Penguatan Balok Beton Menggunakan Beton Berkekuatan Tinggi Dalam 3 (Tiga) Hari
Syntax Admiration, Vol. 3, No. 7, Juli 2022 915
terhadap sektor infrastruktur menuntut adanya pengembangan teknologi yang inovatif,
maju, dan berkesinambungan terutama pada teknologi konstruksi beton yang unggul
dalam perilaku mekanis dan aplikasi di lapangan.
Dalam bidang konstruksi, beton merupakan salah satu material yang banyak
digunakan (Tanubrata, 2015). Beton adalah bahan yang didapat dengan mencampurkan
semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan
atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat (Pane et al., 2015). Beton sebagai
material digunakan secara luas dibidang konstruksi seperti bendungan, drainase perkotaan,
gorong-gorong, jalan raya, bahkan hampir seluruh struktur konstruksi akan menggunakan
beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Teknologi campuran bahan pada beton terus
berkembang, yang mendasari pemilihan dan penggunaan beton sebagai bahan konstruksi
adalah faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya, bahan tambah (additive) beton terbuat dari
bahan-bahan yang mudah diperoleh, mudah diolah (workability) dan mempunyai keawetan
(durability) serta kekuatan (strength) yang sangat diperlukan dalam suatu konstruksi. Dari
sifat yang dimiliki beton itulah menjadikan beton sebagai bahan alternatif untuk diteliti
(SYINA, 2022). Pada perkembangan konstruksi beton modern, beton dituntut menjadi
material konstruksi yang bermutu tinggi, di Australia, beton berkekuatan 200 MPa
merupakan hal biasa, bahkan di China, dengan menggunakan agregat sintetik, telah ada
beton hingga 300 MPa, sedangkan di Indonesia, beton dengan kekuatan di atas 50 MPa
sudah digolongkan beton mutu tinggi (Nasution, 2021)..
Saat ini perkembangan beton kekuatan tinggi (high strength concrete) telah
digunakan secara luas karena kelebihannya secara teknis dan ekonomis. Material
ini, ditandai dengan sifat mekanik dan daya tahan yang meningkat akibat penambahan
bahan kimia dan mineral yang diproduksi dengan proses khusus. Sementara penggunaan
dan definisi beton mutu tinggi telah melalui perkembangan yang bertahap dan
berkesinambungan selama bertahun-tahun (Fatriady et al., 2022). Beton dengan kuat
tekan 34 MPa telah terhitung sebagai beton mutu tinggi pada tahun 1950.
Sementara pada tahun 1980, beton dengan kuat tekan diatas 41 MPa dikategorikan
sebagai high strength concrete, menurut SNI 03-6468-2000, beton yang memiliki kuat
tekan 41,4 MPa atau lebih, sedangkan menurut ACI 363 2010, beton yang memiliki
kuat tekan 55 MPa atau lebih. Pada beton modern, bahan tambah mineral aktif seperti
fly ash, silica fume, slag, dan lain sebagainya, telah menjadi komponen penting yang
menyediakan beton dengan kekuatan tekan yang lebih tinggi, fluiditas tinggi, dan daya
tahan yang lebih tinggi. Penggunaan fly ash telah diakui dalam beberapa tahun terakhir
demi penghematan semen, pemanfaatan limbah industri, dan meningkatkan daya tahan
bahan, terutama terhadap fly ash dengan kualitas dan stabilitas yang telah ditingkatkan.
Untuk beton kinerja tinggi (high performance concrete) memiliki sifat-sifat
istimewa yang dirancang untuk memenuhi beberapa keuntungan dalam pelaksanaan
struktur beton yang tidak selalu bisa dipenuhi oleh beton konvensional. HPC secara
umum didefinisikan sebagai beton dengan kuat tekan 60 MPa sampai dengan 130 MPa
(batas praktis untuk beton dengan agregat biasa). Menurut the strategic highway
research programme (SHRP), HPC untuk pekerjaan harus memenuhi kriteria kekuatan
≥ 70 MPa, dengan faktor air semen (water-cement ratio) ≤ 0,35 (Priatama, 2012).