p-ISSN 2722-7782 |
e-ISSN 2722-5356
DOI: https://doi.org/10.46799/jsa.v4i7.671
IMPLEMENTASI METODE JARIMATIKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG
PADA OPERASI KABATAKU
Ajeng Sarjono1, Elvia Anggi Ayu
Septiani2, Eka Noviya Muslichah3, Nofi Triana Sari4
1,2,3,4 Program Studi Matematika, FMIPA,
Universitas Pamulang
Email: [email protected], [email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak:
Kata kunci: Kemampuan berhitung, Metode Jarimatika, Operasi
Hitung (KABATAKU)
Abstract:
Jarimatics is a
simple and fun way of teaching children basic computation according to the
principle: start by correctly understanding first the concepts of numbers,
number symbols, and basic counting operations, then teaching how to count with
the fingers of the hand. The low ability and desire of students in counting on
mathematical subjects makes the method of JARIMATIKA suitable introduced to
students SDN 02 Pasar Keong as a solution in
completion of mathematics as well as improving the ability to count on
Operation KABATAKU. The method of implementation performed by the Community
Devotion Team is divided into 3 sessions namely: 1) delivery of material about
jarimatika method and Operation count using such method, 2) ice breaking in
order to arouse the spirit of students during the activity, 3) Applying the
material that has been given with the use of staircase snake tools. Thus the
student's ability to calculate improved and better than before taught the
Jarimatic Method and the student considered counting a pleasant thing.
Keywords: calculation
skills, mathematical methods, calculation operations (KABATAKU).
PENDAHULUAN
Tingkat anak dalam
memahami sebuah pelajaran berbeda-beda. Ada anak yang memang cepat dalam
memahami, ada anak yang pendiam apalagi ketika didapat kesulitan saat memahami
dia tidak berani bertanya, dan ada anak yang memang kurang fokus dalam belajar
karena gangguan sekitar serta tingginya rasa ingin bermain pada siswa/i Sekolah
Dasar, dll. Hal itu yang mendukung persepsi bahwa Matematika itu sulit di
mengerti dan membuat minat belajar pada pelajaran Matematika anak disekolah
menurun. Kegiatan ini dimotivasi karena adanya kecenderungan guru yang memaksa
siswa untuk menghapal dalam menyampaikan konsep operasi bilangan.
Hal ini dapat
menyebabkan siswa siswi menjadi bosan dan menghasilkan nilai matematika yang
rendah. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah agar siswa di SDN 02
Pasar Keong lebih tertarik dalam belajar matematika dan lebih mudah dalam
menyelesaikan operasi hitung bilangan. Pelatihan jarimatika memberikan teknik
perhitungan matematika dengan cepat, tepat, dan menyenangkan
Umumnya matematika
merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi
Indikasinya adalah
masih banyak siswa SD yang mengelami kesulitan dalam belajar matematika
Menurut Nasution et al., (2016)
pembelajaran KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah Kurang) sebaiknya menggunakan metode
jarimatika, hal ini dikarnakan metode jarimatika dapat memudahkan siswa dalam
berhitung baik dari angka satuan, puluhan hingga ratusan dengan menggunakan
jari tangan.
Jarimatika
(singkatan dari jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan menggunakan
jari tangan
METODE PENELITIAN
Metode pelaksanaan
yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dalam kegiatan pengabdian
ini antara lain adalah sebagai berikut :
1) Pelaksanaan
pengabdian kepada masyrakat ini dibagi menjadi tiga sesi, yang dimana
dilaksanakan pada hari Jum�at dan Sabtu dalam sati pekan antara lain:
�
Pada sesi pertama yaitu penyampaian mateti
tentang metode jarimatika, kemudian dilaknjutdan dengan penyampaian materi
tentang penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan metode jarimatika, ice
breaking guna membangkitkan semangat siswa selama kegiatan berlangsung.
�
Pada sesi kedua yaitu penyampaian materi tentang
perkalian dan pembagian menggunakan metode jarimatika. Sama dengan sesi pertama
selama kegiatan berlangsung di selingi dengan ice breaking agar para siswa
tetap semangat dalam mengikuti kegiatan.
�
Sesi ketiga yaitu mengaplikasikan materi yang
telah diberikan dengan menggunakan alat peraga ular tangga. Para siswa akan
menggunakan ular tangga sebagai alat peraga dalam memahami metode jarimatika,
dimana para siswa bisa melangkah ke kotak selanjutnya dengan syarat menjawab
pertanyaan yang telah disediakan oleh tim dengan menggunakan metode jarimatika.
2) Kegiatan pengabdian
masyarakat ini juga memenuhi protokol kesehatan. Semua tim yang melaksanakan
pengabdian masyarakat telah meggunakan masker dan para siswa telah disediakan
hansanitizer.
3) Penyampaian materi
terkait metode jarimatika dalam operasi hitung kabataku, dilakukan secara tatap
muka.
4) Adapaun waktu
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu :
�
Tempat Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
dilakasanakan di SDN Pasar Keong, Jl. Arief Rahman Hakim KP.SENGKOL, Pasar
Keong, Kec. Cibadak, Kab. Lebak Prov. Banten.
�
Waktu Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada Jum�at, 20 Mei
2022 s/d Sabtu, 21 Mei 2022 secara langsung atau tatapmuka� dan dengan mengikuti Protokol Kesehatan.
Adapun dengan rincian waktu kegiatan
sebagai berikut:
Tabel
1. Jadwal Kegiatan PKM
Waktu |
Kegiatan |
07.00-07.40 |
Persiapan -
Mempersiapkan
bahan materi -
Mempersiapkan
peralatan
dokumentasi |
07.40-08.00 |
Briefing seluruh panitia |
08.00-08.30 |
Pembukaan 1.
Pembukaan
oleh MC 2.
Sambutan
Ketua Pelaksana 3.
Sambutan
Kepala Sekolah SDN 02 Pasar Keong 4.
Do�a |
08.30-
09.00 |
Materi I : Pengenalan Metode Jarimatika Pada Operasi Hitung
Kabataku (Penjumlahan dan Pengurangan) |
09.00-09.30 |
Sesi tanya jawab |
09.30-09.50 |
Ice breaking |
09.50-10.00 |
Pembagian snack |
10.00-10.20 |
Evaluasi kegiatan |
10.20-10.30 |
Penutupan |
09.00-09.20 |
Pembukaan Pembacaan Doa Review Materi I |
09.20-09.50 |
Materi II
: Pengenalan Metode Jarimatika Pada Operasi Hitung
Kabataku (Perkalian dan Pembagian) |
09.20-09.50 |
Sesi tanya jawab |
09.50-10.00 |
Ice breaking |
10.00-10.20 |
Evaluasi kegiatan |
10.20-11.00 |
Games |
11.00-11.20 |
Pembagian Hadiah Penyerahan Cinderamata Sesi Foto Bersama |
11.20-11.30 |
Penutupan |
Dalam perkembangan
konsep matematika dengan menggunakan jarimatika, alat bantu yang digunakan
adalah jari tangan yang dimiliki siswa. Dibawah ini merupakan formasi
jarimatika:
Gambar
1.
Tangan kanan
Tangan kanan untuk angka satuan
�
Angka 1 diwakili oleh
jari telunjuk
�
Angka 2 diwakili oleh
jari telunjuk dan jari tengah
�
Angka 3 diwakili oleh
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis
�
Angka 4 diwakili oleh
jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingkin
�
Angka 5 diwakili oleh
jari jempol
�
Angka 6 diwakili oleh
jari jempol dan jari telunjuk
�
Angka 7 diwakili oleh
jari jempol, jari telunjuk, dan jari tengah
�
Angka 8 diwakili oleh
jari jempol, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis
�
Angka 9 diwakili oleh kelima
jari tangan kanan
Gambar
2.
Tangan Kiri
Tangan kiri untuk angka puluhan
�
Angka 10 diwakili oleh
jari telunjuk
�
Angka 20 diwakili oleh
jari telunjuk dan jari tengah
�
Angka 30 diwakili oleh
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis
�
Angka 40 diwakili oleh
jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking
�
Angka 50 diwakili oleh
jari jempol
�
Angka 60 diwakili oleh
jari jempol dan jari telunjuk
�
Angka 70 diwakili oleh
jari jempol, jari telunjuk, dan jari tengah
�
Angka 80 diwakili oleh
jari jempol, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis
�
Angka 90 diwakili oleh
kelima jari tangan kiri
Berikut adalah formasi jarimatika untuk operasi hitung perkalian
Rumus: (T1 + T2) +
(B1 x B2)
Keterangan:
T1 = jari tangan
kanan yang ditutup (puluhan)
T2 = jari tangan
kiri yang ditutup (puluhan)
B1 = jari tangan
kanan yang dibuka (satuan)
B2 = jari tangan
kiri yang dibuka (satuan)
Contoh perkalian 7
x 6 = 427 x 6 dapat diselesaikan dengan berikut. Jari yang dilipat bernilai
puluham, dijumlahkan. Jari yang terbuka bernilai satuan, di kalikan. Formasi jarimatikanya adalah sebagai berikut :
7 x 6 = (T1
+ T2) + (B1 x B2)
= (20 + 10)
+ ( 3 x 4)
= 42
Gambar 3.
Jarimatika Perkalian
Contoh Pembagian
Siapkan jari tangan
kita dan kepalkan, lalu persatu-satu dan hitung setiap ruas. Misalkan bilangan
pembaginya 3 maka setiap ruas jari 3. Hitung sampai nilai angka yang dibagi
tersebut lihat ada berapa jari yang dibuka jika ada 5 maka itulah jawabannya.
Perhitunganpun selesai
�
Contoh Penjumlahan
21 + 55 = 76
Gambar
3.
Jarimatika Penjumlahan
21 + 55 dapat diselesaikan dengan cara:
Buka jari
kiri 2 kemudian buka jari kanan 1, lalu tambah 55 dengan membuka kembali/tambahi
jari kiri 5 kemudian buka Kembali/tambah jari kanan 5 dan bila dijumlahkan maka
hasilnya adalah 76
�
Contoh Pengurangan
24 - 8 = 16
Gambar 5. Jarimatika Pengurangan
24 � 8
dapat diselesaikan dengan cara berikut:
Buka jari
kanan 2 dan jari kiri 4 kemudian tutup/kurang 8 dengan cara tutup empat jari
kanan, karena masih kurang empat maka tutup lagi satu jari kiri, karena satu
jari kiri memiliki angka 10 maka dikurangi empat dan sisa enam, sehingga buka
jari kanan 6, sehingga hasilnya adalah 16.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Secara umum
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berjalan dengan lancar . Pembukaan
kegiatan dimulai tepat waktu, kata sambutan disampaikan oleh Wali kelas dan
wakil ketua pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Gambar 6. Pembukaan
dan Perkenalan
Kemudian
dilanjutkan dengan pemaparan materi awal yaitu pengertian KABATAKU dan juga
Jarimatika. Para siswa terlihat masih belum mengetahui apa itu KABATAKU maupun
menghitung dengan Jarimatika, namun setelah di jelaskan materinya oleh saudari
Agam Bahrudin para siswa baru mengetahui apa itu perhitungan menggunakan
Jarimatika.
Gambar 7. Pemaparan
Materi
Kegiatan
selanjutnya yaitu penyampaian materi mengenai penjumlahan dengan menggunakan
metode jarimatika yang disampaikan oleh Ajeng Sarjono. Selama materi
disampaikan, para siswa fokus memperhatikan materi yang dijelaskan oleh
pemateri. Setelah pemateri selesai menyampaikan materi dilanjutkan dengan
memberikan beberapa soal untuk di jawab oleh siswa dengan menggunakan metode
yang sudah di ajarkan oleh pemateri, siswa yang berhasil menjawab dengan benar
diberikan snack.
Gambar 8. Penyampaian Materi 1
Kegiatan
selanjutnya yaitu penyampaian materi mengenai pengurangan dengan menggunakan
metode jarimatika yang disampaikan oleh Elvia Anggi Ayu Septiani. Selama materi
disampaikan, para siswa fokus memperhatikan materi yang dijelaskan oleh
pemateri. Setelah pemateri selesai menyampaikan materi dilanjutkan dengan
memberikan beberapa soal untuk di jawab oleh siswa dengan menggunakan metode
yang sudah di ajarkan oleh pemateri, siswa yang berhasil menjawab dengan benar
diberikan snack.
Gambar 9. Penyampaian Materi 2
Setelah materi
penjumlahan dan Pengurangan selesai disampaikan, dilanjutkan kegiatan Ice
Breaking dengan metode tepuk semangat yang di koordinir oleh Agam bahrudin. Hal
tersebut di lakukan guna membangkitkan kembali semangat dan fokus para siswa
agar selanjutnya dapat menerima kembali materi yang akan di sampaikan.
Gambar 10. Sesi Ice Breaking
Kegiatan
selanjutnya yaitu penyampaian materi mengenai perkalian dengan menggunakan
metode jarimatika yang disampaikan oleh Nofi Triana Sari. Selama materi
disampaikan, para siswa fokus memperhatikan materi yang dijelaskan oleh
pemateri. Setelah pemateri selesai menyampaikan materi dilanjutkan dengan
memberikan beberapa soal untuk di jawab oleh siswa dengan menggunakan metode
yang sudah di ajarkan oleh pemateri, siswa yang berhasil menjawab dengan benar
diberikan snack.
Gambar 11. Penyampaian Materi 3
Kegiatan
selanjutnya yaitu penyampaian materi mengenai pembagian dengan menggunakan
metode jarimatika yang disampaikan oleh Agam Bahrudin. Selama materi
disampaikan, para siswa fokus memperhatikan materi yang dijelaskan oleh
pemateri. Setelah pemateri selesai menyampaikan materi dilanjutkan dengan
memberikan beberapa soal untuk di jawab oleh siswa dengan menggunakan metode
yang sudah di ajarkan oleh pemateri, siswa yang berhasil menjawab dengan benar
diberikan snack.
Gamber 12. Penyampaian Materi 4
Setelah semua
materi selesai diberikan, kami melakukan ice breaking tentang melatih
konsentrasi para siswa yang dikoordinir oleh Agam Bahrudin. Hal tersebut
dilakukan bertujuan untuk mengembalikan konsentrassi para siswa dan agar tidak
jenuh untuk melanjutkan ke kegiatan berikutnya.
Gambar 13. Ice Breaking
Pada
sesi games ular tangga para siswa terlihat sangat antusias untuk turut serta
sebagai pemain. Karena semua ingin ikut bermain, maka kami memilih secara acak
dengan memberikan lima soal, bagi siapa yang bisa menjawab maka merekalah yang
akan ikut serta dalam permainan ular tangga.
Permainan dimulai
dari melempar dadu, kemudian nilai dadu yang keluar menentukan berapa langkah
yang harus dijalankan oleh siswa tersebut. Sebelum melangkah, siswa harus
menjawab soal yang sudah disediakan oleh kami. Apabila siswa tidak dapat
menjawab, maka siswa kehilangan kesempatan untuk melangkah. Namun apabila siswa
dapat menjawab soal yang telah diberikan, maka siswa diberi kesempatan untuk
melangkah sesuai angka dadu yang sudah didapatkan. Jika siswa mendapatkan angka
dadu 6, maka siswa mendapat kesempatan untuk mengacak dadu 1 kali lagi.
Apabila siswa
memperoleh kotak yang bergambar tangga, maka siswa berhak untuk naik ke kotak
sesuai dengan tingginya tangga tersebut. Apabila siswa memperoleh kotak yang
bergambar ekor ular, maka siswa harus turun ke kotak sesuai dengan kepala ular
itu berada. Permainan dimenangkan oleh siswa yang berhasil mencapai garis
finish ular tangga tersebut. Empat pemain yang telah mengikuti permainan ular
tangga mendapatkan hadiah.
��������� Gambar 14. Penggunaan Alat
Peraga Ular Tangga
Kegiatan penutup
dilakukan dengan pemberian hadiah untuk pemain ular tangga dan bingkisan kepada
para siswa.
Gambar 15. Penutupan dan Pembagian Snack Hadiah
KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan telah berhasil dengan baik, siswa SDN 02 PASAR KEONG
sebagai khalayak sasaran sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pengenalan
kabataku dengan metode jarimatika pengenalan jarimatika ternyata perlu untuk di
pelajari karena mengingat minimnya keinginan siswa untuk menghafal atau
menghitung suatu operasi matematika, maka kami mengenalkan metode ini dengan
pemaparan materi yang ringkas dan jelas serta diselingi dengan games agar
suasana tidak jenuh dan siswa/i dapat lebih mudah menerima dan memahami materi.
Saran
Berdasarkan
kegiatan yang telah di lakukan beberapa manfaat kegiatan pengabdian pada
masyarakat ini, sehingga selanjutnya perlu:
a)
Untuk anak-anak siswa SDN 02 Pasar Keong dapat
mengaplikasikan apa yang sudah di praktikkan perihal Jarimatika pada
pembelajaran di Sekolah nantinya
b)
Mengadakan sosialisasi sederhana mengenai Operasi
Matematika KABATAKU dengan metode teori dan praktik Jarimatika kepada
lingkungan sekitar dengan target anak-anak.
c)
Teori dan Praktik perihal cara berhitung cepat
Operasi Matematika KABATAKU dengan metode Jarimatika dapat dilakukan selain
oleh anak anak dapat juga dilakukan oleh segala kalangan usia, karena� mengingat tidak semua yang usia diatas 15
tahun juga paham cara menghitung cepat.
BIBLIOGRAFI
Amin,
A., & Suardiman, S. P. (2016). Perbedaan prestasi belajar matematika siswa
ditinjau dari gaya belajar dan model pembelajaran. Jurnal Prima Edukasia,
4(1), 12�19.
Ayurachmawati,
P., Sunedi, M. R. D. D., Syaflin, S. L., Indasari, M., & Dedi, A. (n.d.). Pelatihan
Jarimatika Bagi Guru Di SD Negeri 2 Indralaya Utara.
Diana,
Q., & Naiesa, S. (2021a). Pelatihan teknik Jarimatika bagi siswa MI
wilayah Fatimatuz Zahro pondok pesantren Nurul Jadid.
Diana,
Q., & Naiesa, S. (2021b). Pelatihan teknik Jarimatika bagi siswa MI
wilayah Fatimatuz Zahro pondok pesantren Nurul Jadid.
Eminita,
V., & Astriyani, A. (2018). Persepsi orang tua terhadap kecerdasan majemuk
anak. FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 4(1),
1�16.
Kleden,
M. A., Atti, A., & Lobo, M. (2021). Pembuatan Dan Pendampingan Penggunaan
Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika Bagi Guru Sekolah Dasar. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 10�19.
Kusmaryono,
I., & Ulia, N. (2020). Interaksi gaya mengajar dan konten matematika
sebagai faktor penentu kecemasan matematika. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 9(1), 143�154.
Kusuma,
A. (2013). Pengembangan media pembelajaran melalui permainan" hunting
treasure" pada materi himpunan untuk siswa kelas bilingual VII-A di SMP
Negeri 16 Malang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
Mulyadi,
M. (2022). Metode Jarimatika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak-Anak
Madin Darussalamah Desa Klesem. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian
Dan Abdimas Tahun 2022, 1, 132�136.
Nasution,
E. Y. P. (2018). Analisis terhadap disposisi berpikir kreatif siswa pada
pembelajaran matematika. Edumatika: Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
1(1), 44�55.
Subarinah,
S., & Prayitno, S. (2012). Penggunaan Koper Matik untuk
Mengimplementasikan dan Mengembangkan Pembelajaran (PAKEM). Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran (JPP), 18(1), 90�97.
Surya,
A., Sularmi, S., Istiyati, S., & Prakoso, R. F. (2018). Finding hots-based
mathematical learning in elementary school students. Social, Humanities,
and Educational Studies (SHEs): Conference Series, 1(1).
Suryowati,
K., Setyawan, Y., & Jatipaningrum, M. T. (2016a). Pelatihan Jarimatika
untuk Inovasi Pembelajaran Matematika bagi Jamaah Mushola Al-Hidayah Desa
Sukoharjo, Kec. Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Statistika Industri Dan
Komputasi, 1(01), 80�86.
Suryowati,
K., Setyawan, Y., & Jatipaningrum, M. T. (2016b). Pelatihan Jarimatika
untuk Inovasi Pembelajaran Matematika bagi Jamaah Mushola Al-Hidayah Desa
Sukoharjo, Kec. Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Statistika Industri Dan
Komputasi, 1(01), 80�86.
Susilo,
Y. (2013). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melaluimodel Pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Nht) Materi Ajar Perbandingan Dan
Fungsi Trigonometri Pada Siswa Kelas X. MATHEdunesa, 2(2).
Wulandari,
A. I., Nugraha, A. M., Putra, A. D., Tonda, E. S., Ashar, D. L., Rompon, G.,
Rahmi, L. P. A., & Laksana, R. B. (2022). Pelatihan Pembelajaran
Dasar-Dasar Berhitung Metode Jarimatika Untuk Anak Panti Asuhan Al Furqon
Balikpapan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK (PIKAT), 3(2),
130�136.
Zulfiani,
S. (2019). Faktor-faktor Kesulitan Belajar Matematika Siswa MI Da�watul
Falah Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2018/2019
(Doctoral dissertation, IAIN Jember).
Copyright
holders: Ajeng Sarjono, Elvia Anggi Ayu Septiani,
Eka Noviya Muslichah, Nofi Triana Sari (2023) |
First publication
right: |
This article is
licensed under: |
�����������������������������������������������������������������������������������������������������������������