Jurnal Syntax Admiration

Vol. 3 No. 6 Juni 2022

p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356

Sosial Teknik

 

HUBUNGAN MINAT MEMILIH PROGRAM KOMPETENSI TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMK NEGERI 1 CARIU

 

Dini Nur�aini

Fakultas Pascasarjana, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Indonesia

Email : [email protected]

 

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

 

 

Diterima

2 Juni 2022

Direvisi

6 Juni 2022

Disetujui

23 Juni 2022

Penelitian ini berawal dari permasalahan peningkatan data peminat program kompetensi teknik kendaraan ringan hingga mencapai 400 orang, dengan kuota 100 orang mengakibatkan banyak siswa yang tidak masuk dan dilimpahkan ke program kompetensi lain. Atas dasar permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan tujuan mengetahui gambaran minat terhadap hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu pada pelajaran kimia. Penelitian ini merupakan penelitian jenis ex-post facto yangmenggunakan metode deskriptif korelasi yang akan memberikan gambaran minat memilih program keahlian siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu pada pelajaran kimia. Populasi seluruh siswa kelas X TKR yang berjumlah 36 siswa dan sampel sebanyak 30 siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket dengan skala Likert yang terdiri dari 25 butir pernyataan yang untuk minat. Pengujian validitas melalui expert judgment. Hasil penelitian diperoleh minat 30 % ini menunjukkan minat memilih program kompetensi siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu termasuk kategori sedang. Hasil penelitian pada hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu pada mata pelajaran kimia pada kategori sedang. Hasil dari pengujian hipotesis tidak terdapat hubungan yang signifikan antara minat memilih program kompetensi terhadap hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu.

 

 

Kata kunci:

minat, kendaraan ringan, hasil belajar, kimia.

 

Keywords :

interests, light vehicles, learning outcomes, chemistry

 

 

 

ABSTRACT

This research started from the problem of increasing the data of applicants for the light vehicle engineering competency program to reach 400 people, with a quota of 100 people resulting in many students not entering and being delegated to other competency programs. Based on these problems, the researcher conducted a study with the aim of knowing the picture of interest in the learning outcomes of class X students of TKR SMK Negeri 1 Cariu in chemistry lessons. This research is an ex-post facto type of research that uses a correlation descriptive method that will provide an overview of the interest in choosing the expertise program of class X TKR students of SMK Negeri 1 Cariu in chemistry lessons. The population of all TKR class X students is 36 students and a sample of 30 students. The instrument used is a questionnaire with a Likert scale consisting of 25 points of statements that are of interest. Validity testing through expert judgment. The results of the study obtained 30% interest showed an interest in choosing the competency program of class X TKR SMK Negeri 1 Cariu students including the medium category. The results of the study on the learning outcomes of class X students of TKR SMK Negeri 1 Cariu on chemistry subjects in the medium category. The results of hypothesis testing did not have a significant relationship between the interest in choosing a competency program and the learning outcomes of class X students of TKR SMK Negeri 1 Cariu


 

Pendahuluan

Pemahaman terhadap minat, keterampilan dan kemampuan ini sangat penting dilakukan sebelum menentukan kompetensi keahlian pilihannya di SMK. Apabila dalam memilih kompetensi keahlian tidak sesuai dengan minat, dan kemudian siswa tidak dapat mengikuti pelajaran yang ada di kompetensi keahlian tersebut, maka bisa terjadikegagalan, karena tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh siswa tersebut (Fadhil et al., 2017). SMK Negeri 1 Cariu khususnya peminat Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan untuk beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari data peminat Kompetensi Keahlian sekitar 400 orang peminat sedangkan yang masuk hanya 100 orang siswa saja. Peningkatan tersebut juga mengakibatkan banyaknya siswa yang tidak masuk dan di limpahkan ke jurusan yang lain, misalnya di Teknik Pengelasan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik bahkan ke jurusan Multimedia. Banyak siswa yang beranggapan Teknik Kendaraan Ringan merupakan jurusan yang paling mudah untuk mendapat pekerjaan.

Minat merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia, karena minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifivitas anpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan dunia luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Nursyaidah, 2014). Minat adalah perbuatan yang mengarahkan kepada suatu tujuan dan merupakan suatu dorongan hasil interaksi dengan dunia luar, berupa keingintahuan dan rasa senang terhadap apa yang diminatinya (Purwanto, 2014) Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan dan keinginan yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar, dan apa yang sudah menjadi minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Kartika et al., 2019). Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan siswa menyukai suatu hal dibandingkan hal lainnya, dapat pula terlihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih terhadap subjek tertentu (Rufaidah, 2015).

Minat merupakan bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai (Rahmat, 2021). Minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Minat merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal (ada unsur seleksi). Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat diekspresikan anak didik melalui : pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya, partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, dan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus) (Djamarah, 2011). Indikator-indikator dapat dilihat dengan menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan atau objek-objek yang disenangi. Menganalisa minat dapat dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut: keinginan untuk mengetahui/memiliki sesuatu objek yang diminatinya, objek-objek atau kegiatan-kegiatan yang disenangi, jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi, dan usaha untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang terhadap sesuatu yang diminatinya (IMRAN, 2019).

Hasil belajar merupakan indikator dari perubahan dan perkembangan perilaku dalam teori kognitif, afektif dan psikomotorik (keterampilan) (Marbun et al., 2018). Perubahan dan perkembang ini mempunyai arah positif atau negatif dan kualifikasinya akan terbagi-bagi seperti tinggi, sedang, rendah, berhasil atau tidak berhasil dan lulus atau tidak lulus.

Hasil belajar yang dicapai oleh individu merupakan hasil pengaruh individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan pemaparan (Siagian, 2015) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain: faktor internal, meliputi: faktor fisiologis, yaitu kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran. Faktor psikologis, dimana setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik (Astuti, 2015).

Faktor eksternal, meliputi: faktor lingkungan, yaitu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar di tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada kondisi pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega. Faktor instrumental, yaitu keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana, dan guru.

 

Metode

Metode dan jenis penelitian ini menggunakan penelitian ex-post facto (Wicaksono, 2015). Fokus yang diteliti yaitu peristiwa yang terjadi dan merunut ke belakang untuk mengetahui faktor- faktor yang menimbulkan kejadian tersebut dan menjelaskan atau menemukan bagaimana variabel dalam penelitian saling berhubungan atau berpengaruh. Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah data variabel minat memilih program keahlian (X) dan variabel hasil belajar (Y). Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Cariu. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumental penelitian, yakni berupa angket. Deskripsi data penelitian ini, penulis menggunakan teknik uji kecenderungan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Hasil Penelitian

Validitaspadainstrumeninidiujidengancarajudgment.Pemilihanuji validitas judgmentdikarenakan populasi padapenelitian ini dijadikan sampel sehinggasampelnya terbatas. Adapun hasil pernyataan judgment instrumen dapat dilihat pada lampiran. Syarat untuk melakukan uji hipotesis adalah data yang diteliti harus berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Data akan dikatakan normal apabila p-value (sig) > 0,05. Hasil uji normalitas data variabel X dan Y dengan menggunakan program SPSS, diketahui bahwa signifikansi variabel X dan Y (0,200 dan 0,200) > 0,05, ini berarti bahwa data berdistribusi normal.

Hasil penelitian menggunakan angket yang terdiri dari 25 item penyataan kepada 30 siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Cariu. Hasil angket mengenai minat siswa kelas X X TKR di SMK Negeri 1 Cariu, dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Minat siswa

Interval

Kategori

Frekuensi

Persentase

105,86 ≤ X < 110,00

Sangat tinggi

2

6,67

97,27 ≤ X < 105,86

Tinggi

8

26,66

88,67 ≤ X < 97,27

Sedang

9

30

80,07 ≤ X < 88,67

Rendah

9

30

X < 80,07

Sangat rendah

2

6,67

 

������������ Jumlah

30

100

 

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, siswa yang memiliki minat tinggi ke atas sebesar 33% dan siswa yang memiliki minat sedang ke bawah sebanyak 67%.

Hasil penelitian terkait dengan hasil belajar siswa, dengan mengambil data nilai PAT mata pelajaran kimia kelas X TKR di SMK Negeri 1 Cariu. Hasil uji kecenderungan variabel hasil belajar (Y) dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

 

Tabel 2. Hasil belajar siswa

 

Interval

Kategori

Frekuensi

Persentase

84,96 ≤ X < 85,00

Sangat tinggi

1

3,33%

82,06 ≤ X < 84,96

Tinggi

4

13,33%

79,16 ≤ X < 82,06

Sedang

17

56,67%

76,26 ≤ X < 79,16

Rendah

7

23,33%

X < 76,26

Sangat rendah

1

3.33%

 

��������������� Jumlah

30

100%

 

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, siswa yang memiliki hasil belajar tinggi ke atas sebanyak 16,5 dan siswa yang memperoleh hasil belajar sedang ke bawah sebanyak 83,5%.

Hasil uji korelasi dilakukan untuk mengukur tingkat hubungan antar variabel. Hasil analisis dari proses perhitungan dengan menggunakan program SPSS, diperoleh nilai koefisien korelasi Pearson antara variabel minat memilih (X) dengan hasil belajar (Y) sebesar 0,399. Apabila di interpretasi, hasil korelasi tersebut berada dalam kategori rendah dengan arah hubungan yang linier. Uji signifikansi koefisien dapat dilakukan dengan uji t, ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari variabel (X) terhadap variabel terikat (Y). Diketahui bahwa variabel minat (X) memiliki t hitung > t tabel (0,857 > 1,701). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa minat (X) tidak berpengaruh signifikan dengan Hasil belajar (Y).

Uji regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas agar bersifat linear. Hasil perhitungan uji regresi linier sederhana data variabel minat (X) atas data variabel hasil belajar (Y) pada mata pelajaran produktif, didapat persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Ẏ = 75,502

+ 0,056 X, dimana: Ẏ adalah hasil belajar dan X adalah minat memilih.

Hasil dari persamaan linier sederhana dapat diketahui bahwa: Konstanta sebesar 75,502 artinya bahwa ketika variabel bebas tidak ada atau nol maka hasil belajar akan sebesar 75,502 satuan. Koefisien regresi untuk minat memilih (X) sebesar 0,056 menyatakan bahwa setiap ada peningkatan satu satuan minat memilih, maka hasil belajar akan meningkat 0,056 satuan. Keberartian regresi linear sederhana didasarkan pada hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil analisis bahwa nilai signifikan (sig) 0,399 > 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa minat memilih tidak berhubungan dengan hasil belajar.

Hasil uji F, diperoleh harga F hitung = 0,735 nilai tersebut dibandingkan dengan nilai F tabel dengan dk = n-k = 29-1 dengan taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan α = 0,05) maka nilai Ftabel = 1,732 jadi F hitung < F tabel. Artinya hipotesis yang diterima, yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara minat memilih program keahlian terhadap hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu.

 

B.  Pembahasan

Minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran-campuran perasaan, harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang menggerakan individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat ialah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto et al., 2013). Minat memilih program keahlian siswa dapat diartikan yaitu ketertarikan yang muncul dari dalam diri seseorang terhadap sesuatu yang berhubungan dengan keinginan. Seseorang akan terdorong untuk memilih program keahlian dengan sendirinya tanpa ada paksaan dan dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan dari minat tersebut (Majid, 2012).

Minat memilih program keahlian yang diteliti adalah minat siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Cariu pada mata pelajaran kimia pada tahun ajaran 2021-2022. Hasil

penelitian terhadap 30 siswa yang menjadi sampel penelitian, didapat hasil yaitu sebanyak 2 siswa (6,67%) masuk dalam kategori sangat tinggi, 8 siswa (26,66%) masuk dalam kategori tinggi, 9 siswa (30%) masuk kategori sedang, 9 siswa (30%) masuk kategori rendah, dan 2 orang siswa (6,67%) masuk dalam kategori sangat rendah. Data hasil belajar tersebut, memperlihatkan bahwa frekuensi siswa terbanyak adalah 9 siswa (30%) dan termasuk kategori sedang. Hasil ini menggambarkan bahwa, minat memilih program keahlian siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Cariu pada mata pelajaran kimia memiliki hubungan yang sedang.

Hasil penelitian pada hasil belajar siswa terhadap 30 siswa yang menjadi sampel penelitian, didapat hasil yaitu sebanyak 1 siswa (3,33%) masuk dalam kategori sangat tinggi, 4 siswa (13,3%) masuk dalam kategori tinggi, 17 siswa (56,67%) masuk kategori sedang, 7 siswa (23,33%) masuk kategori rendah, dan 1 orang siswa (3,33%) masuk dalam kategori sangat rendah. Data hasil belajar tersebut, memperlihatkan bahwa frekuensi siswa terbanyak adalah 17 siswa (56,67%) dan termasuk kategori sedang.

Hasil belajar siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Cariu pada mata pelajaran kimia cukup baik. Hasil belajar ini tentu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hasil belajar mendapat pengaruh dari faktor internal dan eksternal, dimana masing-masing faktor mempunyai tingkat pengaruh terhadap hasil belajar. Sehingga tiap perubahan baik itu peningkatan maupun penurunan faktor-faktor tersebut akan berdampak terhadap hasil belajar siswa itu sendiri (Silitonga, 2015).

Minat memilih program keahlian tidak berpengaruh positif dan signifikan dengan hasil belajar. Hasil dari perhitungan koefisien korelasi termasuk ke dalam kategori rendah. Hasil ini menggambarkan bahwa, minat memilih program keahlian dengan hasil belajar siswa kelas X TKR di SMK Negeri 1 Cariu pada mata pelajaran kimia memiliki hubungan yang rendah.

 

Kesimpulan��������������������������������������������������������������

Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dari minat memilih program keahlian terhadap hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu. Kecenderungan minat memilih program keahlian siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu sebesar 30% dan termasuk dalam kategori sedang. Korelasi antara minat memilih program keahlian terhadap hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Cariu terhadap hasil belajar dikategorikan rendah ulet.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Astuti, S. P. (2015). Pengaruh kemampuan awal dan minat belajar terhadap prestasi belajar fisika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(1).Google Scholar

 

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Google Scholar

 

Fadhil, M., Darmawan, B., & Kusman, M. (2017). Hubungan Minat Memilih Prrogram Keahlian Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK. Journal of Mechanical Engineering Education, 4(2), 206�212. Google Scholar

 

IMRAN, I. (2019). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Minat Belajar, Motivasi Belajar Dan Kemampuan Berpikir Divergen Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X Sma Se-Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu. Universitas Negeri Makassar. Google Scholar

 

Kartika, S., Husni, H., & Millah, S. (2019). Pengaruh Kualitas Sarana Dan Prasarana Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam,[SL], 7(1), 113�126. Google Scholar

 

Majid, A. (2012). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat siswa SMP masuk SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3). Google Scholar

 

Marbun, S. M., Th, S., & PdK, M. (2018). Psikologi Pendidikan. Uwais Inspirasi Indonesia. Google Scholar

 

Nursyaidah, N. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik. Forum Paedagogik. Google Scholar

 

Purwanto, N. (2014). Psikologi pendidikan. Google Scholar

 

Rahmat, P. S. (2021). Psikologi pendidikan. Bumi Aksara. Google Scholar

 

Rufaidah, A. (2015). Pengaruh intelegensi dan minat siswa terhadap putusan pemilihan jurusan. Faktor: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 2(2). Google Scholar

 

Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh minat dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2). Google Scholar

 

Silitonga, A. (2015). Hubungan Minat Memilih Kompetensi Keahlian Terhadap Hasil Belajar Menggambar Dengan Autocad Pada Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. UNIMED. Google Scholar

 

Slameto, A. A., Utami, E., & Pangera, A. A. (2013). Penerapan Zachman Framework Dalam Merancang Sistempelaporan Kerusakan Komputer. Semnasteknomedia Online, 1(1), 17�27. Google Scholar

 

Wicaksono, A. (2015). Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto). Jurnal Pendidikan, Selasa, 5. Google Scholar


Copyright holder :

Dini Nur�aini (2022)

 

First publication right :

Jurnal Syntax Admiration

 

This article is licensed under: