Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 3 No. 11 November 2022 |
p-ISSN :
2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial
Teknik |
STUDI PEMAKAIAN MU 200 SKIMWALL SEBAGAI
ALTERNATIF FILLER PADA CAMPURAN BETON
Asrullah,
Rita Anggrainy, Asri Mulyadi, Surya Darma
Fakultas Teknik Universitas Palembang
Email: [email protected],
[email protected], [email protected], [email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 24 Oktober 2022 Direvisi 16 November 2022 Disetujui 19 November 2022 |
Perkembangan kemajuan teknologi
dalam beton harus semakin maju terutama untuk mendapatkan kualitas beton yang lebih baik dengan
menggunakan bahan tambahan sebagai bahan pengisi dalam campuran beton. Penelitian ini dilakukan pada skala Laboratorium
dengan melakukan Studi pemakaian semen MU 200 SkimWall sebagai alternatif filler pada campuran beton. Tujuan dari studi
ini untuk mengetahui kuat tekan beton dengan
penambahan semen MU 200 Skim Wall sebagai filler pada campuran beton K 200 dan. Metode dalam
rancangan pembuatan beton menggunakan SNI
63-2834-2000. Variasi penambahan
filler semen MU 200 SkimWall sebesar
5%, 10% dan 15% dari berat semen campuran beton normal. Beton dibuat dengan menggunakan cetakan kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm. Dari hasil
pengujian kuat tekan beton normal (BN) sebesar 202,43 kg/cm2, dan
nilai kuat tekan beton terbesar
untuk penambahan semen MU
200 SkimWall sebagai
filler (BMU200SW.10) sebesar 239,83 kg/cm2. |
Kata kunci: Kuat tekan, Slump, filler, MU 200 Skim Wall. |
|
Keywords: Compressive strength,
Slump, filler, MU 200 Skim Wall. |
ABSTRACT The development of technological advances in concrete must be more
advanced, especially to get better quality concrete by using additional
materials as fillers in concrete mixtures. This research was conducted on a
laboratory scale by conducting a study on the use of SkimWall
MU 200 cement as an alternative filler in concrete
mixtures. The purpose of this study was to determine the compressive strength
of concrete with the addition of MU 200 Skim Wall cement as a filler in a mixture of K 200 and K 200 concrete. The
method in the design of making concrete using SNI 63-2834-2000. Variations in
the addition of filler cement MU 200 SkimWall by
5%, 10% and 15% of the weight of normal concrete mix cement. Concrete is made
using a 15 cm x 15 cm x 15 cm cube mold. From the results of testing the
compressive strength of normal concrete (BN) of 202.43 kg/cm2, and
the greatest value of the compressive strength of concrete for the addition
of MU 200 SkimWall cement as a filler (BMU200SW.10)
was 239.83 kg/cm2. |
Pendahuluan
Industri
beton di Indonesia sangat maju dan berkembang.
Akibatnya, penggunaan
material konstruksi semakin
meningkat (Triaswati et al.,
2019). Ini menggantikan agregat halus dengan bahan
lain untuk membuat beton. Penelitian yang menggunakan semen MU 200 SkimWall
sebagai alternatif filler dalam campuran beton belum pernah
dilakukan berdasarkan penelusuran peneliti sendiri, pada penelitian
ini peneliti mencoba melakukan studi dan berharap
penelitian ini sebagai penambahan pengetahuan dalam rangkah desain beton khususnya sebagai filler dalam campuran beton. Beberapa penelitian tentang filler dalam campuran beton sudah banyak dilakukan
oleh peneliti-peneliti lainnya diantaranya (Trinugroho &
Widjaya, 2012) dengan menggunakan ampas tebu dan
abu arang briket terjadi peningkatan kuat tekan beton sebesar
27,78 % dari kuat tekan beton normal. Peneliti lainnya ; Reni O T,
Bastian A, Harni E T, Rosalina S B (2017) terjadi peningkatan kuat tekan dengan
adanya penambahan sika fume sebagai filler pada campuran beton
15 % dengan kuat tekan optimum 43,62 Mpa lebih besar dari
kuat tekan beton standar yaitu
37,10 Mpa (Tarru, 2017). Penelitian
yang dilakukan Sesca N, Rilya R, Michelle M dengan menggunakan limbah kaca yang dilakukan penambahan sehingga menjadi serbuk menambah kuat tekan
beton dengan nilai tertinggi 25,348 MPa dengan penambahan
limbah kaca 5% (Nicolaas et al.,
2019).
Hal
lain tentang memilih dan menggunakan
beton sebagai bahan bangunan adalah efektivitas dan efisiensinya. Bahan pengisi beton
pada umumnya terbuat dari bahan
yang mudah didapat, mudah diproses (machinability), serta memiliki daya tahan dan
kekuatan yang sangat diperlukan dalam konstruksi bangunan (Dharmawan, 2022). Beton juga memiliki beberapa
kelemahan, yaitu kekuatan tarik yang lemah, memuai dan
menyusut ketika suhu berubah, sulit
untuk sepenuhnya tahan air, rapuh selama pembentukannya, dan lebih tahan
terhadap korosi dan suhu tinggi
dibandingkan baja (Tjokrodimuljo, 1996).
Beton
adalah bahan bangunan komposit yang terdiri dari kombinasi
pengikat (biasanya terdiri dari semen hidrolik dan air), agregat halus (pasir) dan agregat
kasar (karang/batu pecah), dengan
atau tanpa bahan tambahan (Raswitaningrum &
Setiawan, 2019). Sifat-sifat beton dipengaruhi oleh bahan penyusunnya dan cara
pembuatannya. Semen bertindak sebagai pengikat beton itu sendiri. Untuk kadar lempung,
gradasi, berat jenis agregat mempengaruhi
kekuatan beton (BSN, 2021c). Menurut
(Brook & Murdock,
1979) Gradasi agregat halus mempengaruhi
proses, sedangkan gradasi agregat kasar mempengaruhi
kekuatan beton. Kualitas dan kuantitas
air mempengaruhi pengerasan
dan kekuatan beton.
Selama
proses pembuatan beton perlu diperhatikan kekuatan, keekonomian dan keawetan material beton (Djakaria, 2016). Durability adalah
ketahanan suatu material terhadap beban yang akan ditahannya (Komalasari, 2014). Beton dibuat dengan menghitung
kadar air yang dibutuhkan, jumlah semen dan agregat. Setelah
proses perhitungan, akan dilakukan proses pembuatan beton dengan menggunakan bahan-bahan yang telah dihitung. Setelah beton terbentuk, dilakukan proses curing selama 28
hari. Dengan tercapainya umur beton, beton akan mengeras dan mencapai kuat
rencana (f'c). Dalam masa sulit,
beton diharapkan mampu memikul beban
sesuai rencana, sehingga sifat utama yang harus dimiliki beton adalah kekuatannya (Raswitaningrum &
Setiawan, 2019).
Komposisi
MU 200 SkimWall mengandung aditif tambahan.
Fungsi utama Skim Wall MU 200 adalah untuk meningkatkan daya rekat dan
ketahanan lekat pada komponen bangunan.
Bahan pengisi yang termasuk di dalamnya meningkatkan densitas campuran dan mengurangi
porositas campuran (Asrullah, 2017), sedangkan
bahan tambahan yang termasuk di dalamnya adalah bahan yang larut dalam air yang dapat digunakan untuk meningkatkan konsistensi, daya rekat, retensi air, pemeliharaan dan kekuatan (Diawarman et al.,
2021).
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan suatu
eksperimen (percobaan) di laboratorium Fakultas Teknik Universitas Palembang yang
dilakukan Studi Pemakaian MU 200 SkimWall Sebagai Alternatif Filler Pada Campuran Beton. Pengujian
material meliputi pengujian
berat jenis, kadar air agregat, kadar lumpur agregat,
analisa saringan, modulus kehalusan, berat jenis agregat, dan penyerapan agregat (halus & kasar) (Brook & Murdock, 1979). Mix desain
mrngacuh pada SNI
03-2834-2000 (BSN, 2021b) untuk beton normal, serta beton campuran dengan tambahan semen MU 200 Skim
Wall sebagai filer 5%,10%,dan 15% dari
berat semen. Kuat tekan beton
yang direncanakan mutu Fc�
20 Mpa (mutu minimum).
Slump direncanakan dengan metode SNI 1972-2008 (BSN, 2021d). Tes kuat tekan beton
umur 7,14,21 dan 28 hari dengan metode
SNI 1974-2011, cetakan benda
uji kubus 15 cm x 15 cm x
15 cm (BSN,
2021a).
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengujian
Agregat Halus dan Kasar
��������� Hasill pengujian karakteristik agregat halus dan
kasar disajikan dalam tabel 1 berikut
ini.
Tabel 1. Nilai Karakteristik Agregat Halus dan Kasar
Jenis Pengujian |
Nilai |
||
Pasir |
Split � inch |
Split 11/2inchi |
|
1.
Analisa� Saringan 36.10 (11/2��) 25.40 (1��) 19.10 (3/4��) 9,25 (3/8��) #4 #8 #16 #30 #50 #100 #200 2.
Modulus Kehalusan 3.
Berat Isi : Lepas Padat 4.
Berat Jenis � Semu dasar jenuh kering permukaan 5.
penyerapan (%) 6.
Kotoran organic 7.
Lewat saringan No. 200 kadar
lumpur 8.
keausan (%) |
- - 100,00 97,88 92,39 74,36 37,09 10,74 1,26 0,27 3,24 1,495 1,578 2,64 2,48 2,54 2,45 No. 3 1,25 - |
- 100,00 89,76 54,13 27,66 0,00 - - - - - 7,00 1,322 1,391 2,65 2,55 2,55 2,44 - - 22,21 |
100,00 76,20 23,28 0,00 - - - - - - - 7,77 1,347 1,467 2,66 2,51 2,56 2,28 - - 22,21 |
B. Komposisi Campuran
Beton
Kebutuhan material beton
dengan menggunakan metode SNI 03-2834-2000 disajikan
pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Kebutuhan Material untuk
1 M3 Beton
No |
Jenis Material |
Kebutuhan Material Untuk 1M3 Beton |
1 |
Semen |
351 kg |
2 |
Pasir |
610 kg |
3 |
Split Ukuran �
inchi (19,00mm) |
456 kg |
4 |
Split ukuran
1� inchi (37,50mm) |
627 kg |
5 |
Air PDAM |
18,51 ltr |
6 |
Beton filler
semen MU 200 Skim Wall 5% dari berat semen (BMU.5) |
17,55 kg |
7 |
Beton filler
semen MU 200 Skim Wall 10% dari berat semen (BMU.10) |
35,10 kg |
8 |
Beton filler
semen MU 200 Skim Wall 15% dari berat semen (BMU.15) |
52,70 kg |
C. Nilai Slump
Pengujian nilai slump dilakukan setiap jenis campuran
beton, hasil pengujian nilai slump beton disajikan pada tabel 3 berikut
ini.
Tabel 3. Nilai Slump Berbagai
Variasi Komposisi
No |
Jenis Beton |
Nilai Slump (cm) |
1 |
Beton Normal (BN) |
11 |
2 |
Beton Filler semen MU 200 Skim Wall 5% dari berat semen
(BMU.5). |
10 |
3 |
Beton Filler semen MU 200 Skim Wall 10% dari berat
semen (BMU.10) |
9,5 |
4 |
Beton Filler semen MU 200 Skim Wall 10% dari berat
semen (BMU.15) |
7,8 |
Gambar 2. Nilai
Slump Berbagai Variasi Komposisi
Hasil yang disajikan
pada tabel 3, menunjukkan nilai slump memenuhi syarat yang direncanakan yaitu 8-12 cm, kecuali untuk nilai
slump beton semen MU 200 Skim Wall 15% yaitu 7,8 cm. Nilai yang terbesar terjadi pada beton dengan
Penambahan filler semen MU 200 SkimWall
5%, semakin bertambahnya persentasi semen MU 200 SkimWall sebagai alternatif filler, maka semakin bervariasi
nilai slumpnya, hal ini terjadi
kemungkinan akibat penambahan semen MU 200 SkimWall semakin besar sehingga
tidak terjadi penyerapan air dan juga faktor air semen tidak ada perubahan
sehingga terjadi penurunan nilai slump yaitu; Nilai slump BN yaitu 11 cm, BMU.5 nilai slumpnya 10 cm, BMU.10 nilai slumpnya 9,5 cm dan untuk BMU.15 sebesar 7,8 cm, Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian (Hardagung et al., 2014) yang menyatakan
bahwa faktor air semen berpengaruh terhadap nilai slump.
D. Hasil Pengujian
Kuat Tekan
Hasil pengujian kuat tekan beton karakteristik
pada umur 28 hari setiap campuran
disajikan dalam tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Kuat Tekan Beton Beton
Umur 28 Hari
No |
Jenis Beton |
Nilai Slump (cm) |
1 |
Beton Normal (BN) |
202,43 |
2 |
Beton Filler semen MU 200 Skim Wall 5% dari berat semen
(BMU.5). |
212,25 |
3 |
Beton Filler semen MU 200 Skim Wall 10% dari berat
semen (BMU.10) |
239,83 |
4 |
Beton Filler semen MU 200 Skim Wall 10% dari berat
semen (BMU.15) |
200,16 |
Gambar 3. Nilai Kuat Tekan Beton
Umur 28 Hari
Hasil yang disajikan pada tabel 4, dapat disimpulkan dengan bertambahnya filler dari semen MU
200 Skim Wall dalam campuran
beton, maka nilai kuat tekan
terjadi peningkatan. 202,43
kg/cm2 untuk beton normal
(BN), secara berturut-turut
terjadi peningkatan menjadi 212,25 kg/cm2 untuk kuat tekan beton
dengan penambahan filler
semen MU 200 SkimWall 5% (BMU.5), 239,83 kg/cm2 untuk kuat tekan
beton dengan penambahan filler semen MU Skim Wall 10% (BMU.10), dan terjadi penurunan
untuk kuat tekan beton dengan
penambahan semen MU Skim Wall 15% (BMU.15) 200,16
kg/cm2. Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan penambahan
semen MU 200 SkimWall sebagai
filler dalam campuran beton dapat meningkatkan
kuat tekan beton. Secara umum hasil penelitian
ini membuktikan bahwa dengan adanya
penambahan filler dalam campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton
(Trinugroho & Widjaya, 2012); (Tarru, 2017).
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut ; kuat tekan
beton Normal (BN) sebesar
202,43 kg/cm2 memenuhi standar
perencanaan yaitu 200 kg/cm2.
kuat tekan beton dengan penambahan
filler semen MU 200 Skim Wall 5% (BMU.5) sebesar
212,25 kg/cm2, kuat tekan
beton dengan penambahan filler semen MU 200 Skim Wall 10% (BMU.10) sebesar 239,83 kg/cm2, dan
nilai kuat tekan beton dengan
penambahan filler semen MU 200 Skim Wall 15% (BMU.15)
sebesar 200,16 kg/cm2.
Asrullah, A. (2017). Analisa Kuat Tekan Beton K 300 dengan Penambahan
Semen Mortar Utama Type 420. Jurnal Teknik Sipil, 7(1), 12�17. https://doi.org/10.36546/tekniksipil.v7i1.245.
Google Scholar
Brook, K. M., & Murdock, L. J.
(1979). Bahan dan Praktek Beton edisi ke�4. Bandung: Erlangga. Google Scholar
BSN. (2021a). Cara Uji Kuat
Tekan Beton Dengan Benda uji Kubus. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
BSN. (2021b). Tata Cara
Pembuatan Campuran Beton Normal. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
BSN. (2021c). Tata Cara
Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
BSN. (2021d). Tata Cara Slump
Beton. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Dharmawan, A. B. (2022). Kuat
Lentur Beton Akibat Beban Terpusat (ASTM C-78). Jurnal Ilmu Teknik, 2(1),
1�9. Google Scholar
Diawarman, D., Anggrainy, R., &
Afif, K. (2021). Analisa Kuat Tekan Beton Fc�25 MPA dengan Penambahan Abu Batu
dan Semen Mortar Utama Type 400. Jurnal Teknik Sipil, 11(2),
60�66. https://doi.org/10.36546/tekniksipil.v11i2.517. Google Scholar
Djakaria, S. (2016). Analisa
Agregat terhadap Kuat Tekan Beton pada Pembangunan Jalan Isimu-paguyaman Metode
Paving Rigid. RADIAL: Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa Dan Teknologi, 4(2),
128�138. https://doi.org/10.37971/radial.v4i2.131. Google Scholar
Hardagung, H. T., Sambowo, K. A.,
& Gunawan, P. (2014). Kajian Nilai Slump, Kuat Tekan Dan Modulus
Elastisitas Beton Dengan Bahan Tambahan Filler Abu Batu Paras. Matriks
Teknik Sipil, 2(2), 131�137. https://doi.org/10.20961/mateksi.v2i2.37446.
Google Scholar
Komalasari, D. (2014). Kajian
Pemanfaatan Limbah Abu Kayu Lapis Menjadi Pengganti Sebagian Material Beton.
UNS (Sebelas Maret University). Google Scholar
Nicolaas, S., Rumbayan, R., &
Maleke, M. (2019). Pengaruh Penambahan Limbah Kaca Terhadap Perilaku Mekanis
Beton. Jurnal Teknik Sipil Terapan, 1(2), 11�21.
https://doi.org/10.47600/jtst.v1i2.232. Google Scholar
Raswitaningrum, T. R., &
Setiawan, R. F. A. (2019). Pengaruh Abu Batu Terhadap Kuat Tekan Beton Pasca
Pembakaran. Prosiding Semnastek. Google Scholar
Tarru, R. O. (2017). Studi
Penggunaan Silica Fume Sebagai Bahan Pengisi (Filler) Pada Campuran Beton. Journal
Dynamic Saint, 3(1), 472�485. https://doi.org/10.47178/dynamicsaint.v3i1.271.
Google Scholar
Tjokrodimuljo, K. (1996). Teknologi
Beton. Yoyakarta: Nafiri.
Triaswati, M. N., Harijanto, D.,
& Ismoyo, W. (2019). Penggunaan abu batu untuk mengurangi agregat pasir
alami pada campuran beton dengan penambahan zat additive type D. Jurnal
Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 3(2), 35�44.
https://doi.org/10.12962/j26151847.v3i0.5355. Google Scholar
Trinugroho, S., & Widjaya, A. G. (2012). Pengaruh Bahan Tambah Filler Abu Ampas Tebu dan Abu Arang Briket dengan Fas 0, 4 Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Tarik Beton. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Google Scholar
Copyright holder : Asrullah, Rita Anggrainy, Asri Mulyadi, Surya Darma (2022) |
First publication right
: Jurnal Syntax Admiration This article is licensed under: |