Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1
No. 2 Juni 2020 |
p-ISSN : ��� e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL
TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI)
Universitas Hasanuddin
Email: [email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 22 Mei 2020 Diterima dalam bentuk revisi 06
Juni 2020 Diterima dalam bentuk revisi |
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor fundamental yang terdiri
dari variabel leverage, pertumbuhan penjualan, arus kas, laba per saham,
likuiditas serta ukuran perusahaan terhadap rasio pembayaran dividen. Sampel
penelitian adalah 36 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan
manufaktur pada 2016-2018. Data dalam penelitian ini adalah data laporan
keuangan yang diproses menggunakan SPSS dengan metode analisis regresi panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan, arus kas dan laba
per saham memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasio pembayaran dividen
sedangkan leverage, likuiditas serta ukuran perusahaan tidak secara
signifikan mempengaruhi rasio pembayaran dividen. |
Kata kunci: Fundamental, pertumbuhan jualan, arus kas dan
rasio pembayaran dividen |
Pendahuluan
Perusahaan didirikan dengan tujuan guna memperoleh
keuntungan atau mencari laba. Sumber daya manusia adalah
satu diantara aset organisasi perusahaan guna menunjang kelancaran tugas guna
mencapai tujuan organisasi perusahaan yang terkait (Afriandi, 2017). Sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi
perusahaan umumnya membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaanya supaya
menjadi suatu aset yang menguntungkan. Perusahaan
harus memperhatikan pendapatan yang diperoleh serta pengeluaran yang dilakukan
selama kegiatan operasi berlangsung supaya perusahaan bisa menghasilkan laba
yang diharapkan demi keberlangsungan usahanya (Pasca, 2019). Laba merupakan keuntungan yang diperoleh
perusahaan dari usaha perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu.
Perusahaan bisa mengimplementasikan laba sebagai sumber pembiayaan internal. Perusahaan mempunyai etika tersendiri yang lebih dikenal
dengan sebutan etika Bisnis dalam mengatur kehidupan perusahaannya (Wahyudin, 2017). Perusahaan juga dapat mengandalkan sumber
pembiayaan eksternal seperti hutang ataupun ekuitas. Perusahaan
sebagai bagian yang tidak lepas dari sorotan sebab dalam beberapa kasus korupsi
keteribatkan perusahaan serta oknum perusahaan terlihat terang benderang, jelas
memiliki tugas serta tanggung jawab besar untuk upaya pemberantasan korupsi ini
(Wahyudin, 2017). Hutang bisa berupa pinjaman dari bank ataupun
penerbitan obligasi sementara ekuitas seperti penerbitan saham. Saham merupakan
surat tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan
perseroan terbatas.
Dalam mengawali aktivitas usaha tidak hanya ada perencaanaan yang matang namun telah dipersiapkan berhubungan dengan modal usaha guna berlangsungnya kegiatan usaha yang akan dirintis maupun aktivitas usaha yang akan dikembangkan (Hasim, 2019). Perusahaan yang sedang mengalami penurunan laba tidak akan membagikan dividen yang besar karena harus menjaga kondisi keuangan perusahaan. Namun, berdasarkan fenomena yang di atas menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami penurunan laba justru membagikan lebih banyak dividen.
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan metode
kuantitatif dengan mendiskripsikan variabel yang sudah menjadi tema pembahasan
dalam tesisi penulis dengan pendekatan korelasional. Metode ini digunakan untuk
memudahkan menemukan hubungan (korelasi) diantara variabel bebas dengan
variabel terikat berdasarkan fakta dan data yang sudah terjadi. Sehingga
penelitian dilaksanakan tanpa ada sesuatu perlakuan (treatment) apapun dari peneliti (Sugiyono, 2014).
A. Hasil
Perusahaan
pada BEI yang labanya turun tetapi tetap membagikan dividen bahkan meningkat yakni
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2017. Selaras dengan hasil Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), UNVR membayar dividen sebesar Rp 5,84 Triliun atau
Rp 766 per saham dimana terjadi kenaikan sebesar Rp 14 per saham dibandingkan
dengan tahun 2016 meskipun laba bersihnya menurun 1,92% menjadi Rp 5,85
triliun. Hasil pengujian statistik deskriptif disajikan pada Tabel 2 di bawah
ini:
Tabel 1 Statistik
Deskriptif
Variabel |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
Dividend payout ratio |
-0,40 |
1,58 |
0,41 |
0,28027 |
Leverage |
0,04 |
0,88 |
0,42 |
0,18266 |
Sales growth |
-1,00 |
2,99 |
0,09 |
0,27224 |
Cash flow |
7,71 |
13,67 |
11,77 |
0,83197 |
Earning per share |
-490,71 |
44.822,00 |
1.047,44 |
3.997,87592 |
Liquidity |
0,39 |
9,72 |
2,26 |
1,61189 |
Firm size |
11,11 |
15,02 |
12,79 |
0,78451 |
�����������
Pengujian
regresi panel dilakukan untuk dapat memilih model yang sesuai antara poolest
least square (PLS), fixed effect model (FEM) dan random effect
model (REM) adalah menggunakan uji chow dan uji Hausman. Uji chow
dilakukan untuk memilih antara model PLS atau FEM. Apabila angka signifikan
kurang dari angka probabilitas alpha 0,05 maka FEM digunakan sebagai
model regresi data panel. Hasil uji chow dapat dilihat pada Tabel 3 di
bawah ini:
Tabel 2 Hasil Uji Chow |
Effect
Test |
Statistic |
Prob. |
Cross-section F |
3,036326 |
0,0000 |
Cross-section Chi-square |
226,919487 |
0,0000 |
�����������������
Hasil uji cross section fixed effect test mempertimbangkan nilai probabilitas pada cross section chi-square. Model teknik regresi panel yang layak digunakan yaitu FEM untuk memprediksi variabel dependen karena nilai signifikansi sebesar 0,0000 atau lebih kecil dari 0,05. Uji hausman digunakan untuk memilih antara model FEM atau REM. Model regresi data panel FEM digunakan apabila angka signifikan kurang dari angka probabilitas alpha 0,05. Hasil uji chow dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini:
Tabel
3 Hasil Uji Hausman |
Test
Summary |
Chi-Square
Statistic |
Prob. |
Cross-section random |
21,791256 |
0,0013 |
���������������
Hasil uji Hausman menunjukkan nilai probabilitas lebih
kecil dari alpha 0,05 maka disimpulkan bahwa model yang tepat adalah
FEM. Hasil uji F menunjukkan nilai signifikansi model regresi sebesar 0,0000
yang ditunjukkan pada Tabel 3. Model regresi tersebut dapat digunakan untuk
memprediksi variabel dividend payout ratio, lain kata leverage, sales
growth, cash flow, earnings per share, liquidity dan firm size berpengaruh
terhadap dividend payout ratio karena angka signifikan kurang dari angka
probabilitas alpha 0,05. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4 Hasil Uji F
Variabel Dependen |
Sig. |
Kesimpulan |
Dividend Payout Ratio |
�����������
0,000000 |
�������
Signifikan |
Hasil uji f menunjukkan leverage, sales growth,
cash flow, earnings per share, liquidity dan firm size secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Uji t
yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh setiap variabel independen secara
parsial. Hasil uji t fixed effect model disimpulkan tabel di bawah ini:
Tabel 5 Hasil uji f
|
Coefficient |
t-Statistic |
Prob |
Kesimpulan |
Hipotesis |
C |
1,044174 |
0,711043 |
0,4776 |
|
|
LEV |
-0,220988 |
-0,972157 |
0,3317 |
Tidak Signifikan |
Tidak Terbukti |
SGR |
-0,174105 |
-3,538675 |
0,0005 |
Signifikan |
Terbukti |
CF |
-0,088778 |
-2,018181 |
0,0444 |
Signifikan |
Terbukti |
EPS |
0,000011 |
2,382965 |
0,0178 |
Signifikan |
Terbukti |
LIQ |
-0,006363 |
-0,406707 |
0,6845 |
Tidak Signifikan |
Tidak Terbukti |
FS |
0,041027 |
0,365210 |
0,7152 |
Tidak Signifikan |
Tidak Terbukti |
B.
Pembahasan
1)
Leverage
terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh
terhadap dividend payout ratio sehingga hipotesis tidak terpenuhi.
Hasil penelitian ini sependapat dengan Khan dan Ahmad (2017), Ahmed dan
Murtaza (2015), Aqel (2016) dan Mui dan Mustapha (2016) yang menyatakan tidak
ada pengaruh antara leverage dengan dividend payout ratio. Ahmed
dan Murtaza (2015) menyatakan hal ini dikarenakan hutang perusahaan rendah yang
mengakibatkan likuiditas perusahaan tinggi ataupun sebaliknya.
2)
Sales Growth terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sales growth berpengaruh
positif dan signifikan terhadap dividend
payout ratio. karena
Perusahaan besar dengan akses pasar yang lebih baik
akan membayar dividen yang tinggi kepada pemegang sahamnya, sehingga antara sales
growth dan pembayaran dividen memiliki hubungan yang positif.
3)
Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil penelitian
ini menyatakan bahwa cash flow berpengaruh positif
dan signifikan terhadap dividend payout ratio sama dengan hasil
penelitian Khan dan Ashraf (2014). Hal ini dikarenakan cash flow memiliki peran yang penting dalam keputusan pembagian
dividen karena menunjukkan posisi likuiditas sebuah perusahaan.
4)
Earnings Per Share (EPS) terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Earnings Per Share (EPS)� berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Peningkatan
earnings per share merupakan kabar gembira bagi investor karena
semakin tinggi laba yang akan diperoleh shareholder. Ibrahim dan Shuaibu
(2016) menyatakan bahwa apabila pendapatan perusahaan naik akan meningkatkan
tingkat dividend payout ratio perusahaan.
5)
Liquidity terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa liquidity berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
variabel dependen dividend payout ratio sehingga hipotesis tidak
terpenuhi. Hasil penelitian ini sependapat dengan
Kajola et al. (2015) dan Aqel (2016) yang menyatakan bahwa liquidity tidak
berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.
6)
Firm Size terhadap Dividend Payout Ratio
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa firm size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap variabel dependen dividend payout ratio sehingga hipotesis tidak terpenuhi. Hasil penelitian ini sependapat dengan King�wara (2015), Baah et al. (2014), Khan et al. (2016) dan Ehsan et al. (2013) yang menyatakan bahwa firm size tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh negatif terhadap Dividend Payout Ratio, Sales Growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Cash Flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Earnings Per Share (EPS)� berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, Liquidity berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio dan firm size berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Apabila semakin tinggi nilai dividen yang dibagikan, maka laba yang ditahan semakin sedikit sehingga dapat mengakibatkan penghambatan bagi pertumbuhan perusahaan.
Bibliografi
Afriandi, S. (2017). Meningkatkan Produktivitas Kerja
Di Perusahaan Jasa Survey. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2),
133�143.
Hasim, L. (2019). Penerapan Business Intelligence Pada
Manajemen Dashboard Report Perusahaan Asuransi. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 4(12), 123�136.
Pasca, Y. D. (2019). Pengaruh Pendapatan Usaha dan
Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Survey Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor
Transportasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 4(9), 163�173.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen.
Bandung: Alfabeta.
Wahyudin, U. (2017). Peran Penting Pedoman Etika
Bisnis Perusahaan Dalam Upaya Pencegahan Korupsi. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(12), 147�161.