Jurnal Syntax Admiration

Vol. 3, No. 1 Januari 2022

p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356

Sosial Teknik

 

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA MATERI AKIDAH AKHLAK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA

 

Anis Mudawamah, Khoirotul Idawati

Universitas Hasyim Asy�ari Jombang, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

25 Desember 2021

Direvisi

05 Januari 2022

Disetujui

15 Januari 2022

Peran guru sangatlah penting dalam sebuat keberhasilan dari anak didiknya dan setiap keberhasilan anak didik tidak lepas dari peren guru, saat proses belajar berlangsung di setiap guru di perlukan skil atau kemampuan dalam mengelola pembelajarn atau bisa mebuat model pembelajarn yang berfariasi sehingga anak didik� tidak lah bosan dan tidak membuat siswa suntuk atau mengantuk pada saat peroses pembelajarn berlangsung. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis, data yang diperoleh data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk teknik analisis data menggunakan: data reduction, data display, data verification. Untuk pengecekan keabsahan data dengan cara: (1) kredibilitas: a. perpanjangan keikutsertaan, b. ketekunan pengamatan, c. trianggulasi, (2) transferability, (3) dependability, (4) konfirmability. Dari hasil ini dapat di lihat bahwasannya model pembeljaran sangat lah penting pada saat proses bembelajaran berlangsung agar siswa sangat senang dan mudah memahami akan pelajaran dan bisa sailing bantu anta teman

 

ABSTRACT���������������������������

The teacher's role is very important in the success of his students and every student's success cannot be separated from the role of the teacher, when the learning process takes place, every teacher needs skills or the ability to manage learning or can create varied learning models so that students are not bored and does not make students sleepy or sleepy during the learning process. By using phenomenological qualitative research methods, the data obtained using observation, interviews, and documentation. For data analysis techniques using: data reduction, data display, data verification. To check the validity of the data by: (1) credibility: a. participation extension, b. persistence of observation, c. triangulation, (2) transferability, (3) dependability, (4) confirmability. From these results, it can be seen that the learning model is very important when the learning process takes place so that students are very happy and easy to understand the lesson and can help each other.

Kata Kunci: model impelementasi; think pair share; kemampuan berpikir kogni

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords: model implementation; think pair share model; cognitive thinking ability



 

 

Pendahuluan

Pendidikan merupakan komponen utama dari perwujudan peradaban, karena warga negara dapat memperoleh wawasan dan mengembangkan kemampuannya melalui pendidikan yang akan berdampak pada peningkatan kehidupan manusia dan kehidupan bernegara (Ilahi & Ratri, 2012).

Pendidikan merupakan aspek terpenting dan� paling� utama� dalam� kehidupan� manusia. Dengan pendidikan menciptakan karakter yang baik pada setiap manusia (Wardi, 2012).

Dalam proses pendidikan ini dilaksnakan dilingkup� formal� maupun� non� formal.� Secara formal� berarti� proses� belajar� terjadi� dilingkup sekolahan sedangkan non formal terjadi di lingkungan keluarga dan masyarakat (Muchtar & Suryani, 2019).

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran (Saefuddin & Berdiati, 2014).

Seorang pendidik yang baik selalu berusaha agar dapat memberikan pembelajaran yang terbaik bagi peserta didiknya yaitu dalam memilih, maupun menetapkan model pembelajaran yang sesuai berdasarkan kondisi yang ada agar tercapai pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif dan mempunyai banyak manfaat, yaitu mengembangkan sikap saling kerja sama, bersyujur dalam memecahkan masalah, menciptakan sikap saling menghargai pendapat orang lain, dan sikap saling tolong-menolong antar sesama teman dalam hal ini kebaikan.

 

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَاب���������������

 

Artinya:�Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertaqwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat besar siksanya�. (Departemen Agama RI, 2019).

Ayat di atas menjelaskan bahwasannya Allah SWT memerintahkan kepada umatnya agar tolong-menolong dalam kebaikan, dan Allah sangat melarang tolong menolong dalam berbuat kejahatan. Pembelajaran kooperatif yang di rancang untukmempengaruhi pola interaksi siswa. Model think pair share yang di maksud dalam bahasa ini adalah suatu jenis pembelajaran dimana peserta didik lebih banyak waktu berfikir, untuk metode think pair share adalah berfikir berpasanganberbagi merupakan jenis merespon dan saling membantu.

Model pembelajaran merupakan suatu rangkaian proses belajar mengajar dari awal hingga akhir, yang melibatkan bagaimana aktivitas guru dan siswa, dalam desain pembelajaran tertentu yang berbantuan bahan ajar khusus, serta bagaimana interaksi antara guru siswa bahan ajar yang terjadi. Umumnya, sebuah model pembelajaran terdiri beberapa tahapan-tahapan proses pembelajaran yang harus dilakukan (Suhana, 2014).

Menurut Miftahul Huda Think Pair Share adalah model yang sederhana, namun sangat bermanfaatini di kembangkan pertama kali oleh Frank Lyman dari University of Maryland. Pertama siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian guru mengajukan satu pertanyaan atau masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berpikir sendiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan itu, kemudian mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan di sebelahnya untuk memperoleh satu jawaban yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka berdua. Setelah itu guru meminta setiap pasangan menjelaskan atau menjabarkan hasil jawaban yang telah mereka sepakati pada siswa lain di ruang kelas (Huda, 2013).

Think pair share merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang memberikan siswa waktu untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Model ini memperkenalkan ide �waktu berfikir atau waktu tunggu� yang menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan. Pembelajaran kooperaktif think pair share ini relefan lebih sederhana karena tidak menyikat waktu yang lama untuk mengatur tempat duduk ataupun mengelompokkan siswa. Pembelajaran ini melatih siswa untuk berani berpendapat dan menghargai pendapat teman (Shoimin, 68 C.E.).

Untuk menciptakan tujuan tersebut dibutuhkan proses belajar mengajar yang ideal. Proses belajar mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan interaksi antara guru sebagai penagjar denagn siswa sebagai anak didik yang menerima pelajaran dalam proses inteaksi tersebut pengajar harus memapu memberikan dan mengembangkan motivasi serta penguatan kepada pelejara, agar dapat melakukan belajar mengajar secara optimal, oleh sebab itu model pembelajaran aktif merupakan jawaban atas permasalahan tentang rendahnya mutu kualitas pembelajaran selama ini, dan diharapkan dapat lebih meningkatkan dengan model pembelajaran ini keaktifan siswa lebih diutamakan dengan melibatkan siswa secara� aktif dalam proses pembelajaran mereka akan mengalami dan menemukan ilmu yang akan menjadi pengetahuan yang melekat pada diri mereka.

 

Metode Penelitia

Metode kualitatif sendiri digunakan untuk mendapatkan data yang sebenarnya, data yang pasti terdapat suatu nilai dibalik data yang terlihat, dengan� menggunakan� pendekatan ini peneliti bermaksud untuk mendapat pemahaman� secara� lebih� mendalam� mengenai model pembelajaran kooperatif think pair share pada materi akidah akhlak untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa (Sugiyono, 2013).

Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk teknik analisis data menggunakan: data reduction, data display, data verification. Untuk pengecekan keabsahan data dengan cara: (1) kredibilitas: a. perpanjangan keikutsertaan, b. ketekunan pengamatan, c. trianggulasi, (2) transferability, (3) dependability, (4) konfirmability (Darmalaksana et al., 2020).

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

Sebelum diterapkan strategi pembelajaran kooperatif Think Pair Share, diperoleh fakta bahwa pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di MA al-Hikam jatirejo masih monoton (Moleong, 2002). Guru mengajar di kelas dengan menggunakan model CTL yaitu metode ceramah dengan menulis bagan sederhana di papan tulis tentang pokok materi. Hal ini terjadi karena kondisi siswa yang terbiasa dengan metode ceramah, banyaknya materi yang harus di sampaikan oleh guru dan waktu yang singkat sehingga guru lebih menekankan pada percepatan target ketuntasan materi. Akibatnya siswa cenderung menghafal materi tanpa memahami, sehingga siswa menjadi pasif dalam kegiatan pembelajaran dan kurang berminat.

Ada 3 tahap pembelajaran TPS yang harus dilakukan oleh guru think (berpikir), pair (berpasangan), dan share (berbagi). Guru gurumem berikan batasan waku agar siswa dapat belajar berfikir dan bertindak secara cepat dan tepat guru menggunakan langkah-langkah fase berikut (Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, 2014).

1.   Langkah 1:Berfikir (thinking), Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isi tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Langkah.

2.   Berpasangan (pairing), Guru meminta siswa agar berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan, atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi.

3.   Langkah 3:Berbagi (sharing) Pada tahap ini siswa secara individu mewakili kelompok atau berdua maju bersama untuk melaporkan hasil diskusinya ke seluruh kelas. Pada tahap ini siswa seluruh kelas akan memperoleh keuntungan dalam bentuk mendengarkan berbagai ungkapan mengenai konsep yang sama dinyatakan dengan cara yang berbeda oleh individu yang berbeda.

Meskipun awalnya siswa masih dalam proses penyesuaian dengan strategi baru, namun tidak ada halangan yang berarti. Hanya beberapa siswa yang mengeluhkan karena mengalami kesulitan menuangkan kekritisannya dalam bentuk tulisan. Namun ,terlihat siswa cukup menikmati dan aktif dalam mengikuti materi yang dipelajari. Namun menurut peneliti, mengingat alokasi waktu yang terlalu singkat, dan menariknya strategi yang meminta siswa untuk berpikir, seharusnya siswa diberi batasan waktu untuk menyelesaikan tugasnya. Sehingga waktunya bisa mencukupi untuk membahas bersama, menyimpulkannya dan memiliki waktu yang cukup untuk evaluasi. Jadi, terkait dengan hal tersebut di atas, metode pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat menjadi alternatif bagi guru dalam mengajar termasuk pada mata pelajaran Fiqih. Strategi pembelajaran kooperatif Think Pair Share menekankan siswa untuk berfikir dan merespon serta saling bantu satu sama lain. Melalui model Think Pair Share dapat melatih siswa bersikap sportif dalam mempertanggungjawabkan hasil kerja kelompok di depan kelas (Wina & Budimanjaya, 2017). Siswa dapat mengembangkan kemampuannya melalui menyumbangkan saran atau pendapatnya dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah. Metode ini dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran dan sangat bermanfaat untuk menunjang keberhasilan dan meningkatkan hasil balajar siswa dalam pembelajaran. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa bahwa pelaksanaan strategi pembelajaran dengan pendekatan kooperatif Think Pair Share pada mata pelajaran akidah akhlak di MA al-Hikam jatirejo, dapat berjalan dengan baik dan lancer. Siswa tampak bersemangat dan antusias, siswa aktif, kolaboratif, dapat memecahkan masalah secara kolektif.dimana para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan umum. Belajar kelompok merupakan pendekatan yang dilakukan agar siswa dapat bekerjasama secara aktif dalam menyelesaikan tugas.

Sesuai dengan tahapan-tahapan dan karakterisktik dari metode think pair share (TPS), maka metode pembelajaran ini dapat melatihkan beberapa karakter untuk dapat meningkatkan hasil belajar. Pada tahap think dan pair karakter jujur dan tanggung jawab dapat dimunculkan melalui kejujuran siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan pada setiap tahapan dan tanggung jawab dalam menyelesaikan semua soal yang diberikan. Pada tahap share karakter yang muncul adalah tanggung jawab atas hasil diskusi yang dilakukan dengan teman pasangannya. Sedangkan karakter disiplin bisa dilihat pada saat ketepatan waktu dalam masuk kelas dan dalam tepat waktu dalam pengumpulan tugas (Zuhara, 2014).

1.   Kemampuan Berpikir Kognitif

Aspek kognitif merupakan kemampuan berpikir yang dimiliki seseorang sehingga dapat menilai, menghubungkan dan mempertimbangkan suatu pengalaman atau kejadian sehingga mereka mampu memecahkan masalah dan berpikir kompleks (Khadijah, 2016).

Upaya guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kognitif siswa dengan digunakannya model pembelajaran yang lebih menekankan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kognitif siswa melalui pembelajaran yang bersifat menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi suatu masalah. Mengacu pada kemampuan berpikir kognitif siswa maka dapat dibuktikan dari hasil siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran kooperatif Think Pair Share pada mata pelajaran Akidah akhlak, meliputi:

1.   siswa aktif bertanya dan berdiskusi dengan temannya mengenai berbagai contoh jenis hewan yang termasuk yang halal dan haram dimakan. Seperti perbedaan antara kepiting dan rajungan, apakah hewan khimar itu, dan sebagainya.

2.   Siswa aktif menanyakan hal yang terkait dengan materi yang mereka belum fahami. Seperti menanyakan bagaimana hukumnya orang Islam yang menjual makanan yang diharamkan.

3.   Siswa dapat menanggapi pertanyaan guru yang berhubungan dengan fenomena yang ada.

4.   Bebas dalam menyatakan pendapat: seperti manjawab pertanyaan tes tulis dengan kalimatnya sendiri tanpa menjauh dari artise sungguhnya. Selain itu terlihat keaktifan siswa saat bertanya jawab dengan sesama teman maupun dengan guru.

5.   Seperti menanyakan bagaimana hukumnya orang Islam yang bekerja tapi menjual makanan dari h ewan yang haram dimakan.

Diketahui bahwa Kemampuan Berikir Kornitf siswa telah mengalami peningkatan dibanding sebelum penerapan strategi pembelajaran dengan pendekatan kooperatif Think Pair Share hal ini bisa dilihat dari peningkatan nilai prestasi belajar siswa.

Peningkatan prosentase tersebut memang tidak begitu tinggi, hal tersebut dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dapat dikontrol selama penelitian, misalnya penelitian ini baru diujicobakandan dilaksanakan untuk pertama kalinya di kelas.

kemampuan anak dapat dibantu melalui interaksi sosial. Kognitif anak di dapat tidak hanya melalui tindakan terhadap objek, melainkan juga oleh interaksi dengan orang dewasa atau teman sebayanya dan ada proses yang terjadi secara internal didalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf (Sudarna, 2014).

Berdasarkan deskripsi data nilai yang terlampir di lampira menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pe ndekatan kooperatif Think Pair Share antara sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share menunjukkan hasil belajar yang meningkat, dimana rata-rata prestasi belajar sesudahpenerapan pembelajaran kooperati Think Pair Share lebih tinggi nilainya dari pada nilai sebelum penerapan kooperatif Think Pair Shar.

2.   Faktor Penghambat

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah sebagai beriku (Hamdayama, 2014).

a.      Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas. b. Memperbaiki kehadiran c. Sikap apatis berkurang d. Penerimaan individu lebih besar e. Hasil belajar lebih mendalam.

Disetiap proses proses pembelajaran tak pernah lepas dari adanya faktor penghambat dan pendukung. Faktor penghambat dalam pembelajaran kooperatif think pair share ini meliputi dari faktor guru, yang mana guru harus peduli terhadap siswa, bukan hanya sekedar mengajar dan masuk menanggapi permasalahan siswa dalam kegiatan belajar mengajar nantinya di harapkan bisa menerapkan variasi model pembelajaran sehingga tidak mononton dan faktor siswa, yang mana kurangnya konsentrasi, dan hanya mengobrol sesama siswa di dalam kelas. Sedangkan upaya dalam mengatasi faktor peserta didik yaitu dengan memberikan model pembelajaran yang berfareansi sehingga tidak monoton dan siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran di karenakan siswa setiap pembelajaran berlangsung mereka mengalami kebosanan sehingga guru harus punya inisiatif dalam pembelajaran berlangsung dan harus bisa mengatasi kebosanan siswa tersebut. Sedangkan faktor pendukungnya yaitu berupa fasilitas yang sudah disediakan oleh Madrasah agar dapat menunjang suatu proses pembelajaran, sehingga proses pembelajarannya berjalan sesuai dengan apa yang hendak dicapai oleh pendidik.

 

Kesimpulan��������������������������������������������������������������

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitan yang telah diuraikan dapatlah disimpulkan bahwa.

Implementasi model pembeljaran kooperati� thnk pair shark pada materi Akidah Akhlak untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa di madrasah aliyah al-hikam yang di terapkan pada pokok bahasan kematian dan hidup dialam barzah setelah guru menggunakan model pembelajaran ini dengan mengaitkan kemampuan kognitif siswa, siswa dapat mencapai keberhasilan yang sebelumnya kurang atusia dalam pembelajaran karna terlalu monoton dan pendidik maupuan peserta didik sesama peserta didik lainnya bisa berkeja sama dalam menyelesaikan sebuah masalah yang terkait dengan materi yeng membuat siswa lebih ringan dalam belajar.

Faktor penghambat dan penunjang dalam implementasi model pembeljaran kooperatif �thnk pair shark pada materi Akidah Akhlak di ma al-hikam jatirejo diwek jombang. faktor penghambat guru brlom penah menggunakan model pembelajaran ini sebelumnya dan faktor pendukungnya yaitu berupa fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah agar raih menunjang suatu proses pembelajaran, sehingga proses pembelajarannya berlangsung serasi dengan segalanya yang hendak dicapai oleh pendidik dan Madrasah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Darmalaksana, W., Hambali, R., Masrur, A., & Muhlas, M. (2020). Analisis pembelajaran online masa wfh pandemic covid-19 sebagai tantangan pemimpin digital abad 21. Karya Tulis Ilmiah (KTI) Masa Work From Home (WFH) Covid-19 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1�12. Google Scholar

 

Hamdayama, J. (2014). Model dan metode pembelajaran kreatif dan berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia, 2(3). Google Scholar

 

Huda, M. (2013). Metode, Teknik, Struktur, Dan Model Penerapan Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Google Scholar

 

Ilahi, M. T., & Ratri, R. K. (2012). Revitalisasi pendidikan berbasis moral. Ar-Ruzz Media. Google Scholar

 

Khadijah, K. (2016). Pengembangan kognitif anak usia dini. Google Scholar

 

Moleong, L. (2002). J, 2002 Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Google Scholar

 

Muchtar, D., & Suryani, A. (2019). Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 3(2), 50�57. Google Scholar

 

Saefuddin, A., & Berdiati, I. (2014). Pembelajaran efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Google Scholar

 

Shoimin, A. (68 C.E.). model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 210. Google Scholar

 

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Google Scholar

 

Suhana, C. (2014). Konsep strategi pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama, 5(4), 3. Google Scholar

 

Wardi, M. (2012). Penerapan Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Perubahan Sosial Remaja. TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 31�44. Google Scholar

 

Wina, S., & Budimanjaya, A. (2017). Paradigma Baru Mengajar. Jakarta: kencana. Google Scholar

 

 

 

 

 

 

 

Zuhara, M. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (Tps) Untuk Mengembangkan Karakter Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit Di Sma 17 Agustus 1945 (Implementation Of Cooperative Learning Model Think-Pair-Share (Tps) To Develop Students Character Approximation In Electrolyte And Nonelectrolyte Solution Matter On 17 August 1945 High School). UNESA Journal of Chemical Education, 3(2). Google Scholar

 

 

Copyright holder:

Anis Mudawamah, Khoirotul Idawati (2022)

 

First publication right:

Jurnal Syntax Admiration

 

This article is licensed under: