Jurnal
Syntax Admiration |
Vol. 3
No. 5 Mei 2022 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA
KELAS VIII-2 SMP NEGERI 1 ALLA KABUPATEN ENREKANG
Nurmiati
UPT SMPN 7 ALLA Kab. Enrekang, Indonesia
Email : [email protected]
INFO
ARTIKEL |
ABSTRAK
|
Diterima 24 April 2022 Direvisi 2 Mei 2022 Disetujui 23 Mei 2022 |
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang, mendeskripsikan Peningkatan kompetensi menulis teks prosedur siswa kelas VIII- 2 SMP Negeri
1 Alla Kabupaten Enrekang pada aspek isi. Mendeskripsikan kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang pada aspek struktur, mendeskripsikan kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang pada aspek kaidah penulisan; (5) mendeskripsikan kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang pada aspek ciri kebahasaan.
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menghasilkan bentuk angka-angka untuk mengukur kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang. Populasi penelitian ini yaitu seluruh
siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang Tahun Pelajaran
2018/2019 yang terdiri atas
5 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 152 orang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara random sampling dan
terpilih kelas VIII-2 dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes tertulis. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Alla memeroleh nilai rata-rata 80,54 dengan persentase 77,41% yaitu mampu menulis teks prosedur. pada aspek isi,nilai
rata-rata siswa sampel berada dalam kategori mampu dengan nilai 86,29. Pada aspek struktur, nilai rata-rata siswa smapel berada dalam kategori mampu dengan nilai 85,48. Pada aspek kaidah penulisan, nilai rata-rata siswa sampel berada dalam kategori cukup dengan nilai 73,79, dan pada aspek ciri kebahasaan, nilai rata-rata siswa sampel berada dalam kategori cukup dengan nilai 77,01. |
Kata kunci: Kompetensi, menulis, teks prosedur |
Keywords
: �Competence, writing,
text of the procedure |
ABSTRACT This study
aims to describe the ability to write text procedures for grade VIII students
of SMP Negeri 1 Alla Enrekang
Regency, describing the improvement of competence in writing text procedures
for students of grades VIII- 2 SMP Negeri 1 Alla Enrekang Regency on the aspect of content. Describe the
ability to write text procedures for grade VIII students of SMP Negeri 1 Alla Enrekang Regency on the
structural aspect, describe the ability to write text procedures for grade
VIII students of SMP Negeri 1 Alla Enrekang Regency on aspects of writing rules; (5)
describe the ability to write text procedures for grade VIII students of SMP
Negeri 1 Alla Enrekang
Regency on aspects of linguistic characteristics. This research is classified
as a type of quantitative descriptive research, namely research that produces
the form of numbers to measure the ability to write procedure texts for grade
VIII students of SMP Negeri 1 Alla, Enrekang Regency. The population of this study is all
students of class VIII of SMP Negeri 1 Alla, Enrekang Regency, Academic Year 2018/2019 which consists
of 5 classes with a total of 152 students. Sampling was carried out by random
sampling and selected class VIII-2 with a total of 31 students. The research
instrument used is a written test. The data of this study were analyzed
descriptively. The results showed that grade VIII students of SMP Negeri 1 Alla obtained an average score of 80.54 with a percentage
of 77.41%, namely being able to write procedure texts. In the content aspect,
the average score of the sample students was in the capable category with a
score of 86.29. In terms of structure, the average score of high school
students is in the capable category with a score of 85.48. In the aspect of
writing rules, the average score of the sample students is in the sufficient
category with a score of 73.79, and in the aspect of linguistic
characteristics, the average score of the sample students is in the sufficient
category with a score of 77.01. |
Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam kehidupan (Aziizu, 2015).
Pendidikan merupakan upaya
yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia sepenuhnya agar menjadi manusia yang berilmu, jujur, cakap, kreatif,
mandiri, dan bertanggung jawab (Astawa & Sukerti, 2021).
Hal ini sejalan dengan rumusan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia, pendidikan pun mengalami
perkembangan dan perubahan.
Perubahan yang terjadi dari KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menjadi Kurikulum 2013. Perubahan ini diharapkan menuju ke hal-hal
yang lebih baik. Perubahan kurikulum dilakukan agar pendidikan di
Indonesia semakin maju. Kurikulum 2013 telah diterapkan pada sebagian besar sekolah di Indonesia untuk semua tingkatan
pendidikan SD hingga SMA.
Sehubungan dengan
hal tersebut, bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia
(Noermanzah, 2019).
Tanpa bahasa, manusia tidak dapat
menyampaikan keinginan atau maksudnya secara jelas. Bahasa senantiasa mendampingi kegiatan manusia untuk berkomunikasi sehari-hari. Bahasa juga dikenalkan
pada manusia sejak kecil oleh orang tuanya. Selain orang tua, lingkungan mempengaruhi pembentukan bahasa seseorang. Pembentukan bahasa juga dikenalkan dalam pendidikan formal, yaitu sekolah. Memperkenalkan keterampilan berbahasa disekolah merupakan dasar untuk mengembangkan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan ke dalam
bahasa lisan maupun tulis. Keterampilan
berbahasa terdiri atas empat komponen,
yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Keempat komponen
tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh pada saat pengenalan terhadap bahasa. Hal yang pertama dilakukan adalah proses mendengarkan, kemudian muncul proses meniru hasil mendengarkan dengan berbicara. Tahap selanjutnya, seseorang akan berlatih membaca untuk mengenal berbagai macam tulisan dari proses mengenal huruf hingga proses merangkai huruf menjadi kata, frasa, atau kalimat. Selanjutnya,
pengetahuan yang didapat dari kegiatan membaca,
dapat ditransformasikan ke dalam bentuk
tulisan. Pada proses tersebut, seseorang
akan belajar merangkai kata menjadi sebuah kalimat yang memiliki makna, kemudian memprosesnya kembali menjadi sebuah paragraf dan selanjutnya menjadi sebuah karangan.
Salah satu keterampilan
berbahasa yang sulit penguasaannya yaitu keterampilan menulis karena menulis adalah kegiatan yang menuntut adanya latihan dan membutuhkan ketelitian serta kecerdasaan. Kegiatan menulis memerlukan pengetahuan yang luas dan pola pikir yang logis. Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan
mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan seperti itu hanya
dapat dicapai dengan baik oleh penulis yang memahami apa yang ditulisnya. Untuk itu, penulis
perlu menggali pengetahuan mengenai topik yang akan ditulisnya.
Pembelajaran bahasa
Indonesia pada kurikulum 2013 lebih
menekankan pada pembelajaran
berbasis teks. Pada pembelajaran bahasa berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai
pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi
sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dimaknai sebagaisatuan bahasa yang mengungkapkan makna secara kontekstual, sehngga dalam pembelajaran
teks, siswa diharapkan mampu memproduksi dan menggunakan teks sesuai dengan
tujuan dan fungsi sosialnya.
Pembelajaran bahasa
Indonesia berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa (1) bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan
semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan,
(2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan
dari konteks karena bentuk bahasa
yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia (Pendidikan, 2013).
Sehubungan dengan prinsip-prinsip itu, perlu disadari bahwa setiap teks
memiliki struktur yang berbeda.
Pembelajaran bahasa
Indonesia di tingkat SMP kelas
VIII menggunakan lima jenis
teks yaitu (1) teks cerita moral/fabel, (2) teks cerita biografi, (3) teks prosedur, (4) teks ulasan, dan (5) diskusi. Kelima teks tersebut peneliti
memilih teks prosedur perihal dikaji untuk penelitian
ini.
Peneliti memilih
teks prosedur sebagai acuan penelitian
karena teks prosedur merupakan pembelajaran teks awal bagi siswa
kelas VIII serta teks prosedur merupakan
teks yang berisi tujuan dan langkah-langkah yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan. Tujuan komunikatif teks prosedur adalah
memberikan petunjuk atau cara melakukan
sesuatu melalui serangkain tindakan atau langkah-langkah (Guru, 2013).
Pembelajaran menulis
merupakan salah satu objek keterampilan berbahasa yang sangat dibutuhkan,
terutama dalam mengungkapkan ide, pikiran, dan pesan melalui teks.
Menurut (Lazulfa, 2019)
menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis pada pihak yang lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai
alat atau medianya.
Keterampilan menulis
sangat berperan dalam dunia
pendidikan formal karena dengan menulis, siswa dapat mengungkapkan
atau mengekspresikan gagasan atau pendapat,
pemikiran, dan perasaan
yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan
daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.
Teks prosedur sangat perlu dikuasai oleh siswa karena dalam
pembelajaran teks prosedur merupakan suatu bentuk teks
yang berisi langkah-langkah
atau tahapan tahapan yang herus ditempuh untuk melakukan sesuatu agar dapat dengan mudah
dan benar dalam mengerjakannya (Budianti, 2018).
Ada banyak sekali kegiatan-kegiatan yang harus mengikuti prosedur agar kegiatan tersebut berjalan lancar dan tanpa hambatan yang akan membuat kegiatan
tersebut menjadi salah maupun gagal.
Berdasarkan fakta
dan data yang diperoleh dari
observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMP
Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang, terungkap bahwa penelitian mengenai menulis teks prosedur belum
pernah dilakukan di sekolah tersebut. Oleh karena itu, penelitian
mengenai menulis teks prosedur sangat penting untuk diteliti
sebagaimana masih kurangnya penelitian mengenai kemampuan siswa dalam menulis
teks prosedur. Penelitian ini dilakukan sebab dalam pembelajaran bahasa Indonesia kendala terbesar siswa terdapat pada aspek menulis. Menurut pengamatan penulis, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kosakata dan pengetahuan siswa dalam menulis.
Oleh karena itu, siswa harus selalu
dilatih dalam menulis berbagai teks dalam hal
ini menulis teks prosedur.
Sejauh ini, peneliti belum menemukan sebuah hasil penelitian mengenai kemampuan menulis teks prosedur
tanpa melibatkan pendekatan, model, metode maupun teknik. Sebuah hasil penelitian
Sebuah hasil penelitian oleh (Ardiansyah, 2014) dengan judul �Teknik Picture and Picture dalam
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kelas VIII SMP Negeri 2 Takalar�. Ardiansyah menyimpulkan bahwa hasil pembelajaran menulis teks prosedur
dengan teknik Picture and
Picture mengalami peningkatan.
Nilai rata-rata pada kelas eksperimen
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen nilai yang diperoleh sebesar 80,69, sedangkan di kelas kontrol nilai yang diperoleh sebesar 78,79.
Penelitian yang relevan
lainnya adalah (Sri Wahyuni, 2015)
dengan judul �Keefektifan Media Pembelajaran
Flash Card dalam Pembelajaran
Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sengkang�. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa penggunaan media flash card
lebih efektif dalam pembelajaran menulis teks prosedur
kompleks daripada tanpa menggunakan media flash
card. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
penghitungan uji-t yang dilakukan
peneliti, yaitu skor thitung sebesar
2,745 dengan df = 66 yang kemudian dikonsultasikan dengan nilai ttabel
pada taraf signifikansi 5%
dan df = 66 yaitu sebesar 1,668 yang berarti nilai thitung lebih
besar dari nilai ttabel. Selain
itu, ada penghitungan gain scores sebesar
1,36 yang menunjukkan bahwa
peningkatan skor rerata kelompok eksperimen lebih besar dari peningkatan
skor rerata kelompok control.
Berdasarkan uraian
tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti kemampuan menulis teks prosedur
tanpa melibatkan pendekatan, model, metode maupun teknik pembelajaran
pada jenjang SMP. Sekolah
yang menjadi sasaran peneliti adalah sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013. Oleh karena itu, peneliti
akan mengadakan penelitian yang berjudul �Peningkatan Kompetensi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang
Metode
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif (Rukajat, 2018). Desain deskriptif kuantitatif adalah rancangan penelitian yang menggambarkan variabel penelitian dalam bentuk angka-angka atau statistic (Hasanah, 2017). Angka-angka tersebut nantinya dapat memberikan gambaran tentang mampu tidaknya menulis teks prosedur siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang.
Untuk memperoleh data lengkap,
penelitian ini menggunakan beberapa teknik yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes.
Data penelitian ini diperoleh dengan pemberian tes. Tes dibagikan berdasarkan
jumlah sampel yang telah ditentukan. Teknik yang dilakukan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes essai
yaitu menulis teks prosedur (Unaradjan, 2019).
Tes yang diberikan kepada siswa tersebut dikerjakan dalam waktu 2X40 menit. Waktu yang diberikan disesuaikan dengan jam pelajaran bahasa Indonesia. Di sekolah tersebut. Hasil dari menulis karangan siswa tersebut kemudian dianalisis dengan memperhatikan aspek yang dinilai dalam menulis teks prosedur dan diperiksa oleh dua pemeriksa yaitu peniliti dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dimaksudkan ntuk mendeskrpsikan kemampuan siswa menulis teks
prosedur secara kuantitatif pada siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla kabupaten Enrekang, variabel dalam penelitian ini yaitu kemampuan menulis teks prosedur,
kemampuan menulis teks prosedur pada aspek isi, struktur,
kaidah penulisan, dan ciri kebahasaan. Populasi penelitian ini yaitu keseluruhan
siswa kelas VIII-2 SMP
Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang yang berjumlah 152 siswa yang terbagi atas 5 kelas. Penarikan
sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
teknik Random sampling, karena
pembagian kelas secara homogen maka penarikan sampel dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara mengundi
kelas yang terdiri dari lima kelas berdasarkan pengundian kelas yang terpilih dan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas
VIII-2 dengan jumlah siswa 31.
Pada uraian
ini diuraikan temuan yang diperoleh dari hasil analisis
data penelitian tentang kemampuan menulis teks prosedur siswa
kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla
Kabupaten Enrekang. Dari hasil tes yang telah diberikan kepada 31 siswa sampel, tidak terdapat
siswa sampel yang belum mengetahui dengan jelas pengertian
teks prosedur. hal ini merujuk
pada pengertian teks prosedur menurut (Kemendikbud,
2016) teks prosedur merupakan teks yang berisi tujuan dan langkah-langkah yang harus diikuti agar suatu pekerjaan dapat dilakukan.
Dalam menyusun
teks prosedur ditemukan masih banyak siswa yang kekurangan dalam segi struktur teks
prosedur, namun hampir seluruh siswa menggunakan keempat struktur teks yakni isi,
struktur, kaidah penulisan, dan ciri kebahasaan. Hal ini sejalan dengan (Priyatni,
2014) mengungkapkan struktur
teks prosedur terbagi atas 4 bagian yakni judul,
dapat berupa nama/benda sesuatu
yang hendak dibuat/dilakukan. Tujuan, dapat berupa pernyataan
yang menyatakan tujuan penulisan. Bahan dan alat, dapat berupa
daftar rincian. Tahapan, berupa tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran, kata yang menunjukkan urutan, kata yang menunjukkan perintah.
Data hasil
tes yang telah diberikan kepada 31 siswa sampel juga telah diolah untuk
mendapatkan perolehan nilai yang dijadikan acuan untuk mengetahui
kemampuan menulis teks prosedur siswa
kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla
Kabupaten Enrekang. Dari hasil olah data secara keseluruhan ditemukan bahwa siswa yang mampu dalam menulis teks
prosedur berjumlah 24 orang
(77,41%) dan siswa yang tidak
mampu dalam menulis teks prosedur
berjumlah 7 orang (22,58%).
Dapat dikatakan
bahwa siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla kabupaten Enrekang mampu menulis teks
prosedur karena jumlah siswa mancapai
77,41% siswa yang memeroleh
nilai 70-100. Dalam penelitian ini juga dirincikan perolehan nilai siswa berdasarkan
keempat struktur yang dinilai yakni isi,
struktur, kaidah penulisan, dan ciri kebahasaan. Berdasarkan isi berada pada kategori mampu dengan nilai rata-rata 86,29, berdasarkan struktur berada pada kategori mampu dengan nilai
rata-rata 85,48, berdasarkan kaidah
penulisan berada pada kategori cukup dengan nilai rata- rata 73,79, berdasarkan ciri kebahasaan berapa pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 77,01.
Adapun hasil
analisis data dalam penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa dari 31 siswa
sampel, nilai tertinggi yaitu 93,75 diperoleh 9 orang siswa sampel, sedangkan nilai terendah yaitu 53,12 yaitu diperoleh 1 orang siswa sampel.
Data tersebut menggambarkan kemampuan pada kemampuan menulis teks prosedur yakni tergolong mampu.kemampuannya siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla kabupaten Enrekang menulis teks prosedur pada dasarnya siswa telah mendapatkan materi mengenai teks prosedur, cara guru menjelaskan mudah dipahami oleh siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat (Dalman, 2014) bahwa,menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis pada pihak yang lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Tulisan yang dihasilkan siswa juga telah memenuhi indikator keterampilan menulis sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Akmansyah, 2011) yaitu: (1) kemampuan memilih ide yang akan dipaparkan, (2) kemampuan menata atau mengorganisasikan ide pilihannya secara sistematis, (3) kemampuan menggunakan bahasa menurut kaidah-kaidah serta kebiasaan pemakaian bahasa yang telah umum sifatnya, (4) kemampuan menggunakan gaya bahasa, yaitu pilihan struktur dan kosakata untuk memberikan nada atau makna terhadap karangan itu, (5) kemampuan mengatur mekanisme tulisan, yaitu tata cara penulisan lambang-lambang bahasa tertulis (ejaan) yang dipaparkan dalam bahasa tersebut.
Kesimpulan��������������������������������������������������������������
Berdasarkan pada data hasil belajar kompetensi
menulis teks prosedur siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla kabupaten Enrekang dapat disimpulkan sebagai berikut Kemampuan menulis teks cerpen siswa
kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla
Kabupaten Enrekang memeroleh nilai rata-rata 80,54. Digambarkan bahwa siswa yang mampu atau memeroleh nilai 70-100 berjumlah 24 orang
(77,41%) dan siswa yang memeroleh
nilai 0-69 berjumlah 7
orang (22,58%). Dari aspek penilaian
penulisan teks prosedur didapatkan nilai rata-rata kemampuan menulis teks prosedur
yaitu 77,41%.
Pada aspek isi,
nilai rata-rata siswa sampel berada dalam
kategori mampu dengan nilai 86,29. Pada aspek struktur nilai rata-rata siswa sampel berada dalam
kategori mampu dengan nilai 85,48. Pada aspek kaidah penulisan,
nilai rata-rata siswa sampel berada dalam
kategori kurang dengan nilai 73,79 dan pada aspek ciri kebahasaan,
nilai rata-rata siswa sampel berada dalam
kategori kurang yaitu 77,01. Dapat simpulkan bahwa siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 1 Alla Kabupaten Enrekang mampu menulis teks prosedur
karena jumlah siswa mencapai 70% yang memeroleh nilai 70-100.
Akmansyah,
M. (2011). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Al-Bayan, 3(1).Google Scholar
Ardiansyah.
(2014). Teknik Picture and Picture dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur
Kelas VIII SMP Negeri 2 Takalar. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indoensia, 5(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.30743/bahastra.v5i2.3671 Google Scholar
Astawa,
I. N. T. T., & Sukerti, N. W. (2021). Pendidikan Karakter Dalam Membangun
Mentalitas Disiplin Anak Didik. JAPAM (Jurnal Pendidikan Agama), 1(2),
160�168. Google Scholar
Aziizu,
B. Y. A. (2015). Tujuan besar pendidikan adalah tindakan. Prosiding
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2). Google Scholar
Budianti,
N. (2018). Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII D SMP Negeri 11 Kota
Jambi. Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas Vii D Smp Negeri 11 Kota
Jambi. Google Scholar
Dalman,
H. (2014). Keterampilan menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Google Scholar
Guru,
B. (2013). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan. Google Scholar
Hasanah,
H. (2017). Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data
kualitatif ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21�46. Google Scholar
Kemendikbud.
(2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring. Badan Pengembangan
Dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia. Google Scholar
Lazulfa,
I. (2019). Keterampilan Berbahasa: Menulis Karangan Eksposisi. Google Scholar
Noermanzah,
N. (2019). Bahasa sebagai alat komunikasi, citra pikiran, dan kepribadian. Seminar
Nasional Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 306�319. Google Scholar
Pendidikan,
K. (2013). Kebudayaan. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nomor, 22. Google Scholar
Priyatni,
E. T. (2014). Desain pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013.
Bumi Aksara. Google
Scholar
Rukajat,
A. (2018). Pendekatan penelitian kuantitatif: quantitative research approach.
Deepublish. Google Scholar
Sri
Wahyuni. (2015). Keefektifan Media Pembelajaran Flash Card dalam Pembelajaran
Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sengkang.
Unaradjan,
D. D. (2019). Metode penelitian kuantitatif. Penerbit Unika Atma Jaya
Jakarta. Google Scholar
Copyright holder : Nurmiati (2022) |
First publication right
: This
article is licensed under: |