Volume 4, No. 4 April
2023
p-ISSN 2722-7782 | e-ISSN 2722-5356
DOI: �https://doi.org/
ANALISIS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KELAS V SEKOLAH DASAR
Marselina Alsedis
Sidok, Magdalena Dhema, Agnesia Bergita Anomeisa
IKIP Muhammadiyah Maumere
Email: [email protected], [email protected],
[email protected]
Abstrak: ��������
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui kualitas instrumen tes hasil belajar
matematika kelas V Sekolah Dasar yang digunakan pendidik dilihat dari tingkat validitas,
tingkat reliabilitas, tingkat kesukasaran, dan tingkat daya pembeda
soal. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Moro pada
semester genap tahun ajaran 2021/2022. Populasi penelitian ini seluruh peserta didik yang berjumlah 96 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik
Purposive Sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN Moro berjumlah 21 orang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Analisis
data peneliti menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Berdasarkan hasil analisis dari tingkat validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dapat diketahui
bahwa kualitas instrumen tes secara
keseluruhan adalah soal baik dan disimpan
dalam bank soal yaitu 5 soal atau
17%, direvisi dan dipakai
11 soal atau 37% dan dibuang 14 soal atau 46%.
�����������������������������������������������������������������������
Kata Kunci: Hasil
Belajar; Instrumen Tes; Peserta Didik.
Abstract:
This study aims to determine
the quality of the Instrument of Mathematics Learning Outcomes Class V Primary
Schools used by educators seen from the level of validity, level of
reliability, level of truth, and the level of power distinguishing questions.
This research was conducted at SDN Moro in the even semester of the academic
year 2021/2022. The population of this study was all 96 students. The sampling
technique in this study is to use purposive sampling technique. The sample in
this study was 21 SDN Moro SDN students. This study uses quantitative methods.
Data collection techniques in this study are tests. Data Analysis Researchers
use quantitative descriptive analysis with a percentage. Based on the results
of the analysis of the level of validity, reliability, difficulty level, and
distinguishing power it can be seen that the quality of the test instrument as
a whole is good questions and stored in question banks, namely 5 questions or
17%, revised and used 11 questions or 37% and discarded 14 questions or 46%.
Keywords: Learning Outcomes; test
instruments; Learners�
Article History�����������
Diterima��������� : 5
April 2023
Direvisi����������� :
Publish������������ :
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia,
karena mampu mencapai kemampuan diberbagai bidang terutama dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) (Kusumawati, 2015). Pendidikan juga mempunyai
peran untuk membantu mengembangkan potensi peserta didik dari berbagai
segi (Kusumawati, 2022a). Proses pendidikan adalah kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran harus dirancang dan diselenggarakan secara baik untuk mencapai
tujuan Pendidikan Nasional, salah satunya
pada proses pembelajaran matematika.
Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh pendidik untuk mengembangkan kreativitas berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan
kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penugasaan yang baik terhadap materi matematika (Susanto, 2020). Dikatakan berhasil dalam belajar apabila peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran. Purwandari (2012) menyatakan bahwa hasil belajar
diukur untuk merefleksikan tujuan pengajaran. Pendidik sekurang-kurangnya harus menguasi empat (4) kompetensi dengan baik, yaitu menguasai
substansi, menguasi metodologi belajar, menguasai teknik evaluasi dan memahami, menghayati nilai-nilai moral dan kode etik profesi
(Rufiana et al.,
2014).
Pendidik melakukan penilaian hasil belajar dengan memberikan soal-soal tes agar dapat mengukur hasil belajar peserta didik (Kusumawati, 2023). Ani (2013) penilaian hasil belajar bertujuan
untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik sekaligus mengukur keberhasilan dalam penugasan yang telah ditentukan.
Mengingat pentingnya pendidikan dalam era globalisasi, pemerintah memberikan perhatian besar untuk menciptakan
pendidikan yang berkualitas.
Hal tersebut ditunjukan dengan adanya upaya
pemerintah untuk menambah frekuensi pelatihan dan peningkatan kompetensi pendidik. Tilaar (2019) menyatakan bahwa Seorang pendidik
tidak hanya dituntut untuk menguasai materi dan metode mengajar melainkan pendidik juga harus mampu menguasai
teknik evaluasi dalam hal menganalisis
soal dengan benar, karena pendidik
akan melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta
didik yang tentunya berpengaruh dalam pengambilan suatu keputusan mengenai penigkatan kualitas pencapaian peserta didik dalam belajar.
Keberhasilan penilaian hasil belajar sangat berkaitan dengan instrumen tes sebagai
suatu hal yang penting dalam proses penilaian hasil belajar agar benar-benar mengukur hal-hal yang dicantumkan dalam tujuan kurikuler, untuk mencapai hal tersebut maka
instrumen tes harus benar-benar memenuhi syarat minimum sebagai tes yang baik yakni mengenai
reliabilitas, validitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran (Kusumawati, 2022b). Kualitas butir soal yang tidak diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda, menyebabkan
pendidik tidak mengetahui secara pasti apakah instrumen
tes yang dibuat sudah menjalankan fungsinya dengan baik atau tidak
dan pendidik tidak mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman yang dicapai peserta didik terhadap materi-materi yang dipelajari. Dhema (2019) menyatakan masih ada pendidik
yang menyusun soal tes tanpa memperhatikan
validitas, reliabilitas,
dan karakteristik butir soal. Soal yang akan diberikan kepada peserta didik belum pernah
diuji cobakan dengan alasan kekurangan
waktu, selain itu dalam penyusunan
soal belum pernah dilakukan analisis sehingga tidak diketahui kualitas dari butir
soal (Suryono et al.,
2013).
Hasil wawancara dengan wali kelas V SDN Moro diperoleh bahwa pendidik sudah menyusun instrumen tes pada pelaksanan ujian baik ujian
tengah semester maupun ujian akhir semester tetapi belum dilakukan
analisis butir soal secara menyeluruh,
pendidik jarang melakukan uji coba soal tes dan pendidik
juga kurang memiliki bank soal yang layak untuk dijadikan soal ujian. Kenyataan
tersebutlah didapatkan bahwa dalam penyusunan
soal tes tidak dilakukan analisis terlebih dahulu sehingga kualitas butir soal tidak diketahui.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis
tertarik melakukan penelitian dengan judul � Analisis
Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar�.
METODE
Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Peserta Didik SDN Moro sejumlah 96 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik
Purposive Sampling. Sampel dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN Moro berjumlah 21 orang. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah Tes.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif dengan berbantuan MS Excel. Perhitungan skor persentase pada teknik analisis data kuantitatif yaitu dengan menggunakan
rumus:
1.
Uji Validitas
Uji validitas menggunakan
rumus korelasi Product
Moment Pearson Sugiyono (2013) adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
Rxy� = Koefisien validitas
Sx = Jumlah Ekor
Item
SY = Jumlah skor
total seluruh item
N = Jumlah responden
Tabel 1
Kriteria Koefisien Korelasi Validitas Soal
Koefisien Korelasi |
Korelasi |
Interprestasi Validitas |
0,90 ≤ ≤1,00 |
Sangat Tinggi |
Sangat Tetap/Sangat Baik |
0,70 ≤ < 0,90 |
Tinggi |
Tetap / Baik |
0,40 ≤ <0,70 |
Sedang |
Cukup Tetap/Cukup Baik |
0,20 ≤ <0,40 |
Rendah |
Tidak Tetap/Sangat
Buruk |
<0,20 |
Sangat Rendah |
Sangat Tidak Tetap/Sangat
Buruk |
Sumber: (Lestari &
Yudhanegara, 2018)
2.
Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas menggunakan
rumus Cronbanch Alpha (Arikunto, 2013) sebagai berikut:
�������������������������������������������������������������������
Keterangan:
R11 =Reliabilitas yang dicari
k = Jumlah
Butir Soal Valid
∑σ b2 =Jumlah Varians skor tiap-tiap
item
σ t2 = Varians total
Tabel 2
Kriteria Reliabilitas
Reliabilitas |
Kategori Reliabilitas |
0,80 ≤ 1,00 |
Sangat Tinggi |
0,60 ≤≤
0,80 |
Tinggi |
0,40 ≤ �≤ 0,60 |
Cukup |
0,20 ≤ ≤
0,40 |
Rendah |
0,00 ≤� �≤ 0,20 |
Sangat Rendah |
Sumber: Arikunto (2013)
3.
Tingkat Kesukaran Soal
Rumus untuk mencari tingkat kesukaran soal menurut ( Arikunto,
2013) adalah sebagai berikut :
Keterangan :
P = Tingkat kesukaran
soal
B = Banyak soal
yang terjawab benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes
Tabel 3
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Harga Tingkat Kesukaran |
Keterangan |
0,00≤TK ≤0,30 |
Sukar |
0,31
≤ TK ≤0,70 |
Sedang
|
0,71≤
TK ≤1,00 |
Mudah |
Sumber : Arifin (2015)
4.
Daya Pembeda Soal
Rumus untuk mencari daya pembeda
menurut (Syamsuddin,2012) adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
DP= Daya Pembeda
Ba = Banyak peserta didik kelompok atas yang menjawab benar��������
Ja= Jumlah peserta
didik kelompok atas
Bb= Banyak peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar
Jb= Jumlah
peserta didik kelompok bawah
Tabel 4
Kriteria Indeks Daya Pembeda Soal
Harga Daya Pembeda |
Keterangan |
0,70 |
Sangat baik |
|
Baik |
|
Cukup , soal
perlu perbaikan |
|
Kurang baik, soal harus dibuang |
Sumber : (Arikunto et al.,
2013)
Menurut Sudijono (2021) perhitungan kelompok jawaban peserta didik dibagi atas
3 kelompok karena jumlah responden dibawah 100 atau kurang dari 100 orang yaitu : Kelompok Atas 27 %, Kelompok
Bawah 27 %, dan Kelompok Tengah 46 % (diabaikan). Rumus untuk menentukan jumlah peserta didik kelompok atas dan bawah adalah
Persentase
Kelompok �X �Banyak Responden � Persentase
Kelompok �X �Banyak Responden � Persentase
Kelompok �X �Banyak Responden � Persentase
Kelompok �X �Banyak Responden � Persentase
Kelompok �X �Banyak Responden � Persentase
Kelompok �X �Banyak Responden �
��������������������������
�� Sumber : (Anas,
2011)
5.
Analisis Butir Soal
Kriteria yang digunakan
untuk mengetahui kualitas butir soal adalah
Tabel 6
Kriteria Kualitas Butir Soal
Kriteria |
Validitas |
Daya Pembeda |
Tingkat Kesukaran |
Baik dan Disimpan |
Valid |
Baik |
Sedang |
Valid |
Cukup |
Sedang |
|
Baik dan Direvisi |
Valid |
Sangat baik atau baik |
Mudah atau sukar |
Valid |
Jelek |
Sedang |
|
Tidak valid |
Baik |
Sedang |
|
Tidak valid |
Baik |
Mudah |
|
Tidak valid |
Cukup |
Sedang |
|
Dibuang |
Valid |
Jelek |
Sukar atau mudah |
Tidak valid |
Cukup |
Sukar atau mudah |
|
Tidak valid |
Jelek |
Sedang |
|
Tidak valid |
Baik |
Cukup |
Sumber : (Lumbanraja,
2017)
Hasil
Dan Pembahasan
A. Validitas
Berdasarkan hasil analisis
dan diinterperstasikan dalam
kriteria tingkat validitas terdapat 11 soal atau sebesar
37 % valid dan 19 soal atau
63% tidak valid.
Tabel 7
Hasil Analisis Tingkat validitas
No |
Validitas |
Nomor Butir Soal |
Jumlah |
Persentase |
1 |
>� 0,433 (Valid) |
4,9,10,11,12,17,19,22,26,28,30 |
11 |
37 % |
2 |
< 0,433(Tidak valid) |
1,2,3,5,6,7,8,13,14,15,16,18,20,21,23,24,25,27,29 |
19 |
63% |
Sumber : Data diolah
Gambar 1 Validitas Instrumen Tes
B. Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan
yang diinterpertasikan dari
kriteria reliabilitas maka soal tersebut
memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,83 atau memiliki kategori
tingkat reliabilitas sangat
tinggi.
Tabel 8
Hasil Uji Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas |
Interperstasi |
0,83 |
Sangat
Tinggi |
C.
Tingkat Kesukaran
Berdasarkan hasil perhitungan
terdapat 2 soal atau sebesar 7 % tergolong mudah, 15 soal atau sebesar
50 % tergolong sedang dan
13 soal atau sebesar 43 % tergolong sukar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bawah soal tersebut tergolong baik karena memiliki
tingkat kesukaran sedang sebesar 50%. Soal yang tergolong mudah sebaiknya dibuang dan yang tergolong sukar harus diperbaiki
kembali untuk dapat digunakan lagi.
Tabel 9
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
No |
Indeks Kesukaran Soal |
Butir Soal |
Jumlah |
Persentase |
1 |
0,71≤ TK
≤1,00 (Mudah) |
6,9 |
2 |
7 % |
2 |
0,31 ≤ TK
≤0,70 (Sedang) |
1,2,8,10,11,13,16,17,18,21,22,23,24,27,28 |
15 |
50 % |
3 |
0,00 ≤ TK
≤0,30 (Sukar) |
3,4,5,7,12,14,15,19, 20,25,26,29,30 |
13 |
43 % |
Sumber : Data diolah
Gambar 2
Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
D.
Daya Pembeda
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan banyak peserta didik kelompok
atas adalah 6 peserta didik dan kelompok bawah adalah 6 peserta didik. Dengan bantuan
MS Excel hasil perhitungan daya pembeda adalah
1 soal atau sebesar 4 % sangat baik, 10 soal atau sebesar
33 % kurang baik, 13 soal atau sebesar
43% soal baik dan 6 soal atau sebesar
20 % soal cukup.
Tabel 4
Hasil Analisis
Daya Pembeda
No |
Daya Pembeda |
Nomor Butir Soal |
Jumlah |
Persentase |
1 |
0,70� (sangat baik) |
19 |
1 |
4% |
2 |
0,30
≤ �≤ 0,39
(baik) |
6,8,10,11,12,16,17,18,21,22,26,28,30 |
13 |
43% |
3 |
0,20
≤ �≤ 0,9 ( cukup) |
7,9,14,15,24,27 |
6 |
20% |
4 |
�≤ 0,9 ( kurang baik) |
1,2,3,4,5,13,20,23,25,29 |
9 |
33% |
Sumber : Data diolah
Gambar 3
Daya Pembeda Instrumen Tes
E.
Analisis Kualitas Butir Soal
Butir soal kemudian diinterperstasikan
dengan kriteria-kriteria kualitas soal maka
didapatkan soal baik dan disimpan dalam bank soalyaitu 5 butir soal atau
sebesar 17%, soal yang dapat dipakai dan perlu direvisi yaitu 11 butir soal atau sebesar
37% dan soal yang sebaiknya
dibuang yaitu 14 butir soal atau
sebesar 46%.
Tabel
5
Hasil Analisis Kualitas Keseluruhan Instrumen Tes
Kategori Soal |
No Butir Soal |
Jumlah soal |
Persentase |
Baik dan disimpan
dalam bank soal |
10,11,17,22,28 |
5 |
17% |
Direvisi dan dipakai |
6,8,12,16,18,19,21,24,26,27,30 |
11 |
37% |
Dibuang |
1,2,3,4,5,7,9,13,14,15,20,23,25,29 |
14 |
46% |
Sumber : Data diolah
Gambar 6
Analisis Kualitas Instrumen Tes
Untuk mengetahui kevalidan Instrumen Tes Ujian
Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V SDN Moro Tahun Ajaran 2021/2022, maka peneliti melakukan
analisis instrumen dari segi validitas.
Temuan dari penelitian adalah instrumen tes memiliki
11 soal valid dan 19 soal tidak valid. Artinya bahwa soal tersebut
kurang baik dari segi validitas.
Hasil penelitian tersebut hampir sama dengan
penelitian yang dilakukan
oleh Rusopita (2014) yang berjudul �Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Ekonomi Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2013/2014� yang menjelaskan
bahwa hasil analisis dari segi
validitas memiliki soal yang valid 14 butir dari 40 butir soal.
Koefisien reliabilitas (r_11) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,83 didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Karim (2018) yang berjudul �Analisis Kualitas Soal Perlombaan Matematika Tingkat SMA ��
yang hasil penelitiannya
menunjukan bahwa hasil uji reliabilitas soal bernilai 0,82 diperoleh indeks reliabilitas dalam kategori sangat tinggi, Sehingga butir soal bisa mengukur
kemampuan peserta didik.
Dhema (2019) Menjelaskan bahwa peserta didik
tidak akan terangsang kemampuan dalam menjawab soal yang mudah, sedangkan soal yang sukar akan membuat
peserta didik malas untuk mencoba lagi
karena tidak sesuai dengan kemampuan
peserta didik. Hasil peneitian instrumen tes Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V SDN Moro yang dilakukan peneliti memiliki tingkat kesukaran yang sedang karena sebanyak
15 butir soal mempunyai tingkat kesukaran sedang. Seperti yang dijelaskan Nugrahanti (2013) dengan berjudul �Analisis Butir Soal Ujian
Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Kelas XI Kompetensi keahlian Akuntansi SMK Negeri 1
Yogyakarta Tahun Ajaran
2012/2013�, dalam penelitiannya
adalah tingkat kesukaran pada bentuk soal pilihan ganda
adalah memiliki tingkat kesukaran sedang.
Hasil analisis daya pembeda
pada instrumen tes didapatkan 1 butir soal sangat baik, 13 butir soal baik,
6 butir soal cukup dan 9 butir soal kurang baik.
Hasil analisis menunjukan bahwa Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Kelas V Sekolah Dasar memiliki daya pembeda baik.
Soal dengan daya pembeda (Baik
dan Sangat baik) di terima
dan disimpan dalam bank soal untuk digunakan
kembali, kemudian yang cukup harus diperbaiki
untuk digunakan kembali serta yang kurang baik sebaiknya
tidak digunakan atau dibuang. Hasil temuan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dhema (2019) dalam penelitian berjudul � Analisis Instrumen Tes Belajar Berbasis
High Order Thingking Skill (HOTS) Matematika
Kelas VII di SMP Muhammadiyah Waipare�,
dalam penelitiannya menjelaskan bahwa hasil uji daya pembeda pada soal dengan status soal dibuang tidak dapat
membedakan peserta didik berkemampuan tinggi dengan peserta
didik berkemampuan rendah, sedangkan soal yang dengan status di gunakan atau diterima
dapat membendakan peserta didik berkemampuan
tinggi dengan peserta didik berkemampuan
rendah.
Hasil analisis dari tingkat
validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal secara bersamaan
untuk mengetahui kualitas butir soal secara keseluruhan
didapatkan 5 butir soal baik dan disimpan
dalam bank soal, 11 butir soal direvisi
dan digunakan dan 14 butir soal dibuang. Artinya
bahwa Instrumen Tes Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika Kelas V SDN Moro Tahun Ajaran 2021/2022 memiliki kualitas yang kurang baik karena jumlah
soal yang disimpan dalam bank soal atau berkualitas baik. Hasil temuan tersebut dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lumbanraja (2017) dalam penelitian berjudul �Analisis Tingkat Kesukaran Dan
Daya Pembeda Pada Butir Tes Soal Ujian
Tengah Semester Bahasa Indonesia Kelas Xii Sma Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 �
yang menjelaskan bahwa soal�soal yang dapat dipakai di kelas XII SMA Negeri 7 Medan sebagai
bank soal sebanyak 11 butir soal dari
25 soal, soal yang dapat direvisi/diperbaiki sebanyak 5 butir soal dan butir soal yang dibuang pada Ujian Tengah
Semester sebanyak 9 butir soal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan disimpulkan bahwa Instrumen tes memiliki validitas
yang kurang baik, reliabilitas sangat tinggi, tingkat kesukaran sedang dan daya pembeda baik. Dari keempat pengujian tersebut kemudian dianalisis secara keseluruhan sehingga dapat diketahui kualitas soal secara
keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan disimpulkan bahwa soal yang digunakan pendidik memiliki kualitas yang kurang baik, karena sebagian
besar soal tidak layak untuk
digunakan atau dibuang. Kualitas butir soal yang tidak mendukung atau kurang baik
mengakibatkan pendidik tidak mampu membedakan
kemampuan dari
masing-masing peserta didik.
Kualitas instrumen sangat penting untuk mengetahui
berapa mampu peserta didik menguasai
materi yang diberikan pendidik.
Bibliografy
Anas, S.
(2011). Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Ani, Y.
(2013). Penilaian autentik dalam kurikulum 2013. Seminar Nasional
Implementasi Kurikulum, 742�749.
Arifin,
Z., & Retnawati, H. (2015). Analisis Instrumen Pengukur Higher Order
Thinking Skills (HOTS) Matematika Siswa SMA. Seminar Nasional Matematika Dan
Pendidikan Matematika Uny, 20, 783�790.
Arikunto,
S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Arikunto,
Suharsimi, & Safruddin. (2013). Evaluasi Program Pendidikan. In Bumi
Aksara.
Dhema,
M. (2019). Analisi Instrumen Tes Hasil Belajar Berbasis High Order Thinking
Skill (HOTS) Matematika Kelas VII Di SMP Muhammadiyah Waipare. Birunimatika,
4(2), 1�11. http://jurnal.ikipmumaumere.ac.id/index.php/birunimatika/article/view/63
Karim,
A. (2018). Analisis Kualitas Soal Perlombaan Matematika Tingkat SMA. Titian
Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 10(1), 1�8.
Kusumawati,
E. (2015). Pengembangan Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi. Konferensi
Nasional Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (KNIT), 1(1), 149�156.
Kusumawati,
E. (2022a). Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Negeri Melalui Implementasi Total
Quality Management. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(11),
16404�16414.
Kusumawati,
E. (2022b). Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Taman Kanak-Kanak. Edunity:
Kajian Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 1(04), 207�222.
Kusumawati,
E. (2023). Kepemimpinan Digital dalam Pendidikan: Sebuah Analisis Bibliometrik.
Journal of Education and Teaching (JET), 4(2), 252�260.
Lestari,
K. E., & Yudhanegara, M. R. (2018). Penelitian Pendidikan Matematika.
Bandung: PT Reflika Aditama. Polya, G.(1957). How To Solve It. A New Aspect
of Mathematical Method �.
Lumbanraja,
L. H. (2017). Analisis Tingkat Kesukaran Dan Daya Pembeda Pada Butir Tes
Soal Ujian Tengah Semester Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Negeri 7 Medan Tahun
Pembelajaran 2016/2017. UNIMED.
Nugrahanti,
A. M. (2013). Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran
Akuntansi Keuangan Kelas XI Kompetensi Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Skripsi, FE UNY, Yogyakarta.
Purwandari,
A., & Purwanto, A. (2012). Pengaruh profitabilitas, leverage, struktur
kepemilikan dan status perusahaan terhadap pengungkapan laporan keuangan pada
perusahaan manufaktur di Indonesia. Diponegoro Journal of Accounting, 1(1),
238�247.
Rufiana,
I. S., Mardiyana, M., & Iswahyudi, G. (2014). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Penilaian Portofolio Pada Pembelajaran
Matematika Berorientasi Kemampuan Awal.
Rusopita,
M. T. (2014). Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Ekonomi Akuntansi
Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. FE:
UNY.
Sugiyono,
D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan R&D.
Suryono,
S. H., Waskito, S., & Ekawati, E. Y. (2013). Analisis Instrumen Tes Akhir
Semestergasal Mata Pelajaran Fisika Kelas Xi Sekolah Menengah Atas (Sma)
Wilayah Surakarta. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2).
Susanto,
A. (2020). Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar,(Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013).(2015). An�lisis de compensaci�n de emisiones de co2
por medio de un proyecto de reciclaje de pet en Enka de Colombia. Biomass
Chem Eng, 49(23�6), 22�23.
Tilaar,
A. L. F. (2019). Analisis butir soal semester ganjil mata pelajaran
Matematika pada sekolah menengah pertama.
Marselina Alsedis Sidok, Magdalena Dhema, Agnesia Bergita Anomeisa (s) (2023) |
First publication right: |
This article is licensed under: |