How to cite:
Safar, M. (2022) Efektivitas Model Think Talk Write Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Siswa Kelas Xi Upt Sma Negeri 16 Bone, Jurnal Syntax Admiration 3(3)
https://doi.org/10.46799/jsa.v3i3.409
E-ISSN:
2722-5356
Published by:
Ridwan Institute
Jurnal Syntax Admiration
Vol. 3 No. 3 Maret 2022
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356
Sosial Teknik
EFEKTIVITAS MODEL THINK TALK WRITE DALAM PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI UPT SMA NEGERI 16
BONE
Muh Safar
Universitas Muhammadiyah Bone, Sulsel, Indonesia
Email: safarmuhmmad785@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
15 Februari 2022
Direvisi
23 Februari 2022
Disetujui
25 Februari 2022
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas
model Think Talk Write dalam pembelajaran menulis teks
eksplanasi siswa kela XI SMA Negeri 16 Bone. Jenis
penelitian yang digunakan adalah eksprimen dengan teknik
pengumpulan data yaitu tes dan non tes (pengamatan). Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas XI yaitu kelas XI IPS 1
sebanyak 30 dan kelas XI IPS 2 sebanyak 30. Untuk
mengetahui efektivitas model Think Talk Write maka dipilih
dua kelas yaitu kelas eksprimen dan kelas kontrol. kelas
eksprimen mendapat pelakuan model Think Talk Write
sedangkan kelas control tidak menggunakan model. Hasil
penelitian ini menggunakan uji t. Data yang disajikan
diperoleh angka sebesar t-hitung 12,351 sedangkan t-tabel
dengan dk 58 sebesar 2,002 sehingga t-hitung > t-tabel yaitu
12,351 > 2,002. Berdasarkan perhitungan maka dapat
dikatakan Ha diterima. Analisis akhir kemampuan menulis teks
eksplanasi dengan mode Think Talk write pada siswa kelas XI
SMA Negeri 16 Bone terdapat adanya perbedaan nilai rata-rata
antara kelas eksprimen dan kelas control. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model Think Talk Write efektif
digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi pada
siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bone.
ABSTRACT
This study aims to describe the effectiveness of the Think Talk
Write model in learning to write explanatory texts for students
of Kela XI Sma Negeri 16 Bone. The type of research used is
exprimen with data collection techniques, namely tests and
non-tests (observations). The population in this study is class
XI, namely class XI IPS 1 as many as 30 and class XI IPS 2 as
many as 30. To find out the effectiveness of the Think Talk
Write model, two classes were selected, namely the
experimental class and the control class. The exeprimen class
Kata Kunci:
Efektivitas; model;
menulis; teks
eksplanasi
Muh Safar
Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022 557
Keywords:
Effectiveness;
model; writing;
explanatory text
gets the Think Talk Write model while the control class does
not use the model. The results of this study used the t test. The
data presented obtained a number of t-count 12,351 while t-
table with dk 58 amounted to 2,002 so that the t-count > t-table
is 12,351 > 2,002. Based on calculations, it can be said that
Ha is accepted. The final analysis of the ability to write
explanatory text with Think Talk write mode in students of
class XI of Sma Negeri 16 Bone there is a difference in average
grades between the experimental class and the control class.
Thus it can be concluded that the Think Talk Write model is
effectively used in the learning of writing explanatory texts in
students of class XI of Sma Negeri 16 Bone.
Pendahuluan
Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi. Untuk dapat
berkomunikasi dengan baik, seorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar.
Pembelajaran tersebut akan lebih baik manakala dipelajari sejak dini dan
berkesinambungan (Ati et al., 2018). Salah satu usaha untuk meningkatkatkan
keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar adalah melalui program
pendidikan di sekolah. Pembinaan keterampilan berbahasa Indonesia di sekolah
dilaksanakan melalui mata pelajaran bahasa Indonesia.
Ada empat komponen keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan
mendengarkan,berbicara, menulis, dan membaca. Keempat keterampilan berbahasa
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan terintegrasi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Berdasarkan aktivitas penggunanya, keterampilan membaca dan
keterampilan mendengarkan tergolong keterampilan yang reseptif, sedangkan
keterampilan berbicara dan menulis termasuk keterampilan berbahasa yang bersifat
produktif.
Pembelajaran menulis di sekolah memiliki peranan yang sangat penting sebagai
dasar keterampilan menulis siswa. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang
harus mendapatan perhatian karena menuntut kecerdasan dan kreativitas. Tanpa
kreativitas mustahil seorang siswa bisa menghasilkan karya yang baik. Menulis
merupakan proses kreatif yang harus diasah secara terus menerus. Hal ini selaras
dengan pendapat (Nurgiyantoro, 2001) yang menyatakan bahwa aktivitas menulis
merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan (keterampilan) berbahasa dan yang
paling akhir dikuasai oleh pelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara,
dan membaca.
Dibandingkan dengan tiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis
lebih sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal
itu disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur
kebahasaan dan unsur di luar bahasa tersebut yang akan menjadi isi karangan. Baik
unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga
Efektivitas Model Think Talk Write Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Siswa Kelas Xi Upt SMA Negeri 16 Bone
558 Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
menghasilkan karangan yang runtut dan padu. Oleh sebab itu, dibutuhkan latihan yang
intensif untuk menguasai keterampilan menulis. Dalam pembelajaran menulis terdapat
keterampilan menulis teks eksplanasi.
Menulis teks eklplanasi merupakan keterampilan meulis teks yang berisi tentang
proses “mengapa” dan “bagaimana” kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan,
budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun
kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita dan selalu memiliki hubungan sebab akibat
dan proses sehingga bagian keterampilan menulis juga harus mendapat perhatian.
Dalam K-13 yang tertuang dalam silabus, kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh
siswa mengidentifikasi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks
eksplanasi lisan dan tulis.
Selama ini, pembelajaran menulis teks eksplanasi pada siswa kelas XI UPT SMA
Negeri 16 Bone masih kurang maksimal. Dalam proses pembelajaran menulisteks
eksplanasi, guru hanya menjelaskan pengertiannya saja tanpa ada praktik dan
bimbingan secara serius (Salim et al., 2019). Siswa hanya diberi teori dalam menulis
teks atau karangan dan kemudian siswa diperlihatkan sebuah contoh teks eksplanasi dari
sumber belajar yang dipergunakan yaitu buku tes dan Lembar Kerja Siswa (LKS)
bahasa Indonesia (Ferdian, 2017). Dengan cara atau teknik pembelajaran tersebut, tentu
saja masih membuat siswa belum mampu mengidentifikasi sebuah peristiwa atau
sebuah gambaran objek untuk ditulis menjadi sebuah tulisan atau teks eksplanasi. Tentu
saja hal tersebut diakibatkan karena guru yang masih kurang variatif dalam mengajar,
karena tidak menggunakan model belajar sehingga kurang menarik perhatian siswa
(Supardi & Putri, 2010). Oleh karena itu, suasana belajar mengajar menjadi
membosankan dan siswa merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran menulis teks
eksplanasi. Untuk itu diperlukan sebuah model pembelajaran baru yang lebih
memberdayakan siswa. Salah satu model yang dimaksud dengan pembelajaran model
Think Talk Write. Pembelajaran dengan model Think Talk Write merupakan model
pembelajaran didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial
(Rabawati, 2020). Dalam model pembelajaran ini, siswa didorong untuk berpikir,
berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Metode ini
merupakan metode yang dapat melatih kemampuan berpikir dan menulis siswa. Model
Think Talk Write dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi memiliki kelebihan yaitu
(1) siswa menjadi lebih kritis, (2) semua siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran,
dan (3) siswa lebih paham terhadap materi yang dipelajari.
Bertolak pada latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti
efektivitas model Think Talk Write dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa
kelas XI UPT SMA Negeri 16 Bone.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan
deskriptif kuantitatif adalah pendekatan statistik yang digunakan untuk menganalisis
Muh Safar
Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3 Maret 2022 559
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau generalisasi (Sugiono, 2018:207-208). Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen. Jenis penelitian eksperimen digunakan untuk melihat
tingkat keberhasilan model pembelajaran Think Talk Write dalam pembelajaran
menulis teks eksplanasi (Hariati, 2017).
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui
ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain,
penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya
adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan dengan satu kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan
(Kualitatif, n.d.). Pada penelitian eksperimen ini peneliti menggunakan dua kelas
sebagai sampel. Hal ini bertujuan untuk memperoleh data yang meyakinkan mengenai
efek dari suatu variabel pada variabel yang lain, yaitu dengan cara memberikan
perlakuan pembelajaran menulis menggunakan model Think Talk Think kepada
kelompok eksperimen kemudian membandingkan hasil dengan kelompok kontrol
(Safira, 2019). Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 1
Desain Penelitian
Kelompok
Treatmen
Kontrol
Eksperimen
X
Y
Keterangan : X= Efektivitas pengajaran menulis teks eksplanasi tanpa menggunakan
model Think Talk Write
Y= Efektivitas pengajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan
model Think Talk Write
T= Tes akhir
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas menurut (Sugiyono, 2009) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas model Think Talk Write. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pembelajaran menulis teks eksplanasi siswa
kelas XI UPT SMA Negeri 16 Bone.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Karo-Karo et al., 2020). Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bone sebanyak 60 orang yang
terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 sebanyak 30 siswa dan kelas XI IPS 2
sebanyak 30 siswa. Berikut ini daftar keadaan populasi penelitian.
Efektivitas Model Think Talk Write Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Siswa Kelas Xi Upt SMA Negeri 16 Bone
560 Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
Tabel 2
Keadaan Populasi Penelitian
No
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
1.
XI IPS 1
13
17
30
2.
XI IPS 2
10
20
30
Jumlah
23
37
60
Sumber: UPT SMA Negeri 16 Bone Sulawesi Selatan Tahun Pelajaran 2020/2021
Menurut Sugiono (2018:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk
sampel yang diambil dari populasi betul-betul representatif (mewakili). Senada dengan
pendapat tersebut (Kualitatif, n.d.) berpendapat sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.
Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas yang mewakili dari keseluruhan
kelas XI SMA Negeri 16 Bone. Kelas yang dimaksud yaitu kelas XI IPS 1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Penentuan sampel yang dipilih
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara mengundi kedua
kelas (Lestari, 2015). Berikut tabel dari sampel penelitian.
Tabel 3
Keadaan Sampel Penelitian
No
Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
1.
XI IPS 1
13
17
30
2.
XI IPS 2
10
20
30
Jumlah
23
37
60
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian. Dalam
penelitian ini yang digunakan sebagai instrumen berupa pedoman penilaian menulis
karangan teks eksplanasi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah teknik tes dan teknik pengamatan (non tes). Dalam penelitian ini
menggunakan uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan
keterampilan menulisteks eksplanasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(Sugiyono, 2009) mengatakan bahwa statistik parametris yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau
rasio adalah menggunakan t-tes. Rumusan t-tes yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel yang berkorelasi ditunjukkan dengan rumus:
Uji dua pihak digunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Hipotesis
Muh Safar
Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3 Maret 2022 561
Ho: µ12
Ha: µ12
Keterangan:
µ1 = rata-rata hasil belajar siswa kelompok eksperimen
µ2 = rata-rata hasil belajar siswa kelompok kontrol
b. Pengujian Ho
Jika σ1 = σ2 = σ tetapi σ tidak diketahui, statistik yang digunakan untuk hipotesis
adalah:
t
dengan rumus S2
(n1-1)S12+(n1-1)S22
S2 =
n1 + n2-2
Keterangan :
t = statistik t jika σ1 = σ2
X1 = rata-rata kelompok eksperimen
X2 = rata-rata kelompok kontrol
n1 = banyaknya kelomok eksperimen
n2 = banyaknya kelomok kontrol
S12 = varians kelompok eksperimen
S22 = varians kelompok kontrol
S = simpangan baku
(Sudjana, 2017: 56)
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pada hasil penelitian ini akan disajikan teks eksplanasi data kemampuan
menulis teks eksplanasi hasil post-test setelah diberikan perlakuan pembelajaran
menulis teks eksplanasidengan menggunakan model Think Talk Write. Aspek yang
dinilai mencakup isi gagasan, organisasi isi, penggunaan bahasa dan mekanik. Hasil
post-test yang didapatkan setelah perlakuan model Think Talk Write selanjutnya diuji
hipotesis.
Data kemampuan menulisteks eksplanasi kelas eksperimen yaitu XI IPS 1
SMA Negeri 16 Bone dan kelas XI IPS sebagai kelas kontrol yaitu :
1. Data Kemampuan Menulis Teks eksplanasi Kelas Eksperimen.
Skor tertinggi 89
Skor terendah 75
Rata-rata 82,533
Efektivitas Model Think Talk Write Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Siswa Kelas Xi Upt SMA Negeri 16 Bone
562 Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
Rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi hasil post-tes kelas kelas
eksperimen yaitu 82,533 berada pada interval 75-84 yang artinya termasuk kategori
baik. Distribusi frekuensi untuk setiap kategori kemampuan menulis teks eksplanasi
dapat digambarkan pada tabel distribusi berikut :
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks eksplanasiKelas Eksperimen Post-Test
Interval Nilai
Frekuensi
Kategori
Persentase
85-100
75-84
65-74
55-64
0-54
12
18
0
0
0
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
40%
60%
0%
0%
0%
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel 4 diketahui kemampuan menulis teks eksplanasi hasil post-
test dengan kategori sangat baik sebanyak 12 siswa atau 40%, kategori baik sebanyak
18 siswa atau sebanyak 60% sedangkan kategori cukup, kurang, dan sangat kurang
0% siswa.
2. Data Kemampuan Menulis Teks eksplanasi Kelas Kontrol
Skor tertinggi 77
Skor terendah 55
Rata-rata 65,50
Rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi hasil post-test kelas kontrol
yaitu 65,50 berada pada interval 65-74 yang termasuk dalam kategori cukup.
Distribusi frekuensi untuk setiap kategori kemampuan menulis teks eksplanasi dapat
digambarkan pada tabel distribusi berikut.
Tabel 5
Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks eksplanasi Kelas Kontrol Post-Test
Interval Nilai
Frekuensi
Kategori
Persentase
85-100
75-84
65-74
55-64
0-54
0
3
17
10
0
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
0%
10%
56,67%
33,33%
0%
Jumlah
30
100%
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui data kemampuan menulis teks eksplanasi
hasil post-tes dengan kategori baik sebanyak 3 siswa atau 10%, kategori cukup
sebanyak 17 siswa atau 56,67%, kategori kurang sebanyak 10 siswa atau 33.33%.
Sedangkan kategori sangat baik dan sangat kurang sebanyak 0%.
Berdasarkan data kemampuan menulis teks eksplanasi hasil post-tes kelas
eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas XI IPS SMA Negeri 16 Bone sebagai
Muh Safar
Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3 Maret 2022 563
subjek penelitian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui perbedaan kemampuan
menulis teks eksplanasi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan uji t. Rumus uji t
yaitu.
t
dengan rumus S2
(n1-1)S12+(n1-1)S22
S2 =
n1 + n2-2
mencari nilai t-hitung
∑ (X1-X1)2 611,4667
S12 = = = 21, 085
n-1 30-1
∑ (X2-X2)2 1047,5
S22 = = = 36,121
n-1 30-1
(30-1) (21,085)+ (30-1)(36,121)
S2 =
30+30-2
(611,465)+(1,047,509)
=
58
1,658,974
=
58
= 28,603
S = √ S2
= √28,603
= 5,348
Efektivitas Model Think Talk Write Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Siswa Kelas Xi Upt SMA Negeri 16 Bone
564 Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
t
17,033
=
5,348 (0,258)
17,033
=
1,379
= 12,351
Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh harga t-hitung 12,351. Kemudian
harga t-hitung dibandingkan dengan harga t-tabel dengan dk= n1+n2-2 = 58. Pada
taraf signifikan 5% diperoleh harga t-tabel= 2,002. Setelah harga t-hitung
dibandingkan dengan t-tabel dapat diketahui hasil perhitungan harga t-hitung>t-tabel
yaitu 12,351>2,002 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Think Talk Write efektif
dalam pembelajaran menulisteks eksplanasi siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bone.
Hasil perhitungan rata-rata kemampuan menulis teks eksplanasi antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks eksplanasi
siswa yang diajar dengan menggunakan model Think Talk Write lebih baik bila
dengan siswa yang tidak menggunakan Think Talk Write yaitu rata-rata hasil
menulis teks eksplanasi kelas eksperimen 82,533 dan kelas kontrol 65,500.
B. Pembahasan
Setelah melakukan penelitian, terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Perbedaan tersebut terletak pada nilai rata-rata, frekuensi, dan
persentase perolehan nilai.
Pada kelas eksperimen dapat diketahui siswa yang mendapatkan nilai pada
interval 85-100 dengan kategori sangat baik sebanyak 12 siswa atas 40% Pada
interval 75-84 dengan kategori baik sebanyak 18 siswa atau 60%. Sedangkan pada
interval 65-74 dengan kategori cukup, interval 55-64 dengan kategori kurang, dan
pada interval 0-54 dengan kategori sangat kurang, tidak terdapat siswa yang berada
pada interval kategori tersebut. Rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen adalah
82,533 yang berada pada interval 75-84 yang termasuk dalam kategori baik.
Pada kelas kontrol dapat diketahui siswa yang mendapatkan nilai pada interval
75-84 dengan kategori baik sebanyak 3 siswa atau 10%. Pada interval 65-74 dengan
kategori cukup sebanyak 17 siswa atau 56,67%. Pada interval 55-64 dengan kategori
kurang sebanyak 10 siswa atau 33, 33%. Sedangkan pada interval sangat baik dan
Muh Safar
Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3 Maret 2022 565
sangat kurang tidak ada siswa yang masuk kategori tersebut. Rata-rata yang
diperoleh kelas kontrol adalah 65,5 yang berada pada kategori cukup.
Dalam penelitian ini hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol berasal
dari distribusi normal dan homogen. Oleh karena itu, digunakan rumus uji t untuk
mengetahui adanya perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasiantara yang
mendapat perlakuan model Think Talk Write pada kelas eksperimen, dengan kelas
kontrol yang tidak mendapat perlakuan model Think Talk Write.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, diperoleh harga t-hitung-12,351 selanjutnya
harga tersebut dibandingkan dengan t-tabel dengan nilai dk=n1-n2-2=30+30-2=58.
Dengan dk=56 dan taraf signifikan 5% diperoleh t-tabel=2,002. Setelah
dibandingkan dengan t-tabel dapat diketahui harga t-hitung>t-tabel, yaitu
12,351>2,002, sehingga Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
penerapan model Think Talk Write efektif dalam pembelajaran menulis teks
eksplanasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bone.
Perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasisiswa yang diberi perlakuan
model Think Talk Write dapat dilihat dari nilai rata-rata kemampuan menulis teks
eksplanasi yaitu 82,533 yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai rata-rata
kelas yang tidak diberi perlakuan model Think Talk Write 65,500. Selain itu, dapat
pula dilihat pada distribusi perolehan nilai. Nilai tertinggi pada kelas eksperimen
adalah 89 dengan frekuensi 4 siswa sedangkan pada kelas kontrol nilai tertinggi 77
dengan frekuensi 1 siswa. Frekuensi terbanyak pada siswa kelas eksperimen terdapat
pada interval 75-84 dengan frekuensi 18 siswa atau 60% sedangkan pada kelas
kontrol frekuensi terbanyak pada interval 65-74 dengan frekuensi 17 siswa atau
56,67%. Dari perbandingan nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
menunjukkan bahwa model Think Talk Write efektif dalam pembelajaran menulis
karanganteks eksplanasi.
Hal ini memungkinkan model Think Talk Write dapat mendorong siswa aktif
dan kreatif dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Penggunaan model Think
Talk Write juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
siswa termotivasi dengan materi yang diambil dalam kehidupan sehari-hari sehingga
lebih memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru
tanpa siswa merasa jenuh dan bosan.
Kesimpulan
Hasil observasi menunjukkan bahwa kondisi siswa kelas eksperimen lebih baik
bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil pengamatan mengenai situasi belajar
mengajar dengan menggunakan model Think Talk Write dalam pembelajaran menulis
teks eksplanasi siswa lebih termotivasi dan berpikir kritis sehingga dapat menjadikan
kegiatan menulis teks eksplanasi menyenangkan dan tidak membosankan. Penggunaan
model Think Talk Write dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi juga menjadi daya
tarik tersendiri bagi siswa. Tidak hanya itu, dengan menerapkan model Think Talk Write
Efektivitas Model Think Talk Write Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Siswa Kelas Xi Upt SMA Negeri 16 Bone
566 Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
dapat menimbulkan antusiasme siswa sehingga akan mempermudah siswa dalam
menulis teks eksplanasi.
Pelaksanaan tes menulis teks eksplanasi dengan menggunakan model Think Talk
Write siswa mampu menceritakan suatu peristiwa secara rinci dan sistematis sehingga
dalam pengembangan teks atau karangan cukup lengkap. Dengan model ini siswa
dalam mengungkapkan ide-idenya terlihat lebih mudah padu dan sistematis sehingga
dapat dikatakan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa yang diajar menggunakan
model Think Talk Write lebih baik bila dibandingkan dengan siswa yang tidak diajar
dengan model Think Talk Write. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa
pembelajaran menulisteks eksplanasi dengan menggunakan model Think Talk Write
efektif.
Muh Safar
Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3 Maret 2022 567
BIBLIOGRAFI
Ati, A. P., Widiyarto, S., & Suyana, N. (2018). Penerapan Metode Picture And Picture
Untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Pada Siswa Kelas VIII SMP Al
Ihsan Dan SMP Tashfia Kota Bekasi. Adimas: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2(1), 3036. Google Scholar
Ferdian, R. P. (2017). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Berbasis Model Contextual Teaching And
Learning (CTL) Untuk Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Padang. STKIP PGRI
Sumatera Barat. Google Scholar
Hariati, H. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write) terhadap
Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Alla
Kabupaten Enrekang. FBS. Google Scholar
Karo-Karo, A. A. P., Usman, K., Sari, L. P., Dewi, R., & Simangunsong, B. A. (2020).
Result Of The Formation Of Student Characters In Full Day School. Jurnal Ilmiah
STOK Bina Guna Medan, 8(1), 4350. Google Scholar
Kualitatif, I. P. D. (n.d.). Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arnie Fajar. 2005. Portofolio Dalam
Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Google Scholar
Lestari, I. (2015). Pengaruh waktu belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar
matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(2). Google Scholar
Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. BPFE-
Yogyakarta. Google Scholar
Rabawati, K. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Think-Talk-Write Untuk
Meningkatkan Kemampuan Memahami Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Cerita Ulang
Biografi. Mimbar Ilmu, 25(1), 141148. Google Scholar
Safira, S. (2019). Pengaruh Penerapan Model Think Talk Write (TTW) Terhadap
Kemampuan Menulis Argumentasi Peserta Didik Kelas IV Di SD Inpres Sero
Gowa. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Google Scholar
Salim, A., Sumarwati, S., & St Y, S. (2019). Peningkatan Motivasi dan Keterampilan
Menulis Eksplanasi dengan Menggunakan Metode Peer Teaching. MENDIDIK:
Jurnal Kajian Pendidikan Dan Pengajaran, 5(1), 112. Google Scholar
Sujana, Nana. 2017. Metode Statistik. Bandung: Tarsit
Sujana, Nana dan Ahmad Rivai 2017. Media Pengajaran Bandung. Sinar Baru
Algesindo
Sugiyono, P. D. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:
Efektivitas Model Think Talk Write Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi
Siswa Kelas Xi Upt SMA Negeri 16 Bone
568 Jurnal Syntax Admiration, Vol. 3, No. 3, Maret 2022
CV. ALVABETA. Google Scholar
Supardi, K. I., & Putri, I. R. (2010). Pengaruh penggunaan artikel kimia dari internet
pada model pembelajaran creative problem solving terhadap hasil belajar kimia
siswa SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4(1). Google Scholar
Copyright holder:
Muh Safar (2022)
First publication right:
Jurnal Syntax Admiration
This article is licensed under: