How to cite:
Jacky, S., Sjendry, L., Michael, R., & Lucky, D. (2022). Evaluasi Kinerja Manajemen Rantai Pasokan
Ikan Air Tawar (Mas dan Mujair) Era New Normal. Jurnal Syntax Admiration, 3(12).
https://doi.org/10.46799/jsa.v3i12.513v
E-ISSN:
2722-5356
Published by:
Ridwan Institute
Evaluasi Kinerja Manajemen Rantai Pasokan Ikan Air Tawar (Mas dan Mujair) Era
New Normal
Sumarauw Jacky, Loindong Sjendry, Raintung Michael, Dotulong Lucky
Universitas Sam Ratulangi, Indonesia
Pendahuluan
Pembangunan ekonomi mempunyai kedudukan yang amat penting di era globalisasi
sekarang. Hal ini dikarenakan keberhasilan dibidang ekonomi yang dapat menyediakan sumber
daya yang lebih luas bagi pembangunan bidang lainnya. UMKM merupakan salah satu bagian
dalam perekonomian yang mendapat perhatian dari pemerintah untuk diupayakan dan
ditingkatkan, guna menunjang serta meningkatkan daya saing bangsa dalam persaingan global
yang sedang kita hadapi sekarang ini (Ahyari, 2002).
Persaingan bisnis yang ketat menuntut UMKM untuk menyusun kembali strategi dan
Jurnal Syntax Admiration
Vol. 3 No. 12 Desember 2022
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356
Sosial Teknik
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Diterima
1 Desember 2022
Direvisi
8 Desember 2022
Disetujui
15 Desember 2022
Pada Awal merebaknya Pandemi Covid-19 di Indonesia, fokus
dari manajemen rantai pasokan adalah bagaimana memenuhi
kebutuhan pelanggan, terlebih karena adanya panic buying
menyebabkan situasi yang tidak biasa pada persediaaan, hal ini
juga terasa bagi penjualan ikan Air Tawar (mas dan Mujair),
dimana ikan tersebut adalah salah satu pilihan masyarakat
dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari hari, dan kabupaten
Minahasa Utara adalah salah satu daerah pembudidayaan ikan
Air tawar (Mas dan Mujair). Penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif dimana populasi yang digunakan adalah para
pembudidaya dan pedagang pengumpul ikan air tawar (Mas
dan Mujair) di Minahasa Utara, lewat penelitian ini akan
teridentifikasi rantai pasokan ikan Air Tawar (Mas dan Mujair)
pada era new normal.
Kata kunci: Manajemen
Rantai Pasokan; Ikan Air
Tawar; New Normal
Keywords: Supply Chain
Management; Freshwater
fish; New Normal
ABSTRACT
At the beginning of the outbreak of the Covid-19 Pandemic in
Indonesia, the focus of supply chain management was how to meet
customer needs, especially because panic buying caused an unusual
situation in inventory, this was also felt for the sale of Air Tawar fish
(mas and mujair), where this fish is one of the people's choices in
fulfilling their daily needs, and North Minahasa district is one of the
freshwater fish cultivation areas (Mas and Mujair). This research is
descriptive qualitative in which the population used is freshwater fish
cultivators and collectors (Mas and Mujair) in North Minahasa. This
research will identify the supply chain of freshwater fish (Mas and
Mujair) in the new normal era.
Sumarauw Jacky, Loindong Sjendry, Raintung Michael, Dotulong Lucky
1506 Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022
taktik bisnisnya. Jika dilihat secara mendalam, inti dari persaingan perusahaan terletak pada
bagaimana sebuah perusahaan mengimplementasikan proses penciptaan produk atau jasa
secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better, faster) dibandingkan dengan
pesaing. Namun, banyak perusahaan yang sudah tidak mungkin lagi menerapkan dan
mengimplementasikan resource-nya, sehingga salah satu caranya adalah dengan membuat
strategi rantai pasokan (Cooper, n.d.).
Rantai pasokan atau supply chain adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan
barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring yang
menghubungkan berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang
sama, yaitu mengadakan pengadaan barang (procurement) atau menyalurkan (distribution)
barang tersebut secara efisien dan efektif sehingga akan tercipta nilai tambah (value added)
bagi produk tersebut. Rantai pasokan merupakan logistic network yang menghubungkan suatu
mata rantai antara lain suppliers, manufacturer, distribution, retail outlets, customers. (Shcroder
Roger, 2004) menyatakan bahwa, rantai pasokan adalah sebuah proses bisnis dan informasi
yang berulang, yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui proses
pembuatan dan pendistribusian kepada konsumen.
Covid-19 atau yang lebih di kenal corona virus pertama kali ditemukan di Wuhan,
China pada Desember 2019. Covid-19 merupakan penyakit menular yang menyerang sistem
pernapasan. Lembaga Kesehatan Dunia atau WHO menyatakan Covid-19 sebagai pandemik
sejak pertengahan Maret 2020 karena penyebarannya sangat cepat dan luas sehingga
menimbulkan dampak yang sangat besar di seluruh dunia. Tak hanya sektor kesehatan sektor
ekonomi juga mengalami dampak yang sangat serius akibat Pandemi Covid-19. Di Indonesia
ketika kasus Covid-19 bertambah secara signifikan pada bulan April 2020 Pemerintah
Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sehingga seluruh aktivitas bisnis terganggu dan mengakibatkan kinerja pertumbuhan ekonomi
Indonesia melemah.
Fokus rantai pasokan manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, terlebih
adanya panic buying menyebabkan situasi yang tidak bisa di manajemen investasi. Ada 2 sisi
dilema pada menajemen rantai pasokan yang diakibatkan oleh virus corona. Yang pertama
perusahaan kesulitan memonitor permintaan dan inventaris. Yang ke dua dalam jangka panjang
dan pendek secara seksama karena pabrik-pabrik ditutup serta melambatnya ekonomi
(serta John & Wachowicz, 2005). Disisi lain pengusaha ritel mengalami kekurangan investasi
karena pelanggan cenderung membeli pada jumlah banyak untuk meminimalisir kontak pada
Evaluasi Kinerja Manajemen Rantai Pasokan Ikan Air Tawar (Mas dan Mujair) Era New
Normal
Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1507
ruang terbuka.
Pandemi Covid-19 juga berdampak pada kinerja rantai pasokan pada sektor perikanan
termasuk di dalamnya rantai pasokan dari Ikan Mas dan mujair yang merupakan spesies ikan
air tawar yang diminati masyarakat Indonesia. Salah satu daerah di Sulawesi Utara yang
terkenal dengan banyaknya petani pembudidaya ikan air tawar khususnya ikan Mas dan Mujair
adalah Kabupaten Minahasa Utara.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dimana penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang menekankan analisis pada proses berpikir secara induktif yang
berkaitan menggunakan dinamika koreksi antar kenyataan yang diamati serta senantiasa
menggunakan logika ilmiah. Bertujuan untuk mengetahui fenomena-fenomena sosial dari
sudut perspektif partisipan (Ghozali, 2005). Fenomena sosial dalam penelitian ini adalah
perilaku pedagang pasar tradisional, sementara partisipan dalam penelitian ini adalah para
pedagang dipasar tradisional yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan
data, pendapat, pemikiran dan persepsinya
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil penelitian
1. Rantai Pasokan Ikan air tawar di Minahasa Utara
Gamabr 1. Rantai Pasok Ikan Air Tawar di Minahasa Utara
berasal gambar 1 secara awam rantai pasok ikan Air tawar di Kabupaten
Minahasa Utara. Pelaku rantai pasokan terdiri dari petani pembudidaya yang
melakukan pembudidayaan ikan mujair dan mas, pengepul menjadi distributor ikan
mujair dan mas, pengecer sebagai pedagang ikan mujair dan mas, serta konsumen
akhir. Terdapat tiga jenis rantai aliran pasokan yaitu aliran produk, aliran keuangan,
serta aliran informasi.
Gambar 2. Aliran Produk Rantai Pasokan Ikan Air Tawar di Minahasa Utara
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa aliran produk pada rantai pasok ikan mujair
dan Mas diKabupaten Minahasa Utara, merupakan aliran yang mengalir dari hulu
Ikan
Mujair dan
Mas
Ikan
Mujair dan
Mas
Sumarauw Jacky, Loindong Sjendry, Raintung Michael, Dotulong Lucky
1508 Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022
(upstream) ke hilir (downstream) (Gupta & Tyagi, 2008). Petani pembudidaya yang
melakukan pembudidayaan menunggu ikan siap di panen kemudian tinggal menunggu
pengumpul untuk mengambil ikan, rata-rata hasil panen ikan mujair sekitar 1 ton
sekali panen. Aliran produk berikutnya adalah ke pengumpul. Biasanya pengumpul
mendapatkan ikan 350 kg tiap minggu. Selanjutnya setelah pengumpul mendapatkan
ikan, didistribusikan kepada para pengecer. Setelah dari pengumpul, pengecer akan
menjual ikan per harinya sekitar 40-60 kg ikan Dan yang terakhir dari pengecer, ikan
dijual kepada konsumen.
Gambar 3. Aliran Keuangan Rantai Pasok Ikan Air Mujair di Minahasa Utara
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa aliran keuangan pada rantai pasok ikan
mujair di Kabupaten Minahasa Utara, merupakan aliran yang mengalir dari hilir
(downstream) ke hulu (upstream). Konsumen akhir membeli ikan mujair dengan harga
Rp. 32.000 Rp. 50.000 per Kg. Selanjutnya pengecer membeli dari para pengumpul
dengan harga Rp 30.000 per Kg. pengumpul membeli ikan cakalang dari nelayan
dengan harga Rp 23.000 per Kg. Keseluruhan aliran keuangan dalam dalam rantai
pasok ini menggunakan transaksi tunai (Winston, 2022).
Gambar 4. Aliran informasi Rantai Pasok Ikan Air Tawar di Minahasa Utara
Evaluasi Kinerja Manajemen Rantai Pasokan Ikan Air Tawar (Mas dan Mujair) Era New
Normal
Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1509
Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa aliran informasi pada rantai pasok ikan
mujair di Kabupaten Minahasa Utara, merupakan aliran yang mengalir dari dau arah
yaitu dari hulu (upstream) ke hilir (downstream) dan dari hilir (downstream) ke hulu
(upstream) (Dess et al., 2007). Antar pelaku rantai pasok, informasi yang diberikan
adalah informasi tantang harga produk, kualitas produk, persediaan produk dan
jumlah pembelian. Pelaku rantai pasok dari arah hulu akan memberikan informasi
tentang harga produk, kualitas produk dan persediaan produk sedangkan pelaku rantai
pasok dari arah hilir akan memberikan umpan balik seperti negosiasi harga, apresiasi
atau pengeluhan tentang kualitas produk dan jumlah pesanan serta pembelian
2. Kinerja Rantai Pasok
Faktor-faktor yang mempengaruh kinerja manajemen rantai pasok ialah:
a. Barang Persedian
Barang persediaan dalam kinerja rantai pasok dipengaruhi oleh produksi,
harga, mutu, kapasitas produksi, diferensiasi produk. Produksi Ikan mujair di
Kabupaten Minahasa Utara, sudah terbilang baik karena merupakan salah satu
sentra produksi ikan mujair diProvinsi Sulawesi Utara, rata-rata para petani
pembudidaya dalam sekali panen mencapai 1 ton ikan mujair. Harga dari ikan
mujair diMinahasa Utara hampir sama seperti dengan daerah-daerah lainya akan
tetapi berdasarkan wawancara dengan para pengencer harga ikan mujair di
Minahasa Utara masih mahal dibandingkan dengan ikan mujair yang berada
dikabupaten Minahasa, selisah dari harga tersebut bisa mencapai Rp.2000/kg.
Mutu dari ikan mujair di Kabupaten Minahasa Utara sudah terbilang baik karena
dari hasil wawancara kepada para pengepul dan pengencer ikan mujair dalam
mereka membeli ikan mujair selalu dalam keadaan segar dan kualitasnya terjaga
baik selain itu cita rasa dari ikan mujair yang berasal dari Minahasa Utara lebih
disukai para pembeli karena memilik rasa yang lebih enak dibandingakan ikan
mujair yang dibudidayakan dikabupaten Minahasa terutama di Danau Tondano.
b. Transportasi
Transportasi dari pada rantai pasok dipengaruhi oleh biaya dan alat
transportasi. Para pelaku usaha yang berada di rantai pasok ikan mujair Minahasa
Utara dalam menjalankan bisnisnya mengunakan transportasi darat untuk di dalam
Provinsi Sulawesi utara sedangkan untuk yang berada diluar daerah Provinsi
Sulawesi utara mengunakan jalur laut. Biaya yang dikeluarkan para pelaku yang
berada di rantai pasokan masih terbilang wajar dengan kisaran Rp. 20.000 Rp.
150.000.
c. Fasilitas
Fasilitas dari rantai pasok dipengaruhi oleh lokasi fasilitas, alokasi fasilitas
dan alokasi pasar. Fasilitas kinerja rantai pasok ikan mujair di Kabupaten Minahasa
Utara, sudah terbilang baik mulai dari rantai pasokan yang berada di tingkat petani
pembudidaya sampai ditingkat konsumen (Gomes, 2003) akhir sudah terbilang
baik akan tetapi para pelaku usaha ikan mujair di Kabupaten Minahasa Utara harus
mencari pangsa pasar yang jelas dan luas sehingga bisa memberikan nilai tambah
bagi para pelaku usaha.
d. Informasi
Informasi dari rantai pasok dipengaruhi oleh teknologi informasi dan
kelembagaan rantai pasok (Hartono, 2008). Untuk alat informasi yang digunakan
para pelaku usaha yang ada di Minahasa Utara, masih sebatas pada alat informasi
konvensional seperti panggilan yang ada di handphone dan belum mengunakan alat
Sumarauw Jacky, Loindong Sjendry, Raintung Michael, Dotulong Lucky
1510 Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022
informasi yang modern seperti aplikasi whatsaap, facebook dan Insstagram.
e. Usulan Desain Rantai Pasok Ikan Mujair di Kabupaten Minahasa Utara
Gambar 5 Usulan Rnatai Pasok di Minahasa Utara
Gambar 5 merupakan usulan desain rantai pasok ikan Air Tawar di
Minahasa Utara yang ditawarkan oleh peneliti dengan cara memotong rantai pasok
yang awalnya ada empat rantai pasok, dalam usulan peneliti memberikan solusi
agar hanya digunakan tiga rantai pasok sehingga bisa menguntungkan bagi petani
pembudidaya karena harga ikan mujair bisa naik dengan adanya pertemuan
langsung antara petani pembudidaya dengan pengencer sehingga selisi harga ketika
adanya pengepul bisa ditiadakan dan mengatur kembali harga yang sesuai untuk
kesejahteraan petani pembudidaya ikan Air Tawar. Serta rantai pasok ikan Air
Tawar di Kabupaten Minahasa Utara, akan menjadi efisien dan efektif karna
perputaran aliran barang, informasi dan uang akan lebih cepat. Dalam usulan desain
ini pengencer merubah cara kerja dari sistem konvensional ke modern dengan
mengunakan situs-situs bisnis yang ada pada media sosial seperti facebook,
instagram dan whatssap. Menurut (Wahi et al., 2019) peneliti juga harus menceri
pangsa pasar yang jelas terlebih di luar daerah Sulawesi Utara karena ikan mujair
diKabupaten Minahasa Utara, dari segi kualitas sangat baik dibandingkan dengan
ikan mujair hasil budidaya di Danau dan juga produk ikan mujair yang akan dikirim
ke luar daerah Sulawesi Utara harus dikemas secara baik sehingga memiliki daya
saing yang baik.
B. Pembahasan
Kabupaten Minahasa Utara, merupakan salah satu kabupaten yang berada di
Sulawesi Utara yang memiliki kekayaan alam yang sangat luarbiasa sehingga banyak
memberikan peluang-peluang dan potensi-potensi yang harus terus dimaksimalkan dan
dikembangkan. Salah satu potensi yang berada di Kabupaten Minahasa Utara ialah
potensi perikanan air tawar. Letak dan geografis dari kabupaten Minahasa utara, yang
berada di kaki Gunung Kelabat, membuat Minahasa Utara, memiliki potensi perikanan
air tawar yang sangat luar biasa sehingga masyarakat yang berada di Kabupaten
Minahasa Utara banyak mengantungkan hidupnya di sektor perikanan khususnya pada
budidaya ikan Air Tawar yang merupakan ikan yang diminati masyarakat Indonesia dan
Sulawesi Utara.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para petani pembudidaya ikan Air Tawar
yang berada di Kabupaten Minahasa Utara yang menjadi narasumber dapat diketahui
bahwa dalam pembudidayaan ikan Mujair dan Mas memakan waktu yang cukup lama
mulai dari budidaya pembibitan sampai pada pembudidayaan dikolam pembesaran,
memakan waktu sekitar 5-6 bulan. Namun jika cuaca buruk ataupun terjadi virus pada
ikan maka para petani pembudidaya ikan mujair dan Mas terancam gagal panen. Untuk
pengambilan ikan mujair dan mas, tergantung dari mereka yang membutuhkan ikan-ikan
tersebut. Dalam hal ini, contohnya para pengepul. Jadi para petani pembudidaya ikan
mujair dan mas, hanya tau menyediakan ikan lalu nanti akan ada yang mengambilnya.
Evaluasi Kinerja Manajemen Rantai Pasokan Ikan Air Tawar (Mas dan Mujair) Era New
Normal
Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1511
Menurut para petani pembudidaya ikan mujair dsan mas, peran pemerintah dalam
menopang mereka masih kurang bahkan tidak ada. Dimasa Pandemi Covid-19 para
petani pembudidaya ikan mujair merasakan dampak yang ditimbulkan. Ketika awal-awal
masa pandemi Covid-19 permintaan akan ikan mujair sangat menurun drastis selain itu
terjadi penundaan pemesanan sehingga ada petani pembudidaya yang membiarkan ikan
di tempat pembudidayaan padahal sudah waktunya untuk dipanen, selain itu juga
Pandemi Covid-19 juga berdampak pada harga dari ikan mujair yang turun di kiaran
harga Rp.16.000/kg. Namun setelah itu harga sudah berangsur-angsur membaik.
Selanjutnya dari petani pembudidaya, proses rantai pasokan berikutnya yaitu pengepul
atau bandar. Pengepul atau bandar adalah mereka yang bekerja sebagai pengepul ikan
untuk disalurkan kepada para pengencer. Pengepul mengambil ikan langsung dari petani
pembudidaya. Para pengepul biasanya mengambil ikan mujair dari para petani
pembudidaya yang berada di yang berada di sekitaran minahasa utara. Namun ada juga
yang diambil dari Kabupaten Min ahasa dalam hal ini sekitar danau Tondano, para
pengepul seringkali mengalami kelangkaan ikan mujair pada bulan-bulan desember dan
juli ikan mujair yang didapat berkisar 100-350 kg per minggu. Untuk mencegah cepatnya
pembusukan maka dari para pengepul harus menargetkan ikan mujair harus terjual semua
walaupun harganya sudah tak sama seperti apa yang ditargetkan karena ketika ikan
mujair yang tidak laku di simpan dalam cool box rasanya akan tidak seenak ikan mujair
yang baru dipanen dan juga harganya akan berbeda jauh dengan ikan mujair yang masih
segar. Selanjutnya dari pengepul didistribusikan ke para pengencer yang ada di pasar-
pasar lokal seperti pasar Airmadidi dan juga pasar -pasar di kota Manado dengan harga
kurang lebih Rp. 30.000/kg. Dari hasil wawancara dengan para pengepul, konsumen
lebih suka dengan ikan yang dibudidayakan di kolam, sehingga ikan mujair yang berada
di Minahasa Utara, lebih banyak diambil atau dibeli oleh konsumen dibanding dengan
ikan mujair yang dibudidayakan di danau. Dari hasil wawancara dengan beberapa
pengencer, dapat diketahui pengencer mengambil pasokan ikan mujair dan Mas dari para
pengepul atau bandar yang berada di sekitar Minahasa Utara. Para pengencer seringkali
mengalami kelangkaan ikan pada bulan desember dan juli. Biasanya para pengencer
melakukan aktivitas jual belinya mengikuti waktu kapan pasar yang akan ditujui buka.
Pengencer menjual ikan sebanyak 40-60/kg per harinya dengan harga jual berkisar Rp.
32.000Rp. 50.000/kg. Para pengencer biasanya menjual ikan mereka yang mereka
dapatkan pada pengepul di Pasar Airmadidi, dan pasar-pasar di Manado akan tetapi
terkadang, para pengencer juga menjual ikan mujair mereka di luar daerah Sulawesi
Utara seperti di Ternate, Papua dan Batam. Ikan mujair dan mas yang dikrim di luar
daerah Sulawesi Utara dikemas dengan baik dan dikrim melalui jalur laut mengunakan
kapal. Harga ikan yang dikrim di luar daerah Sulawesi Utara lebih mahal dari pada yang
dijual di dalam daerah Sulawesi Utara. Media komunikasi yang dipakai para pengencer
untuk menghubungi para konsumen yang berada diluar daerah Sulawesi Utara ialah
Handphone. Dari wawancara dengan para pengencer ikan mujair dan mas, peran
pemerintah dalam menopang mereka masih minim dan bahkan tidak ada. Pemerintah
datang memberi bantuan, namun yang mendapatkan bantuan hanya orang-orang tertentu
saja. Dimasa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh signifikan bagi para pengencer
apalagi pada awal-awal merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia banyak orang takut
untuk keluar rumah sehingga mengakibatkan pasar-pasar tradisonal menjadi sunyi baik
pembeli dan penjual. Para pengencer juga takut untuk keluar rumah akibatnya mereka
menghentikan sejanak pekerjaan mereka dan juga pandemi Covid-19 membuat para
pengencer terhenti untuk mengirimkan ikan mujair di luar daerah Sulawesi Utara, namun
untuk saat ini sudah mulai kembali datang pesanan ikan Mujai dan Mas dari luar propinsi
Sumarauw Jacky, Loindong Sjendry, Raintung Michael, Dotulong Lucky
1512 Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022
sulawesi utara. Proses terakhir dalam rantai pasokan yaitu Konsumen akhir, dimana
setelah semua proses yang dilewati akhirnya untuk memenuhi kebutuhan atau keingian
konsumen akan ikan mujair dan Mas.
Dari wawancara dengan konsumen akhir tidak selalu mereka membeli ikan
mujair dan mas hanya ketika mereka membutuhkan saja. Rantai pasokan ikan mujair dan
mas di Kabuapten Minahasa Utara, terdapat 3 jenis aliran yaitu aliran produk, aliran
keungan dan aliran informasi mengalir dari hulu ke hilir dan dari hilir ke hulu. Rantai
pasokan ikan mujair dan Mas setidaknya terdapat 4 pelaku utama yaitu petani
pembudidaya, pengepul atau Bandar, pengecer, dan konsumen akhir. Hal ini sejalan
dengan pernyataan (Assauri, 2004) yaitu, supplay chain atau rantai pasokan meyangkut
hubungan yang terus menerus mengenai barang,uang dan informasi. Barang umumnya
mengalir hulu ke hilir, uang mengalir dari hilir ke hulu. Ada lima komponen utama
pelaku supplay chain yaitu supplier (pemasok), manufacture (pabrik pembuat),
distributor (pedagang besar), retailer (pengencer), customer (pelanggan). Rantai Pasok
ikan mujair diKabupaten Minahasa Utara dikelola dengan sisten pengelolaan
konvesional berdasarkan logika bisnis dan pengalaman-pengalaman dalam menjual ikan
dan belum menerapkan sistem manajemen modern. Meskipun demikian pelaku usaha
ikan mujair dan mas di Kabupaten Minahasa Utara, secara tidak langsung
mengimplementasikan supplay chain management atau manajemen rantai pasokan yang
dinyatakan, (Heizer & Render, 2001) bahwa manajemen rantai pasokan atau supplay
chain management adalah integrasi aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan,
pengubahan barang setegah jadi dan produk akhir serta pengiriman ke lapangan. Seluruh
aktivitas ini mencakup aktivitas pembelian dan pengalihdayaan (outsourching), ditambah
fungsi lain yang penting baik hubungan antara pemasok dan distributor.
Dalam proses operasi rantai pasokan ikan mujair dan Mas di Kabupaten Minahasa
Utara, antar pelaku atau pemain telah menjalin hubungan kerjasama yang baik, namun
kerja sama tersebut masih minim dan terbatas (Bratić, 2011). Evaluasi yang dapat
dilakukan pada rantai pasok ikan mujair dan Mas di Kabupaten Minahasa Utara ialah
dengan cara memotong rantai pasok yang awalnya ada empat rantai pasok yang terdiri
dari petani pembudidaya, pengepul, pengencer dan konsumen akhir menjadi tiga rantai
pasok yang terdiri dari petani pembudidaya, pengencer dan konsumen akhir agar dapat
menguntungkan bagi petani pembudidaya karena harga ikan mujair dan Mas bisa naik
dengan adanya pertemuan langsung antara petani pembudidaya dengan pengencer. Selain
itu juga para pengencer pembudidaya ikan mujair dan mas harus merubah cara kerja dari
sistem konvensional ke modern dengan mengunakan situs-situs bisnis yang ada pada
media sosial seperti facebook, instagram dan whatssap (Digital Marketing) (Chong et al.,
2011).
Kesimpulan
Umumnya para peternak ikan mujair dan mas, lebih suka menjual ikan mujair serta mas
ke luar daerah Sumatra Barat. Karena keuntungan dari hasil penjualan lebih besar daripada
penjualan di sekitar daerah Kabupaten Minahasa Utara. Selain itu, untuk mencegah cepatnya
pembusukan maka dari para pengepul harus menargetkan ikan mujair harus terjual semua
walaupun harganya sudah tak sama seperti apa yang ditargetkan karena ketika ikan mujair yang
tidak laku di simpan dalam cool box rasanya akan tidak seenak ikan mujair yang baru dipanen
dan juga harganya akan berbeda jauh dengan ikan mujair yang masih segar.
BIBLIOGRAFI
Ahyari, A. (2002). Research.Ahyari Agus (2002), Manajemen Produksi Perencanaan Sistem
Evaluasi Kinerja Manajemen Rantai Pasokan Ikan Air Tawar (Mas dan Mujair) Era New
Normal
Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022 1513
Produksi, Edisi Empat Penerbit Erlangga, Jakarta. Yogyakarta: BPFE. Google Scolar
Assauri, S. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi, lembaga penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Google Scolar
Bratić, D. (2011). Achieving a competitive advantage by SCM. IBIMA Business Review, 2011,
113. Google Scolar
Chong, A. Y. L., Chan, F. T. S., & Ooi, K. B. (2011). Collaborative commerce technologies
adoption for supply chain collaboration and service innovation: A conceptual model.
Proceedings of the 2011 International Conference on Industrial Engineering and
Operations Management. Google Scolar
Cooper, D. (n.d.). R., and Pamela S. Schindler, 2008. Business Research Methods.
dan John, J. C. V. H., & Wachowicz, M. (2005). Fundamental of Financial Management: Buku
satu edisi ke dua belas. Jakarta: Salemba Empat. Google Scolar
Dess, G., Lumpkin, G. T., & Eisner, A. B. (2007). Strategic Management Text and Cases 5e.
McGraw-Hill Irwin. Google Scolar
Ghozali, I. (2005). Structure Equation Modeling : Teori Konsep dan Aplikasi. Google Scolar
Gomes, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Andi Offset, Yogyakarta. Google
Scolar
Gupta, P. K., & Tyagi, R. K. (2008). A complete and balanced service scorecard: creating value
through sustained performance improvement. FT Press. Google Scolar
Hartono, S. (2008). 16.0. Analisis Data Statistika Dan Penelitian,(Yogyakarta: Pustaka).
Google Scolar
Heizer, J., & Render, B. (2001). Operations Management. 6. painos. Upper Saddle River, New
Jersey. Prentice-Hall Inc. Google Scolar
Shcroder Roger. (2004). Manajemen Operasi, Jilid Satu, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga.
Google Scolar
Wahi, D., Sutrisno, H., & YL, I. S. (2019). Investigation of attitudes toward chemistry and
learning experiences of pre-service chemistry teachers. MIER Journal of Educational
Studies Trends and Practices, 191211. Google Scolar
Winston, W. L. (2022). Operations research: applications and algorithms. Cengage Learning.
Google Scolar
Copyright holder :
Sumarauw Jacky, Loindong Sjendry, Raintung Michael,
Dotulong Lucky (2022)
Sumarauw Jacky, Loindong Sjendry, Raintung Michael, Dotulong Lucky
1514 Syntax Admiration: Vol. 3, No. 12 Desember 2022
First publication right :
Jurnal Syntax Admiration
This article is licensed under: