JSA 2Volume 4, No. 5 Mei 2023

p-ISSN 2722-7782 | e-ISSN 2722-5356

DOI: https://doi.org/


 

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IA SD NEGERI 025 CIKUTRA

 

Siti Faridah

Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Email: [email protected]

 


 

Abstrak: ��������


Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada kenyataannya, dalam belajar guru menggunakan metode klasik yaitu ceramah, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan prestasi belajar kurang memuaskan, oleh karena itu perlu dilakukan penggunaan metode yang lain untuk meningkatkan prestasi belajar. Penelitian ini untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi shalat wajib pada siswa Kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode demonstrasi dengan cara memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi yang sedang dipelajari sehingga proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam. Penelitian ini merupakan PTK dengan 2 siklus melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian dilakukan di SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung, dengan bantuan 1 orang kolaborator atau teman sejawat yaitu Nirmala Ayuningtyas, S.Pd. Subyek penelitian ini sebanyak 30 siswa. Hipotesis yang diajukan adalah jika metode demonstrasi dapat digunakan dengan baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada siswa kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. Indikator keberhasilan 70% dengan KKM sebesar 70. Teknik pengumpulan data dengan observasi. teknik analisis data dengan rumus untuk mengetahui nilai rata-rata dan presentase.

�����������������������������������������������������������������������


Kata Kunci: Prestasi Belajar; Shalat; Metode Demonstrasi.

 

Abstract:

Student success in learning is influenced by several factors, one of which is the method used by teachers in teaching. In fact, in learning teachers use the classical method, namely lectures, so that students are less active in learning and learning achievement is less satisfactory, therefore it is necessary to use other methods to improve learning achievement. This study is to determine whether the demonstration method can improve student achievement about compulsory prayer material in Class IA students of SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. This classroom action research uses a demonstration method by demonstrating or demonstrating to students a process, situation that is being studied so that the process of student acceptance of the lesson will be more memorable in depth. This research is a PTK with 2 cycles through 4 stages, namely planning, implementation, observation and reflection. The research was conducted at SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung, with the help of 1 collaborator or colleague, namely Nirmala Ayuningtyas, S.Pd. The subjects of this study were 30 students. The hypothesis proposed is that if the demonstration method can be used properly, it can improve the learning achievement of PAI subject students in grade IA students of SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. The success indicator is 70% with a KKM of 70. Data collection techniques by observation. Data analysis techniques with formulas to find out the average value and percentage

 

Keywords: Learning Achievement; Prayer; Demonstration Method

 

Article History�����������

Diterima��������� :

Direvisi����������� :

Publish������������ :


PENDAHULUAN

Ada dua aspek penilaian dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu aspek teori dan aspek praktik. Kedua aspek tersebut memiliki bobot nilai yang sama. Bahkan menurut Setiawan (2017) aspek kemampuan praktik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat penting daripada teori. Pendapat ini berdasarkan alasan bahwa kemampuan praktik akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya shalat wajib. Kondisi peserta didik di SD Negeri 025 Cikutra kelas IA sekarang ini memiliki kemampuan praktik shalat yang masih rendah.

Berdasarkan fenomena tersebut, penggunaan metode ceramah perlu dilakukan variasi dengan menggunakan metode lain antara lain dengan metode demonstrasi. Pada kompetensi dasar tentang praktik shalat wajib ini sengaja menggunakan dua kriteria keberhasilan yaitu tuntas dan belum tuntas (Kadarsih, 2022).

Berdasarkan latar belakang masalah seperti telah disampaikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu: apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan materi shalat wajib pada siswa kelas IA SD Negeri 025 Cikutra. Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah jika metode demonstrasi dapat digunakan dengan baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran PAI pada siswa kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung.

Penerapan metode demonstrasi dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun dikatakan berhasil adalah apabila ada peningkatan mencapai 70% siswa mampu mendemonstrasikan dengan benar dan mencapai KKM sebesar 70. Sistematika penulisan penelitian tindakan kelas meliputi tiga bagian pokok yaitu bagian awal, isi dan bagian akhir, dan lima bab yang secara rinci.

 

METODE

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari (2016), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) | AKHMAD SUDRAJAT

Subyek, Tempat dan Waktu: (a) Subyek Penelitian ini siswa kelas IA yang berjumlah 30 orang siswa pada pembelajaran PAI materi Shalat Wajib. (b) Tempat penelitian ini di SD Negeri 025 Cikutra Bandung yang beralamat di Jalan Cikutra No 326 Neglasari, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40124. (c) Waktu Penelitian Siklus I dan II dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Maret sampai dengan April 2022, apabila permasalahan belum terselesaikan maka akan dilakukan Siklus III. Pihak yang membantu dalam penelitian diantara kepala Sekolah sebagai supervisor dan teman sejawat sesama guru sebagai observer.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran (Maisarah, 2019). Masing � masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. (b) Lembar Kegiatan Siswa. Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil proses belajar mengajar. (c) Tes Formatif. Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep Shalat Wajib. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkin data atau informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian yaitu:

A.     Observasi

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung Observasi secara langsung dilaksanakan kepada setiap subyek penelitian tentang rukun dan tata cara wajib.

B.      Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar PAI, yang diperoleh melalui Praktek dan tes tulis oleh Siswa- siswi Kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi, karena Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan (Hidayati, 2021).

Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar meperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret (Surawan, 2020). Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan analisis data . Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan statistic sederhana yaitu:

1.      Untuk menilai ulangan atau tes formatif peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapatdirumuskan sebagai berikut:

 

M=

Keterangan:

M = nilai rata-rata����� ∑X = jumlah semua nilai siswa

N = jumlah siswa

2.      Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P=x 100%

Keterangan:

P= jumlah nilai dalam persen F= frekuensi

N= jumlah kegiatan keseluruhan

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi:

a.      Tahap Perencanaan (planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). (2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlakukan saat proses pembelajaran berlangsung. (3) Menyusun soal test. (4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa. (5) Membuat simulasi perbaikan.

 

b.      Tahap Tindakan (action)

Tahap tindakan terdiri dari: (1) Guru membuat skenario atau konsep pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. (2) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

 

c.       Tahap Pengamatan (observation)

Pada tahap ini segala aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Kegiatan pengumpulan data dilakukan bersama-sama dengan pelaksanaan tindakan. Metode yang digunakan adalah metode observasi/pencatatan kegiatan lapangan. Hal-hal yang diobservasi dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. Kegiatan yang dilakukan observer adalah mengamati dan mencatat tindakan peneliti (menjelaskan, memantau kegiatan siswa, dan memandu jalannya presentasi secara kelompok oleh siswa). Dalam hal ini yang bertindak sebagai observer adalah guru teman sejawat.

 

d.      Tahap Analisis dan Refleksi (reflection)

Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian. Tahap refleksi (reflection), meliputi: (1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran. (2) Evaluasi hasil observasi. (3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II dan siklus III.

Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut di atas adalah unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu putaran beruntun yang kembali kelangkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.     Siklus I

1.      Perencanaan

(a) Dalam perencanaan ini peneliti menyusun RPP sebagai pedoman dalam pembelajaran. (b) Mempersiapkan LAAKPD. (c) Mempersiapkan media pembelajaran berupa video dan gambar tata cara Shalat wajib. Video dan Gambar tata cara shalat wajib dimaksudkan agar siswa memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan rukun shalat. (d) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran praktek wudhu. (e) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat shalat.

 

2.      Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2022 Waktu yang dibutuhkan yaitu empat jam pelajaran atau 4 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I, yang disusun dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah rekan sejawat. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan (Suryani, 2018).

 

3.      Observasi

Dengan instrument yang telah disiapkan peneliti dan 1 orang kolaborator yaitu Ibu Nirmala Ayuningtyas, S.Pd, untuk melakukan pengamatan atau observasi. Hal-hal yang diamati yakni:

(a)    Lembar Kegiatan Observasi Guru

Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah baik dilihat dari banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai sangat baik, namun masih ada sebagian yang perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya agar lebih baik lagi (Febriyanto et al., 2018).

(b)   Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Pada siklus I dapat disimpulkan bahwa antusiasme dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari table banyaknya nilai sangat tinggi (Imtikhanah, 2022).

4.      Refleksi

Adapun data hasil belajar Aku senang berwudu pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Nilai hasil belajar Shalat Wajib kelas IA Siklus I

No

Nama Siswa

Siklus I

Ketuntasan

1.

Abid Aqila Pranaja

85

Tuntas

2.

Alesha

85

Tuntas

3.

Alfi Abdul Hakim

80

Tuntas

4.

Anisa Nur Hafizah

82

Tuntas

5.

Arkha Raynad Aprilidwan

75

Tuntas

6.

Arsya Nauqi Al Wijaya

70

Tuntas

7.

Avicii Daffa El-Jazair

65

Belum Tuntas

8.

Billal Yaseer Shidiq

60

Belum Tuntas

9.

Cilviani Fauziah Supriatna

77

Tuntas

10.

Dea Laely Qodriyah

80

Tuntas

11

Dio Yudi Saputra

67

Belum Tuntas

12.

El-Joan. M. Sidiq

55

Belum Tuntas

13.

Fairel Syahban Putra

80

Tuntas

14.

Fisabilillah Audriansyah

65

Belum Tuntas

15.

Haykal Anugrah Bintang

85

Tuntas

16

Inaya Azmi Athifa

60

Belum Tuntas

17

Kaliha Nadhifa Tasnim

85

Tuntas

18

Kayla Aafiyah Izzatunnisa

85

Tuntas

19

Khanza Khoerunisa

80

Tuntas

20

Marwah Zakiah Khamsah

82

Tuntas

21

Muhammad Faeyza Arghanta

75

Tuntas

22

Muhammad Iqbal Maulana Shiddiq

70

Tuntas

23

Muhammad Yusuf Wafiq Zaqly

65

Belum Tuntas

24

Rashendriya Addeva Kusumaputri

60

Belum Tuntas

25

Rinjani Lora Agnandhira

77

Tuntas

26

Shafiyya Azalia Arinda

80

Tuntas

27

Shakila Naila Susanto

67

Belum Tuntas

28

Syaumi Anindya Shanum

55

Belum Tuntas

29

Zivara Shanum Alzena

80

Tuntas

30

Dinda Almira Khoerunisa

65

Belum Tuntas

 

Rata-rata dan Jumlah

73,23

Tuntas : 19

Ketuntasan kelas = jumlah Siswa yang Tuntas x 100%

������������ Jumlah Total Siswa

Ketuntasan kelas = 19 x 100 % = 63,33 %

30

Berdasarkan tabel di atas, pada siklus I kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang tata cara shalat wajib sesuai syariat Islam, serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu ≥ 70 hanya sebesar 62,5 % lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.

Siklus II

Dalam pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu:

A.     Perencanaan

(a) Dalam perencanaan ini peneliti menyusun RPP sebagai pedoman dalam pembelajaran. (2) Mempersiapkan LKPD. (3) Mempersiapkan media pembelajaran berupa video dan gambar tata cara shalat wajib. Video dan Gambar tata cara shalat wajib dimaksudkan agar siswa memperhatikan sehingga dapat mempraktekkan rukun shalat wajib. (4) Menyiapkan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan peserta didik. Lembar observasi ini untuk mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran praktek shalat wajib. (5) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti tempat shalat.

B.      Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2022 Waktu yang dibutuhkan yaitu empat jam pelajaran atau 4 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II, yang disusun dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah rekan sejawat. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan pembelajaran. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan (Hartoto, 2016).

C.      Observasi

a.      Lembar kegiatan Observasi Guru

Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola kelas sudah baik dilihat dari banyaknya aktifitas mengajar guru yang mendapatkan nilai sangat baik.

b.      Lembar Kegiatan Observasi Siswa

Pada siklus II dapat disimpulkan bahwa antusiasme dan kesungguhan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat tinggi hal ini dapat dilihat dari table banyaknya nilai sangat tinggi.

 

 

 

 

 

D.     Refleksi

Adapun data hasil belajar Shalat Wajib pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Nilai hasil belajar Shalat Wajib kelas I Siklus II

No

Nama Siswa

Siklus II

Ketuntasan

1.

Abid Aqila Pranaja

87

Tuntas

2.

Alesha

90

Tuntas

3.

Alfi Abdul Hakim

80

Tuntas

4.

Anisa Nur Hafizah

85

Tuntas

5.

Arkha Raynad Aprilidwan

75

Tuntas

6.

Arsya Nauqi Al Wijaya

77

Tuntas

7.

Avicii Daffa El-Jazair

75

Tuntas

8.

Billal Yaseer Shidiq

67

Belum Tuntas

9.

Cilviani Fauziah Supriatna

80

Tuntas

10.

Dea Laely Qodriyah

80

Tuntas

11

Dio Yudi Saputra

75

Tuntas

12.

El-Joan. M. Sidiq

60

Belum Tuntas

13.

Fairel Syahban Putra

85

Tuntas

14.

Fisabilillah Audriansyah

72

Tuntas

15.

Haykal Anugrah Bintang

85

Tuntas

16

Inaya Azmi Athifa

75

Tuntas

17

Kaliha Nadhifa Tasnim

87

Tuntas

18

Kayla Aafiyah Izzatunnisa

90

Tuntas

19

Khanza Khoerunisa

80

Tuntas

20

Marwah Zakiah Khamsah

85

Tuntas

21

Muhammad Faeyza Arghanta

75

Tuntas

22

Muhammad Iqbal Maulana Shiddiq

77

Tuntas

23

Muhammad Yusuf Wafiq Zaqly

75

Tuntas

24

Rashendriya Addeva Kusumaputri

67

Belum Tuntas

25

Rinjani Lora Agnandhira

80

Tuntas

26

Shafiyya Azalia Arinda

80

Tuntas

27

Shakila Naila Susanto

75

Tuntas

28

Syaumi Anindya Shanum

60

Belum Tuntas

29

Zivara Shanum Alzena

85

Tuntas

30

Dinda Almira Khoerunisa

72

Tuntas

 

Rata-rata dan Jumlah

77,87

Tuntas : 26

���� Ketuntasan kelas = jumlah Siswa yang Tuntas x 100%

���������������� Jumlah Total Siswa

Ketuntasan kelas = 26 x 100 % =86,67 %

��������������������� 30

Berdasarkan tabel di atas, pada siklus II kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang tata cara shalat sesuai syariat Islam serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih sudah maksimal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu ≥ 70 sebesar 87,67 % lebih besar dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.

Penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran PAI sangat membantu dalam pemahaman siswa khususnya materi tata cara wudhu menurut syariat Islam (Aripani, 2021). Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, guru menjelaskan materi dengan menunjukkan contoh gerakan-gerakan wudhu pada Video dan gambar melaui LCD, sehingga siswa akan lebih melekat dan memahami (Laysi, 2020). Pembelajaran PAI tidak hanya hafalan tetapi harus benar-benar memahami materi yang diajarkan (Heriyudanta, 2021). Kegiatan selanjutnya guru melakukan tanya jawab kepada siswa sehingga memungkinkan siswa untuk memperbaiki pemahaman yang salah tentang materi rukun dan tata cara shalat wajib sesuai syariat Islam (Kusumawati, 2023). Selain itu, metode ini juga membuat pembelajaran lebih jelas dan bervariasi. Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode Demonstrasi ternyata membuahkan hasil dan akibat yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti.

 

Pembahasan Siklus I

Hasil penelitian pembelajaran pada siklus I, untuk peningkatan hasil belajar PAI tentang Shalat Wajib di kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung masih belum sepenuhnya dipahami anak. Beberapa hal yang menyebabkan ini antara lain: (a) Siswa kurang termotivasi untuk belajar mteri shalat Wajib. (b) Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran di kelas. (c) Hasil akhir siklus pembelajaran ke I ini semakin meningkat dibanding sebelum siklus, dari rata-rata 50% menjadi 73,23%. Namun, secara klasikal belum tuntas.

 

Pembahasan Siklus II

Hasil penelitian pembelajaran pada siklus II, untuk peningkatan hasil belajar PAI tentang Materi shalat wajib dikelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung Pada siklus II ini data yang diperoleh yaitu: (a) Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan Metode Demonstrasi lebih terarah (Kusumawati, 2022). (b) Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa. (c) Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 73,23 % menjadi 86,67 %. Dengan demikian, secara klasikal hasil belajar PAI Materi Shalat Wajib dengan demontrasi dinilai tuntas.

Berdasarkan pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 anak,sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 anak. Hal ini menunjukkan bahwa dari siklus I sampai dengan siklus II ketuntasan dalam belajar mengalami peningkatan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI (Franita, 2022). Adapun perbandingan antara kedua Siklus di atas, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

 

Tabel 3

Perbandingan Hasil Belajar PAI Siklus I dan II

Kategori

Siklus I/

Prosentase

Siklus II/

Prosesentase

Tuntas

19

73,23%

26

86,67%

Belum Tuntas

11

26,77%

4

13,33%

Dalam bentuk diagram batang dapat digambarkan sebagai berikut:

 

 

KESIMPULAN

Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa: Metode demonstrasi pada pembelajaran PAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IA SD Negeri 025 Cikutra Kota Bandung. Prestasi belajar pada siklus I sebesar 73,23 % atau 19 siswa dengan KKM 70, siklus II sebesar 86,67% atau 26 siswa dengan KKM 70. Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II sebesar 13,44 % dengan KKM 70. Dengan demikian, pada Siklus II hasil belajar dikatakan tuntas.

 

BIBLIOGRAFI

 


Aripani, H. (2021). Peningkatan Prestasi Belajar Pai Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Sd Negeri 7 Sungai Danau. Prosiding Pendidikan Profesi Guru Agama Islam (PPGAI), 1(1), 1545�1556.

 

Febriyanto, B., Haryanti, Y. D., & Komalasari, O. (2018). Peningkatan pemahaman konsep matematis melalui penggunaan media kantong bergambar pada materi perkalian bilangan di Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(2), 32�44.

 

Franita, W. (2022). Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Wudhu Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar 10 Kaur. GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam, 2(9), 151�158.

 

Hartoto, T. (2016). Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (GI) Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sejarah. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 4(2), 131�142.

 

Heriyudanta, M. (2021). Implementasi Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Hasil Pembelajaran Mata Pelajaran PAI di SDN Bogorejo, Kec. Sumber, Kab. Rembang. Jurnal Ibriez: Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains, 6(1), 74�83.

 

Hidayati, N. A. (2021). Peningkatan Keterampilan Pidato Melalui Metode Demonstrasi Berbantuan Unggah Tugas Video di Youtube. Jurnal Educatio Fkip Unma, 7(4), 1738�1744.

 

Imtikhanah, I. (2022). Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions pada Pembelajaran Jarak Jauh untuk Meningkatkan Konsentrasi dan Hasil Belajar Siswa SMK. Journal of Education Action Research, 6(2), 259�268.

 

Kadarsih, S. (2022). Upaya peningkatan prestasi belajar PAI materi wudhu melalui metode demonstrasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Wates. Al-Khos: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), 45�54.

 

Kusumawati, E. (2022). Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Negeri Melalui Implementasi Total Quality Management. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(11), 16404�16414.

 

Kusumawati, E. (2023). Efektivitas Kerja Guru. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3), 1487�1492.

 

Laysi, I. (2020). Strategi Guru Dalam Mempertahankan Keefektifan Pembelajaran Secara Daring Di Kelas Tinggi Sekolah Dasar. Universitas Jambi.

 

Maisarah, A. (2019). Strategi Belajar Mengajar Dengan Menerapkan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes Materi Menerapkan Budaya Sehat Pada Siswa Kelas Vii Sdn 1.2 Pudak Setegal Tahun Pelajaran 2017/2018. Jurnal Langsat, 6(1).

 

Pratiwi, I., Suratno, S., & Iqbal, M. (2016). Peningkatan Kemampuan metakognisi dan hasil belajar siswa dengan pendekatan keterampilan proses melalui think pair share pada siswa kelas x-3 sman yosowilangun lumajang tahun 2014/2015. Jurnal Edukasi, 3(2), 22�28.

 

Setiawan, D. (2017). Pendekatan saintifik dan penilaian autentik untuk meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan agama islam. Al-Asasiyya: Journal of Basic Education, 1(2).

 

Surawan, S. (2020). Dinamika Dalam Belajar (Sebuah Kajian Psikologi Pendidikan). K-Media.

 

Suryani, E. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Melalui Pembelajaran Kooperatif Metode Think Pair Share pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Mataram. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan Pembelajaran, 4(2), 141�150.

 


Copyright holder:

Siti Faridah (s) (2023)

 

First publication right:

Jurnal Syntax Admiration

 

This article is licensed under: