Implikasi Teori Matematika Induksi ETOP dan SAP Bahan Input Data Mining JPS PKL Makanan dan Minuman

Main Article Content

Etika Sabariah
Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Bandung Jawa Barat, Indonesia

Masa Pandemi di Indonesia sudah berjalan hampir 2 Tahun saat masuknya virus Covid 19 ke Indonesia bulan maret 2019, hal tersebut terjadi karena disisi lain banyak orang yang menerima sistem prokes dan yang lainnya tidak bersedia ditertibkan, sehingga sistem Prokes untuk memutus mata rantai virus tidak dapat berjalan dengan baik. Tidak dapat diingkari SDM yang memaksakan diri untuk tetap melakukan mobilisasi adalah factor tuntutan ekonomi yang salah satunya adalah pedagang kaki lima yang penghasilannya bersifat harian. Diketahui separuh lebih penduduk Indonesia bekerja di sector informal. Saat PPKM, unsur manusia yang melakukan mobilisasi perlu diperhatikan pergerakannya, antaralainnya: 1) Mobilisasi orang bekerja, 2) Mobilisasi PKL, 3) Mobilisasi SDM yang hanya berpergian saja, 4) Mobilisasi SDM yang berpergian untuk belanja kebutuhan.  Saat implementasi pengaturan sumber daya manusia tersebut banyak sekali peristiwa konflik yang sering terdengar hamper tiap hari, karena pendeteksi SDM dengan 4 tipe belum dapat dilakukan dengan efektif. Hal yang perlu diatasi segera adalah mengatur mobilisasi pedagang kaki lima yang harus tetap ada untuk menambah energi pertumbuhan ekonomi.tapi tetap menjaga protocol kesehatan (prokes). Berdasarkan latar belakang secara umum dan secara khusus pada permasalahan yang dihadapi oleh pedagang kaki lima (PKL), maka dibuat penelitian bertujuan untuk mencari problem solving melalui implikasi teori pada kasus untuk mengembangkan inovasi terbarukan pada perubahan fenomena yang dinamis untuk menjawab realita permasalahan pandemi dengan cara menciptakan jaringan pengaman social PKL, melalui transaksi jual beli bertahan hidup (survive) bukan bersaing (competition). Metode penelitian digunakan adalah menginduksikan matematika ekonomi pada cluster keseimbangan ETOP dan SAP. Teknik pengumpulan data melalui observasi dengan pengumpulan data dokumentasi berita mengenai fenomena pandemic terhadap pedagang kaki lima pada factor variabel Diskrit dan Kontinyu di ruang ETOP dan SAP. Analisis keseimbangan ETOP dan SAP pada ruang usaha pedagang kaki lima yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada pekerja non formal, terlihat pada uji angka simulasi data yang dilakukan pada uji matematika konvensional untuk menciptakan data pintar sehingga tercipta balanced income antar PKL pada jaringan pengaman social melalui marketing relasi antar PKL dan Rekonsiliasi antar PKL surplus permintaan dan defisit permintaan. Hasil penelitian menunjukkan implikasi teori pada kasus telah menemukan problem solving pada masa pandemic, yaitu menciptakan jaringan pengaman social (JPS) PKL makanan dan minuman pada data mambay aray berdasar atribut bahan produk, yang dibuat Model Hirarki pada model data untuk menciptakan marketing relasi antar PKL berdasar matriks demand dan supply pada hasil uji ke 1 (satu) implikasi teori pada kasus, dan hasil uji 2 (dua) pada pemetaan PKL dan konsumen potensial  pada kaidah satu (pilihan makanan dan minuman) dan kaidah 2 (geografis) yang membentuk data input set data rekonsiliasi dengan batasan stock dan letak penunjuk jalan (MAP), sehingga menjadi bahan analisa pada perumusan determinan matriks ordo dua untuk proses rekonsiliasi PKL yang surplus pemintaan dengan PKL yang defisit permintaan.


Keywords: pandemi, PKL, JPS, transaksi survive, pertumbuhan ekonomi