Pemberdayaan Masyarakat untuk Pembangunan Berkelanjutan: Studi Kasus Upaya Konservasi berbasis Masyarakat melalui program CSR PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali pada Kelompok Puncak Patra

Main Article Content

Ika Nur Halimah
Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Dawi Irsapuri
Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Dian Puteri Lestari
Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Kharisma Agustia Intan
Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan bisnis yang beretika. Melalui Pembangunan berkelanjutan, tidak hanya memperhatikan keuntungan bisnis (profit) saja namun juga memperhatikan aspek lainnya berupa people dan planet yang berarti pengelolaan masyarakat dan lingkungan. Melalui program pemberdayaan Masyarakat, PT. Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali mengembangkan program-program CSR (Corporate Social Responsibility) yang mampu menunjang kelestarian lingkungan dan ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui program pemberdayaan pada bidang konservasi berbasis masyarakat dan dampaknya yang dilakukan oleh PT. Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Boyolali pada kelompok konservasi Puncak Patra di Desa Sarimulyo, Kecamatan Sarimulyo, Kabupaten Boyolali. Metode yang dilakukan menggunakan data primer dan sekunder berupa observasi, pengumpulan data (enumerasi), dokumentasi, wawancara anggota kelompok Masyarakat dan analisis data dengan kajian literatur tambahan. Hasilnya, proses konservasi berbasis Masyarakat dilakukan dengan sistematis dan bertahap melalui proses assessment dengan dilakukan kajian pemetaan sosial untuk mengetahui potensi dan permasalahan di Desa Sarimulyo sehingga dapat membentuk perencanaan yang tepat dan sesuai. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan kapasitas SDM Masyarakat dan infrastruktur, kegiatan konservasi bersama kemudian dilakukan monitoring serta evaluasi program dengan adanya pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Keanekaragaman Hayati (IKH) untuk mengetahui hasil dari program pemberdayaan. Hasilnya konservasi berbasis Masyarakat ini mampu memberikan kepuasan Masyarakat pada angka 91,94 pada kategori A Sangat Baik dan Indeks Keanekaragaman Keanekaragaman Hayati sebesar H=1,635 dengan kenaikan yang cukup signifikan pada jumlah spesies/kekayaan fauna terestrial dan cadangan karbon pada tahun 2023 sebesar 35,1447 ton/ha dengan nilai ekonomi Rp11.288.477,6400.


Keywords: Cadangan Karbon, Corporate Social Responsibility, Konservasi, Pemberdayaan Masyaraka