Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, Dan
Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor
976 Syntax Admiration, Vol. 3, No. 8, Agustus 2022
Menurut World Economic Forum yang merupakan organisasi non-pemerintah dan
lobi internasional yang merilis sepuluh skill/keterampilan yang dibutuhkan para pekerja
untuk bisa menghadapi perubahan pada tahun 2020 dan seterusnya. Salah satunya
adalah kecerdasan Emosional (Emotional Intellegence). Menurut (Goleman, 2007)
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih memiliki tingkat
kecerdasan emosional (Emotional Intelligence) yang masih minim atau rrendah.
Halliniimenjadii salahh satuu faktorr yangg menyebabkan sumber daya manusia di
Indonesia melemah. Sejatinya masyarakat Indonesia perlu kreatif dan inovatif jika
diberikan ruang dan jalan yang tepat. Sebab diera revolusi digital 4.0 ini, sangatlah
memerlukan peran anak muda yang tidak hanya memiliki hardskill yang cukup, namun
point terpenting adalah memiliki softskill yang berintegritas, komitmen, semangat
tinggi, dan optimisme. Karena salah satu kemampuan yang mempunyai pengaruh
terbesar dalam kesuksesan seseorang saat bekerja adalah empati, disiplin diri, dan
inisiatif yang kenal dengan kecerdasan emosional. Hanya saja, banyak orang yang
beranggapan bahwa yang menjadi suatu apparatus dari kemampuan mental seseorang
saat menyelesaikan pekerjaaan hanya diukur dari kecerdasan intelektualnya saja
(Goleman, 2007) dalam (Rahmasari, 2012). Begitu pula juga kecerdasan intelektual
yang harus dimiliki oleh seorang auditor dalam menunjang keberhasilannya.
Kecerdasan intelektual adalah kemampuan seseorang yang berhubungan dengan logika
dalam memahami, memecahkan masalah, belajar, berpikir logis, memberikan gagasan,
dan merencanakan sesuatu (Goleman, 2007) dalam (Putra & Latrini, 2016). Intelektual
yang dimiliki auditor merupakan dinilai dari seberapa besar ilmu pengetahuan dan
wawasan yang dimilikinya. Hal ini akan lebih kompleks dan tersusun jika didasarkan
pada spiritualitas auditor. Kecerdasan spiritual juga memiliki peranan yang sangat
penting dalam menjalani kehidupan sebagai nilai tambah untuk menumbuhkan
kepribadian seseorang. Berbagai studi juga menyatakan bahwa kecerdasan spiritual
(spiritual intelligence) dapat memberikan sesuatu kebahagiaan, bersyukur dengan
kehidupan, menciptakan kehidupan yang damai, dan mampu menghadapi kesulitan
dalam bekerja agar dapat berkarya lebih baik lagi (Zohar et al., 2000) dalam (Pratama,
2020). Akuntan Publik (AP) maupun auditor harus memegang prinsip dasar etika sesuai
anjuran dari kode etik akuntan yang merupakan bagian dari etika profesi auditor berupa
komitmen etika yang tinggi, ditetapkan dalamm bentukk aturan kkhusus, dan haruss
dipatuhi olehh auditor dalam mematuhi dan memberikan
pelayanannkepadaamasyarakatt lluas, sehingga pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat sesuai dengan kaidah-kaidah (Prakoso, 2015). Ini adalah bagian dari
intervensi beberapa auditor dalam menjalankan tugas mereka untuk mengaudit laporan
keuangan suatu instansi/perusahaan. Keterlibatan auditor yang tergesa-gesa dalam
mengambil suatu keputusan tanpa mengetahui dampak buruknya menunjukkan bahwa
faktor internal dalam diri auditor yaitu
kecerdasanneemosional,kkecerdasaniintelektual,kkecerdasan spirituall sangat
berpengaruhh dalam suatu pengambilan keputusan. Di lihat dari kasus diatas,
menandakan bahwa ternyata banyak seorang auditor yang belum dapat menerapkan