Jurnal Syntax Admiration

Vol. 1 No. 3 Juli 2020

p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356

Sosial Teknik

 

RANCANGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI MAHASISWA ASAL PAPUA SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN

 

Jumiati, Sri Yayi dan Yuliansyah

Institut Teknologi PLN

Email:� [email protected], [email protected] dan [email protected]

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

22 Juni 2020

Diterima dalam bentuk revisi

02 Juli 2020

Diterima dalam bentuk revisi

 

Banyak mahasiswa dari Papua menempuh pendidikan di Jakarta namun seperti tidak mempelajari apa-apa. Faktanya, sebagian besar dari mereka belum bisa� berbicara� dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahkan, ada juga siswa yang belum� menguasai kosa kata Bahasa Indonesia. Fenomena kesulitan belajar� terjadi karena adanya persoalan serius dalam pendidikan di Indonesia salah satunya kurangnya penguasaan Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan media teknologi informasi dalam mengembangkan kemampuan mahasiswa Papua untuk menyerap berbagai pengetahuan yang disampaikan dosen. Penelitian ini dirancang menggunakan metode� kuantitatif dan survey-deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai data, kemudian diolah menggunakan statistik dengan tahapan studi pendahuluan dan dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Tahap pengembangan dilakukan dengan ujicoba terbatas pada pengajaran konvesional dosen dengan menerapkan metode eksprimen (single one shot case study). Setelah ada perbaikan dari uji terbatas maka dilanjutkan dengan uji yang lebih luas dengan metode eksprimen dalam bentuk kelompok (one group pretest-postest). Terakhir adalah validasi model pengajaran berbasis teknologi informasi dengan metode eksprimen. Obyek dilatih menggunakan laptop sebagai sarana pengembangan ketrampilan berbahasa. Hal tersebut menunjukan bahwa memang terdapat pengaruh antara penggunaan teknologi informasi dengan penguasaan bahasa yang meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Penelitian diharapkan dapat membantu memecahkan masalah kesulitan belajar mahasiswa Papua di Sekolah Tinggi Teknik-PLN melalui penguasaan Bahasa Indonesia dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Kata kunci:

Teknologi informasi; Papua; bahasa Indonesia dan pengembangan



 

Pendahuluan

Pesatnya perkembangan TIK menjadikan internet sebagai media publikasi yang paling diminati oleh masyarakat saat ini (Khoiri & Palupi, 2019). Pada awalnya Teknologi Informasi dipakai manusia pada zaman prasejarah serta memiliki peran sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka peroleh pada dinding-dinding gua, mengenai berburu serta binatang buruannya. Perkembangan teknologi dan informasi, khususnya yang terjadi di Indonesia terjadi sangat dinamis (Cholik, 2017). Sampai saat ini teknologi informasi terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern. Teknologi informasi merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk pembelajaran di perguruan tinggi, biasanya dalam bentuk program aplikasi berbasis web. Menurut Praherdiono dkk (2019:9) �sebuah forum diskusi secara online dapat diciptakan dalam membahas suatu materi pembelajaran. Antara pengajar dan peserta pembelajaran dapat membahas topik-topik belajar dalam suatu forum diskusi� (Praherdiono, 2019). Informasi menjadi sebuah kebutuhan yang� utama, supaya bisa terus memberi dampak dimana biasanya mencari dan memperoleh data melalui media cetak, elektronik serta internet. (Saputra, Ishak, & Setiaji, 2019). Teknologi informasi ialah sarana serta prasarana (hardware, software, useware) sistem serta metode untuk mendapatkan, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, serta memakai data secara berarti. Hal yang sama juga di nyatakan oleh Lantip serta Rianto (2011:4) �teknologi informasi diberi makna sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang memakai komputer serta perkembanganya begitu pesat� (Ariyanto, 2018). Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2011:57) juga mengungkapkan �teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data� (Lamatenggo & Uno, 2016).

Pengolahan itu ada didalam memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam bermacam-macam cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yakni informasi yang relevan, akurat serta tepat waktu. Irwansyah & Moniaga (2014:10) dalam bukunya Pengantar Teknologi Informasi mengatakan �Sebuah perangkat komunikasi adalah perangkat yang memungkinkan komputer untuk mengirim (transmit) dan menerima data, intruksi dan informasi ke dan dari satu atau lebih komputer atau perangkat mobile (Irwansyah & Moniaga, 2014). Komunikasi terjadi melalui kabel, saluran telepon, jaringan radio seluler, satelit dan media transmisi lainnya�. Dari pendapat para ahli di atas bisa disimpulkan bahwa teknologi informasi ialah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang dipakai untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan serta memakai �data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas.

Persoalan pendidikan diakui oleh banyak negara merupakan persoalan yang pelik (Muhibudin, 2017)Pendidikan teknologi informasi dan Komunikasi di abad digital merupakan suatu keharusan, karena siapapun tidak bisa menolak atau menghindar dari penggunaan dan pemanfaatan dalam semua aspek kehidupan. Saat ini banyak negara berlomba-lomba untuk menyiapkan generasi bangsanya dengan pendidikan teknologi informasi dan komunikasi yang mumpuni sebagai bekal keterampilan hidup di abad ini. �Penguasaan teknologi informasi menjadi salah satu faktor penyebab yang dominan, bagi pendidikan yang dianggap berperan sentral dalam menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni� (Fatmawati,2019 : 8). Terdapat klasifikasi pemanfaatan teknologi informasi� ke dalam tiga jenis, yaitu : pertama, teknologi informasi sebagai media (alat bantu) pendidikan yaitu hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian yang disampaikan (Fatmawati, 2019). Kedua, teknologi informasi selaku sumber yakni sebagai sumber informasi serta mencari informasi. Ketiga, teknologi informasi sebagai sistem pembelajaran. Teknologi informasi serta komunikasi ialah payung besar terminologi yang meliputi �seluruh peralatan dan langkah untuk memproses dan menyampaikan� informasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan pemakai alat bantu agar memproses dan mentransfer dari perangkat yang satu ke perangkat yang lainnya. Untuk itu, teknologi informasi serta teknologi komunikasi ialah dua buah konsep yang tidak dipisahkan. Oleh karena itu, teknologi informasi serta teknologi komunikasi mengandung pengertian yang luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antarmedia, Suryadarma (2012 : 17) � Internet based learning ataupun web based learning didalam bentuk paling sederhana ialah website yang digunakan untuk menampilkan materi-materi pembelajaran (Suryana, 2012). Cara ini memungkinkan mengakses sumber belajar yang disiapkan oleh narasumber serta fasilitator kapanpun dikehendaki�.

Secara umum ada tiga pemanfaatan teknologi informasi ataupun instruksional komputer serta internet untuk pendidikan serta pembelajaran, yaitu: pertama, komputer bisa dipakai sebagai objek pembelajaran, contohnya �ilmu komputer (computer science). Kedua, yaitu teknologi informasi memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah, misalnya Pustekkom. Ketiga, sebagi sumber belajar� bagi siswa� untuk mempermudah dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru/dosen.

Mata kuliah Bahasa Indonesia saat ini merupakan mata kuliah yang didesain berbeda dengan cara-cara yang kovensional, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Ada kesan yang membosankan dalam pengajaran Bahasa Idonesia tempo dulu sehingga tidak diminati, namun, dengan berani berinovasi pengajaran materi bisa menjadi menarik. Pada hakekatnya matakuliah Bahasa Indonesia cakupan materinya cukup banyak dan luas, tidak terbatas hanya pada ejaan, puisi, dan pantun yang lebih menekankan pada hafalan. Saat ini pengajaran Bahasa Indonesia lebih menekankan pada keterampilan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ranah membaca, berbicara, menyimak,� dan menulis. Pembelajaran lebih dikaitkan dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi.�IPTEK merupakan kunci bagi keberhasilan pembangunan bangsa. Perjalanan sejarah serta pengalaman beberapa negara dengan dibarengi kemajuan dan inovasi teknologi merupakan salah satu aspek yang memiliki daya dorong tinggi bagi daya saing suatu bangsa� (Hidayah, 2016). Subtansi pengajaran Bahasa Indonesia berbasis teknologi informasi bisa diadopsi dan disebarluaskan dengan cara cepat melalui media bahasa khususnya yang mampu menjelaskan tentang konsep-konsep kebahasaan dengan pengajaran berbasis teknologi informasi.

Sudah menjadi suatu keniscayaan bahwa penyelenggaraan pendidikan di Indonesia memiliki kurikulum yang terukur berkarakter baik dan terpuji menurut ukuran yang berlaku secara universal dan disusun dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Saat ini fungsi Bahasa Indonesia secara umum, yaitu sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial tak lepas dari peran Bahasa Indonesia (Wicaksono, 2016). �Keadaannya nyata yang kita hadapi berkaitan dengan pendidikan Bahasa Indonesia ataupun pembelajaran Bahasa Indonesia di kalangan pelajar serta masyarakat Indonesia pada umumnya ialah (a) tidak berkembangannya sikap positif terhadap Bahasa Indonesia (b) belum adannya cara pembelajaran yang baik (c) kurangnya usaha-usaha terutama yang sifatnya �individual untuk memahiri Bahasa Indonesia (d) belum tumbuhnya kepercayaan diri dengan Bahasa Indonesia, (e) sikap merasa tidak perlu mempelajari Bahasa Indonesia�. Dunia akademis yang menuntut penggunaan Bahasa Indonesia yang tertib, patuh pada kaidah bahasa dan bersistem mengalami kesulitan yang mengakibatkan kurang berkembangnya pengetahuan dan pemikiran yang tertib dan bernalar.

Penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi harus mampu menyampaikan pesan kepada komunikan. Untuk itu, bahasa yang dipergunakan oleh suatu kelompok tertentu terkait kesepakatan dengan pengguna bahasa tersebut (Satata, 2012). � Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui hubungan urutan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara,� sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.� Pada tataran tersebut manusia akan mendayagunakan bahasa untuk menyampaikan gagasan pikiran melalui bahasa. Kesantunan bahasa di kalangan akademik diwujudkan melalui pemakaian ragam bahasa ilmiah dalam kegiatan menulis akademik baik secara lisan dan tulisan.� Kadang-kadang gagasan yang terkandung di dalam kalimat tidak tersampaikan dengan baik kepada orang lain. Hal ini terjadi karena kalimat yang kita buat menyesatkan � (Kuntarto, 2011).

Teknologi pembelajaran menggunakan media komunikasi yang berbasis teknologi informasi yakni radio, televisi, komputer, internet, smartphone serta sejenisnya. Kontribusi ataupun dukungan teori serta teknologi informasi dalam pembelajaran yaitu adanya berbagai model pembelajaran altenatif yang inovatif berbasis teknologi informasi untuk mencari solusi dari masalah belajar serta pembelajaran. Contohnya,� pemakaian buku, film, siaran radio, siaran TV, blog, social media serta lain sebagainya. Prastowo (2011:129) dalam bukunya Bahan Ajar Inovatif mengatakan �dalam kaitannya urutan pengajaran maka urutan pengajaran dapat diberikan berupa petunjuk menggunakan modul� (Prastowo, 2011). Upaya pemanfaatan teknologi Informasi secanggih apapun diperlukan tahapan/urutan yang sistematis agar perencanaan bisa berjalan dengan baik sehingga perluasan dan pemerataan akses pendidikan dapat menunjang peningkatan kualitas proses pembelajaran.

 

Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode survey deskrittif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai data. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang variable-variabel tertentu kemudian dianalisis secara kuantitatif atau statistik. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka dipergunakan teknik korelasi yaitu teknik untuk mencari hubungan antara dua variable bebas dan terikat, dua variable bebas yang ada dalam penelitian ini adalah teknologi informasi dan kemampuan belajar mahasiswa Papua, sedang variable terikatnya adalah rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia. Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka berupa nilai evaluasi mahasiswa dan kuisioner yang dikumpulkan setelah uji coba beberapa kali. Selain itu melalui internet dan buku-buku literatur yang relevan dengan penelitian ini. Sedangkan data primer diperoleh melalui prestasi belajar mahasiswa selama satu semester.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Metode Deskriptif�

Sesuai dengan sifat masalah dalam penelitian ini yaitu masalah aktual yang terjadi pada saat penelitian berlangsung, maka metode yang dipakai ialah metode deskriptif. Hal ini sejalan dengan pendapat Winarno Surakhmad (1994:140) bahwa: �metode deskriptif ialah metode penelitian yang menitikutamakan perhatian kepada pencari solusi. Langkah pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan angket atau kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan di program studi D3 dan S1 Teknik Elektro dan S1 Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik PLN. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Riduwan (2006:252) mengungkapkan �regresi linear ganda adalah alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat, untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1) (X2) (X3)....(Xn) dengan satu variabel terikat�. Persamaan regresi linear ganda untuk dua variabel bebas yang digunakan adalah sebagai berikut:

( Riduwan,2006:253 )

Keterangan :

��= Variabel terikat

�= Rancangan belajar

�= Mahasiswa Papua

�= Bilangan konstan

�= Koefisien arah regresi

Untuk mencari �digunakan rumus

Untuk mencari

Untuk mancari

Pengujian signifikansi pengaruh variable X1,X2 Terhadap Y dapat menggunakan uji F.

Dimana:

JKreg = jumlah kuadrat-kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat-kuadrat residu

K����� = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel (Sudjana,� 2002:355)

Sesudah� didapatkannya �FStatistik atau Fhitung, kemudian disaingkan antara Ftabel dengan a disesuaikan.�

B.  Gambaran Umum Motivasi Belajar Mahasiswa Papua

Berdasarkan data hasil penyebaran angket didapatkan skor kriterium yakni seniai� 3500 yang didapatkan dari hasil perhitungan yakni {5 (skor tertinggi tiap item) x 20 (jumlah pertanyaan) x 35 (jumlah responden)} dan jumlah skor hasil pengumpulan data sebesar 2157. Dengan demikian variabel X1 yakni motivasi belajar mahasiswa terletak pada daerah tinggi. Secara kontinum dapat dilihat sebagai berikut: SR R SD T S

 

Selain kontinum di atas, berdasarkan presentase kelompok responden dapat diketahui juga bahwa motivasi belajar mahasiswa adalah sebesar 61,63% yang diperoleh dari {(2157:3500) x 100}. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kontinum sebagai berikut. 61,63

Dari hasil kriteria di atas, maka 61,63% terletak pada daerah kuat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahawa motivasi belajar menggunakan teknologi informasi mahasiswa asal Papua dalam kategori baik.

C.  Gambaran Kompetensi Mahasiswa Papua

Berdasarkan hasil angket, maka berikut ini akan dipaparkan gambaran umum mengenai kompetensi mahasiswa Papua dalam penguasaan teknologi informasi berdasarkan pernyataan-pernyataan yang diisi oleh responden. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, kompetensi mahasiswa disini adalah kemampuan dalam penguasaan teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan data hasil penyebaran angket diperoleh skor kriterium yakni sebesar 3500 yang diperoleh dari hasil perhitungan yaitu {5 (skor tertinggi tiap item) x 20 (jumlah pertanyaan) x 35 (jumlah responden) dan jumlah skor hasil pengumpulan data sebesar 2290. Dengan demikian variabel X2 yakni kompetensi mahasiswa terletak pada daerah tinggi. Secara kontinum dapat dilihat sebagai berikut: SR R SD T S

Selain kontinum di atas, berdasarkan presentase kelompok responden dapat diketahui juga bahwa motivasi belajar mahasiswa adalah sebesar 65,43% yang diperoleh dari {(2290:3500) x 100}. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kontinum sebagai berikut. 65,43

Dari hasil kriteria di atas, maka 65,43% terletak pada daerah kuat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahawa kompetensi penguasaan teknologi informasi mahasiswa asal Papua kategori baik. Namun gambaran prestasi belajar mahasiswa berdasarkan data yang diperoleh yaitu nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa, prestasi belajar mahasiswa akuntansi dapat dikatakan rendah, dengan rata-rata IPK 2, 25. Dengan IPK terendah 1.9 dan tertinggi 3,2. Motivasi mahasiswa terhadap prestasi belajar berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan alat analisis regresi parsial, yaitu mengukur besarnya pengaruh teknologi informasi�� terhadap prestasi belajar mahasiswa asal Papua.

 

Berdasarkan tabel hasil di atas diketahui nilai koefisien determinan (R2) =0,122 yang berarti sekitar 12,2% perubahan-perubahan pada variabel prestasi belajar mahasiswa dapat dijelaskan oleh motivasi belajar dengan teknologi informasi������������������������� mahasiswa Papua. Analisis dilanjutkan dengan hitungan berdasarkan hasil uji t diperoleh sig 0,002<0,005, artinya pengaruh tersebut bersifat signifikan. Dengan kata lain variable teknologi informasi memberikan sumbangan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa asal Papua di Sekolah Tinggi Teknik PLN. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa dengan memanfaatkan teknologi informasi maka akan diikuti dengan naiknya prestasi belajar mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Faktor motivasi belajar mahasiswa Papua dengan teknologi informasi merupakan faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar matakuliah Bahasa Indonesia yang dibahas dalam penelitian ini. Jika mahasiswa termotivasi untuk melakukan belajar, maka akan terjadi suatu pembelajaran yang efektif yang pada akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi. Berdasarkan analisis data dari persamaan regresi diperoleh bahwa b1 yang merupakan arah regresi linear ganda untuk variabel X1 mempunyai nilai yang positif. Ini berarti hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yang menyatakan bahwa teknologi informasi� berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa pada matakuliah Bahasa Indonesia� terbukti sesuai dengan teori. Dengan diketahui besarnya pengaruh antara teknologi informasi� dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Bahasa Indonesia di atas, maka dapat ditentukan kebijakan-kebijakan untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, yang pada akhirnya mahasiswa diharapkan dapat memperoleh prestasi belajar yang optimal. Kompetensi mahasiswa Papua terhadap prestasi belajar berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan alat analisis regresi parsial, yaitu mengukur besarnya pengaruh teknologi informasi terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah sebagai berikut:

Berdasarkan tabel hasil di atas diketahui nilai koefisien determinan (R2 ) =0,192 yang berarti sekitar 19,2% perubahan-perubahan pada variabel teknologi informasi dan rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dijelaskan oleh kompetensi mahasiswa. Kemudian berdasarkan hasil uji t diperoleh sig 0,000< 0,005, artinya pengaruh tersebut bersifat signifikan. Dengan kata lain variable teknologi informasi memberikan sumbangan positif yang berarti terhadap prestasi belajar mahasiswa Papua dalam bidang matakuliah Bahasa Indonesia. Semakin tinggi kemampuan mahasiswa Papua menguasai teknologi informasi, maka akan diikuti dengan naiknya prestasi belajar mahasiswa. Sehingga dapat disimpulkan pula, bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Dalam penelitian ini, faktor yang dibahas selain faktor pemanfaatan teknologi informasi oleh mahasiswa Papua yang merupakan sarana belajar Bahasa Indonesia, terdapat juga faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa (ekstern) yaitu rancangan pembelajarannya. Dalam kegiatan belajar mengajar perencanaan/rancangan pembelajaran� merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan, karena silabus atau RPS (Rancangan Pembelajaran Semester) merupakan acuan dalam proses belajar untuk mencapai target. Rancangan merupakan komponen yang memiliki peranan strategis dalam pelaksanaan pembelajaran. Banyak mahasiswa mengalami kemajuan belajar, tergantung dari kepiawaian dosen dalam merancang pembelajarannya.

Berdasarkan analisis data dari persamaan regresi diperoleh bahwa b2 yang merupakan arah regresi linear ganda untuk variabel X2 mempunyai nilai yang positif. Ini berarti hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yang menyatakan bahwa teknologi informasi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar diterima atau terbukti sesuai dengan teori. Dengan diketahui besarnya pengaruh antara rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teknologi informasi dengan prestasi belajar mahasiswa Papua pada mata kuliah Bahasa Indonesia di atas, maka dapat ditentukan kebijakan untuk memacu dosen agar meningkatkan kompetensinya dalam kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga meningkatkan prestasi belajar mahasiswa secara optimal. Dosen yang mempunyai kompetensi yang baik akan menjadikan suatu proses belajar yang optimal dan efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan teknologi informasi dan mahasiswa asal Papua terhadap prestasi belajar mahasiswa berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan alat analisis regresi berganda, yaitu mengukur besarnya pengaruh teknologi informasi belajar dan rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar mahasiswa adalah sebagai berikut:

Berdasarkan tabel hasil di atas diketahui nilai koefisien determinan (R2)=0,268 yang berarti sekitart 26,8% perubahan-perubahan pada variable mahasiswa Papua dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh rancangan pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teknologi informasi.

Kemudian berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung 14,04 sig0,000<0,005� Ftabel hal ini menampilkan Ha diterima serta Ho ditolak, untuk itu ada dampak� yang positif serta signifikan. Dapat disimpulkan pula bahwa hipotesis yang diberikan bisa diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi� dalam hal ini adalah model pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teknologi informasi bagi mahasiswa Papua sangat berpengaruh besar terhadap prestasi mahasiswa. Dosen yang tidak menguasai bahan ajar, tidak menguasai kelas dan tidak bisa menumbuhkan antusiasme mahasiswanya, sudah tidak dapat diandalkan lagi dalam mendorong siswanya untuk memperoleh suatu hasil belajar yang optimal.

 

Kesimpulan

Motivasi belajar mahasiswa Papua dengan memanfaatkan teknologi informasi memiliki dampak positif serta signifikan baik dengan cara parsial maupun simultan kepada prestasi belajar mahasiswa. Dengan diketahui besarnya pengaruh antara teknologi informasi dan kompetensi mahasiswa Papua dengan prestasi belajar Bahasa Indonesia di atas, maka dapat ditentukan kebijakan-kebijakan untuk merancang model pembelajaran yang tepat bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik PLN� agar meningkatkan kompetensinya dalam kegiatan belajar mengajar sehingga meningkatkan prestasi belajar mahasiswa secara optimal. Secara garis besar uraian tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.

1.    Pengembangan pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran yang menarik dan efektif bagi mahasiswa asal Papua.

2.    Metode pembelajaran Bahasa Indonesia yang tepat bagi mahasiswa Papua, adalah metode pembelajaran yang berbasis teknologi informasi. Metode ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: Bisa menyerahkan visualisasi materi abstrak, membantu mahasiswa belajar tanpa dibatasi ruang serta waktu, bisa memakai berbagai media pembelajaran hingga materi pembelajaran lebih interaktif. Metode pembelajaran berbasis teknologi informasi menolong mahasiswa dalam pemahaman materi yang lebih dalam serta penggunaan kombinasi media pembelajaran akan menaikkan tampilan materi

3.    Penggunaan teknologi informasi memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia, mahasiswa asal Papua Sekolah Tinggi Teknik PLN.


Bibliografi

 

Ariyanto, D. (2018). Koordinasi Kelembagaan Dalam Meningkatkan Efektivitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Journal of Management Review, 2(1), 161. https://doi.org/10.25157/jmr.v2i1.1118

 

Cholik, C. A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(6), 30.

 

Fatmawati, D. (2019). Teknologi Informasi. Gresik: Gresik : Care Media Communication.

 

Hidayah, N. (2016). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Garudhawaca.

 

Irwansyah, E., & Moniaga, J. V. (2014). Pengantar Teknologi Informasi. Deepublish.

 

Khoiri, A. F., & Palupi, R. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Kotamadya Jakarta Utara Sebagai Media Publikasi Kepada Publik Eksternal. Syntax, 1(6), 17.

 

Kuntarto, M. N. (2011). Cermat Dalam Berbahasa Indonesia. Jakarta: Jakarta : Mitra wacana Media.

 

Lamatenggo, N., & Uno, H. B. (2016). Teknologi komunikasi & informasi pembelajaran. Bumi Aksara.

 

Muhibudin, A. (2017). Paradigma Pemanfaatan Teknologi Informasi (It) Dalam Proses Pembelajaran Pai Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan (Study Di Smp Negeri 2 Ciledug Kabupaten Cirebon). Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(2), 1�7.

 

Praherdiono, H. dkk. (2019). Panduan Sipenjar : Sistem Pengelolaan Pembelajaran . Malang: Malang : CV,Seribu Bintang.

 

Prastowo, A. (2011). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: DIVA press.

 

Saputra, D., Ishak, R., & Setiaji, S. (2019). Perancangan Website E-Commerce Sebagai Media Penjualan Miniatur Bus. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(12), 87�103.

 

Satata, S. dkk. (2012). Bahasa Indonesia. Jakarta: Jakarta : Mitra Wacana Media.

 

Suryana, D. (2012). Mengenal Teknologi�. Dalam http://2bp.blogspot.com. Retrieved from http://2bp.blogspot.com.

 

Wicaksono, A. (2016). Sekilas Tentang Bahasa Indonesia: Catatan mengenai kebijakan bahasa, kaidah ejaan, pembelajaran sastra, penerjemahan dan BIPA. Penerbit Garudhawaca.