Jurnal Syntax Admiration

Vol. 3 No. 2 Februari 2022

p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN :2722-5356

Sosial Teknik

 

DETERMINAN LABA BERSIH PADA SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA PERIODE 2015-2020

 

Sutanto Hardisaputera, Yusdianto, Mery Wanialisa

Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Indonesia

Email:[email protected], [email protected], [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

25Januari 2022

Direvisi

05 Februari 2022

Disetujui

15 Februari 2022

Penelitian ini bertujuan untuk menguji determinan terhadap laba bersih atas Biaya Operasional, dan Volume Penjualan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2020. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 9 perusahaan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji statistic deskriptif, pengujian data panel, uji normalitas data dan uji hipotesis. Alat ukur yang digunakan untuk analisis ini adalah program Eviews 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji parsial (uji t), Biaya Operasional berpengaruh terhadap Laba Bersih. Sedangkan, Volume Penjualan juga berpengaruh terhadap Laba Bersih. Secara bersama-sama (uji f), Biaya Operasional dan Volume Penjualan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Laba Bersih dengan probabilitas 0.000000 < 0.05.

 

ABSTRACT�������������������������

This study aims to examine the determinants of Net Profit on operating costs, and sales volume in the basic and chemical industry manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2020 period. Based on the purposive sampling method, the number of samples in this study were 9 companies. The analysis carried out in this research is descriptive statistical test, panel data testing, data normality test and hypothesis testing. The measuring instrument used for this analysis is the Eviews 10 program. The results of this study indicate that based on the partial test (t test), Operating Costs have an effect on Net Profit. Meanwhile, Sales Volume also affects Net Profit. Taken together (f test), Operating Costs and Sales Volume together have an effect on Net Profit with a probability of 0.000000 < 0.05.

Kata Kunci: biaya operasional; volume penjualan; laba bersih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:operating costs; sales volume; net profit



 

 

 

Pendahuluan

Peningkatan laju investasi terhadap dunia usaha mengalami perkembangan yang cukup signifikan terutama perkembanganya terhadap keuntungan atau laba bersih yang dihasilkan perusahaan itu sendiri. Khusus terhadap bidang industri dasar kimia diperoleh data dari Biro Pusat Statistik untuk pertumbuhan Produksi industri skala menengah dan besar menurut jenis industri mengalami penurunan di triwulan ke-4 di tahun 2020 (y on y) dari nilai 33,24% menjadi 30,75% untuk produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) dan juga untuk industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI 20) juga turun 9,49% menjadi minus 7,04% (Sumber : Biro Pusat Statistik, 2020). Hal ini juga akan menandakan bahwa adanya pengaruh terhadap penerimaan pendapatan perusahaan atau dengan pengertian kurangnya permintaan atas bahan kimia dan barang dari bahan kimia tersebut mengakibatkan penjualan berkurang yang berdampak terhadap laba perusahaan pada perusahaan sektor barang industri kimia.

Laba suatu perusahaan ialah salah satu laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan juga pengembangan. Laba bersih dapat disajikan dalam suatu laporan rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya (Hansen, 2018). Laba usaha adalah laba yang diperoleh semata-mata dari kegiatan utama perusahaan, salah satu indikator yang mudah dilihat untuk menilai bagus atau tidaknya suatu perusahaan adalah dengan melihat jumlah laba/keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usahanya (Soemarso, 2010).

Dalam memperoleh laba perusahaan, perusahaan harus memiliki produk yang harus dijual dengan kualitas yang baik. Untuk dapat menghasilkan produk yang baik perusahaan harus memiliki sumber daya. Dalam menghasilkan laba perusahaan harus bisa mendapatkan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang di keluarkan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan sebisa mungkin memiliki perbaikan dalam memproduksi produk untuk menekan harga jual produk dan perusahaan harus memahami semaksimal mungkin dasar-dasar dari biaya itu sendiri untuk menekan pengeluaran biaya yang lebih besar atau supaya biaya dapat dikendalikan.

Sedangkan Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 2014). Biaya merupakan sumber daya yang harus dikorbankan untuk melaksanakan suatu proses produksi yang dinyatakan dalam satuan uang. Biaya yang sering dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur maupun industri dapat ditentukan berdasarkan dengan tujuan yang ingin dicapai, salah satunya dengan biaya operasional.

Biaya operasional merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi laba. Biaya operasional merupakan biaya biaya yang timbul dalam kegiatan operasi perusahaan. Biaya operasional secara tidak langsung dapat mempengaruhi laba. Perusahaan dapat menimalkan atau menurunkan pengeluaran biaya operasional supaya dapat menaikkan laba atau keuntungan. Namun, ketika perusahaan menurunkan atau meminimalkan biaya operasional secara bersamaan perusahaan juga harus mampu menjaga penjualan supaya terus meningkat.

Biaya operasional merupakan biaya usaha yang merupakan biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produk perusahaan tetapi memiliki hubungan dengan aktivitas operasional perusahaan setiap harinya (Jusuf, 2014). Bila perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba bersih (Nuripa Oktapia, 2017). Demikian juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya akan mengakibatkan turunnya laba bersih.

Untuk meningkatkan laba, perusahaan juga harus meningkatkan volume penjualan karena semakin tinggi penjualan maka semakin tinggi laba yang dihasilkan, sebaliknya bila volume penjualan turun maka laba juga menurun. Untuk dapat mencapai laba bersih yang maksimal dalam perencanaan maupun realisasinya manajemen dapat melakukan beberapa langkah (Hanafi & Halim, 2012), salah satunya dengan meningkatkan volume penjualan semaksimal mungkin. Disamping itu adanya hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih perusahaan, laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan (Alam, 2020).

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan penulis akan melakukan penelitian � Determinan Laba Bersih Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2020�.

 

Metode Penelitian

1.   Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komperatif (casual � comparative research), Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Operasonalisasi variabel adalah menggambarkan atau mendeskripsikan variabel penelitian dengan cara menjabarkan variabel atau sub variabel sehingga variabel tersebut bersifat spesifik dan terukur. Dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.

2.   Operasional Variabel

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen (X) yaitu Biaya Operasional dan Volume Penjualan. Serta satu variabel dependen (Y) yaitu Laba Bersih.

3.   Variabel Independen

a)    Biaya Operasional (X1)

Dalam biaya operasional, ketika biaya operasional mengalami peningkatan maka membuat laba menurun, begitu juga sebaliknya, jika biaya operasi menurun maka membuat laba akan mengalami peningkatan. Jadi untuk mendapatkan laba yang tinggi perlu diperhatikan dalam pengeluaran biaya-biaya supaya perusahaan dapat mengendalikan laba perusahaan. Seperti dalam penelitian (Mike, 2017) biaya operasional berpengaruh positif terhadap laba bersih perusahaan. Adapun rumus untuk menghitung beban operasional dengan cara :

Biaya operasional = Biaya Pemasaran + Biaya Administrasi dan Umum.

b)   Volumen Penjualan (X2)

(Hanafi & Halim, 2012) berpendapat bahwa, untuk dapat mencapai laba bersih yang maksimal dalam perencanaan maupun realisasinya manajemen dapat melakukan beberapa langkah, salah satunya dengan meningkatkan volume penjualan semaksimal mungkin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Alam, 2020) terlihat jelas adanya hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih perusahaan, menurut penelitian (Alam, 2020) laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Adapun rumus untuk menghitung volume penjualan adalah sebagai berikut:

Volume penjualan������ = Total dari Penjualan

4.   Variabel Dependen (Y)

a)   Laba Bersih

Secara umum perusahaan mempunyai tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba. Laba ialah salah satu laba operasi dikurangi pajak, biaya bunga, biaya riset, dan juga pengembangan. Laba bersih dapat disajikan dalam suatu laporan rugi-laba dengan menyandingkan antara pendapatan dengan biaya (Hansen, 2018). Laba memiliki berbagai macam jenis diantaranya :

1.    Laba Kotor

Laba kotor adalah selisih antara penjualan dengan harga pokok penjualan, yang mengindikasikan seberapa besar perusahaan dapat menutupi biaya produknya.

2.    Laba Operasional

Laba operasional merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan biaya operasional, yang mengindikasikan seberapa baik perusahaan melakukan aktivitasnya.

3.    Laba sebelum pajak adalah laba dari operasi berjalan sebelum dikurangi pajak

4.    Laba bersih atau laba setelah pajak adalah laba atau pendapatan dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah dikurangi bunga dan pajak.

5.   Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Oleh karena itu, populasi tidak hanya terdiri dari orang saja tetapi populasi terdiri dari subyek/obyek. Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dibidang industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015-2020 sebanyak 50 perusahaan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling yang didapat sejumlah 9 Perusahaan, dimana teknik penentuan sampel menggunakan kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian yang akan diteliti.

6.   Jenis Data, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis daya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data yang berupa angka-angka laporan keuangan masing-masing perusahaan, data yang dipilih terdiri Biaya Operasional dan Volume penjualan.

Dalam penelitian ini, data diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur barang konsumsi yang terdaftar� di IDX statistic, website www.idx.co.id untuk mendapatkan data yang diinginkan yang dilakukan dengan observasi tidak langsung.

 

Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

1.   Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Date : 07/27/21

Time : 17:30

 

 

Sample : 2015 20 20

 

 

 

 

LB

BO

VP

Mean

109935. 1

208425.8

2040167.

Median

77592. 00

149487.0

1983408.

Maximum

510712. 0

932382.0

7083384.

Minimum

11056. 00

16590.00

207224.0

Std. Dev

118081. 0

225956.7

1617233.

Skewness

2.291169

2.205781

1.680594

Kurtosis

7 .600018

6.707883

6.063175

Jarque-Bera

63. 23699

49.81541

31.02094

Probability

0.000000

0.000000

0.000000

Sum

3957664.

7503330.

73446012

Sum Sq. Dev

4.88E+11

1.79E+12

9. 15E+13

Observations

54

54

54

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Dari tabel 1 (satu) di atas menunjukan penelitian ini mempunyai 56 data pengamatan dan dapat dianalisis. Apabila dilihat dari tabel di atas, didapatkan nilai rata-rata (mean) dari variabel Laba Bersih yang diteliti sebagai sempel yaitu sebesar 109935.1, dengan nilai standar deviasi sebesar 118081.0. Perusahaan yang memiliki nilai laba bersih tertinggi dengan nilai 510712.0 yaitu PT. Wijaya Karya Beton TBK pada tahun 2019, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Laba Bersih terendah dengan nilai 11056.00 yaitu PT. Indo Acidatama TBK pada tahun 2016.

Nilai rata-rata (mean) dari variabel Biaya Operasional yang diteliti sebagai sempel yaitu sebesar 208425.8, dengan nilai standar deviasi sebesar 225956.7. Perusahaan yang memiliki nilai Biaya Operasional tertinggi dengan nilai 932382.0 yaitu PT. Aneka Gas Industri TBK pada tahun 2019, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Biaya Operasional terendah dengan nilai 16590.00 yaitu PT. Mark Dynamics Indonesia TBK pada tahun 2016.

Nilai rata-rata (mean) dari variabel Volume Penjualan yang diteliti sebagai sempel yaitu sebesar 2040167, dengan nilai standar deviasi sebesar 1617233. Perusahaan yang memiliki nilai Volume Penjualan tertinggi dengan nilai 7083384 yaitu PT. Wijaya Karya Beton TBK pada tahun 2019, sedangkan perusahaan yang memiliki nilai Volume Penjualan terendah dengan nilai 207224 yaitu PT. Mark Dynamics Indonesia TBK pada tahun 2016.

2.   Analisis Regresi Data Panel

Berdasarkan hasil regresi data panel maka dapat disimpulkan bahwa Fixed Effect Model (FEM) merupakan model pendekatan yang tepat untuk digunakan.

Tabel 2

Hasil Regresi Fixed Effect Model

Dependent Variable : LB

Method : Panel EGLS (Cross-section weights)

Date : 07/27/21 Time : 17:23

Samplw : 2015 2020

Periods included : 6

Cross-sections included : 9

Total panel (balanced) observations : 54

Lineares timation after one-step weighting matrix

Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

C

-54452.96

10865.76

-5.011427

0.0000

BO

0.177212

0.050374

3.517931

0.0018

VP

0.054543

0.004567

11.94174

0.0000

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statictics

Root MSE

13651.86

R-squared

 

0.993181

Mean dependent var

159973.3

Adjusted R-squared

 

0.990056

S.D. dependent var

159399.8

S.E. of regression

 

16720.05

Sum squared res id

6.71E+09

F-statistic

 

317.7841

Durbin-Watson stat

2.475984

Prob(F-statistic)

 

0.000000

Unweighted Statistics

R-squared

0.983887

Mean dependent var

 

109935.1

Sum squared res id

7.86E+09

Durbin- Wats on stat

 

2.646487

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Berdasarkan tabel 2 (dua) bahwa hasil regresi menggunakan Fixed Effect Model (FEM) di atas Berdasarkan tabel 4.9 hasil regresi menggunakan Fixed Effect Model (FEM) dapat disimpulkan sebagai berikut: Koefisien regresi konstanta sebesar -54452.96 dan nilai t-statistik -5.011427 dengan probabilitas 0.0000 < 0.05.

Koefisien regresi Biaya Operasional sebesar 0.177212 dan nilai t-statistik 3.517931 dengan probabilitas 0.0018 < 0.05 artinya Biaya Operasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Laba Bersih pada tingkat α = 5%.

Koefisien regresi Volume Penjualan sebesar 0.054543 dan nilai t-statistik 11.94174 dengan probabilitas 0.0000 < 0.05 artinya Volume Penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Laba Bersih pada tingkat α = 5%.

3.   Uji Asumsi Klasik

Gambar 1

Uji Normalitas

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Dari gambar 1 (satu) yakni histogram di atas nilai dari Jarque-Bera sebesar 1.647264 sementara nilai Chi-suare dengan melihat dari jumlah variabel independen yang dipakai dalam hal ini 2 (dua) variabel independen dan nilai signifikan yang kita pakai dalam hal ini 0,05 atau 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal, karena probabilitas 0.438835 > 0.05.

4.   Uji Multikolinearitas

Tabel 3

Hasil Uji Multikolinearitas

 

BO

VP

BO

1.000000

0.098622

VP

0.098622

1.000000

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Berdasarkan tabel 3 (tiga) di atas dapat diketahui bahwa variabel independen yang terdiri dari Biaya operasional dan volume penjualan bebas dari uji multikoliniearitas karena memiliki nilai di bawah 0.80. Artinya variabel-variabel tersebut layak untuk dipakai dalam penelitian ini.

 

 

 

 

 

 

 

5.   Uji Heteroskedastisitas

 

Tabel 4

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable : RESABS

Method : Panel Least Squares

Date : 07/27/21 Time : 17:32

Sample : 2015 20 20

Periods included : 6

Cross-sections included : 9

Total panel (balanced) observations : 54

Variable

Coefficient

Std. Eror

t-Statistic

Prob

C

7049.672

10369.75

0.679830

0.5031

BO

0.007235

0.053389

0.135511

0.8933

VP

0.000975

0.003838

0.254548

0.8012

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Hasil dari tabel 4 (empat) bahwa kesimpulan di atas probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Hasil probabilitas dari setiap variabel independen lebih besar dari 0.05 dengan probabilitas jumlah Biaya Operasional sebesar 0.8933 dan Volume Penjualan sebesar 0.8012.

6.   Uji Autokorelasi

Tabel 5

Hasil Uji Autokorelasi DW � test

Root MSE

13651.86

R-squared

0.993181

Mean dependent var

159973.3

Adjusted R-squared

0.990056

S.D. dependent var

159399.8

S.E. of regression

16720.05

Sum square res id

6.71E+09

F-statistic

317.7841

Durbin-Watson stat

2.475984

Prob(F-statistic)

0.000000

Sumber :� Hasil olahan e-views

 

Hasil dari tabel 5 (lima) bahwa kesimpulan di atas, nilai dari Durbin-Watson 2.475984. Penelitian ini menggunakan 36 (n=36) sampel dan jumlah variabel independen 3 (k=3). Maka nilai dL sebesar 1.2953 dan dU sebesar 1.6539, sehingga nilai (4- dU = 2.3461). Jadi kesimpulannya, 1.6539 (Du) < 2.475984 (dw) < 2.3461 (4-Du) maka nilai dw dari model regresi yang terbentuk tidak ada autokorelasi.

7.   Uji Hipotesis

a)   Koefisien Korelasi Berganda

Tabel 6

Hasil Koefisien Korelasi Berganda

Root MSE

13651.86

R-squared

0.993181

Mean dependent var

159973.3

Adjusted R-squared

0.990056

S.D. dependent var

159399.8

S.E. of regression

16720.05

Sum square res id

6.71E+09

F-statistic

317.7841

Durbin-Watson stat

2.475984

Prob(F-statistic)

0.000000

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Dari tabel 6 (enam) yakni (FEM) Fixed Effect Model didapat koefisien korelasi berganda R2 (Adjusted E-squared) antara Biaya operasional dan Volumen Penjualan adalah 0.990056. Maka angka 0.990056 menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antar variabel biaya operasional dan volume penjualan.

8.   Uji Persamaan Regresi Linear Berganda

Tabel 7

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Dependent Variable : LB

Method : Panel EFLS (Cross-section weights)

Date : 07/27/21 Time : 17:23

Sample : 2016 2019

Periods included : 6

Cross-sections included : 9

Total panel (balanced) observations : 54

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable

Coefficient

Std. Eror

t-Statistic

Prob

C

-54452.96

10865.76

-5.011427

0.0000

BO

0.177212

0.050374

3.517931

0.0018

VP

0.054543

0.004567

11.94174

0.0000

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Data dari tabel 7 (tujuh) yakni hasil output Eviews di atas didapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dianalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:

Maka nilai konstanta -54452.96 artinya variabel biaya operasional dan volume penjualan dianggap konstan dengan arah negatif.

Nilai koefisien regresi X1 sebesar 0.177212 memiliki hubungan positif untuk variabel biaya operasional, artinya setiap perubahan 1 nilai biaya operasional maka laba bersih akan mengalami kenaikan sebesar 0.177212 satuan. Dalam hal ini faktor lain dianggap tetap.

Nilai koefisien regresi X2 sebesar 0.054543 memiliki hubungan positif untuk variabel volumepenjualan, artinya setiap perubahan 1 nilai volume penjualan maka laba bersih akan mengalami kenaikan sebesar 0.054543 satuan. Dalam hal ini faktor lain dianggap tetap.

 

9.   Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

Tabel 8

Hasil Uji Koefisien Regresi

Secara Parsial (Uji t)

Variable

Coefficient

Std. Eror

t-Statistic

Prob

C

-54452.96

10865.76

-5.011427

0.0000

BO

0.177212

0.050374

3.517931

0.0018

VP

0.054543

0.004567

11.94174

0.0000

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Nilai t tabel 8 (delapan) dapat dilihat dari tabel statistik pada df = n-k-1 atau df = 36-3-1 = 32 (k = jumlah variabel independen). Dengan siginifikansi 0.05 dan nilai yang diperoleh dari t tabel sebesar 1.69389. Berikut penjelasan pengujian hipotesis tersebut :

a)   Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini menyatakan bahwa H1 : Biaya Operasional berpengaruh terhadap Laba Bersih. Hal ini karena nilai t-hitung� = 3.517931 > 1.69389 dan Prob 0.0018 < 0.05. Maka Biaya Operasional berpengaruh signifikan.

b)   Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini menyatakan bahwa H2 : Volume Penjualan berpengaruh terhadap Laba Bersih. Hal ini karena nilai t-hitung = 11.94174 > 1.69389 dan Prob 0.0000 < 0.05. Maka Volume Penjualan berpengaruh positif dan siginifikan.

Tabel 9

Uji Koefisien Regresi Bersama � Sama (Uji F)

Root MSE

13651.86

R-squared

0.993181

Mean dependent var

159973.3

Adjusted R-squared

0.990056

S.D. dependent var

159399.8

S.E. of regression

16720.05

Sum square res id

6.71E+09

F-statistic

317.7841

Durbin-Watson stat

2.475984

Prob(F-statistic)

0.000000

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Pada tabel 9 (sembilan) yakni F statistik dan derajat kebebasan 0.05. Berdasarkan tabel di atas, Nilai F tabel dillihat dari tabel F statistik pada df1=(i - 1) atau 9 � 1 = 8 (i merupakan jumlah sampel dalam penelitian ini) dan df2 = (n-(k+i)) atau 36 � (3+9)= 24. Dengan siginifikansi 0.05 diperoleh hasil F tabel 2.42. Variabel Biaya Operasional dan Volume Penjualan secara bersama-sama berpengaruh terhadap Laba Bersih. Hal ini karena F- hitung 317.7841 > 2.42 F- tabel dan Probability 0.000000 < 0.05. Maka mempengaruhi variabel dependen dan hal ini berarti semua variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikatnya.

 

 

10.    Uji koefisien Determinasi

 

Tabel 10

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil olahan e-views

 

Pada tabel 10 (sepuluh) di atas menunjukkan nilai Adjust R-Squared 0.993181 artinya secara bersama-sama variabel Biaya Operasional dan Volume Penjualan terhadap Laba bersih berpengaruh sangat kuat yakni sebesar 99.3181% sedangkan sisanya sebesar 0.6819% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

 

B.  Pembahasan

1.    Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih

Berdasarkan uji regresi parsial (uji t) dengan menggunakan Fixed Effect Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Biaya Operasional memiliki nilai t-statistik 3.517931 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0018, lebih besar dari signifikansi  = 0,05(0.0018 < 0.05). Pengujian ini menunjukkan bahwa H1 diterima.

Maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Biaya Operasional berpengaruh signifikan terhdap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Mike, 2017) yang menyatakan bahwa Biaya Operasional berpengaruh positif terhadap Laba Bersih.

2.    Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih

Berdasarkan uji regresi parsial (uji t) dengan menggunakan Fixed Effect Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Volume Penjualan memiliki nilai t-statistik 11.94174 dengan nilai probabilitas sebesar 0.0000, lebih kecil dari signifikansi α = 0,05(0.0000 < 0.05). Pengujian ini menunjukkan bahwa H3 diterima.

Maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Volume Penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhdap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sonnya Nurman (Sasongko, 2014) Volume Penjualan berpengaruh terhadap peningkatan Laba Bersih. Pada saat penjualan hasil produksi perusahaan meningkat maka volume penjualan pun meningkat diharapkan akan berkontribusi terhadap laba bersih secara langsung dan tidak langsung.

3.    Pengaruh Biaya Operasionaldan Volume Penjualan Secara Bersama-sama Terhadap Laba Bersih

Berdasarkan hasil uji secara simultan (Uji F) yang telah dilakukan, menunjukkan pengaruh Biaya Operasional dan Volume Penjualan terhadap Laba Bersih dengan menggunakan Uji F nilai dari Prob. (F- statistic) sebesar 0.0000 lebih kecil dari signifikansi α = 0,05(0.0000 < 0.05). Maka variabel independen yaitu Biaya Operasional dan Volume Penjualan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020.

 

Kesimpulan��������������������������������������������������������������

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 1) Hasil penelitian pada Biaya Operasional menunjukkan bahwa Biaya Operasional berpengaruh signifikan terhdap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan dari nilai t hitung yaitu 3.517931 lebih besar dari t tabel yaitu 1.69389 dan Probabilitasnya 0.0018 kurang dari 0.05. 2) Hasil penelitian pada Volume Penjualan menunjukkan bahwa Volume Penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan dari nilai t hitung yaitu 11.94174 lebih besar dari t tabel 1.69389 dan Probabilitasnya 0.0000 kurang dari 0.05. 3) Hasil penelitian pada Biaya Operasional dan Volume Penjualan menunjukkan bahwa Biaya Operasional dan Volume Penjualan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable dependen yaitu Laba Bersih pada Perusahaan Manufaktur Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2020. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan dari nilai F hitung sebesar 317.7841 lebih besar dari F tabel yaitu 2.42 dan Probability 0.000000 kurang dari 0.05.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Alam, P. (2020). Pengaruh Volume Penjualan Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Tridinanti Palembang. http://repository. univ-tridinanti. Google Scholar

 

Astuti, A. A. M. (2020). Pengaruh Modal Kerja Terhadap Penjualan dan Laba Bersih Pada Perusahaan Sub Sektor Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. EKOBIS: Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi, 8(1), 7�13. Google Scholar

 

Bahruddin, E., & Hamdi, A. S. (2014). Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam pendidikan. Yogyakarta: Deepublish. Google Scholar

 

Basuki, A. T., & Prawoto, N. (2017). Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis. PT Rajagrafindo Persada, Depok. Google Scholar

 

Brahmana, I. M. S. (2020). Analisa Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Kurs Dollar Terhadar Return Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Sosial Sains, 2(02). Google Scholar

 

Caraka, R. E., & Yasin, H. (2017). Spatial Data Panel. Wade Group. Google Scholar

 

Fadilah, N. (2020). Pengaruh Biaya Produksi Dan Biaya Distribusi Dalam Meningkatkan Volum Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Pt. Nurul Amin Di Sampang. Majalah Ekonomi, 25(2), 51�60. Google Scholar

 

Fathony, A. A., & Wulandari, Y. (2020). Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada PT. Perkebunan Nusantara VIII. AKURAT| Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA, 11(1), 43�54. Google Scholar

 

Fauziah, F. (2017). Kesehatan Bank, Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan: Teori dan Kajian Empiris. Pustaka Horizon. Google Scholar

 

FITRIA, M. A. Y. U. A. (2015). Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Leverage Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Stie Perbanas Surabaya. Google Scholar

 

Hanafi, M. M., & Halim, A. (2012). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 7(2). Google Scholar

 

Hansen, D. R. (2018). Akuntansi manajerial. Google Scholar

 

Hery, S. E. (2015). Analisis kinerja manajemen. Gramedia Widiasarana Indonesia. Google Scholar

 

 

 

Jusuf, J. (2014). Analisis Kredit Untuk Credit (Account) Officer. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar

 

Marpaung, N. (2019). Pengaruh Modal Kerja dan Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Properti yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014. Jurnal Ilmu Keuangan Dan Perbankan (JIKA) Volume VIII No, 2. Google Scholar

 

Martana, D. P. A., Kirya, I. K., Yulianthini, N. N., & SE, M. M. (2015). Pengaruh Jenis Produk, Biaya Promosi Dan Biaya Produksi Terhadap Volume Penjualan. Jurnal Manajemen Indonesia, 3(1). Google Scholar

 

Mike, T. (2017). Pengaruh Biaya Operasional, Volume Penjualan, Modal Kerja, dan Perputaran Total Aktiva Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bei. Stkip Pgri Sumatera Barat. Google Scholar

 

Muhajir, A. (2020). Modal kerja, perputaran piutang, persediaan dan penjualan terhadap laba bersih. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil: JWEM, 10(1), 33�44. Google Scholar

 

Mulyadi, A. B. (2014). Edisi 5. Yogyakarta: Univeristas Gajah Mada. Google Scholar

 

Nurlan, F. (2019). Metodologi penelitian kuantitatif. CV. Pilar Nusantara. Google Scholar

 

Rachman, D., & Basyirudin, A. (2020). Pengaruh Biaya Produksi Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Pada Pt Adetex Periode Tahun 2011-2017. Akurat| Jurnal Ilmiah Akuntansi FE UNIBBA, 11(1), 65�78. Google Scholar

 

Rustami, P., Kirya, I. K., & Cipta, W. (2014). Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis. Jurnal Manajemen Indonesia, 2(1). Google Scholar

 

Samryn, L. M. (2013). Akuntansi Manajemen: Informasi Biaya untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi dan Investasi. Google Scholar

 

Sarwono, J., & Hendra, N. S. (2014). Eviews: Cara Operasi dan Prosedur Analisis. Yogyakarta: Andi. Google Scholar

 

Sasongko, S. N. (2014). Pengaruh Modal Kerja dan Volume Penjualan terhadap laba bersih (studi kasus pada perusahaan industri logam yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012). Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unikom. Google Scholar

 

Septiana, A. (2019). Analisis laporan keuangan konsep dasar dan deskripsi laporan keuangan (Vol. 96). Duta Media Publishing. Google Scholar

 

Soemarso, S. R. (2010). Akuntansi Suatu Pengantar (Edisi 5, Buku 2). Jakarta: Salemba Empat. Google Scholar

Subagyo, N. A. M., & Bastian, I. (2017). Akuntansi Manajemen Berbasis Desain. Google Scholar

 

Sugiyono, M. (2008). Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Google Scholar

 

 

Copyright holder:

Sutanto Hardisaputera, Yusdianto, Mery Wanialisa (2022)

 

First publication right:

Jurnal Syntax Admiration

 

This article is licensed under: