Jurnal
Syntax Admiration |
Vol. 2
No. 12 Desember
2021 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik
|
Rangga Wirabuana, Bagas Wicaksono, Lusi Wahyuni, Muchammad
Fauzi
Universitas Widyatama Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected], [email protected],� [email protected], [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 25 November 2021 Direvisi 05 Desember 2021 Disetujui 15 Desember 2021 |
PT. XYZ merupakan
salah satu perusahaan yang
bergerak dalam industri percetakan uang dan dokumen keamanan yang dimana salah satu bahan baku nya
menggunakan kertas. Suatu proses produksi tentunya perlu adanya pengendalian mutu yang sangat berguna untuk memperoleh standar kualitas yang telah ditentukan. Pengendalian mutu pada proses produksi ini salah satunya yaitu dengan melakukan pengujian brightness pada kertas
tersebut yang dimana produk tersebut sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan, dan untuk mengetahui setiap produk telah memenuhi sesuai standar mutu tersebut, perlu adanya suatu bagan kendali.
Bagan kendali adalah grafik yang mencerminkan batas kendali suatu proses. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
data hasil pengujian brightness kertas berada pada
rentang kendali mutu statistika
dengan pendekatan smart goals sebagai panduan dari
penetapan tujuan utama
penelitian. Kegiatan penelitian ini mengambil data presisi dan akurasi
dari pengujian brightness dari
sampel kertas sebagai pengumpulan data nya yang diolah menjadi suatu bagan kendali dan dilakukan pendeketan smart goals sebagai panduan dalam melakukan penetapan tujuan utama dari
pengujian ini. Sampling data didapat sebanyak 10 kali sampel dan 15
kali pengulangan untuk
data presisi. Hasil pengujian
kendali akurasi didapat nilai rata-rata % Recovery yaitu
sebesar 100,45% dan pada bagan
kendali presisi, data hasil pengujian didapat nilai rata-rata %Recovery yaitu
sebesar 0,26% sehingga dari kedua data tersebut dapat diterima karena berada pada rentang
keberterimaan yang ditetapkan, dan penggunaan pendekatan smart goals dapat terealisasi dikarenakan target yang telah
ditentukan dapat tercapai. ABSTRACT������������������������� PT. XYZ is one of the companies engaged in the
printing industry of money and security documents where one of the raw materials
uses paper. A production process certainly needs quality control which is
very useful to obtain predetermined quality standards. One of the quality
controls in this production process is by testing the brightness on the paper
where the product is in accordance with the quality standards that have been
set, and to find out that each product has complied with these quality
standards, it is necessary to have a control chart. A control chart is a
graph that reflects the control limits of a process. This study aims to
determine the results of the paper brightness test are in the statistical
quality control range with the smart goals approach as a guide for
determining the main research objectives. This research activity takes
precision and accuracy data from brightness testing from paper samples as
data collection which is processed into a control chart and a smart goals
approach is carried out as a guide in determining the main goals of this
test. Sampling of data obtained 10 times the sample and 15 repetitions for
precision data. The results of the accuracy control test obtained an average
value of %Recovery which is 100.45% and on the precision control chart, the
test results data obtained an average value of %Recovery which is 0.26% so
that the two data can be accepted because they are in the range acceptance
that has been set, and the use of the smart goals approach can be realized
because the predetermined targets can be achieved. |
Kata Kunci: mutu; presisi; akurasi; smart goals Keywords: quality;
precision; accuracy; smart goals |
Pendahuluan
Mutu adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran
rekayasa, Pembikinan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan untuk memenuhi harapan-harapan pelanggan (Dyreng et al., 2008).
Menurut ISO 9000, mutu adalah derajat diri dari sekumpulan
karakteristik melekat pada suatu objek yang memenuhi persyaratan. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu sangat tergantung pada situasi dan kondisi serta personel yang terlibat dalam menentukan mutu tersebut (Ghozali, 2018).
Mutu menjadi aspek penting yang perlu dijaga oleh setiap perusahaan salah satunya yaitu mutu
bahan baku. Mutu bahan baku
yang kurang baik akan berpotensi menyebabkan terjadinya permasalahan pada saat proses produksi.
PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan. Kertas merupakan bahan baku utama
sehingga diperlukan pemeriksaan dan pengujian terhadap bahan baku tersebut untuk
memastikan bahwa kertas yang akan digunakan telah memenuhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan. Salah satu parameter pengujian yang dilakukan yaitu pengujian Brightness kertas.
Pada SNI ISO/IEC 17025 dinyatakan
bahwa laboratorium harus dideteksi dan bila memungkinkan teknik statistik diterapkan pada pengkajian hasil pengujian. Pengendalian mutu merupakan suatu tahapan kegiatan dalam prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi aspek teknis pengujian. Pengendalian mutu dilakukan dengan tujuan untuk memantau,
memeriksa, mengendalikan serta memastikan data hasil pengujian berada dalam batas
kendali secara statistik. Pengendalian mutu yang dapat diterapkan di laboratorium pengujian diantaranya kurva kalibrasi, bagan kendali akurasi
dan presisi untuk setiap parameter uji. Akurasi merupakan kedekatan hasil analisis dengan nilai sebenarnya
yang menggambarkan ketepatan
data dan berkaitan dengan kesalahan sistematik atau bias. Presisi merupakan variabilitas dari beberapa kali pengukuran/pengujian yang menggambarkan kecermatan data dan
berkaitan dengan kesalahan random (Julianti & Zulaikha, 2014).
Penelitian ini dilakukan untuk
memenuhi persyaratan pengendalian mutu yang dipersyaratkan dalam SNI ISO/IEC
17025. Pengendalian mutu
yang dilakukan yaitu pembuatan bagan kendali akurasi dan presisi terhadap hasil pengujian Brightness kertas.
Bagan kendali adalah grafik yang mencerminkan batas kendali suatu
proses (Kakunsi et al., 2017).
Bagan kendali merupakan perangkat statistika yang digunakan dalam penerapan pengendalian mutu internal. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode SMART Goal. Metode
SMART adalah metode yang digunakan sebagai panduan untuk menetapkan tujuan, target atau sasaran. Tujuan penelitian ini adalah menentukan data hasil pengujian Brightness kertas
berada pada pengendalian statistika sepanjang waktu sehingga dapat menjamin validitas dan keabsahan data hasil pengujian yang dilaporkan.
Metode Penelitian
1. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan pada pengujian
brightness pada kertas
yaitu CRM (Certified Reference Material) dan sampel kertas yang akan diuji, sedangkan alat yang digunakan adalah elrepho brightness tester.
2. Metode Pengumpulan
Data
Dalam penelitian
ini, menggunakan data
primer. Penelitian ini mengumpulkan
data berupa data hasil pengujian brightness
pada kertas di PT. XYZ. Dimana pengumpulan
data dilakukan melalui metode berupa pengujian brightness CRM (Certified Reference Material) dan pengujian presisi brightness pada kertas
sesuai dengan persyaratan
yang tercantum dalam SNI
ISO/IEC 17025 (Muhibbin, 1997).
Data yang dikumpulkan kemudian
diterapkan dalam bagan kendali akurasi dan presisi dan juga peta kendali akurasi dan presisi sebagai pengendalian mutu internal.
3. Metode Analisis
Data
Pada penelitian ini metode analisis
data yang digunakan adalah metode Smart Goal.
Metode Smart
Goal merupakan metode yang digunakan
untuk menetapkan target, rencana dan suatu tujuan. Metode Smart Goal ini menggabungkan beberapa kriteria agar bisa membantu
lebih fokus dalam meningkatkan peluang guna mncpai tujuan (Papilo, 2012).
A. Hasil Penelitian
1. Metode SMART Goal
Pengendalian mutu
internal pada pengujian brightness kertas ini menggunakan
metode smart goals di PT. XYZ dengan
mengikuti beberapa dimensi yang diawali dengan dimensi Specific kemudian diakhiri dengan dimensi timely. Berikut merupakan analisis penetapan tujuan atau target menggunakan pendekatan smart
goals� pada pengujian
brightness kertas (Spicer
& Lundstedt, 1976):
a) Dimensi �Specific�
Hasil dari analisis penetapan tujuan pada dimensi spesifik
ini berpacu pada keabsahan data dan juga validitas dari hasil pengujian brightness kertas yang didapat dari
bagan kendali akurasi dan presisi. Untuk memastikan tujuan
utama dapat dikatakan spesifik maka perlu adanya penjabaran mengenai pertanyaan
6W (Who, What, When, Where, Which,
dan Why). Pertanyaan pertama mengenai who
(siapa), yaitu merupakan keterlibatan dari pegawai atau karyawan di PT. XYZ,
selanjutnya pertanyaan what (apa),
yaitu yang akan dicapai dari target ini yaitu untuk mendapatkan
data presisi dan akurasi dari hasil pengujian
brightness yang akan ditentukan
berada pada rentang kendali mutu statistika.
Pertanyaan When
(kapan) menjelaskan mengenai pengambilan data akurasi dan presisi yang disampling pada tanggal 2 Desember 2021 kemudian data diolah sehingga mendapatkan hasil sampai tanggal 7 Desember 2021. Pertanyaan Where menjawab dimana proses penelitian berlangsung, yaitu di PT. XYZ yang merupakan perusahaan di bidang percetakan uang dan dokumen keamanan. Pertanyaan Which menjawab apa saja
yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau target tersebut yaitu yang diperlukan untuk mencapai target tersebut menggunakan data data kendali presisi
dan akurasi dan diolah dengan menggunakan Microsoft
excel untuk mendapatkan
%Recovery yang diharapkan. Hal ini
berarti bahwa target atau tujuan utama
dari pengendalian internal mutu pengujian brightness kertas di PT. XYZ sudah dijabarkan cukup spesifik (Subadriyah,
2013).
b) Dimensi �Measurable�
Hasil analisis
penetapan tujuan pada dimensi measurable
yaitu� menunjukkan bagan kendali akurasi dan kendali presisi bahwa pada bagan kendali akurasi dilakukan pengujian sample sebanyak
10 kali dan didapatkan %Recovery rata-rata sebesar 100,45% yang dimana batas pengendalian atas (BPA) sebesar 100,53% dan batas pengendalian bawah (BPB) sebesar 100,38% yang artinya data hasil pengujian memenuhi
batas keberterimaan, dan tidak adanya data yang meragukan, dan batas tepi atas (BTA) sebesar 100,57% dan batas tepi bawah (BTB) sebesar 100,34% yang artinya dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian
dapat diterima atau mencapat target yang diharapkan. Pada bagan kendali presisi dilakukan pengujian sample sebanyak
10 kali dan diulang sebanyak
15 kali pengujian, didapat
% Recovery rata-rata sebesar 0,26% yang dimana batas pengendalian atas (BPA) sebesar 0,63% dan batas tepi atas
(BTA) sebesar 1,18% sehingga
dapat disimpulkan bahwa data pada bagan kendali presisi dapat diterima atau mencapai target, namun pada kendali presisi terdapat satu sample yang melewati batas pengendalian atas yang berarti satu data tersbut memiliki kecenderungan meragukan. Hal ini menunjukkan bahwa target atau tujuan utama
dari pengendalian internal mutu pengujian brightness kertas di PT. XYZ sudah cukup terukur dalam
pencapaian target data yang berada
pada rentang mutu statistika yang telah diolah (Sujarweni,
2015).
c) Dimensi �Attainable"
Hasil analisis
penetapan tujuan pada dimensi attainable bahwa nilai rata-rata % Recovery
pada kedua bagan kendali tersebut sudah realistis dan mencapai tujuan atau target yang diinginkan dan berada pada rentang keberterimaan yang berarti bahwa sasaran yang sudah ditentukan cukup ralistis untuk dicapai. Namun salah satu sample pada bagan kendali presisi
melewati rentang batas atas (BPA). Hal ini berarti satu
data tersebut masih tidak realistis untuk dicapai karena
jika data berada diatas BPA atau dibawah BPB maka data tersebut meragukan sedangkan jika data berada diatas Batas Tepi Atas (BTA) atau dibawah Batas Tepi Bawah (BTB) maka data tersebut ditolak dan dilakukan pengulangan pengujian hingga pemberhentian pengujian dan/atau kalibrasi.
d) Dimensi �Relevant�
Hasil analisis
penetapan tujuan pada dimensi relevant menunjukkan bahwa nilai rata-rata % Recovery untuk
kedua bagan kendali tersebut dapat relevant. Hal ini dikarenakan dari hasil pencapaian target yang diinginkan yaitu kedua nilai rata-rata% recovery berada pada batas rentang yang telah ditentukan, dan dari nilai rata-rata % recovery yang berada
pada rentang tersebut memberikan keuntungan yaitu sebagai dapat
berguna sebagai sarana untuk pengendalian
mutu internal, kemudian jika terjadi perubahan
dalam mutu analisis dapat diketahui dengan sangat cepat dan kemungkinan terbaik untuk mendemonstrasikan
mutu dan profisiensi kepada pelanggan dan auditor. Sehingga pada penelitian ini sasaran atau
tujuan yang sudah ditentukan sudah relevan dengan dengan kondisi dan kesesuaian data yang diperoleh
dan diolah.
e) Dimensi �Timely�
Hasil analisis
penetapan tujuan pada dimensi timely menunjukkan bahwa data yang didapat dari pengujian brightness kertas sudah cukup
terarah dalam waktu yang telah ditentukan yaitu selama 5 hari pengujian
dilakukan. Hal ini berarti bahwa penilaian
waktu sudah dirumuskan dari tenggat waktu untuk
menyelesaikan sasaran yang sudah ditentukan.
2. Bagan Kendali Akurasi
Pembuatan bagan kendali akurasi dilakukan dengan melakukan pengujian Brightness terhadap
CRM (Certified Reference Material)
kemudian dihitung % Recovery dari hasil pengujian. Nilai Brighness CRM yang digunakan
yaitu 102,2. Data hasil pengujian CRM adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Hasil Pengujian
Brigtness CRM
Sampel No. |
Hasil Pengujian
|
Recovery (%) |
1 |
102,63 |
100,42 |
2 |
102,63 |
100,42 |
3 |
102,64 |
100,43 |
4 |
102,69 |
100,48 |
5 |
102,73 |
100,52 |
6 |
102,64 |
100,43 |
7 |
102,73 |
100,52 |
8 |
102,67 |
100,46 |
9 |
102,61 |
100,40 |
10 |
102,66 |
100,45 |
X avg |
102,66 |
100,45 |
SD |
0,040 |
0,039 |
Setelah dilakukan pengujian Brightness
terhadap CRM,
kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bagan kendali akurasi.
Bagan kendali akurasi yang didapat adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Peta Kendali Akurasi
Brightness
3. Bagan Kendali Presisi
Setelah membuat
bagan kendali akurasi dan peta kendali akurasi, kemudian dibuat bagan kendali presisi
dan juga peta kendali presisi. Presisi merupakan variasi pada pengukuran yang diperoleh
dengan satu alat ukur melakukan
pengukuran part
yang sama secara berulang dengan operator yang sama (Dewi & Singgih, 2015). Presisi
(repitabilitas) merupakan pengulangan pegujian yang bertujuan terhdapa contoh
uji yang sama dari seorang anais dengan menggunakan metode pengujian dan
peralatan tertentu dalam interval waktu yang singkat (Lusiana, 2012). Bagan kendali
presisi dibuat berdasarkan pengujian brightness
pada kertas.
Data hasil pengujian kemudian menghitung hitung rata-rata, standar deviasi dan nilai %RSD. Berikut adalah data hasil pengujian presisi brightness
pada kertas, sampel yang diambil adalah sebanyak 15 sampel dan dilakukan pengujian sebanyak 10 kali dengan acuan tidak lebih
dari 10%.
Tabel 2
Hasil Pengujian Presisi Brigtness Kertas
Pengujian Ke- |
Kode Sampel |
||||||||||||||
|
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
13 |
14 |
15 |
1 |
102,27 |
102,97 |
83,09 |
109,07 |
83,67 |
83,72 |
84,34 |
84,58 |
84,44 |
80,12 |
84,81 |
79,24 |
79,40 |
79,70 |
83,95 |
2 |
101,92 |
102,51 |
82,97 |
109,04 |
83,62 |
83,96 |
84,38 |
84,61 |
84,27 |
80,30 |
84,62 |
79,57 |
79,68 |
80,52 |
82,51 |
3 |
101,92 |
103,31 |
82,95 |
109,43 |
83,70 |
83,89 |
84,34 |
84,75 |
84,06 |
80,17 |
84,59 |
79,09 |
80,15 |
80,52 |
83,93 |
4 |
102,14 |
102,28 |
83,04 |
109,25 |
83,80 |
83,78 |
84,27 |
84,72 |
84,34 |
80,43 |
84,61 |
79,24 |
79,92 |
80,21 |
83,78 |
5 |
101,93 |
103,14 |
83,01 |
109,34 |
83,75 |
83,77 |
84,27 |
84,72 |
84,05 |
80,05 |
84,91 |
79,37 |
79,54 |
79,69 |
83,87 |
6 |
102,19 |
102,39 |
83,19 |
108,36 |
83,71 |
83,75 |
84,32 |
84,54 |
84,28 |
80,23 |
84,69 |
79,38 |
79,37 |
80,78 |
83,87 |
7 |
102,31 |
103,14 |
83,05 |
109,08 |
83,77 |
83,75 |
84,35 |
84,63 |
84,33 |
80,00 |
84,65 |
79,22 |
79,26 |
80,16 |
84,30 |
8 |
101,93 |
102,58 |
83,05 |
108,98 |
83,83 |
83,74 |
84,31 |
84,64 |
84,86 |
80,00 |
84,65 |
79,28 |
79,29 |
79,83 |
84,43 |
9 |
102,76 |
102,53 |
82,95 |
109,18 |
83,79 |
83,68 |
84,32 |
84,58 |
84,59 |
79,73 |
84,82 |
80,17 |
79,93 |
79,88 |
84,47 |
10 |
102,18 |
102,53 |
83,00 |
109,71 |
83,73 |
83,71 |
84,33 |
84,63 |
83,89 |
80,16 |
84,66 |
79,76 |
79,73 |
79,96 |
84,50 |
Rata-Rata |
102,16 |
102,75 |
83,03 |
109,14 |
83,74 |
83,78 |
84,32 |
84,64 |
84,31 |
80,12 |
84,70 |
79,42 |
79,63 |
80,13 |
83,96 |
SD |
0,26 |
0,36 |
0,07 |
0,35 |
0,06 |
0,09 |
0,03 |
0,07 |
0,28 |
0,19 |
0,11 |
0,33 |
0,31 |
0,38 |
0,58 |
%RSD |
0,26% |
0,35% |
0,09% |
0,32% |
0,08% |
0,10% |
0,04% |
0,08% |
0,33% |
0,24% |
0,13% |
0,41% |
0,38% |
0,47% |
0,69% |
Dari tabel diatas dapa dilihat
bahwa %RSD tidak ada yang melebihi standar yaitu tidak
lebih dari 10%. %RSD yang
di dapat berkisar antara 0,04% - 0,69%. Maka dari itu pengujian
brightness kertas
dapat dikatakan memenuhi standar. Setelah dilakukan pengujian presisi Brightness
terhadap CRM, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bagan kendali presisi. Bagan kendali presisi yang didapat adalah sebagai berikut:
Gambar 2
Peta Kendali Presisi Brightness
B. Pembahasan
1. Bagan Kendali Akurasi
Hasil pengujian dan pembuatan bagan kendali akurasi
menunjukan bahwa akurasi pengujian Brightness
kertas memnuhi standar. Menurut SNI ISO/IEC 17025 dinyatakan bahwa syarat keberterimaan recovery akurasi
yang diizinkan yaitu 85% sampai 115%. Berdasarkan pada tabel 1, nilai recovery hasil
pengujian masih berada pada rentang keberterimaan yang ditetapkan dalam SNI ISO/IEC 17025 dengan
rata-rata recovery yaitu 100,45%.
Batas Pengendalian Atas (BPA) dan Batas Pengendalian
Bawah (BPB) dalam Control Chart menunjukan area keberterimaan sebaran dan kecenderungan data. Jika
data berada diatas BPA atau dibawah BPB maka data tersebut meragukan sedangkan jika data berada diatas Batas Tepi Atas (BTA) atau dibawah Batas Tepi Bawah (BTB) maka data tersebut ditolak dan dilakukan pengulangan pengujian hingga pemberhentian pengujian dan/atau kalibrasi. Berdasarkan Control Chart yang telah
dibuat menunjukan bahwa hasil pengujian
akurasi pada parameter Brightness berada dalam garis Batas Pengendalian Atas (BPA) dan Batas Pengendalian
Bawah (BPB). �Hal tersebut
menunjukan bahwa segala sesuatu yang mempengaruhi data hasil pengujian memenuhi batas keberterimaan, sebaran data secara acak serta tidak
adanya kecenderungan tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian
dapat diterima.
2. Bagan Kendali Presisi
Berdasarkan
tabel 2 hasil uji presisi brightness
kertas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian dan pembuatan bagan kendali presisi
memenuhi standar, dimana hasil %RSD dari bagan kendali presisi tidak melebihi
10%. Nilai %RSD yang dihasilkan yaitu antara 0,04% - 0,69%.
Bagan kendali presisi digunakan untuk melihat konsistensi analis, kestabilan peralatan serta tingkat kesulitan metode pengujian
yang digunakan, karena presisi merupakan tingkat kedapatulangan suatu rangkaian
hasil pengujian diantara hasil-hasil itu sendiri. Jika data hasil pengujian
berada diantara garis BPA (Batas Pengendalian Atas) dan BPB (Batas Pengendalian
Bawah) maka data tersebut diterima, jika data berada diantara garis BTA-BPA
atau BTB-BPB maka data meragukan atau diperingatkan, jika data berada diluar
garis BTA dan BTB maka data tersebut ditolak dan pengujian dihentikan.
Dari gambar bagan kendali presisi
diketahui bahwa nilai pengujian
brightness pada kertas tidak lebih dari 10 % nilai pengujian sebagaimana yang ditetapkan dalam SNI, berarti nilai pengujian brightness pada kertas mempunyai presisi yang baik dan data dapat diterima.
3.
Pendekatan Smart Goals
Berdasarkan analisis yang
dilakukan terhadap data hasil pengujian brightness kertas dengan menggunakan
metode smart goals, secara
keseluruhan sudah mencapai target yang diharapkan dan tepat pada sasaran
berdasarkan lima dimensi yang telah dianalisis. Hal ini menunjukkan bahwa PT.
XYZ dapat menggunakan metode smart goals
dalam menetapkan tujuan pada pengendalian mutu internal, karena semua dimensi
yang harus digunakan dalam metode smart
goals ini dapat dilakukan oleh�
PT.XYZ.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Hasil dari
penelitian terkait dengan pengendalian mutu internal pada pengujian brightness
kertas dengan pendekatan smart goals
yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan bagan kendali akurasi
pada pengujian brightness kertas
dinyatakan diterima dan tidak ada keraguan data karena nilai rata-rata %Recovery masuk didalam rentang BPA
(100,53%) � BPB (100,38%) dan BTA (100,57%) � BTB (100,34%), berdasarkan SNI
ISO/IEC 17025 dinyatakan bahwa syarat keberterimaan recovery akurasi yang diizinkan yaitu 85% sampai 115% dan nilai recovery hasil pengujian masih berada
pada rentang keberterimaan yang ditetapkan dalam SNI ISO/IEC 17025 dengan
rata-rata % recovery yaitu sebesar
100,45%. Hasil yang didapat dari bagan akurasi presisi dapat disimpulkan bahwa
data presisi dapat diterima dan dinyatakan baik bila berada diantara garis BTA
(1,18%) yaitu sebesar rata-rata % recovery
sebesar 0,26%, namun terdapat satu data yang melewati BPA (0,63%) pada
pengujian brightness kendali presisi
yang artinya data tersebut diragukan namun dapat diterima karena tidak melewati
BTA (1,18%). Sehingga dengan menggunakan pendekatan smart goals, penetapan
tujuan pada penelitian ini sudah terealisasi atau tercapai, dikarenakan tujuan
utama dari penelitian ini yaitu data hasil
pengujian brightness kertas
berada pada pengendalian statistika sepanjang waktu sehingga dapat menjamin validitas dan keabsahan data hasil pengujian yang dilaporkan.
Dewi, N., & Singgih, M. L. (2015).
Meningkatkan Akurasi dan Presisi Measurement System Analysis Dengan Pendekatan
Process Oriented Basis Representation (Studi Kasus: PT. XYZ). Prosiding
Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII, 1. Google Scholar
Dyreng, S. D., Hanlon, M., & Maydew, E.
L. (2008). Long‐run corporate tax avoidance. The Accounting Review,
83 (1), 61�82. Google Scholar
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis
multivariate dengan program IBM SPSS 25. Google Scholar
Jackson, B. R., & Milliron, V. C.
(1986). Tax compliance research: Findings, problems, and prospects. Journal
of Accounting Literature, 5 (1), 125�165. Google Scholar
Julianti, M., & Zulaikha, Z. (2014). Analisis
Faktor�Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Untuk
Membayar Pajak Dengan Kondisi Keuangan Dan Preferensi Risiko Wajib Pajak
Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada Wajib Pajak yang Terdaftar di KPP
Pratama Candisari Semarang). Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Google Scholar
Kakunsi, E., Pangemanan, S., & Pontoh,
W. (2017). Pengaruh gender dan tingkat pendidikan terhadap kepatuhan wajib
pajak di Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tahuna. Going Concern:
Jurnal Riset Akuntansi, 12(2). Google Scholar
Korhlberg, L. (1969). Stages and sequences:
The cognitive development approch to socialisation. D. Gosin, Handbook of
Socialisation Theory and Research. Chicago: Rand McNelly. Google Scholar
Lusiana, U. (2012). Penerapan Kurva
Kalibrasi, Bagan Kendali Akurasi Dan Presisi Sebagai Pengendalian Mutu Internal
Pada Pengujian Cod Dalam Air Limbah. Biopropal Industri Vol. 3 No. 1 Juni
2012 1, 8. Google Scholar
Muhibbin, S. (1997). Psikologi Pendekatan
dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Google Scholar
Papilo, P. (2012). Pengukuran Kinerja
Organisasi dengan Penerapan Metode IPMS yang Terintegrasi dengan Metode SMART
System (Studi Kasus: Fakultas �X�). Seminar Nasional Teknologi Informasi
Komunikasi Dan Industri. Google Scholar
Spicer, M. W., & Lundstedt, S. B.
(1976). Understanding tax evasion. Public Finance= Finances Publiques, 31(2),
295�305. Google Scholar
Subadriyah, S. (2013). Pengaruh Moderasi
Tax Morale Terhadap Hubungan Variabel Sosio Demografi Dan Tax Avoidance Pajak
Penghasilan Di Kpp Pratama Jepara. Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis,
10 (2). Google Scholar
Sujarweni, W. (2015). SPSS untuk
Penelitian. Google Scholar
Tittle, C. R. (1980). Sanctions and
social deviance: The question of deterrence. Google Scholar
Troutman, C. S. (1993). Moral commitment
to tax compliance as measured by the development of moral reasoning and
attitudes towards the fairness of the tax laws. Oklahoma State University. Google Scholar
Welton, R. E., Lagrone, R. M., & Davis,
J. R. (1994). Promoting the moral development of accounting graduate students:
An instructional design and assessment. Accounting Education, 3(1),
35�50. Google Scholar
Zain, M. (2008). Manajemen Perpajakan
(ed. 3). Penerbit Salemba. Google Scholar
Copyright holder: Rangga Wirabuana, Bagas
Wicaksono, Lusi Wahyuni, Muchammad Fauzi (2021) |
First publication right: |
This article is licensed under: |