p-ISSN
2722-7782 | e-ISSN 2722-5356
DOI:� https://doi.org/
PENGARUH
KONSERVATISME AKUNTANSI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Intan
Trisnawati
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,
Universitas Ibn Khaldun Bogor
Email:
Abstrak:
Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengujji apakah konservatisme akuntansi dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun
2017-2021. Jenis penelitian yaitu
penelitian kuantitatif yang
menggunakan data sekunder.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan di peringkat
oleh PT. PEFINDO sebanyak 21 perusahaan.
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini ialah data observasi, buku-buku literatur, jurnal-jurnal dan artikel. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis
regresi data panel. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.��
�����������������������������������������������������������
Kata Kunci: Konsevatisme Akuntansi, Ukuran Perusahaan dan Peringkat Obligasi
Abstract:
The purpose of this study was to test whether accounting conservatism and
company size affect bond ratings in banking companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in 2017-2021. This type of research is quantitative research
using secondary data. The sample in this study were banking companies listed on
the Indonesia Stock Exchange and ranked by PT PEFINDO as many as 21 companies.
Data collection techniques in this study are observation data, literature
books, journals and articles. The data analysis used in this research is panel
data regression analysis. The results of this study indicate that accounting
conservatism has no effect while company size affects the bond rating of
banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
Keywords: Accounting Conservatism,
Company Size and Bond Rating
PENDAHULUAN
Pada tahun 2022 perang antara Rusia dan Ukraina sudah menimbulkan kekacauan politik global danjuga penurunan pasar internasional hingga krisis global ini menimbulkan tantangan baru kedalam hubungan
internasional. Hal ini tentu akan berdampak
panjang pada perekonomian diseluruh dunia. Invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina menjadi fenomena global yang mempunyai implikasi besar kepada seluruh negara. Invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi pada Febuari 2022 menandakan akan kembali terjadinya
perang antar negara yang menjadi sesuatu yang belum pernah dirasakan
Eropa sejak tahun 1945, sehingga perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina mempunyai implikasi yang sangat besar untuk pasar global yang mempunyai potensi membuat dampak yang berjangka panjang pada ekonomi diseluruh dunia
Kritik luas yang terdapat diseluruh dunia terhadap invasi mengakibatkan sanksi dan embargo ditempatkan di
Rusia. Perang antara Rusia dengan
Ukraina ini memberikan dampak terhadap krisis finansial, dan sanksi perdagangan dengan negara lainnya
Perang antara Rusia dan Ukraina menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia, seperti harga gandum melonjak
naik, kenaikan harga minyak, penurunan ekspor dan impor, dan penurunan nilai tukar rupiah
Di kejadian
lainnya, Indonesia pernah mengalami krisis ditahun 1997-1998 yaitu, kegagalan pasar yang berdampak buruk pada ekonomi suatu negara. Kemudian pada saat itu masyarakat
menuntut keaktifan pemerintah dalam mengatasi krisis yang dialaminya dengan cara membagikan stimulus berupa dana yang dipergunakan untuk menimbulkan efek positif padaekonomi
nasional. Tetapi, apakah dana yang disalurkan guna menolong pelaku-pelaku
ekonomi (umumnya difokuskan pada bank yang terjadi
kolaps) ini sudah tepat.
Belum selesai membahas efek negatif yang ada di Indonesia, ditahun 2020
Indonesia bahkan diseluruh
dunia digemparkan dengan munculnya virus varian baru yang dikenal sebagai Virus Corona atau dalam bahasa ilmiahnya
dikenaldengan Covid-19. Kemuculan
Covid-19 adalah masalah besar bagi dunia dan juga membuat dampak yang begitu banyak bagi
berbagai sektor. Salah satu sektor yang terdampak ada sangat berpengaruh adalah sektor ekonomi
Hasil data dari Badan Pusat Statistik (BPS),
Indonesia memperoleh perkembangan
ekonomi ditahun 2020 sebesar -2,07%. Hal ini membuat ekonomi di Indonesia ditahun 2020 merasakan deflasi atau penurunan
drastis dikarenakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
yang pergerakannya kurang stabil.
Sektor perbankan memiliki peran penting dalam
peristiwa ekonomian.
Karena, bank pemegang dari fungsi sebagai Financial
Intermediary, yakni sebuah alat penghimpun dana dan penyalur dana penduduk
Dapat diketahui bahwasannya keadaan perekonomian negara sedang tidak baik-baik
saja, maka dari itu pasar modal mengambil peran penting dalam perekonomian
negara guna menjadi salah satu sumber pendaan
dalam membangun perekonomian negara.
Pasar modal atau bisa juga disebut dengan BEI (Bursa Efek Indonesia) memperjual belikan efek, yaitu
surat pengakuan utang, surat berharga komersil, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak kolektif, kontrak perpanjangna atas efek, dan setiap derivatif dari efek (Pasal 1 angka 5 UU No 8 Tahun 1995). Walaupun efek beragam
macam surat berharga, namun ada dua komponen utama dalam pasar modal ialah saham dan obligasi.
Semakin besar saham
yang dimiliki perusahaan atau investor, semakin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Surat berharga obligasi merupakan instrument utang bagi perusahaan yang hendak memperoleh modal
Dalam obligasi ada pula yang disebut dengan peringkat obligasi, peringkat obligasi secara umum merupakan
cerminan adanya kesempatantunggakkan perusahaan dalam melangsungkan membayar kewajiban (kupon dan nilai nominal) dari obligasi tercatat
ataupun dapat diukur risiko-risiko kegagalan yang memungkinkan terjadi dimasa medatang, misalnya emiten ataupun peminjam mengalami keadaan tidak dapat
melunasi hutang yang dimilikinya hingga yang seperti ini dapat
menyebabkan terjadinya penuruan yang tidak diinginkan pihak investor yang dapat mendefinisikan melalui ketidakmampuan emiten dengan membayarkan
bunga obligasi serta nilai nominal pada akhir jatuh tempo.
Pemeringkatan obligasi terbelah menjadi dua peringkat yaituinvestment grade
(AAA, AA, A, BBB) dan non-investment grade (BB, B, CCC, dan D). obligasi yang mempunyaitingkataninvestment
grade menghasilkan bahwa obligasi tersebut mampu investasi dikarenakan perusahaan dianggap mempunyai kesanggupan didalam membayar bunga dan nilai pinjaman. Tetapi, ada sebagian
perusahaan yang mengeluarkan
obligasi dan masuk kedalam peringkat investment gradedapat memperoleh risiko gagal bayar.
Fenomena peringkat obligasi yang terjadi belum lama ini yauitu penurunan rating utang sektor keuangan. Ada tiga perusahaan keuangan yang mengalami penurunan peringkat. Pefindo menurunkan peringkat obligasi subordinasi berkelanjutan I 2017
dan obligasi subordinasi IV
milik PT. Bank Mayapada Internasional (MAYA) dari peringkat idBBB+ menjadi idBBB. Peringkat utang MAYA juga ikut turun dari peringkat
idA menjadi idA-.
Lalu pefindo juga menurunkan peringkat pada Bank Bukopin
(BBKP), yakni obligasi subordnasi berkelanjutan I 2012 dari idA menjadi
idBBB+ dan menurunnya obligasi suborsinasi berkelanjutan II 2015 dari peringkat idA menjadi
idBBB. Dan menurun juga peringkat utang BBKP dari peringkat idA+ menjadi idA. Dan yang terakhir, pefindo menarik pemeringkatan perusahaan dan surat utang yang dikeluarkan umtuk PT. Sunprima Nusantara Pembiayaan
(SNP Finance).
Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, informasi laporan keuangan sangatlah penting untuk calon investor potensial guna menetapkan obligasi untuk layak dibeli.
Maka dari itu, dibutuhkannya hasil dari penelitian yang menjelaskan laporan keuangan dengan peringkat obligasi. Karena infomasi keuangan ini sangat penting dan dapat bermanfaat bagi perusahaan guna meningkatkan kinerjanya.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peringkat obligasi diantaranya konservatisme akuntansi dan ukuran perusahaan. Konservatisme akuntansi berperan dalam mempengaruhi peringkat obligasi. Dalam penelitian Latif (2017) yang menjelaskan
bahwa Konservatisme Akuntansi berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Septyawanti,
Ukuran perusahaan ikut berperan menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi akan adanya peringkat obligasi.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi pengaruh konservatisme akuntansi terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) selama periode tahun 2017-2021. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi dampak ukuran perusahaan terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang sama dan dalam periode yang sama. Dengan fokus
pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI, penelitian
ini akan mengeksplorasi hubungan antara praktik konservatisme akuntansi dan peringkat obligasi, serta bagaimana ukuran perusahaan mungkin memengaruhi peringkat obligasi tersebut. Data yang diambil dari periode tahun
2017 hingga 2021 akan digunakan untuk menyelidiki dinamika ini, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi peringkat obligasi perusahaan perbankan di pasar saham Indonesia.
Penelitian ini diharapkan
dapat berguna dan dapat menjadi salah satu pembantu dalam
penelitian selanjutnya untuk ilmu bidang
akuntansi. Dan penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi tentang akuntansi khususnya konservatisme akuntansi, ukuran perusahan dan peringkat obligasi. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi para investor dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan dalam investasi dan juga kepada perusahaan-perusahaan terkait penelitian ini tentang konsevatisme akuntansi, ukuran perusahaan, dan peringkat obligasi.
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini ialah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun
2017-2021. Data yang dipergunakan ialah
laporan keuangan tahunan perusahaan yang sesuai dengan kriteria
yang sudah ditetapkan. Laporan keuangan tahunan perusahaan didapatkan dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Variabel yang menjadi objek dalam penelitian
ini yaitu Konservatisme Akuntansi, Ukuran Perusahaan, dan Peringkat Obligasi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Populasi didalam penelitian ini ialah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, terdapat sebanyak 47 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Sampel yang terdapat dalam penelitian ini merupakan bank umum yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, menerbitkan obligasi,
dan obligasinya terdaftar dalam PT PEFINDO. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel yakni sebagai berikut
ini:
1) Perusahaan Perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2017-2021.
2) Perusahaan memiliki
obligasi dan diperingkat
oleh Pemeringkat Efek PT.
PEFINDO tahun 2017-2021.
Berikut daftar perusahaan
perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia:
Tabel 1
Daftar Perusahaan Perbankan
NO |
Kode Perusahaan |
Nama Perusahaan |
1 |
AGRO |
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. |
2 |
AGRS |
Bank IBK
Indonesia Tbk. |
3 |
AMAR |
Bank Amar Indonesia Tbk. |
4 |
ARTO |
Bank
Jago Tbk. |
5 |
BABP |
Bank MNC Internasional Tbk. |
6 |
BACA |
Bank
Capital Indonesia Tbk. |
7 |
BANK |
Bank Aladin Syariah Tbk. |
8 |
BBCA |
Bank
Central Asia Tbk. |
9 |
BBHI |
Allo Bank
Indonesia Tbk. |
10 |
BBKP |
Bank KB Bukopin Tbk. |
11 |
BBMD |
Bank Mestika Dharma Tbk. |
12 |
BBNI |
Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. |
13 |
BBRI |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. |
14 |
BBSI |
Bank Bisnis Internasional Tbk. |
15 |
BBTN |
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. |
16 |
BBYB |
Bank Neo
Commerce Tbk. |
17 |
BCIC |
Bank JTrush Indonesia Tbk. |
18 |
BDMN |
Bank Danamon Tbk. |
19 |
BEKS |
Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. |
20 |
BGTG |
Bank
Ganesha Tbk. |
21 |
BINA |
Bank Ina Perdana Tbk. |
22 |
BJBR |
Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. |
23 |
BJTM |
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. |
24 |
BKSW |
Bank QNB
Indonesia Tbk. |
25 |
BMAS |
Bank Maspion Indonesia Tbk. |
26 |
BMRI |
Bank Mandiri (Persero) Tbk. |
27 |
BNBA |
Bank Bumi Arta Tbk. |
28 |
BNGA |
Bank
CIMB Niaga Tbk. |
29 |
BNII |
Bank Maybank Indonesia Tbk. |
30 |
BNLI |
Bank
Permata Tbk. |
31 |
BRIS |
Bank Syariah Indonesia Tbk. |
32 |
BSIM |
Bank Sinarmas Tbk. |
33 |
BSWD |
Bank of India Indonesia Tbk. |
34 |
BTPN |
Bank
BTPN Tbk. |
35 |
BTPS |
Bank BTPN Syariah Tbk |
36 |
BVIC |
Bank
Victoria International Tbk. |
37 |
DNAR |
Bank Oke Indonesia Tbk. |
38 |
INPC |
Bank
Artha Graha Internasional
Tbk. |
39 |
MASB |
Bank Multialtra Sentosa Tbk. |
40 |
MAYA |
Bank Mayapada Internasional Tbk. |
41 |
MCOR |
Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. |
42 |
MEGA |
Bank
Mega Tbk. |
43 |
NISP |
Bank OCBC NISP Tbk. |
44 |
NOBU |
Bank Nationalnobu Tbk. |
45 |
PNBN |
Bank Pan Indonesia Tbk. |
46 |
PNBS |
Bank
Panin Dubai Syariah Tbk. |
47 |
SDRA |
Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. |
Sumber: Data Diolah
Berikut
tabel jumlah sampel yang berdasarkan kriteria:
Tabel 2
Jumlah
Sampel Berdasarkan Kriteria
Pengambilan Sampel
Keterangan |
Jumlah |
|
1 |
Perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode
2017-2021 |
47 |
2 |
Obligasi yang tidak terdaftar dan tidak diperingkat oleh PT. PEFINDO tahun
2017-2021 |
(26) |
|
Sampel Perusahaan |
21 |
|
Jumlah Sampel 21x5 |
105 |
Sumber:
Data Diolah
Berdasarkan kriteria diatas terdapat 47 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2017-2021
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Namun yang memenuhi syarat dan kriteria hanya ada 21 perusahaan perbankan. Berikut daftar sampel perusahaan yang memenuhi kriteria:
Tabel
3
Daftar
Sampel Perusahaan
NO |
Kode |
Nama Perusahaan |
Peringkat |
1 |
BBCA |
Bank Central Asia Tbk. |
idAAA |
2 |
BBRI |
Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. |
idAAA |
3 |
BBNI |
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. |
idAAA |
4 |
BMRI |
Bank Mandiri (Persero) Tbk. |
idAAA |
5 |
AGRO |
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. |
idAA |
6 |
BBKP |
Bank KB Bukopin Tbk. |
idAAA |
7 |
BBTN |
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. |
idAA+ |
8 |
BDMN |
Bank Danamon Indonesia Tbk. |
idAAA |
9 |
BACA |
Bank Capital Indonesia Tbk. |
idBBB+ |
10 |
BKSW |
Bank QNB
Indonesia Tbk. |
idAA |
11 |
BNGA |
Bank CIMB Niaga Tbk. |
idAAA |
12 |
BNII |
Bank
Maybank Indonesia Tbk. |
idAAA |
13 |
BNLI |
Bank Permata Tbk. |
idAAA |
14 |
BTPN |
Bank
BTPN Tbk. |
idAAA |
15 |
BVIC |
Bank Victoria Internasional Tbk. |
idA- |
16 |
MAYA |
Bank Mayapada Internasional Tbk |
idBBB+ |
17 |
MEGA |
Bank Mega Tbk. |
idAA- |
18 |
NISP |
Bank
OCBC NISP Tbk. |
idAAA |
19 |
PNBN |
Bank Pan Indonesia Tbk. |
idAA |
20 |
PNBS |
Bank
Panin Dubai Syariah Tbk. |
idA+ |
21 |
SDRA |
Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. |
IdAAA |
Sumber: Data Diolah
Jenis data penelitian
ini menggunakan data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berisikan angka-angka, data-data keuangan
yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT. Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO). Data kuantitatif
dalam penelitian ini ialah Konservatisme
Akuntansi, Ukuran
Perusahaan, dan Peringkat Obligasi.
Sumber data dalam penelitian ini ialah data sekunder, yakni data yang diperoleh dari pihak lain yang tidak didapatkan secara langsung dari lapangan atau
objek penelitian. Data sekunder yang digunakan adalah data dokumenter yang berupa laporan peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT. Pemeringkat Efek Indonesia. Dan data sekunder
dalam penelitian ini diolah dari
situs resmi Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id).
Teknik
pengumpulan data yang dipergunakan
dalam penelitian ini ialah data observasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun
2018-2022, serta buku-buku literatur, jurnal-jurnal, dan makalah untuk memperoleh
referensi teori yang komprehensif dan media internet juga ikut
berpartisipasi untuk melakukan pengolahan data dan informasi.
Penelitian
ini menggunakan peringat obligasi sebagai variabel terikat (Y). Variabel dependen ini dilihat
berdasarkan peringkat yang
di dikemukakan oleh Pefindo
dengan skala ordinal dengan memberikan nilai 0 � 10.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
1.
Analisis
Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran
atau deskripsi suatu data. Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini antara lain nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata dan standar deviasi.
Tabel 4
Statistik
Deskriptif
Sumber: Data Olahan
Eviews
Dari tabel statistik diatas, memperlihatkan penelitian ini memiliki 105 data sampel.� Nilai
minimum pada variabel Konservatisme
Akuntansi sebesar 0.25 dan nilai maksimum 16.75 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 1.6816 pada standar deviasi 1.874.
Pada variabel
Ukuran Perusahaan nilai
minimum sebesar 27.874 dan nilai
maksimum sebesar 37.207 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 32.794 pada standar deviasi 1.669.
Dan variabel
Peringkat Obligasi menunjukan nilai minimum sebesar 3.00 dan nilai maksimum sebesar 10.00 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 8.180 pada standar deviasi peringkat obligasi sebesar 2.3768.
2.
Analisis
Inferentif
1)
Uji Asumsi Klasik
a)
Uji Normalitas
Gambar
1 Histogram Uji normalitas
Sumber: Data Olahan
Eviews
Berdasarkan gambar diatas, uji normalitas pada model
regresi memperlihatkankan nilai Jarque-Bera
sebesar 200.18493 dengan nilai probability 0.000041. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal karena
probability pada model regresi < 0,05.
Menurut Ghozali dan Ratmono (2013), pengujian normalitas perlu diamati untuk ukuran
sampel yang kecil sedangkan untuk ukuran sampel yang besar uji normalitas bisa dihiraukan dan lebih mengamati uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
Sampel dapat dikatakan kecil jika jumlah
sampel kurang dari 80 (Ghozali, 2016). Pada penelitian ini jumlah sampel yg
digunakan terdapat 105
data.
b)
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas mempunyai tujuan untuk menguji model regresi apakah ditemui adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak akan terjadinya
korelasi antara variabel independen.
Tabel
5
Uji
Multikolinearitas
Sumber:
Data Olahan Eviews
Dari tabel multikolinearitas diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi
antara variabel independen kurang dari 0,8. Dengan demikian data yang ada dalam penelitian ini dapat diketahui
tidak terjadinya masalah multikolinearitas antara variabel independennya.
c)
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas menggunakan metode uji glejser. Hipotesis yang digunakan ialah:
H0 diterima jika nilai
Probabilitas t-statistik
masing-masing variabel bebas
> 0,05
H0 ditolak jika nilai
Probabilitas t-statistik
masing-masing variabel bebas
< 0,05
Tabel 6 Uji Glejser
Berdasarkan output pengujian
uji glejser, diperoleh nilai Probabilitas konservatisme akuntansi 0,6472
> 0,05. Maka H1 diterima dan dapat
dikatakan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Ukuran perusahaan memperoleh nilai Probabilitas sebesar 0,2244 > 0,05. Maka H1 diterimadan
dapat dikatakan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.
d)
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi
atau tidak. Hipotesis yang digunakan:
H0: Tidak ada autokorelasi pada model regresi
H1: Ada autokorelasinya pada model regresi
Tabel 7
Hasil
Uji Autokorelasi
Sumber: Data Olahan
Eviews
Berdasarkan output diatas, nilai dari Durbin-Watson (DW)
0.082536. Suatu model regresi
dikatakan terdapat autokorelasi jika nilai DW kurang dari -2 (DW < -2), sedangkan suatu model regresi dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi
jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 (-2
< DW < +2). Sehingga tidak
terjadi autokorelasi dikarenakan memiliki nilai DW 0.082536.
3.
Analisis
Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda mempunyai tujuan agar penelitian ini dapat menggambarkan secara keseluruhan tentang ada atau
tidaknya pengaruh dari variabel-variabel yang digunakan sehingga dapat diketahui arah hubungan antara
variabel independen yakni konservatisme akuntansi dan ukuran perusahaan dengan variabel dependen yakni peringkat obligasi apakah akan berhubungan positif atau negatif.
Tabel 8
Analisis
Regresi Linear Berganda
Sumber: Data Olahan
Eviews
Berdasarkan
tabel 12 Hipotesis pertama (H1)diukur
dengan menggunakan Market to Book Ratio (MBV) yang menyatakan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Nilai t-statistik sebesar -0,345975 < t tabel
(1.65978) hal ini memperlihatkan bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Pengujian
hipotesis kedua (H2) diukur dengan menggunakan
Logaritma Natural (LN) memiliki
nilai t-statistik sebesar 3.590715> t tabel
(1.65978). Dapat disimpulkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
4.
Persamaan
Regresi Data Panel
Berdasarkan tabel 12 didapat persamaan hasil regresi linier berganda yakni sebagai berikut.
Peringkat
= -7.385307 -0.040912 MBV + 0.476756 LN
Keterangan:
Peringkat���������� : Peringkat
Obligasi
MBV������������������ :
Konservatisme Akuntansi
LN���������������������� :
Ukuran Perusahaan
a������������������������ :
Konstanta
Persamaan
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.
Nilai
konstanta sebesar -7.385307
yang artinya apabila MBV
dan LN konstan (tidak mengalami perubahan) maka peringkat obligasi akan bernilai
sebesar -7.385307.
b.
Nilai
koefisien konservatisme akuntansi (MBV) mempunyai nilai sebesar -0.040912, dinyatakan bahwa nilai konservatisme akuntansi terjadi kenaikan 1% (dengan asumsi bahwa nilai
koefisien setiap variabel tetap), maka peringkat obligasi terjadi penurunan sebesar -0,059032. Memperlihatkan bahwa koefisien memiliki nilai yang negatif, artinya konservatisme akuntansi dengan peringkat obligasi mempunyai hubungan yang negatif.
c.
Nilai
koefisien LN mempunyai nilai sebesar 0.476756. Dapat dikatakandengan asumsi setiap kenaikan LN sebesar 1%. Maka peringkat obligasi mengalami kenaikan sebesar 0.476756. memperlihatkan bahwa koefisien bernilai positif, artinya ukuran perusahaan dengan peringkat obligasi mempunyai hubungan yang positif.
5.
Uji Hipotesis
a)
Uji F
Untuk menguji signifikansi parameter regresi secara simultan digunakannya uji statistik F. Berdasarkan output regresi menggunakan Common Effect Model (CEM), nilai
F tabel pada tabel statistik (a) = 0,05, df1 (k-1) = (3-1) = 2, dan
df2 (n-k) = (105-2) = 103, diperoleh nilai F tabel sebesar
3.08. berdasarkan hasil uji
statistik F, output regresi
menunjukan nilai signifikansi 0.002176 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa konservatisme akuntansi dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
b)
Uji T
Berdasarkan output regresi
menggunakan Common Effect Model (CEM), pada kolom t-statistik yang terlampir pada lampiran dengan df = (n-k-1) = (105-2) =
103 dan derajat kebebasan sebesar 0,05 diperoleh dari nilai t tabel
sebesar 1.65978. pada tabel
12, uji regresi parsial
(uji T) memperlihatkan bahwa
nilai koefisien regresi konservatisme akuntansi -0.040912, nilai t statistik sebesar -0,345975 dan nilai probabilitas t statistik sebesar 0.7301 >
0.05, maka konservatisme akuntansi tidak mempengaruhi dan tidak signifikan terhadap peringkat obligasi.
Hasil
uji parsial (uji t) pada variabel
ukuran perusahaan memperlihatkan bahwa nilai t tabel sebesar
1.65978, nilai koefisien regresi ukuran perusahaan 0.476756, nilai t statistik sebesar 3.590715 dan nilai probabilitas t statistik sebesar 0.0005<
0.05, maka ukuran perusahaan mempengaruhi dan signifikan terhadap peringkat obligasi.
c)
Uji R2 (Koefisien
Determinasi)
Berdasarkan output regresi
menggunakan Common Efeect
Model (CEM) pada kolom nilai
R-squared, memperoleh nilai
koefisien determinasi (R
Squared) model regresi sebesar
0.113260. Dapat disimpulkan bahwa
kontribusi pengaruh konservatisme akuntansi (X1) dan ukuran perusahaan (X2) secara bersama-sama terhadap variasi perubahan atau naik turunnya peringkat obligasi (Y) adalah sebesar 0.113260% sedangkan sisanya 99,88674% disebabkan oleh
faktor-faktor lainnya.
6.
Hasil Pembahasan
Penelitian
Berdasarkan hasil dari uji hipotesis menggunakan Eviews dan menggunakan Random Effect Model sebagai
model yang terbaik. Pembahasan
hasil penelitian
masing-masing variabel secara
parsial ataupun simultan dijelaskan sebagai berikut:
1.
Pengaruh
Konservatisme Akuntansi terhadap Peringkat Obligasi
Berdasarkan hasil dari uji t diatas, menyatakan bahwa konservatisme akuntansi memiliki nilai probabilitas sebesar 0,7301 dan nilai t
statistik-0.345975 < t tabel 1.65978, pada p-value
variabel konservatisme akuntansi lebih besar dari tingkat
signifikan 0,05 atau 0,7301
> 0,05. Hasil ini menjelaskan
bahwa konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian sebelumnyaoleh Septyawanti (2013)
Pemilihan metode dalam penerapan konservatisme akuntansi setiap perusahaan memiliki kebebasan. Kebebasan yang mengizinkan suatu perusahaan guna memilih salah satu metode akuntansi
dari metode-metode yang sudah disetujui. Dampak dari fleksibelitas
tersebut adalah angka yang ada dalam laporan keuangan,
baik dalam laporan neraca ataupun laba-rugi. Dengan penerapan metode ini akan
memperoleh angka yang berbeda dan hal tersebut menyebabkan konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi (Septyawanti, 2013).
Meskipun
konservatisme akuntansi dapat mempengaruhi laporan keuangan suatu perusahaan, hal itu tidak
langsung berpengaruh terhadap penilaian risiko kredit oleh lembaga pemeringkat. Lembaga pemeringkat lebih cenderung menggunakan metode analisis yang lebih holistik, juga faktor-faktor di luar laporan keuangan, guna mengetahui kesanggupan penerbit obligasi untuk mencukupi kewajibannya.
Konservatisme
akuntansi dapat memberikan efek jangka panjang terhadap peringkat obligasi. Dalam jangka waktu yang lebih lama, penerapan konservatisme akuntansi yang konsisten dapat menimbulkan rasa kepercayaan dan kredibilitas terhadap laporan keuangan perusahaan. Hal ini dapat membantu
meningkatkan perssepsi
pasar terhadap kualitas obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut.
2.
Pengaruh
Ukuran Perusahaan terhadap Peringkat Obligasi
Variabel ukuran perusahaan menunjukan hasil dengan nilai
probabilitas sebesar 0,0005
dan nilai t statistik
3,590715 > t tabel 1.65978, pada p-value variabel ukuran perusahaan lebih kecil dari tingkat
signifikan 0,05 atau 0,0005
< 0,05. yang dapat diartikan
secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh terhadap peringkat obligasi.
Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Surya & Wuryani,
Ukuran
perusahaan sering kali menjadi faktor penting yang dapat dipertimbangkan kedalam penentuan peringkat obligasi. Perusahaan besar cenderung mempunyai kekuatan financial yang lebih besar, sumber daya
yang lebih luas, dan bisnis yang lebih signifikan. Hal ini dapat memberikan kestabilan dan kesanggupan yang lebih besar bagi
perusahaan dalam membayar kembali kewajibannya.
Sebagai
contoh, lembaga pemeringkat mungkin melihat perusahaan besar sebagai entitas
yang lebih sanggup dalam menghasilkan arus kas yang konsisten guna membayar kembali
obligasi, dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil yang mungkin mempunyai risiko likuidas yang lebih tinggi. Perusahaan besar juga sering mempunyai akses yang lebih baik pada pasar keuangan dan lebih mudah dalam mengakses
modal tambahan jika diperlukan.
KESIMPULAN
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peruh konservatisme akuntansi dengan menggunakan pengukuran market to
book value, dan ukuran perusahaan
dengan pengukuran logaritma natural terhadap peringkat obligasi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dan diperingkat
oleh PEFINDO tahun 2017-2021 memperoleh
sampel sebayak 21 perusahaan.
Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut: (a) Variabel konservatisme akuntansitidak memiliki pengaruh dan tidak signifikan terhadap peringkat obligasi. Hal ini dikarenakan kebebasansuatu perusahaan dalam menentukan metode mana yang akan digunakan dalam perusahaan tersebut dan dapat menimbulkan angka yang berbeda, hal tersebut menyadi
penyebab konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. (b) Variabel ukuran perusahaan
memperoleh hasil berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hal ini dikarenakan ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan dalam menghasilkan dana dari pasar modal. Selain itu, semakin besar total asset yang diperoleh perusahaan maka semakin memiliki
kesanggupan dalam membayar kebawajiban dimasa yang akan datang. Mengingat jumlah asset yang bias menjadi jaminan untuk penerbitan
obligasi.
Abdi, M. N. (2020). Krisis Ekonomi Global dari Dampak Penyebaran Virus Corona
(Covid-19). AkMen Jurnal
Ilmiah, 17(1), 90�98.
Abubakar, L., & Handayani, T. (2017). kesiapan infrastruktur hukum dalam penerbitan sukuk (surat berharga syariah) sebagai instrumen pembiayaan dan investasi untuk mendorong pertumbuhan pasar modal syariah Indonesia. Jurnal Jurisprudence, 7(1), 1�14.
Bakrie, C. R., Delanova, M. O., & Yani, Y. M. (2022). Pengaruh perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian negara kawasan Asia
Tenggara. Caraka Prabu: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(1),
65�86.
Bidari, A. S., Simangunsong, F., & Siska, K.
(2020). Sektor perbankan di Covid-19.
Darmawan, A., Al Fayed, Y. F.,
Bagis, F., & Pratama,
B. C. (2020). Pengaruh profitabilitas,
likuiditas, leverage, umur
obligasi dan ukuran perusahaan terhadap peringkat obligasi pada sektor keuangan yang terdapat di bei tahun 2015-2018. DERIVATIF: Jurnal
Manajemen, 14(1).
GUNTUR, A. (2023). ANALISIS
DAMPAK KONFLIK RUSIA�UKRAINA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS BOSOWA).
Kennedy, P. S. J. (2023).
DAMPAK PERANG RUSIA-UKRAINA TERHADAP PEREKONOMIAN GLOBAL. Fundamental
Management Journal, 8(2), 1�12.
Massaguni, M., Badu, M. N., & Sallatu, M. A.
(2022). Pengaruh Sanksi
Uni Eropa Terhadap Rusia
Atas Krisis Ukraina. Hasanuddin
Journal of International Affairs, 2(1), 43�67.
Ningsih, S. (2021). Dampak Dana Pihak Ketiga Bank Konvensional dan
Bank Syariah Serta Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
Penerbit Widina.
Septyawanti, H. I. (2013). Faktor-Faktor yang mempengaruhi
peringkat obligasi perusahaan. Accounting Analysis Journal, 2(3).
Sihombing, H. J., & Rachmawati, E. N. (2015).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peringkat
Obligasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi KIAT, 26(1), 95�118.
Surya, E. I., & Wuryani, E. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan (Firm Size), Profitabilitas,
Likuiditas, Produktivitas,
Dan Leverage Terhadap Peringkat
Obligasi. Jurnal
Bisnis Dan Akuntansi.
Veronica, A. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya, 13(2),
271�282.
Widiansyah, A. (2017). Peran ekonomi dalam pendidikan dan pendidikan dalam pembangunan ekonomi. Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika,
17(2), 207�215.
Zehfri, M. F. (2022). Dampak Konflik Rusia�Ukraina Terhadap Sistem Perdagangan Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas
Pancasakti Tegal).
Intan Trisnawati (s)
(2023) |
First publication right: |
This article is licensed under: |