Studi Analisis Pergeseran Nilai Mahar Perkawinan Menurut Wahbah Al-Zuhaili
Main Article Content
The objectives of this study To find out the forms of shifts in the value of marriage dowry in Indonesia. The type of research used in this study is library research, which is an effort to find and collect materials from book sources, research results and so on related to the research problem to be carried out, both in the form of an explanation of the research focus aspect (operational definition in qualitative terms), and to emphasize the position of the research to be carried out (standing position). As a result, there is a shift in the value of dowry in Indonesia, which was originally a symbol of love, affection, and respect for the future husband to the future wife. However, currently forms of dowry such as a glass of water, a cup of coffee, a bird, a crowbar, three chicken eggs, and flip-flops show a decline in value. An expensive gift that should be valuable, useful, and valuable becomes a gift that is worthless, has little benefit, and is not worth at all.
Ferdian, Edo. (2021). Batasan Jumlah Mahar (Maskawin) Dalam Pandangan Islam Dan Hukum Positif. Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS), 3(1), 49–59.
Fitria, Isna Noor. (2021). Pernikahan Anak Dan Kualitas Bonus Demografi (Maqasid Shariah Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Batas Usia Perkawinan). Jurnal Kajian Islam Interdisipliner, 3(1), 111–143.
Gantarang, Gantarang. (2022). Relevansi Penentuan Kuantitas Mahar dalam Pernikahan Masyarakat Bugis Parepare (Stratifikasi Sosial Kontemporer). IAIN Parepare.
Hidayat, Riyan Erwin, Ardliansyah, Moelki Fahmi, & Shabah, Musyaffa Amin Ash. (2022). Mahar Perspektif Ulama Kontemporer (Studi atas Pemikiran Muhammad Syahrur dan Wahbah az-Zuhaili). MASLAHAH (Jurnal Hukum Islam Dan Perbankan Syariah), 13(1), 1–12.
Lubis, Andre Gunawan. (2023). Tradisi Pemberian Mahar Yang Memberatkan Dalam Perkawinan Masyarakat Muslim di Asia Tenggara (Studi Kasus Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina Selatan dan Thailand Selatan). Universitas Islam “45” Bekasi.
Maki, Leo Perkasa. (2022). Kedudukan dan Hikmah Mahar Dalam Perkawinan. Syakhshiyyah Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(2), 137–149.
Muttaqin, Zainul. (2022). Fenomena pemberian mahar unik pada pernikahan pemuda muslim Sasak: studi kasus di Kabupaten Lombok Timur. UIN Mataram.
Nurfatati, M. (2022). PRAKTIK PEMBERIAN MAHAR DALAM PERKAWINAN PADA MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG SENANG, BANDAR LAMPUNG. UIN RADEN INTAN LAMPUNG.
Prajayanti, Antiya Safira. (2016). Mahar Sebagai Bukti Ketulusan Kaum Adam Untuk Mendapatkan Cinta Atas Ridho Ilahi. Jurnal Yudisial, 9(1), 20.
Putra, Firman Surya. (2021). Urgensi dan Kedudukan Shodaq (Mahar) dalam Pernikahan. Jurnal An-Nahl, 8(2), 78–90.
Rahmatillah, Deni, & Khofify, A. N. (2017). Konsep Pembatalan Perkawinan Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1947 Dan Kompilasi Hukum Islam. Hukum Islam, 17(2), 152–171.
Ridwan, Muhammad. (2021). PENETAPAN MAHAR BAGI PEREMPUAN (Studi Kasus Di Desa Purba Baru Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandailing Natal). Hukum Islam, 22(1), 164–186.
Shabah, Musyaffa Amin Ash. (2019). Implementasi pemberian mahar dalam perkawinan masyarakat Aceh-Indonesia dan Selangor-Malaysia. Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Supriadi, Supriadi. (2019). Hak Kepemilikan Mahar Berupa Tanah dalam Hukum Perkawinan (Analis Menurut Undang-Undang Pokok-Pokok Agraria). Al-Bayyinah, 3(1), 28–44.
Yasrony, Muhammad Aniq. (2022). Mahar Dalam Pernikahan Dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Dalam Rumah Tangga (Analisis Fenomenologis Terhadap Problem Pernikahan di Masyarakat Jawa). JATIJAJAR LAW REVIEW, 1(1), 55–69.