Volume 4, No. 5 Mei
2023
p-ISSN 2722-7782 | e-ISSN 2722-5356
DOI: �https://doi.org/
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IA SD NEGERI 025 CIKUTRA
Siti
Faridah
Fakultas
Hukum, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak: ��������
Keberhasilan siswa dalam belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada kenyataannya, dalam belajar guru menggunakan metode klasik yaitu ceramah,
sehingga siswa kurang aktif dalam
pembelajaran dan prestasi belajar kurang memuaskan, oleh karena itu perlu dilakukan
penggunaan metode yang lain
untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini untuk mengetahui apakah metode demonstrasi
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi
shalat wajib pada siswa Kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode demonstrasi dengan cara memperagakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi yang sedang
dipelajari sehingga proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan
secara mendalam. Penelitian ini merupakan PTK dengan 2 siklus melalui 4 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian dilakukan di SD Negeri 025 Cikutra
Kota Bandung, dengan bantuan
1 orang kolaborator atau teman sejawat yaitu
Nirmala Ayuningtyas, S.Pd. Subyek penelitian ini sebanyak 30 siswa. Hipotesis yang diajukan adalah jika metode demonstrasi
dapat digunakan dengan baik dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa mata
pelajaran PAI pada siswa kelas IA SD Negeri 025 Cikutra
Kota Bandung. Indikator keberhasilan
70% dengan KKM sebesar 70.
Teknik pengumpulan data dengan
observasi. teknik analisis data dengan rumus untuk mengetahui
nilai rata-rata dan presentase.
�����������������������������������������������������������������������
Kata Kunci: Prestasi Belajar; Shalat; Metode Demonstrasi.
Abstract:
Student success in learning
is influenced by several factors, one of which is the method used by teachers
in teaching. In fact, in learning teachers use the classical method, namely
lectures, so that students are less active in learning and learning achievement
is less satisfactory, therefore it is necessary to use other methods to improve
learning achievement. This study is to determine whether the demonstration
method can improve student achievement about compulsory prayer material in
Class IA students of SD Negeri 025 Cikutra Kota
Bandung. This classroom action research uses a demonstration method by
demonstrating or demonstrating to students a process, situation that is being
studied so that the process of student acceptance of the lesson will be more
memorable in depth. This research is a PTK with 2 cycles through 4 stages,
namely planning, implementation, observation and reflection. The research was
conducted at SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung, with
the help of 1 collaborator or colleague, namely Nirmala Ayuningtyas,
S.Pd. The subjects of this study were 30 students.
The hypothesis proposed is that if the demonstration method can be used
properly, it can improve the learning achievement of PAI subject students in
grade IA students of SD Negeri 025 Cikutra Kota
Bandung. The success indicator is 70% with a KKM of 70. Data collection
techniques by observation. Data analysis techniques with formulas to find out
the average value and percentage
Keywords: Learning Achievement;
Prayer; Demonstration Method
Article History�����������
Diterima��������� :
Direvisi����������� :
Publish������������ :
PENDAHULUAN
Ada dua aspek penilaian
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu
aspek teori dan aspek praktik. Kedua aspek tersebut
memiliki bobot nilai yang sama. Bahkan menurut Setiawan (2017) aspek kemampuan praktik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat penting
daripada teori. Pendapat ini berdasarkan
alasan bahwa kemampuan praktik akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya shalat wajib. Kondisi
peserta didik di SD Negeri
025 Cikutra kelas IA sekarang ini memiliki
kemampuan praktik shalat yang masih rendah.
Berdasarkan fenomena tersebut, penggunaan metode ceramah perlu dilakukan
variasi dengan menggunakan metode lain antara lain dengan metode demonstrasi. Pada kompetensi dasar tentang praktik shalat wajib ini
sengaja menggunakan dua kriteria keberhasilan yaitu tuntas dan belum tuntas (Kadarsih, 2022).
Berdasarkan latar belakang masalah seperti telah disampaikan di atas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian
ini yaitu: apakah metode demonstrasi
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan materi
shalat wajib pada siswa kelas IA SD Negeri 025 Cikutra. Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah jika
metode demonstrasi dapat digunakan dengan baik dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa mata
pelajaran PAI pada siswa kelas IA SD Negeri 025 Cikutra
Kota Bandung.
Penerapan metode demonstrasi dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun dikatakan berhasil adalah apabila ada peningkatan mencapai 70% siswa mampu mendemonstrasikan dengan benar dan mencapai KKM sebesar 70. Sistematika penulisan penelitian tindakan kelas meliputi tiga bagian pokok
yaitu bagian awal, isi dan bagian
akhir, dan lima bab yang secara rinci.
METODE
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari (2016), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.
Subyek, Tempat dan Waktu: (a) Subyek Penelitian ini siswa kelas IA yang berjumlah 30 orang siswa pada pembelajaran PAI materi Shalat Wajib. (b) Tempat penelitian ini di SD Negeri 025 Cikutra
Bandung yang beralamat di Jalan Cikutra
No 326 Neglasari, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40124. (c) Waktu Penelitian
Siklus I dan II dilaksanakan
selama dua bulan yaitu bulan Maret
sampai dengan April 2022, apabila permasalahan belum terselesaikan maka akan dilakukan
Siklus III. Pihak yang membantu dalam penelitian diantara kepala Sekolah sebagai supervisor dan teman sejawat sesama guru sebagai observer.
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap
putaran (Maisarah, 2019). Masing � masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. (b) Lembar Kegiatan Siswa. Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil proses belajar mengajar. (c) Tes Formatif. Tes
ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep Shalat Wajib.
Tes formatif ini diberikan setiap
akhir putaran. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin data atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu:
A.
Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di SD Negeri 025 Cikutra
Kota Bandung Observasi secara
langsung dilaksanakan kepada setiap subyek
penelitian tentang rukun dan tata cara wajib.
B.
Dokumentasi
Dokumentasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasil
belajar PAI, yang diperoleh
melalui Praktek dan tes tulis oleh Siswa- siswi Kelas
IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
demonstrasi, karena Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar
tiruan (Hidayati, 2021).
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan
secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar
meperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret (Surawan, 2020). Untuk mengetahui
keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu dilakukan analisis data . Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan statistic sederhana yaitu:
1.
Untuk menilai ulangan atau tes formatif
peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa
yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapatdirumuskan sebagai berikut:
M=�
Keterangan:
M = nilai rata-rata����� ∑X
= jumlah semua nilai siswa
N = jumlah siswa
2.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P=� x 100%
Keterangan:
P= jumlah nilai dalam
persen F= frekuensi
N= jumlah kegiatan keseluruhan
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat
tahapan penting, meliputi:
a.
Tahap Perencanaan (planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (2) Mempersiapkan
fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat proses pembelajaran berlangsung. (3) Menyusun soal
test. (4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa. (5) Membuat simulasi perbaikan.
b.
Tahap
Tindakan (action)
Tahap tindakan terdiri dari: (1) Guru membuat skenario atau konsep
pembelajaran yang kreatif
dan menyenangkan. (2) Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
c.
Tahap Pengamatan (observation)
Pada
tahap ini segala aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Kegiatan
pengumpulan data dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pencatatan kegiatan lapangan. Hal-hal yang diobservasi dalam penelitian ini adalah segala sesuatu
yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan observer adalah mengamati dan mencatat tindakan peneliti (menjelaskan, memantau kegiatan siswa, dan memandu jalannya presentasi secara kelompok oleh siswa). Dalam hal
ini yang bertindak sebagai observer adalah guru teman sejawat.
d.
Tahap Analisis dan Refleksi
(reflection)
Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian. Tahap refleksi (reflection), meliputi: (1)
Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. (2) Evaluasi hasil observasi. (3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II dan siklus III.
Hasil
refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya. Keempat tahap dalam
penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur untuk
membentuk siklus, yaitu satu putaran
beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah
dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur
untuk membentuk siklus, yaitu satu
putaran beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah dari
tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Siklus I
1.
Perencanaan
(a) Dalam perencanaan ini peneliti menyusun RPP sebagai pedoman dalam pembelajaran. (b) Mempersiapkan LAAKPD. (c) Mempersiapkan
media pembelajaran berupa
video dan gambar tata cara Shalat wajib. Video dan Gambar
tata cara shalat wajib dimaksudkan agar siswa memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan rukun shalat. (d) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dalam
pembelajaran praktek wudhu.
(e) Mempersiapkan fasilitas
dan sarana pendukung seperti tempat shalat.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2022 Waktu yang dibutuhkan yaitu empat jam pelajaran atau 4 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I ini sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I, yang disusun
dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam hal
ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah rekan sejawat.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif
I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan (Suryani,
2018).
3.
Observasi
Dengan instrument yang telah disiapkan peneliti dan 1 orang kolaborator yaitu Ibu Nirmala Ayuningtyas, S.Pd, untuk
melakukan pengamatan atau observasi. Hal-hal yang diamati yakni:
(a)
Lembar Kegiatan Observasi Guru
Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah baik
dilihat dari banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai sangat baik, namun masih ada
sebagian yang perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya agar lebih baik lagi
(Febriyanto
et al., 2018).
(b)
Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa antusiasme dan kesungguhan siswa dalam mengikuti
pelajaran sangat tinggi hal ini dapat
dilihat dari table banyaknya nilai sangat tinggi (Imtikhanah,
2022).
4.
Refleksi
Adapun data hasil belajar
Aku senang berwudu pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Nilai hasil belajar Shalat Wajib kelas
IA Siklus I
No |
Nama Siswa |
Siklus I |
Ketuntasan |
1. |
Abid Aqila Pranaja |
85 |
Tuntas |
2. |
Alesha |
85 |
Tuntas |
3. |
Alfi Abdul Hakim |
80 |
Tuntas |
4. |
Anisa Nur Hafizah |
82 |
Tuntas |
5. |
Arkha Raynad Aprilidwan |
75 |
Tuntas |
6. |
Arsya Nauqi Al Wijaya |
70 |
Tuntas |
7. |
Avicii Daffa El-Jazair |
65 |
Belum Tuntas |
8. |
Billal Yaseer Shidiq |
60 |
Belum Tuntas |
9. |
Cilviani Fauziah Supriatna |
77 |
Tuntas |
10. |
Dea Laely Qodriyah |
80 |
Tuntas |
11 |
Dio Yudi Saputra |
67 |
Belum Tuntas |
12. |
El-Joan. M. Sidiq |
55 |
Belum Tuntas |
13. |
Fairel Syahban Putra |
80 |
Tuntas |
14. |
Fisabilillah Audriansyah |
65 |
Belum Tuntas |
15. |
Haykal Anugrah Bintang |
85 |
Tuntas |
16 |
Inaya Azmi Athifa |
60 |
Belum Tuntas |
17 |
Kaliha Nadhifa Tasnim |
85 |
Tuntas |
18 |
Kayla Aafiyah Izzatunnisa |
85 |
Tuntas |
19 |
Khanza Khoerunisa |
80 |
Tuntas |
20 |
Marwah Zakiah Khamsah |
82 |
Tuntas |
21 |
Muhammad Faeyza Arghanta |
75 |
Tuntas |
22 |
Muhammad Iqbal Maulana Shiddiq |
70 |
Tuntas |
23 |
Muhammad Yusuf Wafiq Zaqly |
65 |
Belum Tuntas |
24 |
Rashendriya Addeva Kusumaputri |
60 |
Belum Tuntas |
25 |
Rinjani Lora Agnandhira |
77 |
Tuntas |
26 |
Shafiyya Azalia Arinda |
80 |
Tuntas |
27 |
Shakila Naila Susanto |
67 |
Belum Tuntas |
28 |
Syaumi Anindya Shanum |
55 |
Belum Tuntas |
29 |
Zivara Shanum Alzena |
80 |
Tuntas |
30 |
Dinda Almira Khoerunisa |
65 |
Belum Tuntas |
|
Rata-rata dan Jumlah |
73,23 |
Tuntas : 19 |
Ketuntasan kelas = jumlah Siswa yang Tuntas x 100%
������������ Jumlah Total
Siswa
Ketuntasan kelas = 19
x 100 % = 63,33 %
30
Berdasarkan tabel
di atas, pada siklus I kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang tata cara shalat wajib sesuai
syariat Islam, serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar,
karena siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu ≥ 70 hanya sebesar 62,5 % lebih kecil dari
prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.
Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu:
A.
Perencanaan
(a) Dalam perencanaan
ini peneliti menyusun RPP sebagai pedoman dalam pembelajaran.
(2) Mempersiapkan LKPD. (3) Mempersiapkan
media pembelajaran berupa
video dan gambar tata cara shalat wajib. Video dan Gambar
tata cara shalat wajib dimaksudkan agar siswa memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan rukun shalat wajib. (4) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk mengetahui
perkembangan peserta didik dalam pembelajaran
praktek shalat wajib. (5) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat shalat.
B.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2022 Waktu yang dibutuhkan yaitu empat jam pelajaran atau 4 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II ini sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II, yang disusun
dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam hal
ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah rekan sejawat.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif
II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan (Hartoto,
2016).
C.
Observasi
a.
Lembar kegiatan Observasi Guru
Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah baik
dilihat dari banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai sangat baik.
b.
Lembar Kegiatan Observasi Siswa
Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa antusiasme dan kesungguhan siswa dalam mengikuti
pelajaran sangat tinggi hal ini dapat
dilihat dari table banyaknya nilai sangat tinggi.
D.
Refleksi
Adapun data hasil belajar Shalat Wajib pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Nilai hasil belajar Shalat Wajib kelas
I Siklus II
No |
Nama Siswa |
Siklus II |
Ketuntasan |
1. |
Abid Aqila Pranaja |
87 |
Tuntas |
2. |
Alesha |
90 |
Tuntas |
3. |
Alfi Abdul Hakim |
80 |
Tuntas |
4. |
Anisa Nur Hafizah |
85 |
Tuntas |
5. |
Arkha Raynad Aprilidwan |
75 |
Tuntas |
6. |
Arsya Nauqi Al Wijaya |
77 |
Tuntas |
7. |
Avicii Daffa El-Jazair |
75 |
Tuntas |
8. |
Billal Yaseer Shidiq |
67 |
Belum Tuntas |
9. |
Cilviani Fauziah Supriatna |
80 |
Tuntas |
10. |
Dea Laely Qodriyah |
80 |
Tuntas |
11 |
Dio Yudi Saputra |
75 |
Tuntas |
12. |
El-Joan. M. Sidiq |
60 |
Belum Tuntas |
13. |
Fairel Syahban Putra |
85 |
Tuntas |
14. |
Fisabilillah Audriansyah |
72 |
Tuntas |
15. |
Haykal Anugrah Bintang |
85 |
Tuntas |
16 |
Inaya Azmi Athifa |
75 |
Tuntas |
17 |
Kaliha Nadhifa Tasnim |
87 |
Tuntas |
18 |
Kayla Aafiyah Izzatunnisa |
90 |
Tuntas |
19 |
Khanza Khoerunisa |
80 |
Tuntas |
20 |
Marwah Zakiah Khamsah |
85 |
Tuntas |
21 |
Muhammad Faeyza Arghanta |
75 |
Tuntas |
22 |
Muhammad Iqbal Maulana Shiddiq |
77 |
Tuntas |
23 |
Muhammad Yusuf Wafiq Zaqly |
75 |
Tuntas |
24 |
Rashendriya Addeva Kusumaputri |
67 |
Belum Tuntas |
25 |
Rinjani Lora Agnandhira |
80 |
Tuntas |
26 |
Shafiyya Azalia Arinda |
80 |
Tuntas |
27 |
Shakila Naila Susanto |
75 |
Tuntas |
28 |
Syaumi Anindya Shanum |
60 |
Belum Tuntas |
29 |
Zivara Shanum Alzena |
85 |
Tuntas |
30 |
Dinda Almira Khoerunisa |
72 |
Tuntas |
|
Rata-rata dan Jumlah |
77,87 |
Tuntas : 26 |
���� Ketuntasan kelas = jumlah Siswa yang Tuntas x 100%
���������������� Jumlah Total
Siswa
Ketuntasan kelas = 26
x 100 % =86,67
%
��������������������� �30
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus II kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang tata cara shalat sesuai syariat
Islam serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih sudah maksimal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal
siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu ≥ 70 sebesar 87,67 % lebih besar dari prosentase
ketuntasan yang dikehendaki
yaitu sebesar 85%.
Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran PAI sangat membantu dalam pemahaman siswa khususnya materi tata cara wudhu menurut syariat Islam (Aripani, 2021). Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, guru menjelaskan materi dengan menunjukkan
contoh gerakan-gerakan
wudhu pada Video dan gambar melaui
LCD, sehingga siswa akan lebih melekat
dan memahami (Laysi, 2020). Pembelajaran PAI tidak hanya hafalan
tetapi harus benar-benar memahami materi yang diajarkan (Heriyudanta,
2021). Kegiatan selanjutnya guru melakukan tanya jawab kepada
siswa sehingga memungkinkan siswa untuk memperbaiki pemahaman yang salah tentang materi rukun dan tata cara shalat wajib
sesuai syariat Islam (Kusumawati, 2023). Selain itu, metode ini
juga membuat pembelajaran lebih jelas dan bervariasi. Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Demonstrasi ternyata membuahkan hasil dan akibat yang sangat baik. Hal ini dapat
dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.
Pembahasan Siklus
I
Hasil penelitian pembelajaran
pada siklus I, untuk peningkatan hasil belajar PAI tentang Shalat Wajib di kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota
Bandung masih belum sepenuhnya dipahami anak. Beberapa hal yang menyebabkan ini antara lain: (a) Siswa kurang termotivasi
untuk belajar mteri shalat Wajib.
(b) Metode yang diterapkan
guru masih belum bisa membuat siswa
aktif dalam pembelajaran di kelas. (c) Hasil akhir siklus pembelajaran
ke I ini semakin meningkat dibanding sebelum siklus, dari rata-rata 50% menjadi 73,23%. Namun, secara klasikal belum tuntas.
Pembahasan Siklus
II
Hasil penelitian pembelajaran
pada siklus II, untuk peningkatan hasil belajar PAI tentang Materi shalat wajib
dikelas IA SD Negeri 025 Cikutra
Kota Bandung Pada siklus II ini
data yang diperoleh yaitu:
(a) Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan Metode Demonstrasi lebih terarah (Kusumawati, 2022). (b) Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa. (c) Hasil akhir siklus pembelajaran
ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 73,23 % menjadi
86,67 %. Dengan demikian, secara klasikal hasil belajar PAI Materi Shalat Wajib
dengan demontrasi dinilai tuntas.
Berdasarkan pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 anak,sedangkan
pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 anak. Hal ini menunjukkan
bahwa dari siklus I sampai dengan siklus II ketuntasan dalam belajar mengalami peningkatan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Franita, 2022). Adapun perbandingan antara kedua Siklus
di atas, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Perbandingan Hasil Belajar PAI Siklus
I dan II
Kategori |
Siklus I/ |
Prosentase |
Siklus II/ |
Prosesentase |
Tuntas |
19 |
73,23% |
26 |
86,67% |
Belum Tuntas |
11 |
26,77% |
4 |
13,33% |
Dalam bentuk diagram batang dapat digambarkan sebagai berikut:
KESIMPULAN
Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa: Metode demonstrasi
pada pembelajaran PAI dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. Prestasi belajar pada siklus I sebesar 73,23 % atau 19 siswa dengan
KKM 70, siklus II sebesar
86,67% atau 26 siswa dengan KKM 70. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar
13,44 % dengan KKM 70. Dengan
demikian, pada Siklus II hasil belajar dikatakan
tuntas.
Aripani,
H. (2021). Peningkatan Prestasi Belajar Pai Melalui Metode Demonstrasi Pada
Siswa Sd Negeri 7 Sungai Danau. Prosiding Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam (PPGAI), 1(1), 1545�1556.
Febriyanto,
B., Haryanti, Y. D., & Komalasari, O. (2018). Peningkatan pemahaman konsep
matematis melalui penggunaan media kantong bergambar pada materi perkalian
bilangan di Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(2),
32�44.
Franita,
W. (2022). Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Wudhu Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar 10 Kaur. GUAU: Jurnal
Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2(9), 151�158.
Hartoto,
T. (2016). Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI)
Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sejarah. HISTORIA: Jurnal Program
Studi Pendidikan Sejarah, 4(2), 131�142.
Heriyudanta,
M. (2021). Implementasi Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Hasil
Pembelajaran Mata Pelajaran PAI di SDN Bogorejo, Kec. Sumber, Kab. Rembang. Jurnal
Ibriez: Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 6(1), 74�83.
Hidayati,
N. A. (2021). Peningkatan Keterampilan Pidato Melalui Metode Demonstrasi Berbantuan
Unggah Tugas Video di Youtube. Jurnal Educatio Fkip Unma, 7(4),
1738�1744.
Imtikhanah,
I. (2022). Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions pada
Pembelajaran Jarak Jauh untuk Meningkatkan Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa
SMK. Journal of Education Action Research, 6(2), 259�268.
Kadarsih,
S. (2022). Upaya peningkatan prestasi belajar PAI materi wudhu melalui metode
demonstrasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Wates. Al-Khos: Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 2(1), 45�54.
Kusumawati,
E. (2022). Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Negeri Melalui Implementasi Total
Quality Management. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(11),
16404�16414.
Kusumawati,
E. (2023). Efektivitas Kerja Guru. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3),
1487�1492.
Laysi, I.
(2020). Strategi Guru Dalam Mempertahankan Keefektifan Pembelajaran Secara
Daring Di Kelas Tinggi Sekolah Dasar. Universitas Jambi.
Maisarah,
A. (2019). Strategi Belajar Mengajar Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes Materi Menerapkan Budaya Sehat Pada
Siswa Kelas Vii Sdn 1.2 Pudak Setegal Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal
Langsat, 6(1).
Pratiwi,
I., Suratno, S., & Iqbal, M. (2016). Peningkatan Kemampuan metakognisi dan
hasil belajar siswa dengan pendekatan keterampilan proses melalui think pair
share pada siswa kelas x-3 sman yosowilangun lumajang tahun 2014/2015. Jurnal
Edukasi, 3(2), 22�28.
Setiawan,
D. (2017). Pendekatan saintifik dan penilaian autentik untuk meningkatkan mutu
pembelajaran pendidikan agama islam. Al-Asasiyya: Journal of Basic Education,
1(2).
Surawan,
S. (2020). Dinamika Dalam Belajar (Sebuah Kajian Psikologi Pendidikan).
K-Media.
Suryani,
E. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Pembelajaran Kooperatif
Metode Think Pair Share pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Mataram. Jurnal
Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang
Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 4(2), 141�150.
Siti Faridah (s) (2023) |
First publication right: |
This article is licensed under: |