Jurnal
Syntax Admiration |
Vol.
3 No. 10 Oktober 2022 |
p-ISSN :
2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PELAKSANAAN�
PROGRAM REVITALISASI SMK BERBASIS WILAYAH ADAT� DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KELULUSAN
SMK DI KABUPATEN MERAUKE
Marthen Rummar
SMK Negeri 3 Teknologi dan
Rekayasa Merauke
Email:
[email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 07 September 2022 Direvisi 08 Oktober 2022 Disetujui 14 Oktober 2022 |
Pendidikan memegang
peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga sekolah yang membantu siswa lulus
langsung ke dunia kerja. Oleh karena itu, SMK harus mampu berkontribusi pada
daya saing negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi
Program Peningkatan Karir Kabupaten Merauke dengan melihat implementasi pada
beberapa dimensi dan indikator. Metodologi yang digunakan dalam penelitian
ini mengadopsi metode penelitian survei, dengan sampel 3 sekolah di Ha Anim
Habit Zone yaitu SMKN 3 Merauke, SMK Negeri 5 Merauke, SMK Negeri 4 Merauke. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari 6 aspek dan 35 indikator, program yang
dilaksanakan SMKN 3 Merauke, SMK Negeri 5 Merauke dan SMK Negeri 4 Merauke
meliputi aspek pertama, pengembangan kurikulum dan pengembangan kurikulum.
dan DU/IN harus konsisten. Bidang kedua adalah kerjasama dengan DU/DI dan
perguruan tinggi negeri, yang indikatornya menunjukkan semakin meningkatnya
peran industri dalam praktik kerja industri bagi guru magang dan mahasiswa.
Dimensi ketiga, perwujudan dan pengembangan profesionalisme guru dan
pendidik, terindikasi dari runtuhnya program pendidikan guru berkualifikasi
ganda. Bidang keempat adalah standarisasi sarana dan prasarana, peningkatan
indikator mutu sarana dan prasarana laboratorium/bengkel utama melalui
pengadaan sekolah. Aspek kelima yaitu inovasi pembelajaran, menjadikan
teaching factory sebagai indeks pengembangan pusat inovasi. |
Kata kunci: Keterlaksanaan,
Revitalisasi SMK, Sekolah Menengah Kejuruan. |
|
Keywords: Implementation,
Revitalization of Vocational High Schools, Vocational High Schools . |
ABSTRACT Education plays an important role in achieving national development
goals. Vocational High School (SMK) is a school institution that helps
students graduate directly into the world of work. Therefore, SMK must be
able to contribute to the country's competitiveness. This study aims to
determine the implementation of the Merauke Regency Career Improvement
Program by looking at the implementation of several dimensions and
indicators. The methodology used in this study adopted a survey research
method, with a sample of 3 schools in the Ha Anim Habit Zone, namely SMKN 3
Merauke, SMK Negeri 5 Merauke, SMK Negeri 4 Merauke. The results showed that
from 6 aspects and 35 indicators, the programs implemented by SMKN 3 Merauke,
SMK Negeri 5 Merauke and SMK Negeri 4 Merauke included the first aspect,
curriculum development and curriculum development. and DU/IN must be
consistent. The second area is cooperation with DU/DI and state universities,
the indicators of which show the increasing role of industry in industrial work
practices for apprentice teachers and students. The third dimension, the
realization and development of the professionalism of teachers and educators,
is indicated by the collapse of the dual qualified teacher education program.
The fourth area is the standardization of facilities and infrastructure,
improving the quality indicators of the main laboratory/workshop facilities
and infrastructure through school procurement. The fifth aspect is learning
innovation, making the teaching factory an index for the development of
innovation centers. |
Pendahuluan
Situasi dunia berubah dari hari ke hari, dan
negara-negara Asia Tenggara yang telah bergabung dengan ASEAN menanggapi
perubahan ini dengan memperkuat hubungan antar negara (Permadi
et al., 2022). Hubungan yang terjalin tercermin dalam
kerjasama di berbagai bidang. Salah satu bidang yang menjadi perhatian adalah
bidang ekonomi. Dalam rangka menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan
sejahtera dengan pembangunan dan pembangunan ekonomi yang merata bagi setiap
negara anggota ASEAN, dicapai kesepakatan bersama pada Pertemuan Tingkat Tinggi
(KTT) untuk membentuk visi bersama negara-negara Asia Tenggara yang disebut
ASEAN Economic Masyarakat (Masyarakat Ekonomi ASEAN). perjanjian lingkungan
multilateral) (Husain,
2016). Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang
dimulai pada akhir tahun 2015, telah mengarahkan banyak negara anggota ASEAN ke
arah produksi dan ekspor, yang proses dan teknologinya membutuhkan keterampilan
dan produktivitas yang tinggi (Effendy,
2016). Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan
tenaga kerja terampil dan penurunan permintaan tenaga kerja tidak terampil.
Pendidikan memegang peranan penting dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (Gunawan,
2019) merupakan salah satu lembaga sekolah yang membantu siswa
lulus langsung ke dunia kerja. Oleh karena itu, SMK harus mampu berkontribusi
pada daya saing negara. Namun terdapat kendala yang mempengaruhi kualitas
lulusan SMK, sehingga pada 9 September 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Meningkatkan kualitas dan
daya saing sumber daya manusia (SDM).
Dalam Perpres Nomor 9 Tahun 2016, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan bertugas (1) menyusun roadmap pengembangan SMK; (2)
menyempurnakan dan mencocokkan mata pelajaran dan kompetensi SMK (linking and
matching) sesuai dengan kebutuhan pengguna pascasarjana; (3) Meningkatkan
jumlah dan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan vokasi; (4) Memperkuat
kerjasama dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha; (5)
Meningkatkan akses, akreditasi, dan pengakuan lulusan SMK ; (6) Membentuk
kelompok kerja pengembangan karir.
Menindaklanjuti Perpres pada September 2016,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyusun roadmap pengembangan SMK dalam
pelaksanaan Strategi Revitalisasi Vokasi, meliputi (1) pengembangan dan
penyesuaian kurikulum; (2) standardisasi fasilitas utama dan prasarana; (3)
Memenuhi dan meningkatkan kualitas profesional tenaga pengajar; (4) Inovasi
pembelajaran; (5) Memperluas kerjasama dengan DU/DI; (6) Penataan dan penataan
kelembagaan. Roadmap ini diharapkan dapat menjadi pedoman alternatif bagi
sektor terkait, dunia usaha/industri, institusi, guru pendidikan menengah
kejuruan dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan menengah
kejuruan di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, dan atas
dasar analisis hasil data, dalam rangka meningkatkan kualitas kelulusan SMK,
maka diambil sampel data terkait rencana revitalisasi SMK Adat Ha'an.
dieksekusi. Terdapat beberapa indikator terkait pelaksanaan Career Enhancement
yang digunakan untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan Career Enhancement Program.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan SMK
atau SMK di berbagai daerah cukup menggembirakan, tak terkecuali Provinsi
Papua. Menurut Yulianus Kuayo, Kepala SMK Dinas Pendidikan Provinsi Papua, pada
2030, lulusan SMK di Papua dapat berintegrasi ke dunia industri melalui
penciptaan lapangan kerja berdasarkan potensi keunggulan yang dimiliki Papua.
�Masing-masing wilayah memiliki keunggulan sumber daya alam, maka segala
bentuk kebijakan harus disesuaikan dengan pendekatan antropologi lima wilayah
adat masyarakat Papua�. Ujar (Kuayo,
2021) seperti dilansir dari laman resmi Kemendikbud.
Alexander Kapisa, Kepala Kantor Penghubung
Provinsi Papua, mengatakan dalam diskusi santai di Jakarta bahwa ada lima
wilayah adat di Provinsi Papua, antara lain Saireri, Mamta, Mee Pago, La Pago
dan Animha. Masing-masing dari lima daerah tradisional kaya akan seni, budaya,
dan sumber daya alam yang unik. Jadi harus ada model pembangunan yang melihat
kearifan lokal mereka.
�Dengan pola pendekatan pembangunan lima wilayah adat, maka fokus
pembangunan di berbagai sektor dapat menjadi lebih baik, termasuk memunculkan
potensi seni dan budaya masing-masing wilayah adat tersebut�. ujar (Kapisa,
2021).
Contohnya adalah kekayaan budaya Papua di
wilayah adat Anim ha, yang meliputi Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Asmat dan
Mappi. Secara geografis, masyarakat yang tinggal di Habitat Animha semuanya
berada di Papua bagian tengah, yang tentunya sangat berpengaruh terhadap pola
hidup dan budayanya.
Terutama suku Asmat yang terkenal dengan ukiran
kayunya yang unik. Suku Asmat percaya bahwa mereka adalah keturunan dari dewa
Fomeripizzi, yang datang dari alam gaib di seberang lautan di balik cakrawala,
tempat matahari terbenam setiap hari (Elas,
2019). Menurut kepercayaan mereka, para dewa leluhur
pernah mendarat di suatu tempat yang jauh dari pegunungan. Banyak petualangan
yang ia lalui hingga akhirnya sampai di hilir Sungai Asmat (Budiarti,
2010).
Orang Asmat pandai membuat ukiran dekoratif.
Menakjubkan bahwa mereka memahat tanpa membuat sketsa terlebih dahulu. Ukiran
yang mereka buat memiliki makna, yaitu pengorbanan dan rasa terima kasih kepada
leluhur. Mengukir bukanlah pekerjaan biasa bagi suku Asmat. Ukiran merupakan
cara untuk berhubungan dengan leluhur (Rumansara
et al., 2014). Artinya, pengembangan SMK di Papua sebenarnya
hanya melihat pada setiap keistimewaan wilayah adat tersebut. Kemudian sertakan
elemen teknis dan, yang tak kalah pentingnya, kewirausahaan. Khusus bagi Orang
Asli Papua (OAP), perlu ditumbuhkan jiwa wirausaha dengan tambahan energi. Hub
ekonomi seperti Pos Lintas Batas Sota (PLBN) yang berbatasan langsung dengan
Papua Nugini sebenarnya merupakan peluang besar bagi OAP untuk mengembangkan
bisnisnya.
Inilah yang dimaksud dengan menciptakan lima
wilayah adat Papua, yang diproyeksikan pada setiap jengkal pembangunan di tanah
Papua. Apapun yang mengatasnamakan pembangunan Papua sebenarnya didasarkan pada
pembagian wilayah adat ini. Termasuk pengembangan pendidikan vokasi di Papua
atau SMK, untuk mencapai tujuan yang benar perlu mengacu pada pengembangan 5
bidang tradisional. Misalnya, tidak mungkin untuk mengembangkan sekolah
kejuruan perikanan di zona kebiasaan La Pago atau Mi Pago, yang terletak di
wilayah pegunungan tengah. Mee Pago dan Laa Pago keduanya merupakan daerah
dengan tebing curam dan lembah yang dalam. Sedangkan SMK yang cocok untuk
dikembangkan di kedua bidang tradisional tersebut adalah SMK pertanian,
kuliner, dan ekonomi kreatif.
�Membangun semesta kekuatan lokal harus mengakui adanya culture
diversity, kondisi lokal yang terkait dengan sistem kehidupan masyarakat�. terang (Kapisa,
2021).�
Program Revitalisasi SMK Berbasis keunggulan Wilayah Adat Dapat terlaksana Ketika Peralihan Kelembagaan SMA SMK� Kabupaten Kota kepada Pemerintah Provinsi Papua Pada Tahun 2018 Melalui melaui UU 23 Tahun 2014 dan ini baru terjadi Ketika 20 tahun Otonomi Khusus Papua.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan
sampel sekolah adalah SMK di Wilayah adat Ha Anim Meliputi Kabupaten Merauke
SMK Negeri 3 Merauke , SMK Negeri 5 Merauke, SMK Negeri 4 Merauke Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterlaksanaan program revitalisasi
SMK, dimana keterlaksanaan tersebut ditinjau dari beberapa indikator, maka data
penelitian dari tujuh sekolah ini akan dideskripsikan pada tabel 1.
Hasil dan Pembahasan
Artikel ini berfokus terhadap
keterlaksanaan program revitalisasi SMK di tiga sekolah. Berdasarkan data dari
tujuh sekolah tersebut maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Pelaksanaan Program |
|||
Pengembangan sistem evaluasi dan uji kompetensi |
Sudah terlaksana |
Sudah terlaksana |
Sudah terlaksana |
Penguatan tata kelola praktik kerja industri |
Sudah melakukan |
Sudah melakukan |
Sudah melakukan |
Keberhasilan lulusan di DU/DI |
Sudah melakukan |
Sudah melakukan |
Sudah melakukan |
Pengembangan
project-based learning sebagai mainstream model pembelajaran kecakapan abad XXI
(literasi dan four CS) |
Sudah terlaksana |
Sudah terlaksana |
Sudah terlaksana |
Pengelolaan dan
penataan kelembagaan |
SMK Negeri 3 Merauke |
SMK Negeri 5 Merauke |
SMK Negeri 4 Merauke |
Refocusing sekolah |
Terlaksana |
Terlaksana |
Terlaksana |
Pengembangan LSP-P1 dan perluasan akses sertifikasi
keahlian siswa |
Terlaksana |
Belum terlaksana |
Belum terlasana |
Pengendalian dan penataan program keahlian sesuai
dengan kebutuhan pembangunan |
Terlaksana |
terlaksana |
Terlaksana |
Integrasi SMK, SMA-LB, kursus, dan pelatihan |
Belum Terlaksana |
Terlaksana |
Belum terlasana |
Pemenuhan perangkat operasional |
Terlaksana |
Terlaksana |
Terlaksana |
Pembuatan data base kelulusan |
Belum Terlaksana |
Belum terlasana |
Belum terlasana |
Manajemen mutu dan kontrol implementasi |
terlaksana |
Belum terlasana |
Belum terlasana |
Optimalisasi peran komite sekolah |
Terlaksana |
Terlaksana |
Terlaksana |
Berdasarkan data yang diperoleh, ada
beberapa indikator terkait pelaksanaan rencana revitalisasi SMK. Beberapa
sekolah telah melaksanakan program revitalisasi karir, antara lain SMK Negeri 3
Merauke, SMK Negeri 5 Merauke, SMK Negeri 4 Merauke.
1.
SMK
Negeri 3 Merauke
Di SMK Negeri 3
Merauke, terdapat 35 indikator untuk meninjau pelaksanaan Program Peningkatan
Karir. Pada aspek pertama, pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan
metrik penyelarasan kurikulum yang dikembangkan DU/DI, SMKN 3 Merauke
mengundang DU/DI melalui lokakarya untuk melaksanakan penyelarasan kurikulum,
dan hasil penyelarasan tersebut didokumentasikan. serta indikator peningkatan
literasi TIK, penyelarasan kurikulum dengan muatan lokal (local excellence),
integrasi di dalam dan di luar kurikuler dan ekstra kurikuler untuk
meningkatkan karakteristik produktif dan kreatif, untuk menyelaraskan standar
kompetensi dan keahlian Metrik sertifikasi , digunakan untuk memperkuat
strategi implementasi, yaitu SMKN 3 Merauke belum mengimplementasikan rencana.
Di bidang kedua,
kerjasama dengan DU/DI dan PTN untuk meningkatkan indikator peran industri
dalam pemagangan guru dan praktik kerja industri siswa, SMKN 3 Merauke menyusun
nota kesepahaman kerjasama sekolah dengan DU/DI dan menyiapkan kontrak kerja di
unit per tahun, termasuk jadwal, pelatihan/magang guru dan pelaksanaan prakerin
siswa, termasuk kuota tetap yang diterima oleh prakerin. Serta indikator
resource sharing dan pengembangan dual system, indikator optimalisasi peran
perguruan tinggi dalam penelitian dan pengembangan SMK, indikator optimalisasi
peran industri di SMK dan program studi perencanaan dan pengembangan industri,
indikator penyerapan tenaga kerja lulusan SMK. oleh DU/DI, Indikator
sertifikasi kompetensi guru dan Siswa, Indikator Pengembangan Teaching Factory,
SMKN 3 Merauke telah melaksanakan program.
Aspek ketiga
adalah terwujudnya dan berkembangnya kualitas profesional guru dan pendidik
melalui indeks tumbukan proyek pendidikan guru berkualifikasi ganda. SMKN 3
Merauke melatih guru dalam program multi-keterampilan yang dibutuhkan untuk
mempercepat.
2.
SMK
Negeri 5 Merauke
Di SMK Negeri 5
Merauke terdapat 6 dengan 35 indikator untuk meninjau pelaksanaan rencana
revitalisasi SMK. Pada aspek pertama, pengembangan dan penyelarasan kurikulum
dengan metrik keselarasan kurikulum yang dikembangkan oleh DU/DI, SMK Negeri 5
Merauke menyusun kurikulum sinkronisasi dengan (Medco Papua). Untuk memperkuat
indikator literasi TIK, SMK Negeri 5 Merauke mengadakan workshop kampanye
literasi sekolah berbasis TIK. dan indikator penyelarasan mata kuliah dengan
muatan lokal (local excellence), indikator peningkatan keterpaduan in- dan
out-of-currikuler dan ekstra-kurikuler integrasi karakteristik produktif dan
kreatif, indikator penyelarasan standar kompetensi dan sertifikasi keahlian,
peningkatan implementasi Indikator strategi yang telah dilaksanakan program.
Di bidang kedua,
bekerjasama dengan DU/DI dan perguruan tinggi negeri untuk meningkatkan
indikator peran industri dalam pemagangan guru dan praktik kerja industri
siswa, SMK Negeri 5 Merauke telah menyiapkan nota kesepahaman dengan 5 DU/DI.
Sehingga berdampak pada jumlah lapangan pekerjaan dan peningkatan kapasitas
sumber daya manusia. Serta indikator resource sharing dan dual system
development, indikator optimalisasi peran perguruan tinggi dalam penelitian dan
pengembangan SMK, indikator optimalisasi peran industri di SMK dan program
perencanaan dan pengembangan industri, indikator ketenagakerjaan lulusan SMK
menurut DU/DI, indeks sertifikasi kompetensi guru/Siswa, Indikator Pengembangan
Teaching Factory, SMK Negeri 5 Merauke telah melaksanakan program.
Aspek ketiga,
terwujudnya dan berkembangnya profesionalisme guru dan pendidik, diindeks
dengan runtuhnya program pendidikan guru dwiguna, 1 guru SMK Negeri 5 Merauke
mengikuti program pendidikan dwiguna dan 1 guru mengikuti pendidikan dwiguna.
program pendidikan keahlian ganda Program pendidikan keterampilan pelatihan
tingkat nasional, 3 orang guru mengikuti pelatihan pertanian organik. Merekrut
dan sertifikasi pendidik industri sebagai indikator guru dan dosen industri.
Indikator Pengembangan Kompetensi (Teknik Pengajaran) Guru SMK Negeri 5 Tanah
Miring Meningkatkan Kompetensi Guru SMK VEDCA Cianjur. Sebagai salah satu
indikator pembinaan pengembangan pembelajaran abad 21 bagi guru dan pendidik,
SMK Negeri 1 Tanah Miring Bimbingan Teknis memberikan pelatihan kepada
masyarakat. Indikator profesional pendidik dan tenaga laboratorium, SMK Negeri
5 Merauke belum melaksanakan program.
Pada aspek
keempat, standarisasi sarana dan prasarana untuk meningkatkan indikator mutu
sarana dan prasarana laboratorium/bengkel induk melalui pengadaan sekolah, SMK
Negeri 5 Merauke merehabilitasi administrasi/perkantoran, 2 laboratorium, ruang
pasca panen, showroom/aula, parkir banyak. SMK Negeri 5 Merauke Terima Bantuan
Peralatan DAK 2022 Dengan Berbagi Sumber Daya dengan DU/DI Untuk Memenuhi
Indikator Standar Sarana dan Prasarana Utama.
Pada aspek
kelima yaitu, inovasi pembelajaran dengan indikator pengembangan teaching
factory (TF) sebagai pusat kreativitas dan inovasi. Siswa SMK Negeri 5 Merauke
menghasilkan berbagai Produk dari pengelolaan hasil Pertanian yang sudah dapat
di distribusi dalam Merauke,luar Papua bahkan sampai ke Korea Selatan.
3.
Keterlaksanaan
Program Revitalisasi SMK
Pengembangan Revitalisasi
SMK di wilayah Adat Ha Anim terus mengalami trend yang baik dalam peningkatan
Produksi hasil Pertanian kerjasama dengan PT. Medco papua, dan dihasilkannya
produk-produk melalui teaching factory. Indikator Pembelajaran berbasis proyek
telah berkembang menjadi model mainstream pembelajaran keterampilan abad dua
puluh satu (literasi dan empat CS), dan SMK Negeri 5 Merauke menghasilkan
berbagai produk pertanian dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek. Metrik pengembangan model dan metode pembelajaran yang berpusat pada
siswa, Metrik pengembangan sistem penilaian dan pengujian kompetensi, Metrik
penguatan tata kelola praktik kerja industri, Metrik Keberhasilan Lulusan
DU/DI, SMK Negeri 5 Merauke belum melaksanakan program.
Pada aspek
keenam, yaitu penataan dan kelembagaan manajemen dan indikator pengembangan
LSP-P1 dan perluasan akses sertifikasi keahlian siswa, 3 guru dari SMK Negeri 5
Merauke mengikuti penilaian kompetensi pertanian BNSP. Serta metrik untuk
pemfokusan kembali sekolah, metrik untuk mengontrol dan membangun program
keterampilan berdasarkan kebutuhan perkembangan, metrik untuk integrasi SMK
dengan masyarakat, kurikulum dan pelatihan, metrik kepatuhan untuk
mengoperasikan peralatan, metrik untuk membuat database kelulusan, manajemen
mutu dan kontrol implementasi, optimalisasi sekolah Indikator peran komite, SMK
Negeri 5 Merauke belum melaksanakan program.
4.
SMK
Negeri 4 Merauke
Di SMKN 4
Merauke terdapat 6 wilayah dengan 35 indikator untuk meninjau pelaksanaan rencana
revitalisasi SMK. Pada aspek pertama, pengembangan dan penyelarasan kurikulum
dengan metrik penyelarasan kurikulum pengembangan DU/DI, SMK Negeri 4 Merauke
melakukan serangkaian kegiatan pemetaan SKKNI, pemetaan TUK, penyusunan
kurikulum dan penyelarasan kurikulum dengan PTs. Medco Papua. serta indikator
peningkatan literasi TIK, penyelarasan kurikulum dengan muatan lokal (local
excellence), indikator integrasi di dalam dan di luar kurikuler dan ekstra
kurikuler untuk peningkatan karakteristik produktif dan kreatif, untuk
penyelarasan standar kompetensi dan peminatan Indikator, indikator sertifikasi
pengetahuan Untuk memperkuat strategi implementasi, SMK Negeri 4 Merauke belum
melaksanakan program.
Pada aspek kedua
yaitu, kerjasama dengan DU/DI dan Perguruan Tinggi Negeri dengan indikator
peningkatan peran industri dalam pemagangan guru dan praktik kerja industri
siswa, SMK Negeri 4 Merauke bekerjasama dengan PT Medco Papua,PT Parama Pangan
Papua , SMK Negeri 4 Merauke melakukan sertifikasi kompetensi siswa pada semua
keahlian, dengan total peserta sebanyak�
siswa dari 2 kompetensi keahlian di Lakukan sekolah bekerjasama dengan
DUDI, sertifikasi asessor metodelogi untuk 8 guru produkfif analisis), sertf.� pengembangan teaching factory, SMK Negeri 4
Merauke� telah melakukan kerjasama dengan
Medco Papua untuk mengembangkan Lahan Pertanian dengan melibatkan Alumni SMK
Negeri 4 Merauke khususnya Anak Asli Papua dengan system pembagian hasil dan
pemberian modal usaha dan Lahan Pertanian milik PT.Medco Papua.
Pengembangan sistem bersama dan
ganda, indikator optimalisasi peran perguruan tinggi dalam penelitian dan
pengembangan SMK, indikator optimalisasi peran industri dalam perencanaan dan
pengembangan program studi dengan SMK dan industri SMK Negeri 4 Merauke telah
melaksanakan program.
Pada bidang
ketiga, pencapaian dan pengembangan profesionalisme guru dan tenaga
kependidikan sebagai indikator runtuhnya program pendidikan guru
berketerampilan ganda, SMK Negeri Merauke menyelenggarakan magang guru bagi 10
guru produktif di PT Kawasan Industri. Pembantu, SMK Negeri 4 Merauke Terapkan
Sistem Absensi Guru dan Pegawai Menggunakan Sistem Sidik Jari, Pembayaran,
Tunjangan Kinerja Provinsi Papua 100% dan Rekrutmen dan Sertifikasi Pendidik
Industri Sebagai Guru dan Guru Industri, Indikator Pengembangan Kompetensi Guru
(Technical Teaching), Pembinaan Indikator Pengembangan Pembelajaran Guru dan
Pendidik Abad 21, SMK Negeri 4 Merauke Belum Terlaksana.
Pada bidang
keempat, standarisasi sarana dan prasarana, dengan peningkatan kualitas sarana
dan prasarana laboratorium utama melalui pengadaan sekolah sebagai
indikatornya, SMK Negeri 4 Merauke telah menambah 12 ruang kelas teori, sudah
memiliki 2 ruang praktik siswa. masih membutuhkan tambahan RPS sebanyak 6
ruangan dan membutuhkan bengkel mekanisasi pertanian, ruang serbaguna dan ruang
ibadah untuk kemampuan profesional TOI, rasio perbandingan peralatan pada
setiap kemampuan skill rata-rata 1 sampai 8, meningkat di beberapa titik CCTV.
Selain indikator pemenuhan standar sarana dan prasarana utama melalui resource
sharing antar SMK, kurikulum dan indikator pemenuhan standar sarana dan
prasarana utama melalui sharing resource dengan DU/DI, SMK Negeri 4 Merauke
telah melaksanakan program tersebut.
Pada aspek
kelima, Inovasi Pembelajaran, dengan Teaching Factory (TF) sebagai indikator
pengembangan sentra kreativitas dan inovasi, SMK Negeri 4 Merauke memproduksi
beras Teaching Factory pada setiap item keterampilan. Sebagai indikator
pengembangan model dan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru di
SMK Negeri 3 Merauke menggunakan media online sebagai media pembelajaran dan
menggunakan program simulasi pada beberapa mata pelajaran. serta indikator
pengembangan sistem penilaian dan uji profisiensi, indikator penguatan pengelolaan
praktik kerja di industri, indikator keberhasilan lulusan DU/DI, indikator
pengembangan pembelajaran berbasis proyek sebagai model mainstream pembelajaran
keterampilan abad 21 Indikator (literasi dan empat CS), SMK Negeri 1 Meraue
belum melaksanakan program.
Aspek keenam
adalah penataan manajemen dan kelembagaan untuk indikator refocusing sekolah,
indikator pengembangan LSP-P1 dan perluasan sertifikasi pengetahuan profesional
siswa, indikator pengendalian, dan pelaksanaan rencana revitalisasi karir, membangun
rencana profesional sesuai kebutuhan pengembangan, dan indikator keterpaduan
SMK, SMA. - LB, Kurikulum dan Pelatihan, Metrik Kepatuhan Alat Operasional,
Metrik Pembuatan Database Kelulusan, Metrik Manajemen Mutu dan Pengendalian
Pelaksanaan, Metrik Optimalisasi Peran Komite Sekolah, SMK Negeri 4 Merauke
tidak melaksanakan rencana.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, ditarik kesimpulan sebagai
berikut. Dari 6 aspek dan 35 indikator yang ada di SMK Negeri 3 Merauke, SMK
Negeri 5 Merauke dan SMK Negeri 4 Merauke, rencana yang telah dilaksanakan pada
tahun 2021-2022 adalah aspek pertama, pengembangan dan penyesuaian kurikulum,
yang akan menjadi mata kuliah Metrik. selaras dengan pengembangan DU/DI.
Dimensi kedua, kerjasama dengan DU/DI dan perguruan tinggi, memiliki indikator
yang menunjukkan peningkatan peran industri dalam pemagangan guru dan praktik
kerja industri siswa. Dimensi ketiga, perwujudan dan pengembangan
profesionalisme guru dan pendidik, terindikasi dari runtuhnya program
pendidikan guru berkualifikasi ganda. Aspek keempat, standarisasi
infrastruktur, didasarkan pada peningkatan kualitas infrastruktur. Dimensi
kelima inovasi pembelajaran, dengan teaching factory (TF) sebagai indikator
pengembangan pusat kreativitas dan inovasi.
Meski belum dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022,
namun Career Boosting Plan pada bidang pertama, pengembangan dan adaptasi
kurikulum, memiliki indikator keselarasan kurikulum dengan muatan lokal (local
excellence), in-kurikuler, ekstra-kurikuler dan ekstra-kurikuler. penyelarasan
kurikuler untuk meningkatkan produksi Kreativitas dan kreativitas, indikator
yang digunakan untuk menyelaraskan standar kompetensi dan sertifikasi keahlian,
indikator yang digunakan untuk memperkuat implementasi strategi. Aspek kedua,
kerjasama dengan DU/DI dan perguruan tinggi, indikator resource sharing dan
pengembangan dual system, indikator optimalisasi peran perguruan tinggi dalam
penataan dan pengembangan SMK, indikator optimalisasi peran industri dalam
perencanaan dan pengembangan program studi. sekolah kejuruan dan industri.
Aspek keenam adalah penataan manajemen dan kelembagaan, meliputi indikator
reposisi sekolah, indikator pengendalian dan pembinaan profesionalisme sesuai
kebutuhan pembangunan, SMK, SMA-LB, indikator keterpaduan kursus dan pelatihan,
indikator kepatuhan pengoperasian peralatan, indikator Ciptakan a. database
kelulusan.
Berdasarkan hasil kajian, untuk proyek-proyek yang sudah
dilaksanakan agar pihak sekolah dapat terus menjaga dan mengembangkan
kualitasnya dan untuk proyek-proyek yang belum dilaksanakan agar pihak sekolah
dapat segera melaksanakannya agar rencana revitalisasi karir dapat
diimplementasikan.
Budiarti,
E. A. (2010). Ratu Lembah Baliem novel petualangan di Irian karya Ircham
Machfoedz. UNS (Sebelas Maret University). Google Scholar
Direktorat Pembinaan SMK Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. (2017). Panduan Pendampingan Revitalisasi SMK Tahun 2017. Jakarta:
Direktorat Pembinaan SMK Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.
Direktorat Pembinaan SMK Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. (2017). Panduan Penyusunan Peta Jalan Revitalisasi Pendidikan Vokasi di
Provinsi. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Kemendikbud.
Direktorat Pembinaan SMK Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. (2017). Pemenuhan dan Pengembangan Guru Produktif. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.
Direktorat Pembinaan SMK Dirjen
Pendidika Dasar dan Menengah Kemendikbud. (2017). Penilaian Otentik. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.
Direktorat Pembinaan SMK Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. (2017). Penguatan Literasi TIK. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud.
Effendy, M. (2016). Revitalisasi
Pendidikan Vokasi. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Google Scholar
Elas, E. (2019). Keunikan Acara
Adat Bakar Batu dan Noken Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Masyarakat di Papua.
OSF Preprints. Google Scholar
Gunawan, P. (2019). Implementasi
kebijakan revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing
sumber daya manusia Indonesia: Studi pada SMK Negeri 13 Bandung. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. Google Scholar
Husain, H. (2016). Pengaruh
Pemberlakuan Pasar Bebas MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan Implikasinya bagi
Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia. Perpustakaan. Google Scholar
Kapisa, A. (2021). Kantor Badan
Penghubung Provinsi Papua (Diskusi Pendekatan Pembangunan berbasis wilayah
adat) laman resmi kemdikbud.
Kuayo, Y. (2021). Peta Jalan
Revitalisasi SMK Papua Ketercapaian Program Revitalisasi SMK Wilayah Adat Papua.
Jayapura.
Permadi, A. D., Rijanto, T., &
Widyartono, M. (2022). Keterlaksanaan Program Revitalisasi SMK dalam upaya
meningkatkan Kualitas Kelulusan di SMK. Jurnal Pendidikan Teknik. �Elektro, 9(3), 653�662. Google Scholar
Rumansara, E. H., Kondologit, E. Y.,
Flassy, D. R., & Irianto, J. B. (2014). Seni Ukir Asmat. BPNB
Jayapura-Papua. Google Scholar
Copyright holder : Marthen Rummar (2022) |
First publication right
: Jurnal Syntax Admiration This article is licensed under: |