. Salah satu teknologi 3D Printing yang terkenal adalah Fused Deposition Modelling (FDM). Prinsip kerja FDM adalah dengan cara ekstrusi termoplastik melalui nozzle yang panas pada melting temperature selanjutnya produk dibuat lapis perlapis. Salah satu teknologi yang lagi tumbuh dikala ini merupakan teknologi printer 3D, yang mesinnya dapat membuat produk dengan mudah, cepat dan detail. Printer 3D ini dapat mencetak, modeling, prototyping/modelling, alat peraga pendidikan, model perhiasan, alat penunjang kesehatan, desain produk, mainan anak, dan berbagai bentuk yang perlu dicetak dalam 3 dimensi, sehingga teknologi ini menjadi trend informatisasi saat ini. Satu dan teknologi komunikasi (K. S. Putra & Sari, 2018). Teknologi 3D printing merupakan sistem pembuatan benda padat dari sebuah file digital. Sebagai contoh pembuatan suatu produk spare part mesin seperti roda gigi, baut, dan lain-lain.

Penggunaan filamen dari bahan plastik daur ulang perlu mempertimbangkan kualitas produk hasil cetak yang dihasilkan (Pamasaria et al., 2019). Dalam Penelitian yang dilakukan pada material filamen flexible jenis Eflex dengan diameter 1,75 mm. Parameter proses yang digunakan adalah flowrate, layer thickness, nozzle temperature, printing speed, overlap, dan fan speed (Pristiansyah et al., 2019). Spesimen uji berbentuk kubus berukuran 20 mm � 20 mm � 20 mm. Optimasi parameter proses menggunakan metode Taguchi L27 Orthogonal Array untuk uji akurasi dimensi (Prangga, 2017). Nilai parameter proses optimal untuk mendapatkan keakuratan dimensi X adalah flowrate 110 %, layer thickness 0,10 mm, nozzle temperature 210 �C, print speed 40 mm/s, overlap 75 %, dan fan speed 50%. Dimensi Y adalah flowrate 120 %, layer thickness 0,20 mm, nozzle temperature 230� C, print speed 30 mm/s, overlap 75 %, dan fan speed 100%. Serta dimensi Z adalah flowrate 120 %, layer thickness 0,30 mm, nozzle temperature 210 �C, print speed 30 mm/s, overlap 50 %, dan fan speed 100% (Pristiansyah et al., 2019).

Penelitian yang dilakukan pada material filamen PLA+ Esun diameter 1,75mm menggunakan mesin 3D Printing FDM model PRUSA dengan dimensi 220 mm x 220 mm x 250 mm dan nozzle berukuran 0,4 mm (Suzen, 2020). Menggunakan variasi parameter nozzle temperature (205�C, 215�C, dan 225�C), layer thickness 0,2 mm, bed temperature 60�C, travel speed 100, printing speed 50, infill type (Grid, Lines, Triangles, Tri Hexagon, Cubic, Cubic Subdivision, Octet, Quarter Qubic, Concentric, Zig Zag, Cross, Cross 3D, dan Gyroid) yang akan ditentukan pada software Ultimaker Cura 4.4.0 (Suzen, 2020). Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pengujian nilai kekuatan tarik tertinggi terdapat pada spesimen uji ke 22 yaitu 43,20 Mpa dengan parameter nozzle temperature 215 �C dan Infill Type Concentric, Sedangkan nilai kekuatan tarik terendah terdapat pada spesimen uji ke 11 yaitu 24,50 Mpa dengan parameter temperature nozzle 205 �C dan Infill Type Cross (Suzen, 2020).

Pada masa yang terus menjadi maju ini Kebutuhan konstruksi terus menjadi merambah dalam penggunaan material plastik sebagai bahan utamanya (Bowo et al., 2021). Tetapi seluruh itu wajib imbang menggunakan kelayakan desain. Saat sebelum desain tersebut terbuat nyata, material wajib diuji terlebih dulu. Perihal ini supaya konstruksi dinyatakan nyaman buat operasional manusia. Ketangguhan material terhadap patah getas dan patah ulet adalah masalah yang harus diperhatikan pada kontruksi plastik. Untuk mengevaluasi ketahanan bahan terhadap patah getas, perlu untuk menguji dan memikirkan aspek dinamis yang bisa pengaruhi patah getas, termasuk kecepatan tarik, takik, ketebalan pelat, tegangan sisa, dll (Handoyo, 2013). Pengujian impak mencoba untuk mensimulasikan kondisi operasi material yang sering ditemui pada peralatan transportasi atau konstruksi. Dalam kondisi ini, beban tidak selalu terjadi secara perlahan, tetapi secara tiba-tiba. Pengujian yang dilakukan dalam skala lab pada umumnya adalah uji impak metode charpy, dipilih karena dirasa lebih sederhana dan aman pada prosedur pengujiannya (Wawandaru & Fitri, 2019).

Pada pengujian mekanik, terdapat perbedaan jenis beban yang diberikan pada material. Uji tarik, uji tekan dan uji torsi adalah pengujian yang menggunakan beban statis (Hardiana et al., 2016). Sedangkan Pengujian yang dilakukan uji impak izod maka diperoleh hasil rata-rata dari suhu bottom plate 1000c tidak mempunyai harga impak dikarenakan pada saat pembuatan spesimen tidak sempurna dan tidak bisa dilakukan pengujian impak, dan untuk suhu 1100c mempunyai harga impak rata-rata 0,00186 J/mm2, sedangkan pada suhu 1200c mempunyai harga impak rata-rata 0,00206 J/mm2, pada spesimen yang dibakar denga suhu 150-2600c mempunyai harga rata-rata 0,000472 J/mm2. Disamping itu foto makro dari ketiga variasi tersebut terhadap spesimen terjadi bentuk patahan getas (Winarto, 2015).

Plastik merupakan bahan yang sulit terurai, sehingga perlu dilakukan penelitian pengujian impak pada sampah plastik daur ulang bertujuan untuk mengetahui sifat fisik, ketahanan dan ketangguhan sampah plastik hasil daur ulang. Diperoleh nilai rata-rata sampel berupa plastik polypropylene, nilai energi impak rata-rata = 1,31 joule, dan kekuatan impak/ impact strength rata-rata = 0,0161 joule/mm2. Polyethylene Terephthalate jenis plastik, energi tumbukan rata-rata = 1,15 joule, kekuatan impak / impact strength rata-rata = 0,0138 joule / mm2. Plastik campuran antara PP dan PET, energi tumbukan rata-rata = 1,18 joule, nilai rata-rata kekuatan impak / impact strength = 0,0145 Joule/mm2. Sebagai hasil dari pengujian ini, plastik polyethylene memiliki nilai impak tertinggi untuk sampah plastik daur ulang (W. T. Putra et al., 2017).

Berdasarkan deskripsi latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan uji impak dari material PLA+ yang sudah diproses pencetakan menggunakan 3D printing yang diharapkan material tersebut dapat digunakan sebagai material spare part seperti roda gigi, pasak, pena dan sebagainya.

Poli (asam laktat) atau polyactid acid (PLA) adalah poliester alifatik termoplastik biodegradable dan bioaktif yang berasal dari sumber terbarukan. PLA berbeda dari polimer termoplastik yang berasal dari distilasi dan polimerisasi cadanganm minyak bumi yang terbarukan, PLA lebih dikenal sebagai bioplastik yang berasal dari biomassa, sumber daya yang ramah lingkungan, seperti jagung dan tebu (Wijayanti, 2018). Kelebihan polyactid acid (PLA) bersifat biodegradable dan bioaktif yang mempunyai kemiripan dengan polypropylene (PP), polyethylene (PE) / polystyrene (PS) yang didapatkan dari peralatan manufaktur yang sudah ada, sehingga bisa mengurangi biaya produksi.

Karakteristik dari polymer PLA tidak beracun, menyempit pada saat dipanaskan sehingga cocok digunakan untuk alat pembungkus plastik dan sifanya yang melarutkan dapat digunakan untuk aplikasi pencetakan 3D printing. Namun disisi lain suhu transisi yang relatif rendah menjadikan material ini tidak cocok digunakan untuk aplikasi yang bersentuhan dengan cairan panas yang berlebihan. Dalam hal ini yang paling menarik adalah PLA dapat mengalami degradasi atau pelapukan pada waktu tertentu, menurut beberapa literature waktu pelapukanya berkisar antara 6 hingga 24 bulan karena kelembaban, suhu, dan debu. Terutama Dengan kondisi seperti ini dikembangkan lagi filament PLA ini menjadi filament PLA+, dipilihnya filament PLA+ karena reputasi lingkungan yang hijau, bio-compostability (bio-based plastic), aroma yang menyenangkan serta deformasi lengkung yang rendah dan kualitas bagian prinfed yang sangat baik, dengan formula molekuler.

Berdasarkan penelitian yang ada, penelitian ini menggunakan metode Taguchi printing nozzle temperature, layer thickness, printing speed, filling rate, temperature control board dan lima parameter proses lainnya untuk mengoptimalkan parameter proses pencetakan 3D. Produk yang menggunakan filamen PLA+ dalam hal akurasi dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan PLA untuk mendapatkan parameter proses terbaik untuk mesin 3D printing FDM dari segi ketelitian dimensional. (Christiliana, Malinda Oktriadi, 2021).

 

Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Eksperimen. Pada tahap eksperimen yang dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Melakukan pembuatan model spesimen berdasarkan ukuran standar ASTM E23-05. 2) Melakukan proses pencetakan berdasarkan parameter proses yang akan di uji. 3) Melakukan pengujian impak pada bahan filamen PLA+ yang sudah di cetak di mesin 3D printing.

Setelah mendapatkan hasil dari sudut posisi akhir pendulum (cos β) maka dilakukan proses pengelolaan data, pengelolaan data dilakukan menggunakan aplikasi microsoft excel untuk mengetahui nilai tertinggi dan terendah pengujian impak/Harga Impak dari parameter yang sudah ditentukan.

Analisa dan kesimpulan data yang didapatkan guna untuk mengetahui parameter mana yang paling tepat untuk menghasilkan produk yang paling baik.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Hasil

1.    Proses Pencetakan Pada Mesin 3D Printing

Langkah-langkah proses pencetakan spesimen pada mesin 3D printing sebagai berikut :

1.    Tekan tombol ON untuk menyalakan mesin 3D printing terlebih dahulu.

2.    Pasang filamen ke tempat yang ada pada mesin 3D printing dapat ditunjukkan pada Gambar 1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1

Proses Pemasangan Filamen

 

3.    Ada baiknya sebelum masuk ke proses pencetakan meja 3D printing dikalibrasi terlebih dalu agar meja 3D printing tersebut menjadi datar dan menjaga jarak antara nozzel dan meja 3D printing, dapat ditunjukkan pada Gambar 3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2

Kalibrasi Mesin

 

4.    Setelah itu masukkan kartu memori yang berisikan file G-code yang telah dislicing dari software ultimaker cura ke tempat yang ada pada mesin 3D printing.

5.    Kemudian seting parameter proses yang ada pada mesin 3D printing, seperti suhu nozzle dan bed temperature yang sesuai dengan parameter proses yang telah ditentukan, dapat ditunjukkan pada Gambar 3.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3

Penyetingan Parameter Proses Pada

Mesin 3D Printing

 

6.    Selanjutnya melakukkan proses pencetakan, proses pencetakan ini dilakukan secara berturut-turut sesuai dengan 39 sampel spesimen, dapat ditunjukkan pada Gambar 4.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4

Proses Pencetakan Spesimen

 

7.    Setelah semua hasil spesimen dicetak, langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian impak charpy dapat ditunjukkan pada Gambar 5.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 5

Hasil Proses Pencetakan Spesimen

 

8.    Pengujian Impak Metode Charpy

Setelah semua proses pembuatan spesimen selesai, maka dilanjutkan dengan proses pengujian impak dengan alat uji impak metode charpy untuk mengetahui hasil sudut posisi akhir pendulum (cos β) dari material PLA+ (Bowo et al., 2021). Pengujian impak spesimen ini berdasarkan standar ASTM E23-05, dengan takik membelakangi pendulum yang akan menumbuk spesimen yang ditunjukkan pada Gambar 6.

 

 

 

 

 

Gambar 6

Pengujian Impak Metode Charpy

 

2.    Hasil Pengujian impak

Menurut (Masdani & Dharta, 2018) Hasil Pengujian impak dengan menggunakan mesin uji Impact Charpy. Dan Setelah melakukan pengujian impak pada spesimen cetak, maka diperoleh hasil yang beragam dari setiap urutan eksperimen yang memiliki nilai yang berbeda-beda terhadap variasi parameternya nozzle temperature (205oC, 215oC, dan 225oC), cooling speed (100%, 90%, dan 80%), parameter tetap yaitu layer thickness 0,2 mm, bed temperature 60oC, dan travel speed 100 mm/s, printing speed 100 mm/s 13 infill type yang berbeda yaitu grid, lines, triangles, tri- hexagon, cubic, cubic subdivision, octet, quarter qubic, concentric, zigzag, cross, cross 3D dan gyroid, yang terdapat pada Tabel 1.

 

 

Tabel 1

Nilai Hasil Impak

Exp

 

Infill

Cooli

Nozzle

Layer

Bed

Travel

Printing

Harga

No

Geometry

ng

Temper

Thickness

Temper

Speed

Speed

Impak

 

 

Speed

ature

(mm)

ature (�

(mm/s)

(mm/s)

(j/mm2)

 

 

(%)

(�C)

 

C)

 

 

 

1

Grid

100

205

��� 0.2

60

100

100

0,00219

2

Lines

100

205

0.2

60

100

100

0,00262

3

Triangles

100

205

0.2

60

100

100

0,00119

4

Tri-

100

205

0.2

60

100

100

0,00119

 

Hexagon

 

 

 

 

 

 

 

5

Cubic

100

205

0.2

60

100

100

0,00119

6

Cubic

100

205

0.2

60

100

100

0,00496

 

Subdivisi

 

 

 

 

 

 

 

 

on

 

 

 

 

 

 

 

7

Octet

100

205

0.2

60

100

100

0,00139

8

Quarter

100

205

0.2

60

100

100

0,00119

 

Qubic

 

 

 

 

 

 

 

9

Concentr

100

205

0.2

60

100

100

0,00139

 

ic

 

 

 

 

 

 

 

10

Zig-zag

100

205

0.2

60

100

100

0,00328

11

Cross

100

205

0.2

60

100

100

0,00102

12

Cross 3D

100

205

0.2

60

100

100

0,00159

13

Gyroid

100

205

0.2

60

100

100

0,00159

14

Grid

90

215

0.2

60

100

100

0,00084

15

Lines

90

215

0.2

60

100

100

0,00398

16

Triangles

90

215

0.2

60

100

100

0,00119

17

Tri-

90

215

0.2

60

100

100

0,00084

 

Hexagon

 

 

 

 

 

 

 

18

Cubic

90

215

0.2

60

100

100

0,00139

19

Cubic

90

215

0.2

60

100

100

0,00139

 

Subdivisi

 

 

 

 

 

 

 

 

on

 

 

 

 

 

 

 

20

Octet

90

215

0.2

60

100

100

0,00139

21

Quarter

90

215

0.2

60

100

100

0,00139

 

Qubic

 

 

 

 

 

 

 

22

Concentr

90

215

0.2

60

100

100

0,00177

 

ic

 

 

 

 

 

 

 

23

Zig-zag

90

215

0.2

60

100

100

0,00159

24

Cross

90

215

0.2

60

100

100

0,00102

25

Cross 3D

90

215

0.2

60

100

100

0,00159

26

Gyroid

90

215

0.2

60

100

100

0,00139

27

Grid

80

225

0.2

60

100

100

0,00084

28

Lines

80

225

0.2

60

100

100

0,00219

29

Triangles

80

225

0.2

60

100

100

0,00177

30

Tri-

80

225

0.2

60

100

100

0,00119

 

Hexagon

 

 

 

 

 

 

 

31

Cubic

80

225

0.2

60

100

100

0,00139

32

Cubic

80

225

0.2

60

100

100

0,00548

 

Subdivisi

 

 

 

 

 

 

 

 

on

 

 

 

 

 

 

 

33

Octet

80

225

0.2

60

100

 

0,00328

34

Quarter

80

225

0.2

60

100

100

0,00240

 

Qubic

 

 

 

 

 

 

 

35

Concentr

80

225

0.2

60

100

100

0,00178

 

ic

 

 

 

 

 

 

 

36

Zig-zag

80

225

0.2

60

100

100

0,00159

37

Cross

80

225

0.2

60

100

100

0,00102

38

Cross 3D

80

225

0.2

60

100

100

0,00496

39

Gyroid

80

225

0.2

60

100

100

0,00139

 

B.  Pembahasan

1.    Hasil Parameter Nozzle Temperature 205oC, Coolingspeed 100%, Dengan 13 Tipe Infill.

Pada hasil dari pengujian impak metode charpy dengan parameter 13 tipe infill, nozzle temperature 205oC, cooling speed 100%, layer thickness 0,2mm, bed temperature 60oC, dan travel speed 100mm/s, printing speed 100mm/s, didapatkan nilai Hasil Impak tertinggi yaitu 0,00496 Joule/mm2 dengan infill cubic subdivision, dan nilai Hasil Impak terendah yaitu 0,00102 Joule/mm2 dengan infill cross. Hasil dari pembahasan ini dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7

Hasil Harga Impak Nozzle Temperature 205oC

Dan Cooling Speed 100%

 

2.    Hasil Parameter Nozzle Temperature 215oC, Cooling Speed 90%, Dengan 13 Tipe Infill.

Pada hasil dari pengujian impak metode charpy dengan parameter 13 tipe infill, nozzle temperature 215oC, cooling speed 90%, layer thickness 0,2mm, bed temperature 60oC, dan travel speed 100mm/s, printing speed 100mm/s, didapatkan nilai Hasil Impak tertinggi yaitu 0,00398 Joule/mm2 dengan infill lines, dan nilai Hasil Impak terendah yaitu 0,00084 Joule/mm2 dengan infill grid dan tri-hexagon. Hasil dari pembahasan ini dapat dilihat pada Gambar 8.

 

Gambar 8

Hasil Harga Impak Nozzle Temperature 215oC

Dan Cooling Speed 90%

3.    Hasil Parameter Nozzle Temperature 225oC, Cooling Speed 80% Dengan 13 Tipe Infill.

Pada hasil dari pengujian impak meode charpy dengan parameter 13 tipe infill, nozzle temperature 225oC, cooling speed 80%, layer thickness 0,2mm, bed temperature 60oC, dan travel speed 100mm/s, printing speed 100mm/s, didapatkan nilai Hasil Impak tertinggi yaitu 0,00548 Joule/mm2 dengan infill Cubic Subdivision, dan nilai Hasil Impak terendah yaitu 0,00084 Joule/mm2 dengan infill Grid. Hasil dari pembahasan ini dapat dilihat pada Gambar 9.

 

Gambar 9

Hasil Harga Impak NozzleTemperature 225oC

Dan Cooling speed 80%

4.    Pembahasan Hasil Pengujian

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian impak yang diolah dengan parameter berubah yaitu 13 infill geometry, cooling speed (100%, 90% dan 80%), dan nozzle temperature (205 oC, 215 oC dan 225 oC), parameter tetap yaitu layer thickness 0.2mm, bed temperature 60�C, dan travel speed 100mm/s, printing speed 100%. Bahwa parameter berubah (infill geometry, cooling speed, dan nozzle temperature) memiliki pengaruh terhadap hasil dari harga impak/kekuatan impak, sehingga nilai tertinggi dari hasil pengujian impak pada ekperimen nomor 32 infill cubic subdivision, cooling speed 80% dan temperature nozzle 225oC dengan hasil 0,00548 Joule/mm2, nilai terendah dari hasil pengujian impak pada ekperimen nomor 14 dan 17 infill grid dan tri-hexagon, cooling speed 90%, temperature nozzle 215oC dengan hasil 0,00084 Joule/mm2 dan nilai terendah dari hasil pengujian impak pada ekperimen nomor 27 infill grid, cooling speed 80%, temperature nozzle 225 oC dengan hasil 0,00084 Joule/mm2 yang terdapat pada Gambar 10.

 

Gambar 10

Hasil Uji Impak Spesimen

 

Kesimpulan��������������������������������������������������������������

Berdasarkan hasil dari pengolahan data yang didapat, maka disimpulkan bahwa hasil pengujian impak menggunakan spesimen PLA+ didapatkan nilai uji impak sebesar 0,00548 Joule/mm2, dengan ekperimen nomor 32 infill geometry cubic subdivision, cooling speed 80%, nozzle temperature 225oC. Sedangkan nilai uji impak terendah terdapat sebesar 0,00084 Joule/mm2 dengan ekperimen nomor 14 dan 17 infill geometry grid, dan tri-hexagon, cooling speed 90%, nozzle temperature 215�C dan ekperimen nomor 27 infill geometry grid, cooling speed 80%, nozzle temperature 225�C.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Bowo, F. P., Suzen, Z. S., & Oktriadi, Y. (2021). Pengaruh Infill Geometry, Printing Speed dan Nozzle Temperature terhadap Kekuatan Impak Menggunakan Filamen ST PLA. Jurnal of Admiration, 2 (7), 1257�1268. Google Scholar

 

Cholik, C. A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Pendidikan Di Indonesia. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2 (6), 21�30. Google Scholar

 

Christiliana, Malinda Oktriadi, Y. (2021). Optimasi Parameter Proses pada 3D Printing FDM terhadap Akurasi Dimensi Filament PLA Food Grade. Manutech: Jurnal Teknologi Manufaktur, 13 (01), 1�8. Google Scholar

 

Handoyo, Y. (2013). Perancangan alat uji impak metode charpy kapasitas 100 joule. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Unisma" 45" Bekasi, 1 (2), 97950. Google Scholar

 

Hardiana, F., Budiman, H., & Samantha, Y. (2016). Perancangan Alat Uji Impak Metode Charpy Dan Izod. Jurnal Stima (Proceeding Stima 2.0), 248�252. Google Scholar

 

Masdani, M., & Dharta, Y. (2018). Potensi Pengembangan Komposit Berpenguat Serat Kulit Gaharu Sebagai Material Pengganti Fiberglass Pada Pembuatan Dashboard. Manutech: Jurnal Teknologi Manufaktur, 10 (01), 33�38. Google Scholar

 

Pamasaria, H. A., Herianto, H., & Saputra, T. H. (2019). Pengaruh Parameter Proses 3D Printing Tipe FDM (Fused Deposition Modeling) terhadap Kualitas Hasil Produk. Google Scholar

 

Prangga, S. (2017). Optimasi Parameter pada Support Vector Machine menggunakan Pendekatan Metode Taguchi untuk Data High-Dimensional. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Google Scholar

 

Pristiansyah, P., Hasdiansah, H., & Sugiyarto, S. (2019). Optimasi Parameter Proses 3D Printing FDM Terhadap Akurasi Dimensi Menggunakan Filament Eflex. Manutech: Jurnal Teknologi Manufaktur, 11 (01), 33�40. Google Scholar

 

Putra, K. S., & Sari, U. R. (2018). Pemanfaatan Teknologi 3D Printing Dalam Proses Desain Produk Gaya Hidup. Seminar Nasional Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi, 917�922. Google Scholar

 

Putra, W. T., Ismono, I., & Fadelan, F. (2017). Analisa Hasil Uji Impak Sampah Plastik Jenis PP, PET, dan Campuran (PP+ PET). REM (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal, 2 (1), 51�56. Google Scholar

 

Suzen, Z. S. (2020). Pengaruh Tipe Infill dan Temperatur Nozzle terhadap Kekuatan Tarik Produk 3D Printing Filamen Pla+ Esun. Manutech: Jurnal Teknologi Manufaktur, 12 (02), 73�80. Google Scholar

Wawandaru, M., & Fitri, M. (2019). Perancangan Alat Uji Impak Charpy Untuk Material Plastik Dengan Takik. Zona Mesin: Program Studi Teknik Mesin Universitas Batam, 8 (3). Google Scholar

 

Wijayanti, K. P. (2018). Bio-degradeable Bioplastics Sebagai Plastik Ramah Lingkungan. SOIJST Vol. 1 (1): 131-153. Google Scholar

 

Winarto, S. (2015). Pengaruh Suhu Pada Bottom Plate Terhadap Produk Printer 3D. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Google Scholar

�����������

Copyright holder:

Ilham Akbar, Zaldy Sirwansyah Suzen, Idiar (2021)

 

First publication right:

Jurnal Syntax Admiration

 

This article is licensed under: