Frederika Rahanra
570 Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
pemahaman mengenai konsep pemasaran. Selanjutnya mampu menyusun dan
menerapkan program pemasaran pariwisata secara terpadu”. Berkaitan dengan itu maka
program / strategi yang perlu mendapat perhatian serius adalah strategi pemasaran
terutama bauran promosi (Nurcholifah, 2014). Menurut Fandy Tjiptono bahwa
betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya
dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan
pernah membelinya.
Dengan demikian pentingnya kegiatan promosi yang dilakukan guna
menginformasikan, mempengaruhi, membujuk serta mengingatkan wisatawan
(pelanggan sasaran) sehingga mau berkunjung ke Kota Kabupaten Maluku Tenggara.
Bentuk promosi yang dilakukan bisa berupa; publisitas, promosi penjualan, personal
selling, direct marketing dan sebagainya (Hedynata & Radianto, 2016).
Senada dengan apa yang dikemukakan di atas, maka Yoeti, mengatakan bahwa
persoalan pemasaran dalam hal ini sebetulnya adalah masalah “buying decision”
terhadap produk pariwisata yang banyak tergantung pada :
a. Pengetahuan wisatawan tentang produk yang akan dijual.
b. Kesan wisatawan terhadap produk yang dihubungkan dengan gengsi dan prestise.
c. Produk yang dijual, apakah mudah mencapainya tanpa bersusah payah.
d. Pendapat wisatawan tentang harga produk yang dijual, apakah cukup beralasan
(reasonable) dan apakah dapat menggunakan credit card.
e. Salesmanship dari pada salesman yang melakukan persuasi.
Selanjutnya Kotler, menyarankan bahwa, seorang salesman pariwisata harus
selalu menonjolkan senyum, ramah, sikap bersahabat, dengan pelanggan (wisatawan),
produk didasarkan pada new basis for differential advantages, artinya ‘produk dan
kualitas pelayanan harus berbeda dengan yang diberikan oleh pesaing’. Semua bentuk
promosi yang dilakukan efektif dan mengenai sasaran serta mempertimbangkan kondisi
politik, keamanan, lingkungan sosial budaya, persaingan dan sebagainya (Laili, 2016).
Kepulauan Kei yang dikenal dengan sebutan The Beach Spice Islands’ Exotic
Marine Paradise merupakan salah satu daerah tujuan wisata dengan, potensi alam darat
dan laut serta memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri memberikan nilai tambah bagi
daerah untuk mengembangkan potensi pariwisatanya. Terpilihnya sektor pariwisata
sebagai salah satu alternatif sumber pendapatan daerah, menuntut konsekwensi adanya
perencanaan yang lebih matang (Fithri, 2018). Industri pariwisata tidak boleh dibiarkan
berkembang tanpa adanya konsep dan program yang jelas.
Pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Maluku Tenggara pada hakekatnya
merupakan upaya untuk mengembangkan, memanfaatkan obyek dan daya tarik wisata
yang terdiri dari kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna, kemajemukan
seni budaya, peninggalan sejarah dan purbakala (Maje & Ratnaningsih, 2019).
Dengan demikian pengembangan pariwisata menjadi program primadona
pemerintah kabupaten Maluku Tenggara saat ini. Kabupaten Maluku Tenggara
memiliki beraneka macam produk wisata yang terdiri dari :