Jurnal Syntax Admiration

Vol. 3 No. 3 Maret 2022

p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356

Sosial Teknik


DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS HUKUM MELALUI METODE COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING


Heru Saputra

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Indonesia Email: [email protected]


INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

15 Februari 2022 Direvisi

23 Februari 2022 Disetujui

25 Februari 2022  

Pembelajaran bahasa Inggris Hukum harus dilakukan dengan bahasa yang komunikatif untuk menjaga eksistensi dan kualitasnya. Penyusunan Desain ini dimaksudkan agar pembelajaran Bahasa Inggris Hukum dapat berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan awal. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu: observasi, kuesioner dan Focus Group Discussion (FGD). Dari data yang diperoleh, terdapat fakta bahwa 100% tidak pernah mengikuti pelatihan bahasa Inggris Hukum, 80% mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan bahasa Inggris yang komunikatif, dan 100% sangat sering menemukan hal-hal kesulitan dalam menumakn vocabulary hukum. Rancangan pembelajaran Bahasa inggris hukum dalah sebagai berikut: melihat kondisi faktual, pembelajaran dengan pendekatan Communicative Language Teaching (CLT), dan output (implementasi bahasa Inggris hukum yang komunikatif


ABSTRACT

Legal English learning must be carried out in a communicative language to maintain its existence and quality. The preparation of this design is intended so that legal English learning can run according to the initial goals and objectives. Data was collected in three ways, namely: observation, questionnaires and Focus Group Discussion (FGD). From the data obtained, there is a fact that 100% have never attended legal English training, 80% have difficulty in applying communicative English, and 100% very often find difficulties in developing legal vocabulary. The design of learning English law is as follows: looking at factual conditions, learning with a Communicative Language Teaching (CLT) approach, and output (implementation of communicative legal English

Kata Kunci: Design Pembelajaran; Bahasa Inggris Hukum; CLT


Keywords: Learning Design; Legal

English; CLT



How to cite:


E-ISSN:

Published by:

Saputra, H. (2022) Desain Pembelajaran Bahasa Inggris Hukum Melalui Metode Communicative Language Teaching, Jurnal Syntax Admiration 3(3)

https://doi.org/10.46799/jsa.v3i3.413 2722-5356

Ridwan Institute

Pendahuluan

Bahasa Inggris Hukum merupakan satu dari banyak bentuk bahasa Inggris yang digunakan dalam hukum (Ningsih, 2021). Artinya, itu adalah bahasa teknis yang secara khusus berasal sebagai bahasa inggris untuk para expert dan profesional bidang hukum seperti jaksa, hakim maupun pengacara. Bahasa Inggris yang sah bukanlah mothertongue bagi para pelaku profesional ini, sehingga mereka dituntut untuk mempelajari bahasa ini dari konteks yang sangat teknis agar dapat bekerja dengan baik di bidang hukum (Lawyer, 2021).

Model pembelajaran bahasa Inggris komunikatif diperlukan agar pembelajaran bahasa Inggris dapat mencapai tujuannya yaitu menciptakan lembaga hukum yang andal dalam bahasa Inggris (Prayogi, 2014). Model pembelajaran komunikatif juga akan menumbuhkan semangat praktisi hukum bahasa Inggris pemula karena pasti sesuai dengan kebutuhan mereka. Modelnya akan efektif dan tidak membosankan. Oleh karena itu, pengelola radio kampus harus memperhatikan, terutama dengan diadakannya pelatihan-pelatihan untuk penyelenggaraan hukum yang baik (Astuti, n.d.).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris Hukum dengan menggunakan pendekatan Communicative Language Teaching (CLT) bagi mahasiswa hukum/syariah di kampus di IAIN Salatiga sangat diperlukan.


Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Hukum/Syariah IAIN Salatiga. Karena penggunaan kualitatif, penelitian ini memiliki 5 karakteristik seperti yang dijelaskan oleh (Bogdan, R., C., and Biklen, S., 2007), yaitu:

  1. Sumber data penelitian kualitatif berasal dari setting alam dan peneliti sebagai instrumen kunci

  2. Penelitian ini bersifat deskriptif sehingga data yang dikumpulkan lebih bersifat eksplanatif, bukan numerik

  3. Penelitian kualitatif berkaitan dengan proses daripada produk

  4. Induktif artinya penelitian tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis, tetapi menyusun abstraksinya

  5. Penelitian kualitatif berfokus pada makna tersirat bukan hanya perilaku eksplisit. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu: observasi, kuesioner dan Focus Group Discussion (FGD).


Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari observasi, peneliti menemukan kondisi nyata kemampuan bahasa Inggris Fakultas Syariah IAIN.

Sebagian besar kemampuan bahasa Inggris masih rendah. Membaca menjadi keterampilan yang paling dikuasai dengan 40% sangat baik (Lubis, 2019). Sedangkan keterampilan berbicara menjadi keterampilan yang paling banyak dalam pelatihan

dengan hanya 10% yang sangat baik dan hanya 30% yang baik. Faktanya, 40% memiliki keterampilan berbicara yang buruk. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa diperlukan pelatihan khusus bagi mahasiswa hukum.


Table 1

Tabel desain pembelajaran Bahasa Inggris Hukum

No

Program

Usaha yang dilakukan

Follow up


1

Penyusunan modul siaran bahasa Inggris sesuai kebutuhan berdasarkan kondisi nyata

Peneliti dan peserta akan bersama-sama mencari istilah dalam bahasa Inggris untuk Hukum yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk digunakan nanti dalam

pembelajaran

Pembuatan modul yang sesuai dengan kebutuhanpeserta untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris dan sesuai dengan


2

Bahasa Inggris untuk pelatihan siaran dengan

Pengajaran pendampingan sesuai dengan materi yang dibutuhkan oleh peserta dilakukan melalui metode

bahasa komunikaf

pendekatan pengajaran bahasa komunikatif


3

Komunikatif

pengajaran yang melibatkan pakar pendidikan bahasa Inggris

Peserta diharapkan menggunakan istilah bahasa Inggris Hukum yang komunikatif dan aplikatif

sesuai mereka


A. MODEL PEMBELAJARAN

Dalam merancang pembelajaran bahasa Inggris untuk tujuan tertentu, peneliti menggunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Analisis SWOT mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal di lingkungan organisasi. Analisis internal digunakan untuk mengidentifikasi sumber daya, kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif yang melekat pada organisasi (Abdillah & Mujtahid, 2015). Analisis eksternal mengidentifikasi peluang dan ancaman pasar dengan melihat sumber daya pesaing, lingkungan industri, dan lingkungan umum. Tujuan dari analisis SWOT adalah untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki organisasi tentang lingkungan internal dan eksternal dan untuk merumuskan strategi yang sesuai (Sulistiani, 2014). Artikel ini menyediakan toolkit template untuk melakukan analisis SWOT dan membahas wawasan praktis tentang bagaimana merumuskan keputusan strategis (Kooij, 2015).

Metode analisis SWOT dapat dikatakan sebagai metode analisis yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau masalah dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisis biasanya berupa arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sekaligus mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman (Rangkuti, 1998). Analisis SWOT adalah seperti pada grafik berikut ini :



Gambar 1

Analisa SWOT para mahasiswa jurusan hukum/syariah


Adapun desain pembelajaran Bahasa Ingris Hukum yang direncanakan dan disusun adalah sesuai dengan draft berikut ini:



Gambar 2

Desain pembelajaran Bahasa inggris hukum melalui CLT


Deskripsi desain pembelajaran Bahasa Inggris Hukum melalui Communicative Language Teaching (CLT) adalah sebagai berikut:

  1. Kondisi faktual kemampuan bahasa Inggris peserta:

    1. 80% dari mereka masih sangat sering mengalami kesulitan untuk beracara dalam bahasa Inggris dan 100% sangat sering mengalami kesulitan dalam menemukan istilah khusus dalam hukum

    2. Mereka membutuhkan dan tertarik untuk belajar bahasa Inggris Hukum

  2. Proses Pembelajaran

    1. Peneliti bekerjasama dengan pakar pengajaran bahasa memberikan pembelajaran bahasa Inggris Hukum kepada para peserta melalui kompetensi bahasa yang komunikatif.

    2. Modul tersedia

  3. Output

Peserta dapat berkomunnikasi secara mandiri menggunakan bahasa Inggris yang komunikatif dan mampu mengingat kosakata tertentu untuk Hukum


Kesimpulan

Kondisi faktual kemampuan bahasa Inggris calon peserta adalah 80% masih sangat sulit untuk disiarkan dalam bahasa Inggris dan 100% sangat sering mengalami kesulitan dalam menemukan istilah-istilah tertentu dalam Hukum. Sehingga mereka membutuhkan dan tertarik untuk belajar Bahasa Inggris Hukum. Setelah mengetahui kondisi tersebut, maka proses pembelajaran dilakukan dengan kerjasama peneliti dan ahli pengajaran bahasa untuk memberikan pembelajaran bahasa Inggris Hukum melalui Communicative Language Teaching (CLT) dengan menggunakan modul yang telah disiapkan sebelumnya. Terakhir, output yang diarahkan oleh peneliti adalah mereka mampu secara mandiri menggunakan bahasa Inggris yang komunikatif dan mampu mengingat kosakata khusus dalam bidang Hukum

BIBLIOGRAFI


Abdillah, W., & Mujtahid, I. (2015). PERAN STRATEGIK MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI INTI DAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT

EKONOMI ASEAN 2015. Prosiding SemNas, 222. Google Scholar


Astuti, R. (n.d.). Strategi komunikasi komunitas peduli jilbab dalam mensosialisasikan pemakaian jilbab syar’i di kalangan muslimah. Jakarta: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah. Google Scholar


Bogdan, R., C., and Biklen, S., K. (2007). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Person Education. Inc. Google Scholar


Hutchinson, T. and A. Waters. English for Specific Purposes, Cambridge: CambridgeUniversity Press, 1987


Laborda, Jesus Garcia and Mary Francez Litzler. “Current perspective in Teaching English for Specific Purposes.” Onomazein Journal. Volume 31 (2015): 38-51


Larsen-Freeman, Diane. Techniques and Principles in Language Teaching.

Oxford: OxfordUniversity Press, 2000


Kooij, D. T. A. M. (2015). Employing the Older Worker. Wiley Encyclopedia of Management, 1–3. Google Scholar


Lawyer. (2021). Pentingnya Belajar Bahasa Inggris Hukum untuk Pengacara. Smart Lawyer. https//smartlawyer.id/pentingnya-belajar-bahasa-inggris-hukum-untuk-pengacara/.


Lubis, L. R. (2019). ANALISA PENYEBAB MASALAH MAHASISWA MENGGUNAKAN COHESIVE DEVICES DALAM MENULIS TEKS ANALITIKAL EKSPOSISI. JURNAL EDUCATION AND DEVELOPMENT,

7(1), 38. Google Scholar


Ningsih, A. M. (2021). BAHASA INGGRIS DALAM LITERASI DIGITAL DIMASA

PANDEMI COVID-19. SETAHUN COVID 19 Dalam Perspektif Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial Budaya, Komunikasi Dan Hukum. Google Scholar


Popescu, Daniela. Specificity In Teaching English For Specific Purposes. Annals of the “Constantin Brâncuși” University of Târgu Jiu, Letter and Social Science Series,(2015): 61-67


Prayogi, I. (2014). Peranan linguistik dalam pengajaran bahasa (sebuah catatan ringan).

Sasindo, 2(2 Agustus). Google Scholar

Rangkuti, F. (1998). Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Google Scholar


Richards, Jack C. & Richard W. Schmidt. Longman Dictionary of Language Teaching and Applied Linguistics, fourth edition, London: Longman, 2010


Richards, Jack C., and Theodore S. Rodgers. Approaches and Methods in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press, 2001.


Sammut-Bonici, Tanya and David Galea. Swot Analysis. 10.1002/9781118785317. weom120103. Wiley Encyclopedia of Management, New Jersey: John Wiley & Sons, Ltd, 2015


Sulistiani, D. (2014). Analisis swot sebagai strategi perusahaan dalam memenangkan persaingan bisnis. El-Qudwah. Google Scholar


Copyright holder:

Heru Saputra (2022)

First publication right:

Jurnal Syntax Admiration

This article is licensed under: