Jurnal Syntax Admiration |
Vol. 1
No. 4 Agutus 2020 |
p-ISSN : 2722-7782 e-ISSN : 2722-5356 |
Sosial Teknik |
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK PADA PRODUK KOSMETIK WARDAH
TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI KOTA BATAM
Martha Derang
Universitas Putera Batam, Indonesia
Email:� [email protected]
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 08 Juli 2020 Diterima dalam bentuk revisi 10
Agustus 2020 Diterima dalam bentuk revisi |
Berkembangnya
produk kosmetik saat ini akan mempengaruhi munculnya banyak persaingan terutama
di industri kosmetik. Dilihat
dari produknya memiliki kemampuan untuk membuat konsumen lebih puas, dalam
persaingan ini juga akan menimbulkan banyaknya tantangan bagi
perusahaan-perusahaan agar tetap mempertahankan bangsa pasarnya. Dalam
penelitian tujuannya adalah untuk membuktikan pengaruh citra merek dan
kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan. Analisis Penelitian ini
menggunakan variabel independen kualitas produk, citra merek serta variabel
dependen yakni kepuasan pelanggan. Dijadikan sampel dalam penelitian ini
masyarakat yang memakai produk wardah memakai metode non probability sampling
secara incidental sampling. Melihat
hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh citra merek terhadap kepuasan
pelanggan,karena hasil uji diperoleh t hitung<t tabel, hasil t hitung
0,960 serta taraf signifikannya 0,339, sedangkan� diperoleh nilai t tabel 1,984. Sedangkan
ada juga pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan karena
hasil uji nya menunjukkan t hitung>t tabel dengan perhitungan nilai t
hitung sebesar 3,258 dengan taraf signifikansi sebesar 0,002, dengan nilai t
tabel sebesar 1,984. Dan juga, bahwa ada pengaruh antara citra merek dan kualitas produk secara
bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan, dengan hasil uji nilai f hitung
sebesar 38.723 dengan taraf signifkansi 0,000, dan nilai f tabel sebesar 2,465. |
Kata kunci: Kualitas
produk; citra merek dan kepuasan Pelanggan. |
Pendahuluan
Dengan jaman sekarang ini yang terus maju usaha dalam dunia bisnis, terutama dalam negara kita sendiri yang semakin maju. Syarat untuk menjadi perusahaan yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia global salah satu pendukungnya adalah ada pada kualitas sumber daya manusia (Saridawati, 2018). Sehingga untuk sekarang ini juga semakin banyak munculnya persaingan yang sangat ketat. Dilihat dari semakin tingginya tingkat persaingan pada usaha berbisnis, dimana setiap perusahaan memiliki tujuan dalam perusahaan yaitu untuk mencapai dan meningkatkan keuntungan. Dengan keuntungan yang diperoleh, perusahaan dapat berkembang serta dapat terus mengupayakan pemberian tingkat kepuasan yang lebih besar kepada pelanggan.
Dengan memberikan� kepuasan� terhadap pelanggan, sehingga dalam perusahaan dapat bisa menyiapkan atau memasarkan barang yang kualitas produknya baik dan utama sesuai pada nilai harapan pelanggan. Mengenai kinerja produk atau jasa dan juga harapan� maka konsumen dapat membandingkannya dan juga akan menimbulkan Perasaan puas pelanggan (Rahayu, Masita, Wahjono, & Hidayat, 2017), Yang dirasakan pelanggan yakni saat membandingkan persepsi atau kesan sesuai dengan kinerja suatu dan harapan-harapannya� sehingga adanya Perasaan senang atau kecewa yang muncul (Sangadji & Sopiah, 2013). Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa keunggulan produk adalah karakter yang mana dalam memenuhi kebutuhan pelanggan maka dilihat dari suatu produk itulah� dalam menunjukkan kemampuannya. Dalam kualitas suatu produk terdapat keunggulan barang merupakan kinerja suatu produk dalam menjalankan fungsinya termasuk keseluruhan produk, dalam mengantarkan keandalan, ketepatan, serta keuntungan penggunaan produk tersebut.
Menciptakan keunggulan produk adalah sesuatu yang amat berharga, karena keunggulan barang ini dapat mengarahkan pelanggan dalam membeli suatu produk agar dapat merasakan kepuasan. Konsumen pada umumnya tidak segera mengetahui kualitas produk yang akan dibelinya (Sunyoto, 2013). Produk adalah suatu barang dimana dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan yang bisa ditawar menawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau juga bisa dikonsumsi (Oentoro, 2012). Produk dapat diartikan guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan maka harus adanya barang atau jasa yang dihasilkan untuk dikonsumsi oleh konsumen (Assauri, 2017). Nilai kepuasan merupakan manfaat dari yang membedakan pada kemampuan yang dirasakan dengan keinginannya. Pendapat Wahjono (2013:18), Konsumen yang sudah merasa puas akan dapat kembali membeli dan mencoba lagi, dan kemungkinan produk tersebut menjadikan pengalaman yang baik bagi mereka serta dapat memberi tahu yang lain, dan pada akhirnya dapat membawa konsumen atau pelanggan pada loyalitas pelanggan terhadap merek suatu produk.
Salah satu produk yang ditawarkan adalah kosmetik. Untuk mempertahankan dan mendapatkan kecantikan dari waktu ke waktu, pada setiap harinya produk kosmetik sudah menjadi bagian untuk kaum perempuan. Setiap produk kosmetik diproduksi dalam memiliki manfaat yang bermacam-macam guna dapat terpenuhinya keinginan dan kebutuhan para konsumen. Sesuai dengan permintaan konsumen yang sangat drastis, maka seiring dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, bahkan berkembangnya jaman teknologi untuk saat ini menuntut perusahaan-perusahaan penghasil kosmetik harus peka dan dapat menciptakan gagasan atau ide baru mengenai kandungan dalam produk kosmetik.
Merek juga dapat mengidentifikasi suatu produk dari seorang penjual bahkan dapat membedakan dari produk-produk yang didapatkan dari para pesaing sesuai dengan nama atau simbol yang ditetapkan oleh perusahaan (Sangadji, 2017). Citra merek memberikan arti penting bagi kompetisi dalam dunia usaha saat ini. Banyak sekali merek-merek yang sudah terkenal namun lambat laun semakin menurun kadang hilang dari pasaran, semakin beragamnya merek kosmetik yang dihadapi membuat problem yang dihadapi semakin kompleks. Ada beberapa indikator citra merek, antara lain (Kotler & Keller, 2016):
1. Identitas Merek (Brand Identity)
2. Personalitas Merek (Brand Personality )
3. Asosiasi Merek (Brand Association)
4. Sikap dan perilaku merek (Brand Attitude and Behavior)
5. Manfaat dan keunggulan Merek (Brand Benefit and Competence)
�� Berikut merupakan peringkat top brand ternama dalam kategori kosmetik tahun 2018-2019 :
Tabel 1 |
||||||
Kategori Kosmetik Survey TOP BRAND |
||||||
|
��������������������������������������
2018-2019 |
|||||
Merek
|
|
Rank |
2018 |
Presentase |
2019 |
presentase
|
Eyeliner |
1 |
Revlon |
16,9 % |
Maybelline |
28,8 % |
|
2 |
Wardah |
16,4 % |
Latulipe |
11,7 % |
||
3 |
Oriflame |
13,3 % |
Wardah |
9,7 % |
||
4 |
Maybelline |
12,6 % |
Revlon |
8,4 % |
||
5 |
Sariayu |
8,4 % |
Oriflame |
6,8 % |
||
Bedak Tabur |
1 |
Wardah |
21,8 % |
Wardah |
23,9 % |
|
2 |
Viva |
17,4 % |
Marcks |
19,6 % |
||
3 |
Marcks |
15,9 % |
Viva |
8,3 % |
||
4 |
Sariayu |
10,4 % |
Pixy |
5,2 % |
||
5 |
Pixy |
4,5 % |
Sariayu |
4,5 % |
Sumber: www.topbrand-award.com
Melihat tabel 1 dijelaskan produk wardah masih
memiliki kelemahan yang mana sebagian kosmetik wardah untuk merek eyeliner belum bisa mendapatkan urutan
awal namun sudah masuk dalam lima besar dan belum bisa mempertahankan
peringkatnya meskipun presentasi pada produksi kosmetik wardah naik namun
kosmetik wardah pada kajian diatas masih turun.
Tabel 2
Produk Kosmetik Wardah yang masuk ke dalam Top Brand
Indonesia tahun 2017-2019
Nama Produk |
2017 |
2018 |
2019 |
BB Cream |
26,7% |
41,4% |
34,3% |
Bedak Muka Padat |
26,0% |
35,5% |
34,6% |
Lipstik |
25,0% |
36,2% |
33,4% |
Lip Gloss |
23,1% |
31,8% |
16,2% |
Foundation |
23,1% |
28,0% |
16,1% |
Sun Care |
18,6% |
13,0% |
16,7% |
Bedak Muka Tabur |
17,0% |
21,8% |
23,9% |
Body Butter |
14,4% |
16,4% |
9,0% |
Pensil Alis |
13,1% |
19,9% |
10,5% |
Maskara |
12,2% |
19,0% |
15,5% |
Serum Wajah |
|
28,0% |
|
Eye Cream |
|
7,3% |
|
Minyak Zaitun |
|
|
|
Body Mist |
11,9% |
|
|
Sumber: hasil pengolahan data,2020
Pada tabel 2 diatas dapat diambil
kesimpulan dapat dilihat dari tahun 2017 sampai 2019 top brand kosmetik wardah
belum stabil dalam mempertahankan citra merek serta kualitas dari produk itu
sendiri dikarenakan dari tabel diatas diketahui dari semua nama produk
mengalami penurunan dan ada sedikit yang terjadinya peningkatan, namun lebih
banyak dominasi terjadinya penurunan serta produk yang mengalami peningkatan
pada tahun 2017-2019.
Oleh karena itu, untuk penelitian ini kualitas produk dan
citra merek sangat berperan penting, sehingga dari perusahaan dapat lebih
memperhatikan lagi kualitas dari suatu produk tersebut. Dari hasil survey
diatas, perusahaan pada produk kosmetik wardah selalu melakukan ide-ide baru
serta perlu meningkatkan kualitas yang digunakan untuk setiap bahan produk
kosmetik untuk kedepannya perlu memperbaiki lagi, agar pelanggan merasa puas
dan berkeinginan dapat kembali melakukan pembelian ulang dan tetap menjadi
pelanggan yang setia dalam memakai kosmetik wardah.
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan dengan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yang dimanfaatkan dalam penelitian populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data memakai instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, sesuai peranan sebagai pengujian hipotesis yang sudah permanen. Data yangidigunakanimemilikiidata skalaiintervaliatau jenisirasio, data memiliki berdistribusiinormalidan memenuhiiujiiasumsiiklasik (Wibowo,i2012; 126).
Variabel penelitian adalah sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang akan dilakukan atau suatu atribut objek ynag berdiri dan dalam variabel itu terdapat data yang melengkapinya (Sujarweni, 2018;184).� Variabel pada penelitian ini adalah citra merek, kualitas produk, dan kepuasaan pelanggan.
Penelitian yang dilaksanakan di pelanggan yang menggunakan kosmetik wardah di Kota Batam. Menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu teknik sampling incidental, dimana sampel ditemukan secara tidak sengaja atau incidental bertemu oleh peneliti dapat digunakan sebagai sampel, jika orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data. Hal ini dapat diperoleh dari konsumen kosmetik Wardah. Jumlah sampel sebanyak 100 responden menggunakan rumus populasi tidak diketahui. Peneliti menggunakan alat pengumpulan data dengan data sekunder internal dan eksternal, kuesioner atau angket untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dan peneliti akan memyebarkan kuesioner secara kebetulan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala Likert. Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2017). Pengumpulan data untuk mendukung penelitian ini yaitu jurnal dan artikel di internet. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kuantitatif yang pasti data dihitung dengan angka- angka dengan memakai statistik. Teknik yang dipakai pada penelitian ini yaitu analisis data deskriptif. Analisis data tersebut diolah dengan aplikasi SPSS.
A. Hasil
Kecantikan sudah
menjadi sebuah kebutuhan bukan lagi hanya menjadi sebuah keinginan melainkan
kecantikan yang tumbuh mengikuti perkembangan jaman yang mengakibatkan pada
semacam berkembangnya perusahaan kecantikan pada pelosok negara, salah satunya
di Indonesia, Indonesia untuk saat ini belum bisa dipungkiri dari tren yang
baru. Kosmetik produk dalam negeri maupun kometik import dari tahun ke tahun
yang penjualannya yang semakin meningkat. Perdagangan pada industry kecantikan
kosmetik di Indonesia meningkat 12,9 % daripada tahun sebelumnya. Bersumber
pada informasi itu, bisa diketahui maka dalam penjualannya pertumbuhan industry
kosmetik di Indonesia meningkat cepat baik ekspor ataupun impor. Industry
kecantikan yang halal menunjukkan perkembangan potensi yang cukup signifikan
selama tahun 2018. Salah satu, pemain besar kosmetik halal di Indonesia, Wardah
mencatatkan sejumlah pertumbuhan dengan sejumlah pencapaian dengan pertumbuhan
Wardah mencapai 30 % pada 2018 (https://republika.co.id). Untuk
saat ini pasar kosmetik di Indonesia 80 % dikuasai merek asing yang sudah
mempunyai pabrik di Indonesia. Kosmetik wardah sedang berusaha menjadi yang
pertama di negeri sendiri, namun persaingan dari negara lain tentu akan lebih
berat.�
Berikut urutan
top Brand kosmetik di indonesia tahun
2017 yaitu, pertama Wardah dengan persentasi 50%, kedua Mustika ratu dengan
persentasi 20 %, Martha tilaar dengan persentasi 17%, dan produk lokal lainnya
dengan persentasi 13%. Dari presentase diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan
kosmetik tersebut memberikan aneka ragam
tawaran kepada konsumen
sehingga dapat menimbulkan persaingan diantara perusahaan kosmetik. Perusahaan-perusahaan tersebut berusaha menjadi top brand nomor satu dalam produk kosmetik yang bisa diterima oleh masyarakat dengan meningkatkan kualitas produk dan
layanan. (Sumber: http://www.marketing.co.id/wardah-jadi-merek-top-indonesia/). Alasan peneliti memilih Wardah sebagai objek penelitian yaitu
karena Wardah merupakan salah satu kosmetik asli di Indonesia yang masuk
kedalam top brand kosmetik di Indonesia serta juga bersertifikat halal.
Pada eyeliner dapat dilihat�
pada tahun 2018 peringkat pertama di isi oleh brand Revlon dengan presentase 16.9% kedua di isi oleh Wardah dengan persentase
16.4% dimana pada tahun 2018 produk
eyeliner wardah sudah
masuk kedalam 5 besar eyeliner terbaik di Indonesia
menurut survey
TOP BRAND, di peringkat akan tetapi masih menjadi peringkat kedua dari Revlon, tahun 2019 peringkat pertama di isi oleh Maybelline yang
disusul oleh brand Latulipe peringkat ke tiga di
isi oleh
Wardah dimana pada produk eyeliner tahun 2019 wardah mengalami penurunan dari tahun 2018 yang menempati peringkat
kedua dengan presentase 16,4%, namun tahun 2019 Wardah menempati peringkat ketiga dengan presentase 9.7%.
Pada
produk bedak tabur
2018 dapat dilihat Wardah
menempati peringkat pertama dengan �persentase
21.8% dan pada tahun
2019 Wardah mengalami peningkatan tetap menjadi peringkat pertama
dengan persentase 23.9% serta
disusul oleh
kosmetik
�Marcks, Viva, Pixy dan Sariayu. dapat
dijelaskan bahwa produk-produk wardah masih memiliki kekurangan dimana beberapa
produk wardah untuk merek eyeliner belum
bisa menjadi peringkat pertama meskipun sudah masuk dalam lima besar dan belum
bisa mempertahankan peringkatnya meskipun presentasi pada produk kosmetik
wardah meningkat akan tetapi produk wardah pada survey diatas masih menurun.
Saat ini salah satu kosmetik yang dijadikan kosmetik favorit oleh
kalangan konsumen adalah kosmetik wardah, akan tetapi dapat disimpulkan bahwa
terdapat masalah dalam minat beli konsumen yang berkaitan juga dengan kepuasan
pelanggan dalam membeli ulang kosmetik wardah dikarenakan menurunnya pendapatan
wardah sehingga minat beli konsumen juga menurun. Saat membeli satu barang
pemakai tentu mencocokkan barang yang dibeli antara produk lain serta manfaat
yang didapatkan. Hal ini karena dalam membeli satu barang pemakai bukan saja
mau menjadi suatu hanya keperluan tetapi akan menjadi suatu keinginan yang
dapat dipuaskan. Penurunan minat beli ulang konsumen dapat terjadi juga karena
kualitas produknya yang diberikan tidak memenuhi harapan dari konsumen.�
B.
Pembahasan
1.
Implementasi
Kualitas Produk dan Citra Merek Pada Produk Kosmetik Wardah di Kota Batam
Bisnis usaha
kecantikan seperti Wardah, sesungguhnya sangat dibutuhkan bagi khalayak umum di
indonesia baik pria maupun wanita. Produk Wardah adalah brand ternama yang memberikan kepuasaan tersendiri bagi
pelanggannya. Baik dari aneka ragam tawaran seperti bedak muka, lotion, powder, parfum dan masih banyak
lainnya.
Kualitas produk merupakan sesuatu yang
perlu mendapat perhatian utama dari perusahaan atau pabrikan, mengingat bahwa
suatu produk erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan, yang merupakan tujuan
dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Terkait dengan kualitas
produk dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Kualitas poduk di Wardah
merupakan suatu produk yang berkualitas tinggi yang diberikan oleh Wardah,
dimana produk tersebut memiliki inovasi-inovasi yang tebaru untuk meningkatkan
kepuasaan pelanggan. Dengan kualitas yang unggul dan menarik dari pada
yang lain dapat meningkatkan permintaan kosmetik sehingga mendorong banyaknya
industri yang terus bersaing.
Berbeda pula dengan citra merek adalah seperangkat kombinasi unik yang ingin dibuat atau dipelihara oleh pemasar. Citra merek memberikan arti penting bagi kompetisi dalam dunia usaha saat ini. Banyak sekali merek-merek yang sudah terkenal namun lambat laun semakin menurun kadang hilang dari pasaran, semakin beragamnya merek kosmetik yang dihadapi membuat problem yang dihadapi semakin kompleks.
Berdasarkan hasil survey pada indikator citra merek adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan kosmetik wardah mudah dikenali dan dibedakan dengan merek produk yang lain memiliki tanggapan setuju yaitu 43%.
2. Pernyataan sebuah merek kosmetik wardah yang memiliki karakter khas dari produk lain memiliki tanggapan setuju yaitu 53% .
3. Pernyataan kosmetik wardah yang sangat praktis� dan unik sehingga membuat konsumen tampil cantik setiap hari memiliki tanggapan setuju yaitu 43%.
4. Pernyataan pelayanan kepada pelanggan kosmetik wardah sangat baik memiliki tanggapan setuju yaitu 50% .
5. Pernyataan kosmetik wardah yang mencerminkan kesan yang positif kepada konsumen memiliki tanggapan setuju yaitu 43% .
Berdasarkan hasil survey pada indikator kualitas produk adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan kosmetik wardah sudah memenuhi harapan dari konsumen memiliki tanggapan setuju yaitu 40% .
2. Pernyataan produk wardah dapat menjadi salah satu pilihan yang sesuai dengan perkembangan teknologi memiliki tanggapan setuju yaitu 37%.
3. Pernyataan produk wardah memberikan perubahan pada kulit setelah mengikuti periode pemakaian memiliki tanggapan setuju yaitu 43%.
4. Pernyataan produk wardah sudah memenuhi keinginan pelanggan memiliki tanggapan setuju yaitu 50%.
5. Pernyataan kosmetik wardah mempunyai bahan yang awet ketika digunakan memiliki tanggapan netral yaitu 47%.
6. Pernyataan produk wardah mudah dan cepat untuk diperbaiki tanggapan netral yaitu 37%.
7. Pernyataan kosmetik produk wardah memilik kemasan dan desain produk yang menarik memiliki tanggapan setuju dan sangat setuju yaitu 27%.
8. Pernyataan pelanggan merasa sangat puas setelah menggunakan kosmetik wardah memiliki tanggapan setuju yaitu 40%.
Hasil survey dari citra
merek dan kualitas produk, dapat diketahui bahwa mengenai pernyataan dari
indikator citra merek yang ada lima indikatornya tersebut jawaban responden
menyangkut tentang poin tertinggi yakni indikator kedua pernyataan sebuah merek
kosmetik wardah yang memiliki karakter khas dari produk yang lain dengan poin
53 % menyatakan setuju dan poin terendah 0 % menyatakan sangat tidak setuju
yang artinya dari hasil survey diatas masih sebagian responden yang belum
setuju mengenai citra merek dari wardah. Sedangkan untuk pernyataan kedua
mengenai indikator kualitas produk menyatakan adanya poin tertinggi 50 %
menyatakan setuju yakni dari indikator yang kesembilan yaitu produk wardah
sudah memenuhi keinginan pelanggan serta poin terendahnya 10% yang menyatakan
sangat tidak setuju,artinya adalah masih ada dari produk wardah mengenai
kualitasnya masih belum sesuai serta belum terpenuhinya rasa puas bahkan belum
memenuhi apa yang diinginkan pelanggan.
Mengenai survey dari citra merek dan kualitas
produk diatas ada juga tambahan deskripsi masalah berdasarkan observasi dan
wawancara yang sudah dilakukan peneliti yakni adanya komplain dari konsumen
mengenai produk wardah ini yang mana pada saat menggunakan produk wardah ini memengaruhi
kulit,apalagi kulit yang sangat sensitiv dan bahkan mengalami gatal-gatal serta
kulit akan berubah jadi warna kemerah-merahan, serta munculnya jerawat . Oleh
karena itu, dalam penelitian ini kualitas produknya sangat berperan penting,
sehingga dari perusahaan dapat lebih memperhatikan lagi kualitas dari suatu
produk tersebut.��
Dari hasil survey diatas, industry kecantikan
wardah perlu mengembangkan inovasi baru serta�
perlu meningkatkan kualitas yang digunakan untuk setiap bahan produk
kosmetik untuk kedepannya lebih bagus lagi, agar pelanggan merasa puas serta
berkeinginan dalam mengadakan kembali pembelian ulang dan tetap menjadi
pelanggan yang setia dalam memakai kosmetik wardah.
Dapat dibandingkan dari keseluruhan variabel terhadap peneliti lain seperti menurut pendapat (Syaifullah & Mira, 2018) yang meneliti citra merek dan kualitas pelayanan yang berpengaruh terhadap kepuasan nasabah PT Pegadaian (PERSERO) Batam berbanding terbalik dengan hasil uji pengaruh variabel citra merek terhadap kepuasan pelanggan yang berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan namun tidak signifikan. Artinya bahwa tidak ada pengaruh antara variabel citra merek terhadap kepuasan pelanggan merek wardah di Kota Batam. Dan untuk variabel kedua yaitu Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelnggan sama dengan pendapat (Widayanto, n.d.) yang menguji kualitas produk layanan yang pengaruhnya terhadap loyalitas melalui kepuasan sebagai variabel intervening pengguna simcard im3. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Artinya bahwa ada pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan. Variabel citra merek dan kualitas produk secara bersama-sama� terhadap kepuasan pelanggan sesuai dengan pendapat (Rivai & Wahyudi, 2017) yang menguji kualitas,citra merek, persepsi harga yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan kepercayaan dan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi.��
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapat oleh penulis berdasarkan teori dan hasil analisis dari penelitian pada BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Losari Brebes, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan bahwa citra merek tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan.� Citra merek pada suatu produk, bagi sebagian konsumen atau masyarakat ada yang memegang peranan yang sangat penting serta ada juga yang tidak terlalu penting. Akan tetapi tidak semua citra merek memberikan pengaruh yang rendah terhadap kepuasan pelanggan. Dalam citra merek yang tepat sangat penting untuk diperhatikan serta ditingkatkan sehingga konsumen lebih cepat untuk digunakan dan akan produk-produk wardah yang baru yang ditawarkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Pengujian membuktikan bahwa kualitas memiliki pengaruh besar terhadap kepuasan pelanggan. Dari segi kualitas, kebanyakan konsumen menginginkan agar suatu produk dengan hasil kualitas yang baik. Sehingga bagi perusahaan, walaupun citra merek perlu ditingkatkan, tetapi harus diingat bahwa kualitas suatu produk juga harus tetap diperhatikan. Tidak hanya memperkenalkan suatu produk baru saja, tetapi juga tetap memperhatikan kepuasan dari konsumen, yakni dilihat dari segi kualitas produknya. Artinya bahwa ada pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Savitri, Wardana, 2018) citra merek,kualitas produk dan persepsi harga yang berpengaruh terhadap kepuasan dan niat beli ulang. �Hasil penelitian ini menunjukkan citra merek dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Pada penelitian ini untuk kepuasaan pelanggan selalu diutamakan dengan mengembangkan inovasi-inovasi yang terbaru pada produk Wardah. Karena jika semakin tinggi kepuasan pelanggan dapat menambah keuntungan dari� perusahaan Wardah.�
Bibliografi
Assauri, S. (2017). Manajemen Pemasaran.
Jakarta: jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Kotler, P., & Keller, L. K. (2016). Marketing
Management (Global Edi). Edinburgh: Pearson Education.
Oentoro, D. (2012). Manajemen pemasaran modern. Yogyakarta:
LaksBang PRESSindo.
Rahayu, T., Masita, A. N., Wahjono, S. I., &
Hidayat, S. (2017). Pengendalian Manajemen Sebagai Alat Penilaian Kinerja Di
Unit Pembiayaan Mikro Di Surabaya. BALANCE: Economic, Business, Management
and Accounting Journal, 14(01).
Rivai, A. R., & Wahyudi, T. A. (2017). Pengaruh
Persepsi Kualitas, Citra Merek, Persepsi Harga terhadap Loyalitas Pelanggan
dengan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal
Bisnis Dan Komunikasi, 4(1), 29�37.
Sangadji, E. M. (2017). Perilaku Konsumen;
Pendekatan praktis disertai himpunan jurnal penelitian.
Sangadji, E. M., & Sopiah. (2013). Perilaku
Konsumen Pendekatan praktis disertai himpunan jurnal penelitian. C.V ANDI
OFFSET.
Saridawati, S. (2018). Pengelolaan Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pada Pt. Atmoni Shamasta Prezki. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 3(9), 107�122.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, D. (2013). Teori, kuesioner & analisis
data untuk pemasaran dan perilaku konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syaifullah, S., & Mira, M. (2018). Pengaruh Citra
Merek Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pt Pegadaian (Persero)
Batam. JIM UPB (Jurnal Ilmiah Manajemen Universitas Putera Batam), 6(2),
86�91.
Widayanto, W. (n.d.). Pengaruh Kualitas Produk layanan
dan Citra Merek (Brand Image) Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Sebagai
Variabel Intervening Pada Pengguna Simcard IM3 (Studi Pada Mahasiswa Jurusan
Administrasi Bisnis FISIP Undip). Jurnal Administrasi Bisnis, 7(2),
61�67.