Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1
No. 4 Agustus 2020 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENINGKATAN KUALITAS
PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-MANAR
Ikin Asikin
Pengawas Sekolah
Madya RA/MI Kemenag Kab. Subang, Indonesia
Email:� [email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 17 Juli 2020 Diterima dalam bentuk revisi Diterima dalam bentuk revisi |
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang dilaksanakan di MI Al-Manar, ditemukan kelemahan yakni kepala madrasah
belum optimal �dalam melaksanakan
tugasnya sebagai supervisor. Penelitian tindakan sekolah dilakukan untuk mencari sumber permasalahan
dan solusi yang tepat dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian
tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari
empat kegiatan, yaitu (1) Perencanaan, dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah/ kasus dan merencanakan kegiatan pembinaan seperti mempersiapkan
perangkat pembinaan, membuat alat evaluasi dan instrumen penelitian. (2)
Pelaksanaan, yaitu melaksanakan kegiatan pembinaan, (3) Observasi, yaitu
pengambilan data tentang proses kegiatan dan hasil pembinaan. (4) Refleksi,
adalah kegiatan untuk menganalisa data hasil pengamatan. Subyek penelitian
adalah guru-guru MI Al-Manar yang berjumlah 23 guru. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan nilai, yaitu Manajemen
Kepala Madrasah dari hasil monitoring evaluasi pada tiap siklusnya
mengalami peningkatan. Pada
siklus I menunjukkan kategori yang cukup
(48 %). Pada siklus II
menunjukkan kategori yang sangat baik
(84 %). Kinerja Kepala
Madrasah dalam melakukan supervisi akademik pada guru MI Al-Manar pada tiap siklusnya mengalami peningkatan. Pada siklus I menunjukkan kategori yang cukup (64 %). Pada siklus II menunjukkan
kategori yang sangat baik (84
%). Nilai Administrasi Pendidikan Guru dalam
Melaksanakan Tugas KBM hasil
supervisi akademiki yang
dilakukan oleh kepala �MI Al-Manar yang
bekerjasama dengan pengawas madrasah (kolaboratif) pada tiap
siklusnya yaitu mengalami peningkatan pada
siklus I dan Siklus II. Pada awal sebelum adanya tindakan sekolah rata-rata 53,3,
pada siklus I setelah adanya penelitian tindakan sekolah mencapai rata-rata 61.8, dan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup
signifikan mencapai rata-rata 83,4. |
Kata kunci: Kualitas;
pembelajaran fiqih dan madrasah ibtidaiyah |
Pendahuluan
Pendidikan yang bermutu, akan
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi (Cholik,
2017). Salah satu indikator tingginya kualitas pembelajaran
dalam pendidikan adalah pengelolaan
kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi terjadinya proses belajar
mengajar. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar
mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha
pengorganisasian lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajar yang menimbulkan proses belajar (Purnomo &
Aulia, 2018). Untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan
melalui penilaian terhadap kemajuan atau keberhasilan siswa menguasai materi
pelajaran yang diajarkan (Gani,
2018). Proses pembelajaran akan berhasil jika seorang guru mampu
menerapkan pendekatan, metode, model, dan media pembelajaran yang tepat (Siregar,
2019).
Proses
belajar identik dengan pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya untuk
membelajarkan siswa (Fakhrurrazi, 2018).
Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi
pembelajaran yang ada.
Proses
pendidikan di sekolah merupakan hal yang paling utama, untuk memperoleh
pengetahuan, perubahan tingkah laku individu melalui kegiatan interaksi antara
peserta didik dan guru (Sikap & Didik,
2020). Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah kompetensi pedagogik guru. Kompetensi
pedagogik memiliki pengaruh paling besar terhadap peningkatan kualitas pembelajaran
dan memberikan dampak yang kuat terhadap keberhasilan belajar siswa. Kompetensi
pedagogik dapat dimaknai sebagai pengetahuan, sikap dan keterampilan guru
memahami bagaimana cara siswa belajar dan membantu mereka mengembangkan
pengetahuan dan pengalaman mereka dalam proses pembelajaran (Rusmini &
Pargito, 2018). Kompetensi pedagogik
merupakan komponen pertama yang berkontribusi sangat kuat terhadap pencapaian
kompetensi siswa (Coe, Aloisi,
Higgins, & Major, 2014).
Kompetensi
pedagogik guru akan berkembang jika kepala sekolah mampu membangun budaya
akademik yang baik. Budaya akademik merupakan proses belajar yang
dialami siswa dengan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan penerapan (Vitaria, 2017). Salah satu pihak yang berperan penting
dalam membangun budaya akademik adalah kepala sekolah/madrasah.
Erat
hubungannya antara mutu kepala sekolah berbagai aspek kehidupan sekolah seperti
disiplin sekolah, Iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal peserta
didik (KODIRAN, 2017). Kepala sekolah bertanggung jawab
atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan
proses pembelajaran disekolah. Salah
satu bentuk tanggung jawab tersebut adalah supervisi akademik.
Supervisi
akademik merupakan kegiatan untuk membantu guru dalam mengelola pembelajaran
demi mencapai tujuan pembelajaran (Arifin, 2014). Fungsi supervisi akademik sebagai upaya perbaikan sebagai
proses yang berkesinambungan dan dilakukan secara terus menerus (Suwartini, 2017).
Supervisi akademik ini menjunjung tinggi praktek perbaikan mutu secara
berkesinambungan (continous quality improvement) sebagai salah satu prinsip
dasar dan manajemen terpadu.
Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah
dapat meningkatkan proses pembelajaran jika dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip yang berlaku. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai
supervisor dituntut untuk mampu melakukan supervisi akademik bagi guru-guru
dalam meningkatkan proses pembelajaran (Zulfikar &
Ibrahim, 2017).
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui peran Kepala Madrasah dalam melakukan supervisi
akademik dan hal-hal yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dalam melakukan
supervisi akademik pada guru MI
Al-Manar. Tujuan berikutnya
adalah mengetahui hasil kerja yang dilakukan Kepala Madrasah dalam melakukan
supervisi akademik pada guru MI Al-Manar.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan sekolah. PTS ini dilaksanakan berdasarkan
tahapan-tahapan sebagai berikut: �(1) merencanakan tindakan, (2) melaksanakan
tindakan, (3) melaksanakan observasi, (4) melakukan refleksi. Model yang digunakan adalah model Ebbut, alur
kegiatan dimulai dari penelitian awal yang disebut dengan reconnaisance yang
mencakup kegiatan diskusi, negosiasi, menyelidiki kesempatan, mengakses
kemungkin dan kendala (Barnawi &
Supardi, 2019). Instrumen penelitian berupa tes tertulis
dan lembar obserbvasi. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi disusun secara naratif kemudian dilakukan pendeksripsian/
penafsiran. Data yang
diperoleh dari hasil tindakan di susun menurut tabulasi dan frekwensi.
Gambaran hasil yang didapat berdasarkan rekaman fakta dan observasi di lapangan, kepala madrasah MI Al-Manar �pada awalnya kurang memahami peran Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di Madrasah, yakni kurang memahami tentang planning, organizing, actuating, dan controlling. Kesemuanya diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi: program tahunan, semester, evaluasi, bimbingaan konseling, pengelolaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, menciptakan iklim sekolah yang menyenangkan dan kondusif, serta memberi nasehat kepada warga madrasah serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Sehingga dari gambaran dan rekaman dapat dikemukakan di atas berimplikasi pada kualitas pembelajaran di madrasah sebagaimana yang terdapat table berikut.
Tabel
1
Administrasi pendidikan Guru dalam tugas KBM Sebelum Adanya Tindakan
No |
Penilaian Bidang yang Disupervisi |
Skor |
Deskripsi |
1 |
a.
Kedisiplinan dalam melaksanakan tugas KBM b.
Kedisiplinan dalam menyusun program tahunan c.
Kedisiplinan dalam menyusun RPP d.
Kedisiplinan dalam menyusun Program Semester e.
Kedisiplinan dalam menyusun Silabus f.
Kedisiplinan dalam Menyusun Agenda Harian g.
Kedisiplinan dalam Menyusun Daftar Nilai h.
Kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan rapat
pendidikan i.
Kedisiplinan dalam melaksanakan tugas menyusun
kisi-kisi soal semester j.
Kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan loka karya/
penataran |
60 45 45 45 40 50 45 60 50 60 |
Cukup Kurang Kurang Kurang Kurang Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup |
Jumlah Rata-rata |
500 50 |
Cukup |
Hasil observasi
terhadap kedisiplinan guru-guru MI Al-Manar pada table di atas
menunjukkan rata-rata 50 %, berarti dapat dikategorikan Cukup, tapi masih ada
beberapa indikator yang kurang disiplin seperti dalam menyusun program tahunan,
RPP, program semester, syllabus, agenda harian dan daftar nilai.
Melihat kondisi administrasi pendidikan para guru dalam melaksanakan tugas KBM masih belum baik, maka diperlukan adanya upaya peningkatan supervisi akademik bagi para guru melakukan peran kepala madrasah sebagai supervisor bekerja sama dengan pengawas madrasah. Pada siklus I yaitu:
1) Manajemen Kepala Madrasah seperti: visi dan misi madrasah, program kerja dan pelaksanaan, supervisi akademik dan manajerial, pembinaan dan partisipasi personel, dan kelengkapan administrasi, yaitu dapat dilihat pada tabel 2.
2) Aktivitas Kepala Madrasah dalam melakukan supervisi yaitu dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2
Manajemen Kepala Madrasah
No |
Aspek
Kegiatan / Kondisi |
Ada |
Ya (Ada)Skor |
Keterangan |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1 |
Visi Dan Misi Sekolah |
� |
|
2 |
|
|
|
|
2 |
Program Kerja Dan Pelaksanaan |
� |
|
2 |
|
|
|
|
3 |
Supervisi Akademik Dan Manajerial |
� |
|
|
3 |
|
|
|
4 |
Pembinaan Dan Partisipasi Personel |
� |
|
2 |
|
|
|
|
5 |
Kelengkapan Administrasi |
� |
|
|
3 |
|
|
|
|
Jumlah |
12 |
|
12:25x100% = 48 % |
||||
|
Rata-rata |
12:5= 2,4 = cukup |
|
Tabel di atas menunjukkan manajemen Kepala Madrasah seperti dalam hal: visi dan misi madrasah, program kerja dan pelaksanaan, supervisi akademik dan manajerial, dan kelengkapan administrasi dinilai observer (pengawas) adalah Cukup.
Tabel 3�
Aktivitas Kepala Madrasah dalam Melakukan Supervisor Siklus I
No |
Aspek
yang Dinilai |
Ya |
Tidak |
Penilaian |
||||
1 |
� 2 |
3 |
4 |
5 |
||||
|
1.
Menyampaikan tujuan pembinaan |
� |
|
|
|
� |
|
|
2.
Menyampaikan materi pembinaan |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
3.
Mempresentasikan
informasi |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
4.
Menyampaikan ide/ pendapat |
� |
|
|
|
� |
|
|
|
5.
Membina cara penyusunan
perangkat pembelajaran yang efektif |
� |
|
|
|
� |
|
|
|
6.
Memotivasi guru dalam melaksanakan tugas KBM |
� |
|
|
|
� |
|
|
|
7.
Gaya komunikasi dalam menyampaikan materi pembinaan |
� |
|
|
|
� |
|
|
|
8.
Memperhatikan secara aktif |
� |
|
|
|
� |
|
|
|
9.
Memberikan test/ evaluasi |
� |
|
|
|
� |
|
|
|
10.
Memberikan
pengakuan/penghargaan |
� |
|
|
|
� |
|
|
|
J u m l a
h |
|
24 + 8 = 32 |
||||||
Rata-rata |
|
32 x 100 : 50 = 64 % |
Tabel di atas menunjukkan aktivitas Kepala Madrasah dalam melakukan supervisi dinilai observer (pengawas) adalah menunjukkan kategori cukup (64 %).
1) Kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di MI Al-Manar, yaitu dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Administrasi pendidikan Guru dalam tugas KBM
pada Siklus I
No |
Penilaian Bidang yang Disupervisi |
Skor |
Deskripsi |
1 |
a.
Absensi Siswa b.
Program tahunan c.
RPP d.
Program Semester e.
Silabus f.
Agenda Harian g.
Daftar Nilai h.
Kalender Pendidikan i.
Buku Evaluasi Pendidikan j.
Buku Pegangan Materi Pembelajaran |
66 68 65 54 65 65 50 60 65 60 � |
Cukup Cukup Cukup Kurang Cukup Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup |
Jumlah Rata-rata |
618 61,8 |
Cukup |
Hasil observasi
terhadap kedisiplinan guru-guru MI Al � Manar pada table di atas
menunjukkan rata-rata 61,8 %, berarti dapat dikategorikan Cukup. Pada siklus II selama tiga periode yaitu:
1) Manajemen Kepala Madrasah seperti: visi dan misi madrasah, program kerja dan pelaksanaan, supervisi akademik dan manajerial, pembinaan dan partisipasi personel, dan kelengkapan administrasi, yaitu dapat dilihat pada tabel 4.
2) Aktivitas Kepala Madrasah dalam melakukan supervisi yaitu dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5
Manajemen Kepala Sekolah Siklus II
No |
Aspek
Kegiatan / Kondisi |
Ada |
Ya (Ada)Skor |
Keterangan |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
||||
1 |
Visi Dan Misi Sekolah |
√ |
|
|
|
4 |
|
|
2 |
Program Kerja Dan Pelaksanaan |
√ |
|
|
|
4 |
|
|
3 |
Supervisi Akademik Dan Manajerial |
√ |
|
|
|
4 |
|
|
4 |
Pembinaan Dan Partisipasi Personel |
√ |
|
|
|
|
5 |
|
5 |
Kelengkapan Administrasi |
√ |
|
|
|
4 |
|
|
|
Jumlah |
21 |
21:25x100% = 84 % |
|||||
|
Rata-rata |
12:5= 4.2= sangat baik |
Tabel di atas menunjukkan manajemen Kepala Madrasah seperti dalam hal:, visi dan misi madrasah, program kerja dan pelaksanaan, supervisi akademik dan manajerial, dan kelengkapan administrasi dinilai observer (pengawas) adalah sangat baik (84 %).
Tabel 6
Aktivitas Kepala
Madrasah dalam Melakukan Supervisor Siklus II
No |
Aspek
yang Dinilai |
Ya |
Tidak |
Penilaian |
||||
1 |
� 2 |
3 |
4 |
5 |
||||
|
11.
Menyampaikan tujuan pembinaan |
� |
|
|
|
|
� |
|
12.
Menyampaikan materi pembinaan |
� |
|
|
|
|
|
� |
|
13.
Mempresentasikan
informasi |
� |
|
|
|
|
|
� |
|
14.
Menyampaikan ide/ pendapat |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
15.
Membina cara penyusunan
perangkat pembelajaran yang efektif |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
16.
Memotivasi guru dalam melaksanakan tugas KBM |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
17.
Gaya komunikasi dalam menyampaikan materi pembinaan |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
18.
Memperhatikan secara aktif |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
19.
Memberikan test/ evaluasi |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
20.
Memberikan pengakuan/penghargaan |
� |
|
|
|
|
� |
|
|
J u m l a
h |
|
32 + 10 = 42 |
||||||
Rata-rata |
|
42 x 100 : 50 = 84 % |
Tabel di atas menunjukkan aktivitas Kepala Madrasah dalam melakukan supervisi dinilai observer (pengawas) adalah menunjukkan kategori sangat baik (84 %)
1) Administrasi guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran di MI Al-Manar, yaitu dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7
Administrasi pendidikan Guru dalam tugas KBM
pada Siklus II
No |
Penilaian Bidang yang Disupervisi |
Skor |
Deskripsi |
1 |
a.
Absensi Siswa b.
Program tahunan c.
RPP d.
Program Semester e.
Silabus f.
Agenda Harian g.
Daftar Nilai h.
Kalender Pendidikan i.
Buku Evaluasi Pendidikan j.
Buku Pegangan Materi Pembelajaran |
86 88 85 80 85 85 80 80 80 85 |
Baik sekali Baik sekali Baik sekali baik Baik sekali Baik sekali Baik Baik Baik Baik sekali |
Jumlah Rata-rata |
834 83.4 |
Baik |
Hasil observasi
terhadap administrasi pendidikan guru-guru MI Al Hila pada table di atas
menunjukkan rata-rata 83,4 %, berarti dapat dikategorikan sangat Baik.
Setelah
penelitian tindakan sekolah dilakukan pada setiap siklusnya terlihat dilihat
adanya perubahan terhadap hasil supervisi akademik yang dilakukan kepala
madrasah terhadap administrasi pendidikan guru dalam melaksanakan tugas
pembelejaran meningkat dari tiap siklusnya yang cukup signifikan.
1.
Nilai Administrasi
Pendidikan Guru dalam Melaksanakan Tugas KBM pada siklus I
dan Siklus II
Dari kegiatan pembinaan yang dilakukan
oleh kepala madrasah yang bekerjasama dengan pengawas madrasah diperoleh hasil
pada tiap siklusnya yaitu mengalami peningkatan , hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 8
����������� Nilai
Administrasi Pendidikan Guru pada tiap siklusnya
No |
Jenis Indikator |
Awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Absensi Siswa |
56 |
66 |
86 |
2 |
Program tahunan |
58 |
68 |
88 |
3 |
RPP |
45 |
65 |
85 |
4 |
Program Semester |
60 |
54 |
80 |
5 |
Silabus |
50 |
65 |
85 |
6 |
Agenda Harian |
50 |
65 |
85 |
7 |
Daftar Nilai |
40 |
50 |
80 |
8 |
Kalender Pendidikan |
50 |
60 |
80 |
9 |
Buku Evaluasi Pendidikan |
50 |
65 |
80 |
10 |
Buku Pegangan Materi Pembelajaran |
60 |
60 |
86 |
Jumlah |
533 |
618 |
824 |
|
Rata-rata |
53,3 |
61.8 |
83,4 |
Administrasi pendidikan para guru MI Al-Manar pada awal sebelum adanya tindakan sekolah rata-rata 53,3, pada siklus I setelah adanya penelitian tindakan sekolah mencapai rata-rata 61.8, dan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan mencapai rata-rata 83,4.
Secara
diagram grafik peningkatan Administrasi Pendidikan Guru dalam melaksanakan tugasnya dapat dilihat
pada gambar grafik berikut.
Gambar 1
Grafik Peningkatan Kedisiplinan Administrasi Pendidikan Guru MI Al-Manar dalam Melaksanakan Tugasnya
2. Hasil
Observasi Manajemen Kepala Madrasah
Selama kegiatan Monitoring Evaluasi tergadap Manajemen Kepala Madrasah pada tiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu:
a.
Pada
siklus I menunjukkan kategori yang cukup
(48 %)
b.
Pada
siklus II menunjukkan kategori yang sangat baik (84 %).
3. Kinerja
Kepala Madrasah dalam Melakukan Supervisi Akadermik pada Guru
MI Al-Manar.
Kinerja Kepala Madrasah dalam melakukan supearvisi akademik pada guru MI Al Manar pada tiap siklusnya mengalami peningkatan, yaitu:
a.
Pada
siklus I menunjukkan kategori yang cukup
(64 %)
b.
Pada
siklus II menunjukkan kategori yang sangat baik (84 %).
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang
peningkatan kulaitas pembelajaran Fiqih melalui supervise akademik yang dilakukan
oleh kepala madrasah yang bekerja sama dengan pengawas madrasah (kolaboratif),
telah menunjukkan adanya peningkatan yang cukup siginifikan.
Dari hasil penelitian dan
pembahasan tentang peningkatan kulaitas pembelajaran Fiqih melalui supervise
akademik yang dilakukan oleh kepala madrasah yang
bekerja sama dengan pengawas madrasah (kolaboratif), telah menunjukkan adanya
peningkatan yang cukup siginifikan, untuk memberikan gambaran kesimpulan
tersebut yaitu:
1.
Manajemen Kepala Madrasah dari hasil monitoring
evaluasi pada tiap siklusnya
mengalami peningkatan, yaitu:
a.
Pada
siklus I menunjukkan kategori yang cukup
(48 %)
b.
Pada
siklus II menunjukkan kategori yang sangat baik (84 %).
2.
Kinerja Kepala Madrasah dalam melakukan supearvisi akademik pada guru MI Al-Manar pada tiap siklusnya mengalami peningkatan,
yaitu:
a.
Pada
siklus I menunjukkan kategori yang cukup
(64 %)
b.
Pada
siklus II menunjukkan kategori yang sangat baik (84 %).
3. Nilai Administrasi
Pendidikan Guru dalam Melaksanakan Tugas KBM hasil supervisi akademiki yang dilakukan oleh kepala MI Al-Manar yang bekerjasama dengan pengawas madrasah
(kolaboratif) pada tiap siklusnya yaitu mengalami
peningkatanpada siklus I dan Siklus II, yiatu: pada awal sebelum adanya tindakan sekolah rata-rata 53,3, pada siklus I setelah adanya
penelitian tindakan sekolah mencapai rata-rata 61.8, dan pada siklus
II mengalami peningkatan yang cukup signifikan mencapai rata-rata 83,4.
Bibliografi
Arifin, A. (2014). Meningkatkan Kineja Pengawas
Sekolah, Upaya grade kapasitas Pengawas Kerja Pengawas Sekolah. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Barnawi & Supardi. (2019). Cara Praktis
Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Cirebon: Cirebon: Pustaka
Bunga Bangsa.
Cholik, C. A. (2017). Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Ilmiah
Indonesia, 2(6), 30.
Coe, R., Aloisi, C., Higgins, S., & Major, L. E.
(2014). What makes great teaching? Review of the underpinning research.
Fakhrurrazi, F. (2018). Hakikat pembelajaran yang
efektif. At-Tafkir, 11(1), 85�99.
Gani, M. A. (2018). Pengaruh Disiplin Diri Dan
Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Maritim Cirebon. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(2), 82�93.
Kodiran, K. (2017). Kepala Sekolah Sebagai Tugas
Tambahan. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 146�158.
Purnomo, B., & Aulia, F. (2018). Pelaksanaan
Pengelolaan Kelas Di Sekolah Dasar. Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 3(1),
73�91.
Rusmini, E., & Pargito, P. (2018). Kompetensi
Pedagogik Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial SMPN 2 Sidomulyo. Jurnal
Studi Sosial, 6(1).
Sikap, U. M. P. B. D., & Didik, T. J. P. (2020).
Menggunakan Model Pembelajaran SAVI Tema 7 Indahnya Keragaman Negeriku Di Kelas
IV SD Negeri 1 Karanggintung Masruri, Karma Iswasta Eka dan Supriatna. Syntax,
2(4).
Siregar, S. B. (2019). Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XII MIPA 5
SMA Negeri 17 Bandung. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(9),
132�140.
Suwartini, E. A. (2017). Supervisi akademik kepala
sekolah, profesionalisme guru dan mutu pendidikan. Jurnal Administrasi
Pendidikan, 24(2), 62�70.
Vitaria, L. (2017). Budaya Sekolah Di Sekolah Menengah
Atas 17 Bantul. Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan, 6(6),
587�598.
Zulfikar, Y., & Ibrahim, S. (2017). Supervisi
Akademik oleh Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru SD
Negeri 2 Calang Kabupaten Aceh Jaya. Jurnal Administrasi Pendidikan: Program
Pascasarjana Unsyiah, 5(3).