Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1
No. 3 Juli 2020 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
ANALISA PENGARUH LOKASI, VARIASI PRODUK DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RESTORAN AYAM AYAM RESTO DI KLODRAN
COLOMADU KARANGANYAR JAWA TENGAH
Suhardi
Universitas Islam Batik
Surakarta
Email:� [email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 22 Juni 2020 Diterima dalam bentuk revisi 09 Juli 2020 Diterima dalam bentuk revisi |
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi, variasi produk
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada restoran Ayam Ayam
Resto di Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Jenis penelitian
mengunakan penelitian kuantitatif. Populasi yang diteliti, restoran Ayam Ayam
Resto. Sampelnya sebagian pelanggan. Pengambilan sampel mengunakan
insidential. Jumlah sampel 100 orang. Analisa data regresi linear berganda.
Pengujian dengan uji t, uji F, dan Koefisien determinasi. Hasil analisa data
menunjukan bahwa persamaan regresi linear berganda didapatkan Y =
7,584 + 0,170 X1 + 0,218 X2 + 0,112 X3 Koefisien determinasi
menunjukan 0,395.
Hasil uji t diperoleh thitung pada X1 sebesar 3,428 > ttabel
1,985, nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Hasi uji t diperoleh thitung pada X2
sebesar 4,242
> ttabel 1,985. dan nilai signifikansi 0,048 < dari 0,05.
Hasil uji t diperoleh thitung pada X3 sebesar 2,641 > ttabel
1,985 dan nilai signifikansi 0,010 < 0,05. Hasil uji F diperoleh Fhitung
> Ftabel (20,899 >2,70), signifikansi 0,000 <
0,05. �Kesimpulan : Lokasi, variasi produk dan
kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Secara simultan lokasi, variasi produk dan kualitas
pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada
restoran Ayam Ayam Resto di Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. |
Kata kunci: Lokasi; Variasi Produk; Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Pelanggan |
Pendahuluan
Bisnis kuliner di Solo mengalami perkembangan yang sangat pesat, terbukti dengan bertambahnya warung dan restoran. Banyaknya pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat pada restoran dan rumah makan yang akan membawa kota Solo sebagai kota destinasi wisata kuliner. Variasi produk makanan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan kuliner Solo (Oetomo, 2014). Persaingan tidak dapat dihindari. Kemajuan yang membawa pada persaingan semakin ketat akan menimbulkan permasalahan baru. Dalam persaingan perusahaan harus dapat memenangkannya dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berkembang dan berubah � ubah (Kotler & Amstrong, 2018).
Kepuasan pelanggan
adalah perasaan konsumen saat membandingkan harapan dengan apa yang diterima
setelah membeli atau mengkonsumsi produk barang atau jasa (Saputra, 2018). �Lokasi
adalah tempat untuk melakukan usaha dan merupakan faktor krusial berhasil
tidaknya suatu usaha (Hanggita, 2018). Variasi produk merupakan
unit khusus dalam sebuah merek atau lini produk yang dapat dibedakan
berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut lain (Tjiptono, 2015). �Kualitas
pelayanan merupakan kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan sesuai yang diharapkan pelanggan (Philip &
Keller, 2009).
Kualitas pelayanan
merupakan pelayanan yang baik dari perusahaan kepada konsumen, dalam
mendapatkan barang dan jasa untuk kepuasannya (Urbayani, 2018). Kualitas pelayanan menjadi
salah satu faktor utama yang harus diperhatikan karena merupakan kunci
keberhasilan usaha (Solichin, Kantun, & Suyadi, 2017).
Restoran Ayam Ayam Resto Klodran Colomadu Karanganyar
merupakan salah satu usaha rumah makan yang menyajikan berbagai variasi produk
makanan, minuman dan fasilitas pelayanan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan. Konsumen akan terus membeli
jika pelayanannya yang di berikan dianggap baik dan
produk yang mereka cari juga ada. Pelayanan yang
baik adalah harus seperti: keramah-tamahan,
harga yang
ekonomis, tata ruang yang tidak terlalu sempit
dan tidak terlalu luas (Kamaludin,
2019).
Persaingan dalam merebut pelanggan melalui peningkatan kepuasan pelanggan merupakan pokok penelitian yang dilakukan, karena menurut pengamatan dan informasi yang saya dapat bahwa Ayam Ayam Resto mengalami penurunan jumlah pelanggan namun menurut hasil wawancara dengan manajernya tidak ada masalah apa-apa. Stok makananpun masih kekurangan dan pelayanan yang lambat. Perhatian dari pelayan terhadap pelanggan yang baru datang masih kurang atau bahkan tidak ada perhatian. Hal ini terjadi sewaktu saya berkunjung untuk makan di restoran. Pentingnya dilakukan penelitian untuk merebut pelanggan sebanyak � banyaknya melalui kepuasan pelanggan, dianalisa dari lokasi, variasi produk dan kualitas pelayanan.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Melalui kegiatan
observasi, wawancara dan angket questioner. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan
teknik sampling insidental, Skala
pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengukuran dengan
menggunakan skala likert. Sumber data diperoleh dari Ayam Ayam Resto.
Data yang digunakan dalam analisa penelitian adalah data primer yang diperoleh
dari kuesioner. Pengujian mengunakan� Uji
Instrumen:, Uji Asumsi Klasik, Analisis regresi linier berganda, koefisien
determinasi (R2), Uji t, dan Uji F.
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik
Responden
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin |
Jumlah |
Persentase (%) |
Laki - laki |
44 |
44 |
Perempuan |
56 |
56 |
Jumlah |
100 |
100 |
�Sumber: Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas, jumlah responden
yang berjenis kelamin pria sebanyak 44 orang dengan persentase 44% dari semua
responden dan berjenis kelamin perempuan 56 dengan persentase 56% dari semua
responden.
Tabel 2 Karakteristik responden berdasarkan usia
Rentang usia |
Jumlah |
Persentase (%) |
10 -- 20 |
15 |
15 |
21 -- 30 |
64 |
64 |
31 -- 40 |
12 |
12 |
41 -- 50 |
8 |
8 |
Diatas 51 |
1 |
1 |
��Sumber: Data Primer diolah, 2020
2. Uji
Instrumen
a) Uji
validitas
Digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Kuesioner dinyatakan valid� jika
pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2018).
Hasil perhitungan nilai korelasi product moment (r
hitung). Nilai r tabel diperoleh dari tabel statistik product moment
pada derajat bebas alpha 5%. Adapun kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1). Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan bersifat valid.
2). Jika r hitung �r tabel maka pertanyaan bersifat tidak valid.
Tabel 3 Hasil uji validitas untuk variabel lokasi
Variabel X1 |
rhitung |
rtabel |
signifikansi |
Kesimpulan |
X1.1 X1.2 |
0,616 0,636 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
X1.3 X1.4 |
0,579 0,612 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
X1.5 |
0,659 |
0,1966 |
0,000 |
Valid |
Sumber: Data Primer diolah, 2020.
Tabel 4 Hasil uji validitas untuk variabel variasi produk
Variabel X2 |
rhitung |
rtabel |
signifikansi |
Kesimpulan |
X2.1 X2.2 |
0,603 0,505 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
X2.3 X2.4 |
0,607 0,499 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
X2.5 |
0,594 |
0,1966 |
0,000 |
Valid |
�� �Sumber: Data Primer diolah, 2020
Tabel 5 Hasil uji validitas untuk variabel kualitas
pelayanan
Variabel X3 |
rhitung |
rtabel |
signifikansi |
Kesimpulan |
X3.1 X3.2 |
0,612 0,583 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
X3.3 X3.4 |
0,625 0,554 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
X3.5 |
0,698 |
0,1966 |
0,000 |
Valid |
���� Sumber: Data
Primer diolah, 2020
Tabel 6 Hasil uji validitas untuk variabel kepuasan
pelanggan
Variabel Y |
rhitung |
rtabel |
signifikansi |
Kesimpulan |
Y1 Y2 |
0,567 0,593 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
Y3 Y4 |
0,530 0,719 |
0,1966 0,1966 |
0,000 0,000 |
Valid Valid |
������ Sumber: Data Primer diolah, 2020
Semua r hitung > r tabel, maka semua variabel data dinyatakan valid.
b) Uji
Reliabilitas
Dilakukan untuk mengetahui kestabilan suatu alat� ukur. Metode Alpha Cronbach yang
digunakan. Pengujian ini mengunakan SPSS versi 25.
Tabel 7 Hasil uji reliabilitas dengan Cronbach's Alpha.
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N
of Items |
.754 |
19 |
�Sumber: Data Primer diolah, 2020
Sebuah alat ukur dinyatakan reliabel/konsisten, jika koefisien
Alpha lebih besar dari 0,7.� Data Alpha
Cronbach lebih besar dari 0,7, maka data dinyatakan reliabel.
3. Uji
Asumsi Klasik
Pengujian
statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang
berbasis ordinary least square (OLS) untuk mendapatkan ketepatan model.
a) Uji
normalitas
Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui residual
memiliki distribusi secara normal atau tidak normal (Ghozali, 2018). Uji ini mengunakan rumus One Sample
Kolmogorov Smirnov. Pengujian mengunakan SPSS versi 25 windows.
Tabel 8 Hasil uji normalitas dengan One Sample� Kolmogomorov� Smirnov
Signifikansi hitung |
Sig α |
Dinyatakan |
0,148 |
< 0,05 |
Normal |
���������� Sumber: Data Primer diolah, 2020
1) Jika nilai signifikansi > 0,05 berarti data tersebut berdistribusi normal.
2)
Jika nilai signifikansi < 0,05� berarti data tersebut tidak berdistribusi
normal.
Berdasarkan data pengujian diatas diperoleh signifikansi sebesar 0,148 yang lebih besar dari 0.05,� berarti residual data dinyatakan berdistribusi normal.
b) Uji
heteroskedastisitas
Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varian dari nilai absolut residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskesdastisitas (Ghozali, 2018).
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Program
SPSS versi 21.
Tabel 9 Hasil uji heteroskedastisitas
Variabel |
signifikansi |
Lokasi |
0,547 |
Variasi Produk |
0,748 |
Kualitas Pelayanan |
0,074 |
Sumber: Data Primer diolah, 2020
1) Berdasarkan data diatas nilai untuk signifikansi X1 sebesar 0,547 yang lebih besar dari 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi tidak terjadi heterokedastisitas.
2) Berdasarkan data diatas nilai untuk signifikansi X2 sebesar 0,748 yang lebih besar dari 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel variasi produk tidak terjadi heterokedastisitas.
3) Berdasarkan data diatas nilai untuk signifikansi X3 sebesar 0,074 yang lebih besar dari 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan tidak terjadi heterokedastisitas.
c) Uji Multikolinearitas
Uji ini dilakukan untukmengetahui ada
tidaknya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas (Ghozali,
2018).
Tabel 10 Hasil uji multikolinearitas
|
Variabel |
Toleransi |
VIF |
Lokasi |
0,920 |
1,087 |
Variasi
Produk |
0,866 |
1,154 |
Kualitas
Pelayanan |
0,839 |
1,192 |
Sumber: Data Primer diolah, 2020
1) Berdasarkan data pengujian diatas nilai toleransi X1 variabel lokasi adalah 0,920 dan nilai VIF sebesar 1,087. Berarti 0,920 > 0,10 dan 1,087 < 10, maka data variabel X1 (lokasi) dinyatakan tidak terjadi multikoleniaritas.
2) Berdasarkan data pengujian diatas nilai toleransi X2 variabel variasi produk adalah 0,866 dan nilai VIF sebesar 1,154. Berarti 0,866 > 0,10 dan 1,154 < 10, maka data variabel X2 (variasi produk) dinyatakan tidak terjadi multikoleniaritas.
3) Berdasarkan data pengujian diatas nilai toleransi X3 variabel kualitas pelayanan adalah 0,839 dan nilai VIF sebesar 1,192. Berarti 0,839 > 0,10 dan 1,192 < 10, maka data variabel X3 (kualitas pelayanan) dinyatakan tidak terjadi multikoleniaritas.
4. Analisis regresi linier berganda
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang
diberikan variable bebas terhadap variable terikat. Pengujian mengunakan SPSS
versi 25.
Tabel 11 Hasil uji regresi linier
berganda
Variabel |
Koefisien |
Konstanta |
7,584 |
Lokasi |
0,170 |
Variasi Produk |
0,218 |
Kualitas Pelayanan |
0,112 |
������� �Sumber: Data Primer diolah, 2020
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan :
Y = 7,584 + 0,170 X1 + 0,218 X2 + 0,112 X3
Penjelasan dari persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 7,584 berarti bahwa apabila semua variabel independen bernilai 0, maka kepuasan pelanggan sebesar 7,584.
2. Koefisien regresi variabel lokasi sebesar 0,170 berarti apabila variabel lokasi naik 1 dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka kepuasan pelanggan naik sebesar 0,170.
3. Koefisien regresi variabel variasi produk sebesar 0,218 berarti apabila variabel variasi produk naik 1 dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka kepuasan pelanggan naik sebesar 0,218.
4. Koefisien regresi kualitas pelayanan sebesar 0,112 berarti jika kualitas pelayanan naik 1 dengan asumsi variabel lainya tetap maka kepuasan pelanggan naik sebesar 0,112.
5. Koefisien determinasi (R2)
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variable bebas (X)� secara simultan terhadap variable terikat (Y).
Tabel 12 Hasil uji koefisien determinasi
(R2)
Model |
R Square |
1 |
0,395 |
�� �Sumber: Data Primer diolah, 2020
Koefisien determinasi menunjukan 0,395 berarti kontribusi variabel bebas sebesar 39,5% terhadap variabel terikat. Variabel bebas berpengaruh kuat terhadap variabel terikat.
6. Uji
hipotesa
a) Uji
t atau uji parsial
Untuk menguji bagaimana pengaruh masing �
masing variable bebas secara sendiri � sendiri terhadap variable terikat.
Pengujian mengunakan SPSS versi 25.
ttabel�
= �; n-k-1�
�= 0,05/2 ; 100-3-1� = 0,025 ; 96��������������� ttabel �= 1,985
Tabel 13 Hasil uji parsial
Hipotesa |
thitung |
ttabel |
signifikansi |
Std |
Kesimpulan |
|
H2 |
3,428 |
1,985 |
0,001 |
<
0,05 |
Diterima |
|
H3 |
4,242 |
1,985 |
0,000 |
<
0,05 |
Diterima |
|
H4 |
2,641 |
1,985 |
0,010 |
<
0,05 |
Diterima |
|
�Sumber: Data Primer diolah, 2020
1. Berdasarkan tabel diatas diperoleh thitung pada H2 sebesar 3,428 yang �lebih kecil dari ttabel 1,985. (3,428 > 1,985 ) dan nilai signifikansi 0,001 yang lebih besar dari 0,05. (0,001 < 0,05) berarti HO ditolak dan Ha diterima. Berarti lokasi secara parsial berpengaruh yang positif signifikan� terhadap kepuasan pelanggan.
2. Berdasarkan tabel diatas diperoleh thitung pada H3 sebesar 4,242 yang lebih besar dari ttabel 1,985. (4,242 > 1,985 ) dan nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. (0,000 < 0,05) berarti HO ditolak dan Ha diterima. Berarti variasi produk secara parsial berpengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
3. Berdasarkan tabel diatas diperoleh thitung pada H4 sebesar 2,641 yang lebih kecil dari ttabel 1,985. (2,641 > 1,985 ) dan nilai signifikansi 0,010 yang lebih kecil dari 0,05. (0,010 < 0,05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
b)
Uji F
Yaitu untuk menguji pengaruh variable lokasi, variasi produk dan kualitas
pelayanan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan. Apabila Fhitung
Ftabel maka hipotesis (H1)
diterima yang berarti bahwa semua variable bebas secara bersama-sama dan
signifikan berpengaruh terhadap variable terikat. Jika signifikansi �0,05 �tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel � variabel independen terhadap variabel dependen. Jika signifikansi 0,05
�terdapat pengaruh yang positif
signifikan antara variabel � variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengujian mengunakan SPSS versi 25.
Tabel 14 Hasil uji F
Model |
F |
Ftabel |
Signifikansi |
Regresi |
20,899 |
2,70 |
0,000 |
Sumber: Data
Primer diolah, 2020
Ftabel = (k; n-k)� = 3 ; 100-3 = 3 ; 97 = 2,70
Berdasarkan
pengujian data diatas diperoleh Fhitung > Ftabel, (20,899 >2,70), berarti
bahwa semua variable bebas secara bersama-sama dan positif signifikan
berpengaruh terhadap variable terikat. Tabel hasil pengujian F menunjukan
signifikansi 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05, maka terdapat pengaruh yang
positif signifikan antara variabel�
independen terhadap variabel dependen.
Jadi secara simultan lokasi, variasi produk
dan kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan
pelanggan.
B. Pembahasan
Temuan dalam penelitian ini secara parsial dan simultan. Secara parsial lokasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Terbukti dari hasil olah data, nilai t sebesar 3,428 yang lebih besar dari t tabel sebesar 0,1985 dan nilai signifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. �Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Brailia, et al, 2014) yang menyatakan bahwa lokasi secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Bailia, Soegoto, & Loindong, 2014). Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Febriana, E.K. dan Yulianeu, Harini, C. Warso, 2015). Berbeda dengan hasil penelitian Situmeang (2017), yang menyatakan bahwa lokasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (Situmeang, 2017).
Secara parsial variasi produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Terbukti dari hasil olah data, nilai t sebesar 4,242 yang lebih besar dari t tabel sebesar 0,1985 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Efnita, 2017) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variasi produk terhadap kepuasan konsumen (Efnita, 2017).
Secara parsial kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Terbukti dari hasil olah data, nilai t sebesar 2,641 yang lebih besar dari t tabel sebesar 0,1985 dan nilai signifikansi sebesar 0,010 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%. Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Naiggolan, at al, 2016) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Nainggolan & Pradhanawati, 2016). Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen berarti semakin berkualitasnya pelayanan makin tinggi kepuasan konsumen (N. Sari & Setiyowati, 2017).
Secara simultan terdapat pengaruh antara
lokasi, variasi produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
Terbukti dari hasil uji F sebesar 20,899 yang lebih besar dari Ftabel 2,70 dan
nilai signifikansi 0,000, yang lebih kecil dari 5%.
�Jadi pelanggan Ayam Ayam resto berdasarkan
hasil penelitian dinyatakan puas. Hasil ini berbeda dengan penelitian Sari (2015),
yang menyatakan kepuasan pelanggan di ndalem ngabean resto dinyatakan belum
puas, masih kurangnya pelayanan yang diperoleh konsumen (S. W. Sari, 2015).
Kesimpulan
Secara simultan lokasi, variasi produk dan kualitas pelayanan
berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Lokasi secara
parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Variasi
produk secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan pelanggan.
Jadi
pelanggan Ayam Ayam Resto di Klodran, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah dapat
puas dari lokasinya saja, variasi produknya saja atau kualitas pelayanannya
saja. Kepuasan pelanggan juga dapat diperoleh dari lokasi, variasi produk dan
kualitas pelayanannya. Pelanggan Ayam Ayam resto
berdasarkan hasil penelitian dinyatakan puas.
Bibliografi
Bailia, J. F. T., Soegoto, A. S., & Loindong, S.
S. R. (2014). Pengaruh kualitas produk, harga dan lokasi terhadap kepuasan
konsumen pada warung-warung makan lamongan di kota Manado. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3).
Efnita, T. (2017). Pengaruh Variasi Produk, Kualitas
Pelayanan, Harga dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Wedding Organizer. AdBispreneur:
Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Administrasi Bisnis Dan Kewirausahaan, 2(2).
Febriana, E.K. dan Yulianeu, Harini, C. Warso, M. M.
(2015). Pengaruh Keragaman Produk, Kualitas Produk dan Lokasi Penjualan
Terhadap Kepuasan Konsumen. Universitas Pandanaran Semarang. Retrieved from
https://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/download/708/689.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi analisis multivariete
dengan program IBM SPSS 23.
Hanggita, A. T. (2018). Analisis Faktor Pemilihan
Lokasi Usaha Jasa pada UMKM di Kecamatan Paciran. Manajemen Bisnis, 8(2).
Kamaludin, A. (2019). Hubungan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Apotik Puji Lestari Majalengka. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(12), 47�55.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2018). Marekting
Principle.
Nainggolan, L. P., & Pradhanawati, A. (2016).
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Keragaman Produk dan Lokasi Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi Kasus Pada Pelanggan Stove Syndicate Cafe di Semarang). Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, 5(4), 531�541.
Oetomo, A. (2014). Fasilitas Wisata Kuliner Solo di
Solo Baru. EDimensi Arsitektur Petra, 2(1), 316�320.
Philip, K., & Keller, K. L. (2009). Manajemen
Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Saputra, A. (2018). Pengaruh Lokasi, Kualitas
Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Pasar Tradisional
(Studi Kasus Pasar Tradisional di Kecamatan Medan Johor).
Sari, N., & Setiyowati, S. (2017). Pengaruh
Keragaman Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen di PB
Swalayan Metro. Jurnal Manajemen Magister Darmajaya, 3(02),
186�199.
Sari, S. W. (2015). Kepuasan Konsumen Terhadap
Kualitas Pelayanan di Ndalem Ngabean Resto. Skripsi. UNY. Yogyakarta.
Situmeang, L. S. (2017). Pengaruh kualitas
pelayanan, harga dan lokasi terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan istana
hot plate Medan. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Solichin, I. A., Kantun, S., & Suyadi, B. (2017).
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pelanggan Restoran Quick Chicken
Jalan Jawa No. 63 Jember Tahun 2016. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 11(1), 61�66.
Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran, edisi
keempat. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Urbayani, N. (2018). Pengaruh Harga, Kualitas
Pelayanan dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from
http://eprints.ums.ac.id/64563/11/Naskah Publikasi Ok.pdf. Diakses 6 Januari
2020.