Problematika Cerai Ghoib dan Upaya Hukumnya
Main Article Content
The purpose of this study is to review what are the problems in ghoib divorce and how legal remedies can be taken by the defendant/respondent against the ghoib divorce decision. The type of research used is descriptive. This means that the research will be discussed in the form of a presentation that is elaborated carefully and thoroughly. In this case, the explanation of Ghoib's divorce begins with the conditions, summons, trials, and legal remedies against Ghoib's divorce decision. The result of this study is that, in the technical delivery of the summons, there may be mistakes or negligence on the part of the substitute bailiff, namely the summons is not delivered to the parties as usual. Second, there is a deliberate intention on the part of the husband (applicant) or plaintiff (wife) who deliberately conceals the address/identity of the Respondent or the defendant. Of course, this intentionality is based on the applicant's motive to escape from his rights and obligations after the divorce. The solution of the above two problems is the first: the court first summons the Respondent (wife) or Terggat (husband) to the last address or residence mentioned in the application before the Panel of Judges summons him through notice and the mass media. And the legal remedy if one of the parties objects to the result of Ghoib's divorce decision is to apply for a review.
Ariani, Andi Irma. (2019). Dampak perceraian orang tua dalam kehidupan sosial anak. Phinisi Integration Review, 2(2), 257–270.
Dian, Budiarti. (2023). UPAYA PENGADILAN AGAMA TULANG BAWANG TENGAH DALAM PENCEGAHAN PERKAWINAN DINI MELALUI DISPENSASI PERKAWINAN. UIN RADEN INTAN LAMPUNG.
Djun’astuti, Erni, Tahir, Muhammad, & Marnita, Marnita. (2022). Studi Komparatif Larangan Perkawinan Antara Hukum Adat, Hukum Perdata dan Hukum Islam. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 4(2), 119–128.
Jamal, Ridwan. (2016). Penyelesaian Perkara Gugat Cerai yang di Dasarkan Atas Alasan Syiqaq (Studi Kasus di Pa Kota Manado). Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah, 2(2).
Jayani, D. H. J. (2020). Ramai RUU ketahan keluarga, berapa angka perceraian di Indonesia. Databoks. katadata. co. id.
Lubis, Andre Gunawan. (2023). Tradisi Pemberian Mahar Yang Memberatkan Dalam Perkawinan Masyarakat Muslim di Asia Tenggara (Studi Kasus Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina Selatan dan Thailand Selatan). Universitas Islam “45” Bekasi.
Maki, Leo Perkasa. (2022). Kedudukan dan Hikmah Mahar Dalam Perkawinan. Syakhshiyyah Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(2), 137–149.
Muawwanah, Muawwanah. (2019). Pendewasaan Usia Perkawinan Perspektif Maqasid Syariah. Maqasid: Jurnal Studi Hukum Islam, 7(2).
Muhammad, Rusjdi Ali, & Yulmina, Yulmina. (2019). Multi Alasan Cerai Gugat: Tinjauan Fikih terhadap Cerai Gugat Perkara Nomor: 0138/Pdt. G/2015/MS. Bna pada Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh. Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 3(1), 33–52.
Munadi, Rifqi, & Fatahullah, Fatahullah. (2021). ANALISA YURIDIS AKIBAT HUKUM PERCERAIAN GHOIB DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERKAWINAN (Studi Pada Putusan Nomor: 130/Pdt. G/2013/PA. MTR). Private Law, 1(2), 145–153.
Munib, Abdul. (2022). Kompilasi Tujuan Perkawinan dalam Hukum Positif, Hukum Adat, dan Hukum Islam. VOICE JUSTISIA: Jurnal Hukum Dan Keadilan, 6(2), 36–48.
Nurcholis, Moch. (2020). Usia Nikah Perspektif Maqashid Perkawinan: Telaah Syarat Usia Minimum Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 22/PUU-XV/2017. Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman, 8(1), 1–18.
Nurfatati, M. (2022). PRAKTIK PEMBERIAN MAHAR DALAM PERKAWINAN PADA MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG SENANG, BANDAR LAMPUNG. UIN RADEN INTAN LAMPUNG.
Puniman, Ach. (2018). hukum Perkawinan Menurut Hukum Islam Dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974. Jurnal Yustitia, 19(1).
Shabah, Musyaffa Amin Ash. (2019). Implementasi pemberian mahar dalam perkawinan masyarakat Aceh-Indonesia dan Selangor-Malaysia. Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Siregar, Aswin Junaedi. (2021). Hukum Perceraian Menurut Pandangan Islam.
Siswanto, Dedy. (2020). Anak di Persimpangan Perceraian: Menilik Pola Asuh Anak Korban Perceraian. Airlangga University Press.
Unicef, & Puskapa, U. I. (2020). Pencegahan Perkawinan Anak Percepatan yang Tidak Bisa Ditunda. Jakarta: UNICEF.
Wafa, Moh Ali. (2018). Hukum perkawinan di Indonesia: sebuah kajian dalam hukum Islam dan hukum materil. Tangerang Selatan: YASMI (Yayasan Asy-Syari’ah Modern Indonesia).