Pengaruh Variasi Molar pada Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Dasar Fly Ash Pltu Pangkalan Susu
Main Article Content
Pada umumnya dalam dunia konstruksi untuk membuat suatu campuran beton digunakan material seperti semen, pasir, kerikil dan air. Akan tetapi, pada saat proses produksi semen terjadi pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara yang besarnya sebanding dengan jumlah semen yang diproduksi yang dapat merusak lingkungan hidup kita diantaranya pemanasan global dan efek rumah kaca. Maka diperlukan bahan alternatif lain yang bisa menggantikan semen dalam campuran beton untuk mendapatkan beton yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini digunakan limbah dari PLTU yang berupa fly ash untuk digunakan menjadi sebuah geopolymer yang berfungsi sebagai pengganti semen pada campuran beton. Fly ash yang digunakan berasal dari PLTU Pangkalan Susu untuk dicampurkan kedalam campuran mortar dengan benda uji berbentuk kubus mortar ukuran 5cm x 5cm x 5cm dengan perawatan benda uji dengan cara di plastic covering dan suhu ruangan dengan umur 3, 7, 14 dan 28 hari. Variasi alkali aktivator yang digunakan adalah 6M, 8M dan 10M dengan perbandingan NaSiO3 : NaOH adalah 1 : 1,5 dan Fly Ash : Larutan Alkali adalah 70%:30% pada setiap variasi molaritas alkali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kuat tekan optimum yang dihasilkan oleh mortar geopolymer pada variasi molar dan perawatan tersebut dengan eksperimen langsung di Laboratorium. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan optimum mortar geopolymer terdapat pada campuran dengan activator molaritas 10M dengan perawatan suhu ruangan yaitu 32,9 Mpa pada umur 28 hari yang berarti curing dengan plastic covering tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai kuat tekan beton.